• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Tembuku merupakan salah satu kawasan sejuk yang terdapat di pulau Bali yang terdiri dari 6 desa/kelurahan. Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tembuku adalah Desa Undisan . Desa Undisan terletak sekitar 51 kilometer timur laut kota Denpasar dan sekitar 15 kilometer timur kota Bangli. Desa ini dibatasi oleh Desa Peninjoan di sebelah utara, sebelah timur dibatasi oleh Desa Bangbang, disebelah selatan dibatasi oleh wilayah Kabupaten Klungkung, sedangkan di sebelah barat dibatasi oleh Desa Yangapi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala desa Undisan dan buku monografi desa jumlah penduduk di desa tersebut pada tahun 2015 adalah sebanyak 4.351 jiwa dengan penduduk laki-laki sebanyak 2168 jiwa dan perempuan 2183 jiwa. Tingkat pendidikan terbanyak adalah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 309 orang. Desa ini memiliki luas 312,516 Ha. Luasnya lahan yang tersebar di desa Undisan serta keadaan iklimnya berhubungan dengan mata pencaharian penduduk Desa Undisan yang sebagian besar adalah di bidang pertanian dan perkebunan sesuai dengan keadaan topografinya yang merupakan daerah pertanian. Keadaan iklim dari Desa Undisan yang terbilang sejuk sangat cocok untuk tanaman perkebunan jenis tertentu, seperti jeruk, kopi arabika, aneka jenis sayuran dan cabai. Disamping sektor perkebunan, sektor peternakan juga merupakan mata pencaharian sampingan dari sebagaian besar masyarakat Desa Undisan seperti ternak sapi, babi dan ayam. Berikut merupakan data penduduk yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Desa Batur Selatan

Jumlah Laki-laki 2.168 Orang

Jumlah Perempuan 2.183 Orang

Jumlah Total 4.351 Orang

Jumlah Kepala Keluarga 1.259 Orang

(Sumber: Data Monografi Desa Undisan 2015)

Dalam mengembangkan Desa Undisan sebagai desa wisata telah dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kelompok Darwis ini saat ini diketuai oleh Dewa Gede Polih.

(2)

Berdasarkan pedoman Pokdarwis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2012, dikatakan bahwa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisataan di daerahnya. Adapun tujuan dari dibentuknya Kelompok Sadar Wisata ini ialah meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai subjek atau pelaku penting dalam pembangunan kepariwisataan, serta dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di daerah, membangun dan menumbuhkan sikap dan dukungan positif masyarakat sebagai tuan rumah melalui perwujudan nilai-nilai Sapta Pesona bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di daerah dan manfaatnya bagi pembangunan daerah maupun kesejahteraan masyarakat, dan memperkenalkan, melestarikan dan memanfaatkan potensi daya tarik wisata yang ada di masing- masing daerah.

Berdasarkan publikasi dalam website resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli, bahwa telah diselenggarakan program Workshop Sadar Wisata pada tahun 2015 lalu.

Workshop yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli tersebut bertujuan agar terbentuk upaya penguatan kapasitas, peran inisiatif asyarakat sebagai sibjek maupun penerima manfaat dalam pengembangan kepariwisataan berkelanjutan. Adapun salah satu sasaran workshop ini ialah Kelompok Sadar Wisata yang diharapkan mampu menerapkan konsep Sadar Wisata dan Sapta Pesona.

Sadar Wisata dalam hal ini digambarkan sebagai bentuk kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam 2 (dua) hal berikut, yaitu masyarakat menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah (host) yang baik bagi tamu atau wisatawan yang berkunjung untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif sebagaimana tertuang dalam slogan Sapta Pesona serta masyarakat menyadari hak dan kebutuhannya untuk menjadi pelaku wisata atau wisatawan untuk melakukan perjalanan ke suatu daerah tujuan wisata, sebagai wujud kebutuhan dasar untuk berekreasi maupun khususnya dalam mengenal dan mencintai tanah air. Sapta Pesona, sebagaimana disinggung di atas adalah “7 (tujuh) unsur pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif dan ideal bagi berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat yang mendorong tumbuhnya minat wisatawan untuk

(3)

berkunjung”. Ketujuh unsur Sapta Pesona yang dimaksud di atas adalah Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan.

Desa Undisan memiliki fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu yang terletak di Utara desa serta beberapa posyandu. Puskesmas Pembantu yang terdapat di Desa Undisan ini merupakan satu-satunya tempat bagi warga untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan di desa ini. Menurut wawancara yang dilakukan pada kepala puskesmas dikatakan bahwa masih banyak penduduk yang kurang memiliki pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, berdasarkan data register pasien pada puskesmas pembantu yang menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat desa Undisan ditemukan masih cukup banyak kejadian diare sehingga dirasakan memang diperlukan untuk dilakukan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk mendukung terwujudnya Indonesia Bersih, serta dari data pasien juga ditemukan tingginya angka kejadian dari penyakit tidak menular seperti hipertensi, kencing manis dan asam urat, sehingga dirasakan perlunya diadakan skrining dan edukasi kesehatan agar dapat dilakukan deteksi dini dengan lebih lengkap sehingga jika ditemukan permasalahan kesehatan dapat segera dilakukan edukasi yang tepat sehingga masyarakat dapat mengambil langkah selanjutnya serta dengan edukasi ini juga diharapkan masyarakat bisa lebih mandiri dan kelak dapat menerapkan gaya hidup yang lebih baik sehingga kedepannya dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Desa Undisan. Hal lain yang diperhatikan juga minimnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat sirkumsisi pada bidang kesehatan yang pada dasarnya jika dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan masyarakat Desa Undisan kedepannya. Hal ini juga bisa menjadi salah satu kegiatan yang dapat mewujudkan Indonesa Bersih kedepannya.

Anggaran kesehatan terbesar di kecamatan tembuku berasal dari JKN, namun pada masyarakat desa Undisan pemanfaatan JKN masih belum optimal. Masalah birokrasi dan administrasi juga masih menjadi salah satu kendala dari masyarakat untuk memiliki jaminan ini sehingga dirasakan perlu kembali dilakukan penyuluhan seputar manfaat JKN agar masyarakat termotivasi untuk membuat JKN dan juga pada kegiatan ini masyarakat akan difasilitasi sehingga akan memudahkan birokrasi yang diperlukan dimana hal tersebut menjadi salah satu cakupan didalam KKN Tematik Revolusi Mental yakni Indonesia melayani.

Revolusi mental adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Tiga komponen dalam Revolusi Mental adalah Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong. Berdasarkan pemaparan di

(4)

atas maka dibuatlah beberapa program untuk pelaksanaan KKN-RM UNUD 2016 yang berjudul

“Optimalisasi Potensi Masyarakat Desa Undisan dalam Rangka mewujudkan Masyarakat yang Berdaya dan Mandiri.”

Program KKN-RM UNUD untuk periode ini akan dikonsentrasikan di bidang prasarana fisik yang sinergis terhadap pengembangan sektor pariwisata di Desa ini dan juga di bidang kesehatan. Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-RM UNUD dapat menggali potensi Sumber Daya Alam dan mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk mencapai Revolusi Mental yang dicanangkan oleh pemerintah.

1.2 Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam KKN-RM 2016 di Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2 Identifikasi Permasalahan

No. Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D) Bidang Indonesia Melayani

1.

Pengembangan pariwisata di Desa Undisan yang sulit dilakukan karena terhalang infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM).

Desa P

2. Belum terinventarisirnya potensi wisata di Desa Undisan. Desa P

3.

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Jaminan

Kesehatan Nasional BPJS Desa M

4.

Kurangnya penunjuk arah dan lokasi wisata pada daerah

desa sehingga daerah wisata tersebut tidak terekspose. Desa P/M 5. Kurang maksimalnya inventarisasi data sistem desa Desa P

Bidang Indonesia Bersih

1. Banyaknya fasilitas pada Taman Kanak-Kanak yang tidak

berfungsi. Desa P

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup

bersih dan sehat Desa P

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sirkumsisi dalam bidang kesehatan

4. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan

penyakit Desa M

5. Kurangnya fasilitas yaitu tempat sampah di tempat-tempat

(5)

tertentu untuk menggolongkannya sesuai jenis sampah Bidang Indonesia Tertib 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup

bersih dan sehat Desa P

2. Kurangnya akses media pembelajaran audio visual (film) Desa P

Keterangan:

P : Perangkat Desa M : Masyarakat

D : Dinas Instansi Vertikal atau Stakeholder

Tabel 1.3 Prioritas Permasalahan

No. Permasalahan Alasan

Bidang Indonesia Melayani

1.

Kurangnya publikasi terkait destinasi wisata di kawasan Desa Undisan

Berdasarkan analisis KUWAT maka permasalahan ini sangat mungkin untuk coba dipecahkan melalui program KKN-RM.

Dengan keberadaan Kelompok Sadar Wisata dan Sekaa Truna di Desa Undisan, program sosialisasi publikasi wisata berbasis online diharapkan dapat terlaksana dan dilanjutkan untuk pengembangan desa wisata Undisan kedepannya.

2

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Jaminan Kesehatan Nasional BPJS

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Dengan diadakannya program ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki suatu jaminan kesehatan sehingga kelak diharapkan semakin banyak masyarakat Desa Undisan tidak ragu untuk mencari pelayanan kesehatan jika memerlukan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Desa Undisan.

3.

Kurangnya penunjuk arah dan lokasi wisata pada daerah desa sehingga daerah wisata tersebut tidak terekspose.

Berdasarkn analisis KUWAT, pemasalahan ini memungkinkan dibuat sebagai program KKN. Program ini mendukung dalam pengembangan daerah wisata sebagai

(6)

penunjuk arah menuju letak lokasi wisata pada desa tersebut.

4. Kurang maksimalnya

inventarisasi data sistem desa

Berdasarkan analisi KUWAT, permasalahan ini dapat dilakukan. Perbaikan yang dilakukan berupa dilakukan sosialisas kembali terkait prosedur sistem desa dengan media poster bergambar kepada masyarakat. Momentum sosialisasi tersebut juga akan mempertemukan perangkat desa dengan masyarakat setempat dalam sebuah diskusi intens membahas prosedur sistem desa.

Bidang Indonesia Bersih

1. Banyaknya fasilitas pada Taman Kanak-Kanak yang tidak

berfungsi.

Berdasarkan analisi KUWAT, permasalahan ini dapat dilakukan. Perbaikan yang dilakukan berupa pengecatan fasilitas taman bermain untuk mengembalikan fungsi fasilitas yang tersdia. Perbaikan yang dilakukan berupa perbaikan fasilitas cuci tangan dan mengecat taman bermain pada TK di Desa Undisan.

2.

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup bersih dan sehat

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Karena dengan program ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari – hari sehingga penyakit-penyakit yang mudah menular dapat dicegah dengan lebih baik dan diharapkan kedepannya mampu mengurangi angka kejadian dari penyakit-penyakit menular.

3.

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sirkumsisi dalam bidang kesehatan

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Program ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat sirkumsisi dalam bidang kesehatan sehingga diharapkan kesadaran masyarakat untuk melakukan sirkumsisi dapat tumbuh dan kelak dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di Desa undisan.

4. Kurangnya diadakan suatu Berdasarkan analisis KUWAT,

(7)

skrining dan edukasi kesehatan bagi masyarakat

memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Karena dengan program ini masyarakat desa undisan dapat secara dini mengetahui permasalahan kesehatan yang secara umum mungkin dialami, sehingga dengan edukasi yang juga akan diberikan dapat memperbaiki taraf kesehatan pola hidup masyarakat dan diharapkan dapat diterapkan lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari.

5.

Kurangnya fasilitas yaitu tempat sampah di tempat-tempat tertentu untuk menggolongkannya sesuai jenis sampah

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN- RM karena sosialisasi mengenai pembuangan sampah pada tempatnya dan perilaku hidup sehat harus dibarengi dengan pemberian fasilitas sehingga masyarakat tidak lagi menyatukan sampah sembarangan.

Bidang Indonesia Tertib

1.

Belum maksimalnya pengajaran terkait ketertiban dan kesehatan bagi siswa-siswi sekolah dasar Desa Undisan

Berdasarkan analisis KUWAT maka permasalahan ini sangat mungkin untuk coba dipecahkan melalui program KKN-RM, karena dengan pemberian pengajaran terkait ketertiban dan perilaku sehat dan bersih dengan konsep pembelajaran partisipatif bermedia audio visual diharapkan dapat menjadi pendekatan yang menarik dan efektif untuk menanamkan kesadaran kebiasaan yang tertib dan sehat bagi siswa-siswi sekolah dasar Desa Undisan.Berdasarkan analisis KUWAT maka permasalahan ini sangat mungkin untuk coba dipecahkan melalui program KKN-RM, karena dengan pemberian pengajaran terkait ketertiban dan perilaku sehat dan bersih dengan konsep pembelajaran partisipatif bermedia audio visual diharapkan dapat menjadi pendekatan yang menarik dan efektif untuk menanamkan kesadaran kebiasaan yang tertib dan sehat bagi siswa- siswi sekolah dasar Desa Undisan.

2. Sulitnya akses pemutaran film di Desa Undisan sebagai media

Berdasarkan analisis KUWAT maka permasalahan ini sangat mungkin untuk coba

(8)

pembelajaran dan hiburan. dipecahkan melalui program KKN-RM.

Dengan bekerjasama dengan pihak BPNB (Badan Pelestarian Nilai Budaya) Bali, NTT, dan NTB dengan program Bioskop Keliling diharapkan dapat memberikan tayangan yang edukatif sekaligus menghibur dan dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat Desa Undisan.

1.3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Tujuan pelaksanaan KKN-RM 2016 yang berlokasi di Desa Undisan adalah untuk mewujudkan masyarakat Desa Undisan yang mengalami Revolusi Mental melalui optimalisasi dalam hal pelayanan, kebersihan dan ketertiban. Secara khusus, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya kebiasaan bersih dan sehat.

2. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tata tertib urusan administratif kependudukan.

3. Untuk meningkatkan performa pelayanan sosial untuk masyarakat setempat.

4. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa peserta KKN dalam hal penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

5. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa peserta KKN serta dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam penerapan praktis di masyarakat.

6. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri.

7. Untuk memfasilitasi masyarakat dalam rangka meningkatkan potensi wisata Desa Undisan.

Manfaat Kegiatan

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya kebiasaan bersih dan sehat.

2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya tata tertib urusan administratif kependudukan.

3. Meningkatnya performa pelayanan sosial untuk masyarakat setempat.

(9)

4. Meningkatnya pemahaman mahasiswa peserta KKN dalam hal penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

5. Mahasiswa peserta KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam penerapan praktis di masyarakat.

6. Berkembangkan potensi yang dimiliki masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri.

7. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengembangkan potensi wisatanya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan eksplorasi dan penelitian material yang dilakukan, limbah organik yang ada di daerah sekitar tempat tinggal kita dapat di daur ulang atau dapat dimanfaatkan sebagai

Karakteristik dari 70 Responden berdasarkan aspek Pendidikan menunjukkan sebagian besar Wanita Usia Subur di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen

Jumlah mahasiswa semester 8 fakultas psikologi dan kesehatan yang tinggal dirumah bersama orang tua adalah sebanyak 45 mahasiswa.

Pada pupuk hayati majemuk terdapat berbagai mikroba (kebanyakan lebih dari tiga jenis), tapi belum diketahui berapa jumlah minimal populasi masing-masing mikroba fungsional pada

Salah satu sumber Nairn, Kivlan Zein menuturkan bahwa pensiunan jenderal maupun yang masih aktif setuju dengan FPI—dan gelombang Aksi Bela Islam yang digelar kelompok Islamis..

(1) Pelaksana proyek mempunyai tugas membantu Asisten pemimpin proyek di dalam melaksanakan kegiatan proyek sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditetapkan

Siswa Pelamar, menggunakan NISN dan password yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman SNMPTN http://snmptn.ac.id untuk

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai ukuran kristal (D), microstrain () dan kerapatan dislokasi () dari sampel akibat proses milling dan uji oksidasi