• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON

PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil

oleh

Astri Ratnasari

NIM 0908828

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

ASTRI RATNASARI

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Dra. Rina Marina Masri, MP. NIP 19650530 199101 2 001

Pembimbing II

Ir. Rochany Natawidjana, MT. NIP 19561012 198503 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil

Drs. Odih Supratman, ST., MT. NIP 19620809 199101 1 002

Ketua Program Studi Teknik Sipil

(3)

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN

BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI

Oleh Astri Ratnasari

Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan

© Astri Ratnasari

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI

Oleh Astri Ratnasari

NIM 0908828

(Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan)

Limbah konstruksi adalah sisa-sisa material yang sudah tidak dapat digunakan lagi yang merupakan hasil dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan atau barang apapun yang diproduksi dari proses ataupun suatu ketidaksengajaan yang tidak dapat langsung dipergunakan lagi di lapangan tanpa melalui suatu proses tertentu. Material limbah konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi.

Pihak kontraktor harus meminimalisir timbulan limbah ini agar tidak berdampak buruk pada lingkungan. Namun di samping itu kontraktor pun harus menambah biaya lebih untuk menangani limbah tersebut sesuai dengan hirarki pengelolaan limbah yaitu reduce, reuse, recycle, residual. Dihitung pula kuantitas limbah adukan beton, besi, dan papan phenol film yang dihasilkan dalam proyek ini serta penanganannya sampai dengan rekomendasi untuk pendaur-ulangan limbah terutama untuk limbah adukan beton dan kayu (papan phenolfilm).

Limbah Kayu yang tersisa dalam proyek pembangunan ini sebesar 47.444,306 m2 atau sebesar 4,21 %. Untuk Limbah Besi pada proyek ini dihasilkan sebesar 162.578,264 kg atau sebesar 7,77 % yang mana limbah ini dikembalikan kembali kepada owner proyek pembangunan Apartemen Dago Suites. Dan untuk limbah beton yang terdapat pada proyek pembangunan ini tersisa sebesar 814,172 m3 atau berkisar 5,36%.

(5)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAC

CONCRETE CONSTRUCTION WASTE MANAGEMENT ON CONSTRUCTION PROJECT OF HIGH RISK BUILDING

Astri Ratnasari NIM 0908828

(Program Study of Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education)

Construction waste is the remnants of material that can not be used again which is a result of the construction, repair or alteration or any item produced from a process or an accident that can not directly be used again in the field without going through a certain process. Materials of construction waste generated in any construction project. well as handling up with recommendations for the recycling of waste, especially for waste concrete, and wood (phenolfilm board).

Wood waste is left in this development project of 47.444,306 m2 or 4.21%. To Iron Waste generated in this project amounted to,264 kg or 162.578 of 7.77% which the waste was returned back to the owner of the Dago Suites Apartment building project. And for concrete waste contained on this remaining development projects amounting to 814,172 m3 or range 5.36%.

(6)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. beserta sahabat dan keluarganya hingga akhir zaman.

Penyusunan laporan tugas akhir yang berjudul “Pengelolaan Limbah Konstruksi Pekerjaan Beton pada Proyek Pembangunan Gedung Tinggi” ini merupakan hasil akhir dari penelitian tugas akhir yang telah penulis laksanakan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil, Departemen Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia yang tentunya tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.

Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Oleh karena itu, semua kritik dan saran dari segenap pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis dalam penyempurnaan tugas akhir ini ke depan.

Bandung, Agustus 2015

(7)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan terselesaikannya tugas akhir ini, ucapan terima kasih setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada:

1. Dosen Pembimbing I, Dr. Dra. Rina Marina Masri MP. yang telah membimbing, serta memberikan inspirasi untuk penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

2. Dosen Pembimbing II, Ir. Rochany Natawidjana, MT. yang telah memberikan bimbingan, serta masukan dan motivasi pada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

3. Ketua Program Studi Teknik Sipil, Rakhmat Yusuf, MT. yang selalu memberikan motivasi dalam mengerjakan tugas akhir ini.

4. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Drs. Odih Supratman, S.T., MT. yang telah membantu memberikan dukungan pada penulisan tugas akhir ini.

5. Adik-adik tercinta: Citra Dwi Madya, Ghea Puspita, Panji Kusumah, Fauzi Abdillah, dan M. Shiddiq Arifin yang selalu memberikan semangat dan doa dalam mengerjakan tugas akhir ini.

6. Teman-teman terbaik saya Adi, Rani, Ubaidilla, Nova, Elin, Ayu, Yessy dan Tosca yang selalu saling memberikan dukungan dan motivasi.

7. Rekan-rekan angkatan 2007, 2008, 2009, dan 2010 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penulisan tugas akhir ini.

Ucapan syukur dan terima kasih yang tak pernah henti-hentinya terucap atas kasih sayang dan seluruh daya upaya orang tua tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis sehingga dapat meraih salah satu pencapaian titik kesuksesan ini.

(8)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Penulis

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 2

1.4 Rumusan Masalah ... 2

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Manfaat Penelitian ... 3

1.7 Sistematika Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Limbah (Waste) ... 5

2.2 Limbah Konstruksi ... 6

2.3 Pembagian Limbah Konstruksi ... 7

2.4 Komposisi Limbah Konstruksi ... 9

2.5 Material Limbah Konstruksi ... 10

(9)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2.7 Dampak dari Limbah Konstruksi ... 15

2.8 Hirarki Pengelolaan Limbah Konstruksi ... 16

2.9 Manajemen Limbah Konstruksi ... 19

2.10 Pengelolaan Limbah Konstruksi Pekerjaan Beton ... 22

2.11 Penelitian yang Relevan ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 31

3.2 Kerangka Berpikir ... 32

3.3 Objek Penelitian dan Pengamatan ... 34

3.3.1 Data Umum Proyek ... 34

3.3.2 Lokasi Proyek ... 34

3.3.3 Struktur Oranisasi Proyek... 35

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 37

3.4.1 Studi Literatur ... 37

3.4.2 Pengamatan (Observasi) Lapangan ... 37

3.4.3 Wawancara ... 38

3.5 Metode Analisis Data ... 39

3.6 Uji Validitas Perhitungan Volume Material ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Volume Material Pekerjaan Beton ... 41

4.1.1 Struktur Bawah ... 41

4.1.2 Struktur Atas ... 46

4.1.3 Uji Validitas Perhitungan Volume Material Pekerjaan Beton ... 54

4.2 Kuantitas Limbah Material Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suites ... 60

4.3 Pengolahan Limbah Konstruksi Pekerjaan Beton di Lapangan ... 64

(10)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.5 Limbah Beton Diolah Menjadi Agregat Daur Ulang ... 71

4.6 Analisis Biaya Manfaat Limbah Konstruksi ... 72

BAB V PENUTUP Gambar 2.1 Komposisi Limbah Konstruksi ... 10

Gambar 2.2 Siklus Material ... 11

Gambar 2.3 Hirarki Pengelolaan Limbah Konstruksi 3R ... 18

Gambar 2.4 Hirarki Pengelolaan Limbah Konstruksi 4R ... 19

Gambar 2.5 Prioritas Pengelolaan Limbah Konstruksi ... 19

Gambar 2.6 Manajemen Limbah Konstruksi ... 20

Gambar 2.7 Sisa Potongan Besi yang Dijadikan Kaki Ayam ... 22

Gambar 2.8 Adjiustable Steel Force Column Form ... 23

Gambar 2.9 Instalasi Bekisting pada Pekerjaan Struktur Atas ... 24

Gambar 2.10 Papan Phenol Film ... 25

Gambar 2.11 Diagram Daur Ulang Limbah Konstruksi Pekerjaan Beton ... 27

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... 33

Gambar 3.2 Lokasi Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suites ... 35

Gambar 3.3 Skema Hubungan Kerja Pihak-Pihak yang Terkait Proyek ... 36

(11)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.1 Detail Potongan Kolom untuk Basement ... 41

Gambar 4.2 Detail Potongan Balok untuk Basement ... 43

Gambar 4.3 Detail Potongan Shearwall ... 44

Gambar 4.4 Detail Pelat Lantai Untuk Basement ... 45

Gambar 4.5 Detail Potongan Kolom untuk Struktur Atas ... 47

Gambar 4.6 Detail Potongan Balok untuk Struktur Atas ... 50

Gambar 4.7 Detail Pelat Lantai untuk Struktur Atas ... 53

Gambar 4.8 Papan Partikel ... 66

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Komposisi Produksi Limbah di Negara Maju ... 10

Tabel 2.2 Persentase Limbah Konstruksi terhadap Jumlah Material ... 12

Tabel 2.3 Limbah dari Material Konstruksi ... 13

Tabel 2.4 Sumber dan Penyebab Timbulan Limbah pada Proyek Konstruksi .... 14

Tabel 2.5 Potensi Penggunaan Beton Daur Ulang ... 28

Tabel 4.1 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Basement 4 ... 42

Tabel 4.2 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Basement 3,2,1 ... 42

Tabel 4.3 Volume Material yang Dibutukan Pekerjaan Beton Basement ... 43

Tabel 4.4 Volume Material yang Dibutuhkan Pekerjaan Balok untuk Basement .. ... 44

Tabel 4.5 Volume Cor dan Bekisting Pekerjaan Shearwall pada Basement... 44

Tabel 4.6 Volume Volume Besi Tulangan Pekerjaan Shearwall pada Basement... ... 45

Tabel 4.7 Volume Besi Tulangan Pekerjaan Pelat Lantai Pada Basement ... 46

Tabel 4.8 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Lantai Dasar ... 47

Tabel 4.9 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Lantai 1,2,3 dan 5 ... 47

Tabel 4.10 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Lantai 6-10 ... 48

(12)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.12 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Lantai 15 ... 48

Tabel 4.13 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Lantai 16 ... 49

Tabel 4.14 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Lantai 17-18 ... 49

Tabel 4.15 Dimensi Kolom yang Digunakan untuk Lantai Atap ... 49

Tabel 4.16 Volume Material yang dibutuhkan Pekerjaan Kolom untuk Struktur Atas... 50

Tabel 4.17 Volume Material yang Dibutuhkan Pekerjaan Balok untuk Struktur Atas... 51

Tabel 4.18 Volume Cor dan Bekisting Pekerjaan Shearwall pada Struktur Atas... 51

Tabel 4.19 Volume Besi Tulangan Pekerjaan Shearwall pada Struktur Atas ... 52

Tabel 4.20 Volume Material Pekerjaan Pelat Lantai pada Struktur Atas ... 53

Tabel 4.21 Volume Material Keseluruhan Pekerjaan Beton Proyek Apartemen Dago Suites Berdasarkan Perhitungan Gambar Bestek ... 54

Tabel 4.22 Volume Material Keseluruhan Pekerjaan Beton Berdasarkan Data Proyek Apartemen Dago Suites ... 55

Tabel 4.23 Tabel Nilai Volume Beton Berdasarkan Data Proyek dan Nilai Volume Beton Berdasarkan Perhitungan Gambar Bestek ... 56

Tabel 4.24 Tabel Nilai Volume Besi Berdasarkan Data Proyek dan Nilai Volume Besi Berdasarkan Perhitungan Gambar Bestek ... 57

Tabel (Lanjutan) 4.24 Tabel Nilai Volume Besi Berdasarkan Data Proyek dan Nilai Volume Besi Berdasarkan Perhitungan Gambar Bestek ... 58

Tabel 4.26 Tabel Nilai Volume Phenol Film Berdasarkan Data Proyek dan Nilai Volume Phenol Film Berdasarkan Perhitungan Gambar Bestek ... 59

Tabel 4.27 Volume Pendatangan Material Beton K-350 Proyek Apartemen Dago Suites ... 61

(13)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.29 Kebutuhan dan Pendatangan Papan Phenol Film ... 63

Tabel 4.30 Komposisi Limbah Pekerjaan Struktur Beton ... 64

Tabel 4.31 Analisis Biaya Produksi Papan Partikel ... 70

Tabel 4.32 Harga Pasaran Papan Partikel ... 70

Tabel 4.33 Perkiraan Harga Bahan untuk Beton Normal dengan Volume 1 m3.... 72

Tabel 4.34 Perkiraan Harga Bahan untuk Beton Daur Ulang dengan Volume 1 m3 ... 72

Tabel 4.36 Komposisi Limbah Pekerjaan Struktur Beton ... 74

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

(15)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan manusia tidak terlepas dari penggunaan berbagai jenis sumber daya alam sebagai material (Ervianto, 2012). Penggunaan material dalam proses konstruksi inilah yang menyisakan material yang sudah tidak dapat digunakan dalam jumlah yang relatif besar. Sektor kontruksi yang terdiri dari tahap ekstrasi material, pengangkutan material ke lokasi konstruksi, proses konstruksi, operasional gedung, pemeliharaan gedung sampai tahap pembongkaran gedung menyumbang 50% dari seluruh pengambilan material alam dan 50% dari seluruh pengeluaran limbah (Anink dalam Ervianto, 2012)

Keberadaan limbah konstruksi memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan yang berada di sekitar proyek konstruksi. Limbah konstruksi didefinisikan sebagai bahan material yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan atau barang apapun yang diproduksi dari proses ataupun suatu ketidaksengajaan yang tidak dapat langsung dipergunakan pada tempat tersebut tanpa adanya suatu perlakuan lagi. Bahkan limbah konstruksi yang dihasilkan pun berdampak pula pada pihak kontraktor sehingga mengalami kerugian dari material yang berlebih ataupun terbuang dan memerlukan biaya pengangkutan untuk mengeluarkan limbah tersebut dari lokasi proyek sehingga biaya total proyek membengkak.

(16)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(17)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Limbah konstruksi merupakan hal yang tidak pernah terpisahkan dari sebuah pembangunan proyek. Faktor-faktor penyebab timbulnya limbah konstruksi ini dikarenakan berbagai hal, seperti akibat dari material yang berlebihan, kelalaian tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Berdasarkan asumsi inilah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Pekerjaan beton memerlukan berbagai macam material dimulai dengan baja tulangan, beton ready mix, dan kayu yang dapat memicu timbulnya limbah konstruksi.

b. Kelalaian tenaga kerja, seperti kesalahan pembacaan gambar, material yang berlebih, ataupun perubahan desain perencanaan turut berperan dalam timbulnya limbah konstruksi.

c. Belum banyak kontraktor yang melaksanakan pengelolaan limbah konstruksi terutama yang ditimbulkan dari pekerjaan beton dengan baik.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini tentunya perlu adanya pembatasan terhadap masalah yang diangkat agar penelitian ini dapat fokus dan terarah sehinga mencapai hasil yang maksimal, yaitu mengenai pengelolaan limbah konstruksi pekerjaan beton pada proyek pembangunan gedung tinggi. Dapat dijabarkan bahwa batasan pada penelitian ini adalah:

a. Limbah konstruksi pekerjaan beton yang diteliti adalah barang-barang ataupun sisa-sisa material berupa sisa potongan baja tulangan, sisa potongan papan kayu bekisting, dan sisa adukan beton yang masih memiliki nilai ekonomis.

b. Penelitian ini terfokus pada seberapa besar kuantitas limbah yang ditimbulkan dari pekerjaan beton yang berupa pekerjaan kolom, balok, pelat lantai, dan shearwall yang ada di lapangan.

1.4 Rumusan Masalah

(18)

4

a. Bagaimana kondisi faktual di lapangan mengenai pengelolaan limbah sisa adukan beton, papan kayu bekisting, dan sisa potongan baja tulangan?

b. Bagaimana mengetahui kuantitas limbah sisa adukan beton, papan kayu bekisting, dan sisa potongan baja tulangan dengan melakukan perhitungan volume berdasarkan gambar bestek.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui kondisi faktual di lapangan mengenai pengelolaan limbah konstruksi serta kuantitasnya yang dihasilkan dari pekerjaan beton yang diterapkan pada proyek konstruksi.

b. Mengetahui kuantitas limbah sisa adukan beton, papan kayu bekisting, dan sisa potongan baja tulangan berdasarkan gambar bestek dari proyek.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

a. Memberikan wawasan tentang limbah konstruksi agar dapat menjadi suatu referensi bagi penelitian-penelitian yang akan datang.

b. Memberikan masukan bagi kontraktor pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap konstruksi suatu bangunan tinggi yang berpotensi menimbulkan limbah konstruksi mengenai strategi penanganan limbah konstruksi serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam mengenai pengelolaan limbah konstruksi

1.7 Sistematika Penulisan

(19)

5

BAB I PENDAHULUAN

Berisi mengenai penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi mengenai uraian tentang teori-teori yang berkaitan dengan pokok pembahasan pada penelitian dari berbagai studi literatur. Teori-teori yang menjadi landasan adalah tentang definisi limbah konstruksi, pengklasifikasian jenis limbah konstruksi, sumber penyebab timbulnya limbah hingga pengelolaan limbah yang dapat dilakukan. Gambaran umum inilah yang secara jelas menunjang berlangsungnya proses penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi mengenai pemilihan metode penelitian, proses penelitian, teknik pengumpulan data serta cara menganalisa data yang dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi uraian mengenai pelaksanaan penelitian serta analisis hasil data yang telah diperoleh selama penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu usaha untuk melakukan pengujian ataupun penyelidikan secara spesifik dan penuh ketelitian dengan mengumpulkan data-data dan fakta sesuai dengan dasar-dasar pengetahuan yang jelas dan pemikiran yang sistematis melalui tahapan-tahapan tertentu.

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:

1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?

2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?

3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Pemilihan metodologi penelitian haruslah sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan serta pada fokus penelitian itu sendiri sehingga tercapai maksud yang akan dituju. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka digunakan metode penelitian survei.

(21)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(22)

32

Pembangunan Gedung Tinggi ini dilaksanakan melalui metode survei dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara mendatangi langsung obyek penelitian yang bersangkutan, sehingga data dan informasi yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya dengan mengambil contoh kasus pada lokasi tersebut untuk diteliti lebih lanjut sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan dengan penelitian-penelitian serupa sebelumnya.

3.2 Kerangka Berpikir

(23)

33

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Sesuai dengan diagram alir di atas, penelitian ini dilakukan dengan dasar permasalahan yang muncul dari suatu proyek pembangunan gedung tinggi yang terdapat pekerjaan beton. Dari sinilah dilakukan studi lapangan dengan bersamaan dilakukan studi literatur sebagai dasar teori dari penelitian ini.

Sesuai dengan data yang didapat dari lapangan, maka dibandingkan dengan data hasil olah perhitungan oleh penulis agar data-data tersebut dapat dianalisis lebih lanjut. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan uji validitas dengan teori Absolute Mean Error (AME) dan Absolute Variation Error (AVE) terhadap data-data yang diperoleh.

Mulai

Studi Lapangan Studi Literatur

(24)

34

3.3 Objek Penelitian dan Pengamatan

Sesuai dengan rumusan masalah pada Bab I, bahwa penelitian ini akan dilaksanakan pada proyek pembangunan gedung tinggi. Maka untuk menunjang pelaksanaan penelitian tugas akhir ini, dipilihlah Proyek Pembangunan Apartment Dago Suites. Gedung Apartemen ini memiliki empat basement dan 18 lantai yang dianggap memenuhi syarat sebagai gedung tinggi.

3.3.1 Data Umum Proyek

Berikut adalah penjelasan umum mengenai data proyek pembangunan Gedung Apartemen Dago Suites.

1. Nama Proyek : Apartemen Dago Suites, Bandung 2. Lokasi Proyek : Jalan Sangkuriang No.13 Bandung 3. Pemilik Proyek : PT. BANDUNG ARTA MAS

4. Konsultan Struktur : PT. KEETIRA ENGINERRING CONSULTANS 5. Konsultan Arsitek : PT. BITA ENARCON ENGINEERING

6. Konsultan Pengawas : PT. BANDUNG ARTA MAS 7. Kontraktor Utama : PT. WIKA GEDUNG

8. Tipe Proyek : Pembangunan Gedung Apartment 9. Luas Lahan : +/- 6.221m2

10. Luas Bangunan Struktur : 52.583 m²

11. Jumlah Lantai : 18 Lantai + 4 basement. 3.3.2 Lokasi Proyek

(25)

35

Gambar 3.2 Lokasi Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suites (ttps://www.google.co.id/maps/place)

3.3.3 Struktur Organisasi Proyek

Pada Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suites di dalamnya terlibat beberapa pihak yang saling terkait dan saling berhubungan untuk menunjang keberlangsungan proyek pembangunan ini, yaitu:

(26)

36

Gambar 3.3 Skema Hubungan Kerja Pihak-Pihak yang Terkait dalam Proyek (Dokumen Proyek Apartemen Dago Suites)

Organisasi Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suites untuk Kontraktor PT. WIKA Gedung secara umum mempunyai susunan organisasi seperti pada gambar berikut ini :

(27)

37

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah :

1. Material-material yang diperlukan dalam pekerjaan beton yang berpotensi menimbulkan limbah konstruksi.

2. Komposisi serta kuantitas dari limbah konstruksi dari pekerjaan beton.

3. Faktor-faktor penyebaba terjadinya timbulan limbah konstruksi pada pekerjaan beton.

4. Pengelolaan limbah konstruksi pada pekerjaan beton yang dilaksanakan di lapangan.

Data yang berupa proses pelaksanaan pengelolaan limbah konstruksi termasuk ke dalam data kualitatif yang bisa didapat dari pengamatan serta wawancara kepada beberapa narasumber di lapangan terutama pihak kontraktor yang terkait.

Data kualitatif adalah data yang dihimpun berdasarkan cara-cara yang melihat proses suatu objek penelitian. Data ini melihat kepada proses daripada hasil karena didasarkan pada deskripsi proses dan bukan pada perhitungan matematis. Teknik pengumpulan data kualitatif pada penelitian ini meliputi studi literatur, pengamatan/observasi, dan wawancara.

3.4.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memberikan pemahaman sebagai dasar teori mengenai hal-hal yang menyangkut tentang limbah konstruksi yang timbul dari kegiatan proyek konstruksi pembangunan gedung bertingkat. Studi literatur pun menjadi acuan dari pengelolaan limbah konstruksi yang ideal yang harus dilaksanakan dalam sebuah proyek pembangunan guna menjadi bahan perbandingan dengan pengelolaan limbah konstruksi yang dilaksanakan di lapangan.

3.4.2 Pengamatan (Observasi) Lapangan

(28)

38

3.4.3 Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses tanya-jawab secara lisan, dimana dua orang atau lebih melakukan kontak untuk berkomunikasi guna mendapatkan informasi secara langsung tentang beberapa jenis data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam proses wawancara terdapat dua pihak yang memiliki kedudukan berbeda, yaitu sebagai pencari informasi dan sebagai narasumber (penyedia informasi).

Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tak terstruktur, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari narasumber.

Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan pengelolaan limbah pada tahap pekerjaan beton. Penulis telah merumuskan hal-hal yang akan dijadikan pertanyaan dalam wawancara yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini.

Beberapa pokok bahasan yang menjadi topik dalam wawancara yang dilakukan kepada narasumber, sebagai berikut:

a. Penanganan limbah konstruksi, mengenai kuantitas dari limbah konstruksi yang dihasilkan pada pekerjaan beton (adukan beton, papan kayu bekisting, dan besi tulangan) serta usaha pihak kontraktor untuk menangani limbah-limbah tersebut.

b. Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle, berkaitan dengan cara menekan penggunaan (reduce) material oleh pihak kontraktor dan cara-cara pihak kontraktor menggunakan kembali (reuse) sisa material konstruksi. Mengetahui pelaksanaan daur ulang (recycle) di lapangan terhadap sisa material yang dilaksanakan pihak kontraktor.

(29)

39

3.5 Metode Analisis Data

Penyajian jawaban narasumber mengenai limbah kostruksi dan jenis serta karakteristiknya pada masing-masing pekerjaan akan dibuat secara deskriptif. Sedangkan penyajian mengenai kegiatan pengelolaan limbah konstruksi mulai dari kegiatan reduce, reuse, dan recycle akan dijabarkan dalam bentuk narasi serta disajikan dalam sebuah tabelaris yang nantinya diharapkan dapat menjadi sebuah masukan kepada pihak kontraktor mengenai pengelolaan limbah konstruksi yang baik untuk diterapkan dalam sebuah proyek pembangunan gedung bertingkat.

Untuk kuantitas limbah konstruksi pekerjaan beton didapatkan dari perhitungan berdasarkan gambar bestek proyek. Dengan membandingkan data pemesanan material yang dilakukan oleh kontraktor maka dapat diperoleh presentase limbah dari pekerjaan beton.

Limbah yang dihasilkan dihitung besarnya menggunakan satuan yang sesuai dengan material pekerjaan beton lalu dianalisis bagaimana cara pengelolaan yang baik terhadap limbah-limbah tersebut sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih bagi pihak kontraktor.

3.6 Uji Validitas Perhitungan Volume Material

Perhitungan volume material yang telah dilakukan tentunya perlu diuji agar data yang dihasilkan valid dan beda nilainya tidak melebihi batas penyimpangan. Pengujian validitas data ini dilakukan dengan cara memasukkan data simulasi dan data faktual ke dalam suatu fungsi matematis (Aminullah, 2001). Validitas model diuji dengan cara kuantitatif dengan fungsi matematis di bawah ini:

1) Absolute Mean Error (AME)

∑ ∑

Yaitu :

(30)

40

Batas penyimpangan yang diterima AME untuk nilai sosial adalah <0,05 dan untuk batas penyimpangan nilai eksakta yaitu <0,095 (Whidiarsho, 2012).

2) Absolute Variation Error (AVE)

Yaitu :

= Standar deviasi hasil simulasi = Standar deviasi faktual

(31)

76

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN

5.1Kesimpulan

Pekerjaan Beton pada struktur atas Proyek Pembangunan Gedung Apartemen Dago Suites menghasilkan limbah berupa besi, kayu dan beton. Limbah-limbah ini tidak ada satu pun yang dilakukan proses daur ulang terhadapnya dikarenakan pihak kontraktor, yaitu PT. WIKA Gedung tidak memiliki fasilitas tersebut. Sehingga pihak kontraktor hanya melakukan upaya reduce, dan reuse dengan menggunakan kembali sisa-sisa material yang masih dapat layak digunakan kembali. Limbah material yang tersisa pada akhirnya dibuang di tempat pembuangan dengan diangkut menggunakan truk.

Dari hasil perhitungan volume material sisa adukan beton, papan kayu bekisting, dan sisa potongan baja tulangan yang dibutuhkan berdasarkan gambar bestek terdapat tingkat penyimpangan yang masih dapat diterima sehingga data volume material yang dihasilkan bisa digunakan dalam pehitungan limbah. Tingkat penyimpangan yang dianggap valid adalah menggunakan perhitungan Absolute Mean Erros (AME) dan Absolute Variations Error (AVE). Untuk nilai volume adukan beton sebesar 4,6% dan untuk nilai volume besi sebesar 4,9% serta tingkat penyimpangan nilai volume papan phenol film sebesar 4,69%.

Limbah Kayu yang tersisa dalam proyek pembangunan ini sebesar

(32)

76

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pun semakin sedikit sehingga mengurangi dampak buruk limbah-limbah tersebut terhadap lingkungan sekitar.

Jika pihak kontraktor dapat melihat peluang yang baik dalam mendaur-ulang limbah-limbah tersebut dengan membangun fasilitas pendaur mendaur-ulang limbah konstruksi khususnya pada kakyu dan limbah beton, maka pihak kontraktor dapat menggunakan poduk-produk tersebut untuk kebutuhan kontraktor itu sendiri maupun dapat dijual kembali kepada pihak lain sehingga kontraktor pun mendapatkan pendapatan yang lebih dari proyek tersebut. Tentunya hal ini bisa terjadi dengan dilakukan menggunakan prosedur yang baik dan resmi.

Apabila dirasa masih jauh untuk ke arah pihak kontraktor mengolah limbah konstruksinya sendiri, maka pihak kontraktor dapat menjual limbah tersebut kepada pihak pengepul untuk didaur ulang. Selain turut melestarikan lingkungan, pihak kontraktor pun mendapatkan keuntungan.

(33)
(34)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Andiani, Pramesti. (2011). Identifikasi Komposisi Limbah Konstruksi Pembangunan Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta dan Proyek Pembangunan Tower Tiffany Kemang Village). Skripsi Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Indonesia.

Associates, F. Dan Villages, P. (1998). Characterization of Building Related Construction Demolition Debris in USA. USA: Environmental Protection Agency.

Bossink & Brouwers. (1996). “Construction Waste: Qualification and Source

Evaluation”.Journal of Construction Engeneering and Management.122.

Budisuanda. (2011). Green Construction: Menghemat Kayu untuk Bekisting. [Online]. Tersedia:http://www.manajemenproyekindonesia.com/?p=509 [20 september 2014]

Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Daur Ulang Reruntuhan Bangunan sebagai Bahan Bangunan. Bandung: Balai Bahan Bangunan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman.

Ervianto, Wulfram I. (2012). Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Green Building Council Indonesia. (2010). GREENSHIP, Jakarta.

Haryanto. (2012). Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan. [Online]. Tersedia:http://www.belajarpsikologi.com [22 September 2013]

Himawan, Indra. (2013). Analisis Biaya Produksi Papan Partikel: Studi Kasus di PT. Paparti Pertama Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi Program Studi Teknik Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Koskela, L. (1992). Application of The New Production Philosophy to The Construction Industry. CIFE Technical Report Nu. 72, CIFE, Stanford University.

Lasino. (1999). “Penggunaan Beton Bekas untuk Agregat Beton Struktural”. Jurnal Penelitian Permukiman.15, (5), 2-10.

(35)

Astri Ratnasari, 2015

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kasus Perusahaan Precast). Skripsi Program Studi Teknik Sipil, Universitas Indonesia.

Nazech, El Khobar M. (1994). Waste Minimization/Minimisasi Limbah. Makalah pada Pelatihan Teknologi dan Manajemen Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Jakarta.

Permata, Raisha J.R. (2012). Penanganan Limbah Konstruksi pada Proyek jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Jakarta. Tugas Akhir Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.

Santosa, Budi. (2004). Identifikasi Sumber dan Penyebab Terjadinya Material Limbah Konstruksi serta Potensi Reduksi pada Proyek Pembangunan Perumahan di Jabotabek. Tesis Magister Teknik Sipil, Universitas Indonesia.

Sihombing, David I. (2011). Analisis Limbah Material Padat di Pekerjaan Struktur Atas Pembangunan Gedung Kementerian. Skripsi Program Studi Teknik Sipil, Universitas Indonesia.

Sultan. (2011). Bisnis Sewa Papan Cor. [Online]. Tersedia: http://informasi-usaha.com/bisnis-sewa-papan-cor.htm [19 September 2014]

Suprapto, H. dan Wulandari, S. (2009). Studi Model Pengelolaan Limbah Konstruksi dalam Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi. Proceeding PESAT, Universitas Gunadarma, Depok.

Supriadi, Yadi. (2012). Penggunaan Brangkal Beton sebagai Pengganti Agregat Kasar dan Mensubtitusikan Semen dan Abu Dasar pada Campuran Beton. Skripsi Program Studi Teknik Sipil, Universitas Ilmu Komputer.

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
Gambar 3.2 Lokasi Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suites
Gambar 3.3 Skema Hubungan Kerja Pihak-Pihak yang Terkait dalam Proyek

Referensi

Dokumen terkait

Metode Value Engineering sangat efektif untuk dilakukan dalam usaha penghematan biaya pada suatu proyek konstruksi, khususnya pada proyek pembangunan gedung Kantor

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERBASIS WEB PADA CV. BIMA SAKTI PALEMBANG!.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apa saja jenis limbah konstruksi yang dihasilkan proyek-proyek pembangunan gedung di Universitas Sebelas Maret

EVALUASI RENCANA BIAYA, WAKTU, DAN SDM PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG MCC DENGAN MENGGUNAKAN

Merencanakan manajemen konstruksi proyek pembangunan dalam metode perhitungan volume pekerjaan, jadwal pelaksana dan metode pelaksana pada Proyek Pembangunan Gedung

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ditemukan 7 variabel faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap pembangunan proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi yaitu mutu

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD KARANGAWEN DEMAK 4 memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan konstruksi

TUGAS AKHIR EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PERT STUDI KASUS PROYEK PEKERJAAN FINISHING LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR TAHUN 2019