• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Sangsit - Kecamatan Sawan - Kabupaten Bangsit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Sangsit - Kecamatan Sawan - Kabupaten Bangsit."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KK DAMPINGAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL

UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA

: SANGSIT

KECAMATAN

: SAWAN

KABUPATEN

: BULELENG

PROVINSI

: BALI

Disusun Oleh:

Martha Yulita Yewen

1412015021

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan laporan ini telah selesainya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental yang saya

kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Martha Yulita Yewen

No. Mahasiswa : 1412015021

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN Tematik Revolusi Mental.

Desa Sangsit, Kabupaten Buleleng.

Sangsit, 28 Agustus 2016

Menyetujui Menyetujui

DPL Desa Sangsit Kec. Sawan KK Dampingan

Dr. Ir. Agus Dharma, MT. Ketut Suma NIP: 19650801 199103 1 004 KK Dampingan

Mengetahui

Kepala Desa Sangsit, Kec. Sawan,Kab.Buleleng

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan penyertaan-Nyalah

penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat guna memenuhi laporan

KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII tahun 2016. Penulis menyadari laporan ini

masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun demi perbaikan laporan ini sangat diharapkan oleh penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan

ini bermanfaat bagi pembaca.

Sangsit, 28 Agustus 2016

(4)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII Tahun 2016 Universitas Udayana

merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah

satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan

masyarakat secara langsung dan terpadu. KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII tahun

2016 kali ini diadakan di Kabupaten Buleleng, Desa Sangsit,dimana kami mempunyai

program Revolusi mental yang telah ditentukan yaitu Indonesia Melayani, Indonesia Bersih

dan Indonesia Tertib (program pokok), program bantu dan lain sebagainya. Salah satu

program bantu kami untuk menyejahterahkan masyarakat adalah program pendampingan

keluarga (KK Dampingan). Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa yaitu

untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan

keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang kurang mampu

yang terdapat di setiap Banjar di Desa Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Desa Sangsit memiliki 7banjar yaitu banjar Peken, banjar Beji, banjar Pabean Sangsit, banjar

Tegal, banjar Celuk, banjar Abasan. Saya mendapatkan banjar Peken, dimana di banjar Peken

initerdapat 2 RTM (Rumah Tangga Miskin). Bapak Made Suwija merupakan salah satu RTM

dari banjar Paken yang menjadi KK Dampingan saya.

Profil keluarga dampingan yang diberikan kesempatan untuk menemani salah satu

keluarga KK dampingan yang berada di Desa Sangsit Banjar Pabean Kabupaten Buleleng

yaitu Bapak Keut Sume. Bapak Ketut Sume adalah salah satu warga di Banjar Pabean Desa

Sangsit Buleleng yang pada awalnya merupakan penduduk di Banjar Sema namun pada akhir

tahun 2000 beliau berpindah dan bermukim sebagai penduduk tetap di Banjar Pabean Desa

Sangsit, beliau hanya tinggal bersama seorang istri yang bernama Ibu Nawiyah. Namun

Bapak Ketut Sume memiliki tempat tinggalyang statusnya Cuma sementara dan tidak tetap

karena lahan tanah bangunan rumah masih bersifat kontrak, tanah,bangunan rumah sederhana

berdinding bambu dengan luas tanah 2,5 area sejak akhir tahun 2000.

Keluarga Ketut Sume merupakan keluarga kecil yang kurang mampu, tidak memiliki

pekerjaan dikarenakan kondisi kesehatan beliau lumpuh secara fisik, beliau bersama dengan

(5)

kaki/lumpuh sejak tahun 1973 hingga sekarang. Bapak Ketut Sume berumur 65 tahun, beliau

menyengga pendidikan hingga kelas VI SD namun tidak menamatkan pendidikan dasar

tersebut. Saat itu beliau memutuskan untuk bekerja dan merantau ke luar hingga pada

akhirnya beliau kembali dan bekerja sebagai peternak hewan, namun pada tahun 1973 beliau

mengalami kecelakan terjatuh dari sebuah pohon kelapa hingga mengakibatkan cacat fisik

lumpuh total hingga saat ini.

Beliau menikah dengan istrinya yang bernama Ibu Nawiyah pada awal tahun 2000

Berikut informasi mengenai keluarga Bapak Ketut Sume seperti yang terlihat pada

tabel dibawah ini:

65 tahun Tamat SD Nelayan, Peternak Sapi,

Kambing, Ayam

Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan

KKN-RM Universitas Udayana Periode XIII tergolong keluarga ekonomi lemah karena

pendapatan yang didapat tidak tetap bahkan hampir tidak ada tiap hari, dengan keterbatasan

(6)

menggunakan sampan untuk mencari ikan di laut kadangkala beliau dapat mengahsilkan ikan

namun kadang tidak dapat ikan sehungga pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Ketut Suma

tidak menentu karena hanya berasal dari nelayan untuk tiap hari walaupun hasil

tangkapannya begitu jarang pula,

Namun Bapak Ketut Sume dan Ibu Nawiyah juga memelihara beberapa ekor Kambing

dan satu Ekor Sapi milik orang lain serta beberapa ekor ayam sedangkan penghasilan ternak

sapi Kambing dan ayam bisa sampai satu atau dua tahun lebih baru dapat peroleh, sesuai

kesepakatan bersama hasil ternak sapi a akan dibagi dua dengan pemilik sapi tersebut,

karena sapi yang dipelihara oleh Bapak Ketut Sume bukan sapi milik pribadinya melainkan

sapi milik orang lain yang dititipkan dengan perjanjian hasilnya akan dibagi dua.

Bapak Ketut Sume juga memelihara ayam untuk biaya tambahan sehari-hari maka ia

hanya mendapatkan keuntungan sedikit dibandingkan biaya dan tenaga untuk merawat

sapi,kambing dan ayam tersebut.Pendapatan untuk sehari-hari hampir tidak ada biasanya jika

ada hasil tangkapan ikan maka Ibu Nawiyah akan menjual ke Pasar Sangsit dengan

keuntungan berkisar dari Rp 20.000,00- Rp 50.000,00 itulah penghasilan mereka tiap hari

jika ada hasil tangkapan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak Ketut Sume tergolong kedalam keluarga kurang mampu karena

penghasilan yang didapat tidak memnentu sehingga mempengaruhi pengeluaran keluarga

sehari-hari yang tidak menentu pula, karena tidak sebanding denggan pendapatannya.

Adapun biaya-biaya pengeluaran keluarga tiap bulannya adalah sebagai berikut

a. Kebutuhan Sehari-Hari

Pemenuhan kebutuhan makan dan minum sehari-hari biasanya keluarga Bapak Ketut

Sume mengeluarkan uang rata-rata Rp 100.000,00 perharinya yang meliputi pembelian beras,

lauk-pauk, bumbu masakan dan bahan makanan lain- lain. Biaya listrik Bapak Ketut Sume

mengeluarkan Rp 55.000,00 setiap bulannya.

b. Kebutuhan Kesehatan

Untuk masalah kesehatan keluarga Bapak Ketut Suma jarang memeriksakan kondisi

kesehatannya ke puskesmas Bapak Ketut Sume dan Istrinya Ibu Nawiyah selama ini mereka

(7)

mempunyai kondisi kesehatan lumpuh secara fisik sejak tahun 1973 hingga saat ini yang

tidak bisa di obati lagi dan beberapa gejala kesakitan yang biasanya mereka alami seperti

demam, pusing, sakit perut, ketika mereka mersakan gejalah tersebut mereka tidak langsung

berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit Umum, mereka hanya membeli obat di warung

terdekat hal ini dikarenakan mereka berfikir jika berobat ke Puskesmas akan dikenakan biaya

mahal.

Pada saat pendampingan bersama Bapak Ketut Sume dan Ibu Nawiyah di Banjar

Pabean tentang masalah kesehatan mereka telah memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali

Mandara (JKBM) namun belum pernah digunaka untuk berobat, pada saat mendampingi Ibu

Nawiyah pernah mengalami kecelakaan tangannya terpotong sabit lalu kami mengantarkan

Ibu Nawiyah ke Puskesmas Sawan berobat dengan mengunakan Kartu Jaminan Kesehatan

Bali Mandara (JKBM) dan tidak mengeluarkan biaya pengobatan.

c. Pendidikan

Bapak Ketut Sume tidak memiliki pendidikan tinggi beliau hanya sampai pada kelas

VI SD namun tidak menamatkan pendidikan di sekolah dasar tersebut. Bapak Ketut Sume

dari kecil sudah hidup di Sebuah Panti asuhan di Singaraja. Sedangkan Ibu Nawiyah hanya

dapat menempuh sekolah hingga SD namun tidak menamatkan sekolah dasar tersebut juga.

Sangat disyukuri beliau tidak lagi mengelurkan pendidikan untuk siapapun karena beliau

tidak memiliki anak.

d. Kerohanian

Keluarga Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah beragama Hindu.Namun

persembahayangannya hampir tidak dilakukan tiap hari karena masalah kekurangan biaya

untuk membeli canang, namun yang biasa wajib mereka lakukan yaitu pada bulan mati dan

(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

KK Dampingan merupakan sebuah keluarga yang memang dipilih karena mempunyai

kondisi ekonomi yang kurang mampu. Dimana mahasiswa dapat meningkatkan kepedulian

dan kemampuan dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan

teknologi yang telah dipelajari.

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga

Bapak Ketut Suma, maka dilakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan.

Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga

Bapak Ketut Suma, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan, diskusi santai dengan Bapak

Ketut Suma mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan

yang dialami, masalah perekonomian, kebersihan serta melihat-lihat suasana tempat tinggal

Bapak Ketut Suma di Banjar Pabean, Desa Sangsit.

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah

beberapa kali mengdakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, dimana identifikasi

permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak

Ketut Suma sepert sosialissasi program KKN, berkenalan dengan seluruh anggota keluarga,

berbincang-bincang dan berdiskusi tentang berbagai hal, serta melihat-lihat suasana rumah

Bapak Ketut Suma.

Berdasarkan pengamatan dan perbincangan dengan keluargga Bapak Ketut Made

masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan bersal dari berbagai bidang, seperti bidang

ekonomi, sosial dan kesehatan lingkungan, rumah tempat tinggal,lisrik dapur dan kamar

mandi serta kondisi Bapak Ketut Suma yang lumpuh bertahun-tahun. Adapun banyak

masalah yang dihadapi oleh keluarga ddampingan, maka mengambil beberapa masalah yang

(9)

2.2 Masalah Prioritas

a. Ekonomi

Masalah ekonomi dalam keluarga Bapak Ketut Suma adalah hasil dari pekerjaan yang

ditekuni untuk memenuhi kebutuhan keluarganya per bulan. Selain itu ada keinginan untuk

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik akan tetapi keahlian yang dimiliki tidak memadai dan

memiliki kedaan fisik yang cacat. Keluarga Bapak Ketut Made merupakan keluarga yang

kurang mampu, yang hanya bertumpuh pada pekerjaan sebagai nelayan dan peternak

kambing, sapi dan ayam. Ibu Nawiyah bekerja sebagai pemotong rumput dan padi milik

orang lain itupun tidak mendapatkan penghasilan karena beliau bekerja untuk makanan

ternak. Melihat kondisi yang sedemikian rupa hal ini sangat memprihatikan karena

penghasilannya tidak sebanding dengan pengeluaran, bahkan bisa dikatakan perbulannya

perekonomian keluarga mereka melebihi pendapatan dan oleh karena itu untuk mencukupi

ebutuhan sehari-hari Bapak Ketut Suma meminjam di koperasi simpan pinjam yang

sehariannya harus di setor Rp 10.000,00

b. Kebersihan Lingkungan

Adanya masalah kebersihan lingkungan dalam keluarga bapak Ketut Suma adalah

tentang kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadapa kebersihan lingkungan

disekitar rumah yaitu kamar mandi yang tidak layak dan dapur serta rumah yang

bersampingan dengan kandang sapi,kambing dan ayam.

c. Kesehatan

Masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Ketut Suma yaitu menderita sakit lumpuh

dan sering sakit gejala demam. Ibu Nawiyah juga sering mengalami gejalah demam pada saat

proses pendampingan dan luka potong akibat nyabit rumput pada saat saya melakukan

(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun program yang dilaksanakan untuk menangani permasalahan yang ada

dikeluarga Bapak Ketut Suma adalah sebagai berikut :

3.1.1 Solusi Masalah Ekonomi

Pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Ketut Suma tidak

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari maka dari itu memberikan

masukan dan motivasi mengenai pengeluaran uang sehari-hari dan pentingnya menabung.

Program ini berguna agar keluarga Bapak Ketut Suma dapat mengontrol pengeluaran

keungan sehari-hari sesuai prioritas keutuhan yang diperlukan dan menyadari pentingnya

menabung untuk keperluan yang mendadak dan memberikan masukan agar Ibu Nawiyah

mengambil pekerjaan lain agar kebutuhan keluarga dapat tercukupi.

3.1.2 Solusi Masalah Kebersihan Lingkungan

Solusi untuk masalah kebersihan lingkungan, saran yang diberikan kepada keluarga

Bapak Ketut Sume untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah khususnya area kamar

mandi dan selain itu memberi saran utuk membuat kandang ternak sedikit lebih jauh dari

rumah dan dapur masak agar tidak menebrakan virus penyakit.

3.1.3 Solusi Masalah Kesehatan

Solusi yang diberikan untuk masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Ketut Suma

yaitu hanya solusi untuk penyakit medis seperti menyarankan agar jika merasa sakit segera ke

Puskesmas dan harus menggnakan kartu JKBM saat periksa agar tidak dipuungut biaya saran

kepada keluarga agar jangan terlalu mengonsumsi obat-obatan yang dibeli dari warung tanpa

(11)

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah, dimana

dalam waktu sebulan dilakukan kunjungan sebanyak 15 kali. Dari program KK Dampingan,

pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dan terarah. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan ini.

Tabel 3.2.1 Agenda Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke KK Dampingan

No Hari/ Tanggal

Waktu

(Wita) Durasi Kegiatan

1 26-Jul-2016 15.00 6

Bertemu dengan Kadus Pabean Sangsit untuk

berdiskusi tentang KK dampingan

2 02-Agst-2016 16.00 6

Survei alamat keluarga KK dampingan Bapak Ketut Suma bersama Kadus Pabean Sangsit

3 03-Agt-2016 16.00 6

Perkenalan dengan Bapak Ketut Suma bersama

istrinya Ibu Nawiyah

Mengidentifikasi permasalahan keluarga yang dialami serta memberikan bebrapa sembako kepada Bapak Ketut Suma dan Ibu Nawiyah

6 06-Agt-2016 10.00 6

Berbincang tentang kecelakaan yang terjadi pada

Bapak Ketut Suma

7 08-Agt-2016 14.00 5

Berbincang dan memberikan beberapa solusi

terhadap permasalahan ekonomi

8 10-Agt -2016 08.00 5

Berbincang-bincang tentang permasalahan

kesehatan dan kebersihan

9 17-Agt -2016 08.00 3

Mengantarkan Ibu Nawiyah Ke Puskesmas

Sawan untuk Berobat

10 12-Agt -2016 09.00 6

Membantu KK dampingan dalam melakukan pekerjaan rumahnya(cuci piring, timba air dari sumur ikut membantu meberi akan ternak)

(12)

alat-alat Rumah Tangga kepada Bapak Ketut

Suma dan Ibu Nawiyah

15 26-Agt -2016 16.00 5

Berbincang berterimakasih karena suda diterima

dengan baik selama KKN Foto Bersama

(13)

BAB IV

PELAKSANAAN HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1Pelaksanaan 4.1.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 50 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah

sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah

Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan

kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Ketut Suma adalah di Banjar Pabean ,

Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

4.1.2 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental periode XIII di

Desa Sangsit. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman

keluarga yang didampingi.Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai

bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga

tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang

ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 15 kali selama

sebulan, lama waktu setiap kunjungan rata-rata 2 - 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total

kunjungan mencapai 50 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Ketut Suma yaitu:

(14)

Untuk masalah perekonomian keluarga, Bapak Ketut Suma berupaya untuk

meminjam modal Koperasi Simpan Pinjam untuk membeli beberapa kebutuhan

bahan-bahan makanan lainnya untuk menambah penghasilan beliau,

 Konseling masalah Kebersihan dan Kesehatan

Keluarga Bapak Ketut Suma telah menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai

kebersihan dan kesehatan yang dapat dilihat dari kondisi lingkungan rumah Bapak

Ketut Suma yang sudah lebih bersih dari sebelumnya. Karena sudah terdapat tempat

sampah untuk menampung sampah-sampah yang biasa berserakan di sekitar

rumahnya dan menggunakan kartu JKBM untuk berobat di Puskesmas

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala dari KK Dampingan ini adalah jadwal kegiatan proker yang sering

bertabrakan dengan waktu berkunjung. Sehingga penulis hanya memiliki waktu yang terbatas

(15)

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan

pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara

langsung. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang

bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi.

Simpulan yang didapatkan dari kunjungan ke keluarga dampingan yaitu keluarga

Bapak Ketut Suma sebagai keluarga dampingan, memiliki berbagai macam masalah dari segi

ekonomi, kesehatan, kebersihan lingkungan rumah tempat tinggal. Pendapatan keluarga yang

tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini

terbebani. Berdasarkan hasil pendampingan keluarga prasejahtera selama ±15 hari dampingan

di banjar Pabean, selama 1 bulan satu minggu di Desa Sangsit diketahui bahwa keluarga

Bapak Ketut Suma mengalai masalah perekonomian, dan masalak kesehatan yang menimpa.

Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan

masalah, memberikan solusi dan motivasi untuk manghadapi maslah tersebut

5.2Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, yaitu

keluarga Ketut Suma, maka rekomendasi yang dapat diberikan antara lain :

 Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak

penyelenggara pada KKN berikutnya sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar

tuntas.

 Keluarga bapak Ketut Suma untuk sesegera mungkin mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga dapat memperbaiki kondisi perekonomiannya.

 Saran yang telah diberikan sebagai tindak lanjut kepada keluarga dampingan diantaranya memberikan motivasi yang membangun agar dapat perubah pola pikir sehingga tetap

bersemangat dalam menjalani kehidupan dan dalam mencari nafkah untuk hidup

(16)

Lampiran

(Foto-Foto

Kondisi Dapur dan Kamar Mandi

(17)

.

Ternak Sapi dan Kambing

(18)
(19)

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Martha Yulita Yewen

Nim : 1412015021

Fakultas /Jurusan : Destinasi Pariwisata/Pariwisata

Tanggal/ lahir /umur : 16 Juli 1984/30

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Katolik

Alamat : Jln Sapta Taruna Perumahan Sabrina Regency Blok B No 19 Kota

Sorong Papua Barat/ Jln Dr.Goris Gang Teknik No 1 Sudirman

Denpasar -Bali

No Hp : 081288763815

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

Gambar

tabel dibawah ini:
Tabel 3.2.1 Agenda Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke KK Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil regresi terdapat lima variabel yang berpengaruh terhadap penjualan yaitu variabel 19 (Saya mendapatkan alat bantu untuk bekerja (mis:roda,motor,dll), variabel

Sebuah Ronggeng Gunung Kesenian Rakyat di Kabupaten Ciamis Jawa Barat.. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan

، بتتسو يتتمأ ةتتملكب م عطتتتسأ نأ اتهعمأ وأ ،اتهقطنأ ستكل اتهتعم دتعب كتل ارت ك نتم يموتيب نتمو ءاقدتصأ ،يموتيب تح تدوتعت ،اتهعام تدوتعتو نأ

2) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan secara komperhensif. 3) Siswa dengan kemampuan rendah dapat merespon permasalahan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Hypnosleep untuk menangani perilaku negatif seorang anak dilakukan

[r]

Perbmytlm Jerul Bali dcnge menante&e biji sebagai swber bibit sulit dilatukRn kdcna biji y g lunbdr $lit didapalkd Di tLlm saiu butn ieruk hali pada mumya