• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Konsentrasi Pendidikan Produksi dan Perancangan

Oleh

TONI KURNIA E.0551.0807854

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI

Oleh

Toni Kurnia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Toni Kurnia 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

TONI KURNIA 0807854

STUDI KOMPARASI HASIL PEMBELAJARAN OLEH GURU DENGAN HASIL PEMBELAJARAN SIMULATOR CNC OLEH PENELITI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH, TIM PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Drs. Uli Karo – Karo, M.Pd.

NIP. 19500527 197903 1 003

Dosen Pembimbing II,

Drs. H. Wardaya, M. Pd.

NIP. 19560331 198603 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

DR. Wahid Munawar M.Pd

(4)

v

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Pembatasan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Hakekat Pembelajaran ... 8

1. Pengertian Pembelajaran ... 8

2. Komponen Pembelajaran ... 9

3. Pengelolaan Proses Pembelajaran ... 16

4. Pembelajaran Praktik ... 17

5. Pengalaman Belajar ... 19

B. Tinjauan Media Pembelajaran ... 22

1. Pengertian Media ... 22

2. Media Pembelajaran ... 23

3. Kegunaan dan Manfaat Media Pembelajaran ... 25

4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 27

(5)

vi

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Simulator CNC ... 32

2. Mesin CNC ... 35

D. Kompetensi ... 37

E. Penelitian yang Relevan ... 41

F. Anggapan Dasar atau Asumsi ... 42

G. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 44

1. Metode Penelitian ... 44

2. Desain Penelitian ... 45

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

1. Populasi ... 46

2. Sampel Penelitian ... 46

C. Definisi Operasional ... 46

D. Lokasi dan Subjek Penelitian... 47

E. Instrumen Penelitian ... 47

F. Paradigma Penelitian ... 48

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 50

1. Validitas Instrumen ... 50

2. Reliabilitas Instrumen ... 51

3. Taraf Kesukaran ... 52

4. Daya Pembeda ... 53

H. Teknik Pengumpulan Data ... 54

I. Teknik Analisis Data ... 54

1. Uji Normalitas ... 55

2. Uji Hipotesis Penelitian... 51

3. Taraf Kesukaran ... 52

4. Daya Pembeda ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. Hasil Penelitian ... 61

1. Hasil Judgment Instrumen Tes ... 61

2. Hasil Uji Coba Instrumen ... 61

(6)

vii

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Analisis Data ... 63

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Simpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(7)

viii

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa X SMKN 12 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013 Kompetensi Mengoperasikan Mesin Bubut CNC ... 3

2.1 Pengelompokkan Media ... 31

3.1 Desain Penelitian ... 45

3.2 Klasifikasi Reliabilitas ... 52

3.3 Tingkat Kesukaran ... 53

3.4 Tingkat Daya Pembeda ... 54

3.5 Persiapan Uji Normalitas ... 56

4.1 Hasil Pengujian Instrumen Tes ... 61

4.2 Data Hasil Post-test Kelas Kontrol dan Post-test Kelas Eksperimen ... 63

(8)

ix

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 20

2.2 Pola Proses Pembelajaran ... 24

2.3 Simulator CNC ... 35

2.4 Klausal Aliran Kompetensi ... 39

3.1 Paradigma Penelitian ... 48

(9)

x

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A.1 Silabus CNC ... 75

A.2 RPP Kelas Eksperimen ... 78

A.3 RPP Kelas Kontrol ... 86

B.1 Judgment Handout ... B.2 Surat Pernyataan Judgment Handout... B.3 Handout... 94

C.1 Judgment Lembar Soal Tes ... C.2 Surat Pernyataan Judgment Lembar Soal Tes... C.3 Kisi-Kisi Soal Tes ... 109

C.4 Lembar Soal Tes... 112

C.5 Lembar Kunci Jawaban ... 119

C.6 Format Lembar Jawaban Siswa ... 121

D.1 Uji Normalitas ... 123

D.2 Uji Hipotesis ... 128

(10)

xi

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data Validitas Instrumen... 130

Data Indeks Kesukaran ... 131

Data Reliabilitas Instrumen ... 132

Data Daya Pembeda ... 133

(11)

ii Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Toni Kurnia. (E.0551. 0807854): Studi Komparasi Hasil Pembelajaran CNC oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran Mesin CNC yang belum dapat berlangsung sebagaimana mestinya, dimana proses pembelajaran diberikan empat kali pertemuan dalam empat minggunya dengan faktor rasio mesin dengan jumlah yang tidak efektif, serta pembelajaran masih menggunakan media handout sehingga mempengaruhi hasil pembelajaran siswa. Hal tersebut menjadi pendorong untuk menerapkan Simulator CNC sebagai media pembelajaran. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan Simulator CNC dengan yang menggunakan handout . Metode penelitian yang digunakan metode quasi experimental, dengan subjek penelitian kelas XI PPU 1 sebanyak 15 siswa kelas kontrol dan 15 siswa kelas eksperimen pada kompetensi keahlian pemesinan pesawat udara SMKN 12 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan tes berbentuk butir soal pilihan ganda dan uraian. Data yang dijaring terdiri atas uji coba instrumen dan data hasil setelah perlakuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa secara signifikan antara siswa yang menerapkan Simulator CNC dengan siswa yang menerapkan media handout, dimana nilai rata-rata yang menerapkan Simulator CNC mencapai 82,34, sedangkan yang menerapkan media

handout mencapai 71,23, sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan Simulator CNC mampu memberikan memberikan hasil lebih baik dalam membuat program CNC pada mata pelajaran Mesin CNC pada standar kompetensi mengoperasikan

mesin bubut CNC dengan program lanjut dengan kompetensi dasar membuat program bubut lanjut pada siswa kelas XI teknik pemesinan pesawat udara SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2013-2014.

(12)

iii Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Toni Kurnia. (E.0551. 0807854): Comparative Study of Learning Outcomes by Master CNC with CNC Simulator Learning Outcomes by researchers.

This research is motivated by the CNC machine learning process can not be run in the manner, in which the learning process is given four times in four weekly meetings with the ratio of the engine with a number of factors that are not effective, and still learning to use the media handout that affect student learning outcomes. It became a driving force to implement CNC Simulator as a learning medium. The main purpose of this study to determine the learning outcomes of students who use CNC Simulator with the use of handouts. The method used quasi-experimental methods, the research subjects in class XI PPU as many as 15 students in grade 1 and 15 grade students control experiments on aircraft machining expertise competence SMKN 12 Bandung Academic Year 2013-2014. Means of collecting data in this study using the test form of multiple choice items and descriptions. The data captured consists of testing instruments and the data results after treatment. Data was collected with the test. Based on the calculation and analysis of data control class and experimental class showed that the differences in student learning outcomes significantly between students who apply CNC Simulator with students who apply handouts media, where the average value of applying CNC Simulator reached 82.34, while applying handouts media reaches 71.23, so it can be said that the use of CNC Simulator is able to provide better results in creating CNC programs on CNC machine subject to the standards of competence operate CNC lathes with advanced programs with core competencies make up the lathe program in Class XI machining techniques aircraft SMKN 12 Bandung 2013-2014 school year.

(13)

1

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, terutama dunia pendidikan di SMK (Sekolah

Menengah Kejuruan) hal yang paling ditekankan untuk lulusannya ialah

mempunyai kompetensi pada bidang kompetensi keahliannya masing-masing.

Kompetensi sendiri arti dasarnya adalah mampu (competence). Jadi”kompetensi

adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati”. (UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10) ).

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

khususnya dalam dunia industri, maka sudah selayaknya para siswa dibekali

dengan kompetensi yang dapat menunjang mereka untuk dapat bersaing dalam

dunia industri khususnya industri manufaktur.

Untuk dapat bekerja dengan baik di industri pemesinan yang semakin

canggih seiring berkembangnya waktu, maka perlu penguasaan kompetensi CNC

(Computer Numerical Control) Dasar, hal ini disebabkan karena kemampuan

Mesin CNC yang sangat kompleks dan mampu membuat sebuah part atau benda

kerja secara cepat. Dengan berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang

rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini

pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin

perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator

mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan waktu lama.

Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah banyak

dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi

(14)

2

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara

ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan

harga di pasaran. Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja

yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah

yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC yaitu

mesin yang dapat bekerja melalui pemrograman yang dilakukan dan dikendalikan

melalui komputer.

Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semiotomatis setelah

diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud

merupakan program membuat benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang

sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksekusi atau dikerjakan oleh Mesin

CNC, program tersebut harus dicek berulang-ulang agar program benar- benar

telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat

dikerjakan oleh Mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor

yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas checking melalui monitor

(seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang

pada tempat dudukan pahat/ pisau frais. Setelah program benar-benar telah

berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh Mesin

CNC. Dengan demikian di industri maju saat ini butuh operator handal untuk

Mesin CNC, yang mampu membuat dan mengecek serta mengeksekusi program

CNC.

Kompetensi yang harus dikuasai siswa salah satunya di SMKN 12

Bandung yaitu kompetensi mengoperasikan Mesin Bubut CNC dengan program

sederhana. Kompetensi mengoperasikan Mesin Bubut CNC sangat dibutuhkan

sekali di dunia industri, karena industri saat ini banyak menggunakan mesin

produksi dengan kontrol cnc, oleh karenanya pembelajaran Mesin Bubut CNC

(15)

3

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Proses

pembelajaran mengoperasikan Mesin Bubut CNC di SMKN12 Bandung dengan

cara berkelompok dan satu kelompoknya terdiri dari kurang lebih 15-17 siswa

dengan alokasi waktu delapan jam pelajaran satu kali pertemuan. Satu kelompok

diberikan empat kali pertemuan dalam empat minggunya.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan di SMK Negeri 12 Bandung

program keahlian Pemesinan Pesawat Udara kelas X PPU 1, X PPU 2, X PPU 3,

dan X PPU 4 menunjukkan bahwa 44% dari 130 siswa masih belum mampu

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada kompetensi mengoperasikan

Mesin Bubut CNC dengan program sederhana (nilai KKM 7,5). Data hasil belajar

siswa tersebut diperoleh dari dokumen hasil evaluasi siswa kelas X, tahun ajaran

2012/2013. ( Sumber guru mata pelajaran MESIN CNC SMKN 12).

Table 1.1 Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa X SMKN 12 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013 Kompetensi Mengoperasikan Mesin Bubut CNC

NILAI FREKUENSI TOTAL

X PPU 1 X PPU 2 X PPU3 X PPU 4

9 - 10 1 4 1 0 6

8 - 8,9 10 14 13 8 45

7,5 - 7,9 5 4 6 8 23

< 7,5 18 9 13 16 56

JUMLAH 34 31 33 32 130

LULUS 16 22 20 16 74

(16)

4

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Faktor rendahnya perolehan hasil belajar siswa pada kompetensi

mengoperasikan Mesin Bubut CNC diantaranya adalah proses pembelajarannya

belum dapat berlangsung sebagaimana semestinya, rasio mesin dengan jumlah

yang tidak efektif yaitu mesin 1 : 15 – 17 siswa, selain itu juga karena kurangnya

sumber belajar atau bahan pelajaran yang mendukung dan bisa dipelajari siswa di

rumah (belajar mandiri).

Permasalahan di atas menunjukkan masih ada siswa yang kesulitan dalam

memahami konsep yang diberikan. Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya

suatu kesalahan dalam proses belajar. Berdasarkan hasil observasi, materi

pembelajaran CNC lanjut masih sulit untuk dipahami oleh siswa. Hal ini

dikarenakan proses pembelajaran untuk kompetensi CNC lanjut masih berpusat

pada guru (teacher centered), dengan demikian proses belajar tidak komunikatif

dan interaktif sehingga tidak dapat mengeksploitasi kemampuan siswa secara

maksimal.

Menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menimbulkan komunikasi

dua arah, serta dapat mencapai tujuan pembelajaran CNC yang sesuai dengan waktu

yang tersedia, perlu dikembangkan bentuk pembelajaran CNC yang tidak hanya

berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa. Sementara itu, untuk mendukung proses

pembelajaran dengan pendekatan Realistik, diperlukan suatu media yang dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran CNC . (Syaiful Bahri, 1995, hlm. 136) menjelaskan

bahwa:

(17)

5

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Media yang dapat menunjang pembelajaran CNC adalah media komputer.

Media ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan Efektifitas transparansi, dan

akuntabilitas materi pembelajaran. Proses pembelajaran dapat disampaikan pada

waktu yang bersamaan atau waktu yang berbeda. Disamping itu, penggunaan

media komputer diharapkan dapat menarik perhatian siswa, sehingga kualitas dari

suatu proses pembelajaran dapat tercapai. Komputer dapat menampilkan grafik,

suara maupun perpaduan antara keduanya dengan sangat baik untuk memenuhi

segala kebutuhan media pembelajaran. Berbagai aplikasi (software) dapat

digunakan sebagai media pembelajaran yang menunjang pendidikan. Salah satu

media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah Simulator CNC.

Simulator CNC ini sebagai media pembelajaran dengan mengoptimalkan

fasilitas-fasilitas yang ada sehingga membuat tampilan pembelajaran menjadi lebih

bervariasi dan terlihat seperti menggunakan Mesin CNC yang sebenarnya dan

dapat menarik stimulus belajar siswa.

Penggunaan Simulator CNC dalam proses pembelajaran dapat

menggambarkan dan menyajikan materi pelajaran yang sesuai dengan dunia nyata

siswa. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, penulis merasa tertarik

untuk mengatasi dan menuntaskan masalah yang penulis temukan melalui

penerapan Simulator CNC dalam pembelajaran dengan harapan dapat

mengefektifitaskan penggunaan media dan menunjang proses pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang baik perlu dilakukan oleh seorang

pendidik, karena media pembelajaran akan mempengaruhi respon siswa didalam

memahami pengetahuan yang didapat. Media pembelajaran sendiri terdapat

berbagai macam media yang dapat mendukung proses pembelajaran.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pada kesempatan ini penulis

(18)

6

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran CNC oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah perlu dietapkan terlebih dahulu untuk mempelajari

langkah permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Berdasarakan uraian dari

latar belakan tersebut diatas, peneliti mengindentifikasi masalah yang timbul

dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Siswa – siswi kesulitan memahami mata pelajaran Mesin CNC

2. Kurangnya fasilitas praktek Mesin CNC, dengan rasio mesin 1 : 15-17 siswa.

3. Media pembelajaran (handout) yang digunakan oleh guru kurang maksimal

dalam memanfaatkan kemajuan teknologi.

4. Kurangnya fasilitas sumber belajar atau bahan pelajaran yang mendukung dan

bisa dipelajari siswa di rumah (belajar mandiri).

C. Perumusan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah dengan mempertimbangkan masalah

waktu, situasi serta kemampuan peneliti, permasalahan perlu dirumuskan secara jelas yaitu “ Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan handout oleh guru dan kelas yang menggunakan Simulator CNC

oleh peneliti pada mata pelajaran Mesin CNC ? ”.

D. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti sesuai dengan maksud yang tercantum dalam

judul, dan untuk membatasi masalah agar tidak berkembang pada hal yang tidak

berhubungan dengan topik yang diteliti, penulis membatasi masalah dalam

(19)

7

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Media yang digunakan hanya Simulator CNC

2. Standar kompetensi Mesin Bubut CNC dengan Program Lanjut dengan

kompeten dasar membuat program bubut lanjut pada mata pelajaran Mesin

CNC pada aspek kognitif dan psikomotor yang dibatasi sampai level

pemahaman dan analisis.

3. Perbandingan hasil belajar dibatasi pada bentuk desain nonequivalent Control

Group Design dengan meninjau hasil belajar pada siswa.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat penting dalam keberhasilan penelitian, sebab

tanpa tujuan kita tidak bisa merumuskan langkah-langkah berikutnya. Dalam

penelitian ini ada tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan Simulator CNC

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan handout

3. Membandingkan hasil belajar antara kelas yang menggunakan handout oleh

guru dengan Simulator CNC oleh peneliti.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang dikemukakan di atas, maka setelah penelitian ini

selesai dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi sekolah, sebagai bahan masukkan bagi pihak SMKN 12 Bandung, dalam

menggunakan media pembelajaran yang tepat didalam proses pembelajaran

Mesin CNC dalam meningkatkan hasil belajar membuat program CNC.

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat dalam mempelajari mengoperasikan

Mesin Bubut CNC, sehingga mengoperasikan Mesin Bubut CNC menjadi

(20)

8

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan evaluasi terhadap

pembelajaran yang sudah berlangsung.

4. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengalaman peneliti tindakan kelas dan

meningkatkan profesionalisme peneliti melalui upaya penelitian yang

dilakukan.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai

berikut. Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, bab ini berisi latar

belakang yang menjadi dasar dalam pembuatan skripsi, identifikasi masalah,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika

penulisan. Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang

mendukung penerapan simulator cnc. Tinjauan pustaka tersebut terdiri dari

teori-teori yang berkenaan dengan penelitian, penelitian-penelitian yang relevan,

asumsi dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi tentang,

metode, desain , populasi dan sampel, definisi operasional, lokasi dan subjek,

instrumen, paradigma, pengujian instrumen, teknik pengumpulan data dan teknik

analisis data penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini berisi

tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab V

Simpulan dan Saran, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian.

Diakhir bab V disajikan lampiran-lampiran tentang instrumen-intrumen

(21)

44

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang

digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan

tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan.

Seperti yang dikemukakan Sugiyono (1994, hlm. 1) bahwa “metode

penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian eksperimen yang berbentuk

quasi experimental atau eksperimental semu.

Bentuk quasi eksperimental dianggap memiliki kemampuan memberikan

perkiraan informasi yang diperoleh secara tepat mendekati penelitian

eksperimen sesungguhnya pada penelitian pendidikan. Hal ini dikarenakan

subjek yang dilakukan penelitian adalah manusia dimana variabel-variabel

yang mempengaruhi sulit untuk dikontrol.

“Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi secara sepenuhnya, untuk mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi eksperimen”(Sugiyono, 1994, hlm. 54). Dengan adanya kelompok kontrol tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan

peningkatan hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen tanpa mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

subjek penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan uji coba

instrumen sebelum perlakuan sebagai dasar mengetahui tingkat validitas soal,

(22)

45

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

2. Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian yang digunakan yaitu non equivalent

control group design. Sugiyono (2012, hlm. 79) menjelaskan bahwa “Jenis

rancangan ini biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan

kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas-kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan/kondisinya”. Lebih lengkapnya desain tersebut dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Desain Penelitian

No Kelompok Uji coba insrtumen Perlakuan Post test

1 Kontrol

O XK O

2 Eksperimen XE

(Sugiyono, 2012, hlm. 79)

Keterangan :

dimaksudkan untuk mengetahui validitas soal yang akan

diberikan dan posttest dimaksudkan untuk mengetahui

kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan.

Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

handout (Pembelajaran dilakukan oleh Guru CNC).

Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

Simulator CNC (Pembelajaran dilakukan oleh peneliti).

Sampel dijadikan dua kelompok yang disebut dengan kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan media

handout sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan

(23)

46

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada masing-masing kelas, kedua kelas tersebut diberikan soal posttest

yang sama untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan yang diberikan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI

PPU 1 SMK Negeri 12 Bandung yang mengikuti kompetensi CNC Dasar

tahun ajaran 2013-2014. Anggota populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh peserta didik kelas XI dengan kompetensi keahlian PPU berjumlah

4 kelas dengan jumlah sebanyak 130 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini diambil satu kelas dengan teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan

sampel berdasarkan pertimbangan peneliti. Pemilihan sampel ini didasari

pada pertimbangan bahwa standar kompetensi mengoperasikan mesin

bubut CNC dengan program lanjut yang diajarkan kepada kelas tersebut

dilakukan oleh satu orang guru yang sama yaitu mengajar secara

konvensional, juga didasari oleh nilai rata-rata hasil belajar tiap kelas yang

sama, sehingga perlakuan yang dilakukan kepada kelas tersebut akan

menunjukan terhadap peningkatan hasil belajarnya.

Sampel dalam penelitian ini ialah sebanyak 30 orang yaitu 15 kelas

eksperimen dan 15 kelas kontrol. Kelas yang ditunjuk sebagai kelas

eksperimen dan kontrol yaitu kelas XI PPU 1.

(24)

47

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dan

memudahkan ungkapan yang dimaksud yang terdapat pada judul. Terdapat

definisi operasional pada judul penelitian ini yaitu Komparasi. Studi

Komparasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu membandingkan

perbedaan hasil belajar siswa antara menggunakan Simulator CNC dengan

media handout dalam mata pelajaran Mesin CNC

Simulator CNC adalah software atau aplikasi yang terdapat pada komputer

yang memiliki cara kerja, sifat dan pengendalian yang sama dengan Mesin

CNC dan dapat menampilkan semua proses kerja mesin tersebut.

D. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di SMKN 12 Kota Bandung yang merupakan tempat

yang cocok karena telah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan

kemampuan siswa pada mata pelajaran Mesin CNC pada saat mengikuti

program latihan profesi (PLP). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa

tingkat XI kompetensi kejuruan PPU1. Sampel diambil sebanyak 1 kelas yang

dibagi dua kelas kontrol 15 dan kelas eksperimen 15. Penarikan sampel

dilakukan dengan cara purposive sample. Arikunto (2006, hlm. 140)

mengemukakan:

...syarat yang harus dipenuhi.

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat didalam studi pendahuluan.

E. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah” (Arikunto, 1997, hlm. 136). Instrumen yang digunakan dalam penelitian

(25)

48

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan pada saat post-test. Maksud digunakan soal pada saat post-test adalah

untuk mengetahui peningkatan penguasaan CNC terutama setelah mendapatkan

perlakuan. Lembar judgment sebagai langkah validasi konten dan konstruk

mengenai media pembelajaran maupun alat evaluasi yang hendak digunakan

berdasarkan judgment guru mata pelajaran Mesin CNC dan wakasek

kurikulum di SMKN 12 Kota Bandung. Lembar judgment handout dan soal

tes dikembangkan berdasarkan materi ajar yang disampaikan pada saat proses

perlakuan.

F. Paradigma Penelitian

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam Arifin ( 1997, hlm. 49 ) : “

Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang menggambarkan alur pikiran peneliti”. Dari pengertian diatas, dapat digambarkan kerangka penelitian dapat dilihat seperti dibawah ini

Simulator CNC (oleh Peneliti) Pembelajaran menggunakan

handout (oleh Guru CNC)

Postest Postest

(26)

49

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Memilih, identifikasi masalah dan tujuan, tahapan ini memilih masalah,

mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan yang diprediksi dapat

menyelesaikan masalah.

2. Membuat instrumen, tahapan ini melakukan pembuatan instrumen berupa

soal dan kunci jawaban. Selanjutnya dilakukan validasi eksternal melalui

judgment oleh guru mata pelajaran dan wakasek kurikulum dan validasi

internal dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan

daya pembeda.

3. Uji coba instrumen, tahapan ini melakukan untuk menguji validitas butir

soal.

4. Penentuan kelas, tahapan ini menentukan dua kelas yang akan dijadikan

objek penelitian. Dua kelas yang ditentukan dijadikan kelas kontrol dan

eksperimen.

(27)

50

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Proses perlakuan, tahapan ini melakukan kegiatan pembelajaran

menggunakan handout pada kelas kontrol dan media Simulator CNC

pada kelas eksperimen.

b. Posttest, tahapan ini melakukan tes akhir setelah perlakuan berbeda

pada kelas kontrol dan eksperimen. Dalam mengerjakan soal posttest,

siswa kelas kontrol menggunakan handout cnc dan siswa kelas

eksperimen menggunakan fasilitas aplikasi pada Simulator CNC.

6. Analisis data, tahapan ini melakukan analisis data untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dan eksperimen melalui

perlakuan yang berbeda.

7. Kesimpulan dan saran, tahapan ini menjawab tujuan penelitian.

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Validitas Instrumen

Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen

penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga

instrumen ini akan mempunyai kevalidan dengan taraf yang baik.

Menurut Arikunto (2010:211) bahwa “Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.”

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini penulis mengadakan

pengujian validitas soal dengan cara analisis butir soal. Untuk menguji

validitas alat ukur, maka harus dihitung korelasinya, yaitu menggunakan

(28)

51

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r

xy

=

�∑ − ∑

(∑ )

{�∑ 2 − (∑ )2} { �∑ 2 − (∑ )2}

(Arikunto, 2010:213)

Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y ∑XY = Jumlah skor X dan Y

N = Jumlah responden

Setelah harga koefisien korelasi ( rxy) diperoleh, disubstitusikan ke rumus uji „t‟ yaitu :

t = r

−2 1−�2

(Sugiyono, 2009:257)

Keterangan :

t = Nilai t hitung

n = Banyaknya data/jumlah responden

r = Koefisiensi korelasi

Instrumen dinyatakan valid apabila thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi

0,05.

2. Reliabilitas Instrumen

(29)

52

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, penulis berusaha mengukur tingkat reliabilitas

instrumen dengan menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik

belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan

pertama dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.

b. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua

dengan menggunakan rumus korelasi dan akan diperoleh harga rxy.

r

xy

=

�∑ − ∑

(∑ )

{�∑ 2 − (∑ )2} { �∑ 2 − (∑ )2}

(Arikunto, 2010, hlm. 213)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y ∑XY = Jumlah skor X dan Y N = Jumlah responden

c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown, yaitu :

r11 = 2 . �1/2 1/2 (1+�1/2 1/2 )

(Arikunto, 2010, hlm. 223)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

(30)

53

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan

kriteria reliabilitas. Menurut kriterianya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi (r11) Penafsiran 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Sedang

0,61 – 0,80 Kuat

0,81 – 1,00 Sangat Kuat

(Arikunto, 2010:319)

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran (TK) butir tes pada dasarnya adalah peluang

responden atau peserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal.

Untuk menghitung taraf kesukaran butir soal dapat digunakan rumus

sebagai berikut:

p = ∑�

� �

(Surapranata, 2006, hlm. 12)

Keterangan :

p = tingkat kesukaran satu butir soal tertentu

∑x = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir itu Sm = Skor maksimum.

N = Jumlah seluruh siswa peserta test

(31)

54

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Tingkat Kesukaran

Rentang Tk Kategori

0,00 ≤ p < 0,16 Sangat sukar, sebaiknya dibuang

0,16 ≤ p < 0,30 Sukar

0,30 ≤ p < 0,70 Sedang

0,70 ≤ p < 0,85 Mudah

0,85 ≤ p ≤1,00 Sangat mudah, sebaiknya dibuang

(Surapranata, 2006, hlm. 21)

Menurut Daryanto (2009:52) menjelaskan bahwa “Soal dengan

tingkat kesukaran 0,20 - 0,80 dianggap baik untuk kepentingan penelitian.”

4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengukur sejauh

mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa

yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu, sebagaimana diungkapkan Arikunto (2010:211) bahwa “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan

rendah).

Untuk menghitung daya pembeda setiap item ini dapat

(32)

55

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DP =

- �� = PA - PB

(Surapranata, 2006, hlm. 32)

Dimana:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar

Tabel 3.4

Tingkat Daya Pembeda

Rentang Daya Pembeda Kategori

0,70 < D < 1,00 Sangat Baik

0,40 < D < 0,70 Baik

0,20 < D < 0,40 Cukup

0,00 < D < 0,20 Rendah

(Arikunto, 2005, hlm. 218)

H. Teknik Pengumpulan Data

“Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes” (Arikunto 2006, hlm. 223). Berdasarkan

pernyataan tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes,

(33)

56

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam membuat program CNC pada standar kompetensi

mengoperasikan mesin bubut CNC dengan program lanjut.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Analisis data yang dilakukan setelah data-data diperlukan terkumpul, Suarsimi

Arikunto (2006, hlm. 235) mengemukakan:

Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu: 1. Persiapan

2. Tabulasi

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

Sehingga teknik dalam mengolah data rencana penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Suatu data dikatakan terdistribusi normal

jika data di atas dan di bawah rata adalah sama, demikian juga simpangan

bakunya (Sugiyono, 2009, hlm. 79). Teknik pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat ( χ2

). Pengujian normalitas data dengan ( χ2

) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal

yang terbentuk dari data yang terkumpul dengan kurva normal

baku/standar. Menurut Sugiyono (2009:79), kurva normal yang luasnya

mendekati 100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan

bakunya, yaitu tiga bidang di bawah rata dan tiga bidang diatas

rata-rata. Luas enam bidang dalam kurva normal baku adalah 2,27%, 13,53%,

34,13%, 34,13%, 13,53% dan 2,27%.

34,13%

34,13% 13,53%

13,53% 2,7%

(34)

57

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Kurva normal baku

(Sugiyono, 2009, hlm. 80)

Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji

hipotesis menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas dengan

menggunakan aturan sturgess dengan memperhatikan tabel 3.7.

Tabel 3.5. Persiapan uji normalitas

No. Kelas Interval fi Xi Zi Lo Li ei χ2

Jumlah

(Siregar, 2004, hlm. 87)

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut.

a. Menentukan range (R)

R = xa −xb … … … …. (3.7)

(35)

58

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

xa = data tertinggi

xb = data terendah

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i)

i = 1 + 3,3 log n… … … …. (3.8)

(Siregar, 2004, hlm. 24)

Keterangan :

n = jumlah sampel

c. Menentukan panjang kelas interval (p)

p =R

i … … … …. . (3.9)

(Siregar, 2004, hlm. 25)

Keterangan :

R = rentang interval

i = banyaknya kelas interval

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi

frekuensi.

d. Menghitung rata-rata (x)

x =∑(fi. xt)

∑fi … … … …

(36)

59

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Siregar, 2004, hlm. 26)

Keterangan:

fi = frekuensi absolute data di tiap kelas interval

xt = nilai tengah kelas interval

e. Menghitung standar deviasi (S)

S = ∑fi(xt. x)

2

(n−1) … … …. .… … … …(3.11)

(Siregar, 2004, hlm. 26)

Keterangan:

fi = frekuensi absolute data di tiap kelas interval

xt = nilai tengah kelas interval

x = nilai rata-rata hitung

f. Menentukan batas bawah kelas interval (xin)

Xin = Bb – 0,5 kali decimal yang digunakan interval kelas

Keterangan:

Bb = batas bawah interval

g. Menentukan angka baku (Zi)

Zi=

(xin−x)

S … … … …. (3.12)

(37)

60

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

xin = batas bawah kelas interval

x = nilai rata-rata hitung

S = standar deviasi

h. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xl selalu ambil nilai peluang 0,5000, demikian juga xin terakhir.

i. Hitung luas pada kelas interval isikan pada kolom Li, contoh Li = L1 – L2

(Siregar, 2004, hlm. 87)

j. Hitung frekuensi harapan (ei)

ei= Li.Σfi… … … …(3.13)

(Siregar, 2004, hlm. 87)

Keterangan:

Li = nilai luas tiap kelas interval ∑fi = jumlah frekuensi interval

k. Hitung nilai chi kuadrat (χ2) untuk menghitung p-value

χ2=(fi−ei) 2

ei … … … …

(3.14)

(38)

61

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

l. Lakukan interpolasi pada tabel χ2, untuk menghitung p-value

m. Kesimpulan, kelompok data berdistribusi normal jika p-value > 0,05.

Apabila dari uji normalitas data berdistribusi tidak normal, maka

pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan statistik nonparametrik.

2. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data N-Gain. Menurut Sugiyono

(Setiawan, 2012: 59) bahwa “untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t

separated variant seperti pada persamaan 3.16.

t = x1−x2

[S1

2

n1 + S22

n2]

… … … …. (3.16)

(Siregar, 2004, hlm. 155)

Keterangan:

x = nilai rata-rata

S = standar deviasi

(39)

68 Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pembelajaran dengan menggunakan handout menghasilkan nilai

rata-rata 71,23 termasuk pada kategori dibawah standar KKM .

2. Hasil pembelajaran dengan menggunakan Simulator CNC

menghasilkan nilai rata-rata 82,34 yang termasuk pada kategori diatas

standar KKM.

3. Pembelajaran dengan menerapkan Simulator CNC pada mata pelajaran

Mesin CNC lebih baik dibandingkan dengan menerapkan handout.

Sehingga, pembelajaran akan terhindar dari kegiatan remedial atau

pembelajaran ulang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan

saran sebagai masukkan, pertimbangan maupun perbaikan bagi

pihak-pihak terkait, antara lain:

1. Bagi guru, disarankan agar dapat menerapkan Simulator CNC sebagai

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar guna

meningkatkan proses belajar mengajar kemampuan siswa dan supaya

semua siswa bisa kebagian mengoperasikan Mesin CNC

2. Bagi Sekolah, disarankan untuk memfasilitasi guru dalam

menggunakan Simulator CNC, sehingga dapat menciptakan dan

menerapkan media pembelajaran CNC baik untuk mata pelajaran

(40)

69

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti lanjutan, diharapkan dapat mengembangkan media

Simulator CNC yang lebih bagus sehingga dapat meningkatkan

(41)

70 Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung: Jur. Pend. Kimia UPI Bandung

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Jakarta: Angkasa

Arsyad, A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta Raja Grafindo Persada

Bahri, S. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto. (1997). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Dkk, Suciati. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Jakara Universitas Terbuka.

Depdiknas. (2007). Permendiknas No. 41, Tahun 2007, tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. (2003). UU No.20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pasal 1 ayat 20.

Depnakertrans. (2003). UU NO. 13/2003, tentang Ketenagakerjaan:

Pasal 1ayat 10.

E. Mulyasa. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

E. Mulyasa. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Fahrozy, A. (2008). Educative CNC Simulator. [Online]. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/19255476/CNC-Simulator [10 April 2014]

Harjanto. (2005). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hyun, K. (2008). CNC Simulator. [Online] tersedia di www.cubictek.com [10 April 2014]

Darmanto, Joko. (2007). Dasar-Dasar Mesin CNC. Bogor: Yudhistira

(42)

71

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Latuheru. (1988). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Masa Kini. Jakarta: Depdikbud

Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pustaka Bahasa. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang

Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sadiman, Arif (2003). Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga

Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Siregar, Syafaruddin (2004). Statistik Terapan. Jakarta: Grasindo

SMKN 12, (2013). Mengoperasikan Mesin Bubut CNC dengan Program

Sederhana. Silabus dasar kompetensi kejuraun 2013 SMKN 12.

Bandung

Spencer & Spencer. (1993). Competency Based HRM. London: Kogan Page

Sudjana, N., dan Rivai, A. (2007). Teknologi Pengjaran.

Bandung: Sinar Bakti Algesindo

Sugiyono. (1994). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012) Statistik untuk Penelitian. Bandung Alfabeta

Sumiati dan Asra, M, 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Surapranata, Sumarna. (2006). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan

Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004.

(43)

72

Toni Kurnia, 2014

Studi Komparasi Hasil Pembelajaran Oleh Guru dengan Hasil Pembelajaran Simulator CNC oleh Peneliti

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Penyusun UPI (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan & Aplikasinya Jakarta: Rineka Cipta

Gambar

Table 1.1 Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa X SMKN 12 Bandung Tahun
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah mengenai kegiatan standarisasi di bidang peningkatan produksi dan apresiasi film skala

[r]

Dengan demikian, metode survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan dari penelitian

Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia

Dengan menggunakan rumusan matematis yaitu: Break Even Point, Margin of Safety, serta PayBack Periode, diharapkan aplikasi ini dapat membantu para pengusaha muda atau

Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia

[r]

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan 1) Time budget pressure berpengaruh negatif pada kinerja audit auditor KAP di