• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS DOKEOS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP DASAR ELEKTRONIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS DOKEOS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP DASAR ELEKTRONIKA."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS DOKEOS SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

TENTANG KONSEP DASAR ELEKTRONIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

DANI HERNAWAN

E.0451.0807819

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS DOKEOS SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

TENTANG KONSEP DASAR ELEKTRONIKA

Oleh Dani Hernawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dani Hernawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

ABSTRAK

Penggunaan E-Learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Dasar Elektronika

Oleh: Dani Hernawan

NIM. 0807819

Permasalahan pada pembelajaran Keterampilan Elektronika tentang konsep dasar elektronika yang mudah jenuh dan bosan perlu diatasi dengan adanya inovasi pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran

e-learning berbasis Dokeos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang konsep dasar elektronika dilihat dari perbandingan antara penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Metode penelitiannya menggunakan metode Eksperimen dengan Quasi Experimental Design. Instrumen untuk pengumpulan data melalui tes pemahaman siswa tentang konsep dasar elektronika audio amplifier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya gain hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, maka penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos dapat dikatakan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa.

(5)

ABSTRACTEDLY

Use of E-Learning-Based Dokeos as a Medium of Learning to Improve Student Learning About Basic Concepts of Electronics

By: Dani Hernawan

NIM. 0807819

Problems on the learning skills of the basic concepts of electronics Electronics are easily bored and tired need to be addressed with the innovation of learning . One of them is by using a media e-learning based Dokeos . The purpose of this research is to improve students' understanding of the basic concepts of electronics seen from a comparison between the use of media based e-learning with Dokeos and learning using media conventional. The research method using experiments with Quasi Experimental Design. Instruments for data collection through testing students' understanding of the basic concepts of audio amplifier electronics. The results showed that there is an increase in student understanding. This is indicated by the results of student learning gains for the experimental class higher than the control class, the use of media e-learning based Dokeos can be said to be more effective in improving student understanding.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pembelajaran di Sekolah ... 7

B. Prestasi Belajar ... 11

C. Media Pembelajaran ... 12

D. Tinjauan Tentang E-Learning ... 18

E. Media Pembelajaran E- Learning Berbasis Dokeos ... 22

F. Mata Pelajaran Keterampilan Elektronika di SMP ... 29

G. Penyusunan E-Learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Belajar 34 H. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 40

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

C. Definisi Operasional ... 42

D. Variabel Penelitian ... 43

(7)

F. Instrumen Penelitian ... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 52

I. Prosedur dan Alur Penelitian ... 57

J. Waktu Penelitian ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Penelitian ... 62

B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 65

C. Analisis dan Pembahasan Data Penelitian ... 69

D. Hasil Temuan pada Penelitian ... 73

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

F. Kelemahan Penggunaan E-learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Pembelajaran ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Nonequivalen Control Group Design ... 41

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal ... 44

Tabel 3.3 Kriteria Realibilitas Soal ... 48

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 49

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 50

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 51

Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi ... 54

Tabel 3.8 Waktu Penelitian ... 61

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 65

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 66

Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 68

Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal ... 68

Tabel 4.5 Hasil Perolehan Skor Pretest ... 69

Tabel 4.6 Hasil Perolehan Skor Posttest ... 70

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data ... 70

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data ... 71

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 13

Gambar 2.2 Administration Platform (Menu Mata Kuliah) ... 35

Gambar 2.3 Menambah Kategori ... 35

Gambar 2.4 Menambah Course ... 35

Gambar 2.5 Tampilan Course ... 36

Gambar 2.6 Pembuatan Materi ... 36

Gambar 2.7 Pembuatan Quiz ... 37

Gambar 2.8 Pengaturan Homepage ... 37

Gambar 2.9 Penambahan User ... 38

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 44

Gambar 3.2 Kurva Normal Baku dan Kurva Distribusi Data ... 54

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan ... 57

Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Penelitian ... 59

Gambar 4.1 Diagram Kriteria Validitas Instrumen ... 67

Gambar 4.2 Diagram Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 68

Gambar 4.3 Diagram Klasifikasi Uji Daya Pembeda ... 69

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba

Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas

Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Lampiran A-7 Hasil Uji Daya Pembeda LAMPIRAN B

Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Lampiran B-2 Instrumen Pretest Posttest

Lampiran B-3 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Lampiran B-4 RPP Audio Amplifier Kelas Kontrol Lampiran B-5 RPP Audio Amplifier Kelas Eksperimen

Lampiran B-6 Modul Menjelaskan Prinsip Kerja Audio Amplifier LAMPIRAN C

Lampiran C-1 Skor Pretest Kelas Kontrol Lampiran C-2 Skor Posttest Kelas Kontrol Lampiran C-3 Skor Pretest Kelas Eksperimen Lampiran C-4 Skor Posttest Kelas Eksperimen Lampiran C-5 Gain yang didapat

Lampiran C-6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Lampiran C-7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Lampiran C-8 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Lampiran C-9 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Lampiran C-10 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Kontrol Lampiran C-11 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen Lampiran C-12 Hasil Uji Homogenitas

(11)

LAMPIRAN D

Lampiran D-1 Silabus

Lampiran D-2 Perhitungan Manual Uji Validitas Lampiran D-3 Perhitungan Manual Uji Reliabilitas

Lampiran D-4 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran Lampiran D-5 Perhitungan Manual Uji Daya Pembeda Lampiran D-6 Perhitungan Manual Uji Normalitas Lampiran D-7 Perhitungan Manual Uji Homogenitas Lampiran D-8 Perhitungan Manual Uji T

LAMPIRAN E

Lampiran E-1 Storyboard Lampiran E-2 Tabel Konsultasi

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat, telah mendorong terjadinya perubahan paradigma masyarakat dalam mencari dan memperoleh informasi. Masyarakat sudah tidak lagi terpaku pada media surat kabar, televisi, radio dan buku, tetapi juga telah mulai merambah dunia maya (internet). Internet sendiri merupakan salah satu media sumber informasi yang jangkauannya sangat

luas dan “aktual”.

Perkembangan teknologi informasi tersebut, telah memberikan dampak yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Oetomo dan Priyogutomo (2004) menyatakan pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan pertukaran informasi dari pendidik ke peserta didik yang terkait dengan pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri. Internet sebagai salah satu sumber belajar telah melahirkan konsep e-learning.

E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk

mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.

Dengan e-learning memungkinkan seseorang dapat belajar selama rentang 24 jam sehari, mempelajari segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dari seluruh pelosok dunia. Menghadapi lautan pengetahuan dan informasi sekiranya tidak hanya melihat, mengenal dan berperan sebagai penonton saja. Tetapi harus menjadi pelaku, berusaha menguasai dan memanfaatkannya. E-learning tidak sekedar mendapatkan pengetahuan dan informasi, tetapi juga menganalisis, memilah dan memilih, mereorganisasi dan mengemas, melahirkan bentuk baru, menggunakannya untuk berbagai tujuan dan pemecahan masalah.

(13)

2

pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas.

Berdasarkan pengalaman sebagai salah seorang tenaga pengajar pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika di SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung, peneliti menemukan suatu permasalahan pada proses pembelajaran serta pemahaman penguasaan materi pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.

Diperkuat pula oleh hasil observasi dengan menggunakan angket dan wawancara terhadap guru mata pelajaran Keterampilan Elektronika, bahwa pada pembelajaran Keterampilan Elektronika yang diajarkan kepada siswa SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung, proses pembelajaran yang kebanyakan masih kurangnya penggunaan media pembelajaran, yaitu guru menyampaikan pelajaran dengan cara ceramah dan hanya memvisualisasikan materi pada papan tulis. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri baik bagi guru maupun siswa sehingga terkadang suasana pembelajaran menjadi lebih mudah jenuh dan bosan bagi siswa, sehingga siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran. Selain kurangnya tenaga pengajar, bahan materi dan peralatan praktikum menjadi permasalahan sendiri bagi siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran. Padahal peralatan-peralatan tersebut berperan sebagai media pembelajaran serta memiliki pengaruh dan peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.

(14)

3

Namun pada hakikatnya peralatan praktikum tersebut tidak dapat digantikan, karena peralatan tersebut merupakan suatu bentuk pengalaman langsung yang harus dialami oleh siswa. Jadi penggunaan media dalam hal ini adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa dengan tidak menghilangkan tujuan utama pembelajaran. Serta dengan adanya media pembelajaran pula proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan menjadi tidak jenuh dan membosankan.

Mengingat baik belajar di sekolah maupun e-learning mempunyai keunggulan masing-masing, maka yang paling baik adalah memadukan keduanya.

e-learning dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran dalam

pendidikan di sekolah. Untuk mempelajari atau mendalami hal-hal tertentu, para siswa dapat diberi tugas atau mencari sendiri di internet.

Guru sebaiknya telah menyusun program pembelajaran dengan memasukkan kegiatan e-learning sebagai pelengkap, pengayaan atau program terpadu. E-learning dapat dimasukkan dalam program sekolah, apakah hanya untuk kelompok siswa tertentu sebagai program pengayaan atau bagi semua siswa sebagai program penunjang ataupun sebagai program terpadu dengan pembelajaran utama.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan E-Learning Berbasis Dokeos Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Dasar Elektronika”.

B. Rumusan Masalah

(15)

4

C. Identifikasi Masalah

Penelitian ini ditujukan ke arah penggunaan media pembelajaran

e-learning pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika. Agar jelas dan tidak

meluas pembahasan dalam karangan ilmiah ini, maka kiranya perlu bagi penulis untuk memberikan batasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas VIII/C dan VIII/G di SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung.

2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran tentang konsep dasar elektronika Audio Amplifier yang merupakan sebagian materi pada standar kompetensi mengapresiasi karya elektronika rumah tangga bertenaga listrik pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.

3. E-learning pada penelitian ini hanya berfungsi sebagai tambahan atau

pelengkap saja, tidak sebagai pengganti pembelajaran di kelas.

4. Hasil penelitian diukur hanya dari tingkat pemahaman siswa/ ranah kognitif (C1 s/d C4).

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep dasar elektronika. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran keterampilan elektronika dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis

Dokeos.

(16)

5

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung terkait dengan masalah penelitian ini. Beberapa manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pengelola lembaga pendidikan, pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengambil kebijakan dalam mengadakan dan memanfaatkan media pembelajaran.

2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif penggunaan media pembelajaran bagi guru dan siswa pada mata pelajaran keterampilan elektronika di tingkat SMP dalam proses kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi guru, sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar sekaligus memberikan keterampilan dan wawasan tersendiri tentang penggunaan media pembelajaran e-learning. 4. Bagi siswa, sebagai alternatif media belajar, penggunaan media

pembelajaran e-learning dapat mempermudah pemahaman siswa, menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang media pembelajaran serta dapat dijadikan bahan acuan untuk dapat mengembangkan media pembelajaran khususnya media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

(17)

6

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi landasan teori yang berkaitan dengan tinjauan pembelajaran disekolah, prestasi belajar, media pembelajaran, tinjauan tentang e-learning, media pembelajaran berbasis Dokeos, mata pelajaran keterampilan elektronika di SMP, penyusunan e-learning berbais Dokeos sebagai media pembelajaran, hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi mengenai metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur dan alur penelitian, waktu penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi mengenai uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah dan juga pedoman yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan data dengan maksud mencapai tujuan tertentu. Terkait pengertian metode penelitian Sugiyono (2010: 6) mengatakan bahwa:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen, Desain yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design, “desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksaaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari

pre-experimental design. Quasi-pre-experimental design, digunakan karena pada

kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.” (Sugiyono, 2012: 77).

Quasi-experimental design memiliki beberapa bentuk, yang

(19)

41

akan diberikan tes awal untuk mengetaui kemampuan awal masing-masing kelas. Setelah perlakuan yang berbeda diberikan kepada kedua kelompok tersebut Selanjutnya akan diberikan tes akhir untuk mengetahui pengaruh perakuan yang di berikan terhadap masing-masing kelompok atau kelas. Menurut Sugiyono (2012: 79), desain penelitian ini dilukiskan seperti tabel berikut:

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Kelompok Pretest Treatment Postest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan:

O1 = Tes awal (pretest) O2 = Tes akhir (posttest)

X = Pembelajaran menggunakan E-Learning

Pengaruhpembelajaran yang diterapkan diketahui dari skor rata-rata gain yang dinormalisasi. Dari perbandingan tersebut nantinya dapat ditentukan efektifitas pemebelajaran menggunakan media dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbais Dokeos terhadap hasil belajar siswa.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

(20)

42

Quasi-experimental design merupakan pengembangan dari true-experimental, terlihat dari kemiripan antara Nonequivalent Control Group Design dengan pretest-posttest control group design, namun terdapat

perbedaan diantara kedua desain tersebut yaitu cara pengambilan sample. Dalam pretest-posttest control group design sample diambil secara random sedangkan dalam Nonequivalent Control Group Design sampel diambil secara tidak random. Ada beberapa metode pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak random, salah satunya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2012:85) sampling purposive yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Arikunto (2010: 183) menyatakan bahwa

sampling purposive “dilakukan dengan mengambil subyek bukan

didasarkan atas strata atau random tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sample besar dan jauh. Teknik digunakan dalam penelitian ini karena keterbatasan waktu, dana dan tenaga pada peneliti juga beberapa faktor seperti, jumlah kedua sample yang berjumlah sama, tidak memungkinkannya merubah kelas yang sudah ada, serta rekomendasi dari pihak sekolah. Melalui pertimbangan tersebut kemudian ditentukan sampel yang diambil yaitu, siswa kelas VIII/C dan VIII/G di SMP Negeri 1 Ciwidey Kabupaten Bandung yang masing - masing berjumlah 43 orang.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. E-Learning

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

(21)

43

internet, intranet atau media jaringan komputer lain. (Nursalam, 2008).

E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi. 2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu baik dalam bentuk perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

3. Tingkat Pemahaman

Tingkat pemahaman adalah tingkat kemampuan pikiran yang mampu memahami arti atau konsep , situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini pikiran tidak hanya hafal secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.

4. Pendidikan Keterampilan Elektronika

Pendidikan Keterampilan Elektronika adalah pengetahuan tentang teori dasar, alat dan bahan, fungsi dan penggunaannya, perancangan, perakitan, pengembangan ( inovasi ), serta keterampilan pembuatan karya elektronika. Secara umum Pendidikan Keterampilan Elektronika memiliki pengertian pemberian kemampuan pemahaman konsep elektronika serta keterampilan dan kemampuan membuat produk hasil teknologi elektronika baik analog maupun digital.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (X)

(22)

44

penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan E-Learning berbasis Dokeos sebagai media pembelajaran.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada konsep dasar elektronika

audio amplifier.

E. Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 42), paradigma penelitian diartikan sebagai:

Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Adapun gambaran paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Pretest

Posttest Subjek

Menggunakan E-Learning

Treatment

Variabel X k.Eksperimen

Hasil Belajar

Kognitif

Variabel Y k. eksperimen

Tanpa Menggunakan E-Learning

Treatment

Variabel X k.Kontrol

Hasil Belajar

Kognitif

(23)

45

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes hasil belajar berupa soal-soal (pretest-posttest).

1. Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun tahapan yang dilakukan untuk uji coba instrumen adalah sebagai berikut:

a. Validitas

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi point biserial ( ), yang rumus lengkapnya sebagai berikut:

(Arikunto, 2012: 93) Keterangan:

: koefisien korelasi biserial

: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya

: rerata skor total

: standar deviasi dari skor total proporsi : proporsi siswa yang menjawab benar

: proporsi siswa yang menjawab salah

(24)

46

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,810 – 1,000

0,610 – 0,809 0,410 – 0,609 0,210 – 0,409 0,000 – 0,209

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2012: 89) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012: 230) Keterangan:

t : thitung

r : koefisien korelasi n : banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n –2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung≥ ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas

(25)

47

tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2012: 104).

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut:

(Arikunto, 2012: 115) Keterangan:

: reliabilitas tes secara keseluruhan : banyaknya butir tes

: varians total

: proporsi subyek yang menjawab item dengan benar : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah

Harga varians total ( ) dapat dicari dengan menggunakan rumus:

∑ ∑

(Arikunto, 2012: 112) Keterangan:

∑ : jumlah skor total : jumlah responden

(26)

48

Berikut interprestasi derajat reliabilitas instrumen yang ditunjukan pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,810 – 1,000

0,610 – 0,809 0,410 – 0,609 0,210 – 0,409 0,000 – 0,209

Sangat Tinggi Tinggi

Cikup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2012: 89) c. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty

index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya

suatu soal (Arikunto, 2012: 222).

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:

(Arikunto, 2012: 223) Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

(27)

49

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,000 – 0,309 0,310 – 0,709 0,710 – 1,000

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

(Arikunto, 2012: 225) d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012: 226). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

2) Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.

3) Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.

4) Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2012: 228) Keterangan:

D : daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

(28)

50

JA : banyaknya peserta tes kelompok atas JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah

PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indek kesukaran)

PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,000 – 0,209 0,210 – 0,409 0,410 – 0,709 0,710 – 1,000

Negatif

Jelek Cukup

Baik Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

(29)

51

yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest.

Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan

awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya e-learning sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.6:

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Data

1. Studi

Pendahuluan -

Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran

2. Studi

Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Soal pretest dan

posttest

Hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan (Data Primer)

(30)

52

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif setelah digunakannya e-learning sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest,

posttest dan gain siswa:

a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode

rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban

salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut:

Nilai siswa = 

x 100

b. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara

matematis dituliskan sebagai berikut:

(31)

53

Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif. Adapun hasil belajar ranah kognitif ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif).

c. Menghitung rata-rata gain setiap pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain tiap seri pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus:

d. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan menggunakan rumus:

Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi

treatment (kelas eksperimen).

2. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2012: 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b) dengan kurva normal baku/standar (a).

̅

(32)

54

Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012: 80)

Menurut Sugiyono (2012: 80), untuk menghitung besarnya nilai

chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).

b. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:

c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2

Keterangan:

fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n)

34,13% 34,13% 13,53% 13,53%

2,7% 2,7%

? ?

? ?

?

? (b)

[image:32.595.120.512.102.725.2]
(33)

55

d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

e. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-harga (fo – fh) dan dan

menjumlahkannya. Harga merupakan harga

chi-kuadrat ( χ2).

[image:33.595.115.512.108.753.2]

f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan:

Jika: hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan statistik parametrik dan jika datanya tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik.

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil tes pemahaman siswa. Menurut Sugiyono (2012: 196), untuk dua sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-tes. Tedapat beberapa macam cara uji-t sebagai berikut:

a. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, maka dapat digunakan rumus t-tes, baik unruk separated maupun

(34)

56

b. Bila n1 ≠ n2, varians homogen dapat digunakan t-tes dengan polled varians, besarnya dk = n1 + n2– 2.

c. Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen dapat digunakan rumus separated varians ataupun polled varians dengan dk = n1 - 1 atau dk = n2 - 2. Jadi bukan n1 + n2– 2.

d. Bila n1 ≠ dan varians tidak homogen. Untuk ini digunakan rumus separated varians. Harga t sebagai pengganti ttabel dihitung dari selisih harga ttabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = n2 – 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.

Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus t-test, yaitu bila n1 = n2, varians homogen (�12 = �22), maka dapat digunakan rumus uji t-tes dengan polled varians, sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu mencari nilai rata – rata dan simpangan baku. Berikut ini rumusnya:

1. Menghitung rata-rata data ( ̅)

̅

2. Menghitung simpangan baku (s)

̅

(Sugiyono, 2012: 57) Keterangan:

xi : Nilai pada tiap siswa

̅ : Nilai rata-rata

(35)

3. Menghitung harga t

Dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2) – 2 Keterangan:

n1 = Jumlah sampel pada kelas eksperimen n2 = Jumlah sampel pada kelas kontrol

̅ = Rata – rata gain kelas eksperimen

̅ = Rata – rata gain kelas kontrol = Varians gain kelas eksperimen = varians gain kelas kontrol

Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel. Terima H1, jika thitung > ttabel pada taraf nyata α = (0,05) dengan dk = n1 + n2 - 2. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji satu pihak (One Tail Test) yaitu uji

[image:35.595.122.515.119.632.2]

pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatif / kerja (H1) berbunyi “lebih besar (>)”.

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan (Sugiyono, 2012: 165)

I. Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara

Daerah penolakan H0

Daerah penerimaan

H0 α

(36)

garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya:

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Keterampilan Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti. c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes. f. Melakukan uji coba instrumen tes.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan tes awal (pre-test) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan e-learning sebagai media pembelajaran.

(37)

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa. c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.

d. Membuat laporan penelitian.

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Studi Literatur

Mempelajari kurikulum

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Tes

 Pembuatan kisi – kisi soal

 Pembuatan soal sebanyak 30

soal pilihan ganda Observasi

 Pengamatan lingkungan

sekolah, sarana dan

keadaan kelas

Studi Pendahuluan

(38)

Pengolahan Data  Data pretest dan posttest kelas kontrol  Data pretest dan posttest kelas eksperimen

 Uji gain

 Uji normalitas

 Uji homogenitas

 Uji T

Kesimpulan

Pembuatan Laporan Tahap Pelaksanaan

Post Test kelas Eksperimen Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan E-Learning.

[image:38.595.98.547.98.673.2]

Tahap Akhir

Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Penelitian

Post Test kelas Kontrol Uji Coba Instrumen

 Soal diberikan kepada siswa kelas IX

 Setelah data didapatkan, soal diuji validitasnya dan hasilnya dari 30 soal, valid 22 soal

 Uji Reliabilitas

 Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda

 Dari seluruh tahap pengujian, diputuskan 22 soal yang

akan digunakan untuk pretest dan posttest

Pre Test kelas Eksperimen Pre Test kelas Kontrol

Pelaksanaan Pembelajaran Tanpa Menggunakan

E-Learning.

(39)

J. Waktu Penelitian

[image:39.595.116.512.187.629.2]

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Waktu Penelitian

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian November,

minggu ke-

Desember, minggu ke-

Januari, minggu ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Persiapan

Pelaksanaan Akhir

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian mengenai “Penggunaan E-Learning Berbasis Dokeos

Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang

Konsep Dasar Elektronika”, menunjukan bahwa:

1. Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos lebih dapat menarik minat siswa terhadap pembelajaran dan pemahaman pada materi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan data, diperoleh nilai gain rata-rata prestasi belajar siswa dikelas eksperimen lebih besar dibandingkan siswa dikelas kontrol.

2. Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis Dokeos belum digunakan secara maksimal oleh siswa, hal ini dikarenakan penggunaan media masih dalam lingkungan sekolah yaitu hanya bisa diakses di localhost komputer sekolah, materi belum dapat terakses secara luas atau dimana saja melalui internet.

(41)

77

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka terdapat beberapa saran baik untuk siswa maupun pihak-pihak yang terkait. Berikut adalah saran dari hasil penelitian ini:

1. Untuk pengajar, penulis menyarankan untuk menggunakan media pembelajaran e-learning sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran seain menggunakan media papan tulis.

2. Untuk peneliti, agar dapat mengembangkan media pembelajaran

e-learning berbasis Dokeos untuk digunakan pada subjek dan kajian yang

berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat.

3. Media pembelajaran harus digunakan sebaik mungkin dan selalu diperbaharui tentang materi dengan menambahkan elemen-elemen audio, video dan animasi yang memperagakan materi tentang konsep dasar elektronika serta referensi lainnya. Dan kedepannya agar dapat di

hosting di internet sehingga materi dapat diakses kapan saja dan dimana

saja tanpa ada batas ruang dan waktu.

4. Sebaiknya siswa tidak bergantung hanya pada penjelasan guru, selain penjelasan dari guru siswa diharapkan mencari sumber-sumber referensi lain tentang konsep dasar elektronika yang mendukung dan menarik.

5. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, perlu dilakukan persiapan perancangan Dokeos yang lebih matang, persiapkan asumsi yang telah dikuatkan dengan data yang sebenarnya.

6. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang kongkret perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada media pembelajaran e-learning berbasis

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2014). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik

Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.

Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar. (2004). Mozaik Teknologi

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Dinata, Surya. (2012). Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis

Moodle Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronik Di SMK Negeri 12 Kota Bandung). Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.

Ferdian, Utama. (2011), Pembelajaran E-Learning. [Online].

Tersedia: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/11/11/ pembelajaran-e-learning-411727.html [11 Februari 2013, 01:10].

Hariyono. (2010), pemanfaatan internet sebagai alternative sumber belajar dan

media pendidikan jarak jauh, [Online].

Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/07/pemanfaatan- internet-sebagai-alternatif-sumber-belajar-dan-media-pendidikan-jarak-jauh/ [10 Februari 2013].

Kurikulum SMP Negeri 1 Ciwidey. (2011). Silabus Keterampilan Elektronika. Bandung: Tidak diterbitkan.

LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]. [Online].

Tersedia: http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning.html [Februari 2013].

Nasution, S. (2000), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(43)

Purwanto, M. Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rahmawati, Fitri. Model Pembelajaran E-Learning Untuk Meningkatkan Kualitas

Pendidikan Tersedia:

https://staff.uny.ac.id/.../MODEL%20PEMBELAJARAN%20e-..., [10 February 2013, 11:43 ].

Sanjaya, Wina. (2006), Pembelajaran Dalam Implementasi KBK. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2012), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA. Sukmadinata Nana Syaodih. (2005), Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Supriatna, Asep. (2007), Belajar Sains Dengan Komputer. Jakarta: PT. Panca Anugerah Sakti.

Susilana, R & Cepi R. (2008). Media Pembelajaran. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Bandung: UPI

Theweek, 2012, Open Source Dokeos, [Online].

Tersedia : http://theweekweek.blogspot.com/2012/10/tentang-open-source-dokeos.html [11 Februari 2013, 02:54].

Tulus, Tu’u. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Gambar

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan keuangan pemerintah daerah se-Jawa Tengah dengan menggunakan analisis rasio keuangan dalam rangka mendukung

Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis prosedur dan arus bisnis dalam sistem informasi persediaan yang diterapkan dalam perusahaan,

Banyak metode yang umum dari pengukuran aerosol udara secara kontinyu yaitu mencuplik sampel dengan melewatkan udara melalui kertas filter (baik statis atau dinamis) dan

Akuntansi Keuangan 1, begitu pula sebaliknya semakin rendah intensitas belajar maka semakin rendah pula prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan 1. Variabel latar belakang

Oleh karena itu pada penelitian ini penulis ingin meninjau struktur gedung 3 lantai Gedung Baru Kampus Universitas Pahlawan dengan menggunakan metode Sistem Rangka

Berdasarkan pengujian data secara statistik melalui uji koefisien regresi secara individual, Tenaga Kerja dilihat dari nilai probabilitas sebesar (0.0000) dibandingkan

Pada bagian penyebab interferensi akan diuraikan temuan tentang penyebab interferensi kosakata bahasa daerah dalam teks laporan perjalanan siswa kelas VIII.A di SMP Negeri

Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak