• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan

Merujuk uraian pada bab-bab yang terdahulu, maka dap at diambil kesimpulan sebagai beriku t:

1. Perwujudan ragam hias kumudawati pad a langit-langit pendhapa ageng Pu ra Mangkunegaran merupakan su atu aktivitas budaya yang muncul di zaman Mangkunegaran VII. Orname n kumudawa ti diciptakan kembali oleh seorang penggagas seni dan kebudayaan, yaitu B.R.M. Suparta atau yang leb ih dikenal dengan K.G.P.A.A. M angkunegara VII. Perwujudan ku mudawati tersebut dilatarbelakangi oleh salah satu usaha untu k menjaga kelangsungan sifat gung bina thara yaitu dengan menciptakan suatu bentuk nilai seni kebuda yaan yang bernilai tinggi. Penerapan kumudawa ti bertujuan untuk mengangkat secara nyata budaya Jawa yang pada saat itu mendapat pengaruh d ari budaya Barat, yaitu untuk memberikan peringatan b ahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai budaya yang ad iluhu ng.

2. Di setiap pengelompokkan ragam hias ku mudawati, masing-masing visual motif hias tersusun dari unsur-unsur seni rupa (yang meliputi titik, garis, bidang, dan warna). Analisis visual ragam hias kumudawa ti berdasarkan u nsur- u nsur seni rupa, sebagai berikut:

a. Unsur titik: Keselu ruhan ornamen kumudawati pada langit-langit pendhapa ini (yang meliputi mo tif lid ah ap i, motif tump al, mo tif-motif pengisi, dan motif delap an warna) tid ak terdapat raut titik.

b. Unsur garis: Secara keselu ruhan ornamen ini tersu sun dari garis luru s (garis lu rus horizo ntal, diagonal, dan vertikal), garis lengkung (garis le ngkung busu r, lengku ng kubah, dan lengkung m engapung), garis majemuk (garis zig-zag dan garis lengkung bentuk S ), d an garis gabunga n (gabungan bebas antara lain garis lurus d engan lengkung). Kombinasi

(2)

garis-garis tersebut tersusun menjadi sebuah kesatuan yang integratif/saling berhubungan satu sama lain.

c. Unsur bid ang: Secara keseluru han ornamen ini terdiri dari berbagai be ntuk bid ang, diantaran ya adalah bentuk bid ang geometri yang d itu nju kkan p ada mo tif tumpal, bentuk bidang non-geometri yang ditunjukkan pada motif lid ah api dan mo tif meru, dan bentuk bidang majemuk serta bid ang gabungan yang ditunjukkan p ada motif-mo tif pengisi dam motif simbol delapan warna magis. Semua bidang ya ng terdapat pada ornamen ku mudawati ini memiliki arah tertentu, diantaranya arah horizontal, ara h vertikal, dan arah diagonal.

d. Unsur warna: Di setiap motif (yaitu mo tif lidah api, motif tump al, motif- mo tif p engisi, dan mo tif delapan warna) masing-masing mem iliki nuansa warna yang berbeda-beda. Warna yang dimunculkan motif lidah ap i termasuk jenis warna-warna panas yang berkesan terang, cerah, mencolok, dan tajam menarik perhatian, sedangkan warna yang dimunculkan motif tumpal adalah warna-warna dingin yaitu warna-warna yang kalem atau warna yang tidak cerah. Kemudian, warna pada motif pengisi dan motif delapan warna magis di sana tersu sun atas gabunga n antara warna panas dengan warna dingin.

3. Selain itu pengelompokkan ragam hias ku mudawati, masing-masing visu al motif hias tersu sun dari prinsip -prinsip dasar seni rup a (yang meliputi irama, kesatuan, dominasi, keseimbangan, proporsi, dan kesederhanaan). Analisis visual ragam hias kumudawati berd asarkan prinsip -prinsip dasar seni rupa, sebagai b eriku t:

a. Prinsip irama: Irama yang dicip takan d ari keselu ruhan mo tif kumudawati ini meliputi irama laras monoton dan irama laras harmonis.

b. Prinsip kesatu an: Secara garis besar, prinsip kesatuan dalam keseluru han motif ini leb ih mud ah terpenuhi karena susunan unsur-unsu r seni rupanya yang sama. Prinsip kesatuan dalam motif ini dicap ai dengan berbagai pendekatan yaitu pendekatan kesamaan bentuk raut, kemiripan warna, dan kesamaan warna.

(3)

c. Prinsip do minasi: Dominasi yang diciptakan dari keseluruhan motif ini (motif-motif pengisi, lidah api, meru d an tumpal) adalah d ominasi kontras berselisih (discord). Ha l itu ditunjukkan dari kontras atau perbedaan bentuk dan warna a ntara motif-motif pengisi, motif lidah api, motif meru dan motif tumpal.

d. Prinsip keseimbangan: Keseluruhan motif ini (motif pengisi, lidah api, meru dan tumpal) menerapkan prinsip keseimbangan khususnya keseimb angan simetris karena susu nan motif ini repetisi sehingga kanan- kiri atas-bawah sama unsur-unsur seni rupanya, seperti bentuk, b id ang, warna, ukuran, dan arahnya. Dalam motif lidah api misalnya, terdapat keseimb angan warna yaitu keseimbangan simetris, keseimb angan/kesamaan antara warna di sebelah kanan d an kiri, baik mengenai hue, valu e, maupu n chroma yang diciptaka n. Ditunjukkan pu la dengan motif tumpal yang bentuk dan warna tersusun secara repetisi yang sama sehingga membuat kesan seimbang antara masing-masing bentu k dan warna yang ada. Apalagi d itambahkan dengan motif simbol warna putih yang berad a di tengah/p usat, dengan demikian motif simbol warna putih ini menjad i porosnya dari motif meru dan motif lidah api yang berada di sekeliling kanan dan kiri.

e. Prinsip proporsi: Proporsi yang mengacu pada hubungan antara bentuk motif pengisi, lidah api, meru dan tumpal dalam keseluruhan motif ditunjukkan pada b entu k-bentuk yang terletak pada ketiga latar (latar kanan, tengah, dan kiri). Hal ini tampak pada garis, warna, d an bentuk yang terdap at dalam beberapa area tersebut. Prinsip proporsi/perbandinga n pada motif ini tercapai dengan irama rep etisi bentuk bid ang segitiga pad a motif tumpal yang kecil-kecil d isusu n dengan jumlah yang b anyak memberikan kesan rapi dan kuat, tetapi di sisi lain irama rep etisi yang berupa pengula ngan dengan semu a unsu r seni rupanya sama yang memberikan kesan mo noton. Sedangkan keserasian d ari segi warna diisi dengan warna-warna yang saling b erd ekatan (baik warna dingin maupun warna panas), pada motif lidah api yang menggu nakan gradasi warna

(4)

merah kecoklatan menuju warna putih kekuningan, pada mo tif tumpal menggunakan warna hijau dan coklat, dan p ad a background yang leb ih lu as bidangnya menggu nakan warna tenang yaitu warna putih keemasan.

Dengan demikian, hubungan antar unsur rupa akan melahirkan suatu keserasian motif d alam su atu ru ang.

f. Prinsip kesederhanaan: Penempatan motif pengisi, motif lidah api, motif meru dan motif tu mp al susunannya teratur dan rapi. Sehingga secara keseluruhan motif ini tampak sederhana, tidak ad a motif-mo tif lain yang sifatnya mengganggu motif u tama dan motif pendukung.

B. Implikasi

Hasil dari penelitian ini diharap kan bisa menjadi bahan masukan bagi:

1. Bagi Pihak Kadipaten Pura Mangkunegaran

Seb agai b ahan masukan bagi Pihak Kadipaten Pura Mangkunegaran dalam mengembangkan sekto r pariwisata dengan memaksimalkan potensi yang ada di dalamnya. Hal ini b isa dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan para pemandu p ariwisata untuk dapat memb erikan informasi yang lengkap kepad a masyarakat yang m engunjungi aset budaya yang penuh dengan nilai-nilai lu hur tersebut.

2. Bagi Dinas Pariwisata dan Keb ud ayaan (Disbudpar) ko ta Solo

Keberadaan Pura Mangku negaran yang terdapat di wilayah Solo merupakan aset budaya yang sangat b erharga bagi masyarakat Jawa, khususn ya bagi ko ta Solo di mana bangunan tersebut berada. Nilai historis bangunan serta keindahan arsitektur warisan nenek mo yang tersebut merupakan seb uah warisan yang sangat layak untuk selalu dilestarikan. Ole h karena itu bagi Disb udpar kota Solo untuk lebih memaksimalkan potensi yang ada di Pura Mangkunegaran.

(5)

C. Saran

Seiring dengan berjalannya waktu d an p erkembangan zaman, sejau h ap apu n budaya Jawa ketinggalan zaman b ila d iband ingkan dengan budaya d i negara-negara yang sudah maju , namun budaya Jawa tetap memiliki keunikan dan nilai keluhuran yang tinggi yang p antas untuk dibanggakan dan d ilestarikan yang mu ngkin keb udayaan semacam ini tid ak ada d i negara-negara lain. Oleh karena itu agar perubahan dapat seiring dengan kep ribadian Jawa, maka sangat perlu nya usaha pelestarian budaya dari semua pihak. Karena apabila tidak, maka semakin lama nilai-nilai budaya yang luhur itu akan semakin tid ak dikenali, semakin hilang d an bahkan musnah.

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini maka dapat dikemukaka n saran sebagai berikut:

1. Seb agai pemerhati bid ang kesenian khu su snya seni rupa, menggali p engetahu an sed alam-dalamnya d i bidang seni rupa sangatlah penting karena untu k menambah pengetahu an sekaligus menambah p engalaman, yang memang secara sadar diri hal terseb ut harus d ilakukan sup aya tid ak hanya sekedar mendapatkan ilmu bidang seni di bangku kuliah saja namun juga di lingkup luar perkuliahan. Yang mu ngkin p engetahuan-pengetahu an di lu ar lebih banyak memberikan pengalaman dan p engetahu an dikarenakan di situ terlib at secara langsung pad a obyek yang dipelajari.

2. Bagi generasi muda sebagai pewaris keb udayaan harusla h meningkatkan kesadaran diri akan p entingnya nilai kearifan lokal dan sekaligus sebagai pembelajaran nilai-nilai kearifan loka l (local wisdom) yang berdampak pada vitalnya kembali rumah tradisional dan unsur visu al yang terkandung di dalamnya yang hamp ir pu nah/ kurang mendapat perhatian.

3. Kepada p ihak Mangkunegaran hendaknya pengetahuan p ara pemandu pariwisata lebih d itingkatkan u ntuk d apat memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat tentang ragam hias kumudawa ti yang ada di langit-langit pendhapa ageng Pura Mangkunegaran. Hal tersebut p enting karena para pemandu wisata seringkali kurang p aham mengenai kumudawati baik itu

(6)

dilihat dari aspek sejarah terwujudnya, struktu r bentuknya, dan makna simbolik yang terkandu ng di d alamn ya. Sehingga apabila p emandu wisata memberikan informasi yang lengkap meskipun singkat, maka masyarakat khususnya para generasi mud a dapat mengetahui secara u tuh mengenai kumudawati yang ada di langit-langit pendhapa ageng Pura M angku negaran.

Referensi

Dokumen terkait

Kehidupan sosial SD Tawang Mas 01 sangat baik dan SD Tawang Mas 01 memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat baik. Hubungan guru dengan kepala sekolah, hubungan

Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Vuforia adalah Augmented Reality Software Development Kit (SDK) untuk perangkat mobile yang memungkinkan pembuatan aplikasi AR.. SDK Vuforia juga

Sehingga penulis mencoba membahas persoalan yang ada di PDAM Kabupaten 2006 membahas kinerja pelayanan air bersih PDAM dari aspek operasional berdasar Penelitian yang

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata – 1). Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

tempat yang dimana mahasiswa mencari referensi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar mereka. Terdapat banyak koleksi, fasilitas, dan pelayanan yang di sediakan oleh

Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri pada pembelajaran ipa tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau. Universitas Pendidikan Indonesia

Memperhatikan hasil evaluasi kualifikasi pada Perusahaan Saudara untuk pekerjaan ” Jasa Penilai (Apraisal) Tanah, Bangunan dan Tanaman Dalam Rangka Pelaksanaan Belanja Modal