• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI ENERGI PANAS DAN SIFATNYA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI ENERGI PANAS DAN SIFATNYA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kab"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

TENTANG MATERI ENERGI PANAS DAN SIFATNYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Rizki Amalia 0908675

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

(2)

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

TENTANG MATERI ENERGI PANAS DAN SIFATNYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

Rizki Amalia 0908675

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rizki Amalia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

TENTANG MATERI ENERGI PANAS DAN SIFATNYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012-2013)

Oleh :

RIZKI AMALIA 0908675

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. Nana Djumhana, M. Pd NIP. 19590508 198403 1 002

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Oong Komar, M.Pd. NIP. 19561107 198303 1 003

Diketahui,

Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(5)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPATENTANG MATERI ENERGI PANAS

DAN SIFATNYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Rizki Amalia ABSTRAK

(6)

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA

Rizki Amalia

Universitas Pendidikan Indonesia, Jl Dr. Setiabudhi No 229 Bandung e-mail:amalialia287@gmail.com

Abstract: The Implementation of Cooperative Learning Model Snowball Throwing Type. The aim of this research is to increase students science learning achievement. The research used Classroom Action Research (CAR) in two cycles. Data was collected by test instrument, a report of observations, interview and documentation. The result showed that there was an increase of student science achievement score of the first cycle 47,75 to the second cycle 72,25. So by using this method will increase student science learning achievement.

Keyword : Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing, Approach

Abstrak: Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus. Data penelitian ini dikumpulkan melalui instrument tes, pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari siklus pertama sebesar 47,75 ke siklus kedua 72,25. Jadi dengan menggunakan metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibidang IPA.

(7)

Halaman Pengesahan

ABSTRAK ………..……...…...………...………... i

KATA PENGANTAR …....…......………..………... ii

DAFTAR ISI……….……….…….. I DAFTAR TABEL ……..………..... II DAFTAR GAMBAR…….. ...……….………...……….…….. III BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …….………... 1

B. Rumusan Masalah ……...…..……….. 3

C. Tujuan Penelitian ……..…….………..……….. 3

D. Manfaat Hasil Penelitian…………..………..………... 4

E. Definisi Opersional ………..…………..………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing………... 9

B. Hasil Belajar …...……….……... 17

C. Pembelajaran IPA ……...………... 20

D. Materi Energi Panas dan Sifatnya... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………...……… 37

B. Model Penelitian ... 38

C. Lokasi Penelitian ………..………....……… 41

D. Prosedur Penelitian ………...……….. 41

E. Instrumen Penelitian ………... 46

F. Teknik Pengumpulan Data ……..………. 47

(8)

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Belajar ……... 50

1. Deskripsi sekolah... 50

2. Deskripsi Awal Penelitian... 51

3. Deskripsi Hasil Penelitian... 52

- Siklus I... 52

- Siklus II... 67

B. Pembahasan ... 77

1. Siklus I ... 77

2. Siklus II ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ....………...………..………... 85

B. Saran ...………..………... 86

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

4.1 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 52

4.2 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus I …………... 54

4.3 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembelajaran Siklus I ... 59

4.4 Hasil Penilaian tes akhir siklus/Kognitif Produk pada Siklus I …... 63

4.5 Hasil Observasi sikap siswa pada siklus I …………... 64

4.6 Hasil Observasi Unjuk Kerja siswa pada siklus I ………..… 65

4.7 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus II... 67

4.8 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus II ... 68

4.9 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembelajaran Siklus II ... 72

4.10 Hasil Penilaian tes akhir siklus/Kognitif Produk pada Siklus II ... 74

4.11 Hasil Observasi sikap siswa pada siklus II ………. 76

4.12 Hasil Observasi Unjuk Kerja siswa pada siklus II ………. 76

4.13 Hasil belajar siswa setelah tindakan pembelajaran secara keseluruhan siklus I dan II... 82

4.14 Hasil Prosentase jumlah siswa berdasarkan KKM ……… 82

4.15 Hasil Observasi sikap siswa setelah tindakan pembelajaran secara keseluruhan siklus I dan II……….. 83

(10)

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Matahari sebagai sumber energy panas terbesar... 28 2.2 Api sumber energy panas yang berguna dalam kehidupan

sehari-hari... 28 2.3 Gesekan dua buah benda dapat menjadi sumber energy

panas... 29 2.4 Proses perpindahan energy panas secara konduksi, konveksi

dan radiasi………... 32

2.5 Proses konduktor dan contohnya setrikaan……….…… 33 2.6 Proses konveksi dan contohnya air yang mendidih……..……. 34 2.7 Proses konveksi terjadinya angin darat dan angin laut…..…… 35 2.8 Proses Radiasi dan contohnya panaran api unggun…………... 36 3.1 Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc

Taggart ………. 39

4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 63 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 75 4.3 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus I .... 79 4.4 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus II .. 81 4.5 Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Pembelajaran ... 82 4.6 Hasil Observasi Sikap siswa setelah Tindakan Pembelajaran….. 83 4.7 Hasil Observasi Kinerja siswa setelah Tindakan

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Pendidikan IPA di sekolah dasar merupakan salah satu program pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. (Depdiknas 2006).

Selama penulis menjadi guru menunjukkan keadaan perbedaan siswa dahulu dengan sekarang dalam proses belajar, padahal kalau kita melihat sarana dan prasarana, media pembelajaran sudah tersedia lengkap sangat menunjang pembelajaran, gurupun harus berfikir mencari metode atau model pembelajaran yang pas untuk usia mereka yang memiliki keingintahuan yang tinggi, tapi cepat juga bosan, jenuh, dan malas untuk mempelajari sesuatu. Siswa sering kali merasa kesulitan dalam memahami konsep nantinya akan berdampak tidak tercapainya hasil belajar secara optimal. Jika kita perhatikan ada banyak faktor yang menyebabkan tidak tuntasnya proses belajar, khususnya pada pelajaran IPA materi Energi Panas dan Sifatnya antara lain :

1. Kurang aktifnya siswa mengikuti pelajaran, karena siswa kurang tertarik pada cara penyajian materi yang banyak berpusat pada guru yang menggunakan metode ceramah.

2. Kurangnya kesempatan berinteraksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dalam pembelajaran guru banyak memberikan penjelasan.

(12)

2

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Informasi yang disampaikan guru saat pembelajaran terlalu cepat sehingga siswa kurang bisa memaknai dan memahami.

5. Kurangnya waktu yang diberikan kepada siswa untuk berinteraksi dengan media / sumber belajar / alat peraga.

Pembelajaran IPA seperti ini dianggap kurang mengeksplorasi wawasan, sikap, tidak menarik, membuat siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami konsep karena kurangnya keterlibatan siswa secara aktif mencobakan atau meneliti suatu rancangan percobaan dan menarik kesimpulan dan apa yang telah dicobakan tersebut.

Hal ini terlihat dari hasil ulangan tengah semester 2 pada pelajaran IPA di kelas IV MI Futuuhiyah yang berjumlah 20 siswa hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari KKM. Adapun nilai KKM di Sekolah MI Futuuhiyah adalah 70 Jika di prosentasekan siswa yang mendapat nilai diatas KKM ada 30 %, sedangkan 70% siswa lainnya mendapatkan nilai dibawah KKM, dengan rata-rata nilai 53,23. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu upaya yang harus dilakukan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Tujuan pokoknya adalah meletakkan landasan bagi belajar seumur hidup. Hal ini berkaitan dengan berbagai temuan penelitian yang menyebutkan bahwa fakta-fakta, prinsip, dan konsep IPA seringkali berumur pendek, karena dominasi peran guru sebagai satu-satunya komunikator. Oleh karena itu, tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran IPA di sekolah secara operasional adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah bagi dirinya sendiri.

Dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar menerima

informasi dari guru saja, karena dalam proses pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing mengarahkan siswa belajar dengan mengembangkan minds-on activities (keterampilan intelektual) dan hands-on activities

(13)

Berdasarkan uraian di atas agar prestasi belajar siswa dapat meningkat maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Futuuhiyah pada Mata Pelajaran IPA tentang Materi Energi Panas dan Sifatnya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka penelitian ini dilakukan dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Energi Panas dan sifatnya dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada siswa kelas IV MI Futuuhiyah?

2. Bagaimana Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang materi Energi Panas dan sifatnya dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Siswa Kelas IV MI Futuuhiyah ?

3. Bagaimana Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MI Futuuhiyah pada pembelajaran IPA tentang materi Energi Panas dan sifatnya melalui Penerapan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan ini adalah:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang Materi Energi Panas dan Sifatnya dengan menerapan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan

hasil belajar siswa di kelas IV MI Futuuhiyah

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang Materi Energi Panas dan Sifatnya dengan menerapan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan

(14)

4

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang Materi Energi Panas dan Sifatnya dengan penerapan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing di kelas IV MI Futuuhiyah

D. Manfaat Hasil Penelitian

a. Bagi siswa

1. Penelitian ini melatih siswa untuk berpartisipasi dan berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran baik antara siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru, dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan dapat menumbuhkan kreatifitas siswa.

b. Bagi Guru

1. Penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam mengajarkan dan menambah pengetahuan dan wawasan guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran IPA Siswa Kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas pada materi Energi Panas dan sifatnya dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing. 2. Memberikan pengetahuan baru bagi guru, sebagai ajang peningkatan

profesional guru sebagai seorang pendidik yang akan selalu mencari solusi terbaik demi terwujudnya kemajuan dibidang pendidikan. Menumbuhkan kreatifitas dalam mengupayakan pembelajaran yang lebih efektif.

c. Bagi Sekolah

(15)

2. Sebagai masukkan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengelolaan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyyah.

3. Dan memberikan masukan yang positif bagi sekolah sehingga masyarakat dapat meningkatkan kepercayaannya pada kualitas pendidikan sekarang dan yang akan datang terhadap Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah.

d. Bagi Peneliti

1. Dapat memberikan sumbangsih kepada dunia pendidikan pada umumnya dan MI Futuuhiyah pada khususnya dalam rangka meningkatkan suasana pembelajaran IPA yang disenangi oleh siswa. 2. Penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti dapat menambah wawasan

dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan pada pelajaran IPA Siswa Kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas pada materi energi panas dan sifatnya, dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.

E. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara konkret/operasional dalam mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing

Pembelajaran dengan model Cooperative learning tipe Snowball Throwing, menggunakan lima penerapan pembelajaran

antara lain: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui, Belajar kelompok

(Cooperative Learning), membangun konsep

(16)

6

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasil dari mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Didalam metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih

diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan tersebut Depdiknas, 2001 : 5 ).

2. Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.

IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pembelajaran IPA secara bermakna adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

3. Hasil belajar

(17)

Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau instruksional. Hasil belajar pada penelitian ini dapat dilihat pada skor hasil evaluasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada materi energi panas dan

sifatnya dengan standar ketuntasan yang telah ditentukan.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Adapun hasil belajar yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:

(18)

8

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Dalam aspek kognitif produk siswa diharapkan dapat menuliskan, menjelaskan dan mendeskripsikan tentang sumber energi panas yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Hal ini diharapkan dapat terukur dan teramati melalui tes tertulis bentuk uraian terbatas.

3. Dalam aspek afektif siswa diharapkan dapat menampilkan sikap tanggung jawab, teliti, rasa ingin tahu, berani bertanya dan dapat bekerjasama pada saat menemutunjukan sumber energi panas yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Hal ini diharapkan terukur dan teramati melaui instrument lembar observasi sikap siswa.

4. Dalam aspek Psikomotorik diharapkan siswa dapat mendemonstrasikan sifat energi panas yaitu proses perpindahan panas melalui proses konduksi, konveksi dan radiasi. Hal ini dapat terukur dan teramati melalui instrument lembar observasi unjuk kinerja siswa.

Sehingga hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

(19)
(20)

10

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Menurut (Suhardjono, dalam Arikunto dkk, 2009: 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.

Kunandar (2010:51) menjelaskan Ada beberapa alasan PTK menjadi salah satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran adalah:

(1) merupakan pendekatan pemecahan masalah yang bukan sekedar trial and error; (2) menggarap masalah-masalah faktual yang dihadapi guru dalam pembelajaran; (3) tidak perlu meninggalkan tugas utamanya, yakni mengajar; (4) guru sebagai peneliti; (5) mengembangkan iklim akademik dan profesionalisme guru; (6) dapat segera dilaksanakan pada saat muncul kebutuhan; (7) dilaksanakan dengan tujuan perbaikan; (8) murah biayanya; (9) disain lentur atau fleksibel; (10) analisis data seketika dan tidak rumit; dan (11) manfaat jelas dan langsung.

Fokus penelitian tindakan kelas pada siswa atau proses pembelajaran di kelas. Tujuan PTK menurut (Suhardjono, dalam Arikunto dkk, 2009: 61) adalah “meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik”. Sedangkan menurut Kunandar (2010:63) salah satu tujuan dari PTK adalah:

(22)

38

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.”

Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif) dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat nonakademis, seperti motivasi, perhatian, aktivitas, minat, dan lain sebagainya.

Bentuk penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyyah (SD/MI), dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pendidikan Alam di SD/MI, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti dengan guru SD/MI dalam memecahkan masalah aktual pembelajaran IPA di lapangan.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Cooperative learning tipe Snowball Throwing. Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu bentuk

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah perubahan, perbaikan dan peningkatan pada proses pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps). Secara umum pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digolongkan menjadi empat tahapan yaitu: 1). Tahap perencanaan, 2) tahap tindakan, 3) tahap observasi, 4) tahap refleksi.

B. Model Penelitian

(23)

Gambar 3.1 ; Model PTK Kemmis & Taggart (1992)

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Secara utuh keempat langkah di atas terurai sebagai berikut (Arikunto, 2009: 17-21);

1. Rancangan Tindakan (Planning)

(24)

40

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ini mengimplementasikan isi rancangan di dalam kegiatan, yaitu menggunakan tindakan kelas dengan menerapkan taat asas pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, dimana siswa melakukan Prediction (memprediksi), Observe(mengamati), Explain (menerangkan)

melalui pembelajaran model Cooperative learning tipe Snowball Throwing.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dicatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil catatan tersebut dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika ditemukan masalah maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya hingga permasalahan dapat teratasi.

Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk kegiatan yang berbeda yang bersifat spesifik, agar terjadi perbaikan. Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan. Pelaksanaannya dicatat untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa.

(25)

Purwadi ( dalam Sudikin, 2002:10) menyatakan bahwa :

“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar”.

PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif oleh pelaku tindakan dan PTK dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan dan memperbaiki kondisi praktik-praktik pembelajaran yang telah dilakukan.

C. Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas yang beralamat di Jl. Cilengsar No.10 Kp. Babakan Sirnasari Rt 02/14 Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, tahun akademik 2012/2013 dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 8 orang laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi dan Identifikasi Masalah

(26)

42

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Kegiatan Pra Tindakan

Kegiatan Pra Tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut : a. Mendiskusikan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas serta pemilihan topik yang akan digunakan dalam penelitian dan waktu pelaksanaan.

b. Mendiskusikan model pembelajaran IPA berbasis Cooperative learning tipe Snowball Throwing.

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (@3x35 menit) dengan 1 x pertemuan untuk tes siklus yaitu pada pertemuan ke-2. Siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (@3x35 menit) dengan 1 x pertemuan dialokasikan untuk tes siklus.

Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).

Siklus I :

Kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Perencanaan

1. Tahap Perencanaan

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan pembelajaran sebagai berikut: pengetahuan dibangun melalui; Cooperative learning (kelompok belajar), Investigasi (penyelidikan) dan inquiry (menemukan), setiap

(27)

siswa melempar kertas yang sudah berbentuk menyerupai bola ke kelompok lain, satu siswa mendapatkan satu pertanyaan/bola. Siswa menjawab pertanyaan.

b) Menetapkan dan merancang media pembelajaran untuk menerapkan model Cooperative learning tipe Snowball Throwing pada mata pelajaran IPA kelas IV tentang materi energi panas dan sifatnya.

c) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk kegiatan unjuk kerja siswa yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan temuan ( Inquiry ) siswa dalam memprediksi, mengamati dan menerangkan materi energi panas dan sifatnya bersama dalam diskusi kelompok dalam membahas hasil kegiatan.

d) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus I.

e) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.

f) Menyiapkan instrument non tes berupa lembar observasi sikap dan kinerja siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan media yang telah disiapkan

b) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang Energi Panas dan Sifatnya melalui penerapan model Cooperative learning tipe Snowball Throwing

(28)

44

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah disiapkan.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengkajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekuatan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a) Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

b) Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I. c) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi

pada siklus I.

d) Menyiapkan media dan sumber pembelajaran e) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS f) Menyiapkan instrumen tes siklus II.

g) Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

(29)

Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi Energi Panas dan sifatnya pada mata pelajaran IPA di kelas IV melalui penerapan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, sehingga mereka dapat dengan mudah mengkonstruksi

pengetahuan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru. b) Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa

pada siklus II.

c) Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

a) Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi.

b) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, hasil belajar siswa kelas IV MI Futuuhiyah Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan sifatnya melalui penerapan model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing ini dapat meningkat.

5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

(30)

46

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen bentuk tes tertulis, RPP, LKS dan lembar observasi.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penelitian ini akan digunakan dua RPP yang mewakili masing-masing tiga indikator yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam pembelajaran sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam peningkatan hasil belajarnya. LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa pada berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan modelCooperative learning tipe Snowball Throwing tentang Energi Panas dan Sifatnya terdiri dari dua paket LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).

3. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan Model Cooperative learning tipe Snowball Throwing. Lembar obeservasi yang digunakan

(31)

yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran.

4. Tes tertulis

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang Energi Panas dan Sifatnya pada mata pelajaran IPA melalui model Cooperative learning tipe Snowball Throwing. Pelaksanaannya yaitu pada setiap awal dan akhir siklus untuk

selanjutnya dibandingkan sehingga diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis berbentuk uraian.

5. Non Tes

Penelitian ini melakukan observasi langsung selama pembelajaran, hal ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi mengenai proses pembelajaran pada setiap tindakan. Data tes yang masuk dirata-ratakan,dikelompokkan, dan dipersentasikan dan di hitung secara porposi untuk memperoleh nilai persen berdasar tabel 3.2 Kriteria Prosentase dan kategori penilaian. berikut;

tabel 3.2 Kriteria Prosentase dan kategori penilaian

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk

No Nilai Prosentase Kategori

1 ≥ 90 90 % Sangat Baik

2 76-89 70 % -89 % Baik

3 56-75 50 %- 69 % Cukup

4 31-55 30 %-49 % Kurang

(32)

48

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Cooperative learning tipe Snowball Throwing. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat dimaksudkan untuk mengurangi bias data penelitian yang dikumpulkan melalui instrumen lembar observasi. Sedangkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada setiap siklus.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut.

a. Pengolahan data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model Snowball Throwing, Tes tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑

Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa : Jumlah siswa

(33)

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70

n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar 2. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan dua pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

(34)

50

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

(35)
(36)

85

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai Penerapan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar

siswa Kelas IV MI Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dalam pembelajaran IPA tentang Materi Energi Panas dan Sifatnya dapat disimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan

yang terdiri dari lima komponen yaitu Cooperative learning, Investigation, Inquiry, Questioning dan Constructivism (pengelompokkan, penyelidikan

dan penemuan serta membuat pertanyaan dan jawaban untuk dibentuk bola dan dilemparkan). Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa, serta lembar observasi sikap dan kinerja siswa. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme mencakup lima komponen yaitu: 1)Cooperative Learning (belajar kelompok) membiasakan siswa untuk bekerjasama dan berdiskusi menyelesaikan masalah. 2) pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry) dan, menyelidiki (Investigation) sehingga menemukan

konsep sendiri. 3) pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya (questioning) dari bertanya siswa dapat menggali informasi,

(37)

sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui membangun konsep (constructivism).

3. Terdapat peningkatan (Aspek Kognitif) hasil belajar siswa Kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas Kabupaten Cianjur dari siklus I dan siklus II sebesar 17,5. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 57,5 dan pada siklus II sebesar 75 Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV MI Futuuhiyah pada mata pelajaran IPA tentang Energi Panas dan Sifatnya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.

4. Kendala yang muncul dalam pelaksanaan proses pembelajaran model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, berdasarkan wawancara yang

dilakukan pada siswa yaitu diperoleh data dari 20 siswa masih ada 5 siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat dan menjawab pertanyaan (Questioning), karena menuntut siswa siap, cepat tanggap, dan kreatif untuk

mencari pertanyaan yang tidak sama dengan temannya, sedangkan siswa yang lain tidak mengalami kendala yang berarti.

5. Terdapat peningkatan hasil penilaian sikap siswa (Aspek Afektif) dan hasil Unjuk kerja/kinerja siswa (Aspek Psikomotorik) kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas Kabupaten Cianjur dari siklus I dari siklus II dengan kategori cukup menjadi baik.

B. Saran

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD/MI, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.

1. Guru-guru MI Futuuhiyah khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dapat melaksanakannya sesuai dengan lima komponen

(38)

87

Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Constructivism (pengelompokkan, penyelidikan dan penemuan serta

membuat pertanyaan dan jawaban untuk dibentuk bola dan dilemparkan). Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini ternyata hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, siswa lebih senang dan tertarik pada pembelajaran

sehingga pemahaman dan hasil belajar siswa bagus. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa; Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing adalah paradigma pembelajaran efektif yang merupakan rekomendasi

UNESCO, yakni: “Belajar mengetahui (Learning to know), belajar bekerja

(Learning to do), belajar hidup bersama (Learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (Learning to be)”. Prinsip pembelajaran dengan metode Cooperative Learning tipe Snowball Throwing termuat di dalam prinsip pendekatan kooperatif yang didasarkan pada lima prinsip, yaitu prinsip belajar siswa aktif (student active learning), belajar kerjasama (cooperative learning), pembelajaran partisipatorik, mengajar reaktif (reactive teaching), dan pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning). 2. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Adin, M. (2010). Model Pembelajaran Snowball Throwing. [online]. Tersedia: http://adinmuh2samarinda.blogspot.com. [14 Maret 2013]

Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research-CAR). Jakarta : PT Bumi Aksara.

Asrori, Mohib. (2010). Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing. [online]. Tersedia: http://gurutrenggalek.blogspot.com/2010/09/penggunaan-model-belajar snowball.html. [ 27 Maret 2013].

Aqib, Z. (2011). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK dan Model-model, media, strategi pembelajaran kontekstual (inovatif). Bandung : CV.Yrama Widya.

Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga.

Depdiknas. (2001). Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah dan Berbasis Kompetensi. Jakarta : Puskur Balitbang Depdiknas. Depdiknas. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Depdiknas

Dimyati, M. et al. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djojosoediro, W . [Online]. Penembangan dan pembelajaran IPA Sd. tersedia :

http://tpardede.wikispaces.com/file/view/Microsoft+Word+ipa_unit1_1_ pdf.pdf

Djumhana, N. (2011). Prinsip Pembelajaran IPA yang Menyenangkan: Workshop Pedagogik Praktis yang Berkualitas. Bandung: Rizqi Press.

Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Joni, Is. (2009). Model-model Pembelajaran.Bandung: Rosada

Kunandar, (2010). Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan profesi guru. Bandung : Rajawali Pers

Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Akasara.

Nurdina, Tya. (2011). Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Snowball

Throwing serta contoh Penerapannya. [online] Tersedia :

(40)

http://tyanurdina.wordpress.com/2011/09/16/pembelajaran-kooperatif-tipe-Rizki Amalia, 2013

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan Sifatnya (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

stad-dan-snowball-throwing-serta-contoh-penerapannya/. Diunduh pada Minggu, 11 Maret 2013

Praginda, (2009). Hakikat Pembelajaran IPA di SD.[Online]. Tersedia : www.slideshare.net/safranhasibuan/hakikat-pembelajaran-ipa-di-sd‎‎

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Saminanto. (2010). Dalam Krisna. 2012. Model Pembelajaran Snowball

Throwing. [online] tersedia

http://dataseverku.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran-snowball-throwing.html. [4/4/2013].

Sugihartono, dkk (2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar. Tersedia : https://www.google.co.id/#fp=b53b897aa9fb8b6c&q=faktor-faktor+yang+mempengaruhi+hasil+belajar+menurut+para+ahli [20-4-2013]

Sulistiyorini, S, (2007:40) Hakekat pembelajaran IPA di SD tersedia : http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sd.html Copyright cumanulisaja.blogspot.com

Sudjana.N. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda karya.

Suprijono. (2009) Cooperative Learning. Surabaya : PSMS UNESA. Wardhani, I. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Universias Terbuka

Widodo, Rachmad. (2009). Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia

Gambar

tabel 3.2 Kriteria Prosentase dan kategori penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill ini, menggunakan dua besi berbentuk bulat ( flat burr ) yang terdapat gerigi disekelilingnya berukuran lebih kecil

Penulis menganalisa penelitian ini dengan menggunakan 2 metode, yang pertama adalah Chi Kuadrat ( Chi Square ) yaitu suatu metode mengenai perbandingan antara frekuesi observasi

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK TETAPI TERMASUK DALAM PEREDARAN USAHA. JUMLAH (3a

Tesis ini diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Teknik Sipil. TIM

B Olah Sampah Kering Menjadi Kerajinan Lerak, Jodohnya Batik Untuk Tetap Awet

Kondisi aktual rata-rata menurut pihak manajerial adalah agak baik (skor = 6) sedangkan kondisi yang diharapkan adalah sangat baik (skor = 8.2). Tumbuhnya gulma pada

Kasus diatass berkaitan dengan ciri dari komunikasi massa, karena komunikator dalam komunikasi melembaga, kasus tersebut lembaganya adalah komunitas ‗Srikandi Merapi‘ ,

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGANSISWA KELAS IV SDNEGERI CIBEUNYINGKABUPAT ENBANDUNG BARAT T AHUN AJARAN 2013/ 2014. Universit as Pendidikan Indonesia |