iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullohi wabarohkatuh,
Alhamdulillah penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan Karunia dan Rahmatnya berupa kemudahan-kemudahan
dalam penulisan laporan ini, Dan tak lupa, penulis mengucapkan shalawat beriring
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Kemandirian
Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara”. Penulisan
skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi
di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi, penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri
tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil maupun
spiritual. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan yang harus
dibenahi dan hal ini disebabkan keterbatasan ilmu dan kurangnya pengalaman yang
dimiliki oleh penulis. Oleh sebab itu, dengan sikap terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik yang bersifat membangun semua pihak.
Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Orangtua tercinta, ayahanda Saparuddin Harahap dan
Ibunda Cahaya Murni Pardede, Kakak saya Rika Anggraini Harahap yang selalu
iv
penyemangat penulisan skripsi ini dan serta seluruh keluarga besar penulis atas segala
motivasi, doa, perhatian yang penuh kasih sayang kepada penulis.
Dikesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak
yang tlah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Bapak Prof. DR.Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan dan selaku dosen Pembimbing Akademik saya.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, Sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Universitas
Negeri Medan dan selaku dosen penguji yang telah member kritik dan saran
yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak selaku dosen Pembimbing Skripsi saya,
terima kasih karena telah memberikan kritikan, saran dan masukan yang
bermanfaat bagi penulis.
6. Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak selaku doseen penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
8.
Seluruh dosen yang selama ini memberikan pelajaran dan bimbingan kepada
v
9. Seluruh pegawai dan staff administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
10. Sahabat yang selalu mendukung saya, Laylan Syafina dan Dinda Anggita
Lukha yang telah banyak membantu dan memberikan semangat penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat terbaik saya Esaktri Maulina , Dewi roma, Richard Martua, Sisca,
Vina dan Suci Raisah terima kasih atas dukungan dan motivasi kalian.
12. Teman-teman petualang saya , Devi, Indah, Fatma, Lisna, Fitri, Sari Yunita,
Giot, Sinta terimakasih karena sudah banyak membantu saya.
13. Teman-teman seperjuangan AKP , Muni, Siswandi, Dedes, Medi, Rifka,
Reza, Adra, Fathul, Sari Bunga, Hafizah dan Ruri dan semua anak AKP
2008-2010 yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu terimakasih
dukungannya.
14. Dan Terima kasih juga buat bang Riki selaku staff Jurusan Akuntansi yang
telah banyak membantu penulis.
Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Medan, Juni 2013
Peneliti
i ABSTRAK
Ulpah Yani Harahap, NIM. 709330056. Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Skripsi Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, Tahun 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pajak daerah dan retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap kemandirian keuangan daerah pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah kabupaten dan kota yang terdapat di Sumatera Utara pada tahun 2009-2011 berjumlah 29 kabupaten/kota. Sampel dari penelitian ini menggunakan teknik non-probability yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu sesuai dengan keterbatasan data yang homogen dari kabupaten/kota tahun 2009-2011 yang dipublikasikan yaitu sebanyak 33 kabupaten/kota. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi menunjukkan Ŷ = 0,427 + 0,085 X1 + 0,059 X2. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1% pada pajak daerah dan retribusi daerah memberikan pengaruh positif sebesar 0,085 dan 0,059 terhadap kemandirian keuangan daerah. Secara parsial (uji t) bahwa variabel pajak daerah dan retribusi daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian keuangan daerah pada kabupaten/kota di Sumatera Utara terlihat dari nilai signifikan < 0,05. Dari hasil adjust R square menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel pajak daerah dan retribusi daerah terhadap kemandirian keuangan daerah sebesar 1,47% sedangkan sisanya (85,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel penelitian. Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (8,420) > Ftabel (3,11) atau Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi ganda adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemandirian keuangan daerah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara.
ii ABSTRACT
Ulpah Yani Harahap, NIM. 709330056. The Effect of Regional Tax and Retribution Against Financial Independence Regional District / City of North Sumatra Province. Thesis Department of Accounting, Administration, majoring in Accounting, Faculty of Economics, State University of Medan, in 2013.
The problem in this study is whether the local taxes and levies significant effect on financial independence of the local government district/city of North Sumatra province. This study aimed to determine the effect of Local Taxes and Levies of the Regional Financial Independence in the Government District/City of North Sumatra Province.
Population in this research is that there are counties and cities in North Sumatra in 2009-2011 amounted to 29 districts/cities. Samples from this study using non –probability tecnic is by using certain criteria in accordance with the limitations of homogeneous data from the district/city in 2009-2011 were published as many as 33 districts/cities. Data analysis techniques used in this study is multiple regression analysis with SPSS 16.
The results showed that regression equation suggests Ŷ=0,427 + 0,085 X1 + 0,059 X2. These results indicate increase of 1% each on local taxes and levies a positive influence for 0,085 and 0,059 of the region's financial independence. Partial (t test) the variable local taxes and levies positive and significant impact on the local financial independence districts/cities in North Sumatra looks significant value <0.05. Adjusted R-square of results showed the influence exerted by variable local taxes and levies to local financial independence by 1,47 % while the rest (85,3%) is explained by other causes beyond study variables. F test results show that F value (8,420 )> F (3,11) or H0is rejected and Ha accepted, meaning multiple regression coefficient is significant. It can be concluded the local taxes and levies simultaneously significantly influence local financial independence.
The conclusion of this study is a significant difference between Local Taxes and Levies Against Financial Independence Regional District/City of North Sumatra Province.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...
i
KATA PENGANTAR ...
iii
DAFTAR ISI ... ...
vi
DAFTAR TABEL ...
ix
DAFTAR GAMBAR ...
x
DAFTAR LAMPIRAN ...
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...
1
1.2 Identifikasi Masalah ...
6
1.3 Pembatasan Masalah ...
7
1.4 Rumusan Masalah ...
7
1.5 Tujuan Penelitian ...
8
1.6 Manfaat Penelitian ...
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1Pengertian Kemandirian Keuangan Daerah ...
9
2.2 Keuangan Daerah ...
11
2.3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah...
12
2.3.1 Pengertian dan Unsur-Unsur APBD ...
12
2.3.2 Struktur APBD ...
13
2.5 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ...
15
2.5.1 Definisi Pendapatan Asli Daerah ...
15
2.5.2 Klasifikasi Pendapatan Asli Daerah ...
16
2.6 Pajak Daerah...
17
2.6.1 Pengertian Pajak Daerah...
17
2.6.2 Jenis- Jenis Pajak Kabupaten/Kota...
18
2.6.3 Tarif Retribusi Daerah ...
21
2.7 Retribusi Daerah ...
21
2.8 Penelitian Terdahulu...
25
2.9 Kerangka Berpikir ...
27
2.10 Hipotesis ...
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...
29
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...
29
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...
30
3.4 Jenis dan Sumber Data...
32
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...
32
3.6 Teknik Analisis Data ...
32
3.6.1 Model Analisis Data ...
32
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik...
33
a. Uji Asumsi Klasik...
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian...
37
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ...
37
4.1.2 Hasil Pengumpulan Data ...
39
4.2 Uji Asumsi Klasik ...
46
4.2.1 Uji Normalitas ...
46
4.2.2 Uji Autokorelasi ...
48
4.2.3 Uji Multikolinearitas ...
48
4.3 Hasil Analisis Data ...
49
4.3.1 Persamaan Regresi ...
50
4.3.2 Analisis Koefisien Korelasi dan
Koefisien Determinasi ...
51
4.4 Pengujian Hipotesis ...
52
4.4.1 Uji t (uji parsial) ...
52
4.4.2 Uji F (F-
Test
) ...
53
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ...
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...
56
5.2 Saran ...
56
DAFTAR PUSTAKA ...
58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30
3.2 Tingkat Autokorelasi (Durbin Watson) ... 35
4.1 Daftar Sampel Kabupaten dan Kota ... 38
4.2 Rasio Pajak Daerah... ... 40
4.3 Rasio Retribusi Daerah ... 42
4.4 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah... 44
4.5 Descriptive Statistic .... ... 46
4.6 Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov ... 47
4.7 Nilai Statistik Durbin Watson ... 48
4.8 Uji Multikolineritas ... 48
4.9 Uji Koefisien Korelasi ... 49
4.10 Analisis Hasil Regresi... 50
4.11 Hasil Korelasi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 51 4.12 Hasil Uji-t... 52
[image:11.612.88.549.78.652.2]DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Tabulasi Data
LAMPIRAN II Hasil Output SPSS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak tahun 1999 Indonesia telah menganut sistem pemerintahan
desentralisasi yang sering dikenal sebagai era otonomi daerah. Sebelumnya sistem
pemerintahan yang ada di Indonesia bersifat sentralistik yang menimbulkan
ketidakadilan di seluruh daerah. Sehubungan dengan hal itu, pemerintah
mengganti Undang-Undang No.5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang telah direvisi dengan
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999.
Kedua Undang-Undang dibidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan
pemberian kewenangan otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan
bertanggungjawab kepada daerah.
Maka Pertimbangan mendasar terselenggaranya Otonomi Daerah adalah
perkembangan kondisi di dalam negeri yang mengindikasikan bahwa rakyat
menghendaki keterbukaan dan kemandirian.Tujuan program otonomi daerah
adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah,
mengurangi kesenjangan antar daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan, potensi maupun
karateristik di daerah masing-masing.
Ketika otonomi mulai digulirkan, harapan yang muncul adalah daerah
menjadi semakin mandiri di dalam pelaksanaan pemerintahan maupun
pembangunan daerahnya masing-masing melalui penyerahan pengelolaan
2
wilayahnya sendiri. Gambaran citra kemandirian daerah dalam berotonomi daerah
dapat diketahui melalui seberapa besar kemampuan sumber daya keuangan daerah
tersebut agar mampu membangun daerahnya.
Kemandirian Keuangan Daerah pada umumnya dialokasikan sebagai
pendapatan yang digunakan sebagai sarana pembangunan daerah. Dengan
berkembang pesatnya pembangunan diharapkan terjadi peningkatan kemandirian
daerah dalam membiayai kegiatannya terutama dalam hal keuangan. Untuk dapat
mengetahui terjadinya peningkatan kemandirian daerah, Pendapatan Asli Daerah
termasuk pajak daerah dan retribusi daerah bisa dijadikan sebagai tolak ukurnya
karena pajak daerah dan retribusi daerah merupakan pendapatan bagi setiap
daerah dan komponen yang penting yang mencerminkan bagaimana sebuah
daerah dapat mendanai sendiri kegiatannya melalui komponen pendapatan yang
murni dihasilkan melalui daerah tersebut.
Kemandirian keuangan daerah menunjukkan kemampuan Pemerintah
Daerahdalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan kepadamasyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai
sumber pendapatan yang diperlukan daerah (Halim, 2007 : 232). Kemandirian
keuangan daerah ini merupakan salah satu tujuan dari otonomi daerah. Dengan
adanya otonomi daerah diharapkanmasing-masing daerah dapat mandiri dalam
memenuhi kebutuhan daerahnya masing-masing. Untuk merealisasikan
pelaksanaan Otonomi Daerah maka sumber pembiayaan pemerintah daerah
tergantung pada peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah
3
dalam pembangunan. Pembangunan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan
secara mandiri oleh daerah baik dari sisi perencanaan, pembangunan, serta
pembiayaan. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan Otonomi Daerah dimana
peranan PAD diharapkan dan diupayakan dapat menjadi penyangga utama dalam
membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Sumber- sumber penerimaan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi adalah (1) Pendapatan Asli Daerah, (2)
Dana Perimbangan, (3) Pinjaman Daerah, (4) Lain- Lain Penerimaan sah.
Pendapatan Asli Daerah itu sendiri terdiri dari 4 komponen yaitu : pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah.
Kemandirian keuangan daerah dapat dilihat dari besarnya PAD yang
diperoleh oleh tiap Pemkab/Pemko. Semakin besar PAD dibandingkan dengan
bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat maka Pemkab/Pemko tersebut dapat
dikatakan mandiri.PAD itu sendiri merupakan point utama dalam mengukur
tingkat kemandiriankeuangan daerah. Oleh karena itu, perlu dilihat efektivitas
PAD tersebut dengan membandingkan antara PAD yang dianggarkan dengan
realisasi PAD. PAD inilahyang merupakan sumber pembiayaan yang memang
benar-benar digali dari daerah itusendiri sehingga dapat mencerminkan kondisi riil
daerah. Jika nantinya struktur PAD sudah kuat, boleh dikatakan daerah tersebut
memiliki kemampuan pembiayaan yangjuga kuat. Untuk itu tentu dibutuhkan
suatu struktur industri yang mantap beserta objek pajak dan retribusi yang taat.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya pajak merupakan iuran wajib
4
membiayai kegiatan pemerintahan. Oleh karena itu, Pajak daerah juga berperan
serta dalam membiayai pembangunan daerah. Tanpa adanya pajak daerah maka
kebutuhan akan dana pembangunan akan sulit untuk dipenuhi karena kita telah
mengetahui bahwa sebagian besar pendapatan negara kita adalah berasal dari
pajak yaitu sekitar 70% Oleh sebab itu permasalahan tentang pajak ini harus
ditangani secara tepat agar iuran pajak ataupun retribusi daerah dapat
dimanfaatkan dengan baik.
Sejak Otonomi Daerah setiap daerah berusaha menggali potensi
kemandirian keuangan daerah melalui Pendapatan Asli Daerah. Dengan demikian
seharusnya Pendapatan Asli Daerah memiliki kontribusi terbesar dalam
penerimaan daerah baik dari pajak daerah dan retribusi daerah. Akan tetapi,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara siap menghadapi pemberlakuan
Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah meski
pendapatan asli daerahnya akan berkurang dalam jumlah yang cukup besar.
Wagubsu mengatakan, pihaknya menyadari jika pemberlakuan UU itu akan
menyebabkan terjadinya pengurangan jumlah pendapatan asli daerah (PAD) di
tingkat Pemprov Sumut (http://www.sumutprov.go.id) . Oleh Karena itu, sumber
-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal, namun
tentu saja di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi daerah yang memang telah sejak
lama menjadi unsur pendapatan asli daerah yang utama.
Di era otonomi ini diharapkan daerah menjadi mandiri di dalam
5
atau PAD suatu daerah. Sementara itu untuk beberapa hal yang mungkin masih
kekurangan dana, daerah masih diberi bantuan dari Pemerintah Pusat dalam
bentuk Dana Perimbangan. Namun tujuan awal pelaksanaan otonomi adalah
mewujudkan Kapasitas Fiskal Daerah yang kuat dalam mendukung terciptanya
kemandirian daerah. Sehingga melalui laporan APBD, peneliti ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap kemandirian
keuangan daerah.
Menurut joko Tri Haryanto Dalam penelitiannya tentang Kemandirian
Daerah : Sebuah Perspektif dengan Metode Path Analysis menyatakan bahwa
esensi utama dari pelaksaanaan otonomi daerah adalah mewujudkan kemandirian
daerah, dari hasil olah data dengan menggunakan Metode Path Analysis dari 4
variabel yang dipilih untuk mendukung terwujudnya Kapasitas Fiskal Daerah
yang kuat sebagai pencerminan kemandirian daerah yaitu Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, PDRB jasa serta Bagi Hasil Pajak, didapatkan bahwa variabel Pajak
Daerah (PD) dan Bagi Hasil Pajak (BHP) memiliki hubungan signifikan terhadap
Kapasitas Fiskal Daerah. Sementara itu variabel Retribusi Daerah dan PDRB jasa
tidak terbukti mempengaruhi Kapasitas Fiskal Daerah secara signifikan
Dalam Penelitian Evi Apriani (2011) menyatakan dalam penelitiannya
yang berjudul Pengaruh penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap
PAD Kota Tasikmalaya bahwa secara parsial pajak daerah mempunyai pengaruh
signifikan terhadap PAD dan retribusi daerah berpengaruh tetapi tidak signifikan
terhadap PAD Kota Tasikmalaya.Sedangkan dalam penelitian Dina Anggreini
6
Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (studi kasus pada Provinsi Bengkulu) hasil analisis menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh antara pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pedapatan asli
daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah
memberikan sumbangan yang cukup besar dalam peningkatan pendapatan asli
daerah.
Menurut Penelitian Hadi Reymon Ginting Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah untuk
periode 2006-2008. Oleh karena itu, saya merasa tertarik untukmelakukan
replikasi penelitian di Provinsi yang sama dengan penelitian Hadi Reymon
Ginting dengan mengambil sampel PemerintahanKabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera Utara dan melanjutkan tahun periode dari 2009-2011, membuat variabel
yang sama dengan penelitian Evi Apriani yaitupajak daerah dan retribusi daerah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap
Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera
Utara?”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Pajak Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap
Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi
7
2. Apakah Retribusi Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap
Kemandirian Keuangan Daerah PemerintahanKabupaten/Kota Provinsi
Sumatera Utara ?
3. Apakah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh signifikan
berpengaruh terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintah
Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara?
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini terbatas pada :
1. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah digambarkan dengan
menggunakan rasio yaitu Rasio Kemandirian Keuangan Daerah.
2. Laporan APBD yang diteliti adalah Laporan Realisasi APBD
masing-masing kabupaten/ kota di Propinsi Sumatera Utara dari tahun 2009-2011.
3. Objek penelitian adalah kabupaten/ kota yang ada di Propinsi Sumatera
Utara dari tahun 2009-2011.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka masalah yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah “apakah pajak daerah dan retribusi daerah
berpengaruh signifikan terhadap kemandirian keuangan daerah pada Pemerintahan
8
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintahan
Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menambah wawasan tentang pengaruh
pajak daerah retribusi daerah terhadap Kemandirian Keuangan Daerah
pada Pemerintah Kota/Pemerintah Kabupaten di Sumatera Utara.
2. Bagi Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota di Sumatera Utara, hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan informasi
berupa bukti empiris tentang pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah
terhadap kemandirian keuangan daerah pada pemerintah
Kabupaten/Pemerintah Kota di Sumatera Utara, dan juga sebagai bahan
masukan dalam penyusunan APBD Pemerintah Kabupaten/Pemerintah
Kota pada Provinsi Sumatera Utara di tahun-tahun yang akan datang.
3. Bagi Calon Peneliti, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu referensi untuk penelitian lebih lanjut, terutama
mahasiswa yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh
Pajak Daerah dan Retribusi daerah terhadap Kemandirian Keuangan
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Esther Sri dan Joko Tri Haryanto, 2006. “Kemandirian Daerah : Sebuah Perspektif dengan Metode Path Analysis”, Jurnal Manajemen Usahawan, Nomor 03 Th XXXV Maret 2006, Lembaga Management FE-UI, Jakarta, hal.45.
Fakultas Ekonomi. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1, Medan
Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta.
Halim, Abdul, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat.
Halim, Abdul dan Jamal Abdul Nasir, 2006. “Kajian tentang Keuangan Daerah Pemerintah Kota Malang”, Jurnal Manajemen Usahawan, Nomor 06 Th XXXV Juni 2006, Lembaga Management UI, Jakarta, hal 42.
Kurniawan, Panca, Agus Purwanto, 2004. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia. Cet. 1. Pnerbit Banyumedia, Malang.
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian untuk bisnis, Edisi 1, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Supriadi, Apip, 2009 Determinasi Pajak Daerah dan Retribus Daerah di Kabupaten Tasikmalaya Periode tahun 1994-2005, Jurnal Akuntansi, Vol 4, No I, 2009.
Siahaan, Marihot P, 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Edisi 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hafied, Hamzah, 2010 Kajian Akademik Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Pangdajene dan kepuluan. Jurnal Economic Resources, Vol 11, No.32, Oktober 2010
Sugianto, 2008. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Adisasmita, Rahardjo, 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daera, Edisi1, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Jambi ). Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora Vol.13, No.1, 2011
Wenny, Dhia, Cherrya, 2012 Analisis Pengaruh Pendapatan Asli (PAD) Terhadap Kinerja Keuangan pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah, Vol 2, No 1, September 2012
Ghozali, Imam. 2005.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Sugiyono. 2006.Statistika Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta
Supranto,J 2000.Statistik, Jakarta : Erlangga