• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A-339

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

Khairul Muhajir1

Jurusan Teknik Mesin, Institut Sains &Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28, (Komplek Balapan), Yogyakarta

E-mail : khairul.muhajir@ymail.com

ABSTRAK

Top One Octane Booster adalah zat akditif yang berfungsi untuk menaikkan angka oktan pada bahan bakar bensin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil perbandingan emisi gas buang yang dihasilkan motor. Dengan menggunakan Top One Octane Booster dan tanpa menggunakan. Top One Octane Booster. Variabel penelitian yang digunakan adalah putaran, yaitu putaran 1500 – 6000 rpm dan fariasi bahan bakar yaitu premium murni dan premium + Top One Octane Booster. Pengujian dilakukan pada motor tanpa beban. Adapun data yang diambil adalah kandungan CO, CO2, HC dan

( lambda ). Penelitian ini dilakukan pada motor yang bekerja dalam keadaan AFR yang tinggi (Campuran kurus), melebihi AFR teoritis. Penurunan emisi gas HC pada penambahan Top One Octane Booster sebesar 11 %, penurunan emisi gas CO2 sebesar 8 % .Tetapi kadar CO pada gas buang mengalami kenaikan 43,7% dan aman untuk digunakan sebagai pencampur bahan bakar premium.

Kata kunci : Premium, Top One Octane Booster, Emisi gas buang.

ABSTRACT

Top One Octane Booster is additive zat functioning for octane number boosting up in gasoline fuel. The target of this research is to get result of comparison the gas emition yielded by motor, by using Top One Octane Booster and using without Top One Octane Booster. The used research variable is the rotation, that is rotation 1500 rpm – 6000 rpm and fuel variation that is premium and premium + Top One Octane Booster. The examination conducted at motor without burden. As for taken data is content of CO, CO2, HC and

( lambda ). This research conducted at laboring motor in a state of high Air Fuel Ratio (thin mixture), exceeding AFR theoretical. Degradation gas emition of HC at addition of Top One Octane Booster equal to 11 %, the degradation gas emition of CO2 equal to 8 %. But rate of CO at gas emition experiencing of increase 43,7 % and piece to using as of premium fuel mixer.

Keywords : Premium, Top One Octane Booster, gas emition.

PENDAHULUAN

Top One Octane Booster adalah suatu zat aditip yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas bahan bakar bensin, khususnya adalah menaikkan angka oktan. Pengaruh penggunaan zat aditip ini adalah (1), Menaikkan angka oktan antara 1,5 – 3 angka. (2). Menaikkan akselerasi sampai 6%. (3).

Menghemat bahan bakar antara 10 – 20%. (4). Mengurangi kandungan gas berbahaya sampai 50%.

(5). Membantu mengeluarkan karbon keluar dari ruang bakar. Perbedaan besar angka oktan akan mempengaruhi kualitas pembakaran, semakin besar angka oktan maka kecenderungan bahan bakar tersebut terjadi detonasi akan semakin kecil.

Banyaknya bermunculan zat aditip dipasaran menandakan sadarnya masyarakat sekarang akan pentingnya menghemat bahan bakar yang semakin lama akan semakin langka, dan sadarnya arti pencemaran lingkungan yang disebabkan gas buang dari kendaraan bermotor.

Pokok permasalahan adalah pengaruh penggunaan campuran Top One Octane Booster dengan premium terhadap emisi gas buang pada motor bensin 4-tak, khususnya motor Yamaha Vega R.

Dipasaran telah banyak tersedia produk atau jenis zat aditip dengan berbagai, merk dan bentuk serta kriteria pemakaian yang berbeda. Merk dan bentuk zat aditip tentunya akan berpengaruh pada proses kesempurnaan pembakaran yang terjadi di ruang bakar, konsumsi bahan bakar, serta emisi gas buang yang dihasilkan.

(2)

A-340

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil perbandingan emisi gas buang yang dihasilkan motor. Dengan menggunakan Top One Octane Booster dan tanpa menggunakan Top One Octane Booster.

Manfaat dari penelitian ini adalah hasil analisa ini diharapkan diperoleh apakah Top One Octane Booster layak apa tidak terutama jika ditinjau dari segi emisi gas buang dan sebagai acuan atau pedoman dalam pengembangan teknologi automotif.

Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Pengujian dilakukn pada motor 4 langkah, yaitu motor Yamaha Vega R Th 2005.

2. Tidak menghitung prestasi motor berupa torsi dan daya.

3. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat gas analizer dengan type STARGAS 898, terhadap kandungan HC, CO, CO2, dan

(lambda) dalam gas buang motor bensin.

4. Pengujian dilakukan pada sepeda motor tanpa beban.

METODE

1. Metode literatur.

Studi literatur untuk mengumpulkan data–data serta memperdalam terhadap materi studi. Baik dari buku – buku, media massa maupun dari media elektronik (Internet) dan juga media yang lainnya.

2. Metode observasi.

Metode observasi merupakan tahapan dari pengamatan dan pelaksanaan pengujian untuk dapat menarik kesimpulan, sebagai bagian dari penyusunan Laporan Penelitian

PEMBAHASAN

Tabel 1.

Vs Putaran Bahan

Bakar

Putaran Motor dalam Rpm

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Premium

Murni 1,68 1,7 1,84 2,11 1,97 1,98 2,04 2,13 2,1 2,19

Premium+

Top One Octane Booster

1,6 1,74 1,74 1,85 2,00 2,12 2,16 2,21 2,28 2,24

Tabel 2. AFR Vs Putaran Bahan

Bakar

Putaran Motor dalam Rpm

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Premium

Murni 24,7 25,1 28 31 28,9 29 30 31,3 30,9 32,2

Premium+

Top One Octane Booster

23,4 25,6 25,6 27,3 29,4 31,2 31,7 32,5 33,5 32,9

Tabel 3. CO Vs Putaran Bahan

Bakar

Putaran Motor dalam Rpm

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Premium

Murni 6,504 4,75 2,517 0,272 1,08 0,636 0,271 0,204 0,211 0,213 Premium+

Top One Octane Booster

7,653 5,547 4,617 3,019 0,936 0,246 0,195 0,199 0,175 0,162

(3)

A-341

Tabel 4. CO2 Vs Putaran Bahan

bakar

Putaran Motor dalam Rpm

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Premium

Murni 7,6 11,27 12,46 11,85 12,72 13,35 13,02 12,08 12,34 11,31 Premium+

Top One Octane Booster

7,31 9,39 11,13 11,56 12,5 12,04 11,72 11,17 10,64 11,04

Tabel 5. HC Vs Putaran

Bahan Bakar Putaran Motor dalam Rpm

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000

Premium Murni 2034 745 522 593 453 349 304 340 325 397

Premium +

Top One Octane Booster 1698 592 424 446 451 396 384 396 331 280

Grafik 1. AFR Vs Putaran

Pada penggunaan kedua bahan bakar, yaitu premium murni dan campuran premium dengan Top One Octane Booster pada tiap putaran rata rata terjadi kenaikan AFR, yang disebabkan oleh campuran bahan bakar + udara terlalu kurus. Pada putaran 3500 – 6000 rpm penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster cenderung terjadi kenaikan AFR dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Ini disebabkan bahwa Top One Octane Booster berfungsi untuk menaikkan angka octane, sehingga pada kondisi motor yang beroperasi pada campuran kurus bahan bakar premium + Top One Octane Booster ini mengalami tingkat kelebihan oksigen yang lebih banyak di bandingkan penggunaan bahan bakar premium murni. Ini dikarenakan pada kondisi campuran kurus untuk mendekati angka AFR teoritis bahan bakar yang memiliki angka oktane lebih tinggi membutuhkan udara yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni.

Pada kedua penggunaan campuran bahan bakar, kandungan CO pada setiap putaran cenderung mengalami penurunan, ini disebabkan karena perbandingan campuran bahan bakar – udara terlalu kurus, yang disebabkan oleh penyetelan Air screw terlalu besar.

Pada putaran 3500 – 6000 rpm penggunaan premium yang dicampur dengan Top One Octane Booster mengalami penurunan kandungan CO pada gas buang dibandingkan menggunakan premium murni, ini disebabkan pencampuran Top One Octane Booster dengan premium, mengalami kenaikan angka oktan, sehingga pada kondisi campuran kurus bahan bakar ini mengalami tingkat kekurusan yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan premium murni. Pada putaran 3500 – 6000 Rpm pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster terjadi penurunan kandungan CO sebesar 0,7 %

AFR Vs Putaran

0 5 10 15 20 25 30 35 40

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran Motor (Rpm)

AFR

Premium Premium+Top One Octane Booster

(4)

A-342

Grafik 2. CO Vs Putaran

Grafik 3. CO2Vs Putaran

Pada grafik ini terlihat bahwa penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster menghasilkan kandungan emisi gas buang CO2yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni, ini disebabkan campuran bahan bakar + udara lebih kurus. Sehingga mengalami pembakaran yang lebih tidak sempurna dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Tetapi pada kedua penggunaan bahan bakar pada putaran 4000 – 6000, rpm.

kandungan CO2pada gas buang mengalami penurunan, ini didukung oleh grafik AFR yang semakin naik, artinya terjadi pembakaran yang semakin tidak sempurna. Pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster terjadi pengurangan kadar CO2 sebesar 9,5 % Volume.

Pada penggunaan bahan bakar premium murni ataupun dengan pencampuran Top One Octane Booster, pada putaran 1500 rpm menghasilkan kandungan HC yang lebih tinggi dibandingkan kandungan HC yang terjadi pada putaran 2000 – 6000 rpm. Ini disebabkan karena temperatur yang terlalu rendah untuk terjadinya pembakaran, maka mengakibatkan perambatan pembakaran juga berjalan semakin lambat, sehingga kandungan HC keluar sebelum terbakar.

Pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster menghasilkan kandungan HC pada emisi gas buang yang lebih rendah bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Ini disebabkan pada penggunaan Top One Octane Booster yang mengakibatkan angka oktan menjadi naik, sehingga cenderung memiliki sifat lebih mudah terbakar dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni.

Pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster terjadi pengurangan kadar HC sebesar 66,4 ppm / Volume.

Grafik CO Vs Putaran

0 2 4 6 8 10

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran motor (rpm)

CO (% Vol)

Premium Premium+Top One Oktane Booster

Grafik CO2 Vs Putaran

0 2 4 6 8 10 12 14 16

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran Motor (rpm)

CO2 (% Vol)

Premium Premium+Top One Octane Booster

(5)

A-343

Grafik 4. HC Vs Putaran

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian pengaruh penggunaan campuran Top One Octane Booster dengan premium terhadap emisi gas buang pada motor Yamaha Vega R, data yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai kualitas pembakaran dan dapat diambil kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Penggunaan Top One Octane Booster mengalami kenaikan kadar CO sebesar 43,7 %. Pada putaran 1500 Rpm - 3000 Rpm pada kondisi campuran kurus, penggunaan Top One Octane Booster + premium menghasilkan gas CO yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan premium murni. Yaitu mengalami kenaikan 7,2 % Vol. Tetapi pada putaran 3500 Rpm – 6000 Rpm menghasilkan kandungan gas CO yang lebih rendah. Yaitu mengalami penurunan sebesar 0.9 % Vol.Dari kedua jenis bahan bakar, masih memenuhi ambang batas yang teleh ditentukan pemerintah, yaitu sebesar 4,5 % Vol. karena kedua jenis bahan bakar memiliki kandungan CO rata- rata, untuk premium + Top One Octane Booster sebesar 2,3 % Vol dan premium murni 1,6 % Vol.

2. Pada penggunaan Top One Octane Booster + premium menghasilkan kadar HC rata-rata sebesar 539 ppm Vol, dan premium murni menghasilkan kadar HC rata-rata 606 ppm Vol. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan Top One Octane Booster dapat menurunkan kadar HC pada gas buang sebesar 67 ppm Vol atau 11 %

3. Pada penggunaan Top One Octane Booster + premium menghasilkan gas CO2, rata-rata sebesar 10,85 % Vol dan bila menggunakan premium murni menghasilkan gas CO2, rata-rata sebesar 11,8

% Vol. Artinya dengan menambahkan Top One Octane Booster maka akan mengurangi kandungan emisi gas CO2 sebesar 8 %.

4. Pada putaran motor 3500 Rpm, yaitu pada AFR 29,4 : 1 merupakan titik kulminasi dari penggunaan bahan bakar Top One Octane Booster + premium terhadap AFR bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni.

DAFTAR PUSTAKA

Arends BPM, Berenschot H. 1980. Motor Bensin. Jakarta: Erlangga Aris Munandar, Wiranto. 1988. Motor Bakar Torak. Bandung: ITB.

Cengel A. Yunus, Michael A. Boles, 1994, “ Termodinamics An Engineering Approach “, Mc Graw- Hill, Inc, New York.

Daryanto. 2003. Motor Bensin Pada Mobil. Bandung: CV. Yrama Widya.

Majalah Montorku edisi XXIX /MTR/ MINGGU II/SEPTEMBER 2006

Nugroho Agus. 2005. Pengaruh Penambahan Etanol Pada Motor Astrea Grand Terhadap Emisi Gas Buang Dan Konsumsi Bahan Bakar. Yogyakarta. ISTA.

Prihandana Rama, Hendroko Roy, & Nuramin Makmuri. 2003. Menghasilkan Bio Diesel Murah, Mengatasi Polusi & kelangkaan BBM.

Team. 1994. Training Man

ual Toyota.

Grafik HC Vs Putaran

0 500 1000 1500 2000 2500

1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran Motor (rpm)

HC (ppm Vol)

Premium Premium+Top One Octane Booster

Gambar

Tabel 4. CO 2  Vs Putaran  Bahan
Grafik 2. CO Vs Putaran
Grafik 4. HC Vs Putaran

Referensi

Dokumen terkait

The Devil Wears Prada by Lauren Weisberger is the story of Andrea Sachs, a.. 23 year old woman who aspires to write for The New Yorker

Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan

Memahami pendidikan yang semakin hari semakin kompleks baik aspek pendidik, peserta didik, materi, media, metode dan lingkungan pendidikan diperlukan pula diperlukan

[r]

Pelaksanaan penilaian portofolio masih memiliki keterbatasan, diantaranya dibutuhkan waktu cukup lama dalam pelaksanaannya, dibutuhkan lahan yang luas untuk pengumpulan setiap

Pada penelitian utama, data yang dikumpulkan dari variabel terikat yaitu kadar serat, aktivitas antioksidan, amilosa dan uji kesukaan mi basah dengan substitusi

1548/LS-BJ/2019 Pembayaran Belanja Honorarium Tenaga Promkes Bagian Bulan Januari s/d April 2019, Melalui Kegiatan Pelayanan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas

Bagi calon mahasiswa yang dinyatakan LULUS, berkas kelulusan dapat diambil di Sekretariat PMB UGJ Tanggal 26