PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I
FASE LATENT DI BPM NY. RIENS KEDIRI TAHUN 2014
Suharti
[email protected] Akbid medika wiyata kediri
Oleh : Suharti
PENDAHULUAN
Sebagian besar persalinan disertai nyeri, bahkan sampai nyeri berat (Susanto, 2012). Nyeri persalinan merupakan bagian pada proses normal yang tidak jarang menyebabkan stres
fisiologis dan psikologis terhadap ibu yang berdampak pada ibu maupun janin. Nyeri persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks serta
ABSTRAK: Setiap wanita bersalin, mengalami nyeri. Hal in i biasa terjadi dan normal, namun demikian nyeri saat persalinan dapat menjadi pemicu stres fisiologis maupun psikologis terhadap ibu yang pasti akan berdampak pula pada janin. Saat kejadian, pasien merasakan kesakitan yang luar biasa, depresi, cemas, gelisah dan bahkan putus asa.
Nyeri persalinan ini merupakan masalah serius yang perlu diatasi, penanganan nyeri secara non farmakologis bisa menjadinpilihan yang tepat untuk mengatasi nyeri persalinan ini. Ada bermacam macam terapi non farmakologis diantaranya adalah dengan pemberian aroma terapi. Aromaterapi lavender mempunyai efek penenang dan anti nyeri yang baik, bila di berikan pada ibu yang mengalami persalinan pada kala I fase latent akan bisa menjadi solusi sebagai penghambat nyeri terutama pada primigravida karena primigravida belum memiliki pengalaman dalam menghadapi nyeri oersalinan . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase latent Primigravida di BPM Ny.
Riens Kediri.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Experimental Designs dengan jenis One Group Pra Post test Designs. Besar sampel adalah 20 responden dan diambil secara Consecutive Sampling. Variabel independennya pemberian minyak aroma terapi lavender dan variabel dependennya intensitas nyeri persalinan kala I fase laten primigravida. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur berdasarkan pedoman pengkajian nyeri. Kemudian data di analisa menggunakan uji T-test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami nyeri berat sebelum pemberian minyak aroma terapi lavender pada persalinan kala I fase laten primigravida sebanyak 14 responden (70,0%) dan sesudah pemberian didapatkan hampir seluruhnya responden berada dalam intensitas nyeri sedang sebanyak 16 responden (80,0%). Hasil uji statistik T-test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 didapatkan p = 0,000 maka H
0ditolak dan H
1diterima, artinya ada pengaruh pemberian minyak aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase latent Primigravida di BPM Ny Riens Kediri.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase latent Primigravida di BPM Ny. Riens Kediri Kediri.
Kata Kunci: aromaterapi lavender, nyeri, persalinan kala i fase latens
iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri mometrium (Bobaus, 2004). Nyeri merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan disebabkan oleh stimulus spesifik mekanis, kimia, elektrik pada ujung- ujung syaraf serta tidak dapat diserah terimakan kepada orang lain (Rodger dan Mander, 2003)Akibat dari nyeri persalinan adalah pasien merasakan kesakitan yang luar biasa, depresi, cemas, gelisah, dll sehingga jika nyeri persalinan ini dibiarkan maka akan menimbulkan efek negatif yaitu persalinan dengan tindakan SC (Natural-childbirth, 2010). Maka dengan Intensitas nyeri persalinan, dibutuhkan terapi non farmakologis yakni dengan pemberian minyak aroma terapi lavender pada ibu bersalin kala I fase latent Primigravida (Alexander, 2009).
Nyeri dapat diatasi secara farmakologik dan non farmakologik.
Penanganan nyeri farmakologi dengan pemberian obat yang terdiri dari analgetika golongan non narkotika, analgetika golongan narkotika, sedangkan penanganan nonfarmakologi merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri persalinan salah satuya dengan pemberian minyak esensial aroma terapi. Minyak lavender adalah minyak aroma terapi yang berkhasiat memberikan ketenangan, rasa nyaman, dan mengurangi stres, serta berfungsi sebagai analgesik (Gilbert dan Harmon, 2003).
Sebagian besar ibu bersalin mengalami nyeri persalinan sekitar 90%.
Beberapa ahli mengatakan bahwa persalinan normal 90% dan 10 % adalah patologis, namun sekarang yang terjadi adalah kebalikan, dimana 10%
persalinan normal dan 90% persalinan patologis dengan lebih memilih tindakan SC. Salah satu penyebabnya adalah ibu-ibu bersalin lebih menganggap dengan bersalinsecara SC akan lebih mengurangi rasa nyeri. Badan
Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa angka persalinan dengan bedah sesar adalah sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di negara- negara berkembang (Natural-childbirth, 2010.
Nyeri pada persalinan kala 1 disebabkan karena penekanan kepala janin pada pelvis, distensi struktur pelvis dan tekanan pada pelvis lumbosakralis.
Nyeri juga dirasakan pada regio lumbal ke-2, bagian bawah punggung, pada paha dan tungka. Sedangkan pada areal vagina dan perinium terjadi sensasi seperti tarikan, tekanan, rasa terbakar, dan kram. Hal inilah yang membuat ibu bersalin ingin mengejan (Rodger dan Mander, 2003). Akibat dari nyeri persalinan akan membuat ibu bersalin merasa kesakitan, gelisah, dan terjadi ketegangan otot (Gilbert dan Harmon, 2003).
Salah satu penanganan nyeri yaitu dengan pemberian terapi non farmokologi, pemberian terapi non farmakologi bermaksud agar intervensi pemberian obat-obatan pada ibu bersalin diminimalkan sehingga disinilah peran dari minyak lavender sangat dibutuhkan. Minyak lavender merupakan salah satu cara pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin secara nonfarmakologi yang mempunyai efek relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi (Alexander, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentang “Pengaruh pemberian aroma terapi lavender Terhadap Intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase latent Primigravida di BPM Ny. Riens Kediri.
RUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap Intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase latent Primigravida di BPM Ny.
Riens Kediri?
Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak vol.3 No.2, Pebruari 2018 : 59-67
TUJUAN PENELITIAN TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase latent Primigravida di BPM Ny. Riens Kediri.
TUJUAN KHUSUS
1. Mengidentifikasi nyeri persalinan kala 1 sebelum diberikan aroma terapi lavender di BPM Ny. Riens Kediri.
2. Mengidentifikasi nyeri persalinan kala 1 sesudah diberikan aroma terapi lavender di BPM Ny. Riens Kediri.
3. Menganalisis pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap Intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase latent Primigravida di BPM Ny. Riens Kediri.
HIPOTESIS
Menurut Aziz Alimul (2010:26), Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari suatu penelitian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
“Ada Pengaruh pemberian aroma terapi lavender terhadap Intensitas nyeri pada persalinan kala I fase latent Primigravida di BPM.Ny Riens Kediri..
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan atau desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir
pengumpulan data dan
mengidentifikasikan struktur dimana penelitian dilaksanakan (Nursalam, 2008).
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian “Pra Experimental Designs“
dengan jenis “One Group Pra Post test Designs“ yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.
Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pra test (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan (x), setelah diberikan perlakuan, kemudian dilakukan kembali post test (pengamatan akhir). Hal ini dilakukan untuk perbedaan yang dihasilkan antara pra test dan post test.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 april s.d 30 unii 2014.Penelitian dilakukan di BPM Ny.Riens Kediri.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala 1 fase latent yang mengalami nyeri persalinan di BPM Ny. Riens yang memenuhi kriteria inklusi.
Sampel penelitian ini adalah diambil rata-rata 2 Bulan ibu bersalin kala 1 fase latent yang mengalami nyeri persalinan di BPM.Ny Riens Kediri
Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau akan yang diteliti. (Nursalam, 2008). Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Ibu yang mengalami nyeri persalinan kala 1 fase latent Primigravida pada Bulan April sampai dengan Bulan Mei.
2. Ibu yang bersedia menjadi responden.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling .Pengambilan data pada sampel penelitian ini dengan memberikan (Aroma terapi lavender) pada responden yang pemberianya di semprotkan pada tisu kemudian dihirup selama 10 menit.Variabel independen penelitian ini adalah pemberian minyak aroma terapi lavender. Variabel dependen penelitian ini adalah Intensitas nyeri persalinan kala I.
Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah prosedur
penggunaan aroma terapi, lembar observasi dan Check list. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data yang dapat dianalisis, meliputi:coding, scoring, tabulating. Kemudian data yang telah disunting kemudian diolah meliputi : indentifikasi masalah penelitian, pengujian masalah penelitian, dengan uji beda “T-tes”yang merupakan uji komporasi pada satu sampel berpasangan (dua pengamatan) untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent dengan tingkat kemaknaan p
= 0,000 < α = 0,05. Tujuan dari analisis uji di atas adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak aroma
terapi lavender terhadap Intensitas nyeri persalinan kala 1 fase latent Primigravida. Analisis ini menggunakan SPSS (Aziz Alimul, 2010).
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Balowerti Kediri.
Pengumpulan data dilakukan mulai pada tanggal 30 April – 30 Mei 2014. Jumlah responden dalam penelitian ini seluruhnya 20 responden. Bab ini menerangkan hasil penelitian sesuai tujuan penelitian tentang pemberian minyak aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase latent primigravida.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Frekuensi Persentase (%)
1. ≤ 20 tahun 14 70,0
2. 20-35 tahun 6 30,0
3 >35 tahun 0 0,0
Jumlah 20 100,0
Berdasarkan tabel .1 menunjukkkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami nyeri pada persalinan kala I fase latent
primigravida berada pada kategori usia ≤ 20 tahun yaitu sebanyak 14 responden (70,0%).
2. Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Primigravida Sebelum Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender.
Tabael 2. Karakteristik Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Primigravida Sebelum Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender.
No. Intensitas Nyeri Sebelum Intervensi
Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak Nyeri 0 0,0
2. Nyeri Ringan 0 0,0
3. Nyeri Sedang 6 30,0
4. Nyeri Berat 14 70,0
Jumlah 20 100,0 Berdasarkan tabel 2 diatas,
menunjukkan hasil observasi
intensitas nyeri persalinan kala I fase laten primigravida sebelum diberikan minyak aroma terapi Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak vol.3 No.2, Pebruari 2018 : 59-67
lavender didapatkan sebagian besar responden berada dalam
intensitas nyeri berat yaitu sebanyak 7 responden (70,0%).
3. Nyeri Persalinan Kala I Fase Latent Primigravida Sesudah Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender
Tabel .3 Distribusi Karakteristik Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten Primigravida Sesudah Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender No. Intensitas Nyeri
Sesudah Intervensi
Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak Nyeri 0 0,0
2. Nyeri Ringan 4 20,0
3. Nyeri Sedang 16 80,0
4. Nyeri Berat 0 0,0
Jumlah 20 100,0
Berdasarkan tabel 3 diatas, menunjukkan hasil observasi intensitas nyeri persalinan kala I fase laten primigravida sesudah diberikan minyak aroma terapi lavender didapatkan sebanyak 4 responden (20,0%) mengalami
perubahan intensitas nyeri dari skala nyeri sedang menjadi nyeri ringan dan sebanyak 16 (80,0%) responden juga mengalami perubahan intensitas nyeri dari skala nyeri berat menjadi nyeri sedang.
4. Pengaruh Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Latent Primigravida
Tabel 4 Tabulasi Silang Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Laten Primigravida Sebelum dan Sesudah Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender.
Pemberian Minyak Aroma terapi lavender
Sesudah
Jumlah Nyeri Ringan Nyeri Sedang
Sebelum Nyeri Sedang 4 2 6
66,7% 33,3% 100%
Nyeri Berat 0 14 1`4
0,0% 100% 100%
Jumlah 4 16
100%
20,0% 80,0%
p = 0,000 α = 0,05
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa intensitas nyeri persalinan kala I fase laten
primigravida sesudah diberikan minyak aroma terapi lavender sebagian besar responden yaitu
`14 orang (100,0%) mengalami intensitas nyeri dari nyeri berat menjadi nyeri sedang dan sebanyak 4 responden (66,7%) mengalami intensitas nyeri dari sedang menjadi nyeri ringan.
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji T-est dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 didapatkan nilai p value = 0,000 (p < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulannya, ada pengaruh pemberian minyak aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase latent primigravida di BPMNy Riens Kediri.
PEMBAHASAN
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Latent Primigravida Sebelum Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender
Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil observasi intensitas nyeri persalinan kala I fase latent primigravida sebelum diberikan minyak aroma terapi lavender didapatkan sebagian besar responden berada dalam intensitas nyeri berat yaitu sebanyak 14 responden (70,0%).
Nyeri persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri mometrium (Bobaus, 2004). Nyeri persalinan merupakan bagian pada proses normal yang tidak jarang menyebabkan stres fisiologis dan psikologis terhadap ibu yang berdampak pada ibu maupun janin. Sebagian besar persalinan disertai nyeri, bahkan sampai nyeri berat (Susanto, 2012). Menurut Cunningham, dkk (2005) peningkatan nyeri tersebut dikarenakan pada kala I persalinan telah mencapai kontraksi uterus dengan
frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang progresif.
Seiring dengan adanya pendataran dan dilatasi serviks yang progresif maka nyeri persalinan juga semakin meningkat.
Berdasarkan fakta dan teori diatas dapat di jelaskan bahwa nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis tubuh yang terjadi hampir pada setiap orang atau individu. Nyeri dapat terjadi mulai dari yang ringan sampai berat dan berbeda-beda pada setiap individu tergantung dari respon atau reaksi orang tersebut terhadap sensasi nyeri. Selain itu dipengaruhi juga dari pendataran dan dilatasi serviks dimana derajatnya semakin tinggi maka nyerinya akan semakin meningkat. Nyeri yang terjadi pada fase latent merupakan nyeri yang disebabkan oleh pembukaan mulut rahim misalnya peregangan otot polos pada uterus. Peregangan ini memberikan rangsangan yang cukup menimbulkan nyeri karena tertekannya ujung saraf saat kontraksi dan peregangnya sebagian besar ibu mengalami nyeri berat, hal ini selain karena berada dalam fase latent ibu juga merupakan primigravida yang belum pernah mengalami nyeri persalinan sebelumnya dimana ibu belum terbiasa sehingga tidak dapat mengontrol responnya terhadap nyeri dengan baik.
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Latent Primigravida Sesudah Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender
Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan hasil observasi intensitas nyeri persalinan kala I fase latent primigravida sesudah diberikan minyak aroma terapi lavender didapatkan sebanyak 4 responden (20,0%) mengalami perubahan intensitas nyeri dari skala nyeri sedang menjadi nyeri Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak vol.3 No.2, Pebruari 2018 : 59-67
ringan dan sebanyak 16 (80,0%) responden juga mengalami perubahan intensitas nyeri dari skala nyeri berat menjadi nyeri sedang.
Nyeri persalinan merupakan bagian pada proses normal yang tidak jarang menyebabkan stres fisiologis dan psikologis terhadap ibu yang berdampak pada ibu maupun janin. Sebagian besar persalinan disertai nyeri, bahkan sampai nyeri berat (Susanto, 2012). Nyeri persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri mometrium (Bobaus, 2004). Akibat dari nyeri persalinan adalah pasien merasakan kesakitan yang luar biasa, depresi, cemas, gelisah sehingga jika nyeri persalinan ini dibiarkan maka akan menimbulkan efek negatif yaitu persalinan dengan tindakan SC (Natural, 2010).
Manfaat minyak aroma lavender menunjukan efek anti kecemasan, Penggunaan minyak lavender secara tradisional sebagai obat untuk mengatasi kecemasan. Minyak levender efektif digunakan untuk mengobat luka dan melawan infeksi kandungan linalool. Dalam minyak lavender memiliki sifat anti septik kuat sehingga ideal membunuh virus dan bakteri. Minyak lavender juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit, saat dioleskan minyak lavender membantu meringankan iritasi kulit, membersikan jerawat, menyembuhkan luka bakar, memar, dan bekas luka. Minyak lavender bermanfaat untuk menyurangi sters dan ketegangan, serta digunakan dalam aromaterapi untuk membantu meringankan insomnia. Minyak lavender digunakan sebagai minyak pijat untuk melemaskan otot dan meredahkan ketegangan, meyurangi rasa nyeri pada persalinan. Minyak lavender kaya ester, senyawa yang membantu mencegah kejang otot. Minyak lavender juga
membantu mngatur suasana hati, sehingga berguna untuk menghilangkan kecemasan, ketegangan, dan depresi.
Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dina Indarti (2009), terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata tingkat nyeri dan kecemasan melahirkan kala 1 sebelum dan sesudah di berikan intervensi, hal tersebut menunjukan bahwa aroma terapi lavender efektif dapat digunakan mengatasi nyeri dan cemas persalinan kala 1.
Berdasarkan fakta yang didukung dengan teori yang ada menunjukan bahwa dengan aroma terapi memberikan efek terhadap penurunan nyeri. Hal ini dapat dilihat dari sebagian responden yang mengalami perubahan nyeri dari berat menjadi sedang. Pemberian minyak aroma terapi lavender yang mengandung senyawa ester dilakukan selama 10 menit secara inhalasi dimana akan mempengaruhi neuron untuk mengantarkan impuls ke sistem limbik yang selanjutnya dikirim ke hipotalamus untuk diproses dan memberikan efek berupa peregangan otot dan meredakan ketegangan otot akibat kontraksi uterus sehingga nyeri dapat dikontrol atau berkurang.
Pengaruh Pemberian Minyak Aroma Terapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Latent Primigravida di BPM Ny.Riens Kediri
Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh terhadap perubahan nyeri perslinan hal ini karena adanya sebagian dari aroma terapi yang memberikan ketenangan dan rasa nyaman sehingga responden dapat mengontrol stres yang dialami akibat nyeri persalinan terutama pada kala 1.
Berdasarkan hasil penelitian di BPM Ny. Riens Kota Kediri terhadap 20
responden diperoleh hasil bahwa minyak aroma terapi lavender yang diberikan kepada wanita melahirkan kala I fase latent primigravida berpengaruh terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase latent primigravida. Hasil analisis menunjukkan bahwa intensitas nyeri persalinan kala I fase laten primigravida sesudah diberikan minyak aroma terapi lavender sebagian besar responden yaitu 14 orang (70,0%) mengalami penurunan intensitas nyeri dari nyeri berat menjadi nyeri sedang dan sebanyak 4 responden (20,0%) mengalami penurunan intensitas nyeri dari sedang menjadi nyeri ringan. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji T-test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 didapatkan nilai p value = 0,000 (p
< 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya, ada pengaruh pemberian minyak aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase laten primigravida di Puskesmas Balowerti Kediri.
Hasil penelitian ini didukung juga oleh hasil penelitian Kim, (2007) tentang penggunaan terapi aroma untuk perawatan post operasi anastesi yang menyatakan bahwa pemakaian aroma terapi lavender signifikan lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan sedatif (P= 0.003), selain itu juga lebih efektif menurunkan nyeri post operasi dibanding analgesik (P= 0.007). Begitu juga oleh hasil studi evaluasi di British Teaching Hospital yang dilakukan oleh Blamey, (2003) menunjukkan penggunaan terapi aroma pada pasien melahirkan relatif tinggi untuk mengurangi nyeri selama proses persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan terapi aroma dengan minyak lavender efektif mengurangi rasa nyeri persalinan kala I fase primigravida. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Hale, (2008) yang mengungkapkan bahwa minyak esensial lavender dapat bermanfaat dalam mengurangi nyeri. Pernyataan
juga diperkuat oleh Hutasoit (2002), bahwa lavender mempunyai efek menenangkan. Sehingga dapat
memberikan ketenangan,
keseimbangan, rasa nyaman, rasa keterbukaan dan keyakinan. Disamping itu lavender juga dapat mengurangi rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh pemberian minyak aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fese latent primigravida. Pada saat proses persalinan uterus berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri dan ketika ibu diberikan aroma terapi nyeri menjadi berkurang. Hal ini disebabkan aroma terapi mempengaruhi saraf yang akan menyebabkan peregangan pada otot uterus.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, 2009. Minyak Aroma
Terapi lavender.
http://www.nu.or.id /Online Suppotr
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Buckle. 2002. Pengertian Minyak Lavender dan Pengaruh Lavender terhadap penurunan Nyeri.
Bagus, I Gede. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.
Jakarta; EGC.
Bobak, I. M., at.al. 2006. Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC
Blamey, 2003, Studi evaluasi British teacing hospital
Hidayat, Azis Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Azis Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak vol.3 No.2, Pebruari 2018 : 59-67
Hutasoid, 2002. Esensial oil (Departemen of Health).
Hale, 2008. khasiat dan manfaat minyak lavender. http.www.nu.or.id/Onlain suppotr
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNKPK- KR.
Manuaba dkk, 2001, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Genekologi dan KB, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
.