• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

4.1.1 Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun berbeda konsentrasi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sedangkan jumlah aplikasi pupuk daun tidak berpengaruh nyata dan interaksi antara kedua faktor perlakuan berpengaru nyata (Tabel 13, Lampiran).

Tabel 2. Tinggi tanaman kedelai umur 35 hst yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D) Jumlah Aplikasi (W)

2x Aplikasi 3x Aplikasi --- cm ---

25 gram/L 45,54 A 44,02 A

a A

30 gram/L 46,42 A 50,40 B

a B

BNT Interaksi (W x D) = 2,68

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (Huruf besar arah vertikal dan huruf kecil arah horizontal) berbeda nyata pada uji BNT 5%

(2)

24

Hasil uji BNT pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi tanaman kedelai umur 35 HST yang diaplikasikan pupuk daun Gandasil 25 gram/L yang diaplikasikan 2x dan 3x tidak berbeda nyata. Dipihak lain ternyata pemberian pemberian pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi 30 gram/L yang diaplikasikan 3x lebih tinggi 8,60 % dibandingkan aplikasi 2x, selanjutnya Tabel 2 juga memperlihatkan bahwa tinggi tanaman kedelai 35 HST yang diaplikasikan pupuk daun Gandasil 30 Gram/L hanya meningkatkan 1,93 % daripada konsentrasi 25 gram/L dengan aplikasi sebanyak 2x.

Pengaplikasian pupuk daun Gandasil 3x meningkatkan tinggi tanaman kedelai 35 HST dengan pemberian pupuk daun Gandasil 30 gram/L sebesar 14,9 gram/L dibandingkan konsentrasi pupuk daun 25 gram/L.

Gambar 1. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman kedelai

Keterangan :

: Pupuk daun 25 gram/L, 2x aplikasi 20 dan 30 hst : Pupuk daun 25 gram/L, 3x aplikasi 20, 30 dan 40 hst

(3)

25

: Pupuk daun 30 gram/L, 2x aplikasi 20 dan 30 hst : Pupuk daun 30 gram/L, 3x aplikasi 20, 30 dan 40 hst

(4)

26

4.1.2 Jumlah Daun

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, sedangkan jumlah aplikasi pupuk daun dan interaksi antara kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 17, Lampiran).

Tabel 3. Jumlah daun tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D)

Jumlah Aplikasi (W)

Rata-rata 2x Aplikasi 3x Aplikasi

--- helai ---

25 gram/L 31,32 30,66 30,94 A

30 gram/L 3,52 31,02 31,77 B

Rata-rata 30,75 30,55

BNT D = 0,86

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil uji BNT pada Tabel 3 menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk pada daun Gandasil 30 gram/L menghasilkan jumlah daun tanaman lebih banyak 2,68 % dibandingkan terhadap perlakuan 25 gram/L. sedangkan jumlah aplikasi 2x dan 3x menghasilkan tinggi tanaman yang sama.

(5)

27

4.1.3 Indeks Luas Daun

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun berbagai konsentrasi berpengaruh nyata terhadap indeks luas daun, jumlah aplikasi pupuk daun dan interaksi antara kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 19, Lampiran).

Tabel 4. Indeks luas daun tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D)

Jumlah Aplikasi (W)

Rata-rata 2x Aplikasi 3x Aplikasi

25 gram/L 0,42 0,50 0,46 A

30 gram/L 0,44 0,53 0,48 A

Rata-rata 0,43 a 0,51 b

BNT D = 0,02 BNT W = 0,02

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (Huruf besar arah vertikal dan huruf kecil arah horizontal) berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil uji BNT pada Tabel 4 menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk daun Gandasil 30 gram/L memiliki indeks luas daun sedikit lebih tinggi 4,16 % daripada konsentrasi pupuk daun Gandasil 25 gram/L dan jumlah 3x aplikasi menghasilkan indeks luas daun lebih tinggi 15,6 % daripada jumlah 2x aplikasi.

(6)

28

4.1.4 Laju Tumbuh Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun tidak berpengaruh nyata terhadap laju tumbuh tanaman kedelai, sedangkan jumlah aplikasi pupuk daun berpengaruh nyata terhadap laju tumbuh tanaman kedelai, dipihak lain interaksi antara kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 23, Lampiran).

Tabel 5. Laju tumbuh tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D)

Jumlah Aplikasi (W)

Rata-rata 2x Aplikasi 3x Aplikasi

--- ---

25 gram/L 9,22 9,69 9,45 a

30 gram/L 9,31 10,68 9,10 a

Rata-rata 9,26 a 10,18 b

BNT W = 0,73

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (Huruf besar arah vertikal tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% dan huruf kecil arah horizontal berbeda nyata pada uji BNT 5%)

Hasil uji BNT pada Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah aplikasi pupuk daun 3x aplikasi memiliki laju tumbuh tanaman kedelai lebih tinggi 9,03% daripada pupuk daun Gandasil 25 gram/L.

(7)

29

4.1.5 Laju Asimilasi Bersih

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun dan perlakuan jumlah aplikasi serta interaksi antara kedua faktor perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap laju asimilasi bersih (Tabel 25, Lampiran).

Tabel 6. Laju asimilasi benih tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D) Jumlah Aplikasi (W)

2x Aplikasi 3x Aplikasi --- ---

25 gram/L 0,38 0,38

30 gram/L 0,38 0,40

Tabel 6 menunjukan bahwa pemberian konsentrasi pupuk daun Gandasil dan jumlah aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap rata-rata laju asimilasi bersih tanaman kedelai.

(8)

30

4.1.6 Bobot Kering Biji per Sampel Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun dan jumlah aplikasi berpengaruh nyata terhadap bobot kering biji kedelai per sampel tanaman kedelai dan interaksi antara kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 27, Lampiran).

Tabel 7. Bobot kering biji per sampel tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D)

Jumlah Aplikasi (W)

Rata-rata 2x Aplikasi 3x Aplikasi

--- gram ---

25 gram/L 4,88 5,70 5,29 A

30 gram/L 5,74 6,78 6,26 B

Rata-rata 5,31 a 6,24 b

BNT D = 0,41 BNT W = 0,41

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (Huruf besar arah vertikal dan huruf kecil arah horizontal) berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil uji BNT pada Tabel 7 menunjukkan bahwa interaksi konsentrasi pupuk daun Gandasil 30 gram/L memiliki bobot kering biji kedelai per sampel lebih tinggi 15,49

% daripada konsentrasi pupuk daun Gandasil 25 gram/L dan jumlah 3x aplikasi pada bobot kering biji per sampel tanaman kedelai 14,90 % daripada jumlah 2x aplikasi.

(9)

31

4.1.7 Jumlah Polong

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun dan jumlah aplikasi serta interaksi antara kedua faktor perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap laju asimilasi bersih (Tabel 31, Lampiran).

Tabel 8. Jumlah polong tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D) Jumlah Aplikasi (W)

2x Aplikasi 3x Aplikasi --- buah ---

25 gram/L 32,1 33.3

30 gram/L 33,1 33,7

Hasil uji BNT pada Tabel 8 menunjukan bahwa pemberian konsentrasi pupuk daun Gandasil dan jumlah aplikasi berpengaruh tidak nyata terhadap rata-rata jumlah polong.

(10)

32

4.1.8 Jumlah Polong Isi

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun berpengaruh nyata terhadap jumlah polong isi, sedangkan jumlah aplikasi pupuk daun dan interaksi antara kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 33, Lampiran).

Tabel 9. Jumlah polong isi tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D) Jumlah Aplikasi (W)

Rata-rata 2x Aplikasi 3x Aplikasi

--- buah ---

25 gram/L 46,26 48,30 47,28 A

30 gram/L 49,16 49,92 49,54 B

Rata-rata 47,71 a 49,11 a

BNT D = 1,62

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (Huruf besar arah vertikal dan huruf kecil arah horizontal) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil uji BNT pada Tabel 9 menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk daun Gandasil 30 gram/L menghasilkan jumlah polong isi kedelai lebih banyak 5,25% dibandingkan perlakuan 25 gram/L.

(11)

33

4.1.9 Bobot 100 Biji per Tanaman

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun dan jumlah aplikasi berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji per tanaman dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor perlakuan (Tabel 37, Lampiran).

Tabel 10. Bobot 100 biji per tanaman kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D) Jumlah Aplikasi (W)

Rata-rata 2x Aplikasi 3x Aplikasi

--- gram ---

25 gram/L 12,59 14,40 13,50 A

30 gram/L 14,91 16,57 15,74 B

Rata-rata 13,75 a 15,48 b

BNT D = 0,64 BNT W = 0,64

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah vertikal dan huruf kecil arah horizontal) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil uji BNT pada Tabel 10 menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk daun Gandasil 30 gram/L menghasilkan bobot 100 biji per tanaman lebih besar 14,23 % dibandingkan perlakuan pupuk 25 gram/L, Sedangkan jumlah 3x aplikasi pupuk daun menghasilkan bobot 100 biji per tanaman menunjukkan lebih tinggi 11,30 % dibandingkan pemberian 2x aplikasi.

(12)

34

4.1.10 Bobot Kering Biji Kedelai per Petak

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pupuk daun daun dan jumlah aplikasi berpengaruh nyata terhadap bobot kering biji kedelai per petak dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor perlakuan (Tabel 38, Lampiran).

Tabel 11. Bobot kering kedelai yang diaplikasi pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi berbeda dan jumlah aplikasi

Konsentrasi Pupuk (D) Jumlah Aplikasi (W)

Rata-rata 2x Aplikasi 3x Aplikasi

--- gram ---

25 gram/L 71,48 78,12 74,80 A

30 gram/L 89,20 101,72 95,46 B

Rata-rata 80,34 a 89,92 b

BNT D = 6,02 BNT W = 6,02

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah vertikal dan huruf kecil arah horizontal) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil uji BNT pada Tabel 11 menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk daun Gandasil 30 gram/L menghasilkan bobot kering biji kedelai per petak tanamn sebesar 21,64 % dibandingkan perlakuan pupuk 25 gram/L, sedangkan jumlah 3x aplikasi pupuk daun menghasilkan bobot kering biji kedelai per petak tanaman menunjukkan lebih tinggi 10,65 % dibandingkan pemberian 2x aplikasi.

(13)

35

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun Gandasil berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, bobot kering biji per tanaman, jumlah polong isi, bobot 100 biji pertanaman dan bobot biji kering per petak, sedangkan terhadap laju tumbuh tanaman, laju asimilasi bersih dan jumlah polong tidak berpengaruh. Pupuk daun Gandasil lebih banyak mengandung unsur hara N yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan kualitas tanaman, meningkatkan kadar protein pada tanaman serta dapat menyehatkan pertumbuhan daun. Kandungan unsur hara N merupakan salah satu komponen pembentuk klorofil yang merupakan bahan utama pada fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat dan energi yang merupakan pembentuk tubuh tanaman termasuk bunga dan buah (Lutfie, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian pupuk daun Gandasil dengan konsentrasi 30 gram/L meningkatkan tinggi tanaman 4,68 % dibandingkan pupuk daun Gandasil 25 gram/L (Tabel 2). Selanjutnya peubah jumlah daun, dan indeks luas daun dengan konsentrasi 30 gram/L pupuk daun Gandasil juga memberikan hasil yang tertinggi tertera pada Tabel 3 dan Tabel 4, secara berurutan.

Bobot kering biji per tanaman, jumlah polong isi, bobot 100 biji pertanaman hasil tertinggi dihasilkan akibat pemberian pupuk Gandasil 30 gram/L dibandingkan pupuk daun Gandasil 25 gram/L. Hal ini diduga semakin tinggi konsenterasi pupuk daun maka akan meningkatkan pertumbuhan generatif tanaman kedelai. Sedangkan bobot

(14)

36

biji kering per petak tanaman lebih tinggi 21,64 % dibandingkan pada pupuk gandasil 25 gram/L (Tabel 11). Hal ini diduga pengisian biji tanaman berasal dari fotosintat yang baru terbentuk maupun yang tersimpan dapat digunakan untuk meningkatkan berat biji tanaman.

Hasil pengamatan terhadap semua peubah menunjukkan bahwa secara umum pertumbuhan dan hasil kedelai pada pemberian pupuk daun Gandasil konsentrasi 30 gram/L lebih baik, Hal ini diduga karena pada konsentrasi tersebut unsur hara yang diberikan tersedia dalam jumlah yang optimal dan seimbang. Ini sesuai dengan pendapat Darmawan dan Baharsyah (1983) bahwa ketersediaan hara yang cukup dan seimbang akan mempengaruhi metabolisme pada tanaman.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa jumlah aplikasi 3x pupuk daun Gandasil pada tanaman kedelai berpengaruh terhadap peubah yang diamati indeks luas daun, laju tumbuh tanaman, bobot kering biji per tanaman sampel, bobot 100 biji pertanaman dan bobot biji kering per petak. Hal ini diduga karena penyerapan unsur hara yang optimal sehingga memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penggunaan pupuk melalui daun dengan jumlah 3x pengaplikasian mempengaruhi penyerapan unsur hara lebih optimal dibandingakan dengan 2x pengaplikasian. Hal itu dapat dipahami karena pemberian 3x pupuk daun Gandasil lebih efisien, karena lebih mudah diserap tanaman kedelai. Menurut Fachruddin (2000) mengemukakan bahwa apabila daun diberi pupuk dengan konsentrasi yang tepat dan dimanfaatkan maka akan merangsang pembelahan sel. Pemberian pupuk

(15)

37

akan lebih efektif diberikan melalui daun daripada media tanam (seperti tanah). Hal ini disebabkan daun mampu menyerap pupuk sekitar 90% sedangkang akar menyerap pupuk sekitar 10% dari hara yang diberikan.

Interaksi antara aplikasi pupuk daun Gandasil dan jumlah aplikasinya berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman yang diamati. Konsentrasi pupuk daun Gandasil 30 Gram/L dengan 3x aplikasi menghasilkan pertumbuhan tanaman yang terbaik dibandingakan dengan konsentrasi pupuk daun 25 garm/L dan 2x aplikasi Tabel 2. Hal ini berarti bahwa antara pemberian pupuk Gandasil dan jumlah aplikasi saling mempengaruhi satu sama lain. Sutedjo dan Kartosapoetra (2010) menyatakan bahwa bila salah satu faktor lebih kuat pengaruhnya dari faktor lain maka faktor lain tersebut akan tertutupi dan masing-masing faktor mempunyai sifat yang jauh berpengaruh pengaruhnya dan sifat kerjanya, maka akan menghasilkan hubungan berpengaruh dalam mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman.

Gambar

Gambar 1.  Grafik pertumbuhan tinggi tanaman kedelai

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi antara media tanam dan pemberian pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, volume akar, panjang tanaman, bobot

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot basah total, bobot kering terna dan akar, bobot kering total serta bobot kering daun

Interaksi penggunaan kacang hijau varietas betet dan walet dan pemberian pupuk guano berpengaruh nyata terhadap parameter bobot kering biji per sampel dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahan tanam umbi ketiak daun nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah akar, bobot kering akar dan bobot kering tajuk.. Pemberian

Hasil penelitian menunjukkan bahan tanam umbi ketiak daun nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah akar, bobot kering akar dan bobot kering tajuk..

Hasil analisis sidik ragam bobot kering tajuk tanaman kedelai di tanah Ultisol akibat pemberian kapur CaCO3 dan pupuk KCl ... Bobot kering akar tanaman kedelai di tanah Ultisol

Perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot kering biji per tanaman dapat dilihat pada

Perlakuan kombinasi jenis inokulan dan takaran pupuk fosfor tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun per tanaman, bobot biji kering per