• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kearifan pada Gunung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kearifan pada Gunung."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

NO 225

TH KE:69

Senin

Kliwon,24 Agustus

2015

WACANA

HARIAN

BERNAS

Kearifan

pudn

Gunung

Oleh:

Hendra Kurniawan

api unggunpengusirhawa

dingin

dengan keadaan masih menyala.

Sampah-sampah

ka-leng atau plastik

alumini-um yang terkenapapamn sinar matahari langsung

secara

terus-menerus

dapatmemicutimbulnya

titik

api.

Api ini

dapat membakar daun-daunan kering dan dengan cepat merembet. Apalagi

pun-hrng

rokok

atau aPi unggun Yang

ditinggalkan begitu

saja

dengan

kondisi masih membara. Bara Yang

dihembusi angin akan terus menyala

dan membakar apa saja yang ada di

dekatnya. Tentu

ini

perilaku

yang sanga(tidak bertanggung jawab pada alam.

Inilah

salah

satu

alasan untuk

menutup

jalur

pendakian selama api belum padam. Selain tentunya demi lrcselamatan diri para pendaki agar

te-rhindar dari je-bakan api dan kepungan

asap, juga mengoptimalkan

pemada-man. Penutupanjalur pendakian akan membuat petugas dapat bekerja lebih

yang sangat bdrharga. Kejadian

ini

tidak dapat dianggap sepele, apalagi

jika tiap tahunnya terus terulang bah-kan dengan intensitas yang semakin

sering dan luas.

Hutan

di

gunung adalah sumber

pori-pori

dunia,

Pe-nyangga sumber

air

yang menjadi

'

kebutuhan,vital makhluk hidup. Jika

kebakaran terus melahap hutan-hutan ini, maka kelangsungan hidup manu-sia bakal terancam.

Sudah

banyak peristiwa

yang mengingatkan kita akan pentingnya penghij auan. Rusaknya hutan menye-babkan banyak te{adinya bencana.

Banjir,

tanah longsor, kekeringan,

hingga

kebakaran

hutan

semakin

sering

terjadi

dan menjadi

anca-man serius. Banyak korban akibat peristiwa alam ini. Sayang kesadaran

manusia

untuk

Pelestarian hutan

masih begitu rendah.

Di

saat uPaYa

penghijauan kota sedang marak. j ustru desa dan gunung tengah mengalami kegersangan. Desa dan gunung Yang

selama ini dianggap lebihhijauternyata

siap untuk tinggal menjadi mitos'

Upaya penghijauan

tidak

hanYa

dibutuhkan oleh kota saja, namunjuga

desa dan gunimg-gunung.

Melestari-kan hutan dan menjaga keseimban-gan afam saat

ini

begitu mendesak.

Sistem ekonomi kapitalis yang hanya bemafsu untuk mengeksploitasi alam

harus

dilawan.

Keserakahan akan memperpendek

usia

kelangsungan

hidup manusia dan

bumi

ini.

Perlu segera ditumbuhkan

lagi

kesadaran

akan hidup bersama dengan alam dan

sesama. Libido hedonisme dalam

diri

harus dikekang untuk menuju Pada tertangunnya solidaritas keinanusiaan' Perubahan perilaku untuk hiduP

berdampingan denganalam tentu tidak dapat dipaksakan. Dibutuhkan kesadaran bahwa melestarikan alam merupakan wujud syukur dan kecin-taan pada Tuhan.

Gunung bukanlah objek pemuas nafsurekeasi dhnkeindahan. Gunung dan alam sekitar kita adalah sahabat.

Bersahabat

brtinya

saling memberi dan menerima. Manusia

harusime-miliki

kearifan pada alam, maka alarn

pun akan turut menj aga kelangstrpgan hidup manusia dengan menyedi,-4lan berkat-Nya.

***

i",

Hendra

Kurniawan MPd,

D6!en

P e n d i dikan S ej ar ah F

KI

P Univ etitit as

Sanata Dharrna Yogtakarta. :\lt.::

BEBERAPA

hari

terakhir

ini

santer diberitakan mengenai kebakaran hutan yang terjadi di lereng gunung. Sampai minggu lalu tercatat paling tidak ada lima

gunung yang dilanda kebakaran yakni. Merbabu,Sumbing, Lawu, Slamet, dan Ciremai. Hingga

kini

kobaran api masih belum dapat dipadamkan bahkan diperkirakan

akan meluas.

Lokasi

kebakaran

hutan yang berada di gunung tentu sangat berpengaruh

bagi

uPaYa

pemadaman.

Apalagi

saat

ini

masih musim kemarau ditambah

cuaca tidak menentu dengan angin yang kencang.

Penyebab kebakaran

Pun

seringkali

tidak

diketahui pasti sebabnya. Vegetasi hutan yang cenderung didominasi oleh

rum-put 'kering dan

tanaman perdu memudahkan terj adinya percikan

api

ketika

bergesekani Musim

kemarau panjmg yartg begitu

ja-rang huj an juga membuat hutan

di

gunun g semakin kering dan rawan kebakaran.

Kondisi

ini

semakin parah karena

titik

api tidak hanya muncul

di

safir tempat dan daPat

terus merembet.

Kernungkinan terjadinya

ke-bakaran hutanjuga tidak lepas dari

perilaku

manusia. Selain faktor

arealkering, munculnyaapi dihutan juga tidak dapat dielakkan karena dibawa oleh manusia. Para pendaki gunung menjadi sorotan. Pendaki

gunung amatir yang mendaki untuk

kesenangan semata, tidak semuanya

merniliki

rasa

cinta

pada alam. Merekatidakmemikirkan akibatrya

saat membuang sampah senrbaran-gan, terutama puntung rokok, atau

dengan seenaknya meninggalkan

maksimal.Kawasanyang terbakar harus steril dari tangan-tangan j ahil.

Jan-gan

sampai kebakaran semakin meluas dengan munculnya

titik

api baru di tempat lain.

Berdampingan den-gan alam Terbakamya ka-wasan hutan

di

banyak

areal gunung sekarang

Referensi

Dokumen terkait

Penggabungan dua kata menjadi Psikologi Agama dapat diartikan sebagai ilmu yang mengkaji mentalitas manusia yang taat atau tunduk pada suatu

Bila harga sudah naik sampai level yang diinginkan, maka yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan melepas kembali saham/mata uang yang sudah dibeli, sehingga ia

Berdasarkan uraian di atas jika dikaitkan dengan kasus Kebun Sayur Ciracas dapat disimpulkan, walaupun berdasarkan Pasal 21 ayat (2) UUPA oleh pemerintah ditetapkan badan-badan

panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut memiliki perbandingan senilai b.. sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut

Tentukan besaar arus yang listrik yang mengalir pada pemanas

Sound power yang dihasilkan dari kendaraan pada jalan raya akan terakumulasi antara satu kendaraan dengan kendaraan lain dan akan menyebabkan terjadinya kebisingan lalu

Terdapat perbedaan kualitas hidup pasien skizofrenia sebelum dan sesudah dilakukan intervensi ketepatan minum obat di ruang rawat inap RS Jiwa Grhasia Pemda DIY