• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN Politik Keamanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN Politik Keamanan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Politik Keamanan

Juli 2021

(2)

2

Ringkasan Eksekutif

Topik utama pemberitaan media daring terkait Politik Keamanan di bulan Juli 2021 meliputi topik Korupsi dan Papua. Topik korupsi memuat pemberitaan bersentimen negatif karena ketidakpuasan publik terhadap vonis Edhy Prabowo dan Juliari Batubara. Sementara itu, pemberitaan terkait Otonomi Khusus Papua menerima eksposur terbesar selama bulan Juli. Pengesahan Revisi UU Otsus Papua cenderung menciptakan pro-kontra dan kritik banyak muncul dari kelompok pegiat HAM.

Eksposur Pemberitaan Pantauan Polkam

Toleransi Komunisme Korupsi Koalisi Politik Papua HAM Polugri Kelautan dan Perikanan Pertahanan Amandemen UUD Radikalisme 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000

(3)

3

Tilik Data Politik Keamanan Pendahuluan

Selama bulan Juli 2021, analisis maha data berbasis berita daring menunjukkan volume atau eksposur pemberitaan seputar Politik dan Keamanan (Polkam) setengah dari klaster Ekonomi, namun sejumlah total eksposur dari gabungan klaster Perempuan dan Orang Muda (Bagan 1). Jumlah eksposur tersebut menurun drastis jika dibandingkan periode sebelumnya yang dua kali lipat dari periode ini.

Bagan 1. Agregat Maha Data (Juli 2021)

Perihal korupsi, pemberitaan bersentimen negatif banyak mengarah pada kejaksaan, terutama karena ketidakpuasan publik terhadap vonis dua orang mantan menteri, serta pemotongan vonis Djoko Tjandra. Polemik alih status pegawai KPK masih muncul dalam pemberitaan daring akibat laporan Ombudsman tentang maladministrasi dalam Tes Wawasan Kebangsaan, meskipun intensitas eksposurnya tidak sebesar bulan lalu. Sementara itu, pemberitaan terkait Otonomi Khusus Papua menerima eksposur terbesar selama bulan Juli. Selain pengesahan Revisi Undang-Undang (UU) tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua, isu rasisme juga sempat mencuat akibat ujaran spontan Tri Rismaharini dan insiden penginjakan kepala warga Papua oleh prajurit TNI AU.

(4)

4 Analisis Isu Utama

Berdasarkan kategorisasi yang diterapkan pada sistem analisis maha data, pemberitaan seputar Polkam terbagi dalam sebelas topik dengan 29 subtopik dan total 59 isu. Selama bulan Juli 2021, terpantau dua topik Polkam dengan eksposur tertinggi yaitu Korupsi dan Papua (Bagan 2). Peristiwa penting di setiap topik pemberitaan dapat dilihat pada kolom keterangan di Tabel 1.

Tabel 1. Rangkuman Pantauan Topik Polkam (Juli 2021)

No Topik N Topik Keterangan

1 Korupsi 7.680

Juliari dituntut 11 tahun penjara;Edhy Prabowo divonis 5 tahun penjara; Pengawalan

penyaluran bansos PPKM darurat; Praperadilan Angin Prayitno Aji; KPK laporkan aksi laser Greenpeace; Laporan Ombudsman terkait maladministrasi TWK KPK;

Pemotongan vonis Djoko Tjandra; Polemik LHKPN Andika Perkasa

2 Papua 4.865

Pengesahan revisi UU Otsus Papua; Narasi rasis Risma terkait Papua;Aksi prajurit

TNI-AU injak kepala warga Papua; Serangan KST terhadap aparat dan pendatang di

Nduga, Puncak, dan Yahukimo; Serangan dan perusakan properti milik pendatang; Konflik Pilkada Yalimo

3 HAM 3.678

Aksi menumpas hoaks pandemi; Polemik Statuta UI serta narasi-narasi pembungkaman mahasiswa; Wacana aksi “Jokowi Endgame“ dan aksi pengibaran

bendera putih di daerah;TP3 luncurkan Buku Putih insiden Km 50 – Amien Rais

klaim tidak ada keterlibatan kelembagaan TNI-Polri dalam insiden tersebut 4 Politik Luar Negeri 2.463

Pemantauan 12 patok perbatasan RI-PNG; 32 nelayan Aceh ditahan otoritas Thailand; Penangkapan kapal Myanmar di Selat Malaka; Aduan dan penyelesaian kasus-kasus PMI selama pandemi; Perlindungan WNI terdampak banjir di bencana alam di Jerman, China, dan AS; Deportasi 63 PMI non-prosedural dari Malaysia; Uji kelayakan calon Dubes; Pertemuan Menteri anggota G20

5 Koalisi Politik 2.161

Narasi adanya upaya-upaya pelengseran Jokowi;Konflik Amien Rais – PA 212 terkait TP3 km 50;Polemik revisi Statuta UI – keterlibatan sejumlah menteri dalam prosesnya; Sidang pertama gugatan PTUN Moeldoko terkait friksi Demokrat; Narasi Luhut, Mahfud, Yasonna, Moeldoko perlu di reshuffle; Manuver Rizal Ramli kritik pemerintah

6 Pertahanan 1.818

Penetapan 10 tersangka baru kasus Asabri; Penyitaan aset-aset tersangka Asabri;

Narasi kejagung dinilai asal rampas aset dan pelanggaran HAM; Terdakwa kasus korupsi PT DI dituntut 5-6 tahun penjara; Aksi TNI mendukung penanggulangan pandemi; Pengadaan enam jet tempur latih T-50i dari Korsel; Peresmian KRI Teluk Youtefa-522; Narasi kementerian masih belum sepakat rencana pembentukan holding industri pertahanan;Aksi Prajurit TNI di Satgas Madago Raya menumpas teroris MIT

7 Radikalisme 1.334

Aksi Satgas Madago Raya menumpas MIT – 2 anggota MIT tewas; Ultimatum BNPT terhadap 6 DPO teroris Poso; HUT Polri ke-75 – capaian kontraterorisme; Ujaran Kepala BNPT teroris aktif melakukan propaganda dan merekrut anggota secara daring selama pandemi; 58 tersangka teroris Makassar dikirim ke Mabes Polri 8 Kelautan dan Perikanan 941 Capaian KKP menangkap kapal pelaku IUU Fishing; Partisipasi TNI AL dalan 7thInternasional Maritime Security Conference; Peringatan hari Mangrove Sedunia;

Penerapan restorative justice dalam kasus kerusakan karang Raja Ampat

9 Toleransi 515 Menag ucapkan selamat hari raya untuk kelompok Baha’iperkara Munarman; Insiden pembunuhan Ketua MUI Labuhanbatu Utara;; Polri lengkapi berkasKritik PA 212 terhadap temuan TP3 km 50

10 Amandemen UUD 475 Manuver Bamsoet terkait rencana penyusunan haluan negara; Narasi penolakan revisi masa jabatan Presiden

11 Komunisme 169 Viral pria di Aceh tuduh Jokowi anggota PKI; Ujaran Novel Bamukmin terkaitKomunis bunuh enam laskar FPI

(5)

5

Bagan 2. Eksposur Topik Pantauan Polkam (Juli 2021)

Eksposur harian seluruh pemberitaan Polkam terangkum dalam Bagan 3. Intensitas pemberitaan harian cenderung stabil pada hari kerja. Dapat dilihat terjadi sedikit lonjakan eksposur ketika aparat kepolisian menangkap dokter Lois Owien pada tanggal 13 Juli 2021 karena telah mengedarkan hoaks terkait pandemi. Eksposur pemberitaan meningkat ketika hukuman Juliari Batubara atas kasus korupsi bantuan sosial diputuskan dalam sidangnya pada tanggal 28 Juli 2021. Pengumuman tuntutan 11 tahun penjara bagi Juliari Batubara mendapat respons yang cukup negatif karena dirasa terlalu singkat untuk kasus korupsi yang merugikan rakyat di masa pandemi yang sulit. Di hari yang sama, eksposur yang tinggi juga turut disumbang oleh berita pemotongan vonis Djoko Tjandra dan penetapan 10 tersangka baru pada kasus korupsi PT Asabri.

(6)

6

Bagan 3. Pergerakan Isu Polkam (Juli 2021)

Keterlibatan Oknum yang disertai narasi pelemahan KPK menjadi isu dominan Polkam sejak bulan lalu. Pemberitaan ini adalah dampak dari pengumuman 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos tes ASN dan terancam dinonaktifkan di bulan Mei. Meskipun pemberitaannya tidak seintens di bulan Mei atau Juni, polemik alih status pegawai KPK masih muncul di media daring karena Ombudsman melaporkan adanya maladministrasi. Ombudsman memfokuskan isu ini pada rangkaian proses pembentukan kebijakan pengalihan pegawai KPK menjadi ASN, proses pelaksanaan dari peralihan pegawai KPK menjadi ASN, dan pada tahap penetapan hasil asesmen tes wawancara kebangsaan (TWK). Tidak hanya itu, media daring juga diramaikan dengan pemberitaan soal kontroversi putusan hukuman terhadap Juliari Batubara dan Edhy Prabowo yang dianggap terlalu singkat, serta polemik pemotongan vonis Djoko Tjandra.

Otonomi Khusus (Otsus) mendapatkan sorotan dan menerima eksposur terbesar selama bulan Juli. Setengah bulan pertama diramaikan oleh pemberitaan bahwa berbagai aspirasi dari masyarakat Papua telah ditampung terkait revisi UU Otsus. Setelah disahkan pada tanggal 15 Juli 2021, pemberitaan ramai menyebut bahwa pemerintah akan melakukan pembangunan Papua melalui pendekatan kesejahteraan dan dialog. Hal ini juga masih memicu kritikan yang banyak muncul dari kelompok pegiat HAM. Isu Rasisme juga sempat meningkat akibat ujaran Tri Rismaharini yang dianggap rasis karena menyatakan akan memindahkan ASN tidak becus ke Papua, serta insiden penginjakan kepala warga Papua oleh prajurit TNI AU.

Keterangan: Korupsi Papua HAM Topik Lainnya

Juli Minggu Ke-1 2 3 5 5 28/07 Juliari Batubara dituntut 11 tahun penjara

13/07 Penangkapan Dokter Lois terkait hoaks pandemi

4 Ombudsman: maladministrasi TWK KPK Hakim potong vonis Djoko Tjandra Revisi UU Otsus disahkan

26 Juli

Prajurit TNI AU injak kepala warga Papua Wacana aksi “Jokowi Endgame” Penetapan 10 tersangka baru Asabri 12 Juli KSAL resmikan KRI Teluk Youtefa

17 Juli

Baku tembak Satgas Madago Raya-MIT Laporan LHKPN Andika Perkasa 1 Juli HUT Polri 24 Juli 21 Juli 2 Juli Vonis Edhy Prabowo 28 Juli Hakim tolak praperadilan Angin Prayitno KPK laporkan Greenpeace 7 Juli TP3 luncurkan buku putih insiden Km 50 Revisi Statuta UI

terkait rangkap jabatan

19 Juli 15 Juli

Ancaman Mensos Risma pindahkan PNS ke Papua

(7)

7 Analisis Aktor Utama

Sistem analisis maha data turut memantau aktor-aktor yang muncul di pemberitaan media daring. Sesuai dengan pola normalnya, persebaran eksposur aktor polkam pada periode ini tidak menunjukkan anomali karena cenderung terpusat pada topik-topik tertentu yang sudah rutin menjadi sorotan dan memang sifatnya insidental (Bagan 4). Aktor-aktor polkam dengan eksposur tertinggi terpantau pada topik HAM dan Korupsi. Topik HAM didominasi oleh aktor dari kepolisian (Kabareskrim, Kabagpenum, dan Kadiv Humas) terkait berita pemberantasan hoaks seputar Covid-19 (termasuk kontroversi dr. Lois), serta tentang kelangkaan dan permainan harga edar obat online. Topik Korupsi didominasi oleh aktor yang terkena kritikan soal isu pelemahan KPK, yakni Presiden Joko Widodo, Ketua KPK Firli Bahuri, dan Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri. Pada topik yang sama juga terekam pemberitaan terkait putusan tuntutan hukuman tersangka korupsi, yakni Edhy Prabowo dan Juliari Batubara. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga secara normal muncul pada lintas topik, serta Amien Rais naik pada topik Koalisi Politik dan topik HAM karena ia selaku anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI menyebutkan bahwa pihak TNI maupun Polri tidak terlibat dan insiden tersebut terbukti bukan merupakan pelanggaran HAM berat.

Bagan 4. Analisis Aktor Polkam terhadap Topik dalam Klaster Polkam (Juli 2021)

(8)

8

Berdasarkan analisis maha data, dapat ditarik temuan mengenai korelasi antar aktor (Bagan 5 dan 6) yang terpantau dalam pemberitaan klaster Polkam selama bulan Juli 2021. Tidak ada aktor anomali yang muncul pada kedua isu utama. Eksposur pemberitaan ditunjukkan oleh ukuran lingkaran aktor, sementara sentralitas aktor terhadap isu oleh ukuran garis jejaring. Tidak korelasi signifikan dalam dua isu utama Polkam. Hanya Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden Joko Widodo yang terpantau muncul pada kedua isu. Puan muncul pada isu Otonomi Khusus terkait pengesahan revisi UU Otsus, serta pada Keterlibatan Oknum karena mendorong pihak Kejaksaan Agung untuk menjadi aktor utama dalam memberantas korupsi. Sementara itu, Presiden Joko Widodo selaku Presiden dibicarakan terkait UU Otsus jilid II sebagai bagian dari kebijakannya dan pelemahan KPK yang terjadi di masanya. Hal ini lumrah, mengingat kedua isu tersebut tidak memiliki peristiwa yang saling berkaitan, maupun persamaan dalam kebijakan, karakter, dan sektor aparat pemerintah yang menanganinya.

Bagan 5. Jejaring Ontologi Aktor yang Aktif Membicarakan Isu Utama dalam Klaster Polkam (Juli 2021)

(9)

9

Bagan 6. Jejaring Ontologi Aktor yang Aktif Dibicarakan terkait Isu Utama dalam Klaster Polkam (Juli 2021)

Gambar

Tabel 1. Rangkuman Pantauan Topik Polkam (Juli 2021)

Referensi

Dokumen terkait

Pada produk olahan campuran dari sapi dan babi, bau yang lebih dominan berasal dari jaringan tanpa lemak salah satu dari kedua spesies tersebut dimana komposisi yang lebih besar

Berdasarkan tingkat ekspresi, jumlah embrio yang mengekspresikan dan lama ekspresi gen GFP, dapat disimpulkan bahwa promoter homolog memiliki efektivitas lebih tinggi

(2012), perubahan cara berpikir masyarakat mengenai pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi sampah di sumber melalui partisipasi warga harus diintegrasikan ke

Kedua Transit yang dibuat sendiri oleh penumpang pada penerbangan berbeda maskapai (turun dari satu pesawat kemudian membeli tiket baru dan naik pesawat yang lain).. Maka output

Berdasarkan hasil perhitungan dan uji-t akhirnya dapat ditetapkan data sebagai berikut seberapa besar perbedaan tingkat kesegaran jasmani antara siswa yang

Kesimpulan : sesuai dengan hasil penelitian yang telah didapatkan, deskripsi data, analisis data, dan pengujian hipotesis, maka peneliti dapat mengemukakan bahwa

Hal ini tercermin dari isi puisi secara keseluruhan yang diindikasikan adanya adab dalam berdoa. Pada bait pertama puisi, penyair mengungkapkan seorang hamba yang

Pendekatan masalah yang digunakan penulis adalah pendekatan yang bersifat Yuridis Sosiologis (empiris) yaitu penelitian yang dilakukan langsung ke lapangan untuk