HIPOTESIS &
UJI HIPOTESIS
1
▸ Baca selengkapnya: contoh soal uji hipotesis korelasi
(2)PENGERTIAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
Hipotesis berasal dari kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan ”thesa” yang artinya
”kebenaran”.
”Hipotesis” berarti suatu jawabanyang akan
diuji kebenarannya ; jawaban itu mungkin
PENGERTIAN HIPOTESIS
• Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
• Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
3
UJI HIPOTESIS
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari
observasi (tidak terkontrol).
Dalam statistika, sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh
faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas peluang yang sudah ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data".
Keputusan dari uji hipotesis biasanya berdasarkan uji hipotesis nol.
Berkaitan dengan perumusan hipotesis
• Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
• Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
• Bagaimana bentuk hipotesis yang akan dirumuskan ?
5
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan
penelitian.
CONTOH HIPOTESIS
“Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan , terhadap semangat
kerja karyawan PT. XY”
HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
– MASALAH PENELITIAN – VARIABEL PENELITIAN – METODE ANALISIS DATA – KESIMPULAN
7
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan penalaran akal-sehat peneliti
PERUMUSAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
9
Sumber Masalah Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian Variabel, Data
Kesimpulan Dan Implikasi
Pengujian Hipotesis
MACAM - HIPOTESIS
1.HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit XY tidak Memuaskan – Kinerja Keuangan Bank Z Sangat Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. YS Sangat Tinggi
2.HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit XY lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit ZT – Kinerja keuangan bank A lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank B – Semangat kerja karyawan PT. XY lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. AB.
3.HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
Hipotesis Deskriptif adalah nilai suatu variabel mandiri, bukan perbandingan dan bukan hubungan.
Sebagai contoh, kalau rumusan masalah penelitiannya sbb:
• Seberapa tinggi produktivitas pekerja di Kota Bandung?
• Berapa lama daya suatu produk disimpan pada kondisi ruangan?
Rumusan hipotesisnya:
• Produktivitas pekerja di Kota Bandung 8 jam/hr.
• Daya tahan suatu produk pada suhu ruangan adalah 20 hari.
HIPOTESIS DESKRIPTIF
11
Hipotesis Komparatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh : Pertanyaan penelitiannya:
• Apakah ada perbedaan produktivitas pekerja di Kota Bandung dan Jakarta?
• Apakah ada perbedaan Kinerja keuangan BANK Capem di Kota Bandung dengan di Kota Subang?
Rumusan hipotesisnya:
• Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai di Kota
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh : Pertanyaan penelitiannya:
• Apakah ada hubungan antara strategi pemasaran denggan volume penjualan suatu produk?
• Apakah ada pengaruh pelatihan pegawai terhadap tingkat kinerjanya?
Rumusan hipotesis:
• Tidak ada hubungan antara strategi pemasaran dengan volume penjualan suatu produk. Ho: = 0 Ha: 0
• Tidak ada pengaruh pelatihan pegawai terhadap kinerjanya.
Ho: = 0 Ha: 0.
HIPOTESIS ASOSIATIF
13
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel, sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan atau tidak ada pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
– Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
– Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Landasan dalam merumuskan hipotesis sangat kuat
– Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran)
– Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat)
15
HIPOTESIS dalam PENELITIAN KUALITATIF muncul setelah ada PENELITIAN EMPIRIS
HIPOTESIS difungsikan sebagai GUIDING START untuk membangun TEORI
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS
MENYUSUN HIPOTESIS
Hipotesis adalah
pernyataan tentative yang merupakan dugaan
mengenai apa saja yang sedang diamati dalam
usaha untuk memahaminya
17
ASAL DAN FUNGSI HIPOTESIS
• Hipoptesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Jadi, Hipotesis tidak jatuh dari langit secara tiba-tiba... !!!!!!
• Misalnya seorang peneliti akan melakukan
penelitian mengenai ”harga beras” maka agar
dapat menurunkan hipotesis yang baik,
FUNGSI HIPOTESIS
• Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang akan diuji kebenarannya, oleh karena itu hipotesis juga dapat
berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
• Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya dapat menjadi teori baru.
19
FUNGSI HIPOTESIS
• Untuk menguji kebenaran suatu teori,
• Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori
• Memperluas pengetahuan peneliti
mengenai suatu gejala yang sedang
dipelajari.
Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis Asosiatif
• Mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan
hipotesis seorang peneliti setidak-tidaknya mempunyai dua variable yang akan dikaji.
• Kedua variable tersebut adalah variable bebas dan variable tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua variabel bebas.
21
PERTIMBANGAN DALAM MERUMUSKAN HIPOPTESIS
• Hipotesis harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus
bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna, tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna.
• Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka
hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
Pertimbangan dlm Merumuskan Hipoptesis
• Hipotesis harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk
diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data empiris.
• Sebaiknya Hipotesis jangan mencerminkan unsur-unsur moral, nilai-nilai atau sikap.
23
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
1. Hipotesis Konseptual
Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris:
Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya.
Misalnya:
• “Orang Jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”,
• “Jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba”,
• “ Jika hujan kota Malang Banjir”.
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
• Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk
mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada.
• Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide
nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
25
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
• Hipotesis Asosiatif digunakan untuk mencari hubungan antar variable: Hipotesis ini
merumuskan hubungan antar dua variabel atau lebih yang akan diteliti.
• Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus
dapat mengetahui variabel mana yang
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga
2. Hipotesis penelitian (Hipotesis kerja): Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu
masalah yang sedang dikaji.
Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya:
Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah pengangguran
27
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan
Hipotesis yang bersifat obyektif.
Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut
Hipotesis Nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya
Menurut bentuknya
Hipotesis dibagi menjadi tiga:
3. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis
Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik.
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka
(kuantitatif).
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
29
CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS
Cara merumuskan Hipotesis ialah : 1. Rumuskan Hipotesis penelitian, 2. Hipotesis operasional, dan
3. Hipotesis statistik.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang dibuat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
• Contoh:
• Ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga jual gabah di pasaran
• Ada hubungan antara pemupukan dan produksi buah apel.
31
HIPOTESIS OPERASIONAL
Hipotesis operasional ialah hipotesis yang mendefinisikan secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya
agar dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya :
• “Hasil Panen padi” dioperasionalisasikan sebagai
banyaknya hasil gabah (ton) yang dihasilkan di suatu daerah pada musim panen tertentu.
• ”Pemupukan Apel” dioperasionalisasikan sebagai jenis
pupuk dan jumlah pupuk yang digunakan di kebun apel pada
Hipotesis operasional
Hipotesis operasional dirumuskan menjadi dua, yaitu
Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral .
Rumusan Hipotesisnya:
• H0: Tidak ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras di pasaran
• H1: Ada hubungan antara hasil panen padi dnegan harga beras di pasaran.
33
HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang
diterjemahkan menjadi bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
Misalnya:
Diduga ada kenaikan hasil panen padi sebesar 30%, maka Hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut:
• H0: P = 0,3
UJI HIPOTESIS
• Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.
• Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima.
• Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada
hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras di pasaran.
35
Dua jenis kesalahan yang dapat dilakukan oleh peneliti, yaitu:
• Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a).
• Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta
HIPOTESIS
• Jika Rumusan masalah penelitian: “Adakah hubungan antara jam produksi dengan volume produksi?”
• Maka Hipotesis penelitian seharusnya: “Ada hubungan antara jam produksi dengan volume produksi”
• Hipotesis Operasionalnya:
– H0: “Tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
– H1: “Ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
• Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata
– H0 ditolak, artinya penelitian terbukti secara signifikan (empiris) – H0 diterima, artinya penelitian tidak signifikan secara empiris
37
Tugas …….
• Susunlah Hipotesis operasional berdasarkan rumusan permasalahan penelitian yang telah anda tentukan!
• Hipotesis tersebut mengacu pada teori-teori
yang ada.
CONTOH RUMUSAN HIPOTESIS
39
Pak Salyo, seorang pekebun mangga, menyatakan bahwa “produksi buah mangga
yang dihasilkan kebunnya dijamin baik 95%”.
Jika diambil contoh buah mangga 100 buah dan ditemukan yang baik sebanyak 90 buah, maka dengan taraf signifikansi α
= 0.05 apakah pernyataan Pak Salyo
tersebut dapat diterima ?.
HIPOTESIS ASOSIATIF
• HIPOTESIS NOL (H0) YAITU HIPOTESIS YANG MENYATAKAN TIDAK ADANYA HUBUNGAN
ANTARA DUA VARIABEL / LEBIH ATAU TIDAK
ADANYA PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK / LEBIH
• HIPOTESIS ALTERNATIF (H1) YAITU HIPOTESIS
YANG MENYATAKAN ADANYA HUBUNGAN
LIMA LANGKAH UJI HIPOTESIS
1. Merumuskan Hipotesis (H
0dan H
A)
2. Menentukan batas kritis (; db) (Tabel Z)
3. Menentukan nilai Z atau t-hitung (ada rumusnya) 4. Pengambilan keputusan
5. Membuat kesimpulan
41
0 + z/2 - z/2
ZONE Penolakan Ho
Zone Penerimaan Ho
BATAS KRITIS
ZONE Penolakan Ho
KESALAHAN DALAM UJI HIPOTESIS
• Kesalahan Tipe I
Besarnya peluang menolak hipotesis yang
“seharusnya diterima”. Besarnya kesalahan tipe I adalah (misalnya 1%, 5%, atau 10%)
• Kesalahan Tipe II
Besarnya peluang menerima hipotesis yang
“seharusnya ditolak”. Besarnya kesalahan tipe II
UJI DUA SISI & UJI SATU SISI
• Uji dua sisi (two tail) digunakan jika parameter populasi dalam hipotesis dinyatakan sama
dengan (=). (misalnya µ1 = µ2)
• Uji satu sisi (one tail) digunakan jika parameter populasi dalam hipotesis dinyatakan lebih besar (>) atau lebih kecil (<). (misalnya µ1 > µ2)
43
RUMUSAN HIPOTESIS
• Rumusan hipotesis terdiri dari H
0dan H
A– H0: hipotesis observasi – HA: hipotesis alternatif
• Rumusan hipotesis pada H
0dan H
Adibuat
menggunakan simbol matematis sesuai dengan hipotesis
• Beberapa kemungkinan rumusan hipotesis
menggunakan tanda matematis sebagai berikut:
MENENTUKAN BATAS KRITIS
• Perhatikan tingkat signifikansi ( ) yang digunakan.
Misalnya 1%, 5%, atau 10%.
• Untuk uji dua sisi, gunakan /2, dan untuk uji 1 sisi, gunakan .
• Banyaknya sampel (n) digunakan untuk menentukan derajat bebas (db).
– Satu sampel: db. = n – 1
– Dua sampel: db. = n1 + n2 – 2
• Nilai Kritis ditentukan menggunakan Tabel t atau Tabel Z
45
MENENTUKAN KEPUTUSAN
• Membandingkan antara Nilai t-Hitung dengan Nilai t-Kritis. Jika |t-hitung| > t-kritis, keputusan menolak H
0. Sebaliknya ….
• Atau menggunakan gambar kurva distribusi normal. Jika nilai t-hitung berada pada daerah penolakan H
0, maka keputusannya adalah
menolak H
0. dan Sebaliknya, ….
UJI DUA SISI
47
0 +z/2 - z/2
Penolakan Ho Penolakan Ho
Penerimaan Ho
BATAS KRITIS
UJI SATU SISI: SISI KANAN
Penerimaan Ho Penolakan Ho
BATAS KRITIS
UJI SATU SISI: SISI KIRI
49
- z
Penolakan Ho Penerimaan Ho
0
BATAS KRITIS
Uji hipotesis rata-rata, RAGAM diketahui
Hipotesis :
Uji statistika :
ilustrasi
51
Uji hipotesis rata-rata, RAGAM
diketahui
Langkah-langkah uji hipotesis
0 0
0 1
0 0
0 1
0 0
:
: .
:
: .
:
: .
H H c
H H b
H H a
i. Hipotesis :
H1:
SALAH SATU DARI METODE PEMBELAJARAN LEBIH UNGGUL DARIPADA METODE PEMBELAJARAN YANG LAIN
UJI DUA SISI
• H0: μ = μo
• H1: μ ≠ μo
penolakan H0
penolakan H0
daerah penerimaan H0
½ α ½ α
iii. Hipotesis H0 diterima jika : -z
1/2α< z < z
1/2 α53
METODE PEMBELAJARAN A LEBIH UNGGUL DARI PADA
H1:
METODE PEMBELAJARAN B
UJI SATU SISI (KANAN)
• H0: μ = μo
• H1: μ > μo
(daerah kritis)
penolakan H0
daerah penerimaan H0
H1:
DENGAN SISTEM INJEKSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR LEBIH IRIT DARIPADA SISTEM BIASA
UJI SATU SISI (KIRI)
• H0: μ = μo
• H1: μ < μo
(daerah kritis)
penolakan H0
daerah penerimaan H0
α
Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ -z
α55
Perhitungan Z-hitung:
diketahui tidak
0
jika
0
n s
Z X
n Z X
Contoh Uji Hipotesis
Akan diuji hipotesis:
“Rata-rata tinggi mahasiswa PS AGROTEK adalah 160 cm”.
Jika tingkat signifikansi 5% dan diambil sampel random 100 orang mahasiswa ternyata rata-rata 163.5 cm
dengan deviasi standar 4.8 cm.
Apakah hipotesis ini benar?
57
Penyelesaian
i. Hipotesis :
ii. Tingkat signifikansi 0.05 iii. H0 diterima jika
160 :
160 :
1 0
H
H
96 . 1 atau
96 . 1 jika
ditolak
atau jika
ditolak
) 1 2( ) 1
1 2( 1 0
Z Z
H
Z Z
Z Z
H
iv. Perhitungan
v. Karena
Z = 7.29 > 1.96 maka H0 ditolak
Jadi diterima , rata-rata TB mahasiswa PS AGROTEK berbeda dari 160 cm .
29 . 100 7
/ 8 . 4
160 5
.
0
163
n Z X
59
160
1 :
HUji Hipotesis rata-rata berdistribusi Normal, ragam tidak diketahui
Ilustrasi
61
Contoh
Rata-rata sampel 0.83725 dan standar deviasi = 0.02456
UJI HIPOTESIS PROPORSI
0 1
0 0
0 1
0 0
0 1
0 0
:
: .
:
: .
:
: .
P P
H
P P
H c
P P
H
P P
H b
P P
H
P P
H a
63
i. Hipotesis :
ii. Tingkat Signifikansi
iii. Daerah kritis atau batas kritis
iv. Perhitungan :
n
P P
n P X Z
0 0
0
1
Contoh
Seorang petani menyatakan bahwa tanaman jagungnya berhasil panen 90%. Ternyata dalam
sampel 200 orang petani jagung , tanamannya berhasil panen hanya 160 orang.
Apakah pernyataan petani tsb benar?
65
Penyelesaian
i. Hipotesis :
ii. Tingkat signifikansi 0.05
iii. Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ -z
αz ≥ -0,1
iv. Hitungan
9 . 0 :
9 . 0 :
1 0
P H
P H
4.7179 . 200 0
160
0
P
n X Z
Karena z = - 4.717 < -0,13 maka H0 ditolak
Dengan kata lain:
Pernyataan Petani jagung itu tidak benar
67
HIPOTESIS
Jawaban sementara terhadap suatu
permasalahah yang paling dianggap benar
H
0: Pernyataan yang menyatakan tidak berpengaruh, tidak ada perbedaan, tidak ada interaksi dsb.
H
1: Pernyataan yang menyatakan berpengaruh, ada perbedaan, ada interaksi dsb.
Peluang menerima H (P)
Uji Dua Arah
H
0: µ = µ
0lawan H
1: µ ≠ µ
0_ σ/ n
μ 0 _____ x Z H
S/ n
μ 0 _____ x t H
σ
Diketahui Tidak Diketahui
Z ½ά t ½ά;db=n-1
Dibandingkan Tabel
< Ho Diterima
>Ho Ditolak
0.01 α :
dan
0.05
α :
MENGUJI RATA-RATA
69
Uji Satu Arah
H
0: µ ≤ µ
0lawan H
1: µ > µ
0_ σ/ n
μ 0 _____ x Z H
S/ n
μ 0 _____ x t H
σ
Diketahui Tidak
Diketahui
Z ά t ά;db=n-1
Dibandingkan Tabel
< Ho Diterima
>Ho Ditolak
MENGUJI RATA-RATA
Hipotesis H
0: п = п
0lawan H
1: п ≠ п
0______ P(1 n P) P Πo
_________
Z H
<Z Tabel α
0.05 :Ho diterima
≥Z Tabel α
0.05 :Ho ditolak
PENGUJIAN HOMOGENITAS RAGAM Hipotesisis H
0: σ = σ
0lawan H
1: σ ≠ σ
022 S
12 ___S
FH
Disini S
12>S
22<Fα
0.05;db1=n-1,db2=n-2)Ragam Homogen
MENGUJI PROPORSI
71
Uji Dua Arah : Hipotesis H
0: µ
1= µ
2lawan H
1: µ
1≠ µ
2Uji Satu Arah : Hipotesis H
0: µ
1≤ µ
2lawan H
1: µ
1> µ
2BERPASANGAN
TIDAK BERPASANGANn Sd/
_ _
X2 X1
______
tH
X X
½α
α
½αt Tabel
MENGUJI KESAMAAN DUA NILAI RATA-RATA
UJI HIPOTESIS
73
Tabel berikut menjelaskan rumus untuk uji hipotesis.
Nama Rumus Asumsi / Catatan
Satu sampel z-test
(En=One-sample z-test)
(Populasi normal atau n > 30) dan σ diketahui.
(z adalah jarak dari rata-rata sehubungan dengan
simpangan baku rata-rata). Untuk distribusi non-normal memungkinkan untuk dihitung proporsi terkecil dalam sebuah populasi yang berada di dalam k simpangan baku untuk setiap k.
Dua sampel z-test
(En=Two-sample z-test)
Populasi normal dan observasi independen dan σ1 dn σ2 diketahui
Satu sampel t-test
(En=One-sample t-test) (Populasi normal atau n < 30) dan tidak diketahui Pasangan t-test
(En=Paired t-test)
(Populasi normal dari perbedaan atau n < 30) dan tidak diketahui
UJI HIPOTESIS
Dua sampel t-test digabung
(En=Two-sample pooled t-test)
varians yang sama
(Populasi normal atau n1 + n2 > 40) dan
observasi independen dan σ1 = σ2 tidak
diketahui
UJI HIPOTESIS
75
Dua sampel t-test terpisah
(En=Two-sample unpooled t-test) varians tidak sama
(Populasi normal atau n1 + n2 > 40) dan observasi independen dan kedua σ1 ≠ σ2 diketahui
UJI HIPOTESIS
Satu proporsi z-test
(En=One-proportion z-test)
n .p0 > 10 dan n (1 − p0) >
10.
Dua proporsi z-test
(En=Two-proportion z-test) digabungkan
n1 p1 > 5 dan n1(1 − p1) > 5 dan n2 p2 > 5 dan n2(1 − p2)
> 5 dan observasi independen.
UJI HIPOTESIS
77
Dua proporsi z-test
(En=Two-proportion z-test)
tidak digabung
n1 p1 > 5 dan n1(1 − p1) > 5 dan n2 p2 > 5 dan n2(1 − p2) > 5 dan observasi independen.
Chi-squared test untuk varians Populasi normal
UJI HIPOTESIS
Chi-squared test untuk goodness of fit
df = k - 1 - # parameter terestimasi • Semua jumlah yang diharapkan paling tidak 5.[5]
• Semua jumlah yang diharapkan > 1 dan tidak lebih dari 20% dari jumlah yang diharapkan lebih kecil dari 5[6]
Dua sampel F test untuk
persamaan varians Populasi normal
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
σ diketahui atau n 30
σ tidak diketahui dan n < 30
UJI HIPOTESIS NILAITENGAH POPULASI
0 1
n z x 0
0 1
0 1
0 1
2 / 2
/ & z z z
z
z z
z z
1 n
v
n s
t x 0
0 1
2 / 2
/ & t t t
t
t t
t t
0 1
0 1
0 1
79
UJI HIPOTESIS NILAITENGAH POPULASI
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
σ1 dan σ2 diketahui
σ1 = σ2 tapi tidak diketahui
0 2 1 d
0 2
1 d
d
) n ( ) n (
d ) x x
z (
2 1 2
1
0 2
1
2 n
n v
) n 1 ( ) n 1 ( s
d ) x x
t (
2 1
1 2 p
0 2
1
2 n
n
s ) 1 n
( s ) 1 n
s (
2 1
2 2 2
2 1 2 1
p
d ) x x
' (
t 1 2 0
0 2
1
0 2
1
0 2 1
d d d
2 / 2
/ & t' t t
' t
t '
t
t '
t
2 / 2
/ & t t t
t
t t
t t
t '
t
0 2
1
0 2
1
0 2
1
d d d
d
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
pengamatan berpasangan
UJI HIPOTESIS NILAITENGAH POPULASI
0 D d
1 n v
n s
d t d
d 0
0 D
0 D
0 D
d d d
2 / 2
/ & t t t
t
t t
t t
81
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
sebaran hampir normal
UJI HIPOTESIS RAGAM POPULASI
2 0 2
1 n
v
s ) 1 n
(
2 0
2 2
2 0 2
2 0 2
2 0 2
2 0 2
2 0 2
2 0 2
2 2 / 2
2 2 / 1 2
2 2
2 1 2
&
1 n
v
1 n
v
s f s
2 2
1 1
2 2 2 1
) v , v ( f f
) v , v ( f f
2 1
2 1 1
2
0 2
p0
p
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
n kecil
UJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
p0
p p p0 x k/
/α k
0
x 0
/ 0 α /α
α ) p n, (x;
b
) p p bila k
X ( P
bersifat yang
terbesar bulat
bilangan k
an keberhasil banyaknya x
83
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
n kecil
UJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
p0
p
n
x 0
0
α ) p n, (x;
b
) p p bila k
X ( P
bersifat yang
terkecil bulat
bilangan k
k
k
0
x
p
p keberhasilan banyaknya x
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
n besar
hampiran normal
n besar
hampiran normal
UJI HIPOTESIS PROPORSI POPULASI
p0
p 0 0
0
q np
np
z x
0 0 0
p p
p p
p p
2 / 2
/ & z z z
z
z z
z z
2 / 2
/ & z z z
z
z z
z z
2
1 p
p
pˆ 1 qˆ n dan
n
x pˆ x
n pˆ x
n dan pˆ x
) n 1 ( ) n 1 ( qˆ pˆ
pˆ z pˆ
2 1
2 1
2 2 2
1 1 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
p p
p p
p p
85
UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan
kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel yang ada.
Bila kita ingin mengetahui pendapat mahasiswa UPI tentang Kenyamanan Kampus dan menanyai seluruh mahasiswa sensus analisis deskriptif maka tidak perlu uji hipotesis.
Kesimpulan dari uji hipotesis secara statistik hanya berupa “menerima atau menolak
hipotesis” dan
tidak dapat membuktikan kebenaran hipotesis karena statistika ini tidak melakukan
pembuktian.
UJI HIPOTESIS
87
UJI HIPOTESIS
“Penerimaan” suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis , dan
BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR .
“Penolakan” suatu hipotesis terjadi karena TIDAK
Contoh: UJI HIPOTESIS
Seorang pialang saham mengatajan bahwa ia menjamin harga saham minggu ini lebih baik dibandingkan dengan minggu lalu
89
• Hipotesis awal : Harga sahaman bulan ini tidak lebih baik dibandingkan dengan bulan kemarin
Pialang akan mengambil sampel saham2 untuk menguji
pendapatnya dan berharap hipotesis awal ini ditolak, sehingga pendapatnya dapat diterima!