UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI OUT DOOR ACTIVITIES PADA ANAK
KELOMPOK B DI TK MTA JIRAPAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat
Sarjana S -1
Diajukan Oleh:
Ninik Suwarni NIM : A53H111078
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PG-PAUD
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS
MELALUI OUT DOOR ACTIVITIES PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MTA JIRAPAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Ninik Suwarni, A53H111078, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013, 96 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis anak melalui outdoor activities di TK MTA Jirapan,Masaran, Sragen. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, Subyek penelitian adalah guru anak kelompok B yang berjumlah 20 anak. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan catatan lapangan untuk mencatat hal-hal yang penting dalam proses pembelajaran. Prosedur menggunakan model penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan naturalis anak secara berarti dalam proses pembelajaran melalui outdoor activities. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prosentase kecerdasan naturalis anak, yakni sebelum tindakan dengan prosentase 42%, peningkatan siklus I dengan prosentase 64 %, peningkatan pada siklus II dengan prosentase menjadi 72%. Peningkatan pada siklus III dengan prosentase 87,15%. Dengan demikian kesimpulan peneliti bahwa dengan outdoor activities dapat meningkatkan kecerdasan naturalis anak di TK MTA Jirapan, Masaran, Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.
I. PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia dini (0-6 tahun)
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap
berikutnya. Pendidikan anak usia dini adalah salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar
ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus
dan kasar) kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan
kecerdasan spiritual) sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama),
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan yang
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak di
luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Disebutkan
dalam UU.No 20 Tahun 2003 pasal 28 tentang Sisdiknas bahwa Tujuan
seluruh potensi anak usia dini secara optimal agar terbentuk perilaku dan
kemampuan dasar sesuai dengan tingkat perkembangannya
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada kelompok B di TK
MTA Jirapan, Masaran, Sragen yang berjumlah 20 anak menunjukkan
bahwa kecerdasan natural sebagian besar anak-anak kelas B masih
rendah hal ini dilihat dari anak-anak lebih senang melakukan kegiatan di
dalam kelas daripada kegiatan di luar kelas. Mereka cenderung suka diam
di kelas melakukan kegiatan menggambar, atau bermain di ruangan.
Penyebab kondisi tersebut dikarenakan dalam kegiatan
pembelajaran metode dan kegiatan yang dilakukan guru kurang
bervariasi guru sering menggunakan metode ceramah sehingga
anak-anak kurang diberi kesempatan untuk melihat dan mengungkapkan
kejenuhannya di luar ruangan. Sementara itu kegiatan bermain di luar
yang dilakukan anak-anak TK MTA Jirapan belum optimal. Kegiatan ini
masih jarang dilaksanakan karena guru harus mengejar sasaran
kurikulum yang menekankan banyak hafalan do’a, surat dan lain-lain.
Dan kegiatan di luar ruangan tidak difokuskan untuk meningkatkan
kecerdasan naturalis anak padahal banyak sekali mafaat outdoor
activities yaitu anak dapat mengaitkan hubungan hal-hal yang ia terima
dikelas dengan kenyataan, anak dapat belajar dari alam sekelilingnya
Menyadari betapa pentingnya kecerdasan naturalis di tanamkan
sejak anak usia dini, yang akan menjadi modal utama dalam
mengenalkan dan menanamkan pada diri anak untuk menjaga
lingkungan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengambil
judul”Upaya Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Anak Melalui Out
Door Activities pada anak Kelompok B di TK MTA Jirapan tahun
pelajaran 2013/2014”.
II. METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada kelas B di TK MTA Jirapan,
kecamatan Masaran, kabupaten Sragen. karena lokasi tempat
penelitian yang strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan semester II tahun pelajaran 2013/2014
3. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan anak-anak kelas B
di TK MTA Jirapan kecamatan Masaran, kabupaten Sragen .
Proses penelitian berbentuk siklus yang berlangsung beberapa kali
sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Dalam setiap siklus terdiri dari
empat pokok yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pelaksanaan (Action )
3. Pengamatan/Pengumpulan data (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Penetapan metode dalam setiap kegiatan penelitian merupakan hal
pokok yang perlu dipertimbangkan dalam rangka mencapai tujuan suatu
penelitian. Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh pemilihan
metode yang digunakan. Metode sangat penting artinya dalam penelitian
karena metode merupakan alat untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan.Metode dalam penelitian ini adalah metode observasi dan
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum pembahasan hasil penelitian, adapun proses dan hasil
[image:9.595.150.554.278.538.2]penelitian secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Peningkatan kecerdasan naturalis anak melalui kegiatan out door
activities pada anak B TK MTA Jirapan, Masaran, Sragen.
Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III Perencanaan
pembelajaran
- RBP
Bercerita Tanya Jawab RBP Bercerita Tanya Jawab Drama RBP Bercerita Tanya Jawab Pembelajaran diluar kelas Hasil Pembelajaran Kecerdasan naturalis anak sudah ada tetapi belum berkembang
Kecerdasan naturalis anak mulai ada peningkatan tetapi belum maksimal
Kecerdasan naturalis anak sudah
meningkat tetapi belum sesuai dengan target yang diharapkan
Kecerdasan naturalis anak meningkat sesuai dengan harapan
Indikator
Pencapaian 40% 60% 70% 80%
Rata-rata
pencapaian 46 % 64,05% 72,8% 87,15%
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti kecerdasan naturalis
dipengaruhi oleh pembelajaran yang menyenangkan bagi anak terutama
dalam kegiatan outdoor activities, dimana anak dapat mengembangkan
ide-idenya ke dalam kondisi nyata tanpa adanya paksaaan dari pihak
manapun termasuk guru dan peneliti. Pemberian motivasi dan reward yang
dan peneliti selalu memberikan pengertian tentang konsekuensi dari setiap
[image:10.595.169.466.193.516.2]pelaku yang dilakukan anak, baik positif atau negatif.
Tabel 4.2 Hasil Prosentase Penelitian Per Anak
No Nama Siklus I Siklus II Siklus III
1 Ahya 71% 78% 96%
2 Caca 67% 75% 92%
3 Yusuf 64% 71% 89%
4 Dila 60% 78% 85%
5 Nita 67% 75% 89%
6 Fais 64% 78% 85%
7 Uky 64% 78% 85%
8 Ganes 64% 71% 85%
9 Tasya 64% 71% 82%
10 Vica 64% 71% 85%
11 Tegar 64% 71% 85%
12 Fito 64% 71% 85%
13 Faran 64% 71% 85%
14 Syifa 64% 71% 85%
15 Ainun 64% 71% 85%
16 Rely 64% 71% 89%
17 Nisa 64% 71% 89%
18 Melani 64% 71% 89%
19 Irsyat 60% 71% 89%
20 Candra 60% 71% 89%
Rata-rata 64,05% 72,8% 87,15%
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
naturalis anak disetiap siklusnya mengalami peningkatan dengan adanya
kegiatan outdoor activities yang disertai dengan kegiatan cerita, tanya
jawab, motivasi, dan reward yang diberikan pada anak. Ada anak yang
mengalami peningkatan rendah, karena anak tersebut pada saat kegiatan
berlangsung sering tidak memperhatikan, anak tersebut tidak dapat
memahami apa yang dijelaskan oleh peneliti selain itu anak tersebut suka
Pada siklus I terdapat 3 anak yang mengalami peningkatan
kecerdasan naturalis yaitu sebesar 70 % dan anak mengalami peningkatan
kecerdasan naturalis anak sebesar 64 % akan tetapi ada dua anak yang
hanya mengalami peningkatan sebesar 60 % saja. Hal ini dikarenakan anak
tersebut kurang memperhatikan penjelasan peneliti, kurang aktif dalam
proses pembelajaran, dan tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti serta kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan.
Pada siklus II ini terdapat 6 anak yang mengalami peningkatan
sebesar 78%, 10 anak mengalami peningkatan sebesar 71 % , 4 anak
mengalami peningkatan 70 %. Pada siklus II ini peningkatan kecerdasan
naturalis anak merata hal ini didukung oleh metode pembelajaran yang
diberikan oleh peneliti ditambah dengan drama sehingga dapat mencapai
peningkatan yang merata.
Pada Siklus III ini peningkatan kecerdasan naturalis anak sesuai
dengan pencapaian yang diinginkan. Terlihat pada target pencapaian anak
sudah mencapai target yang diinginkan yaitu rata-rata 87%. Dalam siklus
III ini terdapat satu anak mengalami peningkatan sebesar 96% , karena
anak tersebut di dalam kelas sangat aktif mengikuti kegiatan, kritis dalam
pembelajaran, rasa keingintahuannya tinggi, tertarik pada tugas yang
diberikan, mampu mengerjakan tugas sendiri. Ada 8 anak mengalami
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Aisyah, ST.2007.Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.
Astuti, Wl. 2011.Bermain dan Teknik Permainan. Solo Baru: Qinant
Gunarti,W,Suryani, L, Muis, A.2008. Metode Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hapidin. 2007.Manajemen Pendidikan TK. Jakarata: Universitas Terbuka
Mini, R.2007. Panduan Mengenal dan Mengasah Kecerdasan Majemuk Anak.
Jakarta: Indocamp
Musfiroh, T.2008.Pengembangan Kecerdasan Majemuk.Jakarta: Universitas
Terbuka.
Moleong, Lexy.2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Montolalu. 2007.Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Maryatun, Uswatun Khasanah.2011. Pengasuhan Anak. Solo Baru: Qinant
Widyasari, Ch. 2011. Kreatifitas dan Keberbakatan.Solo Baru: Qinant
Wijada, WD.2010.Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas