• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS XI IA SMA N 1 HAMPARAN PERAK T.P. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS XI IA SMA N 1 HAMPARAN PERAK T.P. 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Denova Sundari Sitompul NIM 408141047

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Two Stay Two Stray(TSTS) di Kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012

Nama Mahasiswa : Denova Sundari Sitompul

NIM : 408141047

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Paruntungan Sianturi NIP. 19471211 197306 1 001

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Biologi

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. H. Tri Harsono, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) di Kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada bapak Drs. Paruntungan Sianturi, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si, dan ibu Dra. Dameria Sitompul, sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Juga kepada bapak Alm. Drs. Antonius Sinaga, M.S yang juga sempat menjadi dosen penguji dalam seminar proposal dan juga telah banyak memberikan masukan dan saran dalam perencanaan penelitian. Selain itu ucapan terima kasih juga disampaikan kepada dosen penguji pengganti yaitu bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs. Abdul Hakim Daulay, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu membimbing peneliti selama masa perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

(4)

Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada om Drs. Armansyah, M.Pd, keluarga besar SMA Swasta Pangeran Antasari, SMA N 1 HAMPARAN PERAK, dan juga buat B’Eri yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis, sahabat-sahabat tersayang (Khrisandi, Lidya, Nike, dan Erly, Julianty, Enda, Sumarni dan Noni Febrina), teman seperjuangan penelitian (Angel) dan teman-teman dari kelas BIO DIK B 2008 dan organisasi IKBKB (Ikatan Keluarga Kristen Biologi) yang tidak bisa disebutkan satu-persatu serta teman-teman PPLT SMP/SMK GBKP KABANJAHE 2011.

Atas segala bantuan dan dukungan dari semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya tidak dapat membalasnya selain mengucapkan terimakasih semoga Tuhan yang membalas dengan kasih dan berkat yang melimpah.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis,

(5)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENumbered Head Together

(NHT) DENGANTwo Stay Two Stray(TSTS) DI KELAS XI IA SMA N 1 HAMPARAN PERAK

T.P. 2011/2012

Denova Sundari Sitompul (NIM 408141047)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) pada sub materi pokok Alat Indera Pada Manusia di Kelas XI IA SMA N 1 HAMPARAN PERAK T.P. 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA N 1 HAMPARAN PERAK yang terdistribusi ke dalam 2 kelas dan seluruhnya berjumlah 72 orang. Sample dalam penelitian adalah seluruh populasi, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.

(6)

The Different of Student Learning Result by Using Cooperative Learning ModelNumbered Head Together (NHT)Type andTwo Stay Two Stray

(TSTS) Type in XI Grade of Science Programme in SMA N 1 HAMPARAN PERAK Academic Year 2011/2012

Denova Sundari Sitompul (NIM 408141047)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the contrastive of students learning result which established by cooperative learning model Numbered Head Together (NHT) type and Two Stay Two Stray (TSTS) type in sub topic Human Sense Organ in XI Grade of Science Programme SMA N 1 HAMPARAN PERAK Academic Year 2011/2012.

Kind of this research is an experimen research. The population of the research is all of the student in 11th Grade of Science Programme SMA N 1 HAMPARAN PERAK which included into 2 classes with total 72 students. The sample of the research was all of the populatian, so the research called the population research.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Pembatasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar 9 2.1.3. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.3.1. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.3.2. Keuntungan Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.3.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.4. Pembelajaran Kooperatif TipeNumbered Head Together(NHT) 12 2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray(TSTS) 16

2.1.6. Hasil Belajar 19

2.2. Materi Pokok 20

2.2.1. Sub Materi Alat Indera pada Manusia 20

2.3. Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.1.1. Lokasi Penelitian 32

3.1.2. Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel 32

3.2.1. Populasi 32

3.2.2. Sampel 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.3.1. Variabel Bebas (X) 32

(8)

3.4. Rancangan Penelitian 33

3.5. Teknik Pengumpulan Data 33

3.6. Prosedur Penelitian 36

3.7. Teknik Analisis Data 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 41

4.1.2. Deskripsi NilaiPre-testSiswa 42

4.1.3. Deskripsi NilaiPost-testSiswa 43

4.1.4. Uji Persyaratan Analisis Data 44

4.2. Pengujian Hipotesis 45

4.3. Temuan Penelitian 45

4.4. Pembahasan 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 49

5.2. Saran 49

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran NHT 15 Gambar 2.2. Skema Diskusi ModelTwo Stay Two Stray(TSTS) 18

Gambar 2.3. Indera Penglihatan 20

Gambar 2.4. Telinga Luar,Tengah dan Dalam 26

Gambar 2.5. Indera Pengecap 28

Gambar 2.6. Kulit dan Reseptor-Reseptornya 29

Gambar 2.7. Indera Penciuman 30

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 52

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 53

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 66

Lampiran 4. Lembar Jawaban 71

Lampiran 5. Kunci Jawaban 72

Lampiran 6. Tabel Uji coba Instrumen Penelitian 73

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 74

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes 76

Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 77

Lampiran 10. Tabel Analisis Varians Butir Soal 78

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 79

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 81

Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan 83

Varians NilaiPre-test

Lampiran 14. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan 85

Varians NilaiPost-test

Lampiran 15. Uji Normalitas Data Penelitian 87

Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian 91

Lampiran 17. Pengujian Hipotesis 93

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian 95

Lampiran 19. Tabel Harga Kritis Korelasi Product Moment 103

Lampiran 20. Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 104

Lampiran 21. Tabel Distribusi Normal Standar 105

Lampiran 22. Nilai Kritis Distribusi t 106

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan suatu negara. Begitu juga dengan Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan yang utama (Kunandar, 2007).

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang (Trianto, 2010).

Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, akan tetapi semua pihak baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri ikut bertanggung jawab. Proses pembelajaran melalui interaksi guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa-guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain yang saling terkait menjadi suatu sistem yang utuh. Pendidikan dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik bahkan sempurna sehingga sangat diharapkan adanya pembaharuan-pembaharuan.

(13)

dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. Dengan adanya pembaharuan tersebut maka siswa akan lebih termotivasi untuk belajar sehingga mutu pendidikan dapat meningkat (Djamarah, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui penggunaan strategi belajar yang mampu mengembangkan cara belajar siswa aktif yaitu dengan model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, siwa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya (Isjoni, 2009). Model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya, mengemukakan ide pikirannya masing-masing, serta mampu bekerjasama dengan kelompoknya yang terdiri dari prestasi, jenis kelamin, suku dan agama yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa (Trianto, 2010).

(14)

Selain itu salah satu model pembelajaran kooperatif lainnya adalah model

Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) atau disingkat TSTS, dimana pembelajaran TSTS adalah pembelajaaran dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah satu guru biologi di SMA Negeri 1 Hamparan Perak, Ibu Juliana Lubis, S.Pd, permasalahan yang ditemukan disekolah tersebut adalah masih rendahnya hasil belajar biologi siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata Ujian Akhir Semester pada semester I tahun pembelajaran 2011/2012 masih terdapat 30% dari jumlah siswa nilainya dibawah KKM (70) dengan nilai rata-rata sebesar 73 (sebelum remedial), namun setelah dilakukan remedial seluruh siswa dikatakan tuntas. Guru melakukan ujian remedial setelah Ujian Akhir Semester berakhir, dimana pihak sekolah menyediakan waktu selama 1 minggu untuk melakukan remedial kepada seluruh siswa yang dikatakan belum tuntas. Keaktifan siswa juga masih sangat kurang ketika berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar biologi. Permasalahan lainnya adalah kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dan pada saat proses belajar-mengajar, guru masih sering menggunakan metode konvensional, dimana metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar-mengajar di kelas sehingga siswa menjadi pasif. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa ketika belajar berkelompok, guru sering membagi siswa sesuai dengan urutan nama siswa dalam absensi sehinggga kelompok yang terbentuk bukanlah merupakan kelompok heterogenitas, yaitu kelompok yang terbentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang agama, sosio-ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademis. Selain itu diperoleh juga informasi bahwa selama proses pembelajaran biologi di sekolah tersebut belum

pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together

(15)

Sub materi pokok alat indera pada manusia adalah salah satu materi yang terdapat di kelas XI IA semester 2. Materi pelajaran ini memiliki cakupan yang sangat luas sehingga terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menuntaskan materi ini secara keseluruhan sehingga dibutuhkan pemilihan model pembelajaran yang tepat agar materi yang memiliki cakupan yang sedemikian luas tersebut memungkinkan untuk dapat dipahami secara keseluruhan.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Butar-butar (2011) di SMA Negeri 14 Medan, dimana hasil belajar Biologi dengan model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) lebih tinggi yaitu dengan rata-rata 81,89, dibandingkan dengan yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif CIRC(Cooperative Integrated Reading and Composition)dengan rata-rata 78,84.

Demikian juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2011) di SMA Negeri 1 Dolok Panribuan, hasil belajar Biologi siswa kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray)

lebih tinggi yaitu dengan rata-rata 79,29, dibandingkan dengan hasil belajar siswa

yang diajarkan menggunakan model pembelajaran koopertif Snowball Throwing

dengan rata-rata sebesar 70,20.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) di Kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa, dimana masih banyak siswa (30%) yang belum mencapai nilai KKM (70) dengan nilai rata-rata sebesar 73. 2. Informasi yang diperoleh siswa masih terfokus pada guru sebagai sumber

(16)

3. Pembelajaran dengan metode ceramah kurang menarik perhatian siswa dalam belajar karena merasa jenuh saat proses pembelajaran.

4. Saat melakukan diskusi kelompok, guru sering membagi siswa sesuai dengan urutan nama siswa dalam absensi sehingga kelompok yang terbentuk bukan merupakan kelompok heterogenitas.

1.3. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini hanya dibatasi pada perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar siswa. Materi yang diajarkan pada siswa adalah sub materi pokok alat indera yang dilaksanakan di kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012. Hasil belajar yang akan diukur menggunakan tes pada ranah kognitif.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada sub

materi pokok alat indera di kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) pada sub materi pokok alat indera di kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

(17)

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada sub

materi pokok alat indera di kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) pada sub materi pokok alat indera di kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together

(NHT) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) pada sub materi pokok alat indera di kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Membangkitkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran yang lebih tepat sehingga diperoleh hasil yang maksimal. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru (khususnya dalam mata

pelajaran biologi) dalam memilih model pembelajaran yang variatif dan tepat dalam proses belajar mengajar.

3. Untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Two Stay Two

Stray(TSTS).

4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

1.7. Defenisi Operasional

(18)

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Menurut Sanjaya (2007), model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

3. Model pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together(NHT) atau

penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Trianto, 2010). 4. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) adalah

jenis pembelajaran kooperatif dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain (Lie, 2010).

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) dengan nilai rata-rata sebesar 80,09.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Two Stay Two Stray (TSTS) dengan nilai rata-rata sebesar 72,69.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan TSTS pada sub materi pokok alat indera di kelas XI IA SMA N 1 Hamparan Perak T.P. 2011/2012, dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05, dimana thitung > ttabel (3,64 > 2,003), dimana kelas NHT lebih tinggi hasil belajarnya (80,09) daripada kelas yang menggunakan model TSTS (72,69).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Agar guru di SMA N 1 Hamparan Perak berusaha memilih model/metode pembelajaran yang tepat untuk membangkitkan motivasi belajar siswa serta mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan daya serap siswa pada materi pelajaran.

2. Agar guru biologi di SMA N 1 Hamparan Perak dapat menjadikan hasil penelitian ini sabagai bahan referensi dalam memilih model pembelajaran yang variatif.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah pengetahuan dan wawasan mengenai model pembelajaran NHT dan TSTS.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1, (2008),Alat Indra Pada Manusia,http://www.crayonpedia. org/mw/Alat

_ Indra_Pada_Manusia_9.1 (diakses tanggal 14 Februari 2012).

Anonim2, (2008),Sistem Indera Manusia,http://soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.K

ONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Sistem.Indera.Manusia/ (diakses tang-gal 14 Februari 2012).

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

__________, (2011), Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Butar-Butar, L.I., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Dengan CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Pada Materi Pokok Sistem Imunitas Di Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun

Pembelajaran 2010/2011,Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Daryanto, (2010),Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Dimyati (2006),Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B, Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Faishal, M., (2008), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan 5 Unsur Pembelajaran Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XB Semester II MAN 3 Malang, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang.

Haryati, M., (2007), Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, Teori & Praktek, Penerbit Gaung Persada Press, Jakarta.

Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M., dan Ismono, (2000), Pembelajaran Kooperatif,Universitas Negeri Surabaya University Press, Surabaya.

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif (Meningkatan Kecerdasan Komunikasi Antar Pesrta Didik), Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Jacobs, G., (1996), Cooperative Learning, SEAMEO Regional Language Centre,

(21)

Jati, W., (2007),Aktif Biologi Kelas XI SMA, Penerbit Ganeca Exact, Jakarta. Kunandar, (2007),Guru Profesional,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lie, A., (2010), Cooperative Learning. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,

Jakarta.

Nurhayati, N., (2009), Buku Biologi Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit

Yrama Widya, Bandung.

Rusyan, (2003),Pembelajaran Yang Efektif, Penerbit Tarsito, Bandung

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan,Penerbit Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.

Sharan, S., (2009), Hand Book Of Cooperative Learning, Penerbit Imperium, Yogyakarta.

Sinaga, E., (2011), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two

Stray Dengan Snowball Throwing Pada Materi Sistem Indera Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dolok Panribuan Tahun pembelajaran 2010/2011,

Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002),Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Gambar

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
Gambar 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran NHT
Tabel Uji coba Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti dalam melakukan penelitian ini hendak membatasi penelitian ini hanya dengan melihat peran semua akun komunitas Ketimbang Ngemis Solo di media sosial dalam membentuk

Ekstrak etanol rimpang jahe diuji terhadap Staphylococcus aureus untuk mendapatkan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona

THE QUALITY IMPROVEMENT ON INTEGRAL MATHEMATICS LEARNING BY GUIDED DISCOVERY MODEL AT CLASS XII BUILDING TECHNIQUE STATE 2 VOCATIONAL HIGH SCHOOL

Toko Benang-benang Hobi yang bergerak dalam bidang kerajinan kristik mempunyai lebih dari 75 pelanggan tetap yang berada di luar daerah, maka dibutuhkan sistem

 Untuk mengetahui bahan yang di gunakan dalam analisis fisik dan analisis kimia besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), dan Kesadahan pada sampel air bersih...  Untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah e – Business berbasis website yang bertujuan untuk mempermudah proses promosi dan

Untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan (TB/U) dan perkembangan (kognitif dan motorik) anak, digunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang