• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PIKIR YANG HARUS DI RUBAH. DJOKO SURYANTO Hp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA PIKIR YANG HARUS DI RUBAH. DJOKO SURYANTO Hp"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

DJOKO SURYANTO Hp. 0812 952 6683

POLA PIKIR YANG HARUS DI RUBAH

(2)

ALASAN MERUBAH POLA PIKIR TENTANG PENGENDALIAN BANJIR DI INDONESIA

1. TURUNNYA HUJAN ADALAH RAHMAT ALLAH DENGAN TUJUAN UNTUK SUMBER KEHIDUPAN DAN SUMBER SUMBER AIR DI BUMI.

2. TURUNNYA HUJAN BULANAN RELATIVE SAMA BESARNYA.

DAN TETAP

3. SOLUSI PENGENDALIAN BANJIR SELAMA INI, TIDAK MENYELESAIKAN DI LOKASI PENYEBABNYA DAN

BERTENTANGAN DENGAN TUJUAN DITURUNKANNYA HUJAN.

4. PENYEBAB UTAMA BANJIR KARENA PERBUATAN KITA,

PEMBANGUNAN TIDAK MEMPERHATIKAN EKOLOGI. MERUSAK DAERAH ALIRAN SUNGAI ( BUKTI BANJIR JAKARTA )

5. KITA BUTUH AIR TAWAR, BAHKAN SEMUA MAHKLUH DI BUMI INI , DAN HANYA SATU SATUNYA SUMBER AIR TAWAR YANG

UTAMA DI DAPAT DARI KEJADIAN TURUNNYA HUJAN.

(3)

POLA PIKIR PENGENDALIAN BANJIR YANG AKAN DITERAPKAN

Kejadian turunnya Hujan adalah satu satunya sumber air tawar untuk kebutuhan seluruh mahkluk di bumi, oleh karena itu kita wajib menyimpannya , karena kita tidak dapat melakukan terjadinya hujan.

(4)

Musim hujan banjir , Musim kemarau kekeringan Ada yang salah dalam mengelola hujan di Indonesia

Alasannya adalah :

Maksud di turunkannya hujan adalah Rahmat Allah untuk seluruh makhluk di alam semesta ini sebagai sumber kehidupan dan menjadi sumber sumber di bumi bertujuan untuk memberikan keyakinan , keimanan ; peringatan bagi umatnya untuk di maknahi sebagai hikmah bagi umat yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,

Al Furqaan : 48 dan Al A`raaf : 57

''Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).'‘Alquran surah Az-Zukhruf [43] ayat 11,

(5)

”Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber di bumi kemudian ditumbuhkannya-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu Kami melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal”. (QS.Az-Zumar,:21).

Jadi sudah cukup jelas ketiga firman Allah SWT tersebut , maksud,tujuan dan fungsinya hujan adalah :

RAHMAT ;

SUMBER KEHIDUPAN DAN SUMBER SUMBER DI BUMI

(6)

Sungguh ironis melihat fenomena krisis air bersih melanda Indonesia, sebuah negara yang kaya air. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki 6% persediaan air dunia atau sekitar 21%

persediaan air Asia Pasifik (Abe, 2011)[1].

Namun dalam Forum Air Dunia II di Den Haag yang diselenggarakan pada Maret 2000, dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang akan mengalami krisis air pada tahun 2025. Masih jauh dari tahun 2025, Indonesia nampaknya telah merasakan keterpurukan kuantitas dan kualitas air (Lubis, 2012)[2].

(7)

Jumlah air di bumi ini 97 % adalah air asin yang berada di lautan dan 3 % adalah air tawar, dari 3 % tersebut 30

% air dalam tanah dan 70 % ada di gunung es dan glacier, hanya 0,3 % air tawar yang ada di permukaan yang bisa di manfaatkan oleh manusia.

Melalui siklus hidrologi terjadilah hujan , dari air laut yang asin diproses menjadi air tawar untuk kebutuhan semua mahkluk dan setelah air dikirim ke daratan melalui hujan, PANTASKAH AIR HUJAN ITU DIBUANG LAGI KE LAUT , dalam rangka PENGENDALIAN BANJIR,

??? Yang selama ini umumnya dilakukan di Indonesia.

CARA INI TIDAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAH KARENA MENIMBULKAN MASALAH BARU YAITU KEKERINGAN DI MUSIM KEMARAU, CONTAH FAKTA BANJIR JAKARTA

(8)

PENYEBAB BANJIR JAKARTA

ADALAH : BERKURANGNYA DAERAH RESAPAN KARENA TERJADI PENUTUPAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN DI WILAYAH DKI

(9)

FAKTA DAN DATA PERTAMA ADALAH :

CURAH HUJAN BULANAN SELAMA 40 TAHUN RELATIVE SAMA,

Memperhatikan hasil pengamatan dari BMKG yaitu :

Perubahan normal curah hujan 1981-2010 dengan 1971-2000

menampilkan informasi perubahan normal curah hujan 30 tahunan di wilayah Indonesia. Data yang digunakan adalah data curah hujan

rata-rata bulanan selama periode 1971-2010 yang dikumpulkan dari titik pengamatan yang tersebar di Indonesia, yang selanjutnya diolah menjadi informasi curah hujan normal dalam 2 (dua) rentang waktu 1971-2000 dan 1981-2010. Ada 83 titik pengamatan di 11

Provinsi,yang hasilnya relative sama dan tetap setiap bulannya.

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

REPUBLIKA.CO.ID, Berdasarkan hasil penelitian, dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun.

Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah "tetap": yakni 513 triliun ton. Menurut Harun Yahya, fenomena alam itu sesunguhnya telah dinyatakan dalam Alquran sejak abad ke-7 M dengan menggunakan istilah

"menurunkan air dari langit menurut kadar".

Mari kita simak Alquran surah Az-Zukhruf [43] ayat 11, ''Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).''

Menurut Harun Yahya, air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut

"ukuran atau kadar" tertentu. ''Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini,'' ujar pemilik nama asli Adnan Oktar ini.

Bahkan, kata dia, sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini. Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini.

Satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti

dinyatakan dalam Alquran. Maha Benar Allah SWT dengan Segala Firmannya..

(15)

FAKTA DAN DATA KEDUA ADALAH :

BERKURANGNYA DAERAH RESAPAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN di

WILAYAH DKI, INI AKIBAT PERBUATAN MANUSIA.

(16)

Daerah resapan yang berkurang di watershed area

(17)

2000 0 2000 Meters Peta Penutupan Lahan DKI Jakarta Tahun 1972 690000

690000 695000

695000 700000

700000 705000

705000 710000

710000 715000

715000

9295000 9295000

9300000 9300000

9305000 9305000

9310000 9310000

9315000 9315000

9320000 9320000

9325000 9325000

KETERANGAN DANAU FASILITAS UMUM LAHAN TERBUKA PERMUKIMAN RAW A/TAMBAK/LAUT SAWAH VEGETASI

2000 0 2000 Meters Peta Penutupan Lahan DKI Jakarta Tahun 1983 690000

690000 695000

695000 700000

700000 705000

705000 710000

710000 715000

715000

9295000 9295000

9300000 9300000

9305000 9305000

9310000 9310000

9315000 9315000

9320000 9320000

9325000 9325000

KETERANGAN DANAU FASILITAS UMUM LAHAN TERBUKA RAW A/TAMBAK/LAUT SAWAH URBAN VEGETASI

2000 0 2000 Meters Peta Penutupan Lahan DKI Jakarta Tahun 1993 690000

690000 695000

695000 700000

700000 705000

705000 710000

710000 715000

715000

9295000 9295000

9300000 9300000

9305000 9305000

9310000 9310000

9315000 9315000

9320000 9320000

9325000 9325000

KETERANGAN AIR/SUNGAI FASILITAS UMUM LAHAN TERBUKA PERMUKIMAN RAWA/TAMBAK/LAUT SAWAH VEGETASI

2000 0 2000 Meters Peta Penutupan Lahan DKI Jakarta Tahun 1998 690000

690000 695000

695000 700000

700000 705000

705000 710000

710000 715000

715000

9295000 9295000

9300000 9300000

9305000 9305000

9310000 9310000

9315000 9315000

9320000 9320000

9325000 9325000

KETERANGAN AIR/SUNGAI FASILITAS UMUM LAHAN TERBUKA PERMUKIMAN RAWA/TAMBAK/LAUT SAWAH VEGETASI

2000 0 2000 Meters Peta Penutupan Lahan DKI Jakarta Tahun 2002 690000

690000 695000

695000 700000

700000 705000

705000 710000

710000 715000

715000

9295000 9295000

9300000 9300000

9305000 9305000

9310000 9310000

9315000 9315000

9320000 9320000

9325000 9325000

KETERANGAN AIR/SUNGAI FASILITAS UMUM LAHAN TERBUKA PERMUKIMAN RAW A/TAMBAK/LAUT SAWAH VEGETASI

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI JAKARTA TAHUN

1972-2002

1972

1983

1993

1998

2002

Jakarta telah secara signifikan kehilangan daerah hijau, daerah resapan air, danau-danau kecil dan waduk, dan lain-lain akibat

konversi guna lahan

23

(18)

FAKTA DAN DATA KE TIGA ADALAH :

MENINGKATNYA DEBIT BANJIR DI MUSIM HUJAN DAN MENURUNNYA DEBIT DI MUSIM KEMARAU

(19)

Gambar 4.1. Kenaikan debit puncak di S. Ciliwung Hulu

(20)

Gambar 4.2. Penurunan debit rendah di S. Ciliwung Hulu di stasiun Katulampa

Sumber data RENCANA DETIL PENANGANAN BANJIR JABODETABEKJUR (2)

(21)

FAKTA DAN DATA KE EMPAT ADALAH :

MENINGKATNYA DAERAH GENANGAN DI DKI SETIAP TAHUN PADA MUSIM HUJAN DAN TERJADI PENINGKATAN KEKERINGAN DIMUSIM KEMARAU

(22)

Luas Wilayah Banjir di Jakarta yang semakin meningkat

(23)

Perubahan iklim yang ditandai dengan perubahan pola hujan

dan jumlah intensitas hujan sering dianggap sebagai faktor yang menyebabkan kejadian banjir di kawasan Jabodetabek. Namun demikian, berdasarkan data curah hujan bulanan dan harian yang ada di kawasan ini tidak dapat menjelaskan bahwa

terdapat perubahan pola dan intensitas hujan.

Data curah hujan bulanan di stasiun Jakarta Obs (1866-2003) yang disajikan pada Gambar 3.21 menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan pola hujan di kawasan ini.

Dengan kata lain, anggapan bahwa penyebab utama banjir wilayah Jabodetabek akibat perubahan iklim dan curah hujan adalah sama sekali tidak berdasar data dan fakta.

Sumber data PEYUSUNAN RENCANA DETAIL PENANGAN BANJIR JABODETABEKJUR ( 1 ) Hal. 57 HASIL RENCANA INILAH YANG BENAR SESUAI FAKTA PENYEBABNYA DAN REKOMENDASINYA SBB.

(24)

Gambar 3.21. Curah Hujan Bulanan Jakarta tahun 1866-2003 (sumber: BMG)

(25)

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil analisis kawasan dan hasil analisis kajian dapat simpulkan sebagai berikut : 1. Kejadian banjir di Jakarta dan sekitarnya dipicu oleh perubahan penutupan lahan terutama pembangunan pemukiman baik di hulu, tengah maupun hilir yang tidak diimbangi dengan resapan,

2. Pola hujan dalam tempo 150 tahun terakhir menunjukkan banjir di Jabodetabek dapat dikendalikan karena penyebab utamanya bukan perubahan pola iklim dan curah hujan.

3. Penyebab utama banjir di Jakarta adalah karena sistem drainase di Jakarta yang kurang baik, pola penggunaan lahan yang tidak optimal, dan konsentrasi penduduk yang padat sehingga berdampak pada ditribusi pemukiman yang tidak diimbangi daerah resapan

4. DAS Ciliwung di bagian hulu dan tengah dapat dikendalikan dengan pendekatan vegetatif 61,1% dan sipil teknis 38,9% sementara di DAS Cisadane, vegetatif 84.56% dan sipil teknis 15,45% sedangkan di DAS Kali Bekasi pendekatan vegetatif 72,51% dan sipil teknis 27,49%, di DAS Pesangrahan pendekatan vegetatif 47,3% dan sipil teknis 52,72%, di DAS Kali Angke pendekatan vegetatif 54,68% dan 45,32% sipil teknis, di DAS Sunter 45,42% vegetatif dan 54,58% sipil teknis, sedangkan di DAS Cakung, Krukut dan Grogol hanya pendekatan teknis 100% yang berupa pembuatan sumur resapan.

(26)

KESIMPULAN DARI SAYA ADALAH :

Pengendalian Banjir di Indonesia harus ada Perubahan POLA PIKIR Yang sekarang dengan cara menormalisasi Sungai agar genangan banjir atau limpasan air cepat dibuang kelaut adalah kesalahan besar, dan tidak menyelesaikan banjir itu sendiri, karena penyebab banjir bukan di badan sungai tapi di DAERAH ALIRAN SUNGAI, INGAT INTENSITAS HUJAN ITU TETAP SETIAP BULAN ATAU SETIAP TAHUN.

PENGENDALIAN BANJIR SAAT INI HARUS DENGAN POLA PIKIR SIMPANLAH AIR HUJAN UNTUK KEBUTUHAN DI MUSIM KEMARAU DENGAN CARA :

PERBAIKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN MELAKUKAN

REBOISASI HUTAN; PEMBUATAN SUMUR RESAPAN; BIOPORI; WADUK; DANAU ATAU SITU DLL.

BANYAK TEKNOLOGI YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENYIMPAN AIR HUJAN.

(27)

Djoko Suryanto, ME. lahir di Bojonegoro pada tanggal 22 Desember 1953. Pendidikan di University of Roorkee India dengan gelar S-2 Master of Engineering Ground Water Hydrology. Pada tahun 1990.

Bekerja di Departemen Pekerjaan Umum dari Tahun 1973 pada Proyek Irigasi Cisadane ( PROSIDA ) sampai tahun 2000

Provinsi Banten Pada Dinas Pekerjaan Umum sampai Tahun 2009

Kota Tangerang Selatan sebagai Kepala Dinas Tata Kota sampai Tahun 2012, kemudian Pensiun pada tanggal 1 Januari 2013.

Aktivitas sekarang mencoba untuk menulis tentang masalah Banjir yang terjadi di Jakarta dan Indonesia pada umumnya, karena ilmu Hidrologi itu yang saya bidangi serta pengalaman bekerja selama 37 tahun di bidang pengairan atau Sumber Daya Air.

Gambar

Gambar 4.1. Kenaikan debit puncak di S. Ciliwung Hulu
Gambar 4.2. Penurunan debit rendah di S. Ciliwung Hulu di stasiun Katulampa
Gambar 3.21. Curah Hujan Bulanan Jakarta tahun 1866-2003 (sumber: BMG)

Referensi

Dokumen terkait

Pada pelaksanaan siklus I nilai-nilai yang diperoleh peserta didik kelas XI TPM B SMK Negeri 2 Surakarta pada pembelajaran mata diklat CNC Dasar TU-3A

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU BK DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sedangkan dari kawasan ASEAN, pesaing utama komoditas ini adalah Malaysia dengan penguasaan pasar sebesar 7,35 persen. Ekspor Utama ke Malaysia : Batubara, Minyak Kelapa Sawit

Keberadaan kelembagaan tersebut menjadi sangat strategis dalam upaya membantu pemenuhan kebutuhan unggul padi khususnya dalam mendukungprogram Peningkatan Produksi Beras

Berkaitan dengan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba warung “PANGESTU” dan untuk

Pada Gambar 5 menunjukkan nilai rerata pengembangan tebal papan partikel yang menggunakan perekat campuran UF dan isosianat lebih rendah dibandingkan yang menggunakan UF

Jadi, yang dimaksud dengan judul “Peran Pimpinan Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Organisasi di SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kecamatan Nalumsari Kabupaten

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions.. Start Free Trial