• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN PEMAIN FUTSAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN PEMAIN FUTSAL."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN PEMAIN

FUTSAL

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Pendidikan Sarjana Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

JAKA IRAWAN 0907454

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Oleh Jaka Irawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Jaka Irawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN JAKA IRAWAN

0907454

PENGARUH METODE LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN PEMAIN

FUTSAL

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd. NIP. 196812181994021001

Pembimbing II

Nida’ul Hidayah, M.Si.

NIP. 197209131998022001

Mengetahui:

Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua,

(4)

ii

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH METODE LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN PEMAIN

FUTSAL Pembimbing: 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.

2. Nida’ul Hidayah, M.Si.

Jaka Irawan* 2015

Penelitian ini dilatar belakangi penjelasan pada tipe latihan short interval

training yang mengemukaan bahwa dalam tipe latihan ini juga dapat terjadi beberapa

penyesuaian daya tahan aerobic. Tetapi berdasarkan pengamatan bahwa tipe latihan

long interval training lebih banyak digunakan oleh para pelatih yang diyakini dapat

meningkatkan daya tahan aerobic. oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh yang signifikan dari tipe latihan short interval training tersebut terhadap peningkatan daya tahan pemain futsal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa futsal UPI bandung, sampel yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 10 orang yang diambil dengan menggunakan tekhnik random. Instrumen yang dipakai dalam penelitian untuk mengukur daya tahan adalah tes balke (lari 15 menit).. Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang diperoleh terdapat pengaruh yang signifikan dari bentuk latihan short interval training terhadap peningkatan daya tahan pemain futsal.

(5)

iii

iii

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

EFFECTS OF SHORT INTERVAL TRAINING TRAINING METHOD OF INCREASING THE ABILITY OF RESISTANCE FUTSAL PLAYERS

Jaka Irawan

2015*

The background of this research is an explanation on the type of short interval

training workout that mengemukaan that in this type of exercise may also occur a few adjustments aerobic endurance. But based on the observation that this type of long interval training workout is more widely used by trainers who are believed to increase aerobic endurance. therefore, the authors are interested in examining whether there is a significant effect of the type of training is short interval training to increase

endurance futsal players. The method used in this study is the experimental method. The population of this study were students enrolled student activity units futsal UPI Bandung, the sample used in this study as many as 10 people were taken using random techniques. Instruments used in the study to measure the durability is Balke test (run 15 min) .. Based on the processing and analysis of data obtained significant influence on the shape of the short interval training exercise to increase endurance futsal players.

(6)

vii

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN……… i

ABSTRAK……….ii

KATAPENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...x

LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah...4

C. Rumusan Masalah ...5

D. Tujuan Masalah ...5

E. Metode Penelitian ...5

F. Manfaat Penelitian...5

G. Struktur Organisasi Skripsi ...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat kondisi fisik ...7

B. Hakekat Daya Tahan...10

C. Hakekat Interval Training ...17

D. Hakekat Interval Training Model Rushal&Pyke...18

E. Hakikat Olahraga Futsal ...20

(7)

viii

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

G. Hakekat Metode Latihan ...29

H. Hakekat Norma-norma Pembebanan Latihan ...28

I. Anggapan dasar ...31

J. Hipotesis ...32

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Sampel, dan Populasi ... 33

B. Metode Penelitian... 34

C. Desain Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional ...38

E. Instrumen Penelitian...39

F. Pelaksanaan Latihan ... 41

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ...45

B. Pengujian Persyaratan Analisis ...46

C. Pengujian Hipotesis Penelitian...48

D. Diskusi Penemuan ...48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ...56

(8)

ix

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.4 pembahasan beban secara bertahap ...42

(9)

x

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

2.1 pedoman permainan futsal bagi pemula ... ... ... ... ... ...22 3.1 pre-test post-test group design ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..35 3.2 langkah2 penelitian ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...37 3.3 kriteria Vo2max ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 41

4.1 Hasil penghitungan tes awal kelompok, jumlah nilai, nilai rata-rata, simpangan baku dan jumlah sampel ... 45

4.2 Hasil penghitungan tes akhir, kelompok,jumlah nilai, nilai rata-rata, simpangan baku dan jumlah sampel ... 45

4.3 Penghitungan gain kelompok, jumlah nilai, nilai rata-rata, simpangan baku, dan jumlah sampel ... ... ... ... ... ... ..46

4.5 Grafik perbandingan tes awal dan tes akhir menggunakan metode short interval training ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .46

4.7 Hasil pengujian normalitas statistik tes awal ... ... ... 47 4.8 Hasil pengujian normalistik statistik tes akhir ... ... ...47 4.9 Hasil pengujian normalistik statistik gain ... ... ... ... ...47

4.10 Hasil Perhitungan dan Uji Signifikansi Peningkatan Hasil Menggunakan Long

(10)

xi

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN

Lampiran 1.Data Dan Sampel ...54

Lampiran 2.Simpangan Baku Short Interval Training ... 55

Lampiran 3.Uji Normalitas Liliefors Tes Awal Short Interval ...57

Lampiran 4.Uji Normalitas Tes Akhir Short Interval...58

Lampiran 5.Uji Normalitas Gian Short Interval ...59

Lampiran 6. Uji Signifikansi Kelompok Latihan Short………. 60

Lampiran 7. Nilai L ...63

Lampiran 8. Nilai Z... 64

Lampiran 9. Nilai T... 65

(11)

1

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja sampai orang dewasa baik pria maupun wanita. Futsal sangat populer karena hanya memerlukan peralatan yang sederhana dan mengundang kesenangan dalam memainkannya. Futsal dapat dimainkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan dan tidak memerlukan tempat yang sangat luas. Sehingga lebih praktis dibandingan dengan sepak bola.

Permainan futsal dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima pemain. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengam memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal dikenal dengan berbagai nama istilah. Istilah futsal adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata spanyol atau portugis, futbol dan sala.

Olahraga ini membentuk seorang pemain agar selalu siap menerima dan mengumpan bola dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Dengan lapangan yang sempit, permainan ini menuntut fisik yang prima, teknik penguasaan bola

Dilihat dari karakteristik permainan futsal yang memiliki ukuran lapangan yang relatif kecil yaitu sekitar panjang 25 meter – 42 meter x lebar 15 meter – 25 meter, Sehingga dalam permainan futsal cenderung lebih banyak terjadinya gol

(12)

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2 menuntut pemain futsal harus memiliki kemampuan tehnik dan fisik yang sangat baik. Lhaksana(2012:7) menjelaskan :”Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relative kecil, hampir tidak ada ruang untuk membuat kesalahan”.

Pencapaian sebuah prestasi khususnya pada olahraga futsal sangat ditentukan oleh beberapa faktor penentu, berkenaan dengan hal ini harsono (1988:100), mengatakan bahwa : “ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan tehnik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental.

Terlepas dari keempat faktor tersebut diatas, faktor fisik merupakan faktor yang dominan. Hal ini dikarenakan selain sebagai faktor penentu dalam permainan futsal, faktor fisik juga dapat pula dijadikan faktor penunjang terhadap ketiga faktor yang lainnya. Seperti halnya perkembangan taktik dan strategi akan berjalan dengan efektif serta efesien apabila didukung dengan keadaan fisik yang prima.

Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan ataupun pemeliharaannya. Artinya bahwa dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan tersebut. Hal ini akan jelas bila kita sampai pada masalah status kondisi fisik (sajoto 1990:16). “latihan kondisi fisik perlu mendapatkan perhatian yang serius, direncanakan secara matang dan sistematis sehingga tingkat kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional alat-alat tubuh lebih baik”.

(13)

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3 yang dapat memberikan dampak positif terhadap perubahan perkembangan fisiknya. Oleh karena itu pelatih dituntun untuk kompeten dalam pelatihan untuk setiap atletnya.

Dalam pelatihan fisik banyak metode dan bentuk latihan atau pola pelatihan yang dapat digunakan dalam meningkatkan tergantung pada tujuan latihannya, seperti untuk meningkatkan tergantung pada tujuan latihannya seperti untuk meningkatkan kemampuan fleksibilitas maka digunakan pelatihan-pelatihan untuk menerapkan metode peregangan baik secara dinamis, statis maupun kontraksi reaksi. Untuk meningkatkan latihan kekuatan maka digunakan metode beban (weight training) atau latihan tahanan (resistance training) dengan sistem set, piramid, burn out, multiple poundage, sirkuit, dan yang lainnya. Meningkatkan kemampuan daya tahan dengan metode repetisi, latihan dengan irama (tempo activity training), fartlek, cross country, speed play, marathon run, continous activity, endles relays dan interval training. Meningkatkan kecepatan gerak dalam bentuk speed, agility, maupun quickness dalam penerapan metode repetisi dan juga termasuk pelatihan-pelatihan kekuatan dinamis (dynamic strength) karena latihan-latihan kekuatan hakikatnya juga dapat meningkatkan kecepatan gerak.

Metode, bentuk maupun pola pelatihan fisik dalam penerapannya harus mendapatkan kajian-kajian ilmiah tentang pertimbangan bagaimana penerapannya jika dihadapkan pada faktor usia, jenis kelamin, level atlet, kebutuhan cabang olahraga dan juga periodisasinya.

Untuk mendapatkan peningkatan kondisi fisik daya tahan agar para atlet dapat tampil secara optimal pada saat bertanding dapat dilatih salah satunya dengan interval training. Sebagaimana menurut Nurhasan (2007:164) dalam modul tes dan pengukuran keolahragaan menyebutkan : bahwa metode yang lazim dipakai dan efektif untuk melatih daya tahan yaitu interval training, cirkuit

training, dan mobility training.

(14)

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4 bentuk latihan interval yang terdapa dalam buku rushall and pyke, yaitu antara lain : Long interval training, intermediate interval training, dan shrort interval training.

Pada bentuk latihan long interval training dalam buku rushall and pyke (1990:208) dijelaskan bahwa fitur serangan kerja jenis latihan ini mengutamakan kepada peningkatan aerobic, meskipun anaerobic dapat dibawa ke dalam permainan di fase terakhir pada setiap pengulangan, namun bentuk latihan ini sesuai dengan yang sebagian besar adalah aerobic alam, untuk menekankan daya tahan aerobik dan juga menyediakan beberapa latihan daya tahan anaerobic.

Sedangkan pada bentuk latihan short interval training, rushall and pyke juga menjelaskan bahwa tipe latihan ini khusus didesain untuk menghasilkan kekuatan otot tingkat tinggi. Latihan ini juga kadang-kadang disebut latihan cepat, terutama ketika digunakan dalam konteks permainan lari berkelompok. Ini menekankan daya tahan anaerobic, khususnya sumber energi asam laktat ketika periode kegiatannya sebentar, tetapi beberapa penyesuaian aerobik juga dapat terjadi. Ini juga memungkinkan efek latihan khusus terjadi seperti penampilan yang mungkin melebihi kualitas yang sudah diperlihatklan pada kompetisi sebelumnya.

Dari paparan diatas tentang latihan interval training saya menggaris bawahi pada penjelasan bentuk latihan short. Bahwa dalam bentuk latihan short interval training juga dapat terjadi beberapa penyesuaian daya tahan aerobik di dalamnya. Diambil dari penjelasan pada kalimat tersebut saya ingin meneliti lebih lanjut mengenai “PENGARUH METODE LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN PEMAIN FUTSAL”.

B. Identifikasi Masalah

(15)

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

5 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode latihan, yaitu Metode latihan interval model Rushall dan Pyke, bentuk latihan yang digunakan short

interval training.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah daya tahan (endurance)

C. Rumusan Masalah

Berdasakan pokok bahasan dalam latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk meneliti PENGARUH METODE LATIHAN

SHORT INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN DAYA TAHAN PEMAIN FUTSAL.

Maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah: “Apakah terdapat Pengaruh yang signifikan dari tipe latihan short interval training terhadap peningkatan daya tahan pemain futsal ?”

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul dan masalah yang penulis tetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari tipe latihan short interval training terhadap peningkatan kemampuan daya tahan pemain futsal.”

E. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengujikan atau melakukan treatment pada objek penelitian. Sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dilakukan dengan teknik randomisasi.

Penelitian ini melakukan penelitian eksperimen. Karena penelitian ini dilakukan untuk memeroleh jawaban tentang perlakuan metode latihan short

interval training terhadap peningkatan kemampuan daya tahan (endurance).

(16)

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

6 Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis, yang dipaparkan sebagai berikut:

1) Manfaat secara teoritis

a. Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan keilmuan dan informasi dalam proses langkah awal pembinaan dan pelatihan atlet, khususnya cabang olahraga futsal.

b. Mendapat wawasan mengenai dampak metode latihan interval bentuk short interval training terhadap peningkatan kemampuan daya tahan cabang olahraga futsal futsal..

2) Manfaat secara praktis

a. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan atau acuan bagi para pelatih dan pembina olahraga futsal agar melakukan proses pembinaan ini.

b. Hasil tes dapat dijadikan sebagai acuan awal bagi pelatih untuk menentukan program latihan selanjutnya.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan terperinci terdiri dari lima bab yaitu:

Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, berisi mengenai hakekat kondisi fisik, hakikat daya tahan, hakikat metode latihan, hakikat latihan, short interval training model Rushall dan Pyke, anggapan dasar, hipotesis.

(17)

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(18)

33

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih penulis adalah Gymnasium kampus UPI, yang bertempat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154. Begitu pula dari segi waktu dan jarak tempuh yang juga memengaruhi biaya penelitian yang dihadapi penulis diharapkan akan lebih efektif dan efisien.

2. Pupolasi dan Sample Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu kemampuan daya tahan, mengingat bentuk latihan interval sering kali diberikan kepada atlet futsal, maka penelitian ini mengambil data pada sumber data mahasiswa UPI yang mengikuti UKM futsal, maka dari itu penulis akan menentukan populasi dan sampel penelitian.

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2012, hlm. 80) “merupakan wilayah generalisai yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiwa UPI Bandung yang mengikuti UKM futsal yang berjumlah 60 orang. 2. Sampel

(19)

34

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

populasi tersebut.Dalam menentukan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk jumlah sampel yang akan dipergunakan dalam hal proses penelitian.

Hal ini dinyatakan oleh Nasution (1991:118): “Untuk menentukan besar sampel tidak ada aturan yang pasti. Makin besarjumlah sampel makin baik.”Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti harus dapat menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling acak atau random dengan teknik

sampling memberi peluang yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel dengan mengambil 10 orang. Sampel terdiri dari 10 orang kelompok dengan latihanshort interval training untuk dijadikan sampel penelitian.

Untuk menentukan kelompok latihan, terlebih dahulu dilakukan tes awal dengan balke tes 15 menit, setelah data tes awal didapat, kemudian dilakukan penyusunan rangking dari yang terbesar sampai yang terkecil dan pengambilan anggota kelompok dilakukan dengan menggunakan metode undian. Kemudian sampel dipisahkan menjadi satu kelompok sesuai dengan undian yang didapat oleh atlet, kelompok untuk short interval training berjumlah 10 orang.

B. Metode Penelitian

Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan prosedur penelitian.

(20)

35

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(2009: 72) menjelaskan, “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”

Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil, hasil dari kegiatan percobaan itu nantinya yang akan menegaskan hubungan variabel-variabel yang diselidiki. Variabel bebas adalah suatu gejala yang mempengaruhi atau menyebabkan kepada variabel terikat. Adapun sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan interval short interval training. Variabel terikat adalah suatu gejala yang ingin diketahui, karena adanya pengaruh dari variabel bebas, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan daya tahan. Beberapa hal yang diperlukan dan diperhatikan dalam penelitian ini adalah:

1. Karakteristik Sampel: secara teknik sampel dalam penelitian ini adalah atlet futsal putra UPI yang memiliki kemampuan bermain futsal.

2. Administrasi Sampel:

a. Jenis sampel dalam penelitian ini adalah laki-laki, b. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. C. Desain penelitian

Dalam suatu penelitian eksperimen dipilih desain yang tepat dan sesuai dengan tuntutan variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian dan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian one group pre-test and

post-test design. Desain ini hanya menerapkan atau menggunakan kelas

eksperimen dalam pelaksanaan penelitian. untuk lebih jelasnya berikut ini adalah gambar desain penelitiannya :

O1 X O2

(21)

36

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Desain Penelitian

(Sugiyono, 2012, hal. 75)

Keterangan :

O1 : tes awal atau pre test yang dilakukan pada kelas eksperimen sebelum latihan lari short interval training.

O2 : tes akhir atau post test yang dilakukan pada kelas eksperimen sesudah latihan lari short interval training.

X : treatment atau perlakuan dengan menggunakan latihan short interval

training pada kelas eksperimen.

Desain penelitian ini menempuh beberapa langkah pelaksanaan, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a) Memberikan tes awal/pre test pada kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal sebelum dilakukan perlakukan/treatment.

b) Melakukan perlakuan/treatment dengan menggunakan latihan short interval

training saat latihan untuk meningkatkan kemampuan daya tahan pada kelas

eksperimen.

c) Memberikan tes akhir/post test pada kelas eksperimen untuk mengetahui peningkatan kemampuan daya tahan setelah dilakukan proses latihan short

interval training pada kelas eksperimen.

(22)

37

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu \

POPULASI

SAMPEL

TREATMENT/ PERLAKUAN TES AWAL : balke test 15 menit

TES AKHIR : balke test 15 menit

KESIMPULAN

KELOMPOK EKSPERIMEN : SHORT INTERVAL TRAINING

(23)

38

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

(Langkah-langkah Pengambilan Data Penelitian)

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran dari variabel-variabel penelitian yang peneliti teliti. Sehingga defini dari penelitian ini adalah :

1. Futsal, menurut Roeslan Hatta (2003: 9) olahraga futsal merupakan olahraga futsal mini yang dilakukan dalam ruangan dengan panjang lapangan 38-42 meter dan lebar 15-25 meter. Dimainkan oleh lima pemain termasuk penjaga gawang. Futsal adalah permainan hampir sama dengan sepakbola, dimana dua tim memainkan dan memperebutkan bola diantara para pemain dengan tujuan dapat memasukan bola kegawang lawan dan mempertahankan gawang dari kemasukan bola.

2. Latihan menurut Harsono (1988: 101)yang dikutip oleh Sidik, dkk (2010:11) Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.

3. Daya tahan, menurut Harsono (2001:8) Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu berlatih untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan latihan

4. Interval training, menurut Rushall and Pyke(1990:206) adalah bentuk

(24)

39

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kelelahan yang berlebihan. Oleh karena itu ini merupakan metode untuk meningkatkan pengulangan suatu stimulus pelatihan tertentu.

5. Long interval training, menurut Rushall dan Pyke (1990:208) adalah Jenis

pelatihan ini yang di tata sepanjang garis awalnya dikembangkan pada tahun 1930 oleh tim pelatih ilmuwan german, gescler dan reibdel. Fitur serangan kerja yang terutama aerobic, meskipun anaerobic dapat dibawa kedalam permainan di fase terakhir dari setiap pengulangan, bentuk pelatihan ini sesuai untuk kegiatan yang sebagian besar adalah aerobic di alam, untuk menekankan daya tahan aerobic dan juga menyediakan beberapa latihan daya tahan anaerobic.

6. Short interval training, menurut Rushall dan Pyke (1990) Tipe latihan ini

khusus didesain untuk menghasilkan kekuatan otot tingkat tinggi, durasi kegiatannya pendek bahkan jauh dibawah latihan interval jarak menengah, dengan kegiatan berlatih yang lebih lama, periode pemulihan yang diperpanjang. Latihan ini kadang-kadang disebut latihan cepat, terutama ketika digunakan dalam konteks permainan lari berkelompok. Ini menekankan daya tahan anaerobic, khususnya sumber energi asam laktat ketika periode kegiatannya sebentar, tetapi beberapa penyesuaian aerobik juga dapat terjadi. Ini juga memungkinkan efek latihan khusus terjadi seperti penampilan yang mungkin melebihi kualitas yang sudah diperlihatkan pada kompetisi sebelumnya.

E. Instrumen Penelitian

Agar penelitian menjadi lebih kongkrit, maka perlu adanya data. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian,diperlukan alat ukur yang dapat memberikan kontribusi bagi penelitian yang dilaksanakan. Nurhasan (2007:5) mengemukakan :

(25)

40

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur ini

berupa a) tes dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, b) tes dalam bentuk

psikomotor, c) berupa skala sikap dan berupa alat ukur yang bersifat standar

misalnya ukuran meter, berat, ukuran suhu derajat Fahrenheit (°F), derajat

Celcius (°C).

Berdasarkan pendapat tersebut, maka melalui pengukuran penulis dapat mengumpulkan data secara objektif yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu berupa angka-angka yang dapat diolah secara statistik. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh dari hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.

Dalam pengupulan data untuk mengetahui data awal dan kemampuan setelah diberikan perlakuan, penulis menggunakan tes lari 15 menit (tes balke) sebagai alat untuk mengukur kemampuan daya tahan, sebagai alat tesnya. Daya tahan kardiovaskular diakui banyak ahli sebagai faktorr utama dalam kesegaran jasmani, bahkan sering menjadi sinonim. Pengukurannya yang paling akurat adalah dengan menghitung VO2 MAX. Menurut sajoto (1988:67), mengemukakan : bahwa tes daya tahan aerobik dipergunakan untuk mengetahui kemampuan cardiorespiratory sistem dalam mengelola oksigen didalam tubuh yang dipergunakan suatu kerja tertentu. Kemampuan daya tahan aerobik ini dikenal dengan VO2 MAX/ menit atau aerobic capasiti atau aerobic power.

Adapun tata cara pelaksanaan lari 15 menit ( tes balke) adalah sebagai berikut:

1. Tester berdiri dibelakang garist start, kemudian setelah aba-aba peluit tester berlari sejauh mungkin dalam waktu 15 menit. Apabila terter tidak kuat lari dapat deselingi dengan jalan kaki, persis 15 menit stopwatch dihentikan bersamaan dengan bunyi peliut yang keras dan pada saat itu pula setiap tester berhenti ditempat atau lari-lari ditempat. Pengawas menghitung jarak tempuh setiap tester dalam meter.

(26)

41

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dengan batas-batas setiap jarak 10 m, stopwatch, ballpont, pluit, formulir test. 3. Tester : 1 orang merangkap pencatat waktu

4. Tujuan : untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur vo2max

5. Rumus untuk tes lari 15 menit (tes balke) = 33,3+ ( jarak/15 -133) x 0,172 6. Tes ini mempunyai realibilitas dengan pendekatan pre-test dan postr test “tes

lari 15 menit balke” sebesar 0,99 dan 0,92 dengan koefesien validitas sebesar 0,98 dan 0,85, jika maximum oksigen dipakai sebagai kriteria

Untuk memberikan penilaian atau kriteria vo2max, harsuki (2003:345) menjelaskan pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Norma atlet nasional

PUTRA PUTRI

KRITERIA VO2MAX KRITERIA VO2MAX

Baik sekali 61 - 65.90 Baik sekali 59.30 – 54.30

Baik 60.90 – 55.10 Baik 54.20 – 49.30

Sedang 55.00 – 49.20 Sedang 49.20 – 44.20 Kurang 49.10 – 43.30 Kurang 44.10 – 39.20

Kurang sekali 43.20 - ... Kurang sekali 39.10 - ...

F. Pelaksanaan Latihan

Tempat pelaksanaan : Penelitian yang penulis lakukan bertempat di lintasan lari stadion upi bandung.

(27)

42

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hal ini sesuai dengan pendapat salah satu pakar olahraga yaitu harsono (1988:154) yang menyatakan :

Atlet yang mengikuti suatu program latihan kondisi fisik pre-season yang

intensif selama 6-10 minggu akan memiliki kekuatan, daya tahan dan stamina

yang lebih baik selama musim-musim latihan berikutnya, dibandingkan

dengan atlet-atlet yang memulai program kondisinya hanya satu- dua minggu

sebelum permulaan musim latihan .

Pemberian tambahan kepada sample selama 2 pertemuan (satu minggu) tidak ditingkatkan, pada minggu ke 2 dan seterusnya dilakukan peningkatan beban (volume latihan secara bertahap dengan sistem tangga atau “the stop type approach “ dari bompa (1993) yang dikutip oleh harsono (1988:105), sebagai berikut :

Setiap garis vertikal menunjukan perubahan ( penambahan) beban,

sedang setiap garis horizontal adalah fase adaptasi terhadap beban yang

baru. Beban latihan pada 3 tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara

bertahap. Pada cycle ke 4 beban diturunkan ( ini adalah yang disebut dengan

unloading fase) yang maksudnya dalah untuk memberi kesempatan kepada

organisme tubuhuntuk melakukan regenerasi. Maksud regenerasi adalah

agar atlet dapat mengumpulkan tenanga atau dapat mengakumulasi

cadangan-cadangan fisiologis untuk persiapan beban latihan yang lebih

(28)

43

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4 pembahasan beban secara bertahap

Sumber harsono (1988:105)

Latihan dalam penelitian ini dilaksanakan selama delapan minggu, latihan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yaitu senin, rabu, setiap pukul 15.30 sampai dengan pukul 17.30 wib. Maka jumlah latihan yang diberikan kepada sample sebanyak 16 kali latihan. Menurut kosasih (1958 :28 ) sebaiknya berlatih paling sedikit dilaksanakan 3 kali seminggu dengan selang waktu 1 hari istirahat, hal ini untuk memberikan kesempatan kepada otot untuk beristirahat, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleg harsono (1988:194) bahwa ” istirahat antara 2 sesion latihan sedikitnya adalah 48 jam dan sebaiknya tidak lebih dari 96 jam. Penelitian berlangsung dari 29 september- 22desember.

G. Prosedur Pengolahan Data

Untuk membenarkan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan pengolahan data dan analisis data, proses pengembangan data agar dapat digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis.

Adapaun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

= Skor rata-rata

(29)

44

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu = Jumlah orang

= “Sigma” yang berarti jumlah

2. Mencari simpangan baku, digunakan pendekatan statistik, dengan rumus :

Keterangan :

S = Simpangan baku

= Skor yang dicapai seseorang

= Nilai rata-rata

= Banyaknya jumlah orang

3. Uji normalitas

Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalitasan liliefors, prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (2002:105) adalah sebagai berikut :

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil samapai nilai pengamatan paling besar.

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan

Z skor yaitu :

c. Untuk setiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z), kemudian hitung peluang dari masing-masing

nilai Z ( ) dengan ketentuan : Jika nilai Z negatif, maka untuk

(30)

45

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

d. Menentukan proposi masing-masing nilai Z ( ) dengan cara melihat

kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

e. Hitung selisih antara Z ( ) - S ( ) dan tentukan harga mutlaknya.

f. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lₒ.

g. Dengan bantuan tabel Nilai Kritis untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai L.

h. Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lₒ untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis, dengan kriteria :

- Terima Hₒ jika Lₒ< Lα = Normal - Terima Hₒ jika Lₒ> Lα = Tidak Normal 4. Uji beda

t =

Kriteria penolakan dan penerimaan Hipotesis

- Terima hipotesis jika <

(31)

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sampai proses analisis dan pengujian hipotesis maka penulis menetapkan kesimpulan sebagai berikut: “latihan short interval training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan cabang olahraga futsal.”

B. Saran dan Rekomendasi

Setelah melihat dan menganilisis darri proses hingga akhir pelaksanaan penelitian dilapangan, penulis merasa banyak hal yang telah didapat dari hasil penelitaian ini terutama wawasan dan pengetahuan tentang proses latihan lari interval dan penerapan latihan untuk meningkatkan kemampuan daya tahan pada cabang olahraga futsal.

(32)

52

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Rushall, B. S., & Pyke, F. S. (1990). Training for sports and fitness. Melbourne, Australia: Macmillan Educational.

Arikunto. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nurhasan & Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Pesurnay. P.L dan Zafar S. (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat

Provinsi Se-Indonesia. Bandung : FPOK UPI.

Satriya, Dikdik dan Iman I. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Scheunemann, Timo (2009). Futsal For Winners. Malang : Dioma.

Sidik, D. J. Dkk (2007). Modul Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Sidik, D.Z. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : FPOK UPI.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Tenang John, D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung : Darmizan.

Lhaksana, J. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion (Penebar Swadaya Group)

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Harsono. (2001).Latihan Kondisi Fisik. UPI Bandung

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

(33)

53

Jaka Irawan, 2015

PENGARUH METOD E LATIHAN SHORT INTERVAL TRAINING TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN D AYA TAHAN PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga: Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Nurhasan. dan Cholil, D.H. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK-UPI.

Grosser, Starischka, Zimmermann. (2004). Coditions Trainning (Latihan Fisik

Olahraga) Alih Bahasa. Paulus Lavinus Pesurney. KONI Pusat.

Ballesteros, J. M. (1993). Pengenalan Teori Pelatihan. Diterjemahkan oleh PB. PASI Jakarta.

Lutan Rusli, Berliana dan Sunaryadi. (2007). Penelitian Pendidikan dalam

Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK-UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

SUMBER INTERNET

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). [Online]. Indonesia Futsal

League. Tersedia : http://www.pssi-football.com. [18 Januari2013]

Hitchcock, Greg. (2011). Interval Training the Hitchcock Way. [online]. Tersedia http://www.slowtwitch.com/mainheadings/opinion/longrun/interval.html

(diakses pada tanggal 9 September 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; dari Teori ke Praktik.. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; dari Teori

terhadap manajemen laba, juga untuk menguji apakah Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara kualitas auditor

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. ©

“Pengaruh Kecakapan Manajerial Terhadap PraktikManajemen Laba dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2, No.4, Tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar berlari siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani dengan menggunakan aktivitas

Dengan memahami rangkaian-rangkaian tersebut diatas, maka akan memudahkan kita untuk mempelajari cara kerja alat sehingga kita dapat memperbaiki jika alat ini tidak berfungsi

b. Dalam pelaksanaannya masih ditemukan banyaknya pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur. dalam peraturan perundang-undangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa empat sampel air minum yang diperiksa positif mengandung nitrit dengan kadar dibawah &lt;0,01.. Kadar tersebut masih jauh di bawah kadar