• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH DENGAN PENDEKATAN

METAKOGNISI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

N.F. SUSANTI TAMBA

NIM. 8106172042

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih

dan penyertaannya-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini berjudul “Upaya meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis melalui penerapan pembelajaran berbasis

masalah dengan pendekatan metakognisi”. Penelitian ini merupakan tugas

akhir untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar magister pendidikan

di Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini penulis

mendapat bimbingan dari para Dosen dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Hasratuddin,

M.Pd selaku Ketua dan sekretaris jurusan Pendidikan Matematika.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak

Prof. Dr. Hasrattuddin, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberi bimbingan serta motivasi yang kuat dalam penyusunan tesis ini.

3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta arahan

dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan balasan yang baik atas

bantuan dan bimbingan yang diberikan. Dengan penuh harapan kiranya tesis ini

bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Amin.

Medan, Februari 2015 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ……….iv

DAFTAR TABEL……….vii DAFTAR GAMBAR……….viii

DAFTAR GRAFIK………...ix

DAFTAR LAMPIRAN……….x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Identifikasi Masalah………. . 15

1.3 Batasan Masalah……….. 16

1.4 Rumusan Masalah………... 16

1.5 Tujuan Penelitian……… 17

1.6 Manfaat Penelitian……….. 17

1.7 Definisi Operasional ……….. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Konsep ……… 21

2.2 Kemampuan Berpikir Kritis ………. 24

2.3 Pendekatan Metakognisi ……….. 31

2.4 Pembelajaran Berbasis Masalah ……… 36

2.5 Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Metakognisi………… 43

(8)

2.7 Respon Siswa dalam Proses Pembelajaran ……….. 50

2.8 Proses Jawaban Siswa ……….. 52

2.9 Teori Belajar Yang Mendukung ………... 53

2.10 Penelitian Yang Relevan ………. 58

2.11 Kerangka Konseptual ……….. 60

2.11.1 Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Metakognisi dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Matematika ………. 61

2.11.2 Pembejaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Metakognisi dapat Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Matematika ……. 62

2.12 Hipotesis Tindakan ……… 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ……… 66

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………. 66

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ………... 66

3.4 Prosedur dan Desain Penelitian ……… 67

3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ……… 73

3.6 Teknik Analisis Data ………. 85

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ……….. 94

4.1.1 Perencanaan ………. 94

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan ………. 95

4.1.3 Evaluasi Siklus I ……….. 98

4.1.4 Observasi siklus I ………. 103

4.1.5 Refleksi Siklus I ……… 108

4.1.6 Proses Jawaban Siklus I ……… 112

(9)

4.2.1 Evaluasi Siklus II ……….. 121

4.2.2 Observasi Siklus II ……….. 125

4.2.3 Proses Jawaban Siswa ……… 130

4.2.4 Refleksi Siklus II ……… 133

4.3 Temuan Penelitian ………. 136

4.3.1 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Metakognisi ………. 136

4.3.1.1 Siklus I ………. 136

4.3.1.2 Siklus II ……… 138

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 139

4.4.1 Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ………. 139

4.4.2 Peningkatan kemampuan Berpikir Kritis Siswa ……….. 141

4.4.3 Aktifitas Siswa ……… 143

4.4.4 Respon Siswa ………... 144

4.5 Keterbatasan Penelitian ……….. 145

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 146

5.2 Saran ………... 147

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pola Jawaban Soal No 1 ………. 112

Gambar 4.2 Pola Jawaban Soal No 2 ………. 113

Gambar 4.3 Pola Jawaban Soal No 3 ………. 114

Gambar 4.4 Pola Jawaban Soal No 4 ………. 115

Gambar 4.5 Pola Jawaban Soal No 5 ……… 116

Gambar 4.6 Pola Jawaban Berpikir Kritis 1 ………. 117

Gambar 4.7 Pola Jawaban Brpikir Kritis 2 ………... 117

Gambar 4.8 Pola Jawaban Berpikir Kritis 3 ……….. 118

Gambar 4.9 Pola Jawaban Pemahaman Konsep 1 ..……….. 130

Gambar 4.10 Pola Jawaban Pemahaman Konsep 1 ..……… 131

Gambar 4.11 Pola Jawaban Kemampuan Berpikir Kritis 1 ………... 132

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……….151

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………168

Lampiran 3 Lembar Aktifitas Siswa Siklus I……….178

Lampiran 4 Lembar Aktifitas Siswa Siklus II………....192

Lampiran 5 Tes Pemahaman Konsep Siklus I………202

Lampiran 6 Tes Berpikir Kritis Siklus I……….204

Lampiran 7 Alternatif Jawaban Siklus I………....206

Lampiran 8 Tes Pemahaman Konsep Siklus II………..218 Lampiran 9 Tes Berpikir Kritis Siklus II………219

Lampiran 10 Alternatif Jawaban Siklus II………..220

Lampiran 11 Angket Respon Siswa ………...227

Lampiran 12 Validasi Ahli Perangkat Pembelajaran dan Instrumen…………..229

Lampiran 13 Hasil Uji Coba Instrumen………..238

Lampiran 14 Data Hasil Uji Coba………..257

Lampiran 15 Hasil tes……….261

Lampiran 16 Deskripsi Hasil ……… 265

(12)

146 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan temuan, hasil analisis data penetilian dan pembahasan

penelitian yang telah diuraikan pada bab III dikemukakan beberapa simpulan

sebagai berikut :

1. Hasil tindakan pada siklus I setelah diberikan tes pemahaman konsep

matematika siswa terdapat 12 dari 28 siswa yang mengikuti tes memiliki nilai

dengan kategori minimal sedang atau sebesar 42,8% siswa memiliki tingkat

pemahaman konsep matematika secara klasikal. Kemudian setelah tindakan

diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II sebanyak dua kali pertemuan siswa

kembali diberi tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa, terdapat

25 dari 28 siswa yang mengikuti tes memiliki nilai dengan kategori minimal

sedang. Tingkat keberhasilan pada siklus II ini secara klasikal sebesar 89,2%.

Hal ini berarti ada peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika

siswa dari siklus I ke siklus II.

2. Hasil tindakan pada siklus I setelah diberikan tes berpikir kritis siswa, terdapat

7 dari 28 siswa yang mengikuti tes berpikir kritis memiliki nilai dengan

kategori minimal sedang atau sebesar 25% siswa memiliki tingkat kemampuan

berpikir kritis secara klasikal. Kemudian setelah tindakan diperbaiki sesuai

refleksi, pada siklus II sebanyak dua kali pertemuan siswa kembali diberi tes

kemampuan berpikir kritis siswa, terdapat 25 dari 28 siswa yang mengikuti tes

berpikir kritis memiliki nilai dengan kategori minimal sedang. Tingkat

keberhasilan pada siklus II ini secara klasikal sebesar 89,2%. Hal ini berarti ada

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II.

3. Hasil observasi aktifitas siswa pada tindakan siklus I terdapat dua dari lima

kategori pengamatan aktifitas aktif siswa berada pada batas toleransi yang

ditentukan dan setelah tindakan diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II

diperoleh lima dari lima kategori pengamatan aktifitas aktif siswa telah berada

pada batas toleransi yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

(13)

147

4. Hasil observasi respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan

pendekatan metakognisi menunjukkan bahwa pada siklus I persentase respon

siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi

adalah 81,4% siswa memberikan respon yang positif. Setelah tindakan

diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II terdapat 90,3% siswa yang

memberikan respon positif. Hal ini menujukkan adanya peningkatan respon

siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi

dari siklus I ke siklus II.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian yang diuraikan diatas, dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan agar alokasi waktu pelaksanaan

penelitian dilakukan setidaknya satu semester sehingga hasil yang diperoleh

maksimal.

2. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan agar menambah alokasi waktu dalam

setiap pertemuan pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan

metakognisi.

3. Bagi guru matematika, model pembelajaran berbasis masalah dengan

pendekatan metakognisi dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran

yang akan diterapkan dikelas yang dinilai dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep matematika dan kemampuan berpikir kritis siswa serta

aktifitas siswa selama pembelajaran.

4. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan

metakognisi dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika

dan berpikir kritis siswa. Temuan penelitian, hasil analisis data, perangkat

pembelajaran maupun instrumen yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat

dijadikan referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman

konsep matematika dan berpikir kritis siswa pada jenjang yang berbeda

(14)
(15)

148

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, V. (2011). Peningkatkan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Matematik Siswa Dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Autograph. Tesis pada PPs UNIMED Medan : Tidak diterbitkan.

Ansari, B. I. (2009). Komunikasi Matematika. Banda Aceh : PeNa.

Arikunto. (2006). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Ayu. I,(2009) Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar. [Online]. (http://ayuindahsari.blogspot.com/2009/01/ upaya-meningkatkan-prestasi-belajar.html,[.. maret 2012).

Dahar, R. W. (2011). Teori – Teori Belajar dan Pemebelajaran. Jakarta : Erlangga.

Fachrurazi, (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Komunikasi Siswa Sekolah Dasar. [Online]. http://jurnal.upi.edu/file/8-Fachrurazi.pdf. [10 Februari 2013].

Fauzi, A. (2010). Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah Menengah Pertama. Disertasi pada PPs UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Hudojo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud.

. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : Universitas Negeri Malang.

Human Development Report. (2013). Human Development Index (HDI) - 2012 Rankings.http://hdr.undp.org/en/statistics/ [Online]. 13 februari 2013.

Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. RajaGrafindo Persada. Jakarta

Marizaumami.(2010).BerpikirKritis.http://marizaumami.wordpress.com/2010/06/ 15/makalah-berpikir-kritis/. [Online]. 10 Februari 2013

Muhfahroyin. (2009). Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis. http://muhfahrotin.blogspot.com/2009/01/berpikir-kritis.html. [Online] Maret 2013.

Nadia, R. (2013). Penyebab Indeks Matematika Siswa RI Terendah Di

(16)

149

Navel. M. (2011). Hakikat Berpikir Kritis Dan Implementasinya Dalam

Pembelajaran Matematika.

http://navelmangelep.wordpress.com/2011/11/08/hakikat-berpikir-kritis-dan-implementasinya-dalam-pembelajaran-matematika/. [Online]. Maret 2013.

Nindiasari. H. (2004). Pembelajaran Metakognitif Untuk Meningkatkan Pemahaman da Koneksi Matematik Siswa SMU Ditinjau Dari Perkembangan Kognitif Siswa. Tesis Pps UPI Bandung.

Noodyana, A. M (2012). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Pendekatan Metakognitif Instruction. PPs UNESA.

Nurhayati, Y. (2013). Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. PPs UNESA

Pasaribu, M. K. (2011). Penerapan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD dalam Memodelkan Soal Cerita Matematika Pada Pokok Bahasan Pecahan. Tesis pada PPs UNIMED Medan : Tidak diterbitkan.

PGSM, TPP. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Depdikbud. Dirjen Dikti.

Prabawa, A (2012). Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kontekstual dengan Teknik SQ3R Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis Matematis Siswa. PPs UNESA

Ririsnes. (2011). Metakognitif. http://blog.um.ac.id/ririsnes/metakognitif. [Online] Desember 2011.

Ruseffendi, E.T. (1998). Dasar – Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. IKIP Semarang Press.

Rusman. (2011). Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.

Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.

(17)

150

Setyawan, A.A (2013). Penerapan Pembelajaran Conecting-Organizin-Reflecting-Extending (CORE) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Siswa SMA. PPs UPI.

Sinaga, B. (2007). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBM-P3M), Disertasi. UNESA.

Sumarmo, U. (2010). Berfikir dan Disposisi Matematik : Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Makalah. Bandung : FMIPA UPI. http://www.scribd.com/doc/76353753/Berfikir-Dan-Disposisi-Matematik-Utari. [Online 10 Februari 2013].

Suzanna, Y. (2003). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMU Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif. Bandung : Tesis PPs UPI.

Tata. (2004). Meningkatakan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Metakognitif Berorientasi Teori Van Hiele. Bandung : Tesis PPs UPI.

Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. JICA : UPI Bandung.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

“Anak -anak, pembelajaran membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat sudah selesai, maka pembelajaran dengan ibu dicukupkan sampai di sini, pertemuan

Bagaimana cara orangtua bertindak sebagai orangtua yang melakukan atau menerapkan pola asuh terhadap anak memegang peranan penting dalam menanamkan dan membina dorongan

[r]

d) Penyusunan Pola Karir akan dilaksanakan mulai Januari s.d. e) Terlaksananya penyertaan Pegawai Negeri Sipil KESDM dalam diklat teknis dan fungsional serta

Aplikasi yang dibuat ini adalah sebuah aplikasi untuk memantau dan mengontrol data barang yang dijual sehinnga lebih mudah dan cepat dilakukan serta dapat mengetahui rugi

Setelah bokong lahir di ikuti kedua kaki, kemudian terjadi sedikit rotasi untuk memungkinkan bahu masuk PAP dalam posisi melintang atau miring.. Lalu bahu depan dibawah

(3) PT PLN (Persero) dan pemegang IUPTL yang menggunakan panas bumi dari pemegang kuasa, pemegang izin pengusahaan panas bumi, atau pemegang kontrak yang melakukan penyesuaian

Tetapi andaikan aku yang menang aku minta separuh kerajaanmu dan kuserahkan pada rakyatmu” kata Dewa Apolo.. Raja Zanas dan