ABSTRAK
EFFEKTIVITAS
JAHE (Zingiber officinale Roscoe) SEBAGAI OBAT
ANTIDIARE DENGAN METODA POLA DEFEKASI MENCIT
Patrick William G, 2004; Pembimbing I :Endang Evacuasiany,Dra,MS,AFK,Apt.
Pembimbing II : Penny Setyawati, dr.,SpPK,Mkes.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat
akhir-akhir ini banyak mempengaruhi pola hidup masyarakat. Penggunaan
obat-obatan kimia telah menjadi kebiasaan untuk mengobati penyakit yang dianggap
ringan seperti diare. Jahe merupakan tanaman obat tradisional yang dapat
dijadikan altematif untuk obat antidiare alami yang mudah didapat dan lebih
ekonomis.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas Jahe sebagai obat antidiare.
Metode yang digunakan adalah pola defekasi mencit, yang dikelompokkan
menjadi 5 perlakuan, yaitu kelompok kontrol positif (Loperamid), kelompok
kontrol negatif (Aquadest), kelompok bahan uji dosis 1 DM (Dosis Manusia), 2
DM (Dosis Manusia), dan 4 DM (Dosis Manusia) yang diberikan per oral.
Pengamatan karakteristik feses mencit dilakukan selama 4 jam tiap 30 menit.
Analisis data &ekuensi defekasi, berat feses, waktu terjadinya diare, dan jangka
waktu diare ANA VA dan Tukey HSD (a=0.05), sedangkan konsistensi feses
menggunakan Chi-square (Friedman Test)
Hasil penelitian menunjukkan penurunan awal terjadinya diare, jangka waktu
berlangsungnya
diare, dan &ekuensi defekasi tanpa mengubah
berat dan
konsistensi feses.
Kesimpulan penelitian ini adalah Jahe efektif sebagai obat antidiare yang
menurunkan awal terjadinya diare, jangka waktu berlangsungnya diare, dan
frekuensi defekasi tetapi tidak mempunyai efek terhadap berat dan konsistensi
feses.
Kata kunci : Jahe, Antidiare
ABSTRACT
EFFECT ofZingiber officinale Roscoe as ANTIDIARRHEAL
AGENT with
MICE DEFECATION SURVEY
Patrick William G, 2004; Tutor I
Tutor II
:Endang Evacuasiany,Dra,MS,AFK,Apt.
:Penny Setyawati, dr.,SpPK,MKes.
Recently, the science and technology development are very progressive and
influencing the society's life style. The use of chemical drugs has already become
familiar for treating diseases which is considered to be mild, such as diarrhea.
Zingiber officinale Roscoe is a traditional medicinal plant that can be used for
alternative natural antidiarrheal agent which is easy tofind and less expensive.
The aim of this study is to find the effict of Zingiber officinale Roscoe as an
antidiarrheal agent.
The method used in this research is mice defecation survey, classified to 5
groups; there are the group positive control and the test group for doses 1 DM, 2
DM, 4 DM All provided orally. The faeces characteristic was observed for 4
hours every 30 minutes. Data analysis for defecation frequency, faeces weight,
diarrhea onset time and diarrhea duration time is by using ANOVA and Tukey
HSD (a=0.05), and for faeces consistency by using Chi-square (Friedman Test).
This study show the effect of Zingiber officinale Roscoe were decrease in
diarrhea onset time, diarrhea duration time and defecation frequency, without
changing the weight and consistency offaeces.
The conclusion of research is that Zingiber officinale Roscoe is effective as an
antidiarrheal agent that effective to decrease the onset and duration of diarrhea
and defecation frequency, but uneffective to weight and consistency of thefaeces.
Keywords: Zingiber, Antidiarrheal
DAFTAR ISI
AB STRAK
iv
ABSTRA CT
v
KAT A PENGANT ARVI DAFT AR ISI
viii
DAFT AR TABEL
xi
DAFT AR DIAGRAMXIl DAFT AR BAGAN
XIlI DAFT AR LAMPIRAN
XIV
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
2
1.3. Maksud dan Tujuan
2
1.4. Kegunaan Penelitian
2
1.4.1. Kegunaan Akademis
2
1.4.2. Kegunaan Praktis
3
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
3
1.5.1. Kerangka Pemikiran
3
1.5.2. Hipotesis
3
1.6. Metodologi
3
1.7. Lokasi dan Waktu
4
BAB II. TINJAUAN PUST AKA
2.1. Usus Besar Manusia
5 2.1.1. Anatomi Usus Besar Manusia
5 2.1.2. Fisiologi Usus Besar
6
2.1.3. Mekanisme Defekasi 7
2.1. Diare
7
2.1.1. Definisi Diare 7
2.1.2. Epidemiologi
8 2.1.3. Diare Akut
9
2.1.4. Diare Kronik 10
2.3. Obat-Obat Antidiare 11
2.4. Obat-obat Pencahar atau Laksansia 13
2.4. Zingiber officinale Roscoe 14
2.4.1. Karakteristik 14
2.4.2. Taksonomi 15
2.4.3. Kandungan dan Efek Farmakologis 15
BAB III. BAHAN DAN MET ODE PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan 18
3.2. Metode Penelitian 19
3.2.1. Bentuk dan Rancangan Penelitian 19
3.2.2. Variabel Penelitian 19
3.2.3. Metode penentuanjumlah sampel 20
3.2. Prosedur KeIja 20
3.3.1. Pengumpulan Bahan .. 20
3.3.2. Penyiapan Infusa Serbuk Jahe.. 21
3.3.3. Penyiapan Hewan Coba 21
3.3.4. Pengujian Efek Anti Diare 21
3.3.5. Prosedur KeIj a 21
3.4. 1\1etode Analisis 21
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pembahasan Frekuensi Defekasi
23
4.2. Hasil dan Pembahasan Berat Feses
26
4.3. Hasil dan Pembahasall Konsistensi Feses
29
4.4. Hasil dan Pembahasan Awal TeIjadinya Diare
30
4.5. Hasil dan Pembahasan Jangka Waktu Berlangsungnya Diare
34
4.6. Uji Hipotesis
37
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan..
39
5.2. Saran
39
DAFT AR PUST AKA
40
LAMPlRAN
42
RIWAYAT HIDUP
54
DAFTAR TABEL
Tabel4.1. Hasil Pengamatan Frekuensi Defekasi
22 Tabel 4.2. Hasil Uji Statistik ANA VA untuk frekuensi defekasi dari masing-masing
kelompok 23
Tabel 4.3. Hasil Uji Beda Rata - rata frekuensi defekasi dengan uji Tukey HSD
(a = 0,05)
24 TabeI4.4. Hasil Pengamatan Untuk Berat Feses (mg)
25 TabeI4.5. Hasil Uji Statistik ANA VA untuk berat feses (mg) dari masing-masing
kelompok 26
Tabel 4.6. Hasil Uji Beda Rata - rata Berat feses dengan uji Tukey HSD
(a
= 0,05)
27
TabeI4.7. Hasil Pengamatan Konsistensi Feses28 TabeI4.8. Hasil Pengamatan Awal Terjadinya Diare (menit) 30
TabeI4.9. Hasil Uji Statistik ANA VA Awal Terjadinya Diare Dari Setiap
Kelompok
31 Tabel 4.10 Hasil Uji Beda Rata-rata awal terjadinya diare dengan uji Tukey HSD
(a = 0,05) 32
Tabe14.11 Hasil Pengamatan Jangka Waktu berlangsungnya Diare(menit) 33
Tabe14.12 Hasil Uji Statistik ANA VA Jangka Waktu berlangsungnya Diare dari
masing-masing kelompok
34 TabeI4.13 Hasil Uji Beda Rata-Rata Jangka Waktu berlangsungnya Diare dengan
Uji Tukey HSD (a = 0,05)
35
DAFTAR DIAGRAM
Frekuensi Defekasi Rata-rata dari Masing-masing Kelompok 22
Berat Feses (mg) dari Masing-masing Kelompok Perlakuan
."
25
Perbandingan konsistensi feses dari masing - masing Kelompok
Perlakuan . 28
Diagram 4.4. Awal Terjadinya Diare Rata-rata dari Masing-masing Kelompok .29
Diagram 4.5. Jangka Waktu Berlangsungnya Diare Rata-rata dari Masing-masing Diagram 4.1.
Diagram 4.2.
Diagram 4.3.
Kelompok ...
'"... ... ...'" . 32
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Penyebab Penyakit Diare
9
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Perhitungan Dosis Bahan Uji 39
Perhitungan Dosis Sodium Pikosulfat 40
Perhitungan Dosis Sodium Loperamid 41
Hasil Statistik Frekuensi Defekasi 42
Lampiran 5 Hasil Statistik Berat Feses 44
Lampiran 6 Hasil Statistik Konsistensi Feses 46
Lampiran 7 Hasil Statistik Waktu Terjadinya Diare 47
Lampiran 8 Hasil Statistik Jangka Waktu Terjadinya Diare 49
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Diare adalah perubahan fungsi usus besar yang ditandai dengan ekskresi tinja
lebih dari 200 gram per hari, biasanya berkonsistensi cair, lunak, atau setengah
padat, dan dengan frekuensi defekasi yang sering. Diare adalah masalah klinik
yang sering ditemukan dengan penyebab yang bermacam-macam. Diare akut,
meskipun biasanya dapat sembuh sendiri, dapat menjadi penyakit yang
membahayakan jiwa jika terapinya tidak tepat. (Stump, Gross, 1993)
Diare dapat bersifat akut atau kronik. Diare akut adalah diare yang
berlangsung kurang dari dua minggu dan umumnya disebabkan oleh infeksi dan
dapat sembuh dengan pengobatan simptomatik atau sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan diare yang berlangsung selama lebih dari dua minggu disebut diare
kronik dan penyebabnya lebih luas dari diare akut. (Guan, Kang ,Ng, 1995)
Diare yang berkepanjangan sangat melemahkan penderitanya karena tubuh
kehilangan banyak cairan dan elektrolit tubuh, sehingga memerlukan terapi
pengganti dengan cairan dan elektrolit serta kalori, obat antibakteri atau
antiamuba tergantung penyebab diare, maupun obat-obat lain yang bekelja
memperlambat peristaItik usus, menghilangkan spas me dan nyeri, atau
menenangkan. Secara tradisional orangtua juga sering menganjurkan penderita
diare untuk meminum larutanjahe (Zingiber officinale Roscoe).
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rump un berbatang semu. Jahe
awalnya berasal dari India, yang kemudian dibudidayakan di India, China, dan
Asia tenggara (Indonesia, Filipina). Tumbuhan ini banyak dikomsumsi di negara
_
negara Anglo-Saxon dan juga digu~akan dalam obat - obatan tradisional Asia,
terutama untuk dispepsia fungsional. (Bruneton, 1999)
Rimpang jahe telah ban yak digunakan sebangai bumbu penyedap masakan
selama ribuan tahun. Kegunaannya telah ditulis di kitab - kitab China dan
2
Sansekerta dan juga telah didokumentasikan dalam literatur - literatur kedokteran
kuno Yunani, Roma dan Arab antara lain untuk diare. (Mills, Bone, 2000)
Penelitian mengenm tanaman jahe dimaksudkan untuk menilai
kemanfaatannya sebagai pengobatan altematif untuk diare.
1.2. Identifikasi Masalah
Seberapa besar jahe dapat merubah waktu terjadinya diare, frekuensi defekasi,
konsistensi, bobot feses sertajangka waktu berlangsungnya diare pada mencit?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian 1m adalah mencan obat altematif antidiare yang
mudah didapat dan murah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas jahe sebagai
obat anti diare dengan mengamati awal terjadinya diare, jangka waktu
berlangsungnya diare, frekuensi defekasi, konsistensi feses dan bobot feses pada
mencit.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan akademis
3
1.4.2. Kegunaan praktis
Sebagai penelitian pendahuluan bagi pengembangan altematif pengobatan
diare.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1. Kerangka Pemikiran
Dalam dunia pengobatan Barat, jahe telah digunakan untuk dispepsia,
flatulensi kronik, gastritis alkoholik dan diare. (Mills, Bone, 2000)
Jahe berkhasiat untuk mengobati muntah-muntah, sakit maag dan meneret.
(Sujatno, Sastramihardja, Evaeuasiany, Suganda, Sukandar, 2001)
Jahe seeara turun temurun telah banyak dipakai untuk menyembuhkan
berbagai penyakit, misalnya rematik, muntah-muntah, sakit kepala, diare,
kolera, difteri. (Rose Herlina, 2002)
1.5.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas maka dapat disusun hipotesis
- hipotesis sebagai berikut :
1.5.2.1. Jahe efektifmenurunkan awal teIjadinya diare
1.5.2.2. Jahe efektifmenurunkan lama berlangsungnya diare
1.5.2.3. Jahe efektif menurunkan frekuensi defekasi
1.5.2.4. Jahe efektifmenurunkan berat feses
1.5.2.5. Jahe efektifmeningkatkan konsistensi feses
4
1.6. Metodologi
Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratoris, dengan
menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dilakukan
pada hewan coba mencit jantan galur Balb/C dengan berat badan 20-25 gram,
yang dikelompokkan secara acak menj adi 5 kelompok.
Kepada hewan coba yang telah dipuasakan selama lebih kurang 1 jam,
diberikan sediaan uji atau loperamid peroral. Satu jam setelah itu, semua mencit
diberi per oral sodium pikosulfat. Kemudian diamati respons yang teIjadi pada
tiap mencit selang 30 menit selama 4 jam.
Analisis data untuk awal teIjadinya diare, jangka waktu berlangsungnya diare,
frekuensi defekasi dan bobot feses mengunakan ANA V A dua arah dilanjutkan
dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (a=0.05). Sedangkan analisis untuk
konsistensi feses dengan menggunakan Chi-square (Friedman Test).
1.7. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Jahe (Zingiber officinale Roscoe) efektif sebagai obat antidiare terhadap hewan coba, dengan menurunkan awal terjadinya diare, jangka waktu berlangsungnya diare,
dan frekuensi defekasi, tanpa mengubah berat dan konsistensi feses.
5.2. Saran
Penelitian lebih lanjut mengenm efek antidiare dengan metoda lain guna
memperjelas khasiatnya..
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000. Plantisol. http://www.hpashopcare.tripod.com
Ali Sulaiman, Daldiyono, Nurul Akbar, A Azis Rani. Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Infomedika.
Bajpai M.S. 1989. Histologi Dasar. Jakarta: Binarupa Aksara.
Bruneton l 1999. Pharmacognosy, Phytochemistry Medical Plants. 2nd ed. Londres : IVY.
Chang H., But P.P. 1986. Pharmacology and Applications of Chinese Materia Medica. Singapore: World Scientific Publishing Co Pte Ltd.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986. Seranai Tumbuhan Gbat
Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materia Medika Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Tatalaksana Penderita Diare. Available from: http://www.depkes.go.id/downloadslDiare.pdf
Guan R., Kang J.Y., Ng H.S. 1995. Management of Common Gastrointestinal Problems. Singapore :MedimedianAsia Pte Ltd.
Guyton A.C., Hall lE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Hanauer S.B., Kirsner lB. 1985. Inflamatory Bowel Disease: A Guide for Patients and Their Family. New York: Raven Press.
Hendarwanto. 1996. Diare Akut karena Infeksi. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman 451
- 457.Janazul Anwar. 2000. Farmakologi dan Terapi Gbat - obat Saluran Cerna. Jakarta: Hipocrates.
Leeson c.R., Leeson T.S., Paparo AA 1989. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC.
Marcel S. Kolopaking. 2001. Pendekatan Diagnostik Diare Kronik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyukit Dalam. Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman
179-190.
Midian Sirait dkk., 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitofarmaka dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medika.
Mills S., Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy. London: Chruchill Livingstone.
Muchtan Sujatno,Herri S. Sastramihardja, Endang Evacuasiany W, Asep G. Suganda,Elin Y. Sukandar. 2001. Tanaman Dbat di Propinsi Jawa Barat : Karakteristik dan Khasiatnya. Bandung : Unpad Press
Perry L.M. 1980. Medicinal Plants of East and South East Asia :Attributed Properties and Uses. Massachusets : The MIT Press.
Rose Herlina. 2002. Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Snell R.S., 1997. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Stump D., Gross G.W.W.
2001.
Penyakit Gastrointestinal,Hati, dan Pankreas.
Dalam : Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sujono Radi. 1991. Gastroenterologi. Bandung : Penerbit Alumni.
Sulistia G. Ganiswama. 2001. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru.
Syaifuddin. 2001.Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta: Wida Medika.
Syaugi. 1999. Diare jangan Diremehkan. Available from: http://www.indomedia.comlintisari/1999/oktober/diare.htm