PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS DOKEOS SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
TENTANG KONSEP DASAR ELEKTRONIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
DANI HERNAWAN
E.0451.0807819
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS DOKEOS SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
TENTANG KONSEP DASAR ELEKTRONIKA
Oleh Dani Hernawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Dani Hernawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Penggunaan E-Learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Dasar Elektronika
Oleh: Dani Hernawan
NIM. 0807819
Permasalahan pada pembelajaran Keterampilan Elektronika tentang konsep dasar elektronika yang mudah jenuh dan bosan perlu diatasi dengan adanya inovasi pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran
e-learning berbasis Dokeos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang konsep dasar elektronika dilihat dari perbandingan antara penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Metode penelitiannya menggunakan metode Eksperimen dengan Quasi Experimental Design. Instrumen untuk pengumpulan data melalui tes pemahaman siswa tentang konsep dasar elektronika audio amplifier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya gain hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, maka penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos dapat dikatakan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa.
ABSTRACTEDLY
Use of E-Learning-Based Dokeos as a Medium of Learning to Improve Student Learning About Basic Concepts of Electronics
By: Dani Hernawan
NIM. 0807819
Problems on the learning skills of the basic concepts of electronics Electronics are easily bored and tired need to be addressed with the innovation of learning . One of them is by using a media e-learning based Dokeos . The purpose of this research is to improve students' understanding of the basic concepts of electronics seen from a comparison between the use of media based e-learning with Dokeos and learning using media conventional. The research method using experiments with Quasi Experimental Design. Instruments for data collection through testing students' understanding of the basic concepts of audio amplifier electronics. The results showed that there is an increase in student understanding. This is indicated by the results of student learning gains for the experimental class higher than the control class, the use of media e-learning based Dokeos can be said to be more effective in improving student understanding.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pembelajaran di Sekolah ... 7
B. Prestasi Belajar ... 11
C. Media Pembelajaran ... 12
D. Tinjauan Tentang E-Learning ... 18
E. Media Pembelajaran E- Learning Berbasis Dokeos ... 22
F. Mata Pelajaran Keterampilan Elektronika di SMP ... 29
G. Penyusunan E-Learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Belajar 34 H. Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 40
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
C. Definisi Operasional ... 42
D. Variabel Penelitian ... 43
F. Instrumen Penelitian ... 45
G. Teknik Pengumpulan Data ... 50
H. Teknik Analisis Data ... 52
I. Prosedur dan Alur Penelitian ... 57
J. Waktu Penelitian ... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Penelitian ... 62
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 65
C. Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 69
D. Hasil Temuan pada Penelitian ... 73
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
F. Kelemahan Penggunaan E-learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Pembelajaran ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 77
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Nonequivalen Control Group Design ... 41
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal ... 44
Tabel 3.3 Kriteria Realibilitas Soal ... 48
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 49
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 50
Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 51
Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi ... 54
Tabel 3.8 Waktu Penelitian ... 61
Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 65
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 66
Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 68
Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal ... 68
Tabel 4.5 Hasil Perolehan Skor Pretest ... 69
Tabel 4.6 Hasil Perolehan Skor Posttest ... 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data ... 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data ... 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 13
Gambar 2.2 Administration Platform (Menu Mata Kuliah) ... 35
Gambar 2.3 Menambah Kategori ... 35
Gambar 2.4 Menambah Course ... 35
Gambar 2.5 Tampilan Course ... 36
Gambar 2.6 Pembuatan Materi ... 36
Gambar 2.7 Pembuatan Quiz ... 37
Gambar 2.8 Pengaturan Homepage ... 37
Gambar 2.9 Penambahan User ... 38
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 44
Gambar 3.2 Kurva Normal Baku dan Kurva Distribusi Data ... 54
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan ... 57
Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Penelitian ... 59
Gambar 4.1 Diagram Kriteria Validitas Instrumen ... 67
Gambar 4.2 Diagram Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 68
Gambar 4.3 Diagram Klasifikasi Uji Daya Pembeda ... 69
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba
Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas
Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Lampiran A-7 Hasil Uji Daya Pembeda LAMPIRAN B
Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Lampiran B-2 Instrumen Pretest Posttest
Lampiran B-3 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Lampiran B-4 RPP Audio Amplifier Kelas Kontrol Lampiran B-5 RPP Audio Amplifier Kelas Eksperimen
Lampiran B-6 Modul Menjelaskan Prinsip Kerja Audio Amplifier LAMPIRAN C
Lampiran C-1 Skor Pretest Kelas Kontrol Lampiran C-2 Skor Posttest Kelas Kontrol Lampiran C-3 Skor Pretest Kelas Eksperimen Lampiran C-4 Skor Posttest Kelas Eksperimen Lampiran C-5 Gain yang didapat
Lampiran C-6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Lampiran C-7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Lampiran C-8 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Lampiran C-9 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Lampiran C-10 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Kontrol Lampiran C-11 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen Lampiran C-12 Hasil Uji Homogenitas
LAMPIRAN D
Lampiran D-1 Silabus
Lampiran D-2 Perhitungan Manual Uji Validitas Lampiran D-3 Perhitungan Manual Uji Reliabilitas
Lampiran D-4 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran Lampiran D-5 Perhitungan Manual Uji Daya Pembeda Lampiran D-6 Perhitungan Manual Uji Normalitas Lampiran D-7 Perhitungan Manual Uji Homogenitas Lampiran D-8 Perhitungan Manual Uji T
LAMPIRAN E
Lampiran E-1 Storyboard Lampiran E-2 Tabel Konsultasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat, telah mendorong terjadinya perubahan paradigma masyarakat dalam mencari dan memperoleh informasi. Masyarakat sudah tidak lagi terpaku pada media surat kabar, televisi, radio dan buku, tetapi juga telah mulai merambah dunia maya (internet). Internet sendiri merupakan salah satu media sumber informasi yang jangkauannya sangat
luas dan “aktual”.
Perkembangan teknologi informasi tersebut, telah memberikan dampak yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Oetomo dan Priyogutomo (2004) menyatakan pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan pertukaran informasi dari pendidik ke peserta didik yang terkait dengan pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri. Internet sebagai salah satu sumber belajar telah melahirkan konsep e-learning.
E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.
Dengan e-learning memungkinkan seseorang dapat belajar selama rentang 24 jam sehari, mempelajari segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dari seluruh pelosok dunia. Menghadapi lautan pengetahuan dan informasi sekiranya tidak hanya melihat, mengenal dan berperan sebagai penonton saja. Tetapi harus menjadi pelaku, berusaha menguasai dan memanfaatkannya. E-learning tidak sekedar mendapatkan pengetahuan dan informasi, tetapi juga menganalisis, memilah dan memilih, mereorganisasi dan mengemas, melahirkan bentuk baru, menggunakannya untuk berbagai tujuan dan pemecahan masalah.
2
pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas.
Berdasarkan pengalaman sebagai salah seorang tenaga pengajar pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika di SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung, peneliti menemukan suatu permasalahan pada proses pembelajaran serta pemahaman penguasaan materi pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.
Diperkuat pula oleh hasil observasi dengan menggunakan angket dan wawancara terhadap guru mata pelajaran Keterampilan Elektronika, bahwa pada pembelajaran Keterampilan Elektronika yang diajarkan kepada siswa SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung, proses pembelajaran yang kebanyakan masih kurangnya penggunaan media pembelajaran, yaitu guru menyampaikan pelajaran dengan cara ceramah dan hanya memvisualisasikan materi pada papan tulis. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri baik bagi guru maupun siswa sehingga terkadang suasana pembelajaran menjadi lebih mudah jenuh dan bosan bagi siswa, sehingga siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran. Selain kurangnya tenaga pengajar, bahan materi dan peralatan praktikum menjadi permasalahan sendiri bagi siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. Padahal peralatan-peralatan tersebut berperan sebagai media pembelajaran serta memiliki pengaruh dan peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.
3
Namun pada hakikatnya peralatan praktikum tersebut tidak dapat digantikan, karena peralatan tersebut merupakan suatu bentuk pengalaman langsung yang harus dialami oleh siswa. Jadi penggunaan media dalam hal ini adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa dengan tidak menghilangkan tujuan utama pembelajaran. Serta dengan adanya media pembelajaran pula proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan menjadi tidak jenuh dan membosankan.
Mengingat baik belajar di sekolah maupun e-learning mempunyai keunggulan masing-masing, maka yang paling baik adalah memadukan keduanya.
e-learning dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran dalam
pendidikan di sekolah. Untuk mempelajari atau mendalami hal-hal tertentu, para siswa dapat diberi tugas atau mencari sendiri di internet.
Guru sebaiknya telah menyusun program pembelajaran dengan memasukkan kegiatan e-learning sebagai pelengkap, pengayaan atau program terpadu. E-learning dapat dimasukkan dalam program sekolah, apakah hanya untuk kelompok siswa tertentu sebagai program pengayaan atau bagi semua siswa sebagai program penunjang ataupun sebagai program terpadu dengan pembelajaran utama.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan E-Learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Dasar Elektronika”.
B. Rumusan Masalah
4
C. Identifikasi Masalah
Penelitian ini ditujukan ke arah penggunaan media pembelajaran
e-learning pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika. Agar jelas dan tidak
meluas pembahasan dalam karangan ilmiah ini, maka kiranya perlu bagi penulis untuk memberikan batasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas VIII/C dan VIII/G di SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran tentang konsep dasar elektronika Audio Amplifier yang merupakan sebagian materi pada standar kompetensi mengapresiasi karya elektronika rumah tangga bertenaga listrik pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.
3. E-learning pada penelitian ini hanya berfungsi sebagai tambahan atau
pelengkap saja, tidak sebagai pengganti pembelajaran di kelas.
4. Hasil penelitian diukur hanya dari tingkat pemahaman siswa/ ranah kognitif (C1 s/d C4).
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep dasar elektronika. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran keterampilan elektronika dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis
Dokeos.
5
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung terkait dengan masalah penelitian ini. Beberapa manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi pengelola lembaga pendidikan, pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengambil kebijakan dalam mengadakan dan memanfaatkan media pembelajaran.
2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif penggunaan media pembelajaran bagi guru dan siswa pada mata pelajaran keterampilan elektronika di tingkat SMP dalam proses kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi guru, sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar sekaligus memberikan keterampilan dan wawasan tersendiri tentang penggunaan media pembelajaran e-learning. 4. Bagi siswa, sebagai alternatif media belajar, penggunaan media
pembelajaran e-learning dapat mempermudah pemahaman siswa, menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan hasil belajar siswa.
5. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang media pembelajaran serta dapat dijadikan bahan acuan untuk dapat mengembangkan media pembelajaran khususnya media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
6
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi landasan teori yang berkaitan dengan tinjauan pembelajaran disekolah, prestasi belajar, media pembelajaran, tinjauan tentang e-learning, media pembelajaran berbasis Dokeos, mata pelajaran keterampilan elektronika di SMP, penyusunan e-learning berbais Dokeos sebagai media pembelajaran, hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi mengenai metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian, waktu penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi mengenai uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah dan juga pedoman yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan data dengan maksud mencapai tujuan tertentu. Terkait pengertian metode penelitian Sugiyono (2010: 6) mengatakan bahwa:
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen, Desain yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design, “desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksaaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari
pre-experimental design. Quasi-pre-experimental design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.” (Sugiyono, 2012: 77).
Quasi-experimental design memiliki beberapa bentuk, yang
41
akan diberikan tes awal untuk mengetaui kemampuan awal masing-masing kelas. Setelah perlakuan yang berbeda diberikan kepada kedua kelompok tersebut Selanjutnya akan diberikan tes akhir untuk mengetahui pengaruh perakuan yang di berikan terhadap masing-masing kelompok atau kelas. Menurut Sugiyono (2012: 79), desain penelitian ini dilukiskan seperti tabel berikut:
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Kelompok Pretest Treatment Postest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Keterangan:
O1 = Tes awal (pretest) O2 = Tes akhir (posttest)
X = Pembelajaran menggunakan E-Learning
Pengaruhpembelajaran yang diterapkan diketahui dari skor rata-rata gain yang dinormalisasi. Dari perbandingan tersebut nantinya dapat ditentukan efektifitas pemebelajaran menggunakan media dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbais Dokeos terhadap hasil belajar siswa.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
42
Quasi-experimental design merupakan pengembangan dari true-experimental, terlihat dari kemiripan antara Nonequivalent Control Group Design dengan pretest-posttest control group design, namun terdapat
perbedaan diantara kedua desain tersebut yaitu cara pengambilan sample. Dalam pretest-posttest control group design sample diambil secara random sedangkan dalam Nonequivalent Control Group Design sampel diambil secara tidak random. Ada beberapa metode pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak random, salah satunya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2012:85) sampling purposive yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Arikunto (2010: 183) menyatakan bahwa
sampling purposive “dilakukan dengan mengambil subyek bukan
didasarkan atas strata atau random tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sample besar dan jauh. Teknik digunakan dalam penelitian ini karena keterbatasan waktu, dana dan tenaga pada peneliti juga beberapa faktor seperti, jumlah kedua sample yang berjumlah sama, tidak memungkinkannya merubah kelas yang sudah ada, serta rekomendasi dari pihak sekolah. Melalui pertimbangan tersebut kemudian ditentukan sampel yang diambil yaitu, siswa kelas VIII/C dan VIII/G di SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung yang masing - masing berjumlah 43 orang.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. E-Learning
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
43
internet, intranet atau media jaringan komputer lain. (Nursalam, 2008).
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. 2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu baik dalam bentuk perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
3. Tingkat Pemahaman
Tingkat pemahaman adalah tingkat kemampuan pikiran yang mampu memahami arti atau konsep , situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini pikiran tidak hanya hafal secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.
4. Pendidikan Keterampilan Elektronika
Pendidikan Keterampilan Elektronika adalah pengetahuan tentang teori dasar, alat dan bahan, fungsi dan penggunaannya, perancangan, perakitan, pengembangan ( inovasi ), serta keterampilan pembuatan karya elektronika. Secara umum Pendidikan Keterampilan Elektronika memiliki pengertian pemberian kemampuan pemahaman konsep elektronika serta keterampilan dan kemampuan membuat produk hasil teknologi elektronika baik analog maupun digital.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (X)
44
penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan E-Learning berbasis Dokeos sebagai media pembelajaran.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada konsep dasar elektronika
audio amplifier.
E. Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 42), paradigma penelitian diartikan sebagai:
Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Adapun gambaran paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Pretest
Posttest Subjek
Menggunakan E-Learning
Treatment
Variabel X k.Eksperimen
Hasil Belajar
Kognitif
Variabel Y k. eksperimen
Tanpa Menggunakan E-Learning
Treatment
Variabel X k.Kontrol
Hasil Belajar
Kognitif
45
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes hasil belajar berupa soal-soal (pretest-posttest).
1. Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba instrumen adalah sebagai berikut:
a. Validitas
Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi point biserial ( ), yang rumus lengkapnya sebagai berikut:
√
(Arikunto, 2012: 93) Keterangan:
: koefisien korelasi biserial
: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
: rerata skor total
: standar deviasi dari skor total proporsi : proporsi siswa yang menjawab benar
: proporsi siswa yang menjawab salah
46
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,810 – 1,000
0,610 – 0,809 0,410 – 0,609 0,210 – 0,409 0,000 – 0,209
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(Arikunto, 2012: 89) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut:
√
√
(Sugiyono, 2012: 230) Keterangan:
t : thitung
r : koefisien korelasi n : banyaknya siswa
Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n –2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung≥ ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.
b. Reliabilitas
47
tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2012: 104).
Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut:
∑
(Arikunto, 2012: 115) Keterangan:
: reliabilitas tes secara keseluruhan : banyaknya butir tes
: varians total
: proporsi subyek yang menjawab item dengan benar : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
Harga varians total ( ) dapat dicari dengan menggunakan rumus:
∑ ∑
(Arikunto, 2012: 112) Keterangan:
∑ : jumlah skor total : jumlah responden
48
Berikut interprestasi derajat reliabilitas instrumen yang ditunjukan pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,810 – 1,000
0,610 – 0,809 0,410 – 0,609 0,210 – 0,409 0,000 – 0,209
Sangat Tinggi Tinggi
Cikup Rendah Sangat Rendah
(Arikunto, 2012: 89) c. Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty
index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya
suatu soal (Arikunto, 2012: 222).
Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:
(Arikunto, 2012: 223) Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
49
Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,000 – 0,309 0,310 – 0,709 0,710 – 1,000
Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah
(Arikunto, 2012: 225) d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012: 226). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.
2) Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
3) Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.
4) Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2012: 228) Keterangan:
D : daya pembeda
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
50
JA : banyaknya peserta tes kelompok atas JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indek kesukaran)
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,000 – 0,209 0,210 – 0,409 0,410 – 0,709 0,710 – 1,000
Negatif
Jelek Cukup
Baik Baik Sekali
Tidak Baik, Harus Dibuang
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.
2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.
51
yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest.
Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan
awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya e-learning sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.
Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.6:
Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data
No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber
Data
1. Studi
Pendahuluan -
Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran
2. Studi
Literatur -
Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet
3. Tes Soal pretest dan
posttest
Hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan (Data Primer)
52
H. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.
1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif setelah digunakannya e-learning sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest,
posttest dan gain siswa:
a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode
rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban
salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut:
Nilai siswa =
x 100
b. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut:
53
Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif. Adapun hasil belajar ranah kognitif ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif).
c. Menghitung rata-rata gain setiap pertemuan
Nilai rata-rata (mean) dari gain tiap seri pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus:
d. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan
Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan menggunakan rumus:
Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi
treatment (kelas eksperimen).
2. Uji Normalitas
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2012: 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b) dengan kurva normal baku/standar (a).
̅
54
Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012: 80)
Menurut Sugiyono (2012: 80), untuk menghitung besarnya nilai
chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).
b. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:
c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2
Keterangan:
fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n)
34,13% 34,13% 13,53% 13,53%
2,7% 2,7%
? ?
? ?
?
? (b)
[image:32.595.120.512.102.725.2]55
d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
e. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-harga (fo – fh) dan dan
menjumlahkannya. Harga merupakan harga
chi-kuadrat ( χ2).
[image:33.595.115.512.108.753.2]f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan:
Jika: hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan statistik parametrik dan jika datanya tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik.
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil tes pemahaman siswa. Menurut Sugiyono (2012: 196), untuk dua sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-tes. Tedapat beberapa macam cara uji-t sebagai berikut:
a. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, maka dapat digunakan rumus t-tes, baik unruk separated maupun
56
b. Bila n1 ≠ n2, varians homogen dapat digunakan t-tes dengan polled varians, besarnya dk = n1 + n2– 2.
c. Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen dapat digunakan rumus separated varians ataupun polled varians dengan dk = n1 - 1 atau dk = n2 - 2. Jadi bukan n1 + n2– 2.
d. Bila n1 ≠ dan varians tidak homogen. Untuk ini digunakan rumus separated varians. Harga t sebagai pengganti ttabel dihitung dari selisih harga ttabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = n2 – 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus t-test, yaitu bila n1 = n2, varians homogen (�12 = �22), maka dapat digunakan rumus uji t-tes dengan polled varians, sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu mencari nilai rata – rata dan simpangan baku. Berikut ini rumusnya:
1. Menghitung rata-rata data ( ̅)
̅
2. Menghitung simpangan baku (s)
√ ̅
(Sugiyono, 2012: 57) Keterangan:
xi : Nilai pada tiap siswa
̅ : Nilai rata-rata
3. Menghitung harga t
Dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2) – 2 Keterangan:
n1 = Jumlah sampel pada kelas eksperimen n2 = Jumlah sampel pada kelas kontrol
̅ = Rata – rata gain kelas eksperimen
̅ = Rata – rata gain kelas kontrol = Varians gain kelas eksperimen = varians gain kelas kontrol
Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel. Terima H1, jika thitung > ttabel pada taraf nyata α = (0,05) dengan dk = n1 + n2 - 2. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji satu pihak (One Tail Test) yaitu uji
[image:35.595.122.515.119.632.2]pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatif / kerja (H1) berbunyi “lebih besar (>)”.
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan (Sugiyono, 2012: 165)
I. Prosedur dan Alur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan
H0 α
garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya:
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.
b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti. c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes. f. Melakukan uji coba instrumen tes.
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:
a. Memberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan e-learning sebagai media pembelajaran.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.
b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa. c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data.
d. Membuat laporan penelitian.
Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:
Tahap Persiapan
Studi Literatur
Mempelajari kurikulum
Penentuan Materi & Sampel
Penyusunan Instrumen Penelitian
Tes
Pembuatan kisi – kisi soal
Pembuatan soal sebanyak 30
soal pilihan ganda Observasi
Pengamatan lingkungan
sekolah, sarana dan
keadaan kelas
Studi Pendahuluan
Pengolahan Data Data pretest dan posttest kelas kontrol Data pretest dan posttest kelas eksperimen
Uji gain
Uji normalitas
Uji homogenitas
Uji T
Kesimpulan
Pembuatan Laporan Tahap Pelaksanaan
Post Test kelas Eksperimen Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan E-Learning.
[image:38.595.98.547.98.673.2]Tahap Akhir
Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Penelitian
Post Test kelas Kontrol Uji Coba Instrumen
Soal diberikan kepada siswa kelas IX
Setelah data didapatkan, soal diuji validitasnya dan hasilnya dari 30 soal, valid 22 soal
Uji Reliabilitas
Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda
Dari seluruh tahap pengujian, diputuskan 22 soal yang
akan digunakan untuk pretest dan posttest
Pre Test kelas Eksperimen Pre Test kelas Kontrol
Pelaksanaan Pembelajaran Tanpa Menggunakan
E-Learning.
J. Waktu Penelitian
[image:39.595.116.512.187.629.2]Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Waktu Penelitian
Tahap Penelitian
Waktu Penelitian November,
minggu ke-
Desember, minggu ke-
Januari, minggu ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Persiapan
Pelaksanaan Akhir
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian mengenai “Penggunaan E-Learning Berbasis Dokeos
Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang
Konsep Dasar Elektronika”, menunjukan bahwa:
1. Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos lebih dapat menarik minat siswa terhadap pembelajaran dan pemahaman pada materi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan data, diperoleh nilai gain rata-rata prestasi belajar siswa dikelas eksperimen lebih besar dibandingkan siswa dikelas kontrol.
2. Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos belum digunakan secara maksimal oleh siswa, hal ini dikarenakan penggunaan media masih dalam lingkungan sekolah yaitu hanya bisa diakses di localhost komputer sekolah, materi belum dapat terakses secara luas atau dimana saja melalui internet.
77
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka terdapat beberapa saran baik untuk siswa maupun pihak-pihak yang terkait. Berikut adalah saran dari hasil penelitian ini:
1. Untuk pengajar, penulis menyarankan untuk menggunakan media pembelajaran e-learning sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran seain menggunakan media papan tulis.
2. Untuk peneliti, agar dapat mengembangkan media pembelajaran
e-learning berbasis Dokeos untuk digunakan pada subjek dan kajian yang
berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat.
3. Media pembelajaran harus digunakan sebaik mungkin dan selalu diperbaharui tentang materi dengan menambahkan elemen-elemen audio, video dan animasi yang memperagakan materi tentang konsep dasar elektronika serta referensi lainnya. Dan kedepannya agar dapat di
hosting di internet sehingga materi dapat diakses kapan saja dan dimana
saja tanpa ada batas ruang dan waktu.
4. Sebaiknya siswa tidak bergantung hanya pada penjelasan guru, selain penjelasan dari guru siswa diharapkan mencari sumber-sumber referensi lain tentang konsep dasar elektronika yang mendukung dan menarik.
5. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, perlu dilakukan persiapan perancangan Dokeos yang lebih matang, persiapkan asumsi yang telah dikuatkan dengan data yang sebenarnya.
6. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang kongkret perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada media pembelajaran e-learning berbasis
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2014). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.
Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar. (2004). Mozaik Teknologi
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Dinata, Surya. (2012). Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis
Moodle Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronik Di SMK Negeri 12 Kota Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
Ferdian, Utama. (2011), Pembelajaran E-Learning. [Online].
Tersedia: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/11/11/ pembelajaran-e-learning-411727.html [11 Februari 2013, 01:10].
Hariyono. (2010), pemanfaatan internet sebagai alternative sumber belajar dan
media pendidikan jarak jauh, [Online].
Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/07/pemanfaatan- internet-sebagai-alternatif-sumber-belajar-dan-media-pendidikan-jarak-jauh/ [10 Februari 2013].
Kurikulum SMP Negeri 1 Ciwidey. (2011). Silabus Keterampilan Elektronika. Bandung: Tidak diterbitkan.
LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]. [Online].
Tersedia: http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning.html [Februari 2013].
Nasution, S. (2000), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Purwanto, M. Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rahmawati, Fitri. Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Tersedia:
https://staff.uny.ac.id/.../MODEL%20PEMBELAJARAN%20e-..., [10 February 2013, 11:43 ].
Sanjaya, Wina. (2006), Pembelajaran Dalam Implementasi KBK. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2012), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA. Sukmadinata Nana Syaodih. (2005), Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Supriatna, Asep. (2007), Belajar Sains Dengan Komputer. Jakarta: PT. Panca Anugerah Sakti.
Susilana, R & Cepi R. (2008). Media Pembelajaran. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Bandung: UPI
Theweek, 2012, Open Source Dokeos, [Online].
Tersedia : http://theweekweek.blogspot.com/2012/10/tentang-open-source-dokeos.html [11 Februari 2013, 02:54].
Tulus, Tu’u. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.