KEIVIENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KEEROM
MADRASAH ALIYAH NEGERI KEEROM
NSMINPSN : 131291110002/69725643 AKREDITASI "8"
Jln. Poros Arso Ill, kampung Jaifuri, Distrik Skanto, kabupaten Keerom, Provinsi Papua. _ _ _I.__.-__. ^^ha :A
Eman : admj±±@man±seef9m±£nja
website:wwwL±4a4±=map±SSS±S2m±£b=i±
DOKUMEN
PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSLING
MADRASAH ALIYAH NEGERI KEEROM
TAHUN 2020
BABI PENDAHULUAN
I. LatarBelakang
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa "pendidikan adalah usaha sadar untick menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranarmya di masa yang akan datang''. Dalam cakupan yang amat luas itu, upaya pendidikan secara menyeluruh meliputi tiga kawasan latihan. Ketiga kawasan tersebut sating mengait, saling menunjang, dan bahkan tidak dapat dipisah antara satu dengan lairmya.
Meskipun kawasan kegiatan pendidikan berupa : bimbingan, pengajaran, dan latihan harus dflakukan dalam keadaan yang saling terkait dan teapadu, namun dalam penekanan beban tanggung jawabnya dapat dibedakan melalui ketentuan tugas pokok guru, kegiatan bimbingan diberikan oleh Guru Pembimbing, kegiatan pengajaran diberikan oleh Guru Mata Pelajaran, dan kegiatan latihan diberikan oleh Guru Praktik (SK. Menpan No. 84/1993).
Peraturan pemerintah No. 28/1990 dan No. 29/1990 tentang pendidikan dasar dan menengah menyebutkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan nasa depan. Selanjutnya ditegaskan bahwa bimbingan diberikan oleh Guru Pembimbing.
Peraturan pemerintah No. 38/ 1992 tentang Tenaga Kependidikan menyebutkan bahwa tenaga pendidik yang bertugas membimbing peserta didik.
Jadi, secara formal telah jelas kedudukan dan peran Bimbingan dan Kouseling sebagal bagian integral kegiatan pendidikan melalui pembagian tugas pokok guru pembinbing.
11. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan binbingan dan kouseling dilaksanakan untck mewujudkan pengembangan diri secara optimal melalui fungsi-fungsi berikut.
1. FtJ7igsz. pe777¢Jz¢77t¢7z, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan
pemahaman oleh pihak-pihak tertentu untuk pengembangan dan penanganan masalah peserta didik; pemahaman itu meliputi :
a. pemahaman tentang diri dan kondisi peserta didik, terutama oleh peserta
b. pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, dan guru pembimbing.
c. pemahaman tentang lingkungan ``yang lebih luas" (termasuk di dalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan/peker).aan, informasi sosial dan budaya/ nilai-nilai), terutama oleh peserta didik.
2. Fw7tgsz. pc7tceg#fefl7z, yaitu fungsi bimbingan dan kouseling yang menghasflkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3. F#7igsz. pc7zgrjitosa7i, yaitu fungsi bimbingan dan kouseling yang menghasflkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik. Dalam hal ini termasuk pembelaan hak dan kepentingan pendidikan peserta didik yang mengalami pencideraan.
4. Fw7tgsz. pc7#eJz.fe¢7iafltt dare pe7tgc77tb¢7tg¢7t, yaltu fungsi bimbingan dan kouseling yang
menghasilkan terpelihara dan terkembangkarmya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalan rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
5. Fungsi Advokasi
Ill. Prinsip dan Bimbingan Konseling
Pelayanan bimbingan dan kouseling dilaksanakan dengan menerapkan priusip- priusip berikut.
1. Pinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran layanan ..
a. Bimbingan dan Kouseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi.
b. Bimbingan dan Kouseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.
c. Bimbingan dan Kouseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu ..
a. Binbingan dan Kouseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan
.1' , 1, . I
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya merupakan faktor timbuhya masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan dan kouseling.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program layanan..
a. Bimbingan dan Kouseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu; oleh karena itu program bimbingan dan kouseling harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b. Program bimbingan dan kouseling hanrs fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan kouseling disusun secara berkelanjutan dan jenjang pendidikan yang terendah sampai tertinggi.
d. Terhadap isi dan pelaksanaan progran bimbingan dan kouseling perlu diadakan penilaian yang teratur dan terarah.
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelayanan ..
a. Bimbingan dan Konseling harus diarahkan unfuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam kehiduparmya dan dalam menangani permasalahannya.
b. Dalam Proses bimbingan dan kouseling keputusan yang diambil oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain.
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ah]i dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Kelja sama antara guru pembimbing, guru lain, orang tua, dan dalam hal tertentu dengan pihak lain, amat menentukan hasil pelayanan bimbingan dan kousehig.
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dan hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang tehibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan kouseling itu sendiri.
IV. Asas Bimbingan dan Konseling
Keterlaksanaan dan keberhasflan pelayanan bimbingan dan kouseling sangat ditentukan oleh diwujudkarmya asas-asas berikut.
1. As¢s kerflJzflsz.¢#7t, untuk menjaga kerahasian peserta didik (klien) guru
1 . 1 . 1 . ..1 1 1.1 . . .
2. As¢s Keswk¢rez¢fl7i, guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan peserta didik dalam mengikuti layanan yang diperlukarmya.
3. As#s keferzJ#kfl¢7i, guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik quen).
4. Asas Kcgr.¢f¢7t, guru pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntickkan baginya.
5. As¢s Kc77t¢77dz.rz'¢77, guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan kouseling yang diselenggarakan bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
6. Asfls Kckz.7z].fl77, asas yang mengacu pada obyek sasaran layanan bimbingan dan kouseling pada permasalahan peserta didik (klien) dalam kondisi sekarang.
7. As¢s Kcd!.7t¢mz.s¢7z, isi layanan terhadap sasaran layanan (kfien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. As¢s kefeap¢drfl77, adanya ker].a sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperanan dalan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan kouseling.
9. Asfls Kc7tormflfi/cz7t, segenap layanan bimbingan dan kouseling tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada.
10. As¢s Kc¢JiJI.fl77, layanan dan kegiatan bimbingan dan kouseling diselenggarakan atas dasar kaldah-kaidah profesional.
11. As¢s AJi.fe ffl7tg¢7t k¢s#s, layanan yang dflakukan bila pihak-pihak yang tidak
mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan kouseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
12. As¢s T#£ W#7i. H¢7idflyfl7#', dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.
V. Bidang Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang terpadu dan tidak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah dan mencakup seluruh tujuan dan fungsi binbingan konseling.
1. bidang bimbingan pribadi 2. bidang binbingan sosial 3. bidang bimbingan belajar 4. bidang bimbingan karir
Paradigma bimbingan dan kouseling menyebutkan bahwa :
1. BK merupakan pelayanan psiko-paedagogis dalam bingkai budaya Indonesia dan reli8ius.
2. Arah BK mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas tugas perkembangannya secara optimal.
3. Membantu siswa agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat perkembangannya.
VI. Visi dan Misi
1. Visi
Visi bimbingan dan kouseling yang disesuaikan dengan pengembangan diri siswa adalah terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian individu secara optimal sesuai dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan mahluk social dalam berhubungan dengan manusia dan alam semesta sehingga dapat meraih kehidupan yang berbahagia.
2. Misi
Misi bimbingan dan konseling di sekolah adalah menunjang pengembangan diri siswa secara optimal dan memandirikan siswa untuk dapat menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif,kreatif dan dinamis,melalui penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan kouseling agar siswa memiliki kecakapan hidup untuk nasa depan karir dalan :
a. beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa b. pemahaman perkembangan diri dan lingkungan c. pengambilan keputusan
d. pengarahan diri
e. antisipasi dan pemenuhan tuntutan nasa depan f. pengaktualisasian diri secara optimal
9. Perwujudan diri kearah dimensi spiritual
h. Pengambflan keputusan berdasarkan 10 EQ dan SQ.
VII. Tugas-Tugas Perkembangan Siswa
a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Mencapai kematangan dalan hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
c. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.
d. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan sera sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.
f. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
9. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bemegara.
h. Mengembangkan kemanpuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi
semi.
i. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
BAB 11
PENGELOLAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Operasional Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Dan Konseling
Secara operasional, pelaksanaan pelayanan bimbingan dan kouse]ing meliputi beberapa jenis kegiatan, antara lain :
1. T¢fe¢p Pe7`sz.¢p¢7i, meliputi penyusunan program, konsultasi program dan penyediaan fasilitas.
2. Pe7tgtt77zp#J¢7t D¢£¢, bertujuan untuk memperoleh data yang selengkap- lengkapnya tentang siswa yang meliputi identitas pribadi siswa, keadaan keluarga, lingkungan, data psikis siswa dan sebagainya.
3. Per#be7i.¢7t J7t/or"¢sz. cZ#7t 077.e7tf¢sz., bertujuan agar siswa memperoleh gambaran
yang jelas mengenai situasi pendidikan yang akan ditempuhnya, mehputi cara belajar, tata tertib sekolah, lingkungan sekitar, bimbingan karir dan kelanjutan studi.
4. B¢7tfro¢ff dflco Pc7ty¢Zwr¢77, bertujuan agar siswa memperoleh dan menempati posisi yang cocok atau sesuai dengan potensi dirinya.
5. Bfl77f#fl77 Pe7zy#Jttfe¢7t, baik individual maupun kelompok. Bertujuan membantu siswa dalan memecahkan masalah pribadinya dengan kemampuarmya sendiri seoptimal mungkin sesuai dengan bakat dan kapasitasnya.
6. Bfl7tfu¢7t dflJ¢m KeswJz.f¢7t Bez¢/.¢r, bertujuan agar siswa memperoleh sukses dalam
hasfl belajarnya. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengatasi kesulitan belajar antara lain :
a. Identifikasi kasus b. Diagnosa
c. Prognosa
d. Evaluasi dan tindak lanjut.
7. Pe7.lemc"7t Sf¢, meliputi : a. Pertemuan insidentil
b. Pertemuan rutin yang diadakan sebulan sekali
c. Pertemuan kasus (case-conference) sesuai kebutuhan
8. Hztz7#7tgfl7t de7tg¢7t r#¢sy¢rflkfl£, bertujuan membina kelja sama dan pemahaman
yang objektif dengan orang tua siswa dalam menangani masalah yang dihadapi putra-putrinya.
9. Pe7ti.Jflz.fl7t czfl7t Ti.74czflk J¢7t/.ctf, bertujuan untuk menilai efisiensi program bimbingan
khususnya dan program pada umumnya.
a. Penilaian terhadap perkembangan yang dicapai siswa.
b. Diskusi dengan staf untuk meninjau program yang lalu dan yang akan datang.
c. Perbaikan program dan penyusunan laporan
Adapun pada pelaksanaan program bimbingan konseling yang sekarang ditam bah dengan langkah-langkah kegiatan pengembangan diri melalui :
- Layanan orientasi - Layanan informasi
-Layanan penempatan dan penyaluran - Layanan pembelajaran
- Layanan kouseling perorangan - Layanan binbingan kelompok - Layanan kouseling kelompok - Layanan kousultasi
- Layananmediasi
11. Organisasi pelayanan Bimbingan
Organisasi pelayanan bimbingan meliputi segenap unsur dengan susunan sebagai berikut :
Keteranfan :
: Garis koordinasi : Garis konsultasi : Garis komando
``-NIP.i96705141997041001
Tugas Dan Fungsi
1. Kepala sekolah : Penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan kouseling di sekolah.
2. Koordinator/
Pembinbing
3. Guru Mata Pelajaran
4. Wali Kelas dan Guru Pembina 5. Siswa
6. Tata Usaha
7. Dewan Sekolah
: Pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan kouseling.
: Pelaksana pengajaran dan pelathan serta bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa untlck kepentingan bimbingan dan kouseling.
: Bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan konseling di kelasnya masing-masing.
: Peserta didik yang berhak menerima pengajaran, 1atihan dan pelayanan bimbingan dan kouseling.
: Pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi, ketatausahaan dan pelaksanaan administrasi binbingan dan kouseling.
: Wakil dari orang tua siswa yang berkewajiban membantu penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan kouseling.
Ill. Uraian Tugas pelaksana pelayanan Bimbingan
Personil pelaksana pelayanan bimbingan adalah segenap unsur yang terkait didalan organigram pelayanan bimbingan dengan koordinator dan guru pembinbing/ kouselor sebagai pelaksana utamanya.
Adapun tugas masing-masing personil tersebut sebagai berikut :
1. Kepala sekolah..
a. mengkoordinasikan setiap kegiatan yang diprogramkan di sekolch
b. menyediakan sarana, prasarana, tenaga dan berbagal kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien
c. melakulcan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan
d. mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di sekolah kepada Kanwil, atau Kepala Dinas yang menjadi atasannya.
Bertugas membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah termasuk pelayanan bimbingan dan kouseling.
3. Kordinator pendimbing..
a. memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada segenap warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat
b. menyusun program binbingan c. melaksanakan program bimbingan
d. mengadministrasikan pelayanan bimbingan e. menflai program dan pelaksanaan bimbingan
f. memberikan tindak lanjut terhadap hasil bimbingan 4. Guru pendinding/Konselor..
a. memasyarakatkan pelayanan bimbingan b. merencanakan program bimbingan
c. melaksanakan segenap layanan bimbingan d. melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan
e. menilai proses dan hasil layanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya f. melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasfl penilaian
9. mengadministrasikan layanan dan mempertanggung].awabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator bimbingan
5. Guru Mata pelajaran
a. membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada para siswa
b. membantu guni pembimbing mengidentifikasi siswa yang membutuhkan pelayanan
c. mengaThtangankan siswa yang memerlukan pelayanan kepada guru pembinbing
d. berpartisipasi dalan kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konfereusi kasus
e. membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penflaian pelayanan bimbingan dan upaya tindak lanjutnya
6. Wali Kelas ..
a. membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugas, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya
b. membantu guni mata pelajaran melaksanakan peranarmya dalam p elaks anaan bimbingan
c. memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas
IV. Personil pelaksana pelayanan Bimbingan
Pada tahun pelajaran 2019/2020, personjl pelaksana kegiatan pelayanan bimbingan di MA Negeri Keerom beljumlali 2 orang, dengan rincian kelas bimbingannya sebagai berikut :
No. NAMA KELAS BIMBINGAN
1. Drs. Abi Khotib X, XI, XII IPS
2. Yunus Ishak X, XI, XH IPA
Keerom, 12 }uli 2020 Kouselor
41997041001
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLK INDONESIA
KANTOR KEMENTHRIAN AGAMA KABUPATEN KEEROMMADRASAH ALIYAH NEGERI KEEROM
NSM/NPSM : 13291110002/69725643 Akreditasi "8"
Alamat : Jalan Poros Arso Ill Kampung Jaifuri Distrik Skanto Kabupaten Keerom
website , `+`,'`, i.\ i:``, ,\`: `! ;.; i i ill i,:I i? rt `v rr! . L`4Lv` i i . i .Li emai| : ;'.i, J,i i j } j ri 't z` ri'] ,Li i +i }` i,` \` i.(``, i ri -; t.` I-i . T! '\ i
DAFTAD r{EIAS ASIJIIAN
No. NAMA KELAS BIMBINGAN
1. Drs. Abi Khotib X, XI, XH Ips
2. Yunus Ishak X, XI, XII IPA
Keerom, 12 Juli 2020
Drs. H. D A U D. M.Si
NIP.196705141997041001
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KHEROM
MADRASAH ALIYAH NEGHRI KEEROM
NSM/NPSM : 13291110002/69725643 Akreditasi ``8"
Alamat : Jalan Poros Arso Ill Kampung Jaifuri Distrik Skanto Kabupaten Keerom
website , `.\\ I `.,`.,` i ¢`, .; Ii ;`!, n i\ t`='``:, rt,`! I +i i` . ,`3 'b` i i, i t`j email : ;~', {,it i .i i i i i `\i` `i. r: i ;``€ i i lt` f.` ti\ i.i f i ,.i :`; {,` }i , i t`l
I)^FT^D I{E12J^ 131{
No.
NAMA HARI
1. Drs. ABI KHOTTB
SENIN, SELASA, RABU, KAMIS, JUM'AT, SABTU
2. YINUS ISHAK
SENIN, SELASA, RABU, KAMIS, JUM'AT, SABTU
Keerom, 12 ]uli 2020
Kouselor
`. I/ -
``bfaLEL b~iAt D. M.s£
NIP.196705141997041001
V. Pola penanganan siswa Yang Bermasalah
Pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Pola tindakan terhadap siswa yang bermasalah adalah sebagai berikut :
VI. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan disesuaikan dengan kondisi di di MA Negeri Keerom, adapun sarana yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Sarana untuk rl'iermnjang pelayanan bimbingan aidalah..
a. Alat pengumpul data, seperti : format-format, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, catatan harian, daftar nflai, kartu konsultasi dan sebagainya.
b. Alat penyimpan data, seperti : kartu pribadi, buku catatan pribadi, map dan sebagainya.
c. Pelengkapan teknis, seperti : buku pedoman, buku informasi, paket bimbingan (pribadi, belajar dan karir) LKS bimbingan karir.
d. Perlengkapan lain, seperti : blangko surat, agenda surat, buku tamu, alat-alat tuhis dan sebagainya.
2. Prasarana
Prasarana penunjang layanan bimbingan antara lain :
a. Empatruangan dengan ukuran : ~ 5 x 3 meter /ruang tamu -3 x 3 meter/ruang kouseling -5 x 3 meter/ruang bimbingan -3 x2 meter/kamar mandi b. Dua stel kursi tamu
c. Duabuahlemari
d. Dua buah rak untuk menyimpan data-data e. Tiga buah meja guru
f. Papan data dan program 9. Jam dinding
h. Timbangan badan i. Dispenser
j. RadioKaset k. Satu set komputer
I. Perlengkapan lain yang tidak disebutkan satu persatu
VII. Kebutuhan Biaya Bimbingan Dan Konseling
Kebutuhan biaya yang diperlukan untuk melengkapi dan melaksanakan pelayanan bimbingan dan kouseling di MA Negeri Keerom tidak mendapat kesulitan, dan anggaran biaya tidak diberikan pertahun melainkan dapat diambfl sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, termasuk biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan Home Visit a(unjungan rumah).
VIII. Penutup
Pelayanan bimbingan yang efektif tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa adanya kelja sama dengan berbagai pihak yang terkait, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Untuk menjamin terlaksananya bimbingan secara tepat diperlukan pengawasan baik secara teknis maupun administratif. Pengawasan dflakukan oleh pengawas khusus yang profesional, artinya mengerti dan memahami profesi bimbingan secara keseluruhan (sesuai SK Menpan No. 26/89).
Demikian program ini kami susun dan kami menyadari bahwa program ini masih belum lengkap, namun tahap demi tahap kami bertekad untuk mengadakan evaluasi demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapck Kepala Sekolah dan Pengawas Guru Pembimbing yang telah memberikan pengarahan demi perbaikan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling di MA Negeri Keerom Pameungpeuk ini.
Semoga program bimbingan dan kouseling ini bermanfaat bagi semua yang berkepentingan.
Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Keerom, 12 }uli 2020
STAF BK