• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

3. KONSEP PERANCANGAN

3.1 Tujuan Kreatif

Perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser media fotografi dibuat berdasarkan hasil pemotretan di Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara dan Tangkahan, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara. Konsep, tujuan, dan strategi kreatif perlu disusun agar perancangan yang dibuat dapat sesuai dan mampu menjawab permasalahan.

Tujuan kreatif dari perancangan ini adalah menghasilkan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi. Buku wisata edukasi ini bertujuan untuk menunjukkan keindahan alam dan potensi wisata edukasi, sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Buku wisata edukasi memuat karya-karya fotografi yang disertai dengan catatan yang mendukung atau memperjelas visualisasi yang ada. Hal ini bertujuan agar karya fotografi yang ditampilkan, tidak hanya memiliki unsur keindahan saja, tetapi juga memiliki unsur wisata dan edukasi bagi pembaca.

3.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif diperlukan dalam perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi agar konsep yang dibuat pada hasil akhir perancangan dapat sesuai dan mampu menjawab permasalahan. Keindahan alam, keanekaragaman hayati, kegiatan wisata edukasi, dan aktivitas masyarakat lokal yang ada di Bukit Lawang dan Tangkahan ditampilkan dalam bentuk karya fotografi. Fotografi digunakan sebagai visualisasi atau ilustrasi utama dalam buku wisata edukasi, karena dapat memberikan persepsi serta interpretasi yang personal dan mampu memvisualisasikan sisi alam, wisata, dan edukasi dengan jelas. Fotografi juga menjadi media yang dapat mudah diakses, dilihat dimana saja, dan dicetak pada berbagai media lainnya seperti buku, katalog, postcards, photo prints, dan lain sebagainya.

(2)

Buku wisata edukasi dibuat seperti album karya fotografi dokumenter, sehingga unsur fotografi lebih dominan. Catatan (caption) dicantumkan untuk mendukung atau memperjelas fotografi, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahaminya. Ilustrasi seperti ikon, dan sebagainya, beserta teks singkat juga dicantumkan, sehingga unsur wisata dan edukasi dapat tersampaikan kepada pembaca dengan lebih jelas dan mendetail. Desain pada buku wisata edukasi dibuat dengan layout yang minimalis dan simplicity dengan focal point atau dominasi pada fotografi. Perancangan ini disertai dengan berbagai media pendukung seperti pembatas buku, poster, x-banner, social media, postcard, merchandises, dan berbagai media lainnya.

3.2.1 Target Audience

Berdasarkan karakteristik target audience:

1. Demografis (Demographic)

Sasaran perancangan buku wisata edukasi ini adalah pria dan wanita dengan usia 18 hingga 40 tahun, karena pada usia ini orang masih cukup aktif dan memiliki fisik yang prima. Kondisi fisik yang prima diperlukan karena kegiatan wisata edukasi yang ada di Bukit Lawang dan Tangkahan lebih banyak yang membutuhkan intensitas atau kemampuan fisik, seperti trekking di hutan, tubing, rafting, menjejalah gua, dan berenang di sungai.

Sasaran perancangan buku wisata edukasi ini berasal dari kalangan sosial ekonomi menengah keatas (SES A-B), karena biaya yang dibutuhkan untuk berwisata seperti dari transportasi, akomodasi, dan paket tour yang ditawarkan relatif cukup mahal. Buku wisata edukasi ini ditujukan untuk khalayak umum, tidak terbatas yakni dari profesi dan tingkat pendidikan apa saja. Akan tetapi, secara spesifik buku wisata edukasi ini ditujukan untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang ingin tahu atau berkunjung ke Bukit Lawang dan Tangkahan, baik mengenai tips dan trik, transportasi, biaya, dan aktivitas kegiatan yang ada.

2. Geografis (Geographic)

Ditinjau dari segi geografis, sasaran perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi adalah masyarakat yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia.

(3)

3. Psikografis (Psychographics)

Ditinjau dari segi psikografis, sasaran perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi adalah orang-orang yang mencintai alam, pariwisata, dan tertarik untuk mempelajari hal-hal yang baru.

4. Perilaku (Behavioral)

Ditinjau dari segi perilaku, sasaran perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi adalah orang- orang yang suka bepergian atau berwisata (travelling).

3.2.2 Ukuran Buku

Buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi dibuat secara portrait dengan spesifikasi sebagai berikut.

Dimensi tertutup : 23,2 cm x 27,6 cm Dimensi terbuka : 46,4 cm x 27,6 cm Punggung buku : 2 cm x 27,6 cm 3.2.3 Tema dan Isi Buku

Tema yang digunakan adalah buku wisata edukasi, sehingga pembaca dapat merasa berpetualang dan terhibur dengan adanya unsur visual dan verbal yang ada di dalam buku. Buku akan mencantumkan unsur infografis, ilustrasi, dan fotografi, sehingga pembaca dapat dengan mudah untuk berkunjung dan memperoleh wawasan mengenai objek visual yang ditampilkan pada buku. Buku wisata edukasi menampilkan keindahan alam, keanekaragaman hayati, kegiatan wisata edukasi, dan aktivitas masyarakat lokal yang ada di sekitar Bukit Lawang dan Tangkahan.

Isi buku pada bagian awal membahas tentang sekilas mengenai kondisi umum dan nilai eksistensi Taman Nasional Gunung Leuser secara keseluruhan, Bukit Lawang, Tangkahan, informasi berupa akses transportasi, akomodasi, panduan peralatan, peraturan, dan ijin masuk kawasan. Pada bagian inti buku, berisi karya-karya fotografi yang disertai dengan unsur edukasi.

Buku wisata edukasi dapat menjadi media promosi bagi banyak pihak seperti masyarakat lokal, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser

(4)

(BBTNGL), pemerintah daerah, dan sebagainya untuk meningkatkan perhatian (awareness) akan Bukit Lawang dan Tangkahan, sehingga pembaca dapat mengetahui dan tertarik untuk berkunjung.

3.2.4 Jenis Buku

Buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi terlihat seperti buku atau album karya fotografi dokumenter. Unsur visual fotografi akan lebih dominan dibandingkan verbal teks atau tulisan dengan perbandingan sekitar 80:20, sehingga karya fotografi dapat menjadi focal point atau objek utama dari layout buku secara keseluruhan. Teks berupa bacaan informasi pendukung untuk unsur edukasi dan catatan (caption) untuk mendukung atau memperjelas karya fotografi, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan pada foto.

3.2.5 Gaya Penulisan Naskah

Gaya penulisan menggunakan bahasa yang informal, santai, efektif, sederhana, dan mudah untuk dipahami oleh pembaca. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris karena merupakan bahasa universal, sehingga wisatawan dari mancanegara juga dapat dengan mudah memahami bacaan teks dan catatan (caption) yang ada dalam buku.

3.2.6 Konsep Gaya Desain

Gaya desain menggunakan flat design dengan outline atau linear stroke.

Gaya desain ini digunakan pada sampul buku, judul sub bab antara satu segmen ke segmen lainnya, dan ilustrasi. Sedangkan, unsur simplicity digunakan pada isi buku untuk menampilkan karya fotografi yang bersifat dokumenter dan edukasi.

3.2.7 Teknik Cetak

Buku wisata edukasi diproduksi dengan teknik cetak offset dua sisi atau bolak-balik. Buku wisata edukasi dicetak dengan hardcover, berisi 264 halaman isi, 4 halaman pembatas antar bab, dan 2 spread kertas pembatas antara sampul depan dan belakang dengan halaman isi buku. Hardcover akan menggunakan kertas art paper 260 gram dengan finishing laminasi doff dan spot UV. Spread kertas pembatas antara sampul depan dan belakang dengan

(5)

halaman isi buku menggunakan kertas bluish white (BW). Halaman pembatas antar bab menggunakan kertas kalkir. Halaman isi menggunakan kertas art paper 150 gram, sehingga karya fotografi dapat dinikmati oleh pembaca dengan lebih detail dan baik. Teknik cetak offset digunakan karena memiliki kualitas cetak yang cukup baik dan untuk menghemat estimasi biaya cetak.

3.3 Program Kreatif 3.3.1 Judul

Judul dari perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi adalah “raon-raon tngl”. Raon-raon adalah singkatan dari kata “around-around” yang dalam bahasa Medan artinya keliling-keliling atau jalan-jalan. Sedangkan, kata tngl adalah singkatan dari Taman Nasional Gunung Leuser. Penjelasan makna istilah kata dari judul buku “raon-raon tngl” juga dicantumkan pada halaman isi buku.

3.3.2 Sinopsis

Taman Nasional Gunung Leuser adalah kawasan alam yang berada di provinsi Aceh dan Sumatra Utara. Taman nasional ini kaya akan keindahan alam, keanekaragaman atau biodiversitas flora dan fauna, dan objek wisata alam maupun wisata edukasi yang potensial. Salah satu objek wisata yang menarik dan mudah untuk dikunjungi oleh wisatawan adalah Bukit Lawang dan Tangkahan. Bukit Lawang dan Tangkahan telah menjadi primadona wisata bagi wisatawan mancanegara. Sayangnya, banyak wisatawan domestik yang kurang mengetahui hal ini. Objek wisata ini menyediakan berbagai aktivitas atau kegiatan seperti trekking di hutan untuk melihat orangutan sumatra, memandikan gajah sumatra, rafting dan tubing di sungai, menjelajah gua kelelawar dan sebagainya.

Berdasarkan dari rangkuman masalah diatas dibuatlah sinopsis yang sesuai dengan gaya penulisan naskah menggunakan bahasa Inggris. Sinopsis yang tercantum pada bagian belakang sampul buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi adalah sebagai berikut.

“This educational tourism photo book, reveals the beauty of ecotourism in Gunung Leuser National Park. Filled with wildlifes, landscapes, and locals

(6)

activities, this vivid book will exposed tips & tricks for travellers who want to immerse themselves into the wild greeny jungle.”

3.3.3 Storyline

Plot atau storyline dari perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi, antara lain:

1. Penjelasan Taman Nasional Gunung Leuser secara singkat seperti kondisi umum, nilai eksistensi, dan status konservasinya.

2. Informasi mengenai transportasi. Misalnya jenis transportasi yang dapat digunakanwaktu tempuh dari Bandara Kuala Namu, Medan ke Bukit Lawang dan Bukit Lawang ke Tangkahan.

3. Penjelasan objek wisata Bukit Lawang dan Tangkahan secara singkat.

4. Bacaan teks berupa poin-poin yang bersifat wisata dan edukasi. Misalnya fakta, ilmu pengetahuan mengenai flora dan fauna, peralatan yang dibutuhkan, tips dan trik, kisaran biaya, dan sebagainya.

5. Album karya fotografi yang disertai dengan catatan (caption), sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan pada foto tersebut.

Buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi berisi halaman prancis atau setengah buku (half-title), daftar isi (contents), kata pengantar (foreword), dan dibagi menjadi empat bab, yaitu:

(1) Bukit Lawang; (2) Tangkahan; (3) Village tour; dan (4) Leisure time. Pada bagian belakang halaman isi terdapat penjelasan makna istilah kata dari judul buku “raon-raon tngl”, additional credits, dan hak cipta (copyright).

3.3.4 Layout

Layout akan disesuaikan dengan konsep gaya desain, yakni menggunakan gaya desain flat design dengan outline atau linear stroke. Gaya desain flat design yang bersifat unik, dan kreatif digunakan pada layout sampul buku, judul sub bab antara satu segmen ke segmen lainnya, dan ilustrasi. Karakteristik desain secara keseluruhan menonjolkan unsur kesederhaan atau simplicity, terutama untuk menampilkan karya fotografi yang bersifat dokumenter dan edukasi. Layout menampilkan ruang kosong atau white space yang cukup dan ideal, sehingga karya fotografi dapat

(7)

dinikmati dengan lebih baik. Referensi layout buku menggunakan buku National Geographic Rarely Seen: Photographs of the Extraordinary dan terdapat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Referensi layout, sampul dan halaman isi buku National Geographic Rarely Seen: Photographs of the Extraordinary

Sumber: https://www.amazon.com/National-Geographic-Rarely-Seen- Extraordinary/dp/1426215614

3.3.5 Tipografi

Buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi menggunakan dua jenis typeface, yakni sans serif dan handwritten.

Jenis typeface sans serif ini dipilih karena memiliki tingkat keterbacaan (readibility) yang baik, walaupun menggunakan ukuran font yang kecil seperti pada bagian teks body copy atau caption pada foto. Jenis typeface handwritten yang bersifat fun dan lebih dinamis digunakan untuk desain cover, headline, dan elemen desain lainnya.

1. Typeface yang digunakan dalam teks cover, headline, dan elemen desain lainnya adalah Hey Lucky. Font pada buku berukuran 21pt dengan leading 32pt. Ukuran font dibuat sesuai dengan ukuran tulisan tangan orang pada umumnya ketika menggunakan marker atau spidol, karena konsep buku

(8)

yang fun dimana pembaca bebas untuk memberikan catatan, menandai, mencoret, dan menghias buku. Berikut adalah spesimen karakter:

2. Typeface yang digunakan dalam teks bodycopy dan caption adalah Open Sans Light. Font pada buku berukuran 7,5pt dengan leading 12pt. Ukuran font dibuat cukup kecil, namun masih memiliki tingkat keterbacaan atau readability yang baik. Berikut adalah spesimen karakter:

3.3.6 Warna

Buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi, beserta media pendukungnya seperti poster, banner, social media, dan berbagai media lainnya menggunakan color palette yang terdiri dari tiga warna, yakni hitam (#231F20), putih (#FFFFFF), dan hijau olive (#728338).

3.3.7 Sampul (Cover) dan Finishing Buku

Tahap finishing adalah sebuah proses eksekusi akhir yang penting untuk menentukan kualitas tampilan fisik cetakan pada buku. Buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi menggunakan sampul dengan jenis hardcover dengan finishing laminasi doff dan spot UV, agar buku tidak mudah rusak secara fisik. Foto sebagai background digunakan untuk sampul depan dan kolase foto digunakan untuk sampul belakang. Terdapat judul buku dan nama penulis pada sampul depan dan sinopsis buku pada sampul belakang. Buku dikemas tanpa cover plastik vakum sebagai bentuk dukungan untuk mengurangi sampah plastik, karena objek wisata alam seperti Bukit Lawang dan Tangkahan berkaitan secara tidak langsung dengan masalah lingkungan.

(9)

3.3.8 Media Pendukung

Media pendukung dan strategi media yang digunakan untuk meningkatkan pemasaran buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi, antara lain:

1. Poster sebagai media promosi secara offline maupun online, untuk mendukung strategi kreatif dalam memasarkan buku.

2. Roll-up banner dan mini x-banner bertujuan sebagai media promosi secara offline, untuk mendukung strategi kreatif dalam memasarkan buku.

3. Katalog pameran bertujuan sebagai media promosi secara offline maupun online, untuk memberikan sekilas informasi mengenai penulis dan memerinci berbagai macam media lainnya dari “raon-raon tngl”.

4. Pembatas buku (bookmark) bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam menandai halaman buku. Pembatas buku dibuat dalam 16 variasi desain dengan menggunakan ikon yang berbeda.

5. Stiker buku (sticker sheet) bertujuan sebagai media untuk mendukung konsep buku yang fun dimana pembaca bebas untuk memberikan catatan, menandai, mencoret, dan menghias buku. Stiker buku dibuat dalam 2 variasi dengan warna putih dan hijau olive.

6. Kartu pos (postcard) bertujuan sebagai media suvenir dan media promosi.

Desain bagian belakang kartu pos dibuat dengan 8 variasi desain dengan menggunakan ikon yang berbeda.

7. Photo prints tersedia dalam berbagai ukuran (A3, A4, A5) sebagai media suvenir dan media promosi.

8. Online media bertujuan sebagai media promosi secara online, untuk mendukung strategi kreatif dalam memasarkan buku. Media yang digunakan adalah social media (instagram), email, dan e-book. Pada berbagai media cetak sepeti buku, poster, banner, katalog, dan sebagainya terdapat QR code dan URL link yang menghubungkan strategi kreatif antara media offline dan media online.

9. Merchandises, seperti pin, stiker, gantungan kunci akrilik, dan tumbler.

10. Tas serut (drawstring bag) sebagai media pendukung paket pembelian buku. Tas serut menggunakan material bahal yang tahan air (water-

(10)

resistant), karena tingkat curah hujan yang tinggi di Bukit Lawang dan Tangkahan. Tas serut ditambahkan sablon ikon dan tulisan “raon-raon tngl”, serta dibuat dengan 2 variasi warna yakni putih dan hijau olive.

11. Topi rimba (bonnie hat) sebagai media pendukung paket pembelian buku.

Topi rimba didesain dengan menggunakan pin.

12. Topi brim lebar (sun hat) sebagai media pendukung paket pembelian buku yang diperoleh pembeli untuk premium package.

13. Bordir emblem (embroidered patch) akan dijahit pada topi brim lebar dan tas serut edisi terbatas untuk premium package.

Paket pembelian buku termasuk media pendukung dengan variasi desain yang disertakan secara acak atau random. Paket pembelian buku terdiri dari dua jenis, antara lain:

1. Premium package, terdiri dari (1) Buku, (2) Hard box packaging buku, (3) Bookmark, (4) Sticker sheet, (5) Drawstring bag (embroidered), (6) Sun hat (embroidered), (7) empat lembar postcard, (8) dua buah pin, dan (9) Gantungan kunci akrilik. Premium package adalah edisi terbatas dan hanya tersedia atau dijual untuk 50 pembeli pertama.

2. Standard package, terdiri dari (1) Buku, (2) Hard box packaging buku, (3) Bookmark, (4) Sticker sheet, (5) Drawstring bag, (6) Bonnie hat, (7) empat lembar postcard, (8) dua buah pin, dan (9) Gantungan kunci akrilik.

3.4 Program Pemotretan 3.4.1 Planning dan Time Table

Jadwal perencaan pemotretan terdapat pada tabel 3.1. Perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi ini melalui beberapa tahapan, antara lain:

1. Tahap 1: Melalui hasil analisis data, riset, survei, referensi, dan brainstroming ditentukan konsep kreatif, meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan program kreatif, serta perancanaan anggaran (budgeting).

2. Tahap 2: Cari data visual yaitu sesi pemotretan dan data verbal melalui wawancara dan internet sebagai bahan untuk menyusun perancangan.

(11)

3. Tahap 3: Tahap sortir dan editing data-data baik visual maupun verbal yang diperoleh. Kemudian, data disusun (layout) dan didesain ke dalam buku sesuai konsep kreatif yang sudah dirancang sebelumya.

4. Tahap 4: Revisi tahap 3, yakni desain dan layout untuk memperoleh hasil perancangan yang terbaik. Kemudian, eksekusi proses hasil perancangan seperti cetak baik pada media utama dan media pendukungnya.

5. Tahap 5: Tahap strategi media untuk mempromosikan hasil perancangan.

Tabel 3.1 Planning dan Time Table Maret 2019

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

25 26 27 28 1 2 3

4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17

18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31

April 2019

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26 27 28

29 30 1 2 3 4 5

Keterangan: Tahap survei lokasi dan pemotretan.

Tahap seleksi dan editing stok foto.

Jadwal pada bulan Mei-14 Juni 2019 melanjutkan ke tahap desain ikon, pembuatan bodycopy atau caption teks, layout stok foto, desain media utama dan media pendukung, pembuatan mockup, publikasi media online, dan cetak media offline baik media utama maupun media pendukung.

(12)

3.4.2 Survei Lokasi

Survei dilakukan pada tanggal 25-29 Maret 2019. Survei dan observasi dilakukan di Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara dan Tangkahan, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara. Sedangkan, survei untuk memperoleh data pendukung dilakukan di Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Jalan Selamat No. 137, Siti Rejo III, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, 20219, Provinsi Sumatra Utara.

3.4.3 Peralatan

Peralatan yang digunakan pada perancangan buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi, antara lain:

1. Tahap pra produksi (pre-production) dan pasca produksi (post production) adalah tahap pembuatan konsep kreatif dan editing hasil produksi.

Peralatan yang digunakan adalah laptop dan buku-buku.

2. Tahap produksi (production) adalah tahap pemotretan. Peralatan yang digunakan adalah dua body Canon 750D, dua lensa Canon 18-55 mm, dan lensa Canon 55-250 mm. Baterai cadangan, memory card cadangan, flash eksternal, dan tas waterproof juga diperlukan untuk mengantisipasi masalah pada proses produksi.

3.4.4 Pelaksanaan Pemotretan

Jenis fotografi yang digunakan selama pemotretan adalah dokumenter seperti wildlife photography, landscape photography, dan street photography. Pemotretan dilakukan secara outdoor di Bukit Lawang dan Tangkahan. Pemotretan dilaksanakan pada tanggal 26-28 Maret 2019.

Kegiatan dan aktivitas wisata alam dan edukasi selama di Bukit Lawang diambil pada tanggal 26, di Tangkahan diambil pada tanggal 27, dan di perkampungan masyarakat lokal di sekitar Bukit Lawang di ambil pada tanggal 28.

Hasil foto yang di peroleh secara SOOC (Straight Out of the Camera) selama pemotretan dirasa perlu melalui tahap editing, karena pencahayaan pada saat pemotretan kurang ideal, misalnya memotret orangutan yang menghadap langit dan backlight, sehingga metering dan exposure perlu

(13)

banyak diubah di software editing. Teknik editing hasil foto menggunakan software Adobe Lightroom CC, Adobe Photoshop CS4, Adobe Photoshop CC, dan plugin Nik Collection.

3.4.5 Biaya Kreatif

Berikut ini adalah perincian biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi buku wisata edukasi Taman Nasional Gunung Leuser dengan media fotografi.

Berikut ini adalah estimasi biaya produksi cetak offset buku.

1. Biaya pemotretan

Biaya pemotretan per hari : 1.600.000 IDR

Jumlah sesi pemotertan : 3 hari

Total biaya pemotretan : 4.800.000 IDR 2. Biaya transportasi

Biaya tiket pesawat (Surabaya-Medan) : 2.000.000 IDR Biaya tiket pesawat (Medan-Surabaya) : 2.000.000 IDR Total biaya transportasi : 4.000.000 IDR 3. Biaya cetak

Jumlah cetak : 1000 package Dimensi tertutup : 23,2 cm x 27,6 cm Dimensi terbuka : 46,4 cm x 27,6 cm

Jenis kertas : Art paper 150 gram, art paper 260 gram, bluish white (BW), sticker bontac dan kalkir Teknik jilid : Hardcover, laminasi doff dan spot UV Teknik cetak : Cetak offset ukuran 52

Biaya cetak buku dengan kisaran harga 1000 buku : (1) Art paper 150 gram, 32 x 50 cm, dua sisi

Harga cetak satuan : 1.314 IDR; Harga potong offset : 25 IDR Total harga satuan : 1.339 IDR

Ukuran isi buku (264 halaman = 132 spread = 66 lembar, dua sisi) Total harga isi buku : 66 x 1.339 IDR = 88.374 IDR

(2) Art paper 260 gram, 32 x 50 cm, satu sisi

Harga cetak satuan : 1.331 IDR; Harga potong offset : 25 IDR Harga laminasi doff satu sisi : 372 IDR

(14)

Total harga satuan : 1.728 IDR

Harga finishing spot UV : ± 545 cm2 x 0,25 IDR = 136,25 IDR Ukuran cover (4 halaman = 2 spread, satu sisi)

Total harga cover : 2 x 1.864,25 IDR = 3.728,5 IDR (3) Hardcover : 7.000 IDR

(4) Bluish white (BW), 32 x 50 cm, dua sisi

Harga cetak satuan : 2.040 IDR; Harga potong offset : 25 IDR Total harga satuan : 2.065 IDR

Ukuran pembatas cover (8 halaman = 4 spread = 2 lembar, dua sisi) Total harga pembatas cover : 2 x 2.065 IDR = 4.130 IDR

(5) Kalkir, 32 x 50 cm, satu sisi

Harga cetak satuan : 1.680 IDR; Harga potong offset : 25 IDR Total harga satuan : 1.705 IDR

Ukuran pembatas bab (4 halaman = 2 spread, satu sisi) Total harga pembatas bab : 2 x 1.705 IDR = 3.410 IDR

Total harga keseluruhan cetak buku : art paper 150 gram + art paper 260 gram + hardcover + bluish white (BW) + kalkir = 88.374 IDR + 3.728,5 IDR + 7.000 IDR + 4.130 IDR + 3.410 IDR =

106.642,5 IDR

Biaya cetak media pendukung dengan kisaran harga 1000 package : (1) Art paper 260 gram, 32 x 50 cm, dua sisi

Harga cetak satuan : 1.691 IDR; Harga potong offset : 25 IDR Harga laminasi doff dua sisi : 744 IDR

Total harga satuan : 2.460 IDR

Harga pembuatan pisau pond : 500.000 IDR ÷ 1000 = 50 IDR Harga potong die-cutting : 25 IDR

Ukuran bookmark per biji : ± 9 x 12 cm (1 lembar = 12 biji) Total harga bookmark per biji : 2.535 IDR ÷ 12 = 211,25 IDR (2) Sticker bontac, 32 x 50 cm, satu sisi

Harga cetak satuan : 2.010 IDR; Harga potong offset : 25 IDR Harga laminasi doff satu sisi : 392 IDR

Total harga satuan : 2.427 IDR

(15)

Cutting sticker : 5.000 IDR Total harga sticker : 7.427 IDR

Ukuran sticker per biji : A5 (14,85 x 21 cm) (1 lembar = 4 biji) Total harga sticker per biji : 7.427 IDR ÷ 4 = 1.856,75 IDR (3) Bluish white (BW), 32 x 50 cm, dua sisi

Harga cetak satuan : 2.040 IDR; Harga potong offset : 25 IDR Total harga satuan : 2.065 IDR

Ukuran postcard per biji : 15,2 x 10,8 cm (1 lembar = 8 biji) Total harga postcard per biji : 2.065 IDR ÷ 8 = 258,125 IDR (4) Embroidered patch

Harga cetak satuan : 5.000 IDR

Jumlah untuk drawstring bag atau sun hat : @ 3 biji Total harga embroidered patch : 15.000 IDR

(5) Pin, ukuran 44 x 44 mm : 2.500 IDR

(6) Gantungan kunci akrilik, ukuran <20 cm2 : 6.000 IDR (7) Drawstring bag, termasuk sablon : 17.000 IDR (8) Bonnie hat : 5.000 IDR + pin 2.500 IDR = 7.500 IDR (9) Sun hat : 20.000 IDR

(10) Hard box packaging buku : 25.000 IDR 4. Biaya produksi paket pembelian buku (package)

Paket pembelian buku termasuk media pendukung dengan variasi desain yang disertakan secara acak atau random. Paket pembelian buku terdiri dari dua jenis, antara lain:

Premium package, terdiri dari

(1) Buku, 106.642,5 IDR

(2) Hard box packaging buku, 25.000 IDR

(3) Bookmark, 211,25 IDR

(4) Sticker sheet, 1.856,75 IDR

(5) Drawstring bag 17.000 IDR

(embroidered patch), 15.000 IDR

(6) Sun hat 20.000 IDR

(embroidered patch), 15.000 IDR

(16)

(7) empat lembar postcard, 4 x 258,125 IDR (8) dua buah pin, dan 2 x 2.500 IDR (9) Gantungan kunci akrilik. 6.000 IDR + Total harga produksi standard package 212.743 IDR

Standard package, terdiri dari

(1) Buku, 106.642,5 IDR

(2) Hard box packaging buku, 25.000 IDR

(3) Bookmark, 211,25 IDR

(4) Sticker sheet, 1.856,75 IDR

(5) Drawstring bag 17.000 IDR

(6) Bonnie hat 7.500 IDR

(7) empat lembar postcard, 4 x 258,125 IDR (8) dua buah pin, dan 2 x 2.500 IDR (9) Gantungan kunci akrilik. 6.000 IDR + Total harga produksi standard package 170.243 IDR 5. Harga jual paket pembelian buku (package)

Premium package dijual dengan harga 300.000 IDR, sedangkan Standard package dijual dengan harga 300.000 IDR.

*Premium package adalah edisi terbatas dan hanya tersedia atau dijual untuk 50 pembeli pertama.

Gambar

Gambar 3.1 Referensi layout, sampul dan halaman isi buku National Geographic  Rarely Seen: Photographs of the Extraordinary
Tabel 3.1 Planning dan Time Table  Maret 2019

Referensi

Dokumen terkait

PERBINCANGAN Pengenalan Sifat fiziko-kimia tanah Korelasi sifat fiziko-kimia tanah 5.3.1 Hubungan peratusan lempung dengan kandungan kelembapan 5.3.2 Hubungan kandungan bahan

Pesan utama yang disampaikan pada kampanye ini adalah bagaimana target audiens bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang sedang tertimpa bencana dengan hanya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan pengolahan tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 4 Minggu Setelah Tanaman (MST), bobot segar tongkol berklobot, bobot

Penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Akhir untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Dengan data sekunder diharapkan diperoleh informasi mengenai posisi AXA Life di Indonesia terhadap pesaing-pesaingnya di Industri asuransi jiwa yang terdapat di Indonesia

Apabila ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan rencana penataan ruang antar wilayah Provinsi Sulawesi selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecil

Setelah konversi semak dan tanah kosong menjadi hutan kota, masih terdapat defisit air sebanyak 993.529,46 m 3 /th, padahal tidak ada lagi lahan yang dapat dikonversi, maka

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa guru di sekolah binaan sudah dapat menyusun RPP dengan membuat dengan benar dalam hal mencantumkan identitas mata pelajaran, standart