• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Bandingan Novel Silat Pendekar Harum Terjemahan Gan KL Dengan The Legend Of Chu Liuxiang Karya Khu Lung Dan Pemanfaatannya Sebagai Rancangan Pembelajaraannya Bagi Pemelajar BIPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Bandingan Novel Silat Pendekar Harum Terjemahan Gan KL Dengan The Legend Of Chu Liuxiang Karya Khu Lung Dan Pemanfaatannya Sebagai Rancangan Pembelajaraannya Bagi Pemelajar BIPA."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Xiaowen Zhong, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Khu Lung adalah penulis novel silat yang paling fenomenal di Taiwan dengan

karyanya yang mencapai ratusan novel yang kesemuanya mencapai angka penjualan

yang fantastis. Menggabungkan wuxia dengan teka-teki adalah ciri khas novelis yang

terinspirasi dari Agatha Christie ini. Seri Pendekar Harum adalah karya Khu Lung yang

paling terkenal di Indonesia.

The Legend of Chu Liuxiang atau di Indonesia, dikenal populer dengan sebutan

Pendekar Harum, adalah sebuah serial cerita silat ala detektif karya Gu Long alias Khu

Lung. Pendekar Harum ini adalah seorang pendekar yang elegan, sangat tampan, wangi,

pakaian selalu bagus, suka makan enak, punya kapal sendiri, dan cerdas sekali. Dia

selalu dikelilingi wanita-wanita cantik, dan punya banyak teman setia, seperti foto

disebut di atas.

Selain itu ia juga gak pernah membunuh orang. Senjata andalannya pun hanya

sebuah kipas. Dia bukan orang yang paling sakti dalam dunia persilatan, tapi dia

mampu mengalahkan banyak jagoan utama persilatan yang jauh lebih hebat darinya.

Hanya dengan menggunakan kecerdasan dan pengamatannya. Di zaman modern, Chu

Liu Xiang adalah James Bond.

Selain karakter tokohnya yang ‘menyenangkan’, gaya penulisan Khu Lung yang

unik membuat Chu Liu Xiang menjadi lebih disukai. Novel-novel seri Chu Liu Xiang

selalu bernuansa detektif, dan musuh-musuh yang sukar dikalahkan, sehingga pembaca

selalu tertarik dan penasaran mengikuti kisah-kisahnya.

Tiga novel awal serial Chu Liu Xiang yakni Sea of Blood, The Dessert, dan The

(2)

Xiaowen Zhong, 2015

dan kejutan. Di Indonesia sendiri, ketiga cerita itu diterjemakan oleh Gan KL dengan

judul: Maling Romantis, Rahasia Ciok Kuan Im, dan Persitiwa Burung Kenari. Sayang

kualitas penulisan Gu Long semakin menurun di akhir-akhir serialnya, terutama yang

ke 7 dan ke 8. Ini disebabkan banyaknya permasalahan pribadi Gu Long, dan hobby

mabuk-mabukkannya. Bahkan ada beberapa karya novel Gu Long yang harus

diselesaikan orang lain.

Setelah kita membaca “Pendekar Harum” dalam 2 bahasa berbeda, kita akan

membahas kedua karya ini berasal dari kebudayaan kebangsaan beda dan memakai

bahasa berbeda, tetapi kedua karya ini masih punya kesamaan menarik, misalnya alur

cerita, sifat pokok utama, keterangan tulisan nama silat dan lain-lain. Karena itu, kita

bisa mengambil kedua karya ini sebagai obyek studi dari bidang terjemahan bahasa dan

ciri-ciri kebudayaan di dalam kedua karya ini ,apalagi peneliti bisa mendesain karya ini

sebagai bahan ajar BIPA untuk penutur asing madya dari China, bahan ajarnya

termasuk membaca, menyimak, berbicara dan menulis.

Sebab masa kini ilmu BIPA belum lengkap dan bahan ajar BIPA khusus penutur

asing yang tingkat Madya atau lebih lanjut, jadi pada penelitian ini, peneliti berusaha

untuk kajian bandingan kedua novel ini, mendesain kedua cerpen ini sebagai bahan ajar

BIPA sesuai dengan kemampuan dan latar belakang kebudayaan penutur asing yang

berasal dari China dan Vietnam dan kemampuan Bahasa Indonesianya sudah menjadi

madya atau lebih lanjut, dan merencanakan mengajar bahan ajar BIPA. Dengan

demikian, kita membahas metode sastra dan kebahasan bandingan bahasa dan

budaya ,adalagi, kita membahas metode sastra penerjemahan di dalam judul ini.

B. Indentifikasi Masalah Penelitian

(3)

Xiaowen Zhong, 2015

penelitian ini adalah membandingkan kajian novel silat “Pendekar Harum” pada bidang

bahasa, nilai kebudayaan, struktur dan inti novel keduanya. Adalagi, penelitian ini

mendesain kedua novel ini sebagai bahan ajar BIPA sesuai dengan kemampuan dan

latar belakang kebudayaan penutur asing, dan merencanakan mengajar bahan ajar

BIPA.Penelitian ini dimulai dengan memperkenalkan alur cerita ini dan perbandingan

cerita kedua ini di dalam bidang kebudayaan, kebahasaan dan alur.Kemudian, kita

membahas metode sastra dan kebahasan bandingan budaya ,adalagi, kita membahas

metode sastra penerjemahan di dalam judul ini. Setelah kebahasan metode

perbandingan sastra dan metode sastra penerjemahan, peneliti akan mendesain kedua

novel ini sebagai bahan ajar BIPA sesuai dengan kemampuan dan latar belakang

kebudayaan penutur asing, dan merencanakan mengajar bahan ajar BIPA.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah penelitian yang dikemukakan di

atas, masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut.

1. Bagaimana struktur faktual novel Pendekar Harum terjemahan Bahasa

Indonesia karya Gan KL?

2. Bagaimanakah struktur faktual novel Pendekar Harum yang berbahasa

Mandarin karya asli?

3. Bagaimanakah kajian bandingan struktur faktual novel Pendekar Harum

terjemahan Gan KL dengan Novel asli karya Khu Lung?

(4)

Xiaowen Zhong, 2015

rancangan pembelajaran bagi pemelajar BIPA yang sesuai dengan CEFR?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut.

1. Struktur faktual novel Pendekar Harum terjemahan Gan KL.

2. Struktur faktual novel Pendekar Harum karya Khu Lung

3. Persamaan dan Perbedaan novel Pendekar Harum terjemahan Gan KL

dengan The Legend of Chu Liuxiang karya Khu Lung.

4. Rancangan Pembelajaranan bagi Pemelajar BIPA yang menggunakan

bandingan dari kajian novel Pendekar Harum terjemahan Gan KL dengan The

Legend of Chu Liuxiang karya Khu Lung.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rancangan pembelajaran bagi

pemelajar BIPA yang bertingkat madya. Karena rancangan pembelajaran bagi

pemelajar BIPA yang bertingkat madya belum lengkap, misalnya Lentera Indonesia 3

yang diterbit dari Pusat Bahasa Departmen Pendidikan Nasional (tahun 2008) belum

dilengkap oleh rancangan pemelajar BIPA khusus penutur asing yang bertingkat lanjut

atau madya, maka pemebalajaran sastra pasti masih perlu dilengkapi. Jadi, setelah

mengetahui alur dan kesimpulan novel silat tersebut diatas, penutur asing bisa

memahami kebedaan kebudayaan antara Indonesia dan China melalui kedua novel ini.

Kemudian, kami sebagai pengajar mendesain kedua novel ini sebagai bahan ajar BIPA

(5)

Xiaowen Zhong, 2015

tepat setelah penelitian ini.

Selain apa yang sudah dikemukakan di atas, kajian ini diharapkan

bermanfaat baik Secara teoritis maupun secara prakits dalam bidang novel

silat sebagai sumber penelitian kebedaan kebudayaan dan bahasa novel

silat antara Indonesia dan China. Selain itu, diharapkan memberikan

manfaat dalam penyusunan rancangan pembuatan pembelajaran sastra di

balai bahasa UPI, khusus penutur asing yang bertingkat madya dan menarik

bidang sastra. Secara praktis, manfaat bagi penutur asing yaitu dapat

mengenal dan memahami kebedaan kebudayaan dan bahasa novel silat antara

Indonesia dan China, kemudian manfaat bagi pengajar yaitu dapat membantu

dalam hal menyusun rancangan pemebelajaran yang bervariasi dalam

pembelajaran apresiasi sastra yaitu melalui novel silat sesuai untuk

penutur yang bertingkat madya. Adalagi,pemanfaatan bagi peneliti yaitu

dapat mendalami kajian bandingan struktur dan nilai-nilai sosial melalui

proses menganalisis karya sastra dalam novel silat Indonesia dan Hong

Kong..

F Struktur Organisasi Tesis

Tesis ini terdiri atas lima bab. Bab 1 Pendahuluan, berisis latar belakang

penlitian, indentifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penlitian, tujuan

penenlitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis. Bab 2

Konsep Novel, Sosiologi Sastra, Sastra Bandingan, dan Rancangan Pembuatan

(6)

Xiaowen Zhong, 2015

pengertian rancangan pembelajaran bagi pemelajar BIPA. Bab 3 Metode Penelitian

berisi Metode Penelitian, Data dan Sumber Data, Instrumen Penelitian dan Teknik

Analisis Data, Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi analisis terjemahan

novel pendekar Harum terjemahan Gan KL dan karya Asli KL , kajian analisis

Pendekar Harum dengan metode perbandingan sastra dan metode penerjemahan sastra,

pemanfaatan bacaan dari karya sastra Khu Lung sebagai rancangan Pembelajaran bagi

pemelajar BIPA, dan Bab 5 Implikasi dan Rekomendasi, berisi kesimpulan struktur

novel Pendekar Harum terjemahan Gan KL dan The Legend of Chu Liuxiang, Kajian

Bandingan Struktur Faktural Novel Pendekar Harum dan The Legend of Chu Liuxiang,

(7)

Xiaowen Zhong, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Metode Deskriptif Kualitatif

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono

(2012:8 ,halaman 52) yaitu:

“Metode Penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme yang

biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif yang alamiah dimana penliti

berperan sebagai instrumen kunci.”

Karena The Legend of Chu Liuxiang dan Pendekar Harum dapat dilakukan

dengan mengambil dari sumber dari kedua karya ini, kemudian langsung

menganalisis perbedaan dan persamaan struktur faktual dari kedua karya ini, jadi

penulis memakai metode deskriptif kualiratif.

2. Metode Komparatif

Menurut Nazir (2005:58, halaman 67) penelitian Komparatif adalah sejenis

penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang

sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun

munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi penetian komparatif adalah jenis penelitian

yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu

variabel tertentu.

Karena The Legend of Chu Liuxiang dan Pendekar Harum dapat dilakukan

dengan mengambil dari dua karya sastra ini, misalnya kedua karya sastra ini dari

(8)

Xiaowen Zhong, 2015

membangun kajian sastra yang ditulis dengan satu sama lain dan perbandingan yang

terjadi antara sastrawan satu dengan yang lain mengenai bahasa yang satu tidak pula

masuk kebahasan sastra bandingan.

B. Data dan Sumber Data

Menurut Moleong (2005:157) sumber dan data dalam penelitian kualitatif

terbagi dalam beberapa jenis, yaitu berupa kata-kata dan tindakan, sumber data

tertulis, foto, statistik. Data dalam penelitian ini adalah pertunjukan kebedaan novel

silat Khu Lung dan cersil novel sebagai rancangan pemebalajran BIPA. Sumber data

pendukung lainnya .Data dari novel Pendekar Harum dari terjemahan Gan KL dan

karya Khu Lung adalah analisa keseluruhan novel dengan alur , tokoh dan sering

membandingkan.

C. Instrumen Penelitian

Nasution (1996:55) mengatakan bahwa manusia sebagai instrumen utama dalam

penelitian kualitatif dipandang lebih serasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti

sendiri. Karena hasil analisis ini menggunakan analisis antara kedua karya sastra,

termasuk alur, dan tokoh, jadi intrumen penelitian disini digunakan observasi dan

analisis. Observasi adalah salah satu cara digunakan sebagai pengumpulan data saat

membuat sebuah karya tulis ilmiah. Hasil dari observasi tersebut akan dilaporkan

dalam suatulaporang yang tersusun secara sistematis mengikuti aturan yang berlaku.

Apalagi, analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,

membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali

(9)

Xiaowen Zhong, 2015

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data bertujuan untuk mengungkapkan proses pengorganisasian

dan pengurutan data tentang novel silat Khu Lung . Selanjutnya hasilnya akan

dimasukan ke dalam pola kategori satuan uraian sehingga pada akhirnya dapat ditarik

kesimpulan tentang kebedaan novel kedua ini . Peneliti akan menganalis data dari

novel kedua ini sesuai langkah-langkah ini: (1) membaca novel kedua ini, (2)

membandingkan novel kedua ini, (3) memajangkan perbedaan dan persamaan antara

Referensi

Dokumen terkait

Gelar teknologi adalah kegiatan komunikasi atau diseminasi yang menampilkan teknologi hasil program Prima Tani yang di lihat secara visual. Gelar teknologi dalam program Prima

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

Parameter yang diamati adalah persentase tumbuh, keragaan tanaman, tinggi tanaman menjelang panen, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah isi, jumlah gabah

Selanjutnya ketentuan Pasal 52 huruf b, c dan e UUPK, dapat diketahui BPSK tidak hanya bertugas menyelesaikan sengketa di luar pengadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Ayat

Pembaharuan kehidupan bermasyarakat, manusia memiliki kebiasaan-kebiasaan sebagai suatu tradisi yang dilakukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat serta memerlukan

Untuk mewujudkan apa yang kita inginkan sebenarnya sudah terkandung dalam Rukun Islam. Hanya saja mungkin sebagian umat Islam tidak mengerti maksud dan tujuan dari

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil menyatakan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis merumuskan kesimpulan mengenai Proedur Pengajuan Pembiayaan KPR Subsidi PT.Bank BTN Syariah KCS Semarang