PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS
SMA NEGERI 17 MEDAN T.P 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SEPTIAN S P SIREGAR 709141210
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv ABSTRAK
Septian S P Siregar, NIM. 709141210. Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Model Pembelajaran Probing Prompting untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013’’. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, 2013.
Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing
Prompting.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 17 Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS dengan jumlah siswa 44 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas. Sedangkan teknik analisa data menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.
Berdasarkan hasil analisis data, terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 14 siswa (31.81%) untuk kriteria aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 32 siswa (72.72%) untuk kriteria aktif. Sehingga aktivitas belajar meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 40.91%. Sebagai indikator ketuntasan aktivitas belajar ditetapkan jika siswa memperoleh skor minimal 23 atau 71.8%. Selanjutnya tes yang dilaksanakan pada siklus I dari 44 siswa hanya 28 siswa (63.63%) yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 68.41. Pada siklus II yang tuntas belajar sebanyak 38 siswa (86.36%) dengan nilai rata-rata sebesar 76.47. Dengan demikian, ada peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 22.73% dengan peningkatan rata-rata 8.06 poin. Sebagai indikator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 70% siswa memperoleh nilai 70. Pengujian signifikan hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji t dengan dk = n-1 pada
= 0.05 dan N = 44. Dari data perhitungan diperoleh t hitung = 7.32 dan t tabel = 2.01. hasil pengujian menunjukkan t hitung > t tabel yaitu (7.32 > 2.01). Dengan kata lain perbedaan hasil belajar siswa signifikan.Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada standar kompetensi menyusun laporan keuangan perusahaan jasa di kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan T.P 2012/2013
v ABSTRACT
Septian S P Siregar, NIM. 709141210. Application of Brainstorming Learning Method with Probing Prompting Learning Model To Increase Activity and Student Accounting Result in Class XI IPS SMA Negeri 17 Medan in Academic Year 2012/2013''. Thesis of Economy Faculty, Economic Education Major, Accounting Education Study Program, State University of Medan, 2013.
Problems in this research were “The low of activity and student accounting results in the learning process. This research aims to determine the increase in activity and student accounting results in class XI IPS SMA Negeri 17 Medan. By applying of Brainstorming Learning Method with Probing Prompting Learning Model in academic year 2012/2013.
The research implemented in SMA Negeri 17 Medan. The research of class action consisted 2 cycles with the subjecs of the study included 44 students. In collecting data, a technique which is used is the test result of learning and activities observation sheet. While the data analysis using qualitative data and quantitative data.
Based on the data analysis indicating that increasing of student activity at cycle I to cycle II. At the cycle I was gotten 14 student (31.81%) for active criteria. In the other hand of cycle II was gotten 32 students (72.72%) for active criteria. So the studying activity increase from cycle I to cycle II be 40.91%. As an indicator the classical activity completeness was decided student got value ≥ 23 or 71.8%. The previous test was done at the cycle I from 44 students just 28 students (63.63%) were completed on studying with the average points 68.41. At the cycle II 38 students (86.36%) were completed on studying with the average points 76.47. Thus, there is an increasing mastery of student learning outcomes from the first cycle to the second cycle of 22.73% with an average increase of 8.06 points. As an indicator the classical studying completeness was decided 70% student got value ≥ 70. The significant tested of this research used t–test showed that dk = n-1 with
= 0.05 and N = 44. From the analysis was obtained t hitung is 7.32 and t tabel is 2.01. So theresult showed that t hitung > t tabel is (7.32>2.01)Conclusion that Application of Brainstorming Learning Method with
Probing Prompting Learning Model can upgrading Activity and Student
Accounting Result in the standards of competence to understand the financial statement of service company in Class XI IPS SMA Negeri 17 Medan in Academic year 2012/2013.
vi DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR………..……….i
ABSTRAK………..………...iv ABSTRACT……….………..v
DAFTAR ISI……….……….vi DAFTAR GAMBAR……….………x
DAFTAR TABEL……….xi
DAFTAR LAMPIRAN………...xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………....………..1
1.2 Identifikasi Masalah………....………....5
1.3 Rumusan Masalah………….……….………..5
1.4 Pemecahan Masalah………6
1.5 Tujuan Penelitian……….8
1.6 Manfaat Penelitian………...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis………..…..………...10
2.1.1 Metode Pembelajaran Brainstorming…...……….10
vii
2.1.3 Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming dengan Model
Pembelajaran Probing Prompting………....17
2.1.4Aktivitas Belajar………..…..……21
2.1.5Hasil Belajar Akuntansi……...………..……...25
2.2 Penelitian yang Relevan………..……...28
2.3 Kerangka Berfikir………..…...29
2.4 Hipotesis Tindakan………...…31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………...33
3.2 Subjek Penelitian……….33
3.3 Objek Penelitian ……….33
3.4 Defenisi Operasional………33
3.5 Prosedur Penelitian………..34
3.6 Teknik Pengumpulan Data………..39
3.7 Teknik Analisis Data………...42
3.7.1 Data Kualitatif……….42
3.7.2 Data Kuantitatif………...43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian………46
4.2 Analisa Data………50
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………...55
viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……….65
5.2 Saran………66
DAFTAR PUSTAKA………..68
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa Semester Ganjil Tahun
Pembelajaran 2013/2014……… 3
Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan……….……….. 37
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas……….………. 40
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa………48
Tabel 4.2 Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa..………49
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas…..……….35 Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Akivitas Belajar
Akuntansi Siswa………..……….48 Gambar 4.2 Diagram Persentase Peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan memiliki peranan
yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas, terdidik, dan terampil yang dipersiapkan untuk mendukung dan
mengikuti laju perkembangan zaman, budaya serta kemajuan teknologi. Sumber
Daya Manusia tersebut akan menjadi aset berharga dalam proses pembangunan
bangsa dalam berbagai aspek.
Perkembangan dan perubahan pendidikan semakin maju menuntut
lembaga pendidikan atau sekolah yang merupakan tempat pembinaan sumber
daya manusia untuk mempersiapkan lebih baik lagi, dimana tenaga pengajaran
atau guru dituntut untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan
pengetahuan, keterampilan dan keahlian agar guru tidak tergilas akan majunya
pendidikan.
Guru merupakan tokoh sentral dalam menentukan keberhasilan siswa
dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Selama ini kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan, hanya terfokus pada guru, dimana guru yang dominan
sedangkan siswa resisten, guru yang menjadi pemain sedangkan siswa sebagai
penonton, guru yang aktif sedangkan siswa menjadi pasif. Kebanyakan metode
2
Sistem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan informasi dari guru sepertinya
sudah ‘mendarah daging’ sejak dahulu, sehingga untuk mengadakan perubahan
menjadi agak sulit. Kegiatan siswa hanya mendengarkan, mencatat, dan
menghapal pelajaran serta tidak menciptakan interaksi yang baik dan dinamis
antara siswa dengan siswa. Tentu saja hal tersebut dapat mengakibatkan situasi
kelas menjadi pasif. Kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
membuat suasana belajar tampak monoton dan kurang menarik. Keadaan yang
demikian dapat mengundang rasa jenuh siswa dalam belajar dan akibatnya
menjadikan siswa sulit dalam memahami pelajaran. Kondisi ini sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan diduga bahwa aktivitas siswa yang rendah
menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis di SMA Negeri
17 Medan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar akuntansi siswa masih
tergolong rendah. Karena Guru Akuntansi masih menggunakan metode
konvensional, sehingga siswa cenderung pasif, tanya-jawab sedikit, dan
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran kurang maksimal. Dari 44 siswa
di UH 1 hanya 13 siswa (29,54%) yang mampu mencapai KKM, pada UH 2
hanya 11 siswa (25%), pada UH 3 hanya 15 siswa (34,09%) yang mampu
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal dan selebihnya belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 70. Sedangkan ketuntasan kelas
keseluruhan yang diharapkan di sekolah tersebut adalah sebesar ≥ 70% dari
3
Sumber : Daftar Nilai Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 2 Akuntansi SMA Negeri 17
Medan
Untuk mengatasi masalah tesebut, penulis mencoba melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas melalui siklus dengan empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menerapkan suatu
metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran,
metode pembelajaran yang menarik dan dapat merangsang pola pikir siswa.
Metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode pembelajaran Brainstorming.
Metode Brainstorming ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung
dalam kegiatan belajar yang diharapkan dapat membuat siswa mampu
4
melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab dan
menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin masalah-masalah tersebut
menjadi masalah baru. Jadi semua siswa mampu menumbuhkan kemampuan
mereka untuk berpikir kritis.
Disamping itu penulis juga menerapkan Model Probing Prompting
supaya Proses Belajar Mengajar (PBM) lebih bervariasi dan menarik. Model
Probing Prompting merupakan suatu teknik pembelajaran dengan cara guru
menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali,
sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan
pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Penerapan
model ini adalah menjadi jalan alternatif untuk mempermudah siswa melakukan
akomodasi dan membangun pengetahuannya sendiri. Siswa mengkonstruksi
sendiri konsep, prinsip, aturan menjadi pengetahuan baru. Probing Prompting
Question merupakan pertanyaan yang diajukan untuk pendalaman konsep. Pada
awalnya diajukan beberapa pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami
konsep yang dimaksud, bila dirasa sudah paham maka pertanyaan yang diberikan
lebih menekankan pada penyelidikan, mendalami konsep yang telah dipahami.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tergerak untuk melakukan
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Mengapa guru akuntansi di SMA Negeri 17 Medan masih menggunakan
metode konvensional dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 17 Medan?
3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 17 Medan?
4. Apakah penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model
pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan T.P 2012/2013?
5. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi yang signifikan dan positif
antara siklus I dengan siklus II dikelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan melalui
penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran
Probing Prompting ?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian ini
adalah:
1. Apakah penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model
pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan aktivitas belajar
6
2. Apakah penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model
pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan T.P 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dan positif antara siklus I
dengan siklus II dikelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan melalui penerapan
metode pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing
Prompting ?
1.4 Pemecahan Masalah
Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa kenyataannya
aktivitas dan hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan maka
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu ditingkatkan.
Guru cenderung selalu memakai metode konvensional yaitu ceramah, Tanya
jawab, dan pemberian tugas walaupun sebenarnya guru sudah mengetahui
model-model pembelajaran. Siswa cenderung terlihat pasif dalam belajar. Karena metode
yang digunakan guru membosankan dan kurang menyenangkan. Oleh karena itu,
alternatif yang dilakukan untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran
akuntansi adalah penulis bekerja sama dengan guru mata pelajaran akuntansi di
SMA Negeri 17 Medan untuk menerapkan metode pembelajaran Brainstorming
dengan model pembelajaran Probing Prompting. Karena penerapan metode
pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing Prompting ini
merupakan suatu rangkaian praktis dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil
7
Penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model
pembelajaran Probing Prompting ini akan dimulai dengan membagi kelas dalam
beberapa kelompok. Lalu guru menyajikan sebuah masalah kepada kelompok
kemudian tiap siswa dalam kelompok menjawab dan menyatakan pendapat atau
komentar sehingga mungkin masalah-masalah tersebut menjadi masalah baru.
Disini siswa terdorong untuk berani mengungkapkan pendapatnya masing-masing
dalam kelompok.
Penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model
pembelajaran Probing Prompting akan meningkatkan aktivitas siswa karena
seluruh siswa akan terpacu untuk mencari dan menemukan sendiri solusi atas
masalah yang diberikan oleh guru dan nantinya akan dipresentasekan di depan
kelas. Siswa akan semakin memiliki pemahaman yang lebih mendalam melalui
pertanyaan yang diajukan guru yang pada akhirnya memberi kesempatan kepada
siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri, sehingga pengetahuan tidak
sekedar diberikan oleh guru. Dengan demikian suasana belajar akan terasa lebih
efektif, kerja sama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan
semangat siswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat.
Dari uraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran Brainstorming dengan model
pembelajaran Probing Prompting diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan Tahun
8
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 17 Medan T.P 2012/2013 melalui penerapan metode
pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing Prompting.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 17 Medan T.P 2012/2013 melalui penerapan metode
pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing Prompting.
3. Untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dan positif
antara siklus I dengan siklus II dikelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan melalui
penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran
Probing Prompting.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penerapan
metode pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing
Prompting dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi
akuntansi dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 17 Medan melalui penerapan metode pembelajaran
9
3. Untuk menambah literatur dalam perpustakaan UNIMED umumnya dan
Fakultas Ekonomi khususnya serta sebagai bahan perbandingan dan referensi
65 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas siswa dalam belajar akuntansi pada standar
kompetensi memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa dengan
kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa di kelas XI
IPS 2 SMA Negeri 17 Medan dengan menerapkan metode pembelajaran
Brainstorming dengan model pembelajaran Probing Prompting. Pada siklus
I terdapat 14 siswa (31,81%) kategori aktif dan sangat aktif, hal tersebut
menunjukkan keaktifan klasikal kelas belum tercapai. Sedangkan pada
siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 32 siswa
(72,72%) aktif, sehingga keaktifan klasikal tercapai. Dimana nilai rata-rata
% aktivitas siswa dari siklus I 57,67 meningkat menjadi 72,44 di siklus II.
Hal tersebut menunjukkan adanya nilai peningkatan % aktivitas sebesar
14,77 dari siklus I ke siklus II dan telah memenuhi kriteria skor ≥ 23 atau
71,8 %.
2. Penerapan metode pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran
Probing Prompting membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa,
hal ini dapat dilihat dari siklus I diperoleh data bahwa dari 44 siswa terdapat
66
Selanjutnya pada siklus II terdapat 38 siswa (86,36%) yang dinyatakan
tuntas dengan rata-rata hasil belajar siklus II sebesar 76,47. Sehingga dapat
diketahui peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 8,06.
Ketuntasan secara klasikal sebesar 70% memenuhi KKM sekolah yaitu ≥70,
maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III karena dengan penerapan metode
pembelajaran Brainstorming dengan model pembelajaran Probing
Prompting dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
3. Pengujian signifikan hasil belajar akuntansi siswa dilakukan dengan
menggunakan uji t dengan dk = n– 1 pada
= 0,05 dan N = 44. dari dataperhitungan diperoleh t hitung = 7,32dan t tabel = 2,01. hasil pengujian menunjukkan thitung > ttabel yaitu (7,32 > 2,01). Dengan kata lain perbedaan hasil belajar siswa pada postes siklus I dengan postes siklus II adalah
signifikan dan positif.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran harus melengkapi media
pembelajaran seperti LKS, modul dan handout agar siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan baik sehingga akhirnya meningkatkan aktivitas
belajar pada materi memahami penyusunan laporan keuangan perusahaan
67
2. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran harus memanfaatkan waktu, media
pembelajaran yang berupa modul, LKS, handout agar siswa dapat
melakukan kegiatan belajar dengan baik sehingga akhirnya meningkatkan
hasil belajar pada materi penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa.
Siswa yang belum tuntas agar diberikan pengayaan dan bimbingan yang
khusus sehingga dapat memahami materi pembelajaran.
3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sejenis namun
dengan waktu yang lebih efektif, sumber belajar yang lebih luas dan fasilitas
yang lebih mendukung agar dapat dijadikan suatu studi perbandingan bagi
guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada bidang studi
68
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Diedrich. 1962. The Guidance of Learning Activites. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Duma Lasmaria Siagian. Penerapan Model Pembelajaran Brainstorming dengan Kancing
Gemerincing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Akuntansi Siswa Kelas XII IS
SMA Swasta Teladan Medan T.A 2011/2012. Medan : UNIMED
Fauzan, Syarif.
2012.http://syariffauzan.blogspot.com/2012/03/model-probing-prompting.html. Diakses 13 Maret 2013
Farhan. http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/pengertian-metode-pembelajaran.html
Diakses 4 Juni 2013
Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Harahap, Sofyan Syafitri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta : Grafindo Persada
Ningsih, Sri Anggun. 2011. Penerapan Kolaborasi Model Numbered Heads Together dengan
Metode Pembelajaran Brainstorming untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Akuntansi siswa kelas XII IS SMA Swasta Teladan Medan T.A 2011/2012.
Medan: UNIMED
Piaget. Dalam Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
69
Rina, Roza. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Probing Prompting untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi siswa kelas
VIIIC SMP Negeri 1 BangkinanZg Barat T.A 2011/2012. Riau: FKIP
Ritonga. 2007. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta: Yudistira
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman, A. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Siskandar. (2009). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Model
Pembelajaran Kooperative pada Siswa SLTP Negeri 1 Tangerang. Jurnal Ilmu
Pendidikan. Vol 6, Edisi3, Hal 179. Tangerang. Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia LPTK & ISPI.
Situmorang, Fedro Leonardo. 2011. Penerapan Kolaborasi Model Group Investigation
dengan Probing Prompting untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Akuntansi siswa kelas XI AK SMK Swasta Swakarya Binjai T.A 2011/2012. Medan:
UNIMED
Slameto. 2008. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudarti. 2008. Teknik Belajar Aktif Inovatif. Jakarta: Gaung Persada Pers
Sudjana, D. 2008. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suwandi, dan Tjetjep. 2011. http://id.shvoong.com/socialsciences/education/220109/pengerti
an-probing-prompting/#ixzz1sIRDbw1h. diakses 13 maret 2013
Suyatno. 2009. Aneka Metode Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur: Mas Media Buana Pusat
70
Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: raja Grafindo Persada.
Wijaya. 2009.
http://www.sundayana.web.id/efektifitas-belajar-mengajar-matematika-dengan-teknik-probing.html diakses 19 maret 2013
Winkel. Dalam Fahrizal, M. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Memahami Sifat Dasar Sinyal
Audio Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas X Audio
Video di SMKN 5 Jakarta. Jurnal Pendidikan Universitas Jakarta, Vol.6, No.11
Xiaomin, Wang. 2007. Pengembangan Profesional Modul di Pengajaran Teknik. Jurnal