• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

DESA : SINABUN KECAMATAN : SAWAN KABUPATEN : BULELENG PROVINSI : BALI

Ida Bagus Gede Arisudana Yoga 1304205094

`

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN-PPM yang saya kerjakan, maka saya: Nama Mahasiswa : Ida Bagus Gede Arisudana Yoga

No. Mahasiswa : 1304205094

Fakultas : Teknik ( Teknik Arsitektur )

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN-PPM.

Sinabun, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan KK Dampingan

(Ketut Astawa, S.T, M.T.) (Ketut Sandiasa)

NIP. 19660607 199703 1 001

Mengetahui/Menyetujui Perbekel Desa Sinabun

(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dalam rangka kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 dengan baik. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:

1. Bapak Ketut Astawa, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberi dukungan, arahan serta pendampingan sehingga penulis dapat menyelesaikan program ini dengan baik.

2. Bapak Nyoman Sumenada, selaku Perbekel Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.

3. Bapak Ketut Sandiasa, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia didampingi dan meluangkan waktunya untuk dimintai informasi yang diperlukan dalam program ini.

4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Sinabun yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Sinabun, 27 Agustus 2016

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ……… 3

II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas... 6

III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 9

IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA .... 12

V. PENUTUP ... 14

5.1 Simpulan... ... 14

(5)

v DAFTAR TABEL

(6)
(7)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan salah satu program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM XIII di Universitas Udayana. Pelaksanaan PPK tersebut dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang kurang mampu melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Program Pendampingan Keluarga (PPK) bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu mendapatkan pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran tersebut tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak Ketut Sandiasa, yang merupakan salah satu warga kurang mampu di Dusun Tengah, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

(8)

2 Tabel 1. Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1. Ketut Sandiasa Kawin 42 th Tamat SD Pembuat

Ceper

Kepala Keluarga 2. Komang Resmiati Kawin 33 th Tamat SD Pembuat

Ceper

Istri

3. Putu Sri

Budiyanti

Belum Kawin

15 th Tamat SD Pelajar Anak

4. Kadek Pujayanti Belum Kawin

12 th Belum Tamat SD

Pelajar Anak

5. Komang Puja Astuti

Belum Kawin

12 th Belum Tamat SD

Pelajar Anak

Akses menuju rumah Bapak Ketut Sandiasa kondisinya terbilang cukup baik, hanya saja gangnya terlalu sempit sehingga hanya dapat dilalui kendaraan roda dua saja. Rumah tinggal Bapak Ketut Sandiasa merupakan bantuan program bedah rumah dari pemerintah. Rumah yang sangat sederhana dengan luas lahan berukuran kurang lebih 10 x 3 meter. Rumah tersebut hanya memiliki dua kamar tidur, sebuah dapur, dan tanpa memiliki kamar mandi. Sampai saat ini kegiatan MCK keluarga Bapak Ketut Sandiasa masih dilakukan di sungai yang jaraknya berdekatan dengan rumah tinggalnya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

(9)

3 1.2.1Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Bapak Ketut Sandiasa dapat dikatakan kurang, dimana setiap harinya keluarga ini hanya bisa menjual ceper sebanyak 3 plastik dan medapatkan bayaran kurang lebih Rp. 75.000,00 per harinya, namun ketika menjelang hari raya umat hindu, dapat dipastikan penghasilan keluarga ini bertambah dari hari biasanya. Namun pendapatan tersebut tentu bukanlah pendapatan bersih. Keluarga Bapak Ketut Sandiasa harus membeli busung, semat, plastik setiap harinya untuk memastikan agar tetap dapat memproduksi ceper. Sisa uang tersebut digunakan untuk keperluan dapur dan bekal untuk anak – anaknya yang masih sekolah. Dengan demikian Bapak Ketut Sandiasa tidak pernah menyisihkan uangnya untuk ditabung, karena selalu habis untuk memenuhi kebutuhan sehari – harinya.

1.2.2Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Ketut Sandiasa memerlukan biaya sekitar Rp 1.500.000,00 per bulan untuk biaya dapur, air SPAMDes, pulsa listrik, membeli bahan serta biaya sekolah.

b. Pendidikan

Dari sisi pendidikan, keluarga Bapak Ketut Sandiasa sejauh ini masih mampu menyekolahkan anak – anaknya. Salah satu anak kembarnya dititipkan pada keluarga dekat beliau untuk disekolahkan, hal ini tentu sangat meringankan biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Ketut Sandiasa. Ketiga anak – anak beliau menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan juga memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), sehingga biaya pendidikannya diringankan. Hanya saja Bapak Ketut Sandiasa harus memberikan uang jajan dengan jumlah Rp. 20.000,00 setiap harinya yang digunakan anaknya untuk jajan dan menumpang angkutan umum.

c. Kesehatan

(10)

4 oleh Bapak Ketut Sandiasa karena pada tahun 2005 silam beliau didiagnosa terkena penyakit kanker prostat dan harus menjalani operasi kanker prostat. d. Kerohanian

Bapak Ketut Sandiasa dan keluarga memeluk agama Hindu dan menjunjung tradisi kerohanian Hindu Bali dan adat Desa Sinabun. Kebutuhan kerohanian sehari-hari keluarga beliau adalah untuk membeli bahan-bahan membuat banten persembahyangan. Pengeluaran dana di bidang ini meningkat bila ada perayaan hari-hari khusus keagamaan.

e. Sosial, dll.

(11)

1 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk dapat mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami oleh keluarga Bapak Ketut Sandiasa, penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan beberapa kali mengunjungi kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, penulis mendapatkan informasi melalui obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak Ketut Sandiasa.

1.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu lima minggu, pendampingan telah dilakukan 26 kali pertemuan dengan keluarga Bapak Ketut Sandiasa. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Ketut Sandiasa. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, pendidikan serta masalah kebersihan lingkungan.

1.1.1 Ekonomi Keluarga

Keluarga Bapak Ketut Sandiasa, tergolong keluarga yang kurang mampu. Rata – rata penghasilan per harinya henya mencapai Rp. 75.000,00. Rata – rata biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi di dapur per harinya mencapai Rp. 35.000,00 dan sekitar Rp. 20.000,00 per harinya untuk biaya anak – anaknya sekolah. Sisanya habis untuk membeli bahan – bahan. Dengan demikian penghasilan keluarga Bapak Ketut Sandiasa ini terbilang sangat pas – pasan. Bantuan modal usaha tentunya sangat diinginkan, namun ketakutan karena gagal dan tidak mampu membayar cicilan serta suku bunga bank yang besar selalu menjadi penghambat. Padahal jika keluarga Bapak Ketut Sandiasa ini memiliki modal yang cukup, keluarga ini bisa berjualan dengan menyewa tempat berjualan atau membeli sebuah kendaraan agar dapat memperluas pasar dagangannya. 1.1.2 Masalah Pendidikan

(12)

2 ketika anak – anak beliau mencari sekolah baru dalam waktu yang bersamaan sehingga dapat dipastikan akan memerlukan dana yang tidak sedikit untuk membelikan seragam dan biaya pertama masuk sekolah. Belum lagi keluarga Bapak Ketut Sandiasa tidak memiliki kendaraan, sehingga harus dicarikan sekolah yang dekat dari rumah, agar biaya transportnya tidak membengkak. Motivasi yang tinggi sangat diperlukan agar jangan sampai karena keterbatasan ekonomi, anak – anak beliau tidak dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, karena pastinya ada banyak jalan dan cara yang dapat ditempuh agar masalah ini teratasi.

1.1.3 Kesehatan dan Kelayakan Tempat Tinggal

Rumah tempat tinggal Bapak Ketut Sandiasa sangat sederhana, hanya terdiri dari kamar tidur dan dapur saja. Rumah Bapak Ketut Sandiasa tidak memiliki kamar mandi, akibatnya setiap keperluan MCK harus dilakukan di sungai yang jaraknya cukup dekat dari rumahnya. Keadaan yang sedemikian tentu tidak diinginkan oleh keluarga beliau, namun karena terbatasnya lahan yang dimiliki maka tidak memungkinkan untuk membangun kamar mandi. Ruang – ruang lainnya seperti dapur dan kamar tidur juga berukuran kecil karena harus menyesuaikan dengan luas lahan. Meskipun rumah beliau merupakan bantuan bedah rumah, sangat terlihat betapa kurangnya perencanaan yang matang dalam memanfaatkan lahan. Pencahayaan serta pernghawaan alami pada ruang tidur sangat kurang. Pada bagian dapur terlihat banyak perabotan yang bertumpuk serta berdebu sehingga rumah terkesan kurang bersih.

1.1.4 Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan disekitar pekarangan rumah dapat dikatakan kurang, hal ini diakibatkan karena rumah Bapak Ketut Sandiasa merupakan rumah terakhir dan disekelilingnya merupakan lahan kosong atau tegalan yang merupakan jalan menuju ke sungai. Lahan kosong tersebut kurang terawat dan belum dimanfaatkan secara optimal oleh pemiliknya sehingga terkesan kumuh.

1.2 Masalah Prioritas

(13)
(14)

1 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

1.1 Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini, maka diperlukan pemecahan masalah berupa usulan solusi kepada Keluarga Bapak Ketut Sandiasa. Solusi yang diusulkan pun tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga Bapak Ketut Sandiasa .

Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Ketut Sandiasa yang dikemas kedalam program – program pendampingan sebagai berikut.

1.1.1 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap manusia baik untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun mencari nafkah untuk membiayai kehidupan sehari-harinya. Kesehatan yang prima tentunya dapat mendukung produktifitas seseorang dalam usahanya mencari pendapatan dalam bekerja dan meningkatkan taraf kehidupannya sendiri.

(15)

2 1.1.2 Program Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga Dampingan

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Bapak Ketut Sandiasa adalah penghasilan keluarga yang terbatas dan masih sangat kurang. Oleh karena itu penulis memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang nantinya dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan meningkatkan usahanya agar lebih dapat meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya di masa mendatang.

Salah satu contohnya adalah memberanikan diri untuk meminjam modal pada bank atau tempat simpan – pinjam/kredit yang ada di desa. Dengan adanya modal tambahan tentu akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktifitas usaha pembuatan cepernya. Nantinya ketika dana yang terkumpul sudah dirasa cukup, maka keluarga dampingan dapat menyewa kios di pasar atau membeli kendaraan untuk memperluas dan meningkatkan usahanya. Setelah itu baru kemudian sisihkan sedikit hasil berjualan untuk ditabung, karena memiliki tabungan itu sangatlah penting untuk kebutuhan yang bersifat mendadak atau tidak terduga. Selain itu akan sangat berguna untuk pendidikan anak – anak di masa depan.

1.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak Ketut Sandiasa sebanyak 26 kali dalam lima minggu pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan 1. 26 Juli 2016

21.00-22.00

1 jam Pembagian KK dampingan dan mempersiapan materi untuk KK

dampingan bersama kelompok mahasiswa 2. 27 Juli 2016

09.00-10.00

1 jam Survey alamat keluarga KK dampingan Bapak Ketut Sandiasa bersama sekdes 3. 1 Agustus 2016

16.00-18.00

2 jam Mengunjungi keluarga Bapak Ketut Sandiasa untuk pendekatan pertama 4. 6 Agustus 2016

09.00-14.00

4 jam Mencari tahu informasi detail keluarga Bapak Ketut Sandiasa

5. 6 Agustus 2016 16.00-18.00

(16)

3 6. 7 Agustus 2016

08.00-10.00

2 jam Mengunjungi dan ikut membantu membuat ceper

7. 7 Agustus 2016 15.00-18.00

3 jam Mengidentifikasi masalah – masalah secara umum yang dihadapi Bapak Ketut Sandiasa

8. 8 Agustus 2016 14.00-19.00

5 jam Melakukan pendekatan lebih dalam agar selanjutnya pihak keluarga dapat

menerima saran dan solusi yang diberikan 9. 9 Agustus 2016

08.00-10.00

2 jam Mengunjungi dan ikut membantu membuat ceper

10. 9 Agustus 2016 15.00-18.00

3 jam Berbincang – bincang kembali dengan Bapak Ketut Sandiasa dan keluarga beliau mengenai masalah yang sedang dihadapi 11. 10 Agustus 2016 08.00

-10.00

2 jam Berbincang – bincang dengan Bapak Ketut Sandiasa dan istri mengenai perekonomian keluarga

12. 11 Agustus 2016 08.00-13.00

5 jam Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Bapak Ketut Sandiasa 13. 12 Agustus 2016 13.00-

17.00

4 jam Mengunjungi dan ikut membantu membuat ceper

14. 13 Agustus 2016 11.00-14.00

3 jam Berbincang – bincang mengenai solusi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak Ketut Sandiasa dalam menghadapi

masalah yang sedang dihadapi 15. 13 Agustus 2016

16.00-18.00

2 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak Ketut Sandiasa

16. 14 Agustus 2016 08.00-11.00

3 jam Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak Ketut Sandiasa 17. 14 Agustus 2016

15.00-17.00

2 jam Berbincang- bincang dan memotivasi anak dari Bapak Ketut Sandiasa untuk tetap semangat bersekolah

18. 15 Agustus 2016 11.00-13.00

2 jam Mengantarkan istri Bapak Ketut ke kantor desa dan kecamatan untuk membuat SKTM yang digunakan untuk anaknya sekolah

19. 15 Agustus 2016 16.00-19.00

3 jam Pemberian informasi mengenai peminjaman modal

20. 16 Agustus 2016 08.00-10.00

2 jam Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Ketut Sandiasa dan membantu membuat ceper

21. 16 Agustus 2016 15.00-18.00

3 jam Mengunjungi dan ikut membantu membuat ceper

22. 17 Agustus 2016 10.00-15.00

5 jam Memberikan informasi mengenai kesehatan untuk keluarga Bapak Ketut Sandiasa dan membantu pekerjaan rumah 23. 18 Agustus 2016

08.00-16.00

8 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Ketut Sandiasa

(17)

4

16.00 membuat ceper

25. 24 Agustus 2016 08.00-16.00

8 jam Memberikan motivasi kepada keluarga sebelum mahasiswa meninggalkan desa 26. 26 Agustus 2016

10.00-16.00

6 jam Perpisahan dengan keluarga Bapak Ketut Sandiasa dan penyerahan sembako sebagai bentuk bantuan nyata

(18)

1 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

1.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap di tempat tinggal Bapak Ketut Sandiasa.

1.1.1Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama lima minggu adalah sebanyak 26 kali dengan total waktu kunjungan selama 91 jam.

1.1.2Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak Ketut Sandiasa, Dusun Tengah, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

1.1.3Kegiatan Pelaksanaan

(19)

2 1.2 Hasil Pendampingan Keluarga

1.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Keluarga dampingan diberikan dorongan agar kegiatan MCK, terutama buang air, dilakukan di kamar mandi agar tidak sembarangan. Selama keluarga dampingan belum memiliki kamar mandi, sebaiknya keluarga dampingan menumpang pada kamar mandi tetangga, karena belakangan ini kualitas air sungai mulai menurun dan tidak sebersih dulu lagi. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan agar beliau lebih dapat memanfaatkan jaminan – jaminan kesehatan yang beliau punya serta memanfaatkan keberadaan fasilitas – fasilitas kesehatan seperti puskesmas serta poskesdes untuk memeriksakan kesehatan keluarga.

1.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Perekonomian

Dalam bidang perekonomian, mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah perekonomian keluarga yang tergolong kurang mampu. Mahasiswa memberikan dorongan agar keluarga dampingan memberanikan diri untuk meminjam modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan menguatkan usaha pembuatan cepernya. Namun penguatan usaha tersebut juga memerlukan menejemen dan pengelolaan uang yang baik, agar modal yang dipinjam dapat dikembalikan tepat waktu dan juga mendapatkan keuntungan yang lebih meningkat.

1.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(20)

1 BAB V

PENUTUP 2.1 Simpulan

Keluarga Bapak Ketut Sandiasa tergolong keluarga kurang mampu di Dusun Tengah, Desa Sinabun. Keluarga ini hanya mendapatkan penghasilan Rp. 75.000,00 per hari dari hasil berjualan ceper. Penghasilan tersebut sangat dirasakan kurang oleh keluarga karena tidak sebanding dengan pengeluarannya. Rumah keluarga Bapak Ketut Sandiasa tergolong rumah yang masih layak huni karena baru saja mendapatkan bantuan bedah rumah. Permasalahan prioritas yang dihadapi keluarga saat ini adalah masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Untuk solusi dari permasalahan yang dialami tersebut, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dari segi kesehatan, keluarga Bapak Ketut Sandiasa harus menumpang pada tetangga untuk kegiatan MCK. Karena kualitas air sungai tidak sejernih dulu. Selain itu, keluarga dampingan diberikan sosialiasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih serta mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat berdampak buruk bagi dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

2. Dari segi ekonomi, keluarga Bapak Ketut Sandiasa memiliki pendapatan yang tidak menentu, padahal usaha yang ditekuni selama ini dapat memberikan hasil yang lebih jika terjadi peningkatan. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan simpan pinjam yang ditawarkan oleh BUMDES di Desa Sinabun untuk dijadikan modal usaha, karena suku bunga cicilan yang ditawarkan relatif rendah atau menurun.

2.2 Rekomendasi

Dalam pemecahan masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Sandiasa diharapkan memperoleh bantuan agar dapat memiliki WC sendiri sehingga tidak lagi melakukan kegiatan MCK di sungai. Hal ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas kesehatan keluarga.

(21)
(22)
[image:22.595.139.465.98.339.2]

3 Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Foto keadaan lingkungan rumah Bapak Ketut Sandiasa

[image:22.595.136.471.390.639.2]
(23)
[image:23.595.145.472.79.313.2]

4 Gambar 3. Mahasiswa berbincang – bincang dengan keluarga dampingan

[image:23.595.190.415.359.635.2]
(24)
[image:24.595.138.471.80.329.2]

5 Gambar 5. Mahasiswa berfoto bersama keluarga dampingan

[image:24.595.148.459.373.607.2]

Gambar

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan
Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan
Gambar 1. Foto keadaan lingkungan rumah Bapak Ketut Sandiasa
Gambar 3. Mahasiswa berbincang – bincang dengan keluarga dampingan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil regresi terdapat lima variabel yang berpengaruh terhadap penjualan yaitu variabel 19 (Saya mendapatkan alat bantu untuk bekerja (mis:roda,motor,dll), variabel

Sebuah Ronggeng Gunung Kesenian Rakyat di Kabupaten Ciamis Jawa Barat.. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan

For this very reason, it is imperative we get our country’s airport strategy right.” Namun faktanya, Bandara Internasional Husein Sastranegara belum memiliki citra kota

، بتتسو يتتمأ ةتتملكب م عطتتتسأ نأ اتهعمأ وأ ،اتهقطنأ ستكل اتهتعم دتعب كتل ارت ك نتم يموتيب نتمو ءاقدتصأ ،يموتيب تح تدوتعت ،اتهعام تدوتعتو نأ

2) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan secara komperhensif. 3) Siswa dengan kemampuan rendah dapat merespon permasalahan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, subjek dalam penelitian ini adalah dua orang guru mata pelajaran matematika peminatan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat yang positif sebesar 0.546 antara budaya organisasi participative dengan kepuasan kerja karyawan di

[r]