26
IV. KONSEP PERANCANGAN
Dalam proses perancangan desain kursi ini, digunakan beberapa metode yang merujuk pada sebuah konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa sangat perlu agar selama proses tersebut, desainer memiliki sebuah acuan yang berpusat pada satu tujuan.
A. IDE PERANCANGAN
Ide perancangan diawali dengan pemilihan material kayu jati belanda sebagai material utama yang digunakan dalam produk secara keseluruhan. Ide ini muncul berdasarkan kejenuhan desainer pada eksplorasi yang dilakukan terhadap kayu jati belanda dan isu peduli lingkungan yang semakin giat timbul di masyarakat. Material katu jati belanda memiliki banyak karakteristik yang sangat mungkin diolah agar memberi nilai lebih terhadap material itu sendiri.
Kejenuhan yang timbul dikarenakan produk yang dihasilkan dari material kayu jati belanda masih sangat sedikit dan belum terlalu banyak eksplorasi bentuk, teknik pengolahan atau pencampuran dengan material lain.
Melalui permasalahan tersebut, muncul ide untuk merancang sebuah mebel yang dibuat menggunakan kayu jati belanda dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah kepada kayu jati belanda itu sendiri.
Dalam perancangan kali ini, produk yang dibuat adalah kursi makan (dinning chair). Dimana produk kursi makan ini harus mampu memenuhi aspek- aspek fungsional yang tepat dengan tetap memperhitungkan kenyamanan penggunaan tanpa meninggalkan nilai-nilai keindahan yang berasal dari pemikiran-pemikiran kreatif. Nilai estetika pada produk ini menjadi sangat penting karena nilai tersebut dapat melampaui aspek-aspek fungsional sekalipun, sehingga dapat membuat material kayu jati belanda lebih berharga.
1. Ide Desain
Ide dari desain mebel yang akan dibuat berangkat dari
keinginan desainer untuk memberikan makna terhadap sebuah
27 produk mebel. Makna yang berangkat dari interpretasi desainer terhadap kegiatan yang berkenaan dengan produk mebel tersebut, dalam hal ini adalah kegiatan makan.
Ide tersebut menjadi bekal keyakinan desainer bahwa hal yang membedakan desain kursi yang dibuat dengan kursi makan pada umumnya adalah adanya makna dan cerita dibalik kursi tersebut. Hal tersebut dapat menjadi salah satu nilai tambah yang diberikan kepada kayu jati belanda dan kursi itu sendiri.
Ide selanjutnya dalam proses perancangan desain kursi makan ini adalah membuat sebuah bentuk kursi makan yang baru tanpa harus mengurangi aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh sebuah kursi makan. Eksplorasi bentuk yang dilakukan adalah dengan mengembangkan pemetaan konsep melalui metode mind mapping yang bertujuan untuk menemukan keterkaitan ide dan aktivitas yang dilakukan dengan kursi tersebut.
Gambar 4.1 Proses Mind Mapping
Sumber : Tri Laksono Setiawan, 2014
28 Dari proses tersebut, desainer mencoba membuat sebuah kursi yang dapat memberikan pengalaman yang berbeda.
Pengelaman baru dimana kursi makan bukan hanya tempat dimana seseorang duduk ketika makan, tetapi terdapat sebuah pengalaman perjalanan menikmati nikmatnya hidangan diatas meja. Ide tersebut memberikan gambaran bagaimana kursi ini mampu membuat orang yang duduk diatasnya seperti duduk diatas sebuah kursi kemudi atau kursi penumpang dari sebuah alat transportasi.
Gambar 4.2 Sketsa awal konsep perjalanan Sumber : Tri Laksono Setiawan, 2014
Ide lainnya adalah membuat sebuah desain kursi yang
kokoh, mewakili kekuatan dan kegagahan yang maskulin. Desain
yang mampu membuat seseorang yang duduk diatasnya dapat
merasakan kekuatan dari kursi tersebut, sehingga dapat
memberikan rasa aman yang baik. Kursi harus dapat
merepretasikan sebuah bentuk formalitas yang nyaman, kaku
namun tetap memiliki nilai estetis dan fungsionalitas.
29 Dalam desain kursi makan ini, terdapat ide untuk menggunakan material lain selain dari material kayu jati belanda.
Material lain yang digunakan bertujuan untuk memberi aksentuasi terhadap desain kursi. Pertemuan dua atau lebih material dalam satu desain kursi diharapkan mampu memberikan nuansa yang unik dan dapat menimbulkan penggayaan yang lebih nyata kedalam karya desain. Pertemuan tiap material dalam karya desain harus dapat bersinergi dengan baik sehingga dapat membentuk sebuah struktur yang optimal dan estetis.
Berangkat dari proses mind mapping, desainer memilih dua kata kunci utama yang akan dijadikan acuan dalam proses sketsa desain. Kata kunci tersebut adalah :
a. Kompas
Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi
1.
Gambar 4.3 Kompas Sumber : http://theresadelgado.com/wp- content/uploads/2011/11/Compass.png
1