• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TRIWULAN II

Evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor sampai dengan triwulan II Tahun 2016, berdasarkan realisasi target kinerja keluaran dari kegiatan yang dilaksanakan, serta capaian dari target program atau kegiatan Renstra Dinas Kesehatan, adapun tabel evaluasi hasil RKPD Tahun 2016 sampai dengan Triwulan II Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Dilihat dari Tabel 2.1, Evaluasi Triwulan II Tahun 2016, dari 26 indikator kesehatan terdapat 7 indikator yang sudah mencapai target kinerja pada tahun berjalan, yaitu indikator : 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin, 2. Cakupan Puskesmas, 3. Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD dan 4. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan. Bahkan ada 1 indikator yang sudah melampaui target pada tahun 2016, yaitu indikator Persentase Balita Gizi Buruk.

Indikator yang hampir mencapai target Tahun 2016 (realisasi >50%) terdapat 12 indikator, yaitu : 1. Cakupan Pembantu Puskesmas, 2. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk, 3. Cakupan Rumah dengan Bebas Jentik, 4. Persentase TTU yang Memenuhi Syarat, 5. Persentase TPM yang Memenuhi Syarat, 6. Cakupan JAGA yang Memenuhi Syarat, 7. Cakupan SAB yang Memenuhi Syarat, 8. Cakupan Desa/Kelurahan UCI, 9. Cakupan Kunjungan Bayi, 10. Rasio Dokter per Satuan Penduduk, 11. Rasio posyandu per satuan balita dan 12. Cakupan Desa Siaga Aktif.

Sedangkan indikator yang masih jauh dari target Tahun 2016 (realisasi <50%) terdapat 8 indikator, yaitu : 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, 2. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan Penduduk, 3. Persentase Pengadaan Obat Essensial, 4. Cakupan Pengawasan terhadap Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya, 5. Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+), 6. Cakupan

(2)

II - 2

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani, 7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan dan 8. Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2016 Dinas Kesehatan sudah cukup baik, yaitu sebanyak 17 dari 25 indikator kesehatan (68%) telah mencapai target yang diharapkan.

Sedangkan berdasarkan hasil evaluasi kinerja kegiatan per program, Dinas Kesehatan termasuk dalam kategori penyerapan kegiatan sangat kurang (<56%) dengan angka penyerapan kegiatan yaitu sebesar 25,17%. Dengan rincian sebagai berikut : Program dengan kategori penyerapan kegiatan sangat kurang (<56%) yaitu sebanyak 15 Program (1. Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan penyerapan anggaran sebesar 39.46%, 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan penyerapan anggaran sebesar 2.59%, 3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan penyerapan anggaran sebesar 11.92%, 4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan penyerapan anggaran sebesar 24.77%, 5. Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan penyerapan anggaran sebesar 1.94%, 6. Upaya Kesehatan Masyarakat dengan penyerapan anggaran sebesar 28.33%, 7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan penyerapan anggaran sebesar 4.28%, 8. Pengembangan Lingkungan Sehat dengan penyerapan anggaran sebesar 5.48%, 9. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan penyerapan anggaran sebesar 41.09%, 10. Pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan penyerapan anggaran sebesar 52.20%, 11. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan penyerapan anggaran sebesar 41.32%, 12. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia dengan penyerapan anggaran sebesar 14.27%, 13. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan dengan penyerapan anggaran sebesar 18.51%, 14. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dengan penyerapan anggaran sebesar 1.39%, dan Peningkatan 15. Pelayanan Kesehatan Remaja). Sedangkan yang termasuk dalam kategori penyerapan kegiatan baik (>85%) yaitu sebanyak 1 Program (Perbaikan Gizi Masyarakat dengan penyerapan anggaran sebesar 91.83%).

(3)

Sedangkan Program yang belum sama sekali terserap anggarannya yaitu Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya.

(4)

BAB III

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM PERUBAHAN

RENJA SKPD

Program, kegiatan dan pendanaan disusun untuk tahun yang direncanakan disertai prakiraan maju sebagai implikasi kebutuhan dana, dengan sumber pendanaan pembangunan daerah yang terdiri atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang sah.

Oleh sebab itu, Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 disusun dengan bentuk matriks yang berisikan penjelasan mengenai urusan program dan kegiatan prioritas, beserta indikator kinerja, target, pagu indikatif dan sumber dana sebelum perubahan dan sesudah perubahan untuk Tahun 2016 dan prakiraan maju Tahun 2017. Matriks Rencana Program dan Kegiatan pada Perubahan Renja Dinas Kesehatan Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.2 :

Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang sudah berjalan di Dinas Kesehatan pada Tahun 2016, terdapat 14 program yang mengalami

perubahan, yaitu program : 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran, 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, 3. Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, 4. Obat dan Perbekalan Kesehatan, 5. Upaya Kesehatan Masyarakat, 6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, 7. Perbaikan Gizi Masyarakat, 8. Pengembangan Lingkungan Sehat, 9. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, 10. Pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan, 11. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, 12. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, 13. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan, dan 14. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.

(5)

Perubahan yang dilaksanakan pada program tersebut berupa penambahan atau pengurangan anggaran dan penambahan atau pengurangan kegiatan. Kegiatan yang mengalami penambahan anggaran dari dokumen rencana kerja sebelumnya, yaitu : Program 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran : 1. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor (Anggaran ditambahkan sebesar Rp 24.400.000,- untuk penambahan kenaikan gaji petugas kebersihan), 2. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Luar Daerah (Anggaran ditambahkan sebesar Rp 98.394.000,- untuk perjalanan luar daerah), 3. Penyediaan Pelayanan Keamanan Kantor (Anggaran ditambahkan sebesar Rp. 18.950.000,- untuk penambahan kenaikan gaji petugas keamanan); Program 16. Upaya Kesehatan Masyarakat : 1. Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional di 102 FKTP (terdapat penambahan anggaran menyesuaikan dengan kekurangan jaspel dan luncuran dana JKN yang belum terserap tahun 2015); Program 23. Pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan :

Jasa Pelayanan Kesehatan (Anggaran bertambah sebesar Rp 5.010.000.000,- dari penambahan jaspel tahun 2016); Program 25.

Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya : 1. Pengadaan Alat-Alat Laboratorium Puskesmas (DAK) (Anggaran bertambah sebesar Rp 221.865.000,- dari kenaikan harga satuan alat laboratorium set), 2. Pengadaan Generator (DAK) (Anggaran bertambah sebesar Rp 578.854.000,- dari penambahan

unit generator yang dibeli yaitu dari 45 menjadi 60 unit yang dibeli), 3. Pengadaan Peralatan Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas (DAK)

(Anggaran bertambah sebesar Rp 777.936.000,- dari kenaikan harga satuan peralatan LAN : PC server, wireless router, UPS server dan penambahan item peralatan LAN yang dibeli yaitu : LED monitor, keyboard, mouse serta penambahan biaya instalasi server).

Kegiatan yang mengalami pengurangan jumlah anggaran, yaitu : Program 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran : 1. Penyediaan Alat Tulis Kantor (Anggaran dikurangi sebesar Rp. 4.102.000,- dari pengurangan jumlah item catridge printer dan toner printer yang dibeli), 2. Penyediaan

(6)

III - 3

Rp. 350.161.000,- dari pengurangan harga satuan cetakan), 3. Penyediaan Makanan dan Minuman (Anggaran dikurangi sebesar Rp. 3.500.000,- dari

penghapusan kode rekening honorarium tim pelaksana kegiatan), 4. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran

(Anggaran dikurangi sebesar Rp 991.828.000,- dari penghapusan kode rekening honorarium tim pelaksana kegiatan dan penghapusan gaji tenaga pegawai honorer rutin, insentif tenaga medis puskesmas, rekrutmen baru dan tunjangan kesejahteraan rekrutmen non PNS); Program 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur : 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor (Anggaran dikurangi sebesar Rp 43.350.000,- dari pengurangan belanja pemeliharaan komputer), 2. Penyediaan

Kendaraan Bermotor Dinas (DAK) (Anggaran dikurangi sebesar Rp. 11.500.000,- dari penghapusan kode rekening honorarium tim

pengadaan barang dan jasa, honorarium tim pelaksana kegiatan dan belanja dokumen/administrasi tender), 3. Penyediaan Peralatan Kantor (DAK) (Anggaran dikurangi sebesar Rp 11.500.000,- dari penghapusan kode rekening honorarium tim pengadaan barang dan jasa, honorarium tim pelaksana kegiatan dan belanja dokumen/administrasi tender); Program 6. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan : 1. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran (Anggaran dikurangi sebesar Rp 7.000,- dari efisiensi kegiatan), 2. Penyusunan

Pelaporan Keuangan Akhir Tahun (Anggaran dikurangi sebesar Rp 1.615.000,- dari kode rekening honorarium tim pelaksana kegiatan dan

pengurangan jumlah ATK yang dibeli), 3. Penatausahaan Keuangan SKPD (Anggaran dikurangi sebesar Rp 8.906.000,- dari pengurangan pembelian

toner printer laserjet); Program 15. Obat dan Perbekalan Kesehatan : 1. Pengadaan Bahan Habis Pakai Laboratorium Puskesmas (Anggaran

dikurangi sebesar Rp 7.750.000,- dari pengurangan item bahan habis pakai laboratorium puskesmas yang dibelanjakan), 2. Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar (DAK) (Anggaran dikurangi sebesar Rp 786.500.000,- dari pengurangan jumlah paket honorarium tim pengadaan barang dan jasa), 3. Pengadaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) (DAK) (Anggaran dikurangi sebesar (Rp 1.215.000.000,- dari pengurangan jumlah paket honorarium

(7)

tim pengadaan barang dan jasa, belanja dokumen/administrasi tender dan perubahan item bahan medis habis pakai yang dibeli), 4. Pengadaan Bahan

Medis Habis Pakai (BMHP) Pendukung (Anggaran dikurangi sebesar Rp 21.300.000,- dari pengurangan jumlah paket honorarium tim pengadaan

barang dan jasa, belanja dokumen/administrasi tender dan perubahan volume bahan medis habis pakai pendukung yang dibeli), 5. Rapat Kerja Program Obat dan BMHP (Anggaran dikurangi sebesar Rp 10.850.000,- dari pengurangan jumlah paket honorarium tim pelaksana kegiatan dan pengurangan jumlah penggandaan dokumen), 6. Penyediaan Sarana

Prasarana Instalasi Farmasi (DAK) (Anggaran dikurangi sebesar Rp 121.500.000,- dari pengurangan jumlah paket honorarium tim

pengadaan barang dan jasa, pengurangan jumlah paket honorarium tim pelaksana kegiatan dan belanja dokumen/administrasi tender); Program 16. Upaya Kesehatan Masyarakat : Pelayanan Kesehatan Masyarakat di UPT Puskesmas Tajurhalang dan Jaringannya (Anggaran dikurangi sebesar Rp 15.000.000,- dari penghapusan kegiatan pemeliharaan gedung);

Program 19. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat : 1. Penyediaan Media Penyuluhan Kesehatan (Anggaran dikurangi sebesar

Rp 117.583.000,- dari pengurangan harga satuan belanja publikasi), 2. Pembinaan Kesehatan Lintas Sektor dan UKBM (Anggaran dikurangi

sebesar Rp. 23.750.000,- dari pengurangan kode rekening perjalanan dinas); Program 20. Perbaikan Gizi Masyarakat : Pengadaan Makanan Tambahan dan Vitamin (Rp 334.125.000,- dari pengurangan harga satuan

PMT-P Gizi Buruk); Program 21. Pengembangan Lingkungan Sehat : 1. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (Anggaran

dikurangi sebesar Rp 12.375.000,- dari pengurangan pembelian reagen dan belanja cetak), 2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (Anggaran dikurangi sebesar Rp 29.282.000,- dari pengurangan volume belanja percontohan sarana sanitasi, sewa tenda dan meja kursi, belanja makanan minuman), 3. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (Anggaran dikurangi sebesar Rp 614.000,- dari belanja cetak), 4. Rapat Kerja Program Pengembangan Lingkungan Sehat (Anggaran dikurangi sebesar Rp 1.650.000,- dari pengurangan honorarium tim

(8)

III - 5

pelaksana kegiatan dan belanja ATK); Program 22. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular : 1. Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk (Anggaran dikurangi sebesar Rp 787.000,- dari pengurangan ATK), 2. Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah (Anggaran dikurangi sebesar Rp 8.340.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan dan ATK), 3. Pemeriksaan Calon Jemaah Haji (Anggaran dikurangi sebesar Rp 19.375.000,- dari honorarium tim pengadaan barang dan jasa, honorarium tim pelaksana kegiatan dan ATK), 4. Penatalaksanaan dan

Penanggulangangan Penyakit P2 TB (Anggaran dikurangi sebesar Rp 6.360.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan dan belanja sewa

ruangan), 5. Surveilans Acut Flaccid Paralysis (AFP) (Anggaran dikurangi

sebesar Rp 2.700.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan), 6. Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis (Berkurang sebesar

Rp. 22.000.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan, pengurangan belanja perlengkapan medis pakai habis, belanja sewa gedung, sewa truk, honorarium narasumber, perjalanan dinas), 7. Pengiriman Peserta Bimbingan Teknis VCT HIV (Anggaran berkurang sebesar Rp 16.000.000,- dari transport peserta bimtek); Program 23. Pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan : 1. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Anggaran

berkurang sebesar Rp 64.943.000,- dari ATK dan perjalanan dinas), 2. Penyusunan dan Pengembangan Data Kesehatan (Anggaran berkurang

sebesar Rp 6.327.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan dan ATK), 3. Rapat Koordinasi, Evaluasi dan Perencanaan Program (Anggaran berkurang sebesar Rp 15.235.000,- dari belanja fotokopi, makanan dan minuman dan honorarium narasumber), 4. Akreditasi Puskesmas (Anggaran berkurang sebesar Rp 1.456.350.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan, perjalanan dinas dan honorarium narasumber), 5. Persiapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Puskesmas (Anggaran berkurang sebesar Rp 75.115.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan, ATK, fotokopi, perjalanan dinas dan honorarium narasumber), 6. Seleksi dan Pembinaan Tenaga Kesehatan Teladan (Anggaran berkurang sebesar Rp 115.850.000,- dari honorarium tim pelaksana kegiatan, ATK, belanja hadiah, sewa perlengkapan

(9)

laboratorium, belanja makanan dan minuman dan perjalanan dinas); Program 24. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin : 1. Pelayanan Operasi Katarak (Anggaran berkurang sebesar Rp 42.925.000,- dari honorarium panitia pelaksana kegiatan, honorarium tim pengadaan barang dan jasa, honor petugas kebersihan, fotokopi, belanja makanan dan minuman dan perjalanan dinas), 2. Jaminan Pelayanan Kesehatan Daerah (Anggaran berkurang sebesar Rp 10.904.823.100,- dari belanja premi asuransi, honorarium tim pelaksana kegiatan dan Klaim pelayanan kesehatan SKKM, iuran JKN dan honorarium narasumber); Program 25. Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya : 1. Pengadaan Puskesmas Keliling (DAK) (Anggaran berkurang sebesar Rp 1.215.690.000,- dari pengurangan jumlah pusling double gardan

yang dibeli dan pengurangan dari honor tim pelaksana kegiatan), 2. Pengadaan Ambulance Puskesmas (DAK) (Anggaran berkurang sebesar

Rp 21.074.000,- dari honor tim pelaksana kegiatan dan ATK), 3. Pengadaan Alat-Alat Kedokteran Puskesmas (DAK) (Anggaran berkurang sebesar Rp 42.364.000,- dari honor tim pelaksana kegiatan dan ATK), 4. Pengadaan

Lemari Es Vaksin Puskesmas (DAK) (Anggaran berkurang sebesar Rp 1.290.000,- dari pengurangan ATK), 5. Pembangunan Puskesmas

Pembantu Batok (Anggaran berkurang sebesar Rp 14.480.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 6. Pemagaran Puskesmas Sukajaya (Anggaran berkurang sebesar Rp 13.010.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 7. Revitalisasi Puskesmas Kiarapandak (Anggaran berkurang sebesar Rp 21.115.000,- dari Efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 8. Rehabilitasi Puskesmas Ciseeng (Anggaran berkurang sebesar Rp 116.300.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 9. Revitalisasi Puskesmas Pamijahan (Anggaran berkurang sebesar Rp 203.332.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 10. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Mampir (Anggaran berkurang sebesar

Rp 26.167.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 11. Pemagaran Puskesmas Sukamakmur (Anggaran berkurang sebesar

Rp 8.103.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 12. Pembangunan Puskesmas Pembantu Sindang Reret (Anggaran

(10)

III - 7

berkurang sebesar Rp 18.689.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 13. Pembangunan Puskesmas Pembantu Sukaresmi (Anggaran berkurang sebesar Rp 16.566.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 14. Pembangunan Puskesmas Pembantu Ciasihan (Anggaran berkurang sebesar Rp 4.900.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 15. Revitalisasi Puskesmas Pembantu Bojong Kulur (Anggaran berkurang sebesar Rp 18.253.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 16. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Kelurahan Tengah (Anggaran berkurang sebesar Rp 10.638.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 17. Revitalisasi Puskesmas Ragajaya (Anggaran berkurang sebesar Rp 180.654.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 18. Revitalisasi Puskesmas Lebakwangi (Anggaran berkurang

sebesar Rp 2.111.927.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 19. Revitalisasi Puskesmas Gandoang (Anggaran berkurang sebesar Rp 47.819.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 20. Revitalisasi Puskesmas Rancabungur (Anggaran berkurang sebesar

Rp 164.089.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 21. Rehabilitasi Puskesmas Cirimekar (Anggaran berkurang sebesar Rp 137.649.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 22. Revitalisasi Puskesmas Balekambang (Anggaran berkurang sebesar Rp 2.301.037.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 23. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Cadas Ngampar (Anggaran berkurang

sebesar Rp 103.572.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 24. Pengadaan Lemari Es Vaksin Puskesmas (Anggaran berkurang sebesar

Rp 1.480.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 25. Pengurusan Surat Ijin Operasional Puskesmas (Anggaran berkurang

sebesar Rp 78.572.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 26. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Cibunian (Anggaran berkurang

sebesar Rp 10.000.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 27. Rehabilitasi Gedung UPF Puskesmas Banjarsari (Anggaran berkurang

sebesar Rp 29.274.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi), 28. Pembangunan Halaman Puskesmas Jasinga (Anggaran berkurang

(11)

29. Revitalisasi Puskesmas DTP Parung Panjang (Anggaran berkurang sebesar Rp 123.532.000,- dari efisiensi lelang belanja modal konstruksi);

Program 31. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan : 1. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Hasil Produksi

Rumah Tangga (Anggaran berkurang sebesar Rp 50.000,- dari belanja ATK), 2. Penyuluhan Keamanan Pangan dalam rangka Sertifikasi Produk Pangan (SPPIRT) (Anggaran berkurang sebesar Rp 825.000,- dari honorarium tim pengadaan barang dan jasa); Program 32. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak : 1. Peningkatan Kemitraan Puskesmas PONED dengan Rumah Sakit (Anggaran berkurang sebesar Rp 278.766.000,- dari perjalanan dinas dan honorarium narasumber), 2. Penyediaan Pelayanan Call Center / SMS Gateway Program EMAS (Anggaran berkurang sebesar Rp 42.000.000,- dari iuran bulanan koneksi internet, iuran sms dan pemeliharaan jaringan internet), 3. Rapat Kerja Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (Anggaran berkurang sebesar Rp 1.700.000,- dari belanja ATK dan fotokopi).

Sedangkan kegiatan yang baru ditambahkan pada perubahan anggaran tahun 2016, antara lain : Program 16. Upaya Kesehatan Masyarakat : 1. Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas (DAK), 2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Dukungan Manajemen 101 Puskesmas (DAK); Program 19. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat : Penyusunan Peraturan Bupati tentang Implementasi Perda KTR; Program 24. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin : 1. Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Propinsi Jawa Barat (Banprop 2015), 2. Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Propinsi Jawa Barat (Banprop) (Kegiatan baru muncul karena baru dianggarkan di Bantuan Propinsi Tahun 2016); Program 25. Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya : Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah di 16 UPT Puskesmas (DAK); Program 32. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak : Jaminan Persalinan (DAK).

(12)

III - 9

Sedangkan kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan yaitu : Program 21. Pengembangan Lingkungan Sehat : Pengadaan Alat Penunjang Penyehatan Lingkungan (DAK); Program 22. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular : 1. Bimbingan Teknis Pengendalian Penyakit Tidak Menular bagi Petugas Puskesmas, 2. Pengiriman Peserta Bimtek Manajemen Program Imunisasi bagi Petugas Puskesmas; Program 25. Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya : 1. Pengadaan UKS Kit (DAK), 2. Pengadaan Peralatan Program KIA di Puskesmas (DAK), 3. Pembangunan

Instalasi Pengolahan Air Limbah (DAK) (dijabarkan per lokasi kegiatan), 4. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Gandoang karena tidak ada bangunannya.

(13)

Perubahan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan akhir tahun 2016.

Dalam upaya menyelesaikan target tahun 2016, seluruh perubahan yang terjadi dalam program dan kegiatan tahun 2016 telah mempertimbangkan kemampuan realisasi pelaksanaan hingga akhir tahun 2016. Dengan demikian diharapkan seluruh unsur di lingkup Dinas Kesehatan dapat mempedomani isi dokumen Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah tahun 2016 ini dengan sebaik-baiknya.

Semoga Perubahan Rencana Kerja Dinas Kesehatan tahun 2016 ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan daerah Kabupaten Bogor tahun 2016. Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.

Ditetapkan di : Cibinong

Tanggal : 26 Agustus 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR

dr. Hj. CAMALIA W. SUMARYANA, MKM Pembina Utama Muda

(14)

BAB IV

P E N U T U P

Perubahan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan akhir tahun 2016.

Dalam upaya menyelesaikan target tahun 2016, seluruh perubahan yang terjadi dalam program dan kegiatan tahun 2016 telah mempertimbangkan kemampuan realisasi pelaksanaan hingga akhir tahun 2016. Dengan demikian diharapkan seluruh unsur di lingkup Dinas Kesehatan dapat mempedomani isi dokumen Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah tahun 2016 ini dengan sebaik-baiknya.

Semoga Perubahan Rencana Kerja Dinas Kesehatan tahun 2016 ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan daerah Kabupaten Bogor tahun 2016. Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini.

BUPATI BOGOR,

(15)

1 Jl Raya Tegar Beriman, Cibinong - Bogor

Telp 021 – 87912518 Fax 021-87912519

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR

NOMOR : ...

TENTANG

PENETAPAN RENCANA KERJA (RENJA) PERUBAHAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2016

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin sinkronisasi perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016 dengan perencanaan program/kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Bogor, Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Keputusan Bupati Bogor Nomor 050/315/Kpts/Per-UU/2016 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Bogor Nomor 050/294/Kpts/Per-UU/2015 tentang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016;

b. bahwa dengan adanya perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016, berdasarkan Peraturan Bupati Bogor Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bogor Nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016, maka Keputusan Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditinjau kembali dan disesuaikan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Perubahan atas Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Nomor 050/SK-164/Prog-Pel/2015 tentang Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2016;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

(16)

2

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

6. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2014, tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);

(17)

3

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 Nomor 5);

16. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 Nomor 54 Seri E);

17. Peraturan Bupati Bogor Nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor 25) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bogor Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bogor Nomor 25 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 25);

18. Peraturan Bupati Bogor Nomor 55 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor 56) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Bupati Bogor Nomor 22 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bogor Nomor 55 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 22);

19. Keputusan Bupati Bogor Nomor 050/294/Kpts/Per-UU/2015 tentang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016.

M E M U T U S K A N

Menetapkan

Kesatu

:

: Perubahan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2016, Sebagaimana Terlampir Dalam Lampiran Surat Keputusan Ini.

Kedua : Perubahan Rencana Kerja Sebagaimana Dimaksud dalam Diktum KESATU,

digunakan sebagai pedoman perencanaan program dan kegiatan untuk periode 1 (satu) tahun.

(18)

4

Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bogor.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Cibinong

Pada Tanggal : 26 Agustus 2016

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR

(dr. Hj. CAMALIA W. SUMARYANA, MKM) Pembina Utama Muda

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap dua aspek, yaitu kinerja anggaran dan kinerja indikator program, menunjukkan bahwa ‘capaian kinerja program’ sebesar 98,71 % dengan

Dari hasil pengujian dan pengukuran yang telah dilakukan pada alat ini, maka dapat disimpulkan mikrokontroler berhasil menerima data dari modul GPS dan mengirimkanya ke

Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut IUJK adalah Izin yang diberikan kepada Perusahaan jasa konstruksi untuk dapat melaksanakan kegiatan di bidang

Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program pembangunan daerah (RPJMD)

RENJA-P Dinas Perdagangan Tahun 2020 memuat perubahan kerangka ekonomi daerah, Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD sampai dengan Triwulan II dan rencana Program dan kegiatan

Evaluasi pelaksanaan Renja sampai dengan Triwulan II Tahun 2020 dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan

Evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran perlindungan tanaman pangan triwulan II tahun 2016 dilaksanakan melalui Pengukuran Kinerja dan

10.1 Kecuali sebagaimana yang diisyaratkan dalam Peraturan Persidangan apa-apa usul hendaklah disampaikan pemberitahu itu tidak kurang daripada empat belas (14) hari terlebih