• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

VISUALISASI WAYANG BEBER METROPOLITAN DALAM CERITA “MASYARAKAT URBAN”

TESIS

Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat magister Program Studi Magister Seni Rupa

Disusun oleh

Muhammad Nur Hariyadi

NIM S011502004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018

(2)

commit to user ii

(3)
(4)
(5)

commit to user

v MOTTO

Alam Terkembang Menjadi Guru

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

(7)

commit to user

vii ABSTRAK

Wayang beber merupakan salah satu warisan budaya asli dari Indonesia. Di Indonesia terdapat dua wayang beber tradisi yang masih tersimpan yaitu di Pacitan Jawa Timur dan di Wonosari Yogyakarta. Selain wayang beber tradisi, Indonesia juga memiliki berbagai wayang beber kontemporer yang salah satunya terdapat di Jakarta bernama wayang beber metropolitan. Dalam penelitian ini akan membahas tentang visualisasi wayang beber metropolitan yang berjudul masyarakat urban. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunjungi komunitas wayang beber metropolitan, melakukan wawancara mendalam dan melihat pertunjukan wayang beber metropolitan. Selanjutnya dilakukan proses merangkum, memilah hal-hal yang pokok dan mendokumentasikan wayang beber metropolitan serta memfokuskan pada salah satu wayang beber dengan judul masyarakat urban. Visualisasi wayang beber metropolitan yang berjudul masyarakat urban menceritakan gambaran potret situasional dampak dari kegagalan urbanisasi yang terjadi di Jakarta. Dibuat dengan cara penggayakan bentuk atau stilasi pada objek dan juga pada figur tokoh wayang, bagian background mengacu pada bentuk wayang beber tradisi Wonosari, tanpa memberikan ornamen yang rumit. Teknik pewarnaan sungging masih dipertahankan, karena teknik pewarnaan sungging merupakan teknik pokok dalam pembuatan wayang beber. Wayang beber metropolitan hadir dengan memperkenalkan kembali pertunjukan wayang beber diberbagai segi keramaian masyarakat, selanjutnya pertunjukan dikemas dengan pertunjukan lebih sederhana, lebih singkat, lebih menghibur, menggunakan lighting modern, menggunakan figur baru, dan cerita yang dibawakan juga mengadopsi isu-isu yang sedang populer saat ini. Penelitian ini penting mengingat wayang beber merupakan sebuah warisan budaya yang patut untuk diperkenalkan kembali kepada masyarakat luas, agar pertunjukan wayang beber tidak mengalami kepunahan, sehingga wayang beber akan tetap lestari dan berkembang dengan bentuk dan visual yang menarik.

(8)

commit to user

viii

ABSTRACT

A puppet beber some years previously had broken is one of the heritage of culture native of indonesia. In indonesia there are two puppet beber tradition still is the pacitan east java and in wonosari Yogyakarta. Besides the puppet beber tradition, Indonesia also having a wide variety of contemporary puppet in which one of them there are in jakarta is name wayang beber metropolitan. In this research going to talk about visualization wayang beber metropolitan in the story the urban community. Technique data collection done by visiting community wayang beber metropolitan, conducting in-depth interviews and see performance wayang beber metropolitan. The process of summarizes done, sorting the principal thing and documenting wayang beber metropolitan and than focused on one puppet with title urban community. Visualization wayang beber metropolitan titled the community urban tell picture situation the impact of failed urbanization in Jakarta . Made by means of stilasi on object and also figure puppet, background part reference on form of wayang beber wonosari, without giving complex ornamentation. A staining technique sungging still retained , because a staining technique sungging is basic technique in making wayang beber. Wayang beber metropolitan present to reintroduce puppet show some the puppet show in various terms of the crowd, then is show a packed with a simpler, show is shorter, more entertaining, using lighting modern, using new figure , and stories hosted also adopted the issue of being popular currently. This research crucial given that wayang beber is a cultural heritage that deserve to reintroduced to the general public, so that wayang beber show not subjected to extinction, so that will wayang beber to preserve it and grown up with the form of and visual that draws.

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

limpahan rahmat dan kesempatan sehingga teseis dengan judul visualisasi wayang beber metropolitan dalam cerita wayang beber dengan judul masyarakat urban ini telah selesai pada waktunya. Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarak akademik guna penyelesaian studi di Program Studi Magister Seni Rupa Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya tesis ini dikarenakan bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai puhak. Penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya atas segala dukungan baik langsung maupun tidak langsung, kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret.

3. Dr. Deni Tri Ardianto, M.Sn, Selaku Kepala Program Studi Magister Seni Rupa Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Narsen Afatara, MS., selaku dosen pembimbing I, atas kesabaran dan ketelitian beliau untuk menuntun penulis fokus pada penelitian wayang beber.

5. Dr. Agus Purwantoro, M.Sn., selaku dosen pembimbing II, atas segala bimbingan dan kreatifitas yang jitu sehingga banyak memberikan ide pada penelitian ini.

6. Dr. Theresia Widyastuti, M.Sn., selaku sekretaris penguji atas bekal untuk tindak lanjut tesis ini.

7. Dosen dan semua karyawan Universitas Sebelas Maret Surakarta atas semua bekal ilmu, bantuan dan kerjasama yang baik.

8. Seluruh anggota komunitas wayang beber di Jakarta, yang telah mengijinkan penulis untuk menguji tentang wayang bebernya.

9. Ayah dan Ibu serta Adik-adikku, atas kasih sayang dan segala do’a yang engkau berikan kepada penulis.

(10)

commit to user

x

11. Teman-teman seperjuangan, seangkatan, sekostan, teman komunitas dan teman sehati, mari kita tetap berkarya

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari tulisan ini belum sepenuhnya sempurna, namun dengan penuh harap semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi penulis khususnya dan bagi pengembangan wawasan tentang dunia perwayangan di Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta pada umumnya.

Surakarta, 11 Mei 2018 Penulis

(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLISASI ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN PENGUJI ... iv MOTO ... v PERSEMBAHAN ... vi ABSTRAK... ... vii ABSTRACT... ... viii KATA PENGANTAR ... ix DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SKEMA ... xiv

DAFTAR TABEL ... xiv

GLOSARIUM ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

A. Kajian Pustaka ... 5

1. Pertunjukan ... 5

2. Wayang ... 7

3. Wayang Beber ... 9

4. Seni Pertunjukan Wayang Beber Tradisi ... 12

5. Unsur-unsur Dalam Pertunjukan Wayang Beber Tradisi ... 15

a. Unsur Pokok ... 15

b. Unsur Pendukung Wayang Beber Tradisi ... 23

(12)

commit to user

xii

6. Perkembangan Wayang Beber ... 28

7. Estetika ... 29

8. Bahasa Rupa ... 30

B. Penelitian Yang Relefan ... 32

C. Kerangka Berfikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Lokasi Penelitian ... 37

B. Waktu Penelitian ... 37

C. Metode Penelitian ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

E. Keabsahan Data ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Pertunjukan Wayang Beber Metropolitan ... 41

B. Profil Wayang Beber Metropolitan ... 44

C. Tugas Anggota Komunitas Wayang Beber Metropolitan ... 46

1. Tim Naskah Dalang... 47

2. Tim Pembuat Wayang ... 48

3. Tim Teknis Pertunjukan ... 49

4. Tim Iringan Musik ... 49

D. Tema dan Bentuk Wayang Beber Metropolitan ... 50

1. Tema ... 50

2. Bentuk Wayang Beber Metropolitan Dan Proses Pembuatan 51

E. Visualisasi Wayang Beber dalam Cerita Masyarakat Urban ... 55

1. Pejagong 1 ... 56

2. Pejagong 2 ... 59

3. Pejagong 3 ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Wayang beber pada daun lontar atau siwalan... 10

Gambar 2 : Wayang beber tradisi pacitan... 11

Gambar 3 : Wayang beber tradisi Wonosari ... 12

Gambar 4 : Posisi dalang dalam wayang beber tradisi Pacitan ... 14

Gambar 5 : Posisi dalang dalam wayang beber tradisi Wonosari ... 14

Gambar 6 : Bagian dari perangkat pertunjukan wayang beber tradisi .. 16

Gambar 7 : Bagian-bagian pada ampok wayang beber tradisi ... 17

Gambar 8 : Bentuk wayang beber tradisi Pacitan ... 17

Gambar 9 : Bentuk wayang beber tradisi Wonosari ... 19

Gambar 10 : Kotak ampok dan sesaji wayang beber tradisi ... 21

Gambar 11 : Pementasan wayang beber tradisi dan sesajian ... 23

Gambar 12 : Pementasan wayang beber dengan gamelan slendro ... 25

Gambar 13 : Sinden (waranggono) saat pementasan wayang beber ... 26

Gambar 14 : Posisi penonton saat pementasan wayang tradisi ... 27

Gambar 15 : Pertunjukan Wayang Beber Metropolitan ... 42

Gambar 16 :Pertunjukan Wayang Beber Metropolitan ... 42

Gambar 17 : ampok dan sligi wayang beber metropolitan ... 52

Gambar 18 : Bentuk tempat penyimpanan wayang beber tanpa sesaji ... 52

Gambar 19 : Proses pembuatan wayang beber metropolitan ... 54

Gambar 20 : Pejagong 1 ... 56

Gambar 21 : Pejagong 2 ... 59

Gambar 22 : Pejagong 3 ... 62

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 1 : Skema Berfikir ... 36

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Waktu penelitian ... 37

(15)

commit to user

xv

GLOSARIUM

Ambeber / mbeber : Berasal dari bahasa Jawa yang artinya membentangkan

Ampok : Fondasi untuk menancapkan wayang beber, ampok ini

sekaligus merupakan tempat penyimpanan gulungan wayang

Apek : Bau tidak enak karena lembab

Areng balung : Arang tulang

Atal : Bahan warna kuning

Baying : Barang yang dilihat secara nyata

Bersih Desa : Upacara peringatan atau upacara dengan sesaji untuk

keselamatan desa, para danyang penjaga desa, berterimakasih kepada bumi, dan para leluhur agar desa selalu aman

Blencong : Alat penerangan yang berfungsi untuk menghidupkan

bayangan wayang di kelir/layar

Candra sengkala : Rumusan tahun dengan kata-kata, yg setiap kata

melambangkan angka, dibaca dari depan dan ditafsirkan dari belakang; kronogram Jawa yg memakai sistem perhitungan bulan

Ceblokan : Lubang yang berada diatas ampok yang berfungsi sebagai

tempat menancapkan seligi

Cempolo : Salah satu peralatan dalang yang paling penting yang

digunakan untuk memukul kotak yang menimbulkan bunyi dog-dog.

Daun Rontal/Lontar : Daun siwalan

Distorsi : Distyler / digayakan

Duding : Alat yang dipakai Dalang untuk menunjuk

Gedhog / Daluang : Nama kertas jawa atau nama jenis wayang

Gedhog : Cerita yang disembunyikan atau cerita rakyat dahulu kala

Galuga : Pohon So, bahan baku kertas daluang / gedhog

Gamelan : Alat musik tradisional Jawa

Ginem : Percakapan antara tokoh wayang saat pertunjukan wayang

(16)

commit to user

xvi

Jagong/ Pejangong : Sebuah gambar / adegan pada wayang beber

Jambangan : Tempat menaruh bunga untuk hiasan dalam ukuran besar

Jajan pasar : Makanan yang dibeli di pasar, jenisnya beraneka ragam

untuk sesajian

Kembang boreh : Berbagai jenis kembang yang dicampur irisan daun pandan,

digunakan untuk sesajian

Kempul : Instrumen gamelan wujudnya seperti gong tapi kecil

Kendhang : Instrumen gamelan yang dimainkan dengan cara ditepuk

Kenong : Instrumen gamelan yang dimainkan dengan cara dipukul,

menyerupai bonang tapi agak besar

Kethuk : Instrumen gamelan yang dimainkan dengan cara dipukul,

bentuknya menyerupai bonang namun terdii dari 3-4 buah

Lakon : Cerita / kisah dalam pewayangan

Langes : Jelaga dari pelita berwarna hitam pekat

Lurik bang-bangan : Kain lurik atau tenun yang berwarna merah

Lurub : Kain sebagai menutup batang / selimut

Narada : Tokoh wayang yang berasal dari desa Sungging Rejo

Negara Poco-poco : Merupakan pusat kota cerminan kota Jakarta

Ngengat : Sejenis binatang kecil yang suka memakan kertas, kain, dan

sebagainya

Patri Dompet : Tokoh wayang beber metropolitan dalam cerita “Mayarakat

Urban” merupakan orang kaya di pusat kota Poco-poco

Priyayi : Orang yang memiliki kedudukan tinggi di dalam masyarakat

bisa juga dibilang orang terhormat dari kalangan pegawai

Purwa : Dari bahassa Jawa Kuno, yang berarti wiwitan/pertama

Rambahan : Babak dalam satu cerita wayang beber

Rebab : Instrumen gamelan yang dimainkan dengan cara digesek

Robyong : Tumpeng yang digunakan untuk selamamatan, khitanan,

hajatan, dan semua bersifat suka cita

Ruwat : Ritual yang dipercaya menghilangkan sial

Seligi : Gagang yang merupakan alat untuk menggulung wayang

(17)

commit to user

xvii

Serat Sastramiruda : Tulisan yang berisi percakapan antara murid dan guru pada jaman dahulu kala tentang sebuah sejarah tanah Jawa.

Slendro : Bentuk iringan pada gamelan Jawa, hanya terdiri beberapa

alat gamelan dan memiliki notasi tidak lengkap (12356).

Suryasengkala : Tahun sengkalan (kronogram) yang berdasarkan peredaran

matahari (surya).

Sungging : Seni lukis tradisi Jawa yang mempunyai teknik, pola dan

norma tertentu pada wayang

Sesaji : Sarana ritual berupa bunga atau makanan tertentu yang

ditujukan kepada roh / leluhur.

Stilasi : Penggayan objek meniru dari alam

Tedhak Sungging : Mengcopy / menggandakan gambar wayang beber

Tradisi : Merupakan sesuatu yang turun temurun sudah ada sejak lama

dan dijadikan suatu acuan dalam kehidupan sekarang

Tutur : Ucapan dalang dalam pertunjukan wayang beber

Waranggana : Penyanyi wanita dalam karawitan atau penyanyi wanita

dalam pertunjukan wayang (sinden)

WayBeMetro : Singkatan dari Wayang Beber Metropolitan

Wimba : Suatu objek yang dicandra (digambar/didiskripsikan)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom yang diajukan guru pada setiap pertemuan dalam kegiatan inti adalah pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, pertanyaan aplikasi,

Efek Antiinflamasi Doksisiklin Terhadap Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama, Matriks Metalloproteinase-9 serum, dan High Sensitif C-Reaktif Protein Serum Pada Penyakit

Tesis yang berjudul “Pengaruh Kontekstual Puskesmas Dan Determinan Sosio Demografi terhadap Kinerja Petugas Puskesmas Di Kabupaten Karanganyar”, ini adalah karya

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keluarga, teman sebaya, paparan media, uang saku, harga rokok, niat (merokok), sikap (mendukung merokok), akreditasi

Sri Widowati, S810809223: Hubungan Antara Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar KKPI (Ketrampilan

Tesis yang berjudul: “Implementasi Wawasan Kebangsaan dalam Pembelajaran Sejarah di Pondok Pesantren (Studi Kasus di SMA Al- Muayyad Surakarta dan SMA Muhammadiyah

Hasil temuan penelitian dapat dideskripsikan meliputi: (1) pandangan dunia Suparto Brata adalah pandangan dunia humanisme sosial terkait dengan persoalan gender, (2) struktur

Pembelajaran Drama Pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa (Studi Kasus di SMA Negeri 5 dan 6 Kabupaten Purworejo). Pembimbing I: Prof. Andayani, M.Pd., Program