• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makoto èª , Rei 礼,dan Meiyo 名誉 Dalam Drama 'Shinsengumi'『新撰組』.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makoto èª , Rei 礼,dan Meiyo 名誉 Dalam Drama 'Shinsengumi'『新撰組』."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

新撰組

名誉

分析

アリ

.

ウィボヲ

0542030

教大学

文学部日

語学料

バン

(2)

Universitas Kristen Maranatha

序論

新撰組 1863年(文久 ) 沢鴨 近藤勇 土方歳 武 優 浪士 集 編成 江戸幕府 警備対 あ 京都 護職 属 反幕府勢力 鎮

あ 若 浪士 集ま あ

そ 新撰組 武士道 7 原則 あ そ 儀 礼 勇 名 誉 仁 誠 忠義 あ 幕 時 い 政情不 続い い 一般市民

無益 死 遂 ま 浪人 殺 いう事件 相次い 騒

動 鎮 将軍 自 護 任務 司 持別組識 形成 う

あ そ 形成 浪士組 あ 浪士組 将軍 護 当

時 警察 役割 果 い あ 浪士組 主人 持 い 人 武士 ま 浪人 形成 い あ 武士 ま ま 目標 持 浪

士組 入 あ 組 脆弱 解散 余儀 組

解散 惜 い 考え 国粋主義者 中心 彼 新 い 新撰組 形成 あ

新撰組 組員 当初 武士道 そ 原則 士台 い 武

士 武士道 原則 則 良い武士 いう 悟 あ あ

新撰組 武士道 七 原則 あ 儀 礼 い

勇 う 名誉 い 仁 誠 ま 忠義 う

(3)

Universitas Kristen Maranatha

論 中 原則 誠 ま 礼 い 名誉 い

原則 取 分析 行 い わ 原則

マ 新撰組 多 反映 い あ

分析 進 前 ま 原則 い 述べ

誠 ま いう原則 発言 嘘 い ま 発言 実行

いう あ

新渡戸稲造 著書 武士道 1899 述べ い う 真実 誠実 礼儀 茶番 あ 芝居 あ

ま 言う 一 い あ

礼 い 日 社会 い 昔 現 ま 教え ま

あ そ 人 話 方 態度 歩 方 御辞儀 方 見う ま 礼

い 心 行わ い 社交辞 あ い ま

礼 い 心 現わ あ いえ

名誉 い 武士 誇 威厳 あ ま 名誉 い 武士

重要 あ 名誉 い 誠 ま 及び礼 い 施

自然 身 あ

(4)

Universitas Kristen Maranatha 山 敬助: 人 信 い人間 命 あ 私 近藤さ い

永倉新八 近藤勇 対 言葉 誠 具現 あ

永倉新八 : 近藤さ あ い 素直 あ 言葉 心 突 ささ 会え

誠 いう原則 周 い 人 考え方 変え あ

礼 い 武 礼儀 関わ 名誉 深 関係 い あ 行動

い 礼儀 叶わ い 名誉 う あ 礼

い エピソード3 近藤勇 自 母親 質問 際 母親 彼

叱責 関わ 彼 対応

近藤勇: 母うえ 私 嫌い

土方 勇 人間 良 いう 勇 あ 尊敬 い 彼 勇

代 残酷 運ぶ責務 受 負 あ

土方歳 : 腹 俺 生浪 組 ぶ 変え 為

俺 喜 辛い道 踏 込

恥 知 場合 人 名誉 い 守 あ 土方歳 名

誉 い 重 武 あ 彼 梅 いう女性 好意 持 彼女 口説 彼女 意 新撰組 ぶ 場合 彼 梅 殺 いう 心

土方歳 : 何 い あ あ

(5)

Universitas Kristen Maranatha 山 敬助: 悔 い 君 正 私 許 隊 規 見 私

腹 新撰組 結束 固 曹長 あ 私 最

仕事

結論

武 道 原則 析 結果 次 結論 引 出

誠 行え 全 手 遣 遂 又

者 対 社会 敬意 払う 新撰組 い 生 問題 近藤

勇 誠 全 片付 い あ

礼 い いう原則 誰 誠( )

行う 困難 あ 人 敬意 払う

あ 心 い あ

武 自 名誉 持 い う 社会 認 う

い あ 名誉 憤怒 消え う あ

武 憤怒 過 恐 い あ 名誉 守 武

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar……….i

Daftar Isi………..iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah……….……1

1.2Pembatasan Masalah………...4

1.3Tujuan Penelitian………...5

1.4Metodologi……….5

1.5Organisasi Penulisan………...7

BAB II 3 ASAS BUSHIDO 2.1 Makoto...9

2.2 Rei...14

2.3 Meiyo...17

BAB III PENERAPAN KETIGA ASAS BUSHIDO PADA DIRI TOKOH 3.1 Kondo Isami………23

3.2 Hijikata Toshizo………..…35

3.3 Yamanami Keisuke……….…42

3.3.1 Miyuki Dayu………46

BAB IV KESIMPULAN……….47

DAFTAR PUSTAKA………v

SINOPSIS………..vii

(7)

 

xxix   

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Ari Wibowo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Srinalendra no 10

Tempat/ Tanggal Lahir : Karanganyar 17 Februari 1985,Solo

Latar Belakang Pendidikan :

• SD Widya Wacana

• SLTP Regina Pacis

• SMA Widya Wacana

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada tahun 1853 Jepang mulai membuka diri pada dunia barat, akibatnya di Jepang terdapat perbedaan pendapat di bidang politik, satu dari beberapa kelompok pemikiran politik tersebut yaitu sonnojoi 尊皇攘夷 yang berarti “Hormati kaisar, usir orang asing”. Karena adanya pemikiran ini maka Keshogunan Tokugawa membentuk Roshigumi 浪 組 , satu kelompok yang terdiri dari 234 bushi 武

tak bertuan dapat juga disebut ronin 浪 人 , dibawah komando Hatamoto Matsudaira Tadatoshi 旗本松平忠利 dan pimpinan Kiyokawa Hachiro

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha Serizawa Kamo 芹 沢 鴨 . Akhirnya kedudukan ketua diambil alih oleh Kondo Isami sebagai ketua Roshigumi yang telah berubah namanya menjadi “Shinsengumi”

新撰組 .

Shinsengumi adalah sebuah kelompok samurai tak bertuan(ronin) yang dibentuk untuk melindungi Shogun. Huruf shinsengumi bila diuraikan berarti "Kesatuan Pilihan Baru" (Shinsen berarti “baru dipilih," sementara "gumi" diartikan sebagai “kelompok," "tim," atau "pasukan"). Shinsengumi tidak melihat latar belakang dari anggotanya, apakah ia petani, penjual obat, atau lainnya, yang diharapkan dari mereka adalah kesetiaan pada negara dan kelompok Shinsengumi sendiri.

Drama berjudul “shinsengumi” pertama kali dipublikasikan pada tahun 2004 yang dipublikasikan oleh Geneon Entertainment, dan disutradarai oleh Yoshikawa Kouji 吉川幸司 , drama berseri ini ditayangkan dari tanggal 11-01-2004 hingga 12-12-2004 di NHK sebanyak 49 episode. Film “Shinsengumi” di perankan artis-artis terkenal berjumlah 60 orang. Film “Shinsengumi” booming pada tahun 2004 dikarenakan jumlah artis yang berpartisipasi berjumlah sangat banyak.

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha penuh kebijakan, menerima kesalahan dengan harakiri, bertarung dengan kehormatan seorang samurai serta, menjunjung tinggi kebenaran dan kebaikan. Aturan itu berdasarkan kebenaran yang ada di dunia ini, dan aturan ini sebenarnya tidak ditulis karena bushido adalah panggilan jiwa atau tujuan hidup bagi samurai.

Dalam bukunya “Bushido ~The soul of Japan” Inazo Nitobe menyatakan sebagai berikut,

Bu-Shi-Do means literally Military-Knight-Ways- the ways which fighting nobles should observe in their daily life as well as in their vocation; in a word the “Precepts of Knighthood

(Nitobe:1905;34-35) Bushido adalah seorang kesatria dimana ia bertarung dengan mulia dan harus berkelakuan sesuai dengan asas-asas bushido, asas-asas tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti panggilan jiwa, dengan kata lain yaitu aturan hidup kesatria

Dalam asas-asas tersebut bushi dididik untuk menjadi seorang kesatria yang memiliki budi pekerti yang luhur, dan mental yang kuat untuk menjalani hidupnya sesuai dengan asas-asas bushido. Bushido memiliki 7 asas ,yaitu: gi (keadilan), rei (kesopanan), yuu (Keberanian), meiyo (kehormatan), jin (kebajikan), makoto (kejujuran), chugi (kesetiaan).

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha mengorbankan dirinya dengan cara seppuku(bunuh diri dengan membelah perut) demi kesatuan Shinsengumi. Dan tragedi lainnya yang terjadi demi keutuhan kelompok Shinsengumi sendiri.

Pembahasan pada bagian analisis akan meliputi 3 asas bushido, yaitu: makoto

(kejujuran), rei(kesopanan), meiyo 名誉(kehormatan). Karena ketiga asas ini tampak dominan terrefleksi melalui tindakan tokoh-tokoh dalam drama Shinsengumi.

Asas makoto adalah nilai kebajikan bushido yang paling tinggi, kebijakan yang bias disebut jiwa samurai. makoto memiliki arti “melakukan hal yang dikatakan” dalam huruf makoto ini terkandung arti tindakan yang bernorma tinggi dan kuat. Bila seorang bushi mengatakan “ya” maka tanpa berkomentar seorang bushi akan melakukannya dengan segenap jiwa dan raga.

Asas rei hidup dalam jiwa bushi, bushi adalah orang yang harus berkelakuan bijak, melakukan rei adalah sebagai tata krama beraktifitas. Asas rei ini mengikat para bushi untuk bertutur kata dengan sopan dan juga menjaga kelakuan dalam masyarakat untuk menjaga ketaatan dalam diri bushi. Rei memiliki hubungan erat dengan gi(keadilan) dan jin(kebajikan), rasa bijak yang ada berdasarkan pada “jin”. Dari hal ini lahirlah manusia yang memiliki kebenaran yaitu “gi”, melakukan gi berarti juga melakukan rei

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha meningkatkan asas meiyo tersebut. Asas ini menegaskan bukan “bagaimana mempertahankan hidup” tapi “bagaiman cara mati yang lebih indah”, dan juga “demi tujuan apakah kita hidup”. Hal ini adalah pokok dari filsafat pada posisi tertinggi. Seorang bushi harus mati demi “gi”, mati adalah estetika sebagai pensublimasian.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis memutuskan untuk membahas ketiga asas Bushido, dengan menggunakan drama Shinsengumi sebagai sumber data.

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian, penulis akan membahas tiga filosofi bushido yaitu rei, makoto dan meiyo melalui drama Shinsengumi yang diproduksi pada tahun 2004 sebagai data penelitian.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami filosofi bushido, dan bagaimana contoh penerapan asas-asas yang terkandung dalam bushido tersebut melalui apa yang tercermin dalam drama “Shinsengumi”.

1.4 Metodologi

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti kebiasaan. Dalam kamus Umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut. Moral dipahami juga sebagai

1. prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk. 2. kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.

3. ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.

Sedangkan definisi moral secara deskriptif disebutkan, moral merujuk kepada satu kode tingkah laku yang digariskan oleh masyarakat. Moral bentuk ini diterima oleh individu serta merujuk kepada keadaan tertentu yang dilakukan oleh individu secara rasional (Stanford Encyclopedia of Philosophy, 2002).

Berikut ini adalah kutipan dari Urantia Book tentang moralitas, Moralitas manusia berasal dari kehidupan keluarga (942:1)

Jadi keluarga yang baik akan menghasilkan pribadi yang memiliki moralitas yang baik pula. Keluarga adalah tempat mendidik moralitas. Sangat disayangkan pada masa modern saat ini banyak keluarga yang berantakan nilai moralnya.

Moralitas dapat dirasakan oleh pikiran manusia dalam bentuk tiga dorongan dasar, tiga pilihan dasar (2094:11).

(14)

7 Universitas Kristen Maranatha 1. dorongan pada diri sendiri -- pilihan moral, personal morality berpengaruh pada perkembangan spiritual dari manusia itu.

2. dorongan pada masyarakat -- pilihan etik, berubah terus sesuai perubahan kesadaran sosial.

3. dorongan pada Allah -- pilihan relijius.

Dorongan pada diri sendiri muncul secara alamiah, karena kesadaran moral tersebut lahir begitu saja saat manusia lahir di dunia

“Moralitas tidak bisa dijelaskan dengan akal, karena itu berasal dari kepribadian manusia” (192:8).

Dalam Urantia Book, moralitas harus didasari pada hal memilih untuk melakukan kehendak Allah.

"Tindakan moral adalah perbuatan manusia yang dicirikan oleh kecerdasan tertinggi, diarahkan oleh pilihan akhir dan juga cara mencapainya. Perbuatan semacam itu baik. Maka kebajikan tertinggi, adalah dengan sepenuh hati memilih untuk melakukan kehendak Allah." (193:9)

Disisi lain, moral tidak memiliki arti yang pasti karena moral memiliki arti bagi setiap kelompok individu. Suatu hal yang kita anggap benar atau salah belum tentu hal itu dianggap benar atau salah oleh kelompok individu lain. Karena moral berhubungan dengan pendidikan, kepercayaan, agama, dan hal lainnya. Apa yang kita pelajari belum tentu sama dengan apa yang dipelajari oleh kelompok individu lain.

(15)

8 Universitas Kristen Maranatha menganalisa tepatkah tindakan yang diambil oleh tokoh-tokoh dalam drama terhadap asas Makoto, Rei, dan Meiyo.

1.5 Organisasi Penulisan

Penulisan skripsi ini terbagi dalam 4 bagian, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode dan teknik penelitian serta organisasi penulisan.

Bab II Landasan Teori, pada bab ini penulis membahas teori-teori yang berhubungan dengan makoto,rei, dan meiyo, contoh yang berhubungan dengan asas-asas tersebut sebagai pendukung teori yang ada, serta unsur-unsur yang membentuk ketiga asas tersebut.

Bab III pada bab ini penulis akan menganalisis penerapan tiga asas-asas bushido yang muncul dalam drama Shinsengumi. Pada bab ini penulis menganalisis tiga asas bushido dengan cara mengambil bahan atau data beserta kutipan-kutipan dari tiap adegan film “Shinsengumi” dan dialognya melalui tiap tokoh.

(16)

52 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, penulis mengambil beberapa kesimpulan mengenai tiga asas bushido yaitu makoto, rei dan meiyo, melalui drama “Shinsengumi”.

Asas makoto dalam drama Shinsengumi dapat terlihat dengan jelas dalam diri Kondo Isami, Isami sangat patuh pada peraturan bushi, ia selalu menjaga perkataannya sebagai bushi. Perbuatannya selalu tulus dan mempengaruhi orang-orang disekitarnya. Ketulusan hatinya mampu merubah lawan menjadi kawan dan melalui ketulusan tersebut kejujuran akan muncul dengan sendirinya. Isami dididik oleh ayahnya dengan disiplin yang ketat, melalui didikan yang tepat, dan pergaulan yang baik, Isami terbentuk sebagai seorang yang menjunjung norma-norma kehidupan.

(17)

53 Universitas Kristen Maranatha akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh Isami dan akan mengikuti Isami kemanapun dia pergi.

Asas rei mudah dilakukan oleh siapa saja. Tapi asas rei diterapkan dengan rasa tulus sangat sulit ditemukan, seseorang biasa melakukan penghormatan tanpa adanya rasa tulus, dengan membungkukkan badan atau memberi salam tanpa adanya rasa tulus berarti sama dengan melakukan kebiasaan sehari-hari. Dalam drama Shinsengumi hal ini terlihat pada penghormatan anak kepada orang tua, bawah kepada atasan, atau istri kepada suami. Baik asas rei, meiyo, maupun makoto, ketiga asas tersebut membutuhkan ketulusan jiwa. Penghormatan pada seseorang baik orang tua maupun muda harus disertai dengan rasa tulus. Penghormatan dengan rasa tulus dapat dilihat melalui perbuatan dan tingkah laku seseorang.

(18)

54 Universitas Kristen Maranatha Latar belakang Isami dan anggota Shinsengumi lainnya tidak dapat diubah, mereka hanyalah seorang petani dan pedagang biasa, namun dengan merubah cara pandang dan tingkah laku dengan dasar asas bushido, mereka memiliki jiwa bushido yang kuat, bahkan dapat melebihi seseorang yang memiliki latar belakang sebagai bushi. Melalui contoh kasus ini dapat diambil kesimpulan bahwa status bukanlah hal yang penting, yang terpenting adalah asas-asas bushido tersebut diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

(19)

v Universitas Kristen Maranatha   

DAFTAR PUSTAKA

Antonius R. Pujo Purnomo. 2008. Bushido ~the soul of Japan~. Departement of Japanese Studies Airlangga University.

Boye Lafayette .2009. The Japanese Samurai Code .Quills Book Publisher

Edward N. Zalta. Stanford Encyclopedia of Philosophy. 2002. Metaphysics Research Lab

Inazo Nitobe. 2008.Bushido. Iwanami Shoten

Khong Fu Cu. 1997. Kitab suci khong fu cu su si. Sasana

Matsura Kenji. 1994. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia. Kyoto, Jepang; Kyoto Sangyo University Press

KBSI, 1994

Shinsengumi. 2004. Nhk

Bushido http://www.geocities.jp/wa_no_tamashii/bushido.html

Bushido ~inazo nitobe~ http://charlie432.blog92.fc2.com/blog-category-220.html

Minaosareru Bushido http://homepage3.nifty.com/~bbf/0403.html

(20)

vi Universitas Kristen Maranatha   

 

Tokugawa Iemochi  http://en.wikipedia.org/wiki/Tokugawa_Iemochi 

 

Serizawa Kamo  http://en.wikipedia.org/wiki/Serizawa_Kamo 

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Target khusus dari penelitian ini adalah peningkatan kinerja UKM di Semarang dengan diterapkannya model jejaring wirausaha yang menggunakan pembelajaran eksploratif,

That is reason the teacher always uses code switching with repetitive functions whenever he wants to stress the grammar formula or how to use it.. Translation of new and

CHAPTER 3 THE USE OF FIGURATIVE LANGUAGE IN CHARACTERIZATION OF THE NIGHTINGALE AND THE ROSE SHORT STORY BY OSCAR WILDE 3.1 Analysis .....

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable profitabilitas dan kepemilikan saham publik tidak memiliki pengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial

They are: sending multimedia message (MM) with larger data size, maintaining the quality of data during transmission, MM data retrieval (download) from a mobile phone and

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tetas kokon cacing tanah ( Lumbricus rubellus ) di bawah pengaruh pemberian insektisida organofosfat.. Jenis penelitian

Disarankan kepada perawat untuk dapat memperhatikan manifestasi klinis stres dan pasien kanker yang menggunakan mekanisme koping maladaptif, untuk dapat