PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm
Parung Farm merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang agribisnis sayuran. Parung Farm mengawali usaha pada November 1998 dengan melakukan pelatihan budidaya hidroponik, budidaya anggrek dan kultur jaringan anggrek. Parung Farm tidak hanya mengkhususkan usaha pada pendidikan dan pelatihan tetapi mulai mencoba bidang komersial, yaitu produksi dan penjualan sayuran yang ditanam secara hidroponik.
Parung Farm sebagai lembaga pelatihan menyediakan program pelatihan mengenai hidroponik bagi masyarakat. Sistem hidroponik yang digunakan sebagai sarana penunjang pelatihan yaitu aeroponik, nutrient film technique (NFT), deep flow technique (DFT), top feeding, dan ebb and flow.
Pada bulan Juni 2003 Parung Farm mendirikan PT Kebun Sayur Segar yang merupakan salah satu unit usahanya di bidang komersial. Parung Farm memiliki empat kebun yaitu kebun Parung, Tangsel, Bintang Delapan, dan Cugenang.
Letak Geografis dan Iklim
Parung Farm berlokasi di Jalan Raya Parung-Bogor No. 546, Kampung Jati, Desa Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kebun hidroponik ini berbatasan dengan Desa Jabon di sebelah utara, Desa Gunung Sindur di sebelah selatan, Desa Waru Jaya di sebelah barat dan Depok di sebelah timur. Lokasi kebun Parung berada pada 6° 26’ LS dan 106° 44’ BT dan terletak pada ketinggian 100 m diatas permukaan laut (dpl).
Kebun Parung memiliki iklim tropis yang sesuai untuk jenis sayuran yang diproduksi sehingga sayuran dapat tumbuh dengan baik. Daerah ini memiliki musim hujan pada bulan Oktober-Maret dan musim kemarau pada bulan April- September. Lokasi ini memiliki suhu 26°C – 35°C, kelembaban udara 70%, serta curah hujan rata-rata 2 774 mm/tahun (Parung Farm, 2009).
Luas Areal dan Tata Guna Lahan
Kebun Parung memiliki lahan seluas 3.8 ha yang terdiri atas:
1. Greenhouse Tanaman
Lahan produksi memiliki luas sekitar 2 500 m². Pada lahan ini dibangun dua greenhouse untuk bayam, dua greenhouse untuk kangkung, satu greenhouse untuk persemaian bayam, dan satu greenhouse percobaan. Masing-masing greenhouse dikelilingi kasa untuk membedakan antara greenhouse satu dan yang lain.
Tiap greenhouse terdiri atas bed (bedengan) yang terbuat dari beton untuk penanaman dengan jarak antar bed 50 cm. Ukuran bed adalah 2 m x 8 m, dengan jumlah bed pada masing-masing greenhouse tidak sama. Nama greenhouse, fungsi, ukuran maupun jumlah bed yang terdapat di Kebun Parung dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nama Greenhouse, Fungsi, Ukuran dan Jumlah Bed di Kebun Parung
Nama
Greenhouse Fungsi Luas
(m²)
Ukuran bed
(m) Jumlah bed
6 Persemaian bayam 320 2 x 10 16
7 Penanaman kangkung 480 2 x 10 24
8 Penanaman bayam 224 2 x 8 14
9 Penanaman bayam 208 2 x 8 13
10 Penanaman kangkung 208 2 x 8 13
11 Penanaman bayam 160 2 x 8 10
12 Penanaman bayam 208 2 x 8 13
Percobaan Percobaan 60 0.5 x 7 5
Sumber: Bagian Produksi Parung Farm, 2010
2. Pendopo
Pendopo merupakan tempat untuk mengajar dan mengadakan pelatihan hidroponik. Pendopo berada di tengah-tengah kebun Parung. Luas bangunan ini sekitar 150 m². Sarana pendukung yang terdapat di pendopo adalah witheboard, megaphone, dan alat peraga hidroponik.
3. Lahan Sayuran Organik
Lokasi ini digunakan untuk memproduksi sayuran organik, dengan luas lahan sekitar 1 000 m². Selain memproduksi sayuran hidroponik, Parung Farm juga memproduksi sayuran organik. Jenis sayuran yang diproduksi secara organik yaitu adalah kangkung, bayam hijau, dan bayam merah.
4. Kantor
Kantor terdiri atas dua bagian, yaitu kantor administrasi dan kantor diklat. Letak kedua kantor ini bersebelahan dengan luas total sekitar 150 m².
Kantor administrasi digunakan untuk menangani produksi dan pemasaran, sedangkan kantor diklat digunakan untuk pelatihan.
5. Tempat Pengemasan
Tempat pengemasan terletak di bagian depan, hal ini ditujukan agar produk sayuran yang telah dikemas mudah diangkut ke mobil pengangkut. Luas tempat pengemasan sekitar 50 m².
6. Kebun Anggrek
Luas kebun anggrek sekitar 400 m². Lokasi ini digunakan untuk budidaya anggrek dan tanaman hias lain. Jenis anggrek yang dibudidayakan yaitu Dendrobium, Vanda, Oncidium, dan Phalaenopsis.
7. Asrama
Asrama terletak di bagian belakang kebun. Luas asrama sekitar 160 m².
Asrama diperuntukkan bagi karyawan, terutama karyawan tetap yang sudah lama bekerja di Parung Farm.
8. Bengkel
Bengkel merupakan tempat untuk merakit rangkaian hidroponik dan memperbaiki jika ada peralatan hidroponik yang rusak. Luas bengkel sekitar 50 m² dan letaknya berhadapan dengan kolam ikan.
9. Kolam Ikan
Luas kolam ikan sekitar 300 m². Kolam tersebut digunakan untuk memelihara berbagai jenis ikan, seperti ikan bawal, mas, dan mujaer.
Keadaan Tanaman dan Produksi
Parung Farm menghasilkan beragam sayuran yang diperoleh dari produksi sendiri maupun bekerja sama dengan petani mitra. Jenis sayuran yang dihasilkan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok selada, non selada, dan tomat. Jenis sayuran yang dihasilkan Parung Farm dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis Sayuran Produksi Parung Farm Kelompok
Selada Non Selada Tomat
Selada keriting Caisim Red unique
Lollorosa Pakcoy hijau Golden unique
Romaine Pakcoy putih Cluster
Butterhead Bayam hijau Golden shine
Batavia Bayam merah Fortune unique
Green oak leaf Petsay Cherry
Red oak leaf Kailan Recento
Siomax Kangkung Oblong beef
Iceberg Horenso
Endive
Sumber: Bagian Produksi Parung Farm, 2010
Jenis sayuran yang dibudidayakan di kebun Parung adalah bayam hijau dan kangkung. Produksi bayam hijau Parung Farm tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 7.
Sumber: Bagian Produksi Parung Farm, 2010
Gambar 7. Produksi Bayam Hijau Parung Farm Tahun 2009
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Produksi (ton)
Bulan
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
Parung Farm dipimpin oleh seorang direktur, yang juga berstatus sebagai pemilik perusahaan. Direktur bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan.
Kegiatan produksi dan pemasaran produk yang termasuk dalam unit Kebun Sayur Segar (KSS) dipimpin oleh seorang general manager. General manager membawahi tiga bagian yaitu, bagian administrasi dan keuangan, pemasaran, serta produksi yang terdiri atas empat kebun.
Unit pendidikan dan pelatihan dipimpin oleh seorang direktur pendidikan.
Tugas direktur pendidikan adalah bertanggung jawab terhadap kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh Parung Farm. Struktur organisasi Parung Farm dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Struktur Organisasi Parung Farm
Tenaga kerja Parung Farm terdiri atas karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap terbagi menjadi dua, yaitu karyawan tetap harian dan bulanan. Karyawan tetap harian menerima gaji setiap minggu berdasarkan kehadiran setiap harinya, sedangkan karyawan tetap bulanan menerima gaji setiap akhir bulan tanpa memperhitungkan kehadiran. Karyawan tetap harian bekerja di bagian penanaman, dan karyawan tetap bulanan bekerja di bagian administrasi, produksi, pemasaran, sopir, dan keamanan.
Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja di bagian pasca panen.
Tenaga kerja tidak tetap digaji setiap hari dengan memperhitungkan kehadiran.
Parung Farm
Pimpinan
Unit Pelatihan dan Pendidikan General manager
Unit Kebun Sayur Segar
Bagian Administrasi dan Keuangan
Bagian Pemasaran
Bagian Produksi
Kebun Parung Kebun
Cugenang Kebun
Tangsel
Kebun Bintang Delapan
Selain itu terdapat pula karyawan borongan, yaitu karyawan yang bekerja secara borongan dengan waktu kerja jika ada panggilan pekerjaan.
Jumlah karyawan total Parung Farm sebanyak 61 orang, yang terdiri atas 12 orang di bagian administrasi, 21 orang di bagian produksi, 25 orang di bagian distribusi, serta 3 orang sebagai penjaga keamanan.
Jam kerja karyawan pada bagian produksi yaitu jam 07.00-15.00 WIB dengan waktu istirahat pada pukul 11.00-13.00 WIB, sedangkan jam kerja karyawan bagian administrasi yaitu dari pukul 08.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB. Seluruh karyawan memiliki enam hari kerja dalam satu minggu.
Penerimaan gaji karyawan antara satu dan yang lain tidak sama, tergantung dari jenis pekerjaan, ketrampilan, prestasi dan lamanya pekerjaan. Gaji karyawan di bagian produksi yaitu Rp 500 000 – Rp 800 000 per bulan.