ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN DENGAN SISTEM GANDA DUAL SYSTEM STRUCTURAL ANALYSIS
1
Esab Rachmat Tama,
2Relly Andayani
1,2
Program Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
1
[email protected]
2
[email protected] ABSTRAK
Negara Indonesia merupakan kawasan rawan bencana alam. Hal ini dikarenakan akibat adanya aktifitas tektonik dan vulkanik dalam perut bumi yaitu gempa. Keamanan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan gedung bertingkat tinggi, maka setiap bangunan yang akan dibuat harus direncanakan tahan terhadap gempa, stabil dan kaku antar sambungannya. Direncanakan gedung bertingkat 25 lantai dan 3 basemen dengan menggunakan metode sistem ganda sesuai SNI 1726:2012 dimana gempa sekurangnya 25% ditahan oleh Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM). Gedung didesain meliputi struktur atas dan struktur bawah serta direncanakan di wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan material beton bertulang. Dari hasil analisa dan perhitungan struktur didapatkan komponen tebal pelat lantai 150 mm, tebal pelat atap 125 mm, dimensi balok BI-1 700/400, BI-2 600/350, BA-1 500/300, kolom K1 1100/1000, K2 900/600, K3 750/600, K4 600/600, dan tebal dinding geser 400 mm, disediakan tulangan ulir D10, D13, D22, untuk tulangan utama komponen struktur utama serta tulangan geser disediakan tulangan ulir D8, D10 dan D13. Total biaya yang diperkirakan untuk struktur bangunan gedung ini mencapai Rp. 50.357.986.000,- dengan harga permeter perseginya sebesar Rp. 2.445.088,-.
Kata Kunci: Struktur, Gempa, Sistem Ganda.
ABSTRACT
Indonesia is a region prone to natural disasters. This matter due to the existence of tectonic and volcanic activity inside the earth called as earthquakes. Safety is a major factor that must be considered in a high-rise building planning, then every building that will be made must be earthquake resistant, stable and stiff between connections. Planned 25 storey building and 3 basements using dual system method according to SNI 1726: 2012 where earthquakes are at least 25% held by the Moment Frame System (SRPM). The building was designed covering upper structure and lower structure and planned in the DKI Jakarta area with using reinforced concrete material. From the results of the analysis and calculation of the structure obtained components of floor plate thickness 150 mm, roof plate thickness 125 mm, beam dimension BI-1 700/400, BI-2 600/350, BA-1 500/300, column K1 1100/1000, K2 900/600, K3 750/600, K4 600/600, and shear wall thickness 400 mm, provided thread reinforcement D10, D13, D22, for the main reinforcement main structural components as well Shear reinforcement is provided D8, D10 and D13 screw bars. The total estimated cost of this building structure reaches Rp.
50.357.986.000,- per square meter price is Rp. 2.445.088,-.
Keywords: Structure, Earthquakes, Dual System.
PENDAHULUAN Latar Belakang
Keamanan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan gedung bertingkat tinggi, maka setiap bangunan yang akan dibuat harus direncanakan tahan terhadap gempa, stabil dan kaku antar sambungannya, oleh karena itu, dipilihlah sistem struktur ganda, yaitu kombinasi dari sistem
pemikul beban lateral berupa dinding geser dengan sistem rangka pemikul momen.
Dasar pemilihan sistem struktur ganda ini dikarenakan bangunan akan didesain tahan gempa yang terletak didaerah rawan gempa, selain itu sistem ganda memiliki 3 ciri dasar.
Pertama, sistem rangka pemikul momen khusus
berfungsi memikul beban gravitasi. Kedua,
pemikul beban lateral dilakukan oleh dinding
geser dengan sistem rangka pemikul momen khusus, dimana sistem rangka pemikul momen khusus harus sanggup memikul sedikitnya 25%
dari beban dasar geser nominal. Ketiga, dinding geser dan sistem rangka pemikul momen khusus direncanakan memikul secara bersama-sama seluruh beban lateral dengan memperhatikan sistem ganda.
Selain dilihat dari segi keamanan bangunan, pemilihan material penyusun bangunan juga sangat penting untuk ditinjau, karena nantinya akan menentukan efisiensi serta efektifitas dalam perencanaan bangunan tersebut. Material beton dipilih karena memiliki peranan yang lebih kompleks dan dapat dibuat daktail, dimana material beton tersebut akan dikombinasikan dengan tulangan baja yang berfungsi memikul tegangan tarik yang terjadi akibat beban-beban yang bekerja.
Tujuan
Tujuan perencananaan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara khusus dari permasalahan yang akan dibahas, Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan gedung beton bertulang tahan gempa dengan sistem ganda sesuai dengan SNI 2847:2013 dan SNI 1726:2012.
2. Merencanakan anggaran biaya konstruksi.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup perencanaan pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan struktur atas meliputi struktur kolom, balok, dinding geser dan pelat lantai.
2. Perhitungan dan perencanaan menggunakan bantuan Program ETABS 2016, SAP 2000, dan sp-Column.
Tinjauan Pustaka Sistem Struktur
Sistem ganda merupakan gabungan dari sistem pemikul beban lateral berupa dinding geser atau bresing dengan sistem rangka pemikul momen. Struktur sistem ganda (dual system) memiliki kemampuan yang tinggi dalam memikul gaya geser pada sistem gabungan antara portal dengan dinding geser disebabkan
adanya interaksi antara keduanya. Interaksi tersebut terjadi karena kedua sistem tersebut mempunyai perilaku defleksi yang berbeda.
Akibat beban lateral, dinding geser akan berperilaku flexural/ bending mode, sedangkan frame akan berdeformasi dalam shear mode, dengan demikian, gaya geser dipikul oleh frame pada bagian atas dan dinding geser memikul gaya geser pada bagian bawah.
Pemeriksaan terhadap rangka pemikul momen harus dilakukan apabila sistem rangka pemikul momen menerima beban geser akibat gempa lebih dari 10%. Bila beban lateral akibat gempa yang dipikul oleh sistem rangka pemikul momen kurang dari 10%, maka pemeriksaan terhadap kemampuan untuk memikul 25% beban lateral dapat diabaikan.
Struktur Bangunan Tahan Gempa
Pada perencanaan struktur bangunan tahan gempa dibutuhkan karakteristik dari gempa itu sendiri sesuai dengan lokasi yang didirikan yaitu di daerah DKI Jakarta.
1. Faktor keutamaan gempa berdasarkan kategori resiko
2. Klasifikasi situs berdasarkan jenis tanah 3. Parameter percepatan gempa
S
MS= F
aSs S
M1= F
vS
14. Parameter percepatan spektra desain
1 1
2 2
3 ; 3
DS MS D M
S = S S = S 5. Spektrum respon desain
a. Untuk T < T
0, S
a=
0
0, 4 0,6
DS
S T
T
+
b. Untuk T
0≤ T ≤ T
s, S
a= S
DS.c. Untuk T >T
0, S
a= S
D1T
6. Kategori desain seismik berdasarkan nilai S
DS, S
D1, dan kategori resiko
7. Sistem penahan gaya seismik
Berdasarkan SNI 1726-2012 Pasal 7.2.2,
dipilih berdasarkan sistem struktur yang akan
direncanakan.
8. Gaya lateral ekivalen a. Geser dasar seismik
V = C W
sC
s=
DS D1( 0,044.
DS. e)
e e
S S
S I
R R
I T I
C
s= 0,5
1e
S R I
C
s≥ 0,01 b. Penentuan Perioda
C
s< T C
a.
uT
a= C h
t.
nxc. Distribusi Gaya Gempa F
x= C V
vx.C
vx=
1 k x x n
i ik
i
w h w h
=V
x=
n i i x
F
=9. Kombinasi pembebanan
Sesuai dengan SNI 1726:2016, kombinasi pembebanan yang digunakan adalah:
U = 1,4 D
U = 1,2 D + 1,6 L
U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 EQx ± 0.3 EQy U = 1,2 D + 1,0 L ± 0.3 EQx ± 1.0 EQy U = 0.9 D ± 1.0 EQx ± 0.3 EQy
U = 0.9 D ± 0.3 EQx ± 1.0 EQy METODOLOGI PERENCANAAN
Gambar 1. Bagan Alir Perencanaan
Model struktur perlu memperhatikan analisa dual sytem, oleh karena itu perlu dimodelkan menjadi 2, yaitu model 1a (gabungan SRPM dan shear wall) dan model 1b (pemodelan boundary element menggantikan shear wall)
Data Perencanaan
Data perencanaan bangunan yang akan didesain dan diperhitungkan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Data umum bangunan
Lokasi : DKI Jakarta Nama bangunan : Maznah Tower Fungsi bangunan : apartemen dan mall Jumlah lantai : 23 lantai
Luas bangunan : 20604 m
2Tinggi bangunan : 86 m
Tipe struktur : sistem ganda 2. Spesifikasi material struktur
Mutu beton
Pelat : 30 MPa
Balok, Kolom, SW : 35 MPa Berat jenis beton : 2400 kg/m
3Kuat leleh tulangan
Tulangan lentur f
y: 420 MPa Tulangan geser f
yv: 240 Mpa Tulangan torsi f
yt: 420 MPa
Gambar 2. Pemodelan 3D Struktur Bangunan Tabel 1. Parameter Gempa Rencana
Mulai
Studi pustaka
Preliminary design - Dimensi struktur - Geometrik struktur
Analisa pembenan
Pemodelan struktur
Struktur sekunder Struktur primer
Analisa gaya dalam
Syarat Dual System
Kontrol kapasitas layan dan ultimit Perubahan dimensi
perencanaan
Gambar rencana
Selesai Ya
Ya
Tidak
Tidak
Nilai Nilai Nilai
PGA (g) 0,35 PSA (g) 0,403
Ie1,00 Ss (g) 0,657 S
MS(g) 0,838
KDSD S
1(g) 0,29 S
M1(g) 0,528
R7,00 C
RS0,987 S
DS(g) 0,558
Ωd2,50 C
R10,938 S
D1(g) 0,352
Cd5,50 F
PGA1,15 T
0(s) 0,126
F
A1,274 Ts (s) 0,631
FV 1,819
Variabel Variabel Variabel
Gambar 3. Kurva Respons Desain Spektra
Hasil dan Pembahasan Perencanaan Struktur Atas
Hasil yang didapatkan dari proses running di Program Analisa Struktur ETABS 2016 sesuai dengan komponen struktur yang direncanakan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Modal Load Participation Ratios
Tabel 3. Modal Participating Mass Ratios
Gambar 4. Simpangan Lantai Akibat Gempa
Analisis Dual System
Sistem Rangka Pemikul Momen harus memikul minimum 25% dari beban geser nominal total yang bekerja pada struktur bangunan.
Gambar 5. Kurva Respons Desain Spektra Tabel 4. Persentase Base Shear Model 1a
Berdasarkan Tabel 5 mengenai gaya geser dari interaksi sistem ganda, persentase beban gempa yang dipikul oleh SRPM < 25% dari beban geser nominal. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa kembali dengan memberikan beban gempa desain tetap sesuai rencana 100%
yang nantinya dikenakan pada rangka pemikul momen dan juga boundary element. Dimensi dan konfigurasi boundary element harus dilakukan trial error supaya hasil persentase beban gempa yang dipikul oleh SRPM > 25% dari beban geser nominal.
Gambar 6. Kurva Respons Desain Spektra Tabel 5. Persentase Base Shear Model 1b Static Dynamic
% %
Modal Acceleration UX 100 99,54 Modal Acceleration UY 100 98,77 Modal Acceleration UZ 0 0
Item Case Item Type
Period sec
Modal 1 2,826 0,000 0,662 0,000 Modal 2 2,555 0,627 0,000 0,061 Modal 3 1,976 0,063 0,000 0,580 Modal 4 0,790 0,000 0,144 0,000 Modal 5 0,757 0,112 0,000 0,011
: : : : : :
Modal 30 0,041 0,002 0,000 0,000
Case Mode UX UY RZ
Uraian Arah X Arah Y
74904,38 kg 93409,47 kg 12,66% 15,79%
516722,50 kg 498217,42 kg 87,34% 84,21%
Shear Wall SRPM
Uraian Arah X Arah Y
155726,33 kg 158858,61 kg 26,32% 26,85%
435900,56 kg 432768,28 kg 73,68 73,15%
SRPM Boundary
Element
Penulangan Struktur Atas
Perhitungan detail penulangan struktur atas mengacu pada SNI 2847:2013. Berikut adalah hasil dari perhitungan penulangan struktur atas yang di diinterprestasikan ke dalam gambar detail struktur.
Gambar 7. Potongan Penampang Pelat S1
Gambar 8. Denah Penulangan Balok BI-1
Gambar 9. Potongan Penampang Balok BI-1
Gambar 10. Denah Penulangan Kolom K3
Gambar 11. Potongan Penampang Kolom K3
Gambar 12. Denah Penulangan ShearWall SW1 Rencana Anggaran Biaya
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) didahului dengan mendata harga upah tenaga kerja, material, dan peralatan sesuai dengan lokasi perencanaan yaitu didaerah DKI Jakarta, serta Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang mengacu pada Permen PUPR No. 28 tahun 2016 guna mendapatkan harga pekerjaan dengan satuan tertentu.
Tabel 6. Rencana Anggaran Biaya
SIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan analisis dan perhitungan data pada pembahasan hasil adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan struktur gedung beton bertulang dengan menggunakan sistem ganda, dimana Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) harus menahan gaya geser sekurangnya 25%
sudah terpenuhi, dimana gaya geser SRPM arah X dan Y adalah 26,32% dan 26,85%, dengan cara membuat pemodelan baru dan mengganti komponen struktur shear wall
JUMLAH HARGA (Rp.)
I Pekerjaan Pelat 12.285.231.817,37 II Pekerjaan Balok 15.024.598.574,96 III Pekerjaan Kolom 11.906.678.571,22 IV Pekerjaan Shear Wall 6.563.478.729,54 Jumlah : 45.779.987.693,09 PPn 10% : 4.577.998.769,31 50.357.986.462,40
50.357.986.000,00
NO. URAIAN PEKERJAAN