• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI NILAI PERMANGANAT PADA AIR MINUM SECARA TITRASI TITRIMETRI DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UJI NILAI PERMANGANAT PADA AIR MINUM SECARA TITRASI TITRIMETRI DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

UJI NILAI PERMANGANAT PADA AIR MINUM SECARA TITRASI TITRIMETRI DI LABORATORIUM KESEHATAN

DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

OLEH:

FANNY ULFAH LUBIS NIM 132410008

PROGRAM DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

2016UJI NILAI PERMANGANAT PADA AIR MINUM SECARA TITRASI TITRIMETRI DI LABORATORIUM

KESEHATAN PROVINSISUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar ahli madya pada Program Studi Diploma III Analisis Farmasi dan Makanan

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

OLEH :

FANNY ULFAH LUBIS NIM 132410008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara

(3)

UJI NILAI PERMANGANAT PADA AIR MINUM SECARA TITRASI TITRIMETRI DI LABORATORIUM KESEHATAN

PROVINSISUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Analis Farmasi Dan Makanan Fakultas Farmasi

Universitas sumatera Utara

OLEH:

FANNY ULFAH LUBIS NIM 132410008

Medan, Juni 2016

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing,

Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc., Apt.

NIP. 198204112012121001

Disahkan Oleh:

Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Masfria, M.S., Apt.

NIP. 195707231986012001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Farmasi, Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan, Universitas Sumatera Utara.

Judul yang dipilih penulis untuk tugas akhir ini adalah “Uji Nilai Permanganat pada Air Minum Secara Titrasi Titrimetri Di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara”.Penulis menyadari selama proses penyelesaian tugas akhir ini banyak kesulitan yang dihadapi, namun dengan bantuan, bimbingan, dukungan, dan doa yang tulus dari berbagai pihak, maka kesulitan tersebut dapat diatasi oleh penulis. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Ibu Dra. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Popi Patilaya, S.Si. M.Sc., Apt., selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc., Apt.,selaku Dosen Pembimbing,

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

Universitas Sumatera Utara

(5)

koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Aminah Dalimunthe S.Si., M.Si., Apt.,selaku Dosen Pembimbing Akademik selama menjalankan Program Studi D-III Analis Farmasi dan Makanan.

6. Ibu Dr. Hartati, M.Kes., selaku Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan riset.

7. Bapak/Ibu staf pegawai Balai Laboratorium Kesehehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan data-data yang diperlukan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

8. Teristimewa buat Ayahanda Muhammad Irfan Lubis dan Erni Setia Putriyang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas.

9. Teman-teman terbaik penulis selama menjalankan Program Studi D-III Analis Farmasi dan Makanan yaitu Rizky, Arief, Melati, Lisa, Ayang, Dila, Nova, Tasya, Mutia, dan Desi yang telah sama-sama berjuang, saling membantu, dan mensupport dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan tugas akhir yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, umumnya masyarakat

(6)

luas dan khusunya mahasiswa Fakultas Farmasi, Program Studi Analis Farmasi dan Makanan.

Medan, Juni 2016

FANNY ULFAH LUBIS NIM 132410008

Universitas Sumatera Utara

(7)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawahini,

Nama : Fanny Ulfah Lubis

NomorIndukMahasiswa : 132410008

Program Studi : Analis Farmasi dan Makanan

JudulTugas Akhir : Uji Nilai Permanganat pada Air Minum Secara Titrasi Titrimetri Di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Denganinimenyatakanbahwatugas akhiriniditulisberdasarkan data darihasilpekerjaan yang sayalakukansendiri, danbelumpernahdiajukanoleh orang

lain untukmemperolehgelarAhli Madya di perguruantinggilain, danbukanplagiatkarenakutipan yang ditulistelahdisebutkansumbernya di dalamdaftarpustaka.

Apabiladikemudianhariadapengaduandaripihaklainkarena di dalamtugas akhir iniditemukanplagiatkarenakesalahansayasendiri,

makasayabersediamenerimasanksiapapunoleh Program StudiAnalis Farmasi dan

MakananFakultasFarmasiUniversitas Sumatera Utara, danbukanmenjaditanggungjawabpembimbing.

Demikianlahsuratpernyataanini

sayaperbuatdengansebenarnyauntukdapatdigunakanjikadiperlukansebagaimaname stinya.

Medan, Agustus 2016 Yang membuatpernyataan,

(8)

Fanny Ulfah Lubis NIM 132410008 UJI NILAI PERMANGANAT PADA AIR MINUM SECARA TITRASI TITRIMETRI DI

LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Pesatnya kemajuan di bidang pengetahuan, teknologi dan ilmu kesehatan, memberikan pengertian dan kesadaran kepada umat manusia.Air minum yang kotor dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menyebabakan rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani, sehingga mudah terjangkit penyakit dan mengurangi daya kerja serta daya produksi seseorang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai permanganate pada air minum yang dikonsumsi sesuai dengan kadar yang telah ditetapkan. Penelitian dilakukan dengan metode titrasi titrimetri dimana larutan KmnO4 digunakan sebagai pentiter sampai di dapatnya titik akhir titrasi dengan parubahan warna merah muda pada sampel air minum.

Kata Kunci :Air minum, nilaipermanganat, titrasititrimatri

Universitas Sumatera Utara

(9)

DAFTAR ISI Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

SURAT ORISINALITAS ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.3 Manfaat ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Air ... 3

2.1.1 Pengertian Air ... 3

2.1.2 Sumber-sumber Air ... 4

2.1.3 Pembagian Air ... 5

2.2 Air Minum ... 6

2.2.1 Pengertian Air Minum ... 6

2.2.2 Standardisasi Air Minum ... 7

(10)

2.2.2.1 Persyaratan Fisika ... 8

2.2.2.2 Persyaratan Kimia ... 9

2.2.2.3 Persyratan Mikrobiologis ... 11

2.3 Uji Nilai Permanganat ... 11

2.4 Titrasi ... 12

BAB III METODE PENGUJIAN ... 14

3.1 Alat ... 14

3.2 Bahan ... 14

3.3 Prosedur ... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

4.1 Hasil ... 15

4.2 Pembahasan ... 16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 17

5.1 Kesimpulan ... 17

5.2 Saran ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

LAMPIRAN ... 19

Universitas Sumatera Utara

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Gambar Alat dan Bahan penelitian ... 20

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Persyaratan kualitas air secara kimiawi ... 10

Universitas Sumatera Utara

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pesatnya kemajuan di bidang pengetahuan, teknologi dan ilmu kesehatan, memberikan pengertian dan kesadaran kepada umat manusia.Air minum yang kotor dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menyebabakan rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani, sehingga mudah terjangkit penyakit dan mengurangi daya kerja serta daya produksi seseorang (Alamsyah, 2007).

Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat masyarakat tersebut.

Selain bermanfat bagi manusia, air juga merupakan media sarang dan penularan penyakit berbahaya bagi manusia. Air kotor merupakan tempat yang nyaman untuk berkembang biak bakteri dan virus penyebab penyakit. Bibit penyakit menular yang berkembang biak melalui perantara air antara lain kolera, di sentri, dan typhus. Selain itu, tingginya tingkat pencemaran air akibat perkembangan industri juga menjadi penyebab gangguan kesehatan pada manusia. Limbah industri yng mencemari air mengandung beberapa racun dan senyawa kimia yang sangat berbahaya apabila terminum oleh air yang tercemar antara lain keracunan, kangker, dan beberapa penyakit lainnya (Alamsyah, 2007).

Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar.Menurut tujuan penggunaannya,

(14)

kriterianya berbeda-beda.Air yang sangat kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencucui, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya.Air yang terlalu kotor untuk berenang ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing ikan dan sebagainya (Darmono, 2001).

Air minum yang sehat dan aman untuk dikonsumsi harus memenuhi persyaratan yang meliputi syarat fisik, kimia dan bakteriologis. Syarat fisik kualitas air minum meliputi warna, rasa, kekeruhan dan bau. Syarat kimia kualitas air minum dengan melihat keberadaan senyawa yang membahayakan yaitu timbal, tembaga, perak, raksa, kobalt dan logam-logam berat lainnya sedangkan syarat nbakteorologis kualitas air minum ini dapat dilihat dari ada tidaknya bakteri coliform dalam air (Natalia, 2013).

1.2 Tujuan

Untuk dapat mengetahui kadar zat organik dari sampel air minum yang diuji.

Universitas Sumatera Utara

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air

2.1.1 Pengetian Air

Air merupakan zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini dibumi.Air adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2O.Satu molekul air tersusun dari dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Pada kondisi standar, air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau (Kusmayadi,2008).

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus pada segenap pengguna air (Rahmawan, 2015).

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini.

Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk sanitasi dan air untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut. Kegunaan air seperti tersebut termasuk sebagai kegunaan air secara konvensional (Kusumaatmadja, 1995).

(16)

Secara kasat mata mungkin kita akan menganggap air terlihat jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa layak diminum. Sebaiknya jangan terlalu gegabah dan menganggap air tersebut sudah layak diminum sebelum mengetahui kandungan bahan kimia dan mikrobiologinya.Dengan demikian paling tidak dapat mengetahui syarat air yang layak dan aman diminum serta lebih selektif saat mengkonsumsi air minum (Alamsyah, 2007).

2.1.2 Sumber – Sumber Air 1. Air Laut

Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam murni (NaCl) yang cukup tinggi. Menurut beberapa sumber penelitian, kadar air laut berkisar 3% dari jumlah total keseluruhan air laut. Karena rasanya asin, untuk menjadikan air laut sebagai air minum diperlukan sebuah teknologi serapan untuk memfilter sekaligus destilasi air untuk menghilangkan kadar garam yang tinggi.

2. Air Hujan

Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di permukaan bumi akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaran air hujan), air hujan merupakan air bersih dan dapat langsung dijonsumsi oleh manusia.Namun pada saat evaporasi berlangsung, air yang menguap seudah tercemar.

Selain itu, air hujan yang turun juga tercemar oleh polusi udara. Akibatnya air hujan ridak bersifat netral (pH = 7) lagi, melainkan bersifat asam.

3. Air Permukaan

Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antara lain sumur, sungai, rawa dan danau.Air permukaan berasal dari air hujan yang

Universitas Sumatera Utara

(17)

meresap dan membentuk mata air di gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan membentuk sungai atau mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun rawa.

4. Air Tanah

Menurut definisi Undang-Undang Sumber Daya Air No.7 Tahun 2004, air tanah merupakan air yang terdapat didalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah.Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah.

Dalam proses peresapan tersebut, air tanah mengalami penyaringan oleh lapisan- lapisan tanah. Air tanah lebih jernih dibandingkan air permukaan.Air tanah memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi.Sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya.Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe dan O2.

Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air. Golongan tersebut berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan mineral yang terkandung air tanah (Alamsyah, 2007).

2.1.3 Pembagian Air 1. Air kotor / Air tercemar

Air yang tercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan tersebut. Menurut lokasinya air tercemar ini digolongkan dalam 2 lokasi yaitu : a. Air tercemar di pedesaan, sumber pencemaran adalah hasil sampah rumah

tangga, hasil kotoran hewan, hasil industri kecil.

b. Air tercemar perkotaan bersumber dari hasil sampah rumah tangga, pusat perbelanjaan, industri kecil, industri besar, hotel, restoran, tempat keramaian.

2. Air Bersih

(18)

Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteorologinya belum terpenuhi.Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan, air dari sumber mata air.

3. Air Siap Minum

Air siap minum ialah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologi serta level kontaminasi maksimum (LKM). Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan bakteri koliform yang diperkenankan dalam batas-batas aman. Lebih jelas lagi bahwa air siap minum yang berkualitas harus terpenuhi syarat sebagai berikut :

a. Harus jernih, transparan dan tidak berwarna

b. Tidak dicemari bahan organik maupun bahan anorganik c. Tidak berbau, tisak berasa

d. Mengandung mineral yang cukup sesuai dengan standart

e. Bebas kuman/LKM koliform dalam batas aman (Gabriel, 2001).

2.2 Air Minum

2.2.1 Pengertian Air Minum

Pengertian air minum adalah air yang diperlukan untuk kebutuhan hidup rumah tangga, yang meliputi air untuk masak dan minum, air mandi, air cuci, dan air untuk membersihkan rumah tangga. Agar air minum tidak mengganggu kesehatan manusia, air minum yang dikonsumsi harus memenuhi persyaratn fisik, kimia, bakteorologis yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan (Widarto,1996).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.907/Menkes/SK/VII/2002, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses

Universitas Sumatera Utara

(19)

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis air minum meliputi :

1. Air yang didistibusikan melalui pipa untuk keperluan rumag tangga 2. Air yang didistribusikan melalui tangki air

3. Air kemasan

4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat

Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling penting.

Seperti diketahui kadar air tubuh manusia mencapai 68% dan untuk tetap hidup air dalam tubuh tersebut harus dipertahankan. Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari tergantung terhadap pada berat badan dan aktivitasnya. Namun agar tetap sehat air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun bakteriologi (Suriawiria, 1996).

2.2.2 Standardisasi Air Minum

Standardisasi mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907 Tahun 2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Standar baku air minum tersebut disesuaikan dengan Standar Internasional yang dikeluarkan oleh WHO (Kusnaedi, 2010).

Standarsdisasi kualitas air tersebut bertujuan untuk memelihara, melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam pengolahan air atau kegiatan usaha mengolah dan mendistribusikan air minum untuk masyarakat umum. Dengan adanya standardisasi tersebut dapat dinilai

(20)

kelayakan pendistribusian sumber air untuk keperluan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

Standar baku kualitas air minum merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air minum. Dengan standar tersebut dapat diketahui kualitas air minum layak atau tidak untuk diminum. Standar baku kualitas air minum harus memenuhi kualitas secara fisika, kimia, dan biologi. Standar fisika menetapkan batasan tentang sifat fisik air.Standar kimia menetapkan tentang batasan kandungan sifat dan bahan kimia yang terkandung dalam air minum yang masih diperbolehkan dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi.Standar biologi menetapkan ada atau tidaknya mikroorganisme patogen dan nonpatogen yang terkandung atau hidup dalam air minum (Alamsyah, 2007).

2.2.2.1 Persyaratan Fisika a. Tidak berwarna

Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih.Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.

b. Temperaturnya normal

Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara (20◦ - 26◦ C). Air yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu.

c. Rasanya tawar

Air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan oleh adanya garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkanj adanya asam organik maupun asam anorganik.

Universitas Sumatera Utara

(21)

d. Tidak berbau

Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat.Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.

e. Jernih atau tidak keruh

Air ysang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat.Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit.

f. Tidak mengandung zat padat

Air minum yang baik tidak mengandung zat padatan, walaupun jernih, air yang mengandung padatan yang terapung tidak baik digunakan sebagai air minum.Apabila air didihkan, zat padat tersebut dapat larut sehingga menurunkan kualitas air minum.

2.2.2.2 Persyaratan Kimia

Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut :

a. pH Netral

Derajat keasaman air minum harus netral, tidak boleh bersifat asam maupun basa. Air yang mempunyai pH rendah akan terasa asam. Contoh air alam yang terasa assam adalah air gabut. Skala pH diukur dengan pH meter atau lakmus. Air murni mempunyai pH 7.Apabila pH dibawah 7, berarti air bersifat asam.Bila diatas 7 berarti bersifat basa (rasanya pahit).

(22)

Tabel 2.1 persyaratan kualitas air secara kimiawi Permenkes No. 907 Tahun 2002 bahan-bahan inorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen)

No Parameter Satuan Kadar Maksimum yang Diperbolehkan

1.

a.

b.

KIMIAWI

Bahan Anorganik Air Raksa

Antimon Barium Boron Nikel Sodium Timbal Uranium

Bahan Anorganik Zat Organik (KmnO4) Detergen

Benzene Toluene Xylenes Ethylbenzene Styrene Acrylamide

(mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter)

(mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter) (mg/liter

0.001 0.02

0.7 0.5 0.07

200 0.01 0.015

10 0.05 0.01 0.7 0.5 0.3 0.02 0.0005

b. Tidak mengandung bahan kimia beracun

Universitas Sumatera Utara

(23)

Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sianida, sulfida, dan fenolik.

c. Tidak mengandung garam atau ion-ion logam

Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn dan Cr.

d. Kesadahan rendah

Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg.

e. Tidak mengandung bahan organik

Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan organik seperti NH4 , H2S , SO42-

dan NO3.

2.2.2.3 Persyaratan Mikrobiologis

Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut :

a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli, Salmonella typhi, Vibrio chlotera. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui

air (transmitted by water)

b. Tidak mengandung bakteri nonptogen, seperti actinomycetes, phytoplanton coliform, dadocera (Kusnaedi, 2010).

2.3 Uji Nilai Permanganat

Air yang digunakan untuk minum harus bebas dari logam berat, zat organik maupun mikroorganisme yang dapat membahayakan tubuh manusia. Oleh sebab itu, semakin banyak limbah buangan sampah organik rumah tangga dan

(24)

limbah beracun dari industri yang meresap ke dalam tanah mengakibatkan banyaknya zat organik maupun anorganik yang terkandung di dalam air (Nelson, 2008).

Zat organik sebagai angka permanganat yaitu banyaknya mg/L KmnO4

yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam satu liter sampai air yang dididihkan selama 10menit.Air minum harus memenuhi standart yang berlaku baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Kualitas air minum harus sesuai dengan persyaratan secara fisika, kimia dan biologis. Kualitas air minum yang baik secara fisika adalah kejernihan dan kekeruhan. Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik berasal dari lapukan batuan dan logam maupun yang organik yang berasal daru hewan maupun tumbuhan.Air minum yang baik biasanya tidak memberi rasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tersebut menyatakan bahwa kadar zat organik angka permanganat dalam air minum maksimal 10mg/L. Semakin tinggi kandungan zat organik dalam air mka air tersebut telah tercemar atau terkontaminasi (Sastrawijaya, 2009).

2.4 Titrasi

Salah satu teknik yang paling penting dalam kimia analitik adalah titrasi, yaitu penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat A yang konsentrasinya diketahui, kepada larutan kedua yang mengandung zat B yang konsentrasinya tidak diketahui yang akan mengakibatkan reaksi antara keduanya secara kuantitatif (Suminar, 2001).

Universitas Sumatera Utara

(25)

Titik akhir ditandai dengan semacam perubahan sifat fisis misalnya warna campuran yang bereaksi.Titik akhir dapat dideteksi dalam campuran reaksi reaksi yang tidak berwarna dengan menambahkan zat yang disebut indikator yang mengubah warna pada titik akhir.Titrasi memungkinkan penentuan jumlah zat dalam sampel (Suminar, 2001).

(26)

BAB III

METODE PENGUJIAN 3.1 Tempat dan Waktu

3.1.1 Tempat Pelaksanaan

Uji Nilai Permanganat pada Air Minum dilakukan di laboratorium kimia air yang terdapat di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yang beralamat dijalan Williem Iskandar Pasar V Barat I No. 4 Medan.

3.1.2 Waktu Pelaksanaan

Wakru penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat Pengujian

Alat yang digunakan pada pengujian ini yaitu erlenmeyer 300 ml, labu ukur 1000ml dan 100ml, pemanas listrik, gelas ukur 5 ml, pipet ukur 10ml, buret listrik

3.2.2Bahan Percobaan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu Air minum, Asam sulfat 8N, Kalium permanganat 0,1 N, Asam Oksalat 0,1 N, Natrium oksalat

3.3 Prosedur Percobaan

1. Dipipet 100ml sampel air minum masukkan ke dalam erlenmeyer 300ml 2. Ditambahkan KmnO4 0,1N beberapa tetes kedalam sampel air minum hingga

terjadi warna merah muda

3. Ditambahkan 5ml asam sulfat 8N bebas zat organik

4. Dipanaskan diatas pemanas listrik pada suhu 105ͦ C, bila terdapat bau H2S pendidihan diteruskan beberapa menit

Universitas Sumatera Utara

(27)

5. Dipipet 10ml larutan baku KmnO4 0,1 N 6. Ditambahkan larutan baku asam oksalat 0.01 N

7. Ditritasi dengan kalium permanganat 0,01 N hingga warna merah muda dicatat volume pemakaian KmnO4

(28)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Perhitungan:

KMnO4 mg/l = [(10−a)b – (10 x c)] 1 x 3,16x 1000

𝑑𝑑 x f

Keterangan:

a: volume titrasi b: normalitas KMnO4

c: normalitas asam oksalat d: volume sampel

f: faktor pengenceran

Hasil Titrasi Permanganat

No Sampel Volume Titrasi Hasil

0224 AM 1,75 ml 5,5 mg/l

0225 AM 1,88 ml 5,9 mg/

0226 AM 1,14 ml 3,6 mg/l

0442 AM 2,62 ml 8,2 mg/l

0443 AM 2,18 ml 6,8 mg/l

0444 AM 2,29 ml 7,2 mg/l

0445 AM 1,46 ml 4,6 mg/l

0446 AM 3,54 ml 11,1 mg/l

0447 AM 2,44 ml 7,7 mg/l

0448 AM 2,78 ml 8,7 mg/l

4.2 Pembahasan

Universitas Sumatera Utara

(29)

Zat organik adalah zat yang banyak mengandung unsur karbon.Misalnya benzena, kloroform, detergen, metoksiklor dan pentaklorofenol.Dengan adanya kandungan zat organik di dalam air berarti air tersebut sudah tercemar dan terkontaminasi oleh rembesan dan limbah hasil penolahan serta tidak aman sebagai sumber air minum (Sastrawijaya, 2009).

Zat organik sebagai angka permanganat yaitu banyaknya mg/L KmnO4

yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam satu liter sampai air yang dididihkan selama 10 menit. . Air minum harus memenuhi standart yang berlaku baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tersebut menyatakan bahwa kadar zat organik angka permanganat dalam air minum maksimal 10mg/L. Semakin tinggi kandungan zat organik dalam air mka air tersebut telah tercemar atau terkontaminasi (Sastrawijaya, 2009).

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 10 sampel air minum terdapat 9 sampel air minum yang memenuhi syarat yaitu kandungan permanganat tidak lebih dari 10mg/L, sedangkan 1 sampel air minum tidak memenuhi syarat (0246AM = 11,1 mg/L) karena kadar angka permanganat dalam air minum melebihi maksimal 10mg/L. Air minum yang mengandung kadar permanganat lebih dari standar ketentuan tidak baik untuk dikonsumsi, selain perubahan fisik dari air tersebut dapat menimbulkan penyakit dan bahkan sampai keracunan.

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Batas maksimum permanganat dalam air minum adalah 10 mg/L. Dari hasil 10 sampel yang diperiksa, nilai sampel air minum yang yang memenuhi syarat sesuai Pemenkes yaitu 9 sampel 0224 AM = 7.2 mg/L , 0225 AM = 5.9 mg/L, 0226 AM = 3.6 mg/L, 0242 AM = 8.2 mg/L, 0243 AM = 6.8 mg/L, 0244 AM = 7.2 mg/L, 0245 AM = 4.6 mg/L, 0247 AM = 7.7 mg/L, 0248 AM = 8.7 mg/L. Sedangkan sampe 0246 tidak memenuhi syarat sesuai Pemenkes karena kadar permanganat nya lebih dari 10mg/L yaitu 0246 AM = 11.1 mg/L

5.2 Saran

- Sebaiknya pada penelitian selanjutnya, dilakukan dengan metode lain selain titrasi seperti spektofotometri

Universitas Sumatera Utara

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, S. (2007).Merakit Sendiri Alat Penjernihan Air Untuk Rumah Tangga.Jakarta : Kawan Pustaka.

Darmono.(2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam.Jakarta : UI Press.

Gabriel. J. F. (2001). Fisika Lingkungan. Cetakan I. Jakarta : Hipokretas.

Kusmayadi, A. (2008). Mengolah Air Bersih.Bogor : Regina.

Kusnaedi.(2010). Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum.Jakarta : Penebar Swadaya.

Widarto, L. (1996). Teknologi Tepat Guna Membuat Alat Penjernih Air.Yogyakarta : Kanisius.

Natalia, LA. (2014). Kajian Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Di Kabupaten Blora Melalui Metode Most Probable Number.Skripsi.Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Nelson, E. (2008). Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kota Pekanbaru.

Ilmu Lingkungan Journal Of Enviromental Science. 1(2).

Rahmahwan dan Sukma, K.P. (2015).Perbedaan Zat Organik Sebagai KmnO4 Berdasarkan Pembuatan Titran KmnO4.Chemistry Laboratory.2(1).

Suriawiria, U. (1996). Mikrobiologi Umum. Bandung : Angkasa.

Sastrawijaya.(2009). Pencemaran Lingkungan.Jakarta : Rineka Cipta.

(32)

Lampiran 1.Sampel Air Minum

Lampiran 2.Sampel Air minum

Universitas Sumatera Utara

(33)

Lampiran 3.Preparasi Sampel

Lampiran 4. Alat Pentiter

Lampiran 5. Proses Titrasi

(34)

Universitas Sumatera Utara

Gambar

Tabel 2.1 persyaratan kualitas air secara kimiawi Permenkes No. 907 Tahun 2002  bahan-bahan inorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada  konsumen)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem penghantaran obat mukoadhesif memperpanjang waktu tinggal sediaan di lokasi aplikasi atau memperpanjang waktu absorbsi dan memfasilitasi kontak yang rapat antara sediaan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antar sektor pertanian dengan sektor lainnya sehingga dapat mengetahui besarnya pemakaian barang dan jasa dari

2 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 3 Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP 4 Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang

Pernyataan ini diperjelas oleh Ihsan (2010) yang menyatakan bahwa penarikan kesimpulan secara induktif adalah suatu cara penarikan kesimpulan pada suatu proses

[r]

Baru engaulah yang bisa mengalahkan, walaupun engkau masih anak- anak”, kata Datuk Syahperi kepada Awang Bungsu.. “Ampun Datuk, mohon ampun!, hamba tidak terbiasa tinggal

9(a) Kerja ialah hasil darab daya dengan sesaran pada arah daya 1 (b)(i) Panjang landasan dalam Rajah 9.1 lebih pendek daripada Rajah 9.2.. Daya dalam Rajah 9.1 lebih besar dari

Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah memperlengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan