• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

Praktek klinik bidan IIS JONI berdiri pada tahun 1992. Klinik bidan ini didirikan oleh Ibu Hj. Iis Sulistiawati yang pada saat itu sedang bekerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di Jakarta Timur. Klinik Bidan IIS Joni adalah instansi yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai klinik yang sangat berkembang untuk menolong masyarakat kalangan menengah kebawah serta membuka lapangan kerja bagi tenaga medis. Diharapkan Klinik Bidan IIS JONI mampu memberikan konsultasi dan pedampingan yang sinergis pada area strategis, sehinigga dapat memberikan hasil yang baik dan menuju performa produktivitas proses yang maksimal.

Pada awalnya Klinik Bidan IIS JONI didirikan untuk melayani kebutuhan warga sekitar. Di sekitar daerah rumah beliau tidak ada nya yang membuka jasa klinik yang bisa membantu masyarakat yang berada dekat di sekitar sana. Karena alasan nya ingin menolong warga sekitar serta yang memerlukan jasa seperti ini.

Akhirnya, Ibu Iis memutuskan membuka praktek klinik di rumahnya. Selanjutnya yaitu karena ingin mengembangkan sayap atas semua hasil pendidikan nya yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai dan terjangkau oleh masyarakat sekitar.

Seiring dengan berjalannya waktu, Klinik Bidan IIS JONI berkembang menjadi besar, disebabkan oleh semakin banyaknya pasien yang ingin ditolong oleh Ibu Hj. Iis Sulistiwati. Hal ini lah yang mendasari beliau untuk mengembangkan Klinik ini kearah yang lebih baik, karena semakin banyak pula layanan yang harus diberikan pada pasiean. Saat ini telah terdapat 10 pegawai yang bekerja di Klinik Bidan IIS JONI. . Fasilitas pelayanan yang disediakan oleh Klinik Bersalin Bidan Iis Joni meliputi Pelayanan dan pemeriksaan ibu hamil 24 jam, Pelayanan Imunisasi

(2)

2

ibu hamil, bayi dan anak, Pelayanan KB, Menolong persalinan normal (Rawat Inap), dan Merujuk ibu hamil yang kehamilan abnormal. Pelayanan penunjang yang tersedia adalah Ultrasonography (USG).

1.1.2 Lokasi Klinik Bidan IIS JONI

Klinik Bersalin Bidan Iis Joni adalah sebuah Klinik Bersalin yang sedang berkembang yang berada di wilayah Jakarta Timur, tepatnya di Jl. Kaja No 12 kelapa II wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Sumber: https://maps.google.co.id

Gambar 1.1 Lokasi Klinik Bidan IIS Joni

(3)

3 1.2 Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia merupakan bangsa yang saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di berbagai sektor kehidupan, baik fisik maupun non fisik. Salah suatu pembangunan yang sedang mendapatkan perhatian besar dari Negara yaitu pembangunan di bidang kesehatan. Keberhasilan di bidang kesehatan ini sangat tergantung dari kesejahteraan yang diberikan oleh negara kepada masyarakatnya dan dapat pula terlihat dari tingkat kesehatan yang dimiliki setiap warga negaranya. Pemerintah sebagai lembaga negara berkewajiban untuk dapat mengembangkan kesehatan masyarakat dengan mempertingkatkan mutu atau kualitas pelayanan kesehatan di setiap badan kesehatan terutama rumah sakit atau klinik daerah agar kepuasan pelayanan bisa dirasakan oleh seluruh aspek masyarakat.

Berdasarkan undang-undang Kesehatan Republik Indonesia No.23 tahun 1992 tentang kesehatan telah digariskan bahwa kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan agar dapat sesuai dengan cita-cita bangsa Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945.

Pembangunan kesehatan memiliki suatu tujuan yang telah tertera dalam GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) adalah meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat dan mengatasi masalah kesehatan terutama melalalui upaya pencegahan dan peningkatan pemerataan pelayanan kesehatan agar dapat terjangkau oleh masyarakat sampai ke pelosok pedesaan.

Manusia pada dasarnya ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis (dasar) seperti: sandang, pangan, dan papan untuk dapat mencapai suatu kebutuhan yang lebih tinggi untuk dapat hidup sehatsecara rohani dan terutama pada jasmaninya yaitu kesehatan lahiriahnya.

Organisasi yang memberikan jasa pelayanan kesehatan salah satunya yaitu klinik. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/

(4)

4

atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.

Fenomena yang terjadi yaitu dengan berkembangnya jumlah klinik di ibu kota Jakarta khususnya di daerah Jakarta timur, masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan klinik mana yang akan mereka pilih. Masyarakat akan memilih klinik yang mereka pandang memberikan kepuasan maksimal bagi mereka. Oleh karena itu diharapkan setiap klinik hendaknya berorientasi pada kualitas pelayanan untuk dapat bersaing dengan klinik lainnya. Di dalam hal ini klinik harus mengutamakan pihak yang dilayani yaitu pasien, maka banyak sekali manfaat yang diperoleh suatu klinik bila mengutamakan kualitas pelayanan. Diantaranya yaitu terciptanya citra positif dan nama baik klinik tersebut karena pasien yang puas tersebut akan memberitahukan kepuasannya kepada orang lain. Hal ini secara akumulatif akan menguntungkan klinik tersebut karena merupakan pemasaran secara tidak lansung.

Kompetensi bidan dalam pelayanan persalinan sangat diperlukan selain bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu juga untuk meningkatkan kepuasaan pasien. Kepuasan pasien sering dipandang sebagai suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Keramahan dan kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan klinis dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan ketersediaannya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan berikutnya. Umumnya mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan terutama milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan atau masyarakat.

Penyampaian atau berkomunikasi yang baik akan sangat membantu terbinanya hubungan antar manusia yang serasi di antara pasien dengan penolong. Keserasian hubungan pasien dengan penolong atau para pegawai sangat di perlukan dalam memperoleh rasa saling percaya. Khususnya untuk para dokter pemberian informasi kesehatan pasien sangat di utamakan untuk membantu menentukan hasil diagnosis, menjalankan proses, dan untuk melakukan evaluasi hasil pengobatan.

(5)

5

Menurut Wibowo (2011:324), kompetensi menjelaskan apa yang dilakukan orang di tempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standar masing- masing tingkatan, mengidentifikasi karakteristik, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan oleh individual yang memungkinkan menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif sehingga mencapai standar kualitas profesional dalam bekerja dan mencakup semua aspek catatan manajemen kinerja, ketrampilan dan pengetahuan tertentu, sikap, komunikasi, aplikasi dan pengembangan. Menurut Draganidis dan Mentzas dalam Marwansyah (2010:35) pengelompokan kompetensi terdiri dari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), kemampuan (abilities) dan atau karakteristik lainnya misalnya sikap (attitude), perilaku (behaviour) dan kemapuan fisik (physical ability). Kompetensi bidan dalam pelayanan persalinan sangat diperlukan selain bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu juga untuk meningkatkan kepuasaan pasien.

Kepuasan pasien sering dipandang sebagai suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Keramahan dan kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan klinis dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan ketersediaannya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan berikutnya. Umumnya mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan terutama milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan atau masyarakat.

Gambaran tentang kompetensi profesional yang dimiliki bidan Klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur ditunjukan dengan komposisi bidan berdasarkan tingkat pendidikan dan dapat dilihat pada table 1.1 berikut.

Tabel 1.1

Komposisi bidan Klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur Berdasarkan tingkat pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. D3 Keperawatan 2

2. D3 Kebidanan 7

3. D4 Kebidanan 3

Jumlah 12

Sumber: Administrasi Klinik Bidan IIS JONI Jakarta

(6)

6

Tabel diatas menunjukan bahwa terdapat 2 bidan yang telah mendapatkan pendidikan D3 Keperawatan, 7 bidan yang mendapatkan pendidikan D3 Kebidanan dan 3 bidan yang sudah mendapatkan pendidikan D4 Kebidanan.

Disamping faktor kompetensi, faktor motivasi yang akan mempengaruhi kinerja pegawai yang dimiliki seseorang adalah merupakan potensi, seseorang belum tentu bersedia untuk mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong agar seseorang bidan di Klinik Bidan Iis Joni dapat menggunakan seluruh potensinya. Daya dorong tersebut sering disebut motivasi.

Motivasi atau dorongan dalam melakukan suatu pekerjaan itu sangat besar pengaruhnya terhadap efektifitas kerja. Seseorang bersedia melakukan sesuatu pekerjaan bilamana motivasi yang mendorongnya cukup kuat yang pada dasarnya mendapat saingan atau tantangan dari motif lain yang berlawanan. Demikian juga sebaliknya orang lain yang tidak didorong oleh motivasi yang kuat akan meninggalkan atau sekurang-kurangnya tidak bergairah dalam melakukan sesuatu pekerjaan. Dengan kata lain, motivasi kerja pada bidan perlu mendapat perhatian dari pihak Klinik.

Menurut Wibowo (2010:379) motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sesuai dengan pendapat WIbowo tersebut, jadi motivasi dapat dilihat dari tingkat kehadiran, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan. Motivasi kerja bidan Klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur dapat dilihat dari table 1.2 yang merupakan data absensi bidan sebagai berikut.

Table 1.2

Presentase ketidakhadiran bidan Klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur Triwulan III Tahun 2015

Bulan Absen/Ketidakhadiran

September 38,9%

Oktober 37,6%

November 37.5%

Desember 36,5%

Sumber: Administrasi Klinik Bidan IIS JONI Jakarta

(7)

7

Tabel diatas menunjukan bahwa presentase absen atau ketidakhadiran bidan pada Triwulan III Tahun 2015 mengalami penurunan di tiap bulannya. Hal ini mengindikasikan peningkatan tingkat motivasi kerja bidan Klinik Bidan IIS JONI Jakarta.

Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan) (Sedarmayanti, 2011:260). Dari pengertian tersebut dapat dirumuskan bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat ditampilkan atau penampilan kerja seorang bidan. Dengan demikian kinerja seorang bidan dapat diukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Mangkunegara (2012:9) Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada bulan oktober 2015 kepada pemilik klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur Ibu Iis Sulistiawati. Di dapatkan hasil bahwa masalah yang ada di penelitian ini yaitu masih lemahnya kinerja bidan Klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur, hal ini terlihat dari bidan yang kurang atau belum terbiasa membuat persiapan alat-alat untuk praktek disaat pasien akan datang. Dalam pelaksaan praktek juga belum atau kurang tanggap nya bidan dalam memperkirakan penyakit apa yang di derita oleh pasien dan kurang disiplin nya bidan ketika hadir ke klinik. Menurut Wirawan (2009:9), kinerja mempunyai hubungan kausal dengan kompetensi (competency atau ability). Kinerja merupakan fungsi dari kompetensi, sikap dan tindakan.

Pelayanan Perawat merupakan salah satu layanan yang ada di klinik yang diberikan oleh tenaga perawat, pekerjaan ini mempunyai peran yang sangat penting sekali karena pelayanan keperawatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di klinik. Apabila kinerja perawat tidak baik dalam memberikan pelayanan pada pasien akan berdampak buruk dan klinik akan mengalami krisis

(8)

8

kepercayaan dari masyarakat luas atas pemberian pelayanan yang tidak menomor satukan kepuasan pasien.

Perawat atau pegawai kesehatan memiliki tanggung jawab terhadap profesinya yaitu mampu bekerja sama dengan para pegawai lainnya dalam memberikan pelayanan perawatan terhadap pasien, pegawai harus senantiasa menjunjung nama baik profesi dengan memiliki perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur agar kegiatan pelayanan dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada dan pegawai juga senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan penderita atau pasien dalam melaksanakan tugas perawatan.

Begitupun dengan para bidan sebagai pemeriksa para pasien dan membantu persalinan harus memberikan diagnosa yang benar jangan sampai ada kesalahan dalam memberikan resep-resep pengobatan dan saat membantu persalinan. Karena sedikit keteledoran saja akan mengakibatkan jiwa pasien hilang atau tidak terselamatkan. Maka dari itu, pelayanan kesehatan sangat beresiko tinggi dalam hal tanggung jawab pelayanan kesehatan kepada para pasien.

Pelayanan Kesehatan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia dalam menangani kesehatan, penyembuhannya tidak bisa untuk ditunda karena tidak ada sakit yang bisa ditunda ataupun sakit yang dapat diliburkan. Dengan permasalahan ini akan menimbulkan sifat yang buruk bagi nama baik para pegawai dan khususnya instansi terkait atau klinik bersalin, karena dapat berdampak besar dalam menarik konsumen untuk tetap percaya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas baik khususnya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada publik.

Klinik Bersalin bertanggung jawab memberikan pelayanan yang cepat, tepat, akurat, terjangkau dan bermutu sesuai standar dan etika profesi, sehingga dapat menjadi acuan dan informasi serta memenuhi harapan dan kepuasan pasien. Pasien yang datang baik untuk pelayanan rawat inap ataupun pelayanan dan pemeriksaan ibu hamil akan memberikan respon yang positif terhadap pelayanan bidan yang baik, sehingga mampu meningkatkan kunjungan pasien ke Klinik Bersalin.

(9)

9

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atasvpenulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh kompetensi pegawai dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur, maka penulis mengajukan topik bahasan dengan judul penelitian “Pengaruh Kompetensi Pegawai dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Klinik Bidan IIS JONI Jakarta Timur Tahun 2015”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat teridentifikasi permasalahan penelitian yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut :

1. Bagaimana kompetensi pegawai dan motivasi kerja di klinik Bidan IIS JONI ?

2. Bagaimana kinerja pegawai di klinik Bidan IIS JONI ?

3. Berapa besar pengaruh kompetensi pegawai dan motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai di Klinik Bidan IIS JONI ?

4. Berapa besar pengaruh kompetensi pegawai dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai di klinik Bidan IIS JONI ?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut :

1. Mengetahui kompetensi pegawai dan motivasi kerja di klinik Bidan IIS JONI.

2. Mengetahui kinerja bidan di klinik Bidan IIS JONI.

3. Mengetahui besarnya pengaruh dari kompetensi dan motivasi secara parsial terhadap kinerja bidan di klinik Bidan IIS JONI.

4. Mengetahui besarnya pengaruh dari kompetensi dan motivasi secara simultan terhadap kinerja bidan di klinik Bidan IIS JONI.

(10)

10 1.5 Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pegawai dan motivasi kerja serta kinerja pegawai kesehatan masyarakat pada Klinik Bidan IIS JONI.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan masukan yang positif bagi Klinik Bidan IIS JONI dalam hal perbaikan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat sebagai konsumen.

c. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat sendiri yang membaca hasil penelitian ini.

2. Kegunaan Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk teori pengembangan Ilmu Administrasi Bisnis, khususnya mengenai pelayanan publik dan kinerja pegawai.

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran atau saran terhadap kompetensi dan motivasi pegawai serta kinerja pegawai di Klinik Bidan Iis Joni terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat luas.

(11)

11 1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini membahas mengenai teori yang mendasari penelitian, konsep-konsep yang relevan dengan penelitian, tinjauan penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang desain penelitian, metode pengumpulan data, metode pengambilan sample, model penelitian, pengembangan hipotesis, operasionalisasi variable penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bagian ini menguraikan tentang analisis data, pembahasan hasil pengolahan data, dan analisis hasil pengujian hipotesis secara statistik.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan dan saran-saran yang terkait dengan penelitian ini serta saran untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Klinik Bidan IIS Joni
Tabel  diatas  menunjukan  bahwa  terdapat  2  bidan  yang  telah  mendapatkan  pendidikan D3 Keperawatan, 7 bidan yang mendapatkan pendidikan D3 Kebidanan  dan 3 bidan yang sudah mendapatkan pendidikan D4 Kebidanan

Referensi

Dokumen terkait

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dan (one-shot) model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data dengan cara

Kepuasan perkawinan tidak lepas dari adanya kesepakatan dan komitmen kedua belah pihak yakni suami istri dalam hal mengatur peran, tugas dan kewajiban masing-masing,

Penelitian ini merupakan extended replication dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widyastuti, dkk (2004) di enam Perguruan Tinggi yaitu UPN, STIE YKPN,

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar