LAPORAN KK DAMPINGAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
DESA
: SANGSIT
KECAMATAN
: SAWAN
KABUPATEN
: BULELENG
PROVINSI
: BALI
Disusun Oleh:
Martha Yulita Yewen
1412015021
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan laporan ini telah selesainya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental yang saya
kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Martha Yulita Yewen
No. Mahasiswa : 1412015021
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN Tematik Revolusi Mental.
Desa Sangsit, Kabupaten Buleleng.
Sangsit, 28 Agustus 2016
Menyetujui Menyetujui
DPL Desa Sangsit Kec. Sawan KK Dampingan
Dr. Ir. Agus Dharma, MT. Ketut Suma NIP: 19650801 199103 1 004 KK Dampingan
Mengetahui
Kepala Desa Sangsit, Kec. Sawan,Kab.Buleleng
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan penyertaan-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat guna memenuhi laporan
KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII tahun 2016. Penulis menyadari laporan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi perbaikan laporan ini sangat diharapkan oleh penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi pembaca.
Sangsit, 28 Agustus 2016
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII Tahun 2016 Universitas Udayana
merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah
satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan
masyarakat secara langsung dan terpadu. KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII tahun
2016 kali ini diadakan di Kabupaten Buleleng, Desa Sangsit,dimana kami mempunyai
program Revolusi mental yang telah ditentukan yaitu Indonesia Melayani, Indonesia Bersih
dan Indonesia Tertib (program pokok), program bantu dan lain sebagainya. Salah satu
program bantu kami untuk menyejahterahkan masyarakat adalah program pendampingan
keluarga (KK Dampingan). Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa yaitu
untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan
keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang kurang mampu
yang terdapat di setiap Banjar di Desa Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Desa Sangsit memiliki 7banjar yaitu banjar Peken, banjar Beji, banjar Pabean Sangsit, banjar
Tegal, banjar Celuk, banjar Abasan. Saya mendapatkan banjar Peken, dimana di banjar Peken
initerdapat 2 RTM (Rumah Tangga Miskin). Bapak Made Suwija merupakan salah satu RTM
dari banjar Paken yang menjadi KK Dampingan saya.
Profil keluarga dampingan yang diberikan kesempatan untuk menemani salah satu
keluarga KK dampingan yang berada di Desa Sangsit Banjar Pabean Kabupaten Buleleng
yaitu Bapak Keut Sume. Bapak Ketut Sume adalah salah satu warga di Banjar Pabean Desa
Sangsit Buleleng yang pada awalnya merupakan penduduk di Banjar Sema namun pada akhir
tahun 2000 beliau berpindah dan bermukim sebagai penduduk tetap di Banjar Pabean Desa
Sangsit, beliau hanya tinggal bersama seorang istri yang bernama Ibu Nawiyah. Namun
Bapak Ketut Sume memiliki tempat tinggalyang statusnya Cuma sementara dan tidak tetap
karena lahan tanah bangunan rumah masih bersifat kontrak, tanah,bangunan rumah sederhana
berdinding bambu dengan luas tanah 2,5 area sejak akhir tahun 2000.
Keluarga Ketut Sume merupakan keluarga kecil yang kurang mampu, tidak memiliki
pekerjaan dikarenakan kondisi kesehatan beliau lumpuh secara fisik, beliau bersama dengan
kaki/lumpuh sejak tahun 1973 hingga sekarang. Bapak Ketut Sume berumur 65 tahun, beliau
menyengga pendidikan hingga kelas VI SD namun tidak menamatkan pendidikan dasar
tersebut. Saat itu beliau memutuskan untuk bekerja dan merantau ke luar hingga pada
akhirnya beliau kembali dan bekerja sebagai peternak hewan, namun pada tahun 1973 beliau
mengalami kecelakan terjatuh dari sebuah pohon kelapa hingga mengakibatkan cacat fisik
lumpuh total hingga saat ini.
Beliau menikah dengan istrinya yang bernama Ibu Nawiyah pada awal tahun 2000
Berikut informasi mengenai keluarga Bapak Ketut Sume seperti yang terlihat pada
tabel dibawah ini:
65 tahun Tamat SD Nelayan, Peternak Sapi,
Kambing, Ayam
Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan
KKN-RM Universitas Udayana Periode XIII tergolong keluarga ekonomi lemah karena
pendapatan yang didapat tidak tetap bahkan hampir tidak ada tiap hari, dengan keterbatasan
menggunakan sampan untuk mencari ikan di laut kadangkala beliau dapat mengahsilkan ikan
namun kadang tidak dapat ikan sehungga pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Ketut Suma
tidak menentu karena hanya berasal dari nelayan untuk tiap hari walaupun hasil
tangkapannya begitu jarang pula,
Namun Bapak Ketut Sume dan Ibu Nawiyah juga memelihara beberapa ekor Kambing
dan satu Ekor Sapi milik orang lain serta beberapa ekor ayam sedangkan penghasilan ternak
sapi Kambing dan ayam bisa sampai satu atau dua tahun lebih baru dapat peroleh, sesuai
kesepakatan bersama hasil ternak sapi a akan dibagi dua dengan pemilik sapi tersebut,
karena sapi yang dipelihara oleh Bapak Ketut Sume bukan sapi milik pribadinya melainkan
sapi milik orang lain yang dititipkan dengan perjanjian hasilnya akan dibagi dua.
Bapak Ketut Sume juga memelihara ayam untuk biaya tambahan sehari-hari maka ia
hanya mendapatkan keuntungan sedikit dibandingkan biaya dan tenaga untuk merawat
sapi,kambing dan ayam tersebut.Pendapatan untuk sehari-hari hampir tidak ada biasanya jika
ada hasil tangkapan ikan maka Ibu Nawiyah akan menjual ke Pasar Sangsit dengan
keuntungan berkisar dari Rp 20.000,00- Rp 50.000,00 itulah penghasilan mereka tiap hari
jika ada hasil tangkapan.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak Ketut Sume tergolong kedalam keluarga kurang mampu karena
penghasilan yang didapat tidak memnentu sehingga mempengaruhi pengeluaran keluarga
sehari-hari yang tidak menentu pula, karena tidak sebanding denggan pendapatannya.
Adapun biaya-biaya pengeluaran keluarga tiap bulannya adalah sebagai berikut
a. Kebutuhan Sehari-Hari
Pemenuhan kebutuhan makan dan minum sehari-hari biasanya keluarga Bapak Ketut
Sume mengeluarkan uang rata-rata Rp 100.000,00 perharinya yang meliputi pembelian beras,
lauk-pauk, bumbu masakan dan bahan makanan lain- lain. Biaya listrik Bapak Ketut Sume
mengeluarkan Rp 55.000,00 setiap bulannya.
b. Kebutuhan Kesehatan
Untuk masalah kesehatan keluarga Bapak Ketut Suma jarang memeriksakan kondisi
kesehatannya ke puskesmas Bapak Ketut Sume dan Istrinya Ibu Nawiyah selama ini mereka
mempunyai kondisi kesehatan lumpuh secara fisik sejak tahun 1973 hingga saat ini yang
tidak bisa di obati lagi dan beberapa gejala kesakitan yang biasanya mereka alami seperti
demam, pusing, sakit perut, ketika mereka mersakan gejalah tersebut mereka tidak langsung
berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit Umum, mereka hanya membeli obat di warung
terdekat hal ini dikarenakan mereka berfikir jika berobat ke Puskesmas akan dikenakan biaya
mahal.
Pada saat pendampingan bersama Bapak Ketut Sume dan Ibu Nawiyah di Banjar
Pabean tentang masalah kesehatan mereka telah memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali
Mandara (JKBM) namun belum pernah digunaka untuk berobat, pada saat mendampingi Ibu
Nawiyah pernah mengalami kecelakaan tangannya terpotong sabit lalu kami mengantarkan
Ibu Nawiyah ke Puskesmas Sawan berobat dengan mengunakan Kartu Jaminan Kesehatan
Bali Mandara (JKBM) dan tidak mengeluarkan biaya pengobatan.
c. Pendidikan
Bapak Ketut Sume tidak memiliki pendidikan tinggi beliau hanya sampai pada kelas
VI SD namun tidak menamatkan pendidikan di sekolah dasar tersebut. Bapak Ketut Sume
dari kecil sudah hidup di Sebuah Panti asuhan di Singaraja. Sedangkan Ibu Nawiyah hanya
dapat menempuh sekolah hingga SD namun tidak menamatkan sekolah dasar tersebut juga.
Sangat disyukuri beliau tidak lagi mengelurkan pendidikan untuk siapapun karena beliau
tidak memiliki anak.
d. Kerohanian
Keluarga Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah beragama Hindu.Namun
persembahayangannya hampir tidak dilakukan tiap hari karena masalah kekurangan biaya
untuk membeli canang, namun yang biasa wajib mereka lakukan yaitu pada bulan mati dan
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
KK Dampingan merupakan sebuah keluarga yang memang dipilih karena mempunyai
kondisi ekonomi yang kurang mampu. Dimana mahasiswa dapat meningkatkan kepedulian
dan kemampuan dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan
teknologi yang telah dipelajari.
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga
Bapak Ketut Suma, maka dilakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan.
Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga
Bapak Ketut Suma, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan, diskusi santai dengan Bapak
Ketut Suma mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan
yang dialami, masalah perekonomian, kebersihan serta melihat-lihat suasana tempat tinggal
Bapak Ketut Suma di Banjar Pabean, Desa Sangsit.
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah
beberapa kali mengdakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, dimana identifikasi
permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak
Ketut Suma sepert sosialissasi program KKN, berkenalan dengan seluruh anggota keluarga,
berbincang-bincang dan berdiskusi tentang berbagai hal, serta melihat-lihat suasana rumah
Bapak Ketut Suma.
Berdasarkan pengamatan dan perbincangan dengan keluargga Bapak Ketut Made
masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan bersal dari berbagai bidang, seperti bidang
ekonomi, sosial dan kesehatan lingkungan, rumah tempat tinggal,lisrik dapur dan kamar
mandi serta kondisi Bapak Ketut Suma yang lumpuh bertahun-tahun. Adapun banyak
masalah yang dihadapi oleh keluarga ddampingan, maka mengambil beberapa masalah yang
2.2 Masalah Prioritas
a. Ekonomi
Masalah ekonomi dalam keluarga Bapak Ketut Suma adalah hasil dari pekerjaan yang
ditekuni untuk memenuhi kebutuhan keluarganya per bulan. Selain itu ada keinginan untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik akan tetapi keahlian yang dimiliki tidak memadai dan
memiliki kedaan fisik yang cacat. Keluarga Bapak Ketut Made merupakan keluarga yang
kurang mampu, yang hanya bertumpuh pada pekerjaan sebagai nelayan dan peternak
kambing, sapi dan ayam. Ibu Nawiyah bekerja sebagai pemotong rumput dan padi milik
orang lain itupun tidak mendapatkan penghasilan karena beliau bekerja untuk makanan
ternak. Melihat kondisi yang sedemikian rupa hal ini sangat memprihatikan karena
penghasilannya tidak sebanding dengan pengeluaran, bahkan bisa dikatakan perbulannya
perekonomian keluarga mereka melebihi pendapatan dan oleh karena itu untuk mencukupi
ebutuhan sehari-hari Bapak Ketut Suma meminjam di koperasi simpan pinjam yang
sehariannya harus di setor Rp 10.000,00
b. Kebersihan Lingkungan
Adanya masalah kebersihan lingkungan dalam keluarga bapak Ketut Suma adalah
tentang kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadapa kebersihan lingkungan
disekitar rumah yaitu kamar mandi yang tidak layak dan dapur serta rumah yang
bersampingan dengan kandang sapi,kambing dan ayam.
c. Kesehatan
Masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Ketut Suma yaitu menderita sakit lumpuh
dan sering sakit gejala demam. Ibu Nawiyah juga sering mengalami gejalah demam pada saat
proses pendampingan dan luka potong akibat nyabit rumput pada saat saya melakukan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Adapun program yang dilaksanakan untuk menangani permasalahan yang ada
dikeluarga Bapak Ketut Suma adalah sebagai berikut :
3.1.1 Solusi Masalah Ekonomi
Pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Ketut Suma tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari maka dari itu memberikan
masukan dan motivasi mengenai pengeluaran uang sehari-hari dan pentingnya menabung.
Program ini berguna agar keluarga Bapak Ketut Suma dapat mengontrol pengeluaran
keungan sehari-hari sesuai prioritas keutuhan yang diperlukan dan menyadari pentingnya
menabung untuk keperluan yang mendadak dan memberikan masukan agar Ibu Nawiyah
mengambil pekerjaan lain agar kebutuhan keluarga dapat tercukupi.
3.1.2 Solusi Masalah Kebersihan Lingkungan
Solusi untuk masalah kebersihan lingkungan, saran yang diberikan kepada keluarga
Bapak Ketut Sume untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah khususnya area kamar
mandi dan selain itu memberi saran utuk membuat kandang ternak sedikit lebih jauh dari
rumah dan dapur masak agar tidak menebrakan virus penyakit.
3.1.3 Solusi Masalah Kesehatan
Solusi yang diberikan untuk masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Ketut Suma
yaitu hanya solusi untuk penyakit medis seperti menyarankan agar jika merasa sakit segera ke
Puskesmas dan harus menggnakan kartu JKBM saat periksa agar tidak dipuungut biaya saran
kepada keluarga agar jangan terlalu mengonsumsi obat-obatan yang dibeli dari warung tanpa
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah, dimana
dalam waktu sebulan dilakukan kunjungan sebanyak 15 kali. Dari program KK Dampingan,
pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dan terarah. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.
Tabel 3.2.1 Agenda Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke KK Dampingan
No Hari/ Tanggal
Waktu
(Wita) Durasi Kegiatan
1 26-Jul-2016 15.00 6
Bertemu dengan Kadus Pabean Sangsit untuk
berdiskusi tentang KK dampingan
2 02-Agst-2016 16.00 6
Survei alamat keluarga KK dampingan Bapak Ketut Suma bersama Kadus Pabean Sangsit
3 03-Agt-2016 16.00 6
Perkenalan dengan Bapak Ketut Suma bersama
istrinya Ibu Nawiyah
Mengidentifikasi permasalahan keluarga yang dialami serta memberikan bebrapa sembako kepada Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah
6 06-Agt-2016 10.00 6
Berbincang tentang kecelakaan yang terjadi pada
Bapak Ketut Suma
7 08-Agt-2016 14.00 5
Berbincang dan memberikan beberapa solusi
terhadap permasalahan ekonomi
8 10-Agt -2016 08.00 5
Berbincang-bincang tentang permasalahan
kesehatan dan kebersihan
9 17-Agt -2016 08.00 3
Mengantarkan Ibu Nawiyah Ke Puskesmas
Sawan untuk Berobat
10 12-Agt -2016 09.00 6
Membantu KK dampingan dalam melakukan pekerjaan rumahnya(cuci piring, timba air dari sumur ikut membantu meberi akan ternak)
alat-alat Rumah Tangga kepada Bapak Ketut
Suma dan Ibu Nawiyah
15 26-Agt -2016 16.00 5
Berbincang berterimakasih karena suda diterima
dengan baik selama KKN Foto Bersama
BAB IV
PELAKSANAAN HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1Pelaksanaan 4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 50 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah
Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan
kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Ketut Suma adalah di Banjar Pabean ,
Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
4.1.2 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII di
Desa Sangsit. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman
keluarga yang didampingi.Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai
bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga
tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang
ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 15 kali selama
sebulan, lama waktu setiap kunjungan rata-rata 2 - 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total
kunjungan mencapai 50 jam.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Ketut Suma yaitu:
Untuk masalah perekonomian keluarga, Bapak Ketut Suma berupaya untuk
meminjam modal Koperasi Simpan Pinjam untuk membeli beberapa kebutuhan
bahan-bahan makanan lainnya untuk menambah penghasilan beliau,
Konseling masalah Kebersihan dan Kesehatan
Keluarga Bapak Ketut Suma telah menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai
kebersihan dan kesehatan yang dapat dilihat dari kondisi lingkungan rumah Bapak
Ketut Suma yang sudah lebih bersih dari sebelumnya. Karena sudah terdapat tempat
sampah untuk menampung sampah-sampah yang biasa berserakan di sekitar
rumahnya dan menggunakan kartu JKBM untuk berobat di Puskesmas
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala dari KK Dampingan ini adalah jadwal kegiatan proker yang sering
bertabrakan dengan waktu berkunjung. Sehingga penulis hanya memiliki waktu yang terbatas
BAB V
PENUTUP
5.1Simpulan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan
pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara
langsung. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang
bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi.
Simpulan yang didapatkan dari kunjungan ke keluarga dampingan yaitu keluarga
Bapak Ketut Suma sebagai keluarga dampingan, memiliki berbagai macam masalah dari segi
ekonomi, kesehatan, kebersihan lingkungan rumah tempat tinggal. Pendapatan keluarga yang
tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini
terbebani. Berdasarkan hasil pendampingan keluarga prasejahtera selama ±15 hari dampingan
di banjar Pabean, selama 1 bulan satu minggu di Desa Sangsit diketahui bahwa keluarga
Bapak Ketut Suma mengalai masalah perekonomian, dan masalak kesehatan yang menimpa.
Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan
masalah, memberikan solusi dan motivasi untuk manghadapi maslah tersebut
5.2Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, yaitu
keluarga Ketut Suma, maka rekomendasi yang dapat diberikan antara lain :
Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak
penyelenggara pada KKN berikutnya sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar
tuntas.
Keluarga bapak Ketut Suma untuk sesegera mungkin mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga dapat memperbaiki kondisi perekonomiannya.
Saran yang telah diberikan sebagai tindak lanjut kepada keluarga dampingan diantaranya memberikan motivasi yang membangun agar dapat perubah pola pikir sehingga tetap
bersemangat dalam menjalani kehidupan dan dalam mencari nafkah untuk hidup
Lampiran
(Foto-Foto
Kondisi Dapur dan Kamar Mandi
.
Ternak Sapi dan Kambing
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Martha Yulita Yewen
Nim : 1412015021
Fakultas /Jurusan : Destinasi Pariwisata/Pariwisata
Tanggal/ lahir /umur : 16 Juli 1984/30
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Alamat : Jln Sapta Taruna Perumahan Sabrina Regency Blok B No 19 Kota
Sorong Papua Barat/ Jln Dr.Goris Gang Teknik No 1 Sudirman
Denpasar -Bali
No Hp : 081288763815