Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
HAPRI WANNAZEMI
NIM : 309 321 012
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Hapri Wannazemi. NIM 309321012. Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode deskriptif kualitatif. Dengan tehnik pengumpulan data melalui wawancara. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan sumber – sumber baik primer maupun sekunder, selanjutnya memilah – milah data agar dapat lebih mudah dipahami dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Selanjutnya melakukan kritik sumber dari data yang peneliti dapatkan Kemudian menyusun hasil – hasil data penelitian yang berupa data primer dan sekunder yang telah diseleksi menjadi pola yang teratur dan sistematika.Dengan menghubungkan data primer dan sekunder. Lalu melakukan interpretasi (menyusun hasil-hasil penelitian berdasarkan fakta) sebagai tahapan terakhir adalah menganalisis dan menyajikan Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil adalah Perkampungan Besilam dahulunya adalah tanah milik Sultan Langkat. Lalu Sultan Langkat berhubungan baik dengan Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi. Sultan Langkat memberikan wakaf tanah tersebut untuk Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi sebagai tempat untuk mengembangkan ajaran Thariqat Naqsyabandiah.
Sejarah Thariqat Naqsyabandiah sendiri di Besilam dimulai ketika Sultan Langkat mengundang Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi untuk datang ke Langkat untuk mengajarkan agama di Langkat. Lambat laun perkembangan Thariqat Naqsyabandiah Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi semakin masyhur terdengar ke berbagai daerah.
Kesimpulannya sampai sekarang kemasyhuran Besilam sebagai bumi Thariqat Naqsyabandiah masih tetap terjaga dibuktikan dengan kegiatan seperti suluk, konsultasi para jamaah tentang berbagai problema dalam kehidupan, berziarah ke makam Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi sebagai pembawa ajaran Thariqat Naqsyabandi ke Langkat dan haul setiap tahunnya ramai banyak orang berkunjung ke Besilam.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa syukur yang
sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah dari-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa guna menyelesaikan perkuliahan
sehingga dapat menyandang gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah
Universitas Negeri Medan. Dan guna untuk memenuhi syarat tersebut, penulis membuat
sebuah skripsi yang berjudul “Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, penggunaan tata bahasa, dan dalam
penyajiannya. Hal ini disebabkan karena penulis masih dalam tahap belajar. Maka dengan ini
penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Selain itu, penulis juga menyadari, banyak rekan-rekan yang
telah banyak memberi bantuan, dorongan, motivasi, serta semangat kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan segala masalah yang dihadapi dari awal melakukan penelitian
sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sampai akhirnya selesai menjadi
sebuah skripsi.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para
stafnya.
2. Bapak Dr. Restu, M.Si selaku Dekan FIS beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.
4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Sejarah
dan selaku Dosen Pembimbing Akademik, sekaligus juga sebagai penguji dan
pembanding yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
penulis sejak awal masuk perkuliahan sampai penulis menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra.Syarifah M.Pd ,selaku sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
6. Seluruh Dosen-dosen dan Staf administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima
kasih yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah kalian berikan kepada penulis,
selaku mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.
7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku sebagai Dosen Penguji Ahli dan
Pembanding yang banyak memberi masukan dan saran kepada penulis.
8. Ayahanda Sobirin S.Pd dan Ibunda Syaiah Hasanah Terima kasih, karena selalu
memberikan semangat, dukungan, motivasi, dan selalu mendoakan penulis sampai
akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi dan akhirnya menyandang gelar sarjana.
Semoga senantiasa Ayahanda dan Ibunda dalam lindungan dan limpahan berkah Allah
SWT, selalu diberi kemudahan rezeki, kesehatan dan umur yang berkah. Tiada kata
yang mampu penulis ucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda selain ucapan syukur karena telah terlahir ke
dunia ini.
9. Terima kasih buat semua keluarga besar Alm.Atok Amirsyam dan Alm.Mba Wakiran,
karena selalu memberi dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis. Semoga
Allah membalas kebaikan kalian semua.
10.Kepada Seluruh Narasumber dari Thariqat Naqsyabandiah Besilam yang telah
memberikan Bantuannya, kepada Penulis dalam menyusun Skripsi ini.
11.Terima kasih buat teman-teman seperjuangan kelas Ekstensi Stambuk 2009. Terima
kasih atas segala pengalaman yang telah kita alami bersama-sama selama kita
menjalani perkuliahan dan semua pengalaman yang kita alami takkan pernah
terlupakan. Sukses buat kita semua.
12.Terima kasih buat teman-teman PPL, Kebersamaan serta suka dan duka yang kita
alami selama Tiga bulan di SMA Negeri I Gebang, takkan pernah terlupakan. Sukses
buat kita semua.
13.Terima kasih buat seluruh BALADEWA di seluruh dunia. Terima kasih buat Dewa 19
selaku Band yang memotivasi penulis melalui lagu-lagunya yang melegenda, yang
telah banyak berbagi pengalaman dan banyak memberi masukan serta motivasi
Medan, 2013
Hapri Wannazemi
DAFTAR ISI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ………. 25
4.2 Sejarah Berdirinya Thariqat Naqsyabandiah ... 27
di Wilayah Besilam 4.2.1 Tuan Guru Besilam ... 30
4.2.1.1 Masa Tuan Guru Tradisional... 30
4.2.1.1.1 Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi... 30
4.2.1.1.2 Syekh Haji Yahya Afandi ( Tuan Guru II ) ... 32
4.2.1.1.3 Syekh Haji Abdul Manaf ( Tuan Guru III ) ………. 33
4.2.1.1.5 Syekh Haji Muhammad Daud ( Tuan Guru V ) ... 34
4.2.1.1.6 Syekh Haji Faqih Yazid ( Faqih Tambah) ... 35
( Tuan Guru VI ) 4.2.1.2 Masa Tuan Guru Modern... 36
4.2.1.2.1 Syekh Haji Muim Al Wahhab ( Tuan Guru VII )... 36
4.2.1.2.2 Syekh Madayan Al Wahhab ( Tuan Guru VIII )... 38
4.2.1.2.3 Syekh Faqih Saufi Al Bakri Al Wahhab ... 39
( Tuan Guru IX ) 4.2.1.2.4 Syekh Anas Mudawwar ( Tuan Guru X ) ... . 40
4.2.1.2.5 Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani ( Tuan Guru XI )... 41
4.3 Perkembangan Thariqat Naqsyabandiah ... 43
di wilayah Besilam 4.4 Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam ………. 46
4.4.1 Suluk... 55
4.4.2 Ziarah kubur ke Besilam... 59
4.4.3 Konsultasi dan pengobatan ke Besilam... 60
4.4.4 Haul ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 63
5.2 Saran... 64
LAMPIRAN PETA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Thariqat adalah jalan menuju Allah dengan mengamalkan ilmu
Tauhid ,fiqih dan tasawuf.Naqsyabandiah berasal dari dua suku kata yaitu
naqsy dan band .Naqsy artinya ukiran atau gambar yang dicap pada
sebatang lilin atau benda lainnya dan band artinya bendera besar ,jadi
naqsyabandiah artinya ukiran atau gambar yang tertempel di suatu
benda,melekat,tiada terpisah lagi seperti pada bendera besar.Thariqat
Naqsyabandiah Besilam adalah suatu cara atau jalan pendakian untuk
mencapai suatu tujuan melalui ibadah.
Pada masa permulaan islam hanya terdapat dua macam thariqat
yaitu thariqat nabawiah dan thariqat salafiah.Sesudah abad ke 2 H thariqat
salafiah mulai berkembang secara kurang murni.Ketidakmurniannya itu
antara lain disebabkan pengaruh filsafat dan alam pikran manusia
sehingga pengamalannya telah bercampur aduk dengan filsafat.
Gerakan thariqat baru menonjol dalam dunia islam pada abad ke
XII M sebagai lanjutan dari kegiatan sufi terdahulu.Kenyataan ini dapat
ditandai dengan setiap silsilah thariqat selalu dihubungkan dengan nama
pendirinya dan tokoh – tokoh sufi lainnya.Setiap thariqat mempunyai
2
yang dinamakan rumah suluk atau ribah. Thariqat Naqsyabandiah ini
sangat berkembang di beberapa wilayah Indonesia seperti di wilayah
NAD, Sumatera Utara, Riau,Sulawesi Selatan,Sumatera Selatan ,Sumatera
Barat , dan lainnya. Kemudian ajaran Thariqat ini diajarkan di Langkat
atas undangan dari Sultan Langkat kepada Syekh Abdul Wahab Rokan Al
Khalidi Naqsyabandi.Ia adalah murid dari Syekh Sulaiman Zuhdi dan
belajar kepadanya selama 6 tahun di Mekah.
Syekh Abdul Wahab diberikan sebidang tanah oleh Sultan Langkat
di tempat yang kita kenal sekarang sebagai besilam untuk mengajarkan
ilmu agama pada masyarakat Langkat. Ajaran Thariqat ini sangat menarik
perhatian penduduk .Dengan demikian dakwah dan pengaruh Thariqat
makin meluas baik di kalangan masyarakat biasa maupun bangsawan atau
penguasa .Hal ini menyebabkan jamaah Thariqat memiliki banyak ragam
latar belakang kehidupan .Dengan demikian ajaran Thariqat ini turut pula
mempengaruhi perkembangan wilayah Langkat khususnya Besilam .
Di wilayah Besilam pendirian mesjid dan tempat suluk dikaitkan
dengan perluasan ajaran Thariqat Naqsyabandiah dan pembangunan
wilayah perkampungan untuk menunjang aktivitas jamaah dan sarana
untuk kepentingan umum.Thariqat Naqsyabandiah Besilam digunakan
untuk kegiatan syiar Islam ,pendidikan dan kegiatan yang bersifat sosial
.Thariqat Naqsyabandiah Besilam adalah salah satu wadah yang sangat
3
Besilam sendiri merupakan perkampungan di Kabupaten
Langkat,dengan mayoritas penduduk beragama islam dimana sebelum
dibukanya kegiatan suluk Thariqat Naqsyabandiah di daerah itu belum ada
kegiatan aktivitas keagamaan, karena masih berupa kebun milik Sultan
Langkat .Sebagai bukti keberadaan Thariqat Naqsyabandiah di Besilam ini
dibuktikan dengan kehadiran tempat suluk di tengah masyarakat yang
merupakan gambaran perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah
ini.
Ajaran Thariqat Naqsyabandiah yang ada di Besilam tidak
bertentangan dengan ajaran islam pada umumnya oleh sebab itu
kesesuaian dengan ajaran islam ini tidak menyebabkan adanya
penyimpangan akidah.Karena tidak adanya penyimpangan dari ajaran
islam menyebabkan banyak masyarakat yang sangat antusias dalam
mengikuti ajaran Thariqat Naqsyabandiah tersebut.Visi dan misi Syekh
Hasyim dalam memimpin Thariqat Naqsyabandiah menyebabkan lulusan
Thariqat menjadi ulama .Lulusan dari Thariqat Naqsyabandiah ini pun
mengembangkan ajaran islam sesuai dengan akidah.
Merujuk pada deskripsi latar belakang di atas ,penulis tertarik
untuk membuat suatu penelitian yang lebih mendalam mengenai
Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah Besilam .
4
1.2 Identifikasi Masalah
Mengingat sentralnya fungsi dan peran Thariqat Naqsyabandiah
Besilam maka diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Thariqat Nabawiah dan Salafiah.
2. Perkembangan Thariqat Naqsyabandiah ada di beberapa wilayah
Indonesia.
3. Sejarah Thariqat Naqsyabandiah Besilam.
4. Thariqat Naqsyabandiah Besilam adalah salah satu wadah yang sangat
penting dan strategis dalam membangun kualitas dan kuantitas umat
5. Ajaran Thariqat Naqsyabandiah tidak bertentangan dengan akidah agama
islam
1.3Rumusan Masalah
Secara khusus permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah berdirinya Thariqat Naqsyabandiah di Besilam ?
2. Bagaimana perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam ?
5
1.4Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Thariqat Naqsyabandiah di wilayah
Besilam.
2. Untuk mengetahui perkembangan Thariqat Naqsyabandiah di wilayah
Besilam.
3. Untuk mengetahui eksistensi Thariqat Naqsyabandiah di wilayah Besilam.
1.5Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang
diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut :
1. Menambah wawasan dan pengalaman berharga mengenai sejarah Thariqat
Naqsyabandiah di wilayah Besilam serta eksistensi keberadaannya sampai
sekarang.
2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih
mendalam.
3. Untuk memberikan sumbangan pustaka pada perpustakaan Universitas
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran sangat penting pada akhir penelitian, karena
kedua hal tersebut mempengaruhi kondisi penelitian. Kesimpulan memuat hal-hal
apa saja yang menjadi kata akhir dalam penelitian ini, sedangkan saran merupakan
kumpulan masukan maupun kritikan terhadap fokus penulisan yang dapat
membangun dan memperbaiki fokus penulisan sejenis di kemudian hari.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan pada
pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Eksistensi Thariqat Naqsyabandiah masih terjaga sampai pada saat sekarang
ini.
2. Eksistensi Besilam dibuktikan dengan banyak orang yang datang untuk
konsultasi menentukan hari pernikahan,mohon doa selamat dan lainnya.
3. Ziarah kubur merupakan salah satu niat kedatangan pengunjung ke Besilam.
4. Suluk merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah Swt
5. Haul Tuan Guru merupakan puncak kepadatan pengunjung ke Besilam.
6. Thariqat Naqsyabandiah Besilam banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk
64
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini maka peneliti akan menuliskan saran yang
diharapkan dapat menunjang bagi penulisan tentang Thariqat Naqsyabandiah
Besilam untuk kedepannya. Adapun saran yang saya tulis adalah :
1. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat menjaga eksistensi Thariqat
Naqsyabandiah Besilam.
2. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat mengembangkan serta
mempertahankan sejarah Besilam.
3. Masyarakat Besilam diharapkan agar dapat membuat banyak referensi bagi
masyarakat di luar Besilam yang ingin mengetahui tentang masyarakat
Daftar Pustaka
Alya, Qonita. Kamus Bahasa Indonesia untuk pendidikan dasar dilengkap
gambar – gambar menarik . Bandung : Penerbit PT Indah Jaya Adi Pratama, 2009 .
Arifin AKA,Zainal.Langkat dalam sejarah dan perjuangan kemerdekaan.Medan:Penerbit Mitra Medan.2012
Halim, Andreas. Kamus Lengkap Praktis 500 Juta Inggris – Indonesia . Surabaya: Penerbit Fajar Mulya , 2000
Perret, Daniel. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia ) , 2010
Ricklefs, M.C.. Sejarah Indonesia Modern 1200 – 2008 . Jakarta : Serambi , 2008
Said,A.Fuad Hakikat Tarikat Naqsyabandiah . Jakarta : Penerbit Pustaka Al Husna Baru , 2005
Santoso & Priyanto, Ananda & S. . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Kartika , 1995
Siddiq,Moh. Mengenal Ajaran Tarekat dalam Aliran Tassawuf : Jalan Pendekatan Diri terhadap Allah Swt. Surabaya : Putra Pelajar , 2001
Simanjuntak,B.A..Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan : Orientasi Nilai Budaya .Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 2010
Sinar, T.L. .Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta : Depdikbud proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan daerah, 1986
Sjamsuddin , Helius. Metodologi Sejarah .Yogyakarta : Ombak , 2007
Soejono,R.P..Sejarah Nasional Indonesia I Jaman Prasejarah di Indonesia .Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1975
Soekmono,R.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1.Yogyakarta: Kanisius , 1973
Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3 . Yogyakarta : Kanisius , 1973
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta , 2008