STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Konsentrasi Pendidikan Produksi dan Perancangan
Oleh
TONI KURNIA E.0551.0807854
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI
Oleh
Toni Kurnia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Toni Kurnia 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
TONI KURNIA 0807854
STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH, TIM PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Drs. Uli Karo – Karo, M.Pd.
NIP. 19500527 197903 1 003
Dosen Pembimbing II,
Drs. H. Wardaya, M. Pd.
NIP. 19560331 198603 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
DR. Wahid Munawar M.Pd
v
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Perumusan Masalah ... 5
D. Pembatasan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Hakekat Pembelajaran ... 8
1. Pengertian Pembelajaran ... 8
2. Komponen Pembelajaran ... 9
3. Pengelolaan Proses Pembelajaran ... 16
4. Pembelajaran Praktik ... 17
5. Pengalaman Belajar ... 19
B. Tinjauan Media Pembelajaran ... 22
1. Pengertian Media ... 22
2. Media Pembelajaran ... 23
3. Kegunaan dan Manfaat Media Pembelajaran ... 25
4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 27
vi
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Simulator CNC ... 32
2. Mesin CNC ... 35
D. Kompetensi ... 37
E. Penelitian yang Relevan ... 41
F. Anggapan Dasar atau Asumsi ... 42
G. Hipotesis Penelitian ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 44
1. Metode Penelitian ... 44
2. Desain Penelitian ... 45
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46
1. Populasi ... 46
2. Sampel Penelitian ... 46
C. Definisi Operasional ... 46
D. Lokasi dan Subjek Penelitian... 47
E. Instrumen Penelitian ... 47
F. Paradigma Penelitian ... 48
G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 50
1. Validitas Instrumen ... 50
2. Reliabilitas Instrumen ... 51
3. Taraf Kesukaran ... 52
4. Daya Pembeda ... 53
H. Teknik Pengumpulan Data ... 54
I. Teknik Analisis Data ... 54
1. Uji Normalitas ... 55
2. Uji Hipotesis Penelitian... 51
3. Taraf Kesukaran ... 52
4. Daya Pembeda ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61
A. Hasil Penelitian ... 61
1. Hasil Judgment Instrumen Tes ... 61
2. Hasil Uji Coba Instrumen ... 61
vii
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Analisis Data ... 63
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Simpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
viii
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa X SMKN 12 Bandung Tahun
Ajaran 2012/2013 Kompetensi Mengoperasikan Mesin Bubut CNC ... 3
2.1 Pengelompokkan Media ... 31
3.1 Desain Penelitian ... 45
3.2 Klasifikasi Reliabilitas ... 52
3.3 Tingkat Kesukaran ... 53
3.4 Tingkat Daya Pembeda ... 54
3.5 Persiapan Uji Normalitas ... 56
4.1 Hasil Pengujian Instrumen Tes ... 61
4.2 Data Hasil Post-test Kelas Kontrol dan Post-test Kelas Eksperimen ... 63
ix
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 20
2.2 Pola Proses Pembelajaran ... 24
2.3 Simulator CNC ... 35
2.4 Klausal Aliran Kompetensi ... 39
3.1 Paradigma Penelitian ... 48
x
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A.1 Silabus CNC ... 75
A.2 RPP Kelas Eksperimen ... 78
A.3 RPP Kelas Kontrol ... 86
B.1 Judgment Handout ... B.2 Surat Pernyataan Judgment Handout... B.3 Handout... 94
C.1 Judgment Lembar Soal Tes ... C.2 Surat Pernyataan Judgment Lembar Soal Tes... C.3 Kisi-Kisi Soal Tes ... 109
C.4 Lembar Soal Tes... 112
C.5 Lembar Kunci Jawaban ... 119
C.6 Format Lembar Jawaban Siswa ... 121
D.1 Uji Normalitas ... 123
D.2 Uji Hipotesis ... 128
xi
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data Validitas Instrumen... 130
Data Indeks Kesukaran ... 131
Data Reliabilitas Instrumen ... 132
Data Daya Pembeda ... 133
ii Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Toni Kurnia. (E.0551. 0807854): Studi Komparasi Hasil Pembelajaran CNC oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran Mesin CNC yang belum dapat berlangsung sebagaimana mestinya, dimana proses pembelajaran diberikan empat kali pertemuan dalam empat minggunya dengan faktor rasio mesin dengan jumlah yang tidak efektif, serta pembelajaran masih menggunakan media handout sehingga mempengaruhi hasil pembelajaran siswa. Hal tersebut menjadi pendorong untuk menerapkan Simulator CNC sebagai media pembelajaran. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan Simulator CNC dengan yang menggunakan handout . Metode penelitian yang digunakan metode quasi experimental, dengan subjek penelitian kelas XI PPU 1 sebanyak 15 siswa kelas kontrol dan 15 siswa kelas eksperimen pada kompetensi keahlian pemesinan pesawat udara SMKN 12 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan tes berbentuk butir soal pilihan ganda dan uraian. Data yang dijaring terdiri atas uji coba instrumen dan data hasil setelah perlakuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa secara signifikan antara siswa yang menerapkan Simulator CNC dengan siswa yang menerapkan media handout, dimana nilai rata-rata yang menerapkan Simulator CNC mencapai 82,34, sedangkan yang menerapkan media
handout mencapai 71,23, sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan Simulator CNC mampu memberikan memberikan hasil lebih baik dalam membuat program CNC pada mata pelajaran Mesin CNC pada standar kompetensi mengoperasikan
mesin bubut CNC dengan program lanjut dengan kompetensi dasar membuat program bubut lanjut pada siswa kelas XI teknik pemesinan pesawat udara SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2013-2014.
iii Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Toni Kurnia. (E.0551. 0807854): Comparative Study of Learning Outcomes by Master CNC with CNC Simulator Learning Outcomes by researchers.
This research is motivated by the CNC machine learning process can not be run in the manner, in which the learning process is given four times in four weekly meetings with the ratio of the engine with a number of factors that are not effective, and still learning to use the media handout that affect student learning outcomes. It became a driving force to implement CNC Simulator as a learning medium. The main purpose of this study to determine the learning outcomes of students who use CNC Simulator with the use of handouts. The method used quasi-experimental methods, the research subjects in class XI PPU as many as 15 students in grade 1 and 15 grade students control experiments on aircraft machining expertise competence SMKN 12 Bandung Academic Year 2013-2014. Means of collecting data in this study using the test form of multiple choice items and descriptions. The data captured consists of testing instruments and the data results after treatment. Data was collected with the test. Based on the calculation and analysis of data control class and experimental class showed that the differences in student learning outcomes significantly between students who apply CNC Simulator with students who apply handouts media, where the average value of applying CNC Simulator reached 82.34, while applying handouts media reaches 71.23, so it can be said that the use of CNC Simulator is able to provide better results in creating CNC programs on CNC machine subject to the standards of competence operate CNC lathes with advanced programs with core competencies make up the lathe program in Class XI machining techniques aircraft SMKN 12 Bandung 2013-2014 school year.
1
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, terutama dunia pendidikan di SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan) hal yang paling ditekankan untuk lulusannya ialah
mempunyai kompetensi pada bidang kompetensi keahliannya masing-masing.
Kompetensi sendiri arti dasarnya adalah mampu (competence). Jadi”kompetensi
adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati”. (UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10) ).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
khususnya dalam dunia industri, maka sudah selayaknya para siswa dibekali
dengan kompetensi yang dapat menunjang mereka untuk dapat bersaing dalam
dunia industri khususnya industri manufaktur.
Untuk dapat bekerja dengan baik di industri pemesinan yang semakin
canggih seiring berkembangnya waktu, maka perlu penguasaan kompetensi CNC
(Computer Numerical Control) Dasar, hal ini disebabkan karena kemampuan
Mesin CNC yang sangat kompleks dan mampu membuat sebuah part atau benda
kerja secara cepat. Dengan berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang
rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini
pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin
perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator
mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan waktu lama.
Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah banyak
dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi
2
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara
ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan
harga di pasaran. Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja
yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah
yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC yaitu
mesin yang dapat bekerja melalui pemrograman yang dilakukan dan dikendalikan
melalui komputer.
Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semiotomatis setelah
diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud
merupakan program membuat benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang
sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksekusi atau dikerjakan oleh Mesin
CNC, program tersebut harus dicek berulang-ulang agar program benar- benar
telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat
dikerjakan oleh Mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor
yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas checking melalui monitor
(seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang
pada tempat dudukan pahat/ pisau frais. Setelah program benar-benar telah
berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh Mesin
CNC. Dengan demikian di industri maju saat ini butuh operator handal untuk
Mesin CNC, yang mampu membuat dan mengecek serta mengeksekusi program
CNC.
Kompetensi yang harus dikuasai siswa salah satunya di SMKN 12
Bandung yaitu kompetensi mengoperasikan Mesin Bubut CNC dengan program
sederhana. Kompetensi mengoperasikan Mesin Bubut CNC sangat dibutuhkan
sekali di dunia industri, karena industri saat ini banyak menggunakan mesin
produksi dengan kontrol cnc, oleh karenanya pembelajaran Mesin Bubut CNC
3
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Proses
pembelajaran mengoperasikan Mesin Bubut CNC di SMKN12 Bandung dengan
cara berkelompok dan satu kelompoknya terdiri dari kurang lebih 15-17 siswa
dengan alokasi waktu delapan jam pelajaran satu kali pertemuan. Satu kelompok
diberikan empat kali pertemuan dalam empat minggunya.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan di SMK Negeri 12 Bandung
program keahlian Pemesinan Pesawat Udara kelas X PPU 1, X PPU 2, X PPU 3,
dan X PPU 4 menunjukkan bahwa 44% dari 130 siswa masih belum mampu
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kompetensi mengoperasikan
Mesin Bubut CNC dengan program sederhana (nilai KKM 7,5). Data hasil belajar
siswa tersebut diperoleh dari dokumen hasil evaluasi siswa kelas X, tahun ajaran
2012/2013. ( Sumber guru mata pelajaran MESIN CNC SMKN 12).
Table 1.1 Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa X SMKN 12 Bandung Tahun
Ajaran 2012/2013 Kompetensi Mengoperasikan Mesin Bubut CNC
NILAI FREKUENSI TOTAL
X PPU 1 X PPU 2 X PPU3 X PPU 4
9 - 10 1 4 1 0 6
8 - 8,9 10 14 13 8 45
7,5 - 7,9 5 4 6 8 23
< 7,5 18 9 13 16 56
JUMLAH 34 31 33 32 130
LULUS 16 22 20 16 74
4
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Faktor rendahnya perolehan hasil belajar siswa pada kompetensi
mengoperasikan Mesin Bubut CNC diantaranya adalah proses pembelajarannya
belum dapat berlangsung sebagaimana semestinya, rasio mesin dengan jumlah
yang tidak efektif yaitu mesin 1 : 15 – 17 siswa, selain itu juga karena kurangnya
sumber belajar atau bahan pelajaran yang mendukung dan bisa dipelajari siswa di
rumah (belajar mandiri).
Permasalahan di atas menunjukkan masih ada siswa yang kesulitan dalam
memahami konsep yang diberikan. Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya
suatu kesalahan dalam proses belajar. Berdasarkan hasil observasi, materi
pembelajaran CNC lanjut masih sulit untuk dipahami oleh siswa. Hal ini
dikarenakan proses pembelajaran untuk kompetensi CNC lanjut masih berpusat
pada guru (teacher centered), dengan demikian proses belajar tidak komunikatif
dan interaktif sehingga tidak dapat mengeksploitasi kemampuan siswa secara
maksimal.
Menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menimbulkan komunikasi
dua arah, serta dapat mencapai tujuan pembelajaran CNC yang sesuai dengan waktu
yang tersedia, perlu dikembangkan bentuk pembelajaran CNC yang tidak hanya
berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa. Sementara itu, untuk mendukung proses
pembelajaran dengan pendekatan Realistik, diperlukan suatu media yang dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran CNC . (Syaiful Bahri, 1995, hlm. 136) menjelaskan
bahwa:
5
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Media yang dapat menunjang pembelajaran CNC adalah media komputer.
Media ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan Efektifitas transparansi, dan
akuntabilitas materi pembelajaran. Proses pembelajaran dapat disampaikan pada
waktu yang bersamaan atau waktu yang berbeda. Disamping itu, penggunaan
media komputer diharapkan dapat menarik perhatian siswa, sehingga kualitas dari
suatu proses pembelajaran dapat tercapai. Komputer dapat menampilkan grafik,
suara maupun perpaduan antara keduanya dengan sangat baik untuk memenuhi
segala kebutuhan media pembelajaran. Berbagai aplikasi (software) dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang menunjang pendidikan. Salah satu
media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah Simulator CNC.
Simulator CNC ini sebagai media pembelajaran dengan mengoptimalkan
fasilitas-fasilitas yang ada sehingga membuat tampilan pembelajaran menjadi lebih
bervariasi dan terlihat seperti menggunakan Mesin CNC yang sebenarnya dan
dapat menarik stimulus belajar siswa.
Penggunaan Simulator CNC dalam proses pembelajaran dapat
menggambarkan dan menyajikan materi pelajaran yang sesuai dengan dunia nyata
siswa. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, penulis merasa tertarik
untuk mengatasi dan menuntaskan masalah yang penulis temukan melalui
penerapan Simulator CNC dalam pembelajaran dengan harapan dapat
mengefektifitaskan penggunaan media dan menunjang proses pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang baik perlu dilakukan oleh seorang
pendidik, karena media pembelajaran akan mempengaruhi respon siswa didalam
memahami pengetahuan yang didapat. Media pembelajaran sendiri terdapat
berbagai macam media yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pada kesempatan ini penulis
6
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran CNC oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu dietapkan terlebih dahulu untuk mempelajari
langkah permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Berdasarakan uraian dari
latar belakan tersebut diatas, peneliti mengindentifikasi masalah yang timbul
dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Siswa – siswi kesulitan memahami mata pelajaran Mesin CNC
2. Kurangnya fasilitas praktek Mesin CNC, dengan rasio mesin 1 : 15-17 siswa.
3. Media pembelajaran (handout) yang digunakan oleh guru kurang maksimal
dalam memanfaatkan kemajuan teknologi.
4. Kurangnya fasilitas sumber belajar atau bahan pelajaran yang mendukung dan
bisa dipelajari siswa di rumah (belajar mandiri).
C. Perumusan Masalah
Mengacu pada identifikasi masalah dengan mempertimbangkan masalah
waktu, situasi serta kemampuan peneliti, permasalahan perlu dirumuskan secara jelas yaitu “ Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan handout oleh guru dan kelas yang menggunakan Simulator CNC
oleh peneliti pada mata pelajaran Mesin CNC ? ”.
D. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti sesuai dengan maksud yang tercantum dalam
judul, dan untuk membatasi masalah agar tidak berkembang pada hal yang tidak
berhubungan dengan topik yang diteliti, penulis membatasi masalah dalam
7
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Media yang digunakan hanya Simulator CNC
2. Standar kompetensi Mesin Bubut CNC dengan Program Lanjut dengan
kompeten dasar membuat program bubut lanjut pada mata pelajaran Mesin
CNC pada aspek kognitif dan psikomotor yang dibatasi sampai level
pemahaman dan analisis.
3. Perbandingan hasil belajar dibatasi pada bentuk desain nonequivalent Control
Group Design dengan meninjau hasil belajar pada siswa.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sangat penting dalam keberhasilan penelitian, sebab
tanpa tujuan kita tidak bisa merumuskan langkah-langkah berikutnya. Dalam
penelitian ini ada tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan Simulator CNC
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan handout
3. Membandingkan hasil belajar antara kelas yang menggunakan handout oleh
guru dengan Simulator CNC oleh peneliti.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang dikemukakan di atas, maka setelah penelitian ini
selesai dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi sekolah, sebagai bahan masukkan bagi pihak SMKN 12 Bandung, dalam
menggunakan media pembelajaran yang tepat didalam proses pembelajaran
Mesin CNC dalam meningkatkan hasil belajar membuat program CNC.
2. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat dalam mempelajari mengoperasikan
Mesin Bubut CNC, sehingga mengoperasikan Mesin Bubut CNC menjadi
8
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan evaluasi terhadap
pembelajaran yang sudah berlangsung.
4. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengalaman peneliti tindakan kelas dan
meningkatkan profesionalisme peneliti melalui upaya penelitian yang
dilakukan.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai
berikut. Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, bab ini berisi latar
belakang yang menjadi dasar dalam pembuatan skripsi, identifikasi masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika
penulisan. Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang
mendukung penerapan simulator cnc. Tinjauan pustaka tersebut terdiri dari
teori-teori yang berkenaan dengan penelitian, penelitian-penelitian yang relevan,
asumsi dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi tentang,
metode, desain , populasi dan sampel, definisi operasional, lokasi dan subjek,
instrumen, paradigma, pengujian instrumen, teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini berisi
tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab V
Simpulan dan Saran, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian.
Diakhir bab V disajikan lampiran-lampiran tentang instrumen-intrumen
44
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang
digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan
tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan.
Seperti yang dikemukakan Sugiyono (1994, hlm. 1) bahwa “metode
penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian eksperimen yang berbentuk
quasi experimental atau eksperimental semu.
Bentuk quasi eksperimental dianggap memiliki kemampuan memberikan
perkiraan informasi yang diperoleh secara tepat mendekati penelitian
eksperimen sesungguhnya pada penelitian pendidikan. Hal ini dikarenakan
subjek yang dilakukan penelitian adalah manusia dimana variabel-variabel
yang mempengaruhi sulit untuk dikontrol.
“Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi secara sepenuhnya, untuk mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi eksperimen”(Sugiyono, 1994, hlm. 54). Dengan adanya kelompok kontrol tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen tanpa mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
subjek penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan uji coba
instrumen sebelum perlakuan sebagai dasar mengetahui tingkat validitas soal,
45
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membandingkan perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
2. Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian yang digunakan yaitu non equivalent
control group design. Sugiyono (2012, hlm. 79) menjelaskan bahwa “Jenis
rancangan ini biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan
kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas-kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan/kondisinya”. Lebih lengkapnya desain tersebut dijelaskan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Desain Penelitian
No Kelompok Uji coba insrtumen Perlakuan Post test
1 Kontrol
O XK O
2 Eksperimen XE
(Sugiyono, 2012, hlm. 79)
Keterangan :
dimaksudkan untuk mengetahui validitas soal yang akan
diberikan dan posttest dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan.
Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan
handout (Pembelajaran dilakukan oleh Guru CNC).
Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan
Simulator CNC (Pembelajaran dilakukan oleh peneliti).
Sampel dijadikan dua kelompok yang disebut dengan kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan media
handout sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
46
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepada masing-masing kelas, kedua kelas tersebut diberikan soal posttest
yang sama untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan yang diberikan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI
PPU 1 SMK Negeri 12 Bandung yang mengikuti kompetensi CNC Dasar
tahun ajaran 2013-2014. Anggota populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas XI dengan kompetensi keahlian PPU berjumlah
4 kelas dengan jumlah sebanyak 130 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil satu kelas dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan
sampel berdasarkan pertimbangan peneliti. Pemilihan sampel ini didasari
pada pertimbangan bahwa standar kompetensi mengoperasikan mesin
bubut CNC dengan program lanjut yang diajarkan kepada kelas tersebut
dilakukan oleh satu orang guru yang sama yaitu mengajar secara
konvensional, juga didasari oleh nilai rata-rata hasil belajar tiap kelas yang
sama, sehingga perlakuan yang dilakukan kepada kelas tersebut akan
menunjukan terhadap peningkatan hasil belajarnya.
Sampel dalam penelitian ini ialah sebanyak 30 orang yaitu 15 kelas
eksperimen dan 15 kelas kontrol. Kelas yang ditunjuk sebagai kelas
eksperimen dan kontrol yaitu kelas XI PPU 1.
47
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dan
memudahkan ungkapan yang dimaksud yang terdapat pada judul. Terdapat
definisi operasional pada judul penelitian ini yaitu Komparasi. Studi
Komparasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu membandingkan
perbedaan hasil belajar siswa antara menggunakan Simulator CNC dengan
media handout dalam mata pelajaran Mesin CNC
Simulator CNC adalah software atau aplikasi yang terdapat pada komputer
yang memiliki cara kerja, sifat dan pengendalian yang sama dengan Mesin
CNC dan dapat menampilkan semua proses kerja mesin tersebut.
D. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMKN 12 Kota Bandung yang merupakan tempat
yang cocok karena telah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan
kemampuan siswa pada mata pelajaran Mesin CNC pada saat mengikuti
program latihan profesi (PLP). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
tingkat XI kompetensi kejuruan PPU1. Sampel diambil sebanyak 1 kelas yang
dibagi dua kelas kontrol 15 dan kelas eksperimen 15. Penarikan sampel
dilakukan dengan cara purposive sample. Arikunto (2006, hlm. 140)
mengemukakan:
...syarat yang harus dipenuhi.
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat didalam studi pendahuluan.
E. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah” (Arikunto, 1997, hlm. 136). Instrumen yang digunakan dalam penelitian
48
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan pada saat post-test. Maksud digunakan soal pada saat post-test adalah
untuk mengetahui peningkatan penguasaan CNC terutama setelah mendapatkan
perlakuan. Lembar judgment sebagai langkah validasi konten dan konstruk
mengenai media pembelajaran maupun alat evaluasi yang hendak digunakan
berdasarkan judgment guru mata pelajaran Mesin CNC dan wakasek
kurikulum di SMKN 12 Kota Bandung. Lembar judgment handout dan soal
tes dikembangkan berdasarkan materi ajar yang disampaikan pada saat proses
perlakuan.
F. Paradigma Penelitian
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam Arifin ( 1997, hlm. 49 ) : “
Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang menggambarkan alur pikiran peneliti”. Dari pengertian diatas, dapat digambarkan kerangka penelitian dapat dilihat seperti dibawah ini
Simulator CNC (oleh Peneliti) Pembelajaran menggunakan
handout (oleh Guru CNC)
Postest Postest
49
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Memilih, identifikasi masalah dan tujuan, tahapan ini memilih masalah,
mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan yang diprediksi dapat
menyelesaikan masalah.
2. Membuat instrumen, tahapan ini melakukan pembuatan instrumen berupa
soal dan kunci jawaban. Selanjutnya dilakukan validasi eksternal melalui
judgment oleh guru mata pelajaran dan wakasek kurikulum dan validasi
internal dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan
daya pembeda.
3. Uji coba instrumen, tahapan ini melakukan untuk menguji validitas butir
soal.
4. Penentuan kelas, tahapan ini menentukan dua kelas yang akan dijadikan
objek penelitian. Dua kelas yang ditentukan dijadikan kelas kontrol dan
eksperimen.
50
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Proses perlakuan, tahapan ini melakukan kegiatan pembelajaran
menggunakan handout pada kelas kontrol dan media Simulator CNC
pada kelas eksperimen.
b. Posttest, tahapan ini melakukan tes akhir setelah perlakuan berbeda
pada kelas kontrol dan eksperimen. Dalam mengerjakan soal posttest,
siswa kelas kontrol menggunakan handout cnc dan siswa kelas
eksperimen menggunakan fasilitas aplikasi pada Simulator CNC.
6. Analisis data, tahapan ini melakukan analisis data untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dan eksperimen melalui
perlakuan yang berbeda.
7. Kesimpulan dan saran, tahapan ini menjawab tujuan penelitian.
G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Validitas Instrumen
Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen
penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga
instrumen ini akan mempunyai kevalidan dengan taraf yang baik.
Menurut Arikunto (2010:211) bahwa “Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.”
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini penulis mengadakan
pengujian validitas soal dengan cara analisis butir soal. Untuk menguji
validitas alat ukur, maka harus dihitung korelasinya, yaitu menggunakan
51
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r
xy=
�∑ − ∑(∑ )
{�∑ 2 − (∑ )2} { �∑ 2 − (∑ )2}
(Arikunto, 2010:213)
Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y ∑XY = Jumlah skor X dan Y
N = Jumlah responden
Setelah harga koefisien korelasi ( rxy) diperoleh, disubstitusikan ke rumus uji „t‟ yaitu :
t = r
−2 1−�2(Sugiyono, 2009:257)
Keterangan :
t = Nilai t hitung
n = Banyaknya data/jumlah responden
r = Koefisiensi korelasi
Instrumen dinyatakan valid apabila thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi
0,05.
2. Reliabilitas Instrumen
52
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, penulis berusaha mengukur tingkat reliabilitas
instrumen dengan menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik
belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan
pertama dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.
b. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua
dengan menggunakan rumus korelasi dan akan diperoleh harga rxy.
r
xy=
�∑ − ∑(∑ )
{�∑ 2 − (∑ )2} { �∑ 2 − (∑ )2}
(Arikunto, 2010, hlm. 213)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y ∑XY = Jumlah skor X dan Y N = Jumlah responden
c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus
Spearman-Brown, yaitu :
r11 = 2 . �1/2 1/2 (1+�1/2 1/2 )
(Arikunto, 2010, hlm. 223)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
53
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan
kriteria reliabilitas. Menurut kriterianya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Klasifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi (r11) Penafsiran 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Kuat
0,81 – 1,00 Sangat Kuat
(Arikunto, 2010:319)
3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran (TK) butir tes pada dasarnya adalah peluang
responden atau peserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal.
Untuk menghitung taraf kesukaran butir soal dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
p = ∑�
� �
(Surapranata, 2006, hlm. 12)
Keterangan :
p = tingkat kesukaran satu butir soal tertentu
∑x = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir itu Sm = Skor maksimum.
N = Jumlah seluruh siswa peserta test
54
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Tingkat Kesukaran
Rentang Tk Kategori
0,00 ≤ p < 0,16 Sangat sukar, sebaiknya dibuang
0,16 ≤ p < 0,30 Sukar
0,30 ≤ p < 0,70 Sedang
0,70 ≤ p < 0,85 Mudah
0,85 ≤ p ≤1,00 Sangat mudah, sebaiknya dibuang
(Surapranata, 2006, hlm. 21)
Menurut Daryanto (2009:52) menjelaskan bahwa “Soal dengan
tingkat kesukaran 0,20 - 0,80 dianggap baik untuk kepentingan penelitian.”
4. Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh
mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa
yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu, sebagaimana diungkapkan Arikunto (2010:211) bahwa “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan
rendah).”
Untuk menghitung daya pembeda setiap item ini dapat
55
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DP =
� - �� = PA - PB
(Surapranata, 2006, hlm. 32)
Dimana:
DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
PA = Proporsi peserta kelompok atas menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar
Tabel 3.4
Tingkat Daya Pembeda
Rentang Daya Pembeda Kategori
0,70 < D < 1,00 Sangat Baik
0,40 < D < 0,70 Baik
0,20 < D < 0,40 Cukup
0,00 < D < 0,20 Rendah
(Arikunto, 2005, hlm. 218)
H. Teknik Pengumpulan Data
“Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes” (Arikunto 2006, hlm. 223). Berdasarkan
pernyataan tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes,
56
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam membuat program CNC pada standar kompetensi
mengoperasikan mesin bubut CNC dengan program lanjut.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Analisis data yang dilakukan setelah data-data diperlukan terkumpul, Suarsimi
Arikunto (2006, hlm. 235) mengemukakan:
Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu: 1. Persiapan
2. Tabulasi
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Sehingga teknik dalam mengolah data rencana penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Suatu data dikatakan terdistribusi normal
jika data di atas dan di bawah rata adalah sama, demikian juga simpangan
bakunya (Sugiyono, 2009, hlm. 79). Teknik pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat ( χ2
). Pengujian normalitas data dengan ( χ2
) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal
yang terbentuk dari data yang terkumpul dengan kurva normal
baku/standar. Menurut Sugiyono (2009:79), kurva normal yang luasnya
mendekati 100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan
bakunya, yaitu tiga bidang di bawah rata dan tiga bidang diatas
rata-rata. Luas enam bidang dalam kurva normal baku adalah 2,27%, 13,53%,
34,13%, 34,13%, 13,53% dan 2,27%.
34,13%
34,13% 13,53%
13,53% 2,7%
57
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2. Kurva normal baku
(Sugiyono, 2009, hlm. 80)
Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji
hipotesis menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas dengan
menggunakan aturan sturgess dengan memperhatikan tabel 3.7.
Tabel 3.5. Persiapan uji normalitas
No. Kelas Interval fi Xi Zi Lo Li ei χ2
Jumlah
(Siregar, 2004, hlm. 87)
Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut.
a. Menentukan range (R)
R = xa −xb … … … …. (3.7)
58
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
xa = data tertinggi
xb = data terendah
b. Menentukan banyaknya kelas interval (i)
i = 1 + 3,3 log n… … … …. (3.8)
(Siregar, 2004, hlm. 24)
Keterangan :
n = jumlah sampel
c. Menentukan panjang kelas interval (p)
p =R
i … … … …. . (3.9)
(Siregar, 2004, hlm. 25)
Keterangan :
R = rentang interval
i = banyaknya kelas interval
Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi
frekuensi.
d. Menghitung rata-rata (x)
x =∑(fi. xt)
∑fi … … … …
59
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Siregar, 2004, hlm. 26)
Keterangan:
fi = frekuensi absolute data di tiap kelas interval
xt = nilai tengah kelas interval
e. Menghitung standar deviasi (S)
S = ∑fi(xt. x)
2
(n−1) … … …. .… … … …(3.11)
(Siregar, 2004, hlm. 26)
Keterangan:
fi = frekuensi absolute data di tiap kelas interval
xt = nilai tengah kelas interval
x = nilai rata-rata hitung
f. Menentukan batas bawah kelas interval (xin)
Xin = Bb – 0,5 kali decimal yang digunakan interval kelas
Keterangan:
Bb = batas bawah interval
g. Menentukan angka baku (Zi)
Zi=
(xin−x)
S … … … …. (3.12)
60
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
xin = batas bawah kelas interval
x = nilai rata-rata hitung
S = standar deviasi
h. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xl selalu ambil nilai peluang 0,5000, demikian juga xin terakhir.
i. Hitung luas pada kelas interval isikan pada kolom Li, contoh Li = L1 – L2
(Siregar, 2004, hlm. 87)
j. Hitung frekuensi harapan (ei)
ei= Li.Σfi… … … …(3.13)
(Siregar, 2004, hlm. 87)
Keterangan:
Li = nilai luas tiap kelas interval ∑fi = jumlah frekuensi interval
k. Hitung nilai chi kuadrat (χ2) untuk menghitung p-value
χ2=(fi−ei) 2
ei … … … …
(3.14)
61
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
l. Lakukan interpolasi pada tabel χ2, untuk menghitung p-value
m. Kesimpulan, kelompok data berdistribusi normal jika p-value > 0,05.
Apabila dari uji normalitas data berdistribusi tidak normal, maka
pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan statistik nonparametrik.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data N-Gain. Menurut Sugiyono
(Setiawan, 2012: 59) bahwa “untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t
separated variant seperti pada persamaan 3.16.
t = x1−x2
[S1
2
n1 + S22
n2]
… … … …. (3.16)
(Siregar, 2004, hlm. 155)
Keterangan:
x = nilai rata-rata
S = standar deviasi
68 Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pembelajaran dengan menggunakan handout menghasilkan nilai
rata-rata 71,23 termasuk pada kategori dibawah standar KKM .
2. Hasil pembelajaran dengan menggunakan Simulator CNC
menghasilkan nilai rata-rata 82,34 yang termasuk pada kategori diatas
standar KKM.
3. Pembelajaran dengan menerapkan Simulator CNC pada mata pelajaran
Mesin CNC lebih baik dibandingkan dengan menerapkan handout.
Sehingga, pembelajaran akan terhindar dari kegiatan remedial atau
pembelajaran ulang.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan
saran sebagai masukkan, pertimbangan maupun perbaikan bagi
pihak-pihak terkait, antara lain:
1. Bagi guru, disarankan agar dapat menerapkan Simulator CNC sebagai
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar guna
meningkatkan proses belajar mengajar kemampuan siswa dan supaya
semua siswa bisa kebagian mengoperasikan Mesin CNC
2. Bagi Sekolah, disarankan untuk memfasilitasi guru dalam
menggunakan Simulator CNC, sehingga dapat menciptakan dan
menerapkan media pembelajaran CNC baik untuk mata pelajaran
69
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti lanjutan, diharapkan dapat mengembangkan media
Simulator CNC yang lebih bagus sehingga dapat meningkatkan
70 Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung: Jur. Pend. Kimia UPI Bandung
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2002). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Jakarta: Angkasa
Arsyad, A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta Raja Grafindo Persada
Bahri, S. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. (1997). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Dkk, Suciati. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Jakara Universitas Terbuka.
Depdiknas. (2007). Permendiknas No. 41, Tahun 2007, tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2003). UU No.20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 ayat 20.
Depnakertrans. (2003). UU NO. 13/2003, tentang Ketenagakerjaan:
Pasal 1ayat 10.
E. Mulyasa. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
E. Mulyasa. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Fahrozy, A. (2008). Educative CNC Simulator. [Online]. Tersedia:
http://www.scribd.com/doc/19255476/CNC-Simulator [10 April 2014]
Harjanto. (2005). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hyun, K. (2008). CNC Simulator. [Online] tersedia di www.cubictek.com [10 April 2014]
Darmanto, Joko. (2007). Dasar-Dasar Mesin CNC. Bogor: Yudhistira
71
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Latuheru. (1988). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar
Masa Kini. Jakarta: Depdikbud
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Pustaka Bahasa. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Sadiman, Arif (2003). Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaiful. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Siregar, Syafaruddin (2004). Statistik Terapan. Jakarta: Grasindo
SMKN 12, (2013). Mengoperasikan Mesin Bubut CNC dengan Program
Sederhana. Silabus dasar kompetensi kejuraun 2013 SMKN 12.
Bandung
Spencer & Spencer. (1993). Competency Based HRM. London: Kogan Page
Sudjana, N., dan Rivai, A. (2007). Teknologi Pengjaran.
Bandung: Sinar Bakti Algesindo
Sugiyono. (1994). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012) Statistik untuk Penelitian. Bandung Alfabeta
Sumiati dan Asra, M, 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Surapranata, Sumarna. (2006). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan
Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004.
72
Toni Kurnia, 2014
Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tim Penyusun UPI (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan & Aplikasinya Jakarta: Rineka Cipta