• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN PESERTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN PESERTA"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN PESERTA

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH INTERNASIONAL PORSIMAPTAR

BATALYON 54 / PROMOTER

AKADEMI KEPOLISIAN

2021

(2)

A. LATAR BELAKANG

Pandemi Covid 19 (Corona Virus Disease) telah mengubah tatanan hidup manusia, termasuk di bidang keamanan dan ketertiban di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang mengalami berbagai macam permasalahan menyangkut situasi Kamtibmas. Dalam hal ini Polri telah berkomitmen untuk tetap mendorong penguatan Keamanan dan Ketertiban di masyarakat guna memperkecil rasio angka kejahatan di Indonesia. Komitmen tersebut di antaranya melalui berbagai upaya yaitu preemtif, preventif, dan represif. Hal ini terealisasi melalui berbagai kebijakan Kapolri yang telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo yaitu program Promoter yang kala itu dicetuskan oleh Mantan Kapolri yang saat ini menjadi Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi Prof.

Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.,. Program tersebut telah terbukti berhasil menekan angka kriminalitas di Indonesia. Program serupa kini dicanangkan oleh Kapolri yang baru Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si dengan program Polri Presisi. Sejalan dengan hal itu Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan Konsep era Normal Baru (New Normal), dimana konsep ini juga sangat berpotensi mendukung kebangkitan masyarakat di masa pandemi.

Kondisi normal baru dalam bidang keamanan menuntut masyarakat untuk aktif dan memiliki andil sebagai upaya pemulihan kondisi kamtibmas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan saat ini yaitu dengan menciptakan wadah kreativitas dan inovasi baru pada generasi muda supaya dapat menjadi generasi emas yang dapat turut andil dalam proses pembangunan bangsa yang aman dan tertib. Adaptasi usaha dalam berbagai aspek harus dilakukan, misalnya pada proses pembuatan, metode kerja, implementasi, sistem informasi, bahkan rancangan di masa depan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan negara jangka panjang. Dengan latar belakang tersebut maka Akademi Kepolisian mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Internasional dengan tema “Peran Generasi Muda dalam Kreativitas serta Inovasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat”. Karya tulis bersifat gagasan tertulis mengenai ide kreasi - inovasi dalam bidang keamanan dan ketertiban bagi masyarakat. Dengan diadakannya lomba ini diharapkan dapat menghimpun ide kreatifitas generasi muda untuk mendorong terciptanya pengembangan teknologi, sumber daya manusia, serta kerja sama antara Polri bersama masyarakat guna mendorong terciptanya Kamtibmas yang kondusif.

(3)

B. TUJUAN KEGIATAN Tujuan kegiatan LKTI adalah :

1. Mendorong generasi muda bangsa untuk menuangkan ide yang kreatif dan inovatif dalam mendukung terciptanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

2. Menghimpun ide kreasi dan inovasi generasi muda dari berbagai bidang sebagai wujud peran aktif pemuda dalam menciptakan kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang kondusif.

3. Meningkatkan kepekaan generasi muda terhadap situasi Keamanan dan Ketertiban di Masyarakat.

4. Mengangkat ide kreativitas dan inovasi generasi muda bagi pengembangan sumber daya manusia Polri serta menentukan arah kebijakan pemerintah dalam bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

5. Mewujudkan program Polri yang transparan, akuntabel, dan humanis dalam pengembangan Kreasi dan Inovasi generasi muda bangsa.

C. TEMA

Tema pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Porsimaptar 2021: “Peran Generasi Muda melalui Kreativitas, Inovasi, serta Teknologi di Era Normal Baru Pandemi Covid-19 untuk Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban di Masyarakat”.

D. INDIKATOR DAN KELUARAN a. Indikator

Peserta LKTI membuat Karya Tulis berupa gagasan/ ide/ replika (Softcopy/Hardcopy) yang bertemakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat berbasis teknologi yang kreatif dan inovatif

b. Keluaran

Terciptanya gagasan/ide/ replika berteknologi yang dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi Pemerintah dan Polri untuk menciptakan Kamtibmas yang kondusif dan modern.

E. KRITERIA LOMBA

Karya tulis dapat mengambil berbagai sub tema dengan tetap berfokus kepada tema dan tujuan sesuai kriteria Lomba Karya Tulis Ilmiah yang dituju sebagai berikut :

(4)

1. Sosial dan budaya 2. Teknologi

3. Pendidikan 4. Hukum 5. Kesehatan 6. Politik 7. Ekonomi

F. Pelaksanaan Kegiatan a. Metode Pelaksanaan

Zoom, Live Streaming Youtube b. Tahapan Kegiatan

1) Pendaftaran Peserta dan Pengumpulan Bukti Pembayaran;

2) Pengumpulan Essay;

3) Pengumuman Hasil Seleksi;

4) Pengumpulan Bahan Presentasi;

5) Presentasi Essay;

6) Pengumuman Pemenang;

G. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Dalam Jaringan (Daring)

H. KETENTUAN PESERTA

1. Pelajar SMA/SMK dan sederajat yang masih aktif dibuktikan dengan scan Kartu Tanda Pelajar;

2. Mahasiswa S1/D3/Instansi/Sekolah Kedinasan yang masih aktif dibuktikan dengan scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau tanda pengenal;

3. Setiap tim terdiri dari terdiri dari 2-5 orang;

4. Setiap tim hanya diperbolehkan mengirimkan 1 (satu) karya;

5. Karya yang dikirim adalah karya asli yang belum pernah menjuarai ajang serupa dan/ atau dipublikasikan;

6. Peserta diberikan kebebasan untuk menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris

(5)

7. Pelanggaran dan plagiatisme akan diberikan sanksi tegas berupa diskualifikasi dan hukuman yang sesuai dengan aturan Perundang-undangan yang berlaku.

I. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN LKTI

NO. KEGIATAN WAKTU

1. Pendaftaran dan Pengumpulan Karya Tulis 14 Agustus – 26 September 2021

2. Penjurian Karya Tulis 27 September – 4 Oktober 2021

3. Pengumuman Peserta lolos 10 Besar Final 5 September 2021 4. Pengumpulan Bahan Presentasi 6 - 15 Oktober 2021

5. Presentasi 18-19 Oktober 2021

6. Penjurian Presentasi 20 Oktober 2021

7. Pengumuman Pemenang 22 Oktober 2021

Catatan :

 Seluruh tahapan LKTI mulai dari promosi hingga tahap pengumuman pemenang akan dilakukan secara daring.

 Teknis Pelaksanaan :

 Pengumpulan karya akan diambil 10 besar terpilih, lalu 10 peserta tersebut berhak melanjutkan ke tahap final dengan menampilkan paparan Essay pada hari yang ditentukan

J. LINK PENDAFTARAN

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfm7KhoAImdx5pnoKb7rcYzB5A4R7jrWI w85mLGyWPd-xnQwA/viewform?usp=sf_link

K. MEKANISME PENDAFTARAN KARYA TULIS

1. Submit pendaftaran dan pengiriman bukti pembayaran dapat dilakukan melalui G- form

2. Submit pengiriman berkas Esai (PDF) dapat dilakukan melalui G-form

3. Submit pengiriman berkas presentasi ( link akan dikirimkan kepada peserta yang lolos seleksi 10 besar kategori pelajar dan 10 besar mahasiswa)

(6)

L. KETENTUAN ESSAY

1. Essay dikirimkan dalam bentuk soft file (pdf) dengan format nama file:

ESSAY_LKTI_PORSIMAPTAR 2021 _ KATEGORI (PELAJAR/MAHASISWA)_

NAMA KETUA ASAL SEKOLAH/INTITUSI.

2. Essay yang dikirimkan dengan menyertakan dokumen tambahan, yaitu : a. Lembar Orisinalitas Karya yang ditandatangani oleh Ketua Tim b. Scan Kartu Tanda Pelajar/Mahasiswa/Identitas setiap anggota.

M. KETENTUAN UMUM PENULISAN

1. Karya tulis ilmiah yang dikirim merupakan gagasan tertulis;

2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia dengan huruf Times New Roman font 12;

3. Jumlah halaman maksimal 10 halaman (latar belakang - daftar pustaka);

4. Ukuran kertas adalah A4 dengan lebar batas-batas tepi (margin) adalah 4 cm untuk batas kiri, sedangkan atas, bawah, dan kanan adalah 3 cm;

5. Tata urut essai (cover, lembar orisinalitas, scan kartu identitas,essai)

6. Setiap sub bab ditulis dengan huruf Times New Roman font 12 dan dicetak tebal (bold) ;

N. KETENTUAN PENULISAN ESSAY 1. Bagian awal

a. Halaman judul

1) Judul diketik menggunakan huruf KAPITAL

2) Disertakan logo, nama sekolah/instansi/lembaga/perguruan tinggi, dan tahun penulisan.

3) Nama penulis dan Nomor Induk Peserta/Pelajar/Mahasiswa, diurutkan dari ketua kemudian anggota;

b. Halaman orisinalitas

Halaman pernyataan keaslian karya, karya belum pernah dipublikasikan, dan ditandatangani oleh Ketua.

2. Bagian Isi a. Pendahuluan b. Kajian Pustaka c. Metode (jika ada) d. Hasil dan Pembahasan e. Daftar Pustaka

(7)

3. Bagian akhir

a. Lampiran-lampiran (jika ada);

O. KRITERIA PENILAIAN Penilaian Karya Tulis

No Kriteria Penilaian

Nilai

1

Format Karya Tulis

Tata Tulis : ukuran kertas, tipografi, kerapian ketik, tata letak, jumlah halaman

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian dengan format penulisan yang tercantum di juknis

15

2

Topik yang dikemukakan

Penulisan dan kesesuaian judul dengan tema-sub tema Aktualisasi topik dan focus bahasa yang dipilih

15

3

Gagasan dan Pembahasan :

Kreatifitas gagasan dan pembahasan Inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat Originalitas gagasan

Kejelasan Pengungkapan Ide, Sistematika Ide

35

4

Sumber informasi :

Kesesuaian Sumber Informasi dengan acuan yang digunakan Akurasi dan aktualisasi informasi

15

5

Kesimpulan

Prediksi hasil implementasi gagasan

20

TOTAL 100

Penilaian Presentasi

NO. Kriteria Penilaian Parameter Penilaian Nilai 1. Pemaparan Sistematika penyajian dan isi

Pemanfaatan penggunaan alat bantu Penggunaan bahasa yang baku Cara dan sikap presentasi Ketepatan waktu

35

2. Gagasan dan Pembahasan Kreatifitas gagasan dan pembahasan 40

(8)

3. Tanya Jawab Tingkat pembahasan gagasan dfan argumentasi

Cafra menjawab Kontribusi anggota tim

25

TOTAL 100

NB : Juara akan diumumkan saat Closing Ceremony Porsimaptar 2021.

P. PENGHARGAAN

Kategori Pelajar SMA/SMK dan Sederajat :

Juara 1 Rp 5.000.000,00 + E-Sertifikat Juara 1 + Medali Emas

Juara 2 Rp 3.500.000,00 + E-Sertifikat Juara 2 + Medali Silver

Juara 3 Rp 2.000.000,00 + E-Sertifikat Juara 3 + Medali Perunggu

Best Presentation : Rp. 1.000.000,- + E-Sertifikat Kategori Sekolah Kedinasan/Mahasiswa/Sederajat :

Juara 1 Rp 6.000.000,00 + E-Sertifikat Juara 1 + Medali Emas

Juara 2 Rp 4.000.000,00 + E-Sertifikat Juara 2 + Medali Silver

Juara 3 Rp 3.000.000,00 + E-Sertifikat Juara 3 + Medali Perunggu

Best Presentation : Rp. 1.000.000,- + E-Sertifikat NB : Semua peserta akan mendapat E-Sertifikat peserta

Q. NARAHUBUNG

Panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Porsimaptar Akademi Kepolisian (AKPOL) 2021.

1. Contact Person :

a. Hanif Faranzandi : 082328120016 b. David Arya : 089698697514 2. Instagram : porsimaptarakpol

3. Email : lktiporsimaptar2021@gmail.com

R. PENUTUP

Pedoman ini merupakan ketentuan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah dalam lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Akademi Kepolisian (AKPOL) 2021.

Apabila ada perubahan mengenai petunjuk teknis dan lain-lain, maka panitia akan memberikan informasi kepada setiap peserta melalui website maupun media informasi yang disediakan.

(9)

FORMAT COVER

JUDUL

Diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan dalam rangka Porsimaptar Akademi Kepolisian 2021

Disusun oleh : Nama Ketua Nama Anggota 1 Nama Anggota 2 Nama Anggota 3 Nama Anggota 4

NAMA SEKOLAH/INSTITUSI KOTA ASAL SEKOLAH/INSTITUSI

2021

LOGO SEKOLAH / INSTITUSI

(10)

FORMAT LEMBAR ORISINALITAS

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH INTERNASIONAL PORSIMAPTAR 2021 Judul Karya :

Nama :

Asal Institusi : Alamat Institusi : No Telp./Hp : Alamat Email :

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa esai dengan judul :

(JUDUL ESAI)

merupakan karya orisinil dan belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan diluar kegiatan “Lomba Karya Tulis Ilmiah Internasional Porsimaptar 2021”. Panitia berhak mempublikasikan karya tersebut dengan tetap

mencantumkan identitas penulis.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila terbukti terdapat pelanggaran didalamnya, maka kami siap didiskualifikasi dari lomba ini sebagai bentuk tanggung jawab kami.

Kota Asal, Tanggal Bulan Tahu

tanda tangan

KETUATIM MATERAI

(11)

CONTOH ESAI BERBAHASA INDONESIA

A. Judul

RONTEK (Roll On Detektor Narkoba)

B. Pendahuluan 1. Latar Belakang

Pada Tahun 2010, Kementerian Dalam Negeri telah merilis data luas wilayah NKRI. Menurut Kemendagri, luas daratan NKRI adalah 1.910.931,32 km2 atau 35% dari total seluruh wilayah NKRI. Kemudian pada tahun 2011, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa wilayah laut Indonesia memiliki luas laut teritorial pedalaman seluas 284.210,9 km2, luas laut teritorial 12 mil seluas 279.322 km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2.981.211 km2 (Ramdhan dan Arifin, 2013).

Wilayah laut yang sangat luas ini tentu memiliki keuntungan dan kerugian.

Indonesia memiliki sebutan sebagai negara maritim dengan keuntungan kekayaan laut sangat melimpah. Selain keuntungan, menjadi jalur lalu lintas kejahatan internasional, termasuk menjadi lalu lintas perdagangan narkoba merupakan kerugian dari sebuah negara maritim.

Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan psikotropika, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika dibedakan ke dalam beberapa golongan, yaitu: Narkotika Golongan I berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan, tidak digunakan untuk terapi (contoh: heroin, kokain, ganja), Narkotika Golongan II berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir (contoh: horfin dan pertidin), dan Narkotika golongan III berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi (contoh: kodein).

(12)

Formula dari RONTEK merupakan bentuk pengaplikasian dari reagen kimia yaitu reagen Marquis. Reagen Marquis merupakan reagen yang bisa digunakan untuk mendeteksi adanya narkotika pada obat-obatan atau makanan yang ada dipasaran. Hasil reaksi kimia pada pemberian reagen Marquis adalah perubahan warna pada zat atau larutan yang diuji. Setiap kandungan narkotika memberikan reaksi warna yang berbeda-beda (Winstock et al, 2001).

Uji untuk mengetahui apakah obat-obatan atau makanan yang ada di pasaran mengandung narkoba relatif mudah. Masyarakat bisa menggunakan alat tertentu untuk mendeteksi apakah obat-obatan atau makanan yang akan dikonsumsinya mengandung narkoba atau tidak. Adapun alat yang digunakan untuk mendeteksi ini adalah “RONTEK”. Penggunaan alat “RONTEK”

diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendeteksi penyalahgunaan narkoba.

Dengan dikembangkannya alat Detektor narkoba ini, diharapkan dapat membantu pemerintah serta instansi terkait seperti BNN, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lembaga Forensik, dan industri makanan di masyarakat untuk lebih peka terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Alat ini berfunsi sebagai screening test yaitu tes awal pendeteksian narkoba untuk membantu masyarakat mengindikasikan adanya kandungan narkoba dalam suatu makanan yang beredar di masyarakat untuk kemudian diwaspadai dan diteliti lebih lanjut oleh lembaga penanggulangan narkoba. Dengan keungulan alat sederhana ini, penulis mengajukan karya “RONTEK” (Roll On Detektor Narkoba).

2. Tujuan

Alat uji “RONTEK” yang dikembangkan oleh penulis bertujuan untuk : a. Membantu upaya pemerintah dalam mencegah dan mengurangi

penyalahgunaan narkoba.

b. Membantu masyarakat agar terhindar dari resiko pengunaan narkoba tanpa disadari.

c. Membantu masyarakat melakukan tes awal (screening test).

(13)

3. Manfaat

Alat “RONTEK” yang dikembangkan ini memiliki manfaat bagi masyarakat yakni sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba dan persebarannya.

b. Meningkatkan pengawasan terhadap konsumsi makanan yang terindikasi mengandung narkoba.

c. Mencegah dan mengurangi peredaran narkoba yang dimasukkan pada makanan.

d. Memberikan rasa aman pada masyarakat terhadap kemungkinan adanya makanan yang mengandung narkoba.

e. Mempermudah masyarakat dalam mendeteksi makanan yang terindikasi mengandung narkoba.

C. Metode Penelitian 1. Temuan Alat

Alat dan bahan pembuatan "RONTEK”:

1) Tabung reaksi 2) Rak tabung reaksi 3) Beker gelas 200 ml 4) Pipet ukur 10 ml 5) Ball pipet 6) Pengaduk 7) Pipet tetes 8) Tempat roll on

Alat uji/ implementasi : 1) Lumpang dan alu 2) Cawan penangas/ kaca 3) Pengaduk

4) Penjepit/pinset

(14)

a. Spesifikasi teknis

1) Bentuk : Botol kaca 10 ml dengan roller berbahan plastik Polypropylene

2) Bahan: Asam sulfat pekat (H2SO4) 98%

Formaldehida (HCOH) 37%

Perbandinga antara H2SO4 : HCOH adalah 9 : 1

3) Reaksi Kimia: H2SO4pa(l) + HCOH(l) → HCOOH(l) + H2O(l) + SO2 (g) b. Proses operasional alat/ sistem kerja alat

1) Menyiapkan “RONTEK” dan obat-obatan atau makanan yang akan diuji.

2) Mengambil sedikit sampel dari obat-obatan makanan tersebut.

3) Menggerus obat-obatan atau makanan apabila bahan tersebut terlalu keras.

4) Mengoleskan “RONTEK” pada media porselen/ kaca.

5) Menaburkan sedikit sampel obat-obatan atau makanan yang akan diuji pada porselen/ kaca yang sudah diolesi “RONTEK”.

6) Melihat perubahan warna yang terjadi pada sampel setelah 1 menit.

Perubahan warna yang muncul bila terindikasi mengandung narkoba adalah sebagai berikut (Moffat et al dalam Winstock et al (2001)):

Heroin / Morfin

MDMA(Methylene-dioxy-meth-amphetamine) / Ekstasi

Amphetamin / Metamphetamin

Codein

Aspirin (Acetylsalicylic acid)

Gula

(ungu)

(ungu menjadi biru kehitaman)

(kuning orange menjadi coklat

(ungu)

(merah)

(coklat tua)

(15)

c. Gambar alat

Gambar 1. Roll on “RONTEK” tempat reagen Marquis

2. Keunggulan

Alat Detektor narkoba yang dikembangkan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penemuan-penemuan terdahulu, diantaranya:

a. Lebih sederhana dan mudah digunakan, b. Alat dan bahan mudah didapat,

c. Harganya terjangkau, d. Proses lebih cepat,

e. Sebagai upaya/tindakan pencegahan (preventif) dalam menanggulangi narkoba,

f. Sebagai screening test sehingga memudahkan kinerja lembaga atau laboratorium yang berwenang,

g. Menjadi acuan/rekomendasi dalam penyelidikan penyebaran narkoba dalam makanan di masyarakat untuk instansi penanggulangan narkoba.

3. Penerapan pada masyarakat a. Di lingkungan masyarakat:

1) Orang tua dapat mengontrol obat-obatan maupun makanan atau jajanan yang dikonsumsi sehingga tidak mengkonsumsi yang terindikasi mengandung narkoba sebagai tindakan pencegahan terhadap penggunaan narkoba.

2) Masyarakat dapat lebih waspada dalam mengkonsumsi makanan yang beredar secara umum.

3) Masyarakat mampu melakukan upaya pencegahan (preventive) agar terhindar dari bahaya narkoba.

(16)

4. Prospek pembangunan

Penulis berharap alat ini dikembangkan lagi menjadi:

1. Pelopor investasi baru dalam bidang pendeteksian bahaya dini narkoba.

2. Didistribusikan atau disebarluaskan oleh instansi, lembaga pendidikan, lembaga kemasyarakatan, dll pada masyarakat.

3. Ikon baru untuk uji kelayakan pangan yaitu ikon “bebas narkoba” pada bungkus makanan.

4. Produk yang mencakup semua jenis narkoba sehingga dapat menguji segala jenis narkoba pada suatu sampel dengan menggunakan satu alat.

5. Alat Detektor narkoba yang diproduksi secara massal.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil uji optimalisasi dengan memvariasikan perbandingan antara H2SO4 : HCOH ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil uji beberapa sampel menggunakan variasi perbandingan H2SO4

dan HCOH

Uji obtimalisasi digunakan untuk mengetahui koposisi/ perbandingan antara H2SO4 dengan HCOH yang lebih sensitif ketika digunakan untuk tes narkotika.

Hasil obtimalisasi diperoleh reagen Marquis paling sensitif pada larutan dengan perbandingan H2SO4 : HCOH sebanyak 9 : 1. Reagen Marquis dengan perbandingan tersebutlah yang diaplikasikan sebagai alat uji narkotika.

Pengemasan reagen Marquis yang digunakan untuk uji adanya kandungan narkotika menggunakan botol roll on, sehingga diberi nama “RONTEK”.

“RONTEK” dibuat dari larutan asam sulfat pekat dengan kadar 98% dan formaldehid 37% yang sifatnya korosif dan berbau sangat tajam. Penggunaan botol roll on merupakan salah satu cara yang aman dan mempermudah dalam

(17)

mengapikasikannya. Jika larutan tersebut dikemas dalam wadah yang tidak sesuai, apabila tumpah dan mengenai kulit dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar.

Botol roll on-lah merupakan kemasan yang sesuai sebagai tempat untuk menimpan larutan “RONTEK”. Adapun cara dan hasil pengaplikasian

“RONTEK” ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Cara mengaplikasikan “RONTEK dan hasil uji pada beberapa sampel.

Sampel yang digunakan dalam uji “RONTEK” antara lain Cardio aspirin, Konidin, Paracetamol, Ekstrak herbal binahong, dan permen Cimin. Hasil uji pada beberapa sampel menunjukkan perubahan warna yang berbeda-beda. Penentuan kandungan narkotika berdasarkan perubahan warna mengacu pada penelitian Winstock et al (2001) yang meneliti pil ekstasi. Tiga dari lima sampel yang diuji menunjukkan hasil positif adanya kandungan narkotika, sedangkan dua sampel negatif. Hasil perubahan warna dan kandungan narkotika pada kelima sampel ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perubahan Warna dan Kandungan Narkotika pada Beberapa Sampel yang Diuji

No Sampel Perubahan

Warna Larutan Keterangan 1 Cardio Aspirin Merah (+) Aspirin (Acetylsalicylic

acid) 2 Parasetamol Tetap bening Negatif

3 Konidin Ungu → biru

kehitaman

(+) MDMA(Methylene-dioxy- meth-amphetamine)

4 Permen Cimin Coklat (+) Gula

5 Ekstrak Herbal Binahong

Ungu (+) Morfin

(18)

E. Simpulan

“RONTEK” yang dibuat dengan mengapikasikan reaksi kimia reagen Marquis dapat digunakan untuk menguji sampel-sampel yang diduga mengandung narkotika. Dari hasil uji sampel menunjukkan hasil positif mengandung narkotika. Sampel tersebut adalah cardio aspirin, konidin, dan ekstrak herbal binahong. Penggunaan botol roll on memperudah dalam pengaplikasiannya dan mengurangi risiko terkena kulit.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Amriel, R.I. 2008. Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba. Jakarta. Penerbit Salemba.

BNN. 2007. Pedoman Pelaksanaan P4GN. Badan Narkotika Nasional. Jakarta Timur

____. 2007. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sejak Dini. Badan Narkotika Nasional. Jakarta Timur

____. 2014. Jurnal Data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Badan Narkotika Nasional. Jakarta.

Dirdjosisworo, S.. 1990. Hukum Narkotika Indonesia. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti.

Hawari, D.. 2000. Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA. Jakarta. FK UI.

Pakpahan, B.. 2013. Diplomasi Maritim Indonesia. Jakarta Selatan.

Pratama, D. F.. 2016. Kajian Yuridis Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika oleh Pegawai Negeri Sipil. Surakarta.

Ramdhan, M & Arifin, T.. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penilaian Proporsi Luas Laut. Jakarta.

Saokani, K.Waspada, Permen Isi Ganja Intai Anak SD di Bandung.tersedia:http://news.liputan6.com/read/2093480/waspada-permen- isi-ganja-intai-anak-sd-di-bandung.diakses: Senin, 7 Juli 2021 pukul 14:47 Subekti, T. Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia: Pandangan dari Sisi

Pengembangan Modal Insani.tersedia:

http://www.linkedin.com/pulse/penyalahgunaan-narkoba-di-indonesia- pandangan-dari-sisi-taat-subekti.diakses: Senin, 8 Juli 2021 pukul 13:46 Thomson, R. B. & Thomson, B. F.. 2012. Illustrated Guide to Home Forensic

Science Experiments. Canada: O’Reilly Media.

Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Jakarta. Sekretariat Negara.

Winstock, A. R., Wolf, K., & Ramsey, J.. 2001. Ecstasy pill testing: harm minimization gone too far?. Research report. Vol 96. 1139-1148.

(20)

CONTOH ESAI BERBAHASA INGGRIS

Extended Abstract

LITE-TIC POLICE ACADEMY: UTILIZATION OF SULFURIC ACID WASTE TO FILTER DRUGS CONTAINED IN FOOD

FROM AKPOL TO THE SOCIETY

Ade Prasetyo Nugroho, Ni Putu Ayu Ratna Dewi, Muhammad Alkeizar Ayanda, Silvester Rante Mas Pakurimba, Naomi Shofura Batuaji

Advisor: AKP I Kadek Dwi Shantika Miharjaya, S.H., S.I.K, M.H.

INDONESIAN POLICE ACADEMY pakurimba54@gmail.com

Abstract

Drug trafficking remains a rampant case in Indonesia. Despite measures implemented by policy makers and law enforcers, the deterrence level by traffickers to commit this crime stay low. The high number of drug-related crime is proven by the rising number of drug users.

to BNN in 2018, there were 3.5 million cases of drug abuse and this number grew to 3.6 million by 2019 (bnn.go.id, 2019).

According to vice.com, among the many ways of drug smuggling is under the disguise of food packaging. For this reason, the authors conducted small experiment to detect drug that may be smuggled in food on the market. With the development of drug detection tools, it is hoped that it can help the government and other agencies to expose drug abuse in society. As the main element of countermeasures against drug abuse and trafficking threat, the National Police must have pre-emptive, preventive and repressive efforts. LITE-TIC POLICE ACADEMY (Liquid Detector – Narcotics) can help police officers carry out initial tests or preventive measures (screening tests) for suspected sample. The “LITE- TIC POLICE ACADEMY'' can be used by dropping the liquid into the sample. Users can see immediate results by observing the color change on the samples.

Keyword: drugs, food, LITE-TIC POLICE ACADEMY

(21)

Introduction

Directorate General of Marine Space Management reported that Indonesia consists of 2.01 million km2 land area and 3.25 million km2 of sea area with 2.55 million km2 Exclusive Economic Zone (kkp.go.id, 2020).

Indonesia's vast sea comes with advantages and disadvantages.

The abundant sea resources is an obvious point. On the other hand, the immensely large sea makes it challenging for supervision and control.

Unguarded borders result to a pathway for international crime, such as drug smuggling.

Drug abuse is an act of using any substance under international control outside therapeutic indications, in excessive dose levels, or over an unjustified period of time (UNODC, 2016). Drug abuse remains rampant in Indonesia.

Drug traffickers are not deterred from committing their crimes.

High drug-related crime is proven by a rising number of drug users.

Judging from the BNN data in 2018, there were 3.5 million cases, rising to 3.6 million by 2019. This resulted in an increasing number of victims due to drug abuse in Indonesia (bnn.go.id, 2019).

The Indonesian

Government has worked hard to prevent and eradicate drug smuggling. Some of the Government's concrete steps include: 1) establishing National Narcotics Agency (BNN), 2) making strict laws and regulations

regarding drug abuse such as the death penalty 3) collaborating with the Indonesian Police and Army (TNI-Polri), and Customs Office to prevent, invstigate and eradicate drug smugglers, 4) monitoring correctional facilities that accommodate drug-related criminals, and so on.

The seriousness of the government in eradicating drugs is still facing obstacles. The first obstacle is the expensive and lack of technology used to detect drugs by BNN. The second obstacle is the K-9 troops or sniffer dog that are not yet equipped with facilities and infrastructure. Furthermore, the lack of support from the authority to cut off illegal drug networks is also an obstacle.

According to (Susanto, 2020) There are around 290.681 food product that aren’t registered at BPOM, which causes people to worry if the food contains dangerous substances such as drugs. Moreover, drug smugglers use food packaging to disguise their drugs. Indeed, drug abuse is the primary concern in modern society. For that reason, a simple test tool is needed to quickly and cheaply detect food containing suspicious substance.

Indonesia has several test tools to detect drugs, such as a test kit and gas chromatography- mass spectrometry (GCMS).

However, the price of these tools are costly and only used by large agencies in more detailed tests

(22)

on the drug content in food or drugs. In addition to the high price, it has to go through several testing stages to produce maximum and perfect results.

As a Police Academy Cadet, the author is motivated to make a simple innovation for the community with materials that are easy to find to overcome this problem. This product will be using used battery water that contains H2SO4 98% and then reacted with 37% formaldehyde.

The use of pippet bottle is propitius because it is easy to find, efficient, and simple in its application. This innovation is called "LITE-TIC POLICE ACADEMY", or Liquid Detector - Narcotic. The compound in this reaction will create a reagent called Marquis. Marquis reagent itself is a reagent that can detect the presence of alkaloidswhich are present in drugs such as . This innovation is significant, considering that drug trafficking is rampant and penetrates all levels of society. Drugs syndicate will do everything to disguise their products. They went as far as making children's candy infused with THC (Tetra Hydrocanabinol) (Yamin, 2020)

With the development of this drug detection tool, it is hoped that it can help the government and related agencies such as the National Narcotics Agency (BNN), the National Agency for Drug and Food Control (BPOM), the Indonesian National Police, the Forensic Institute and the food industry in

society to detect drug abuse better.

As the central element in countering any threat of drug abuse and illicit drug trafficking, the Police of the Republic of Indonesia must have efforts in overcoming drug abuse both Pre- emptively, Preventively and Repressively. It is noted that until now, drug detection tools are still not affordable by the public. This drug detection is an innovation in terms of preventive efforts for the community in drug eradication.

The advantage of this innovation is a simple tool that the wider community can use as an initial detection or screening test.

Research Objectives

a. Helping the government control food circulating in the community that is suspected of containing drugs.

b. Helping communities avoid the risk of covert drug abuse.

c. Helping the public to carry out an initial test or preventive action (screening test) for food suspected of containing drugs.

d. Assisting the Police in tracking the circulation of food in the community related to drug abuse and drug traffickers.

The "LITE-TIC POLICE ACADEMY" tool has considerable benefits for:

a) The government:

1. Helping to make preventive efforts in terms of covert drug distributions.

2. Pressing the rate of distribution of drugs in the community.

(23)

3. Minimizing the widespread distribution of drugs through food content.

b) Society, namely:

1. Increase public awareness of the dangers of drugs and their

2. distribution.

3. Increase control of food with suspected drug content.

4. Prevent and reduce the circulation of drugs that are mixed with food.

5. Provide a sense of security to the community against the possibility of food containing drugs.

6. Facilitate people who are concern about the content.

7. Simpler.

8. Easy access to the materials.

9. Affordable price.

10. Easy to use.

11. Fast reaction.

12. As an effort / preventive action in overcoming drug abuse.

13. As a screening test to accommodate authorized laboratory.

14. Become a

reference/recommendation for drug control agencies in investigating the spread of drugs in food.

Research Method and Approaches

a. Tools and materials used in the making of "LITE - TIC POLICE ACADEMY" consists of:

1) Test tube 2) Test tube rack 3) Beaker glass 200 ml 4) Pipette 10 ml

5) Ball pipette 6) Mixing

7) Pipette drops 8) Pipette bottle 9) Used battery water 10) Liquid formaldehyde b. test kits / implementation :

1) Mortar and pestle 2) Buckle Glass 3) Mixer

4) Clamp/tweezers Research Stage

1) Container : 10 ml glass pipette bottle with glass pipette cap

2) Materials: Concentrated sulfuric acid / Used battery water (H2SO4) 98% Formaldehyde (HCOH) 37% with 9:1 ratio

3) Chemical Reactions:

H2SO4pa (l) + HCOH(l) → HCOOH(l) + H2O(l) + SO2 (g ) Procedure

1) Prepare "LITE - TIC POLICE ACADEMY" and food samples.

2) Take a small amount of the suspected foods.

3) Drop "LITE - TIC POLICE ACADEMY" directly on the object or sample using porcelain/glass media.

4) See the color change that occurs in the sample after 1 (minute). If the results obtained shows a color change as shown in the attachment below, then the food is indicated to contain drugs. If the food shows no reaction or color change, it is concluded from the analysis that the food is free from drugs.

(24)

Result and Findings

The following is an attachment to the color change process that occurs in food:

The color changes that appear when indicated to contain drugs are as follows (Moffat et al in Winstock et al (2001):

Heroin / Morphine

MDMA (Methylene-dioxy-meth- amphetamine) / Ecstasy

Amphetamine / Metamphetamine Codeine

Aspirin (Acetylsalicylic acid) Sugar

Tool Picture:

Pipette Bottle

Material Picture :

Used Battery Water (Sulfuric Acid 98%)

Formalin 37%

With the many benefits of LITE - TIC POLICE ACADEMY, the author expect:

a. This tool can be the pioneer of innovation in the field of drug screening test.

b. The new icon for the food due diligence is the "Drug Free" icon on food simply.

c. Drug detection equipment can be mass produced at a relatively low cost.

Optimization test results by experimenting the ratio between H2SO4 and HCOH is shown in Figure 2.

Figure 2. The results of several samples using a variation of the ratio of H2SO4 and HCOH

An optimization test is used to determine the composition between H2SO4 and HCOH, with the goal to find the perfect ratio for detecting drugs. The optimization results produce a new chemical content called

(25)

Marquis reagent. The reagent is the result of a solution with a ratio between H2SO4 and HCOHof 9:1.

The reagent packaging will be using a pipette bottle containing the reagent solution, which is then called, "LITE - TIC POLICE ACADEMY".

"LITE - TIC POLICE ACADEMY" is corrosive and has a powerful odor. The use of a dropper bottle filled with liquid is one of the way to safely and easily store and apply the solution. If the solution is packaged in an unsuitable container, a minor spill can cause irritation and burns even on the skin. The method and results of the application of "LITE - TIC POLICE ACADEMY" are shown in Figure 3.

Figure 3. How to apply "LITE -

TIC POLICE

ACADEMY" and test results on several samples.

The samples used in the

"LITE - TIC POLICE ACADEMY"

test included Cardio aspirin, Konidin, Paracetamol, Binahong herbal extract, and Cimin candy.

The test results on several

samples showed different color changes. Determining the drug content based on color changes refers to the study of Winstock et al (2001), which examined the ecstasy pill. Four of the five samples tested showed a positive result for drug content, while one sample was negative. The results of color change and drug content in the five samples are shown in Table.

(26)

1.Table 1. Changes in Color and Drug Content in the Sample No SamplesSampl

e

Color Change

of Solution Remarks

1 Cardio Aspirin Red (+) Aspirin (Acetylsalicylic acid)

2 Paracetamol Remains clear Negative

3 Conidin Purple →

blackish blue

(+) MDMA (Methylene- dioxy-meth-amphetamine) 4 Cimin Candy Chocolate (+) Sintetic Sugar

5 BinahongHerbal Extract

Purple (+) Morphine

Conclusion

"LITE - TIC POLICE ACADEMY"

made by applying the solution and can be used to test samples suspected of containing drugs.

The results of the sample test showed a positive result containing drugs. The samples were cardio aspirin, conidin, and binahong herbal extracts. The use of a pipette bottle makes it easier to apply and reduces the risk of skin contact.

References

RI 2008.Psychology of Young Drug Users. Jakarta. Salemba Publisher.

Among. Beware of drugs peddled in food?. available:

http://www.harnas.co/2015/06/18/

awas-narkoba-dijajakan-dalam- makanan.accessed: Monday, 27 June 2016 at 14:52

BNN. 2007. P4GN

Implementation Guidelines.

National Narcotics Agency. East Jakarta

Dirdjosisworo, S .. 1990.

Indonesian Narcotics Law.

Bandung. PT. Citra Aditya Bakti.

Hawari, D .. 2000. Drug Abuse and Addiction. Jakarta. FK UI.

Pakpahan, B .. 2013. Indonesian Maritime Diplomacy. South Jakarta.

Primary, DF. 2016. Juridical Study of Criminal Sanctions Against the Crime of Narcotics Abuse by Civil Servants.

Surakarta.

Ramdhan, M & Arifin, T .. 2013.

Applications of Geographical Information Systems in the Assessment of the Proportion of Sea Area. Jakarta.

Law No. 35 of 2009 concerning Narcotics. Jakarta. State Secretariat.

Winstock, AR, Wolf, K., &

Ramsey, J .. 2001. Ecstasy pill testing: harm minimization gone too far ?. Research report

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk miningkatkan kesadaran masyarakat bahwa bahaya penggunaan zat pewarna sintetik, meningkatkan pengahasilan tambahan bagi masyarakat dalam

 Untuk mencegah anemia atau kekurangan darah pada masa kehamilan, konsumsi makanan yang juga mengandung zat besi?.  Hindari memakan obat-obatan kimia, kecuali dengan

konsumsi pangan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam mengelola pekarangan.. Meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan

konsumsi pangan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam mengelola pekarangan.. Meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan

Perubahan yang terjadi di masyarakat adalah mengurangi konsumsi produk pabrik dan makanan instan dan mulai tumbuhnya kesadaran untuk mengonsumsi produk lokal sebagai konsumsi

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang bahaya penyebaran Covid-19 dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi

Sulistyo Mulyo Agustin, Sp.PK JUM'AT biotek 17 HENIK TRI RAHAYU Hubungan Pengetahuan Dengan Kesadaran Pasien.. Diabetes Tipe 2 Terhadap Konsumsi Makanan Dan Minuman Yang

Berbagai intervensi dalam mencegah obesitas termasuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah dapat menggantikan makanan dengan densitas energi tinggi yang sering