PENGARUH PENERAPAN MEDIA DAN TEKNIK PETA KONSEP PADA STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI, RETENSI, DAN PERSEPSI SISWA SMP NEGERI 2 KABUPATEN ACEH TAMIANG
TESIS
Oleh:
FAJAR OKTA WIDARTA NIM : 8106173026
Diajukan untuk Memenuhi
Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH PENERAPAN MEDIA DAN TEKNIK PETA KONSEP PADA STRATEGI PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI, RETENSI, DAN PERSEPSI SISWA SMP NEGERI 2 KABUPATEN ACEH TAMIANG
TESIS
Oleh:
FAJAR OKTA WIDARTA NIM : 8106173026
Diajukan untuk Memenuhi
Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
FAJAR OKTA WIDARTA. Pengaruh Penerapan Media dan Teknik Peta Konsep pada Strategi Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Biologi, Retensi, dan Persepsi Siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Desember 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan: (1) Hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan teknik peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep; (2) Hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan media film dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia; (3) Hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan media film dan teknik peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan media film tanpa teknik peta konsep, menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep, dan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang, sebanyak enam kelas. Sampel penelitian sebanyak empat kelas. Teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Teknik analisis data menggunakan analysis of covarians (ANACOVA). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan teknik peta konsep dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep (p = 0,005 < 0,05), namun tidak berbeda untuk retensi dan persepsi siswa (p = 0,899 dan p = 0,435); (2) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar biologi dan persepsi antara siswa yang dibelajarkan menggunakan media film dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia (p = 0,231 dan p = 0,323), namun berbeda signifikan untuk retensi siswa (p = 0,001 < 0,05); (3) Hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan media film dan teknik peta konsep, media film tanpa teknik peta konsep, video camtasia dan teknik peta konsep, dan video camtasia tanpa teknik peta konsep berbeda signifikan (p = 0,022 < 0,05), namun tidak berbeda untuk retensi dan persepsi siswa (p = 0,053 dan p = 0,475). Berbagai model strategi advance organizer dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar biologi, retensi, dan persepsi siswa dalam belajar biologi.
ii ABSTRACT
FAJAR OKTA WIDARTA. The Effect of Application Media and Concept Map Technique in Advance Organizers Strategy on Students’ Biology Achievement, Retention, and Students’ Perception at The State Secondary School 2 of Aceh Tamiang. Thesis. Medan: Postgraduate School of The State University of Medan, December 2012.
The aim of this study was to know the comparison of: (1) Students’ biology achievement, retention, and students’ perception who taught using concept map technique in advance organizers strategy than students who taught without it; (2) Students’ biology achievement, retention, and students’ perception who taught using film in advance organizers strategy than students who taught using camtasia video; (3) Students’ biology achievement, retention, and students’ perception who taught using film and concept map technique in advance organizers strategy than students taught using film without concept map technique, camtasia video and concept map technique, and camtasia video without concept map technique. The population in this research was all students of grade VIII of The State Secondary School 2 Aceh Tamiang, with six classes of population. The sample was four classes. It was taken through cluster random sampling technique. The technique of analyzing data was conducted through analysis of covarians (ANACOVA). The hypothesis showed that: (1) There was a significant difference to the students’ biology achievement between students taught using the concept map technique than students taught without it (p = 0,005 < 0,05), however there were no difference to the retention and students’ perception (p = 0,899 and p = 0,435) ; (2) There were no difference to the students’ biology achievement and perception between students taught using film than camtasia video (p = 0,231 and p = 0,323), however there was a significant difference to the students’ retention (p = 0,001 < 0,05); (3) Students’ biology achievement who taught using film and concept map technique, film without concept map technique, camtasia video and concept map technique, and camtasia video without concept map technique was difference significantly (p = 0,022 < 0,05), however no difference to retention and students’ perception (p = 0,053 and p = 0,475). Many models of advance organizers strategy can be alternative to enhance students’ biology achievement, retention, and students’ perception in learning biology.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul, “Pengaruh Penerapan Media dan
Teknik Peta Konsep pada Strategi Pembelajaran Advance Organizer Terhadap
Hasil Belajar Biologi, Retensi, dan Persepsi Siswa SMP Negeri 2 Kabupaten
Aceh Tamiang” dapat diselesaikan. Awalnya tesis ini berjudul, “Perbandingan
Penerapan Media dan Teknik pada Strategi Pembelajaran Advance Organizer
Terhadap Hasil Belajar, Motivasi Belajar, dan Retensi Memori Siswa SMP Negeri
2 Kabupaten Aceh Tamiang”, namun direvisi menjadi judul di atas setelah
mendapatkan masukan dan saran dari tim penguji ujian tesis.
Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan
dan arahan pemikiran pembimbing yang terhormat Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si.
selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. selaku dosen
pembimbing II. Terimakasih atas segala saran, nasihat, bimbingan, motivasi, dan
kemudahan yang selalu Bapak dan Ibu berikan.
Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur PPs
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
iv
2. Bapak dan Ibu dosen pembina matakuliah di Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Biologi yang telah
banyak memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
3. Ayahanda Bejo Widagdo dan Ibunda Sasmiwati serta seluruh keluarga yang
senantiasa memberikan motivasi selama penulis menempuh pendidikan di
kampus tercinta ini.
4. Teman-teman saya seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Tahun Ajaran 2011 yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi serta
kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin selama menjalani studi di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang telah turut
membantu penulis dalam menyelesaikan studi.
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran
dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah,
semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta senantiasa
dilimpahkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Amin.
Medan, Desember 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Pembatasan Masalah ... 6
1.4. Rumusan Masalah ... 7
1.5. Tujuan Penelitian ... 9
1.6. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORITIS, PENELIATAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 12
2.1. Kerangka Teoritis ... 12
2.1.1. Pengertian Strategi Pembelajaran Advance Organizer ... 12
2.1.2. Bentuk-bentuk Advance Organizer ... 13
2.1.3. Pengaruh Advance Organizer pada Pembelajaran ... 14
2.1.4. Teknik Peta Konsep ... 15
2.1.5. Hakikat Media Pembelajaran ... 16
2.1.5.1. Pemanfaatan Software Camtasia Studio ... 18
2.1.5.2. Film sebagai Media Pembelajaran ... 20
2.1.6. Hakikat Hasil Belajar ... 21
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan ... 23
2.3. Kerangka Berfikir ... 25
2.4. Hipotesis Penelitian ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
3.2. Populasi dan Sampel ... 38
3.3. Variabel Penelitian ... 39
3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 39
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 40
3.6. Definisi Operasional ... 48
3.7. Pengontrolan Variabel ... 49
3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.9. Uji Coba Instrumen ... 54
3.10. Teknik Analisis Data ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59
4.1. Hasil Penelitian ... 59
4.1.1. Standarisasi Instrumen Penelitian ... 59
4.1.1.1. Uji Instrumen Tes Hasil Belajar ... 59
4.1.1.2. Validasi Instrumen Persepsi Belajar Siswa ... 60
4.1.2. Deskripsi Data Penelitian ... 60
4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretes Siswa ... 60
4.1.2.2. Deskripsi Nilai Postes Siswa ... 61
4.1.2.3. Deskripsi Hasil Tes Persepsi Siswa ... 62
4.1.2.4. Deskripsi Hasil Tes Retensi Siswa ... 62
4.1.3. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 63
4.1.4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 65
4.2. Pembahasan ... 69
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 88
5.1. Simpulan ... 88
5.2. Implikasi ... 90
5.3. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Model Advance Organizer (Pengorganisasian Awal) ... 14
Tabel 3.1. Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada Semester Ganjil TP 2012/2013 ... 38
Tabel 3.2. Desain Penelitian ... 40
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup ... 52
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Persepsi Belajar Biologi Siswa ... 54
Tabel 3.5. Kategori Validitas Suatu Tes ... 55
Tabel 3.6. Kriteria Indeks Kesukaran Soal Tes... 56
Tabel 3.7. Kategori Indeks Daya Pembeda Suatu Tes ... 56
Tabel 3.8. Kriteria Keberartian Harga Reliabilitas Soal Tes ... 57
Tabel 4.1. Deskripsi Statistik Skor Rerata Pretes Siswa ... 61
Tabel 4.2. Deskripsi Statistik Skor Rerata Postes Siswa ... 61
Tabel 4.3. Deskripsi Statistik Skor Rerata Persepsi Belajar Biologi Siswa ... 62
Tabel 4.4. Deskripsi Statistik Skor Rerata Retensi Siswa ... 63
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal (Pretes), Hasil Belajar (Postes), Persepsi, dan Retensi Siswa ... 63
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal (Pretes), Hasil Belajar (Postes), Persepsi, dan Retensi Siswa ... 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian ... 47
Gambar 4.1. Pengaruh penerapan teknik belajar (peta konsep dan tanpa peta konsep) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri
2 Kabupaten Aceh Tamiang tahun pelajaran 2012/2013 ... 66
Gambar 4.2. Pengaruh penerapan advance organizer (camtasia tanpa peta konsep, camtasia dengan peta konsep, film tanpa peta konsep, dan film dengan peta konsep) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang tahun pelajaran
2012/2013 ... 67
Gambar 4.3. Pengaruh penerapan media pembelajaran (camtasia dan film) terhadap retensi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten
Aceh Tamiang tahun pelajaran 2012/2013 ... 68
Gambar 4.4. Seorang siswa sedang membuat peta konsep dari materi yang
dipelajari ... 73
Gambar 4.5. Seorang siswa memperlihatkan peta konsep hasil kerja kelompoknya ... 76
Gambar 4.6. Siswa terlihat antusias menyaksikan film dan video camtasia yang
disajikan oleh guru ... 76
Gambar 4.7. Siswa bekerja sama di dalam kelompoknya dalam menyusun peta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Media
Film dan Teknik Peta Konsep ... 105
Lampiran 2. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Video Camtasia dan Teknik Peta Konsep ... 114
Lampiran 3. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Media Film Tanpa Teknik Peta Konsep ... 123
Lampiran 4. RPP Strategi Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Video Camtasia Tanpa Teknik Peta Konsep ... 132
Lampiran 5. Soal Pretes dan Postes ... 141
Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pretes dan Postes ... 151
Lampiran 7. Kuesioner Persepsi Belajar Biologi Siswa ... 152
Lampiran 8. Soal Tes Retensi Siswa ... 154
Lampiran 9. Validitas Item Tes, Indeks Kesukaran, Daya Pembeda, dan Reliabilitas Tes Kemampuan Kognitif ... 155
Lampiran 10. Sebaran Nilai Postes Siswa pada Setiap Kelas Perlakuan ... 161
Lampiran 11. Uji Normalitas dan Homogenitas Data Penelitian... 162
Lampiran 12. Hasil Perhitungan Kemampuan Awal (Pretes) Siswa ... 165
Lampiran 13. Hasil Uji Analysis of Covarians (ANACOVA) Hasil Belajar Biologi Siswa... 166
Lampiran 14. Hasil Uji Analysis of Covarians (ANACOVA) Persepsi Belajar Biologi Siswa... 167
Lampiran 15. Hasil Uji Analysis of Covarians (ANACOVA) Retensi Belajar Siswa... 168
Lampiran 16. Foto Kegiatan Penelitian ... 169
Lampiran 18. Surat Keterangan Validasi Instrumen oleh Validator ... 183
Lampiran 19. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing ... 189
Lampiran 20. Surat Izin Melakukan Penelitian dari PPs Unimed ... 190
Lampiran 21. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 191
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pengetahuan biologi berperan penting dalam banyak aspek kehidupan
manusia. Bidang genetika misalnya, pengetahuan biologi telah menghasilkan
spesies-spesies tumbuhan dan hewan yang berkualitas. Hal tersebut telah
memberikan kontribusi luar biasa dalam memenuhi kebutuhan pangan populasi
manusia yang semakin meningkat (Burns dan Bottino, 1989). Namun sangat
disayangkan pentingnya pengetahuan biologi tersebut tidak diimbangi dengan
motivasi belajar biologi siswa di sekolah. Motivasi siswa dalam belajar biologi
masih rendah. Hal tersebut diketahui dari hasil pengamatan yang dilakukan di
SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada bulan Maret 2012.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di sekolah tersebut pada
bulan Maret 2012, diketahui bahwa rasa ingin tahu siswa terhadap materi-materi
biologi masih rendah. Siswa terlihat malas ketika ditugaskan membaca buku teks
biologi oleh guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Frekuensi
bertanya siswa juga masih rendah, guru harus berulang-ulang meminta siswa
untuk bertanya agar ada siswa yang mau bertanya. Catatan biologi siswa, terutama
siswa laki-laki sangat tidak rapi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas perpustakaan di sekolah
tersebut didapatkan informasi bahwa siswa sangat jarang berkunjung ke
perpustakaan sekolah. Buku paket tiap mata pelajaran yang dibagikan kepada
siswa termasuk buku paket biologi sering kali dilaporkan hilang setelah dibawa
siswa pulang ke rumah. Beberapa hasil temuan di atas mengindikasikan bahwa
2
siswa di SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang memiliki minat yang rendah
dalam belajar biologi. Senada dengan temuan di atas, hasil belajar biologi siswa
juga masih kurang memuaskan. Rata-rata nilai biologi siswa pada ujian akhir
semester Kelas IX selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu: (1) Tahun Ajaran
2009/2010 = 67; (2) Tahun Ajaran 2010/2011 = 69; dan (3) Tahun Ajaran
2011/2012 = 68.
SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang memiliki 2 unit proyektor yang
dapat dimanfaatkan guru dalam pembelajaran di kelas, namun sangat disayangkan
guru jarang menggunakannya. Menurut Kepala Sekolah, guru lebih sering
menggunakan charta sebagai media pembelajaran biologi. Padahal menurut
Arsyad (2011), film dan video pembelajaran yang diproyeksikan menggunakan
proyektor dapat mendorong dan meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran.
Pembelajaran biologi di sekolah menengah cenderung menggunakan
pendekatan pembelajaran tradisional. Padahal minat belajar siswa yang rendah
sukar diatasi dengan pembelajaran tradisional. Mills (1991), berpendapat bahwa
pendekatan pembelajaran yang diadopsi guru merupakan faktor kuat yang dapat
mempengaruhi minat siswa untuk belajar dan berdampak langsung pada kognitif
yang dihasilkan.
Chaille dan Britain (1997), mengatakan bahwa sebagian siswa datang ke
sekolah dalam keadaan siap dan bersedia untuk belajar. Hal tersebut merupakan
tantangan bagi guru biologi untuk mendorong dan memperkuat kecenderungan
tersebut dan memastikan siswa meninggalkan sekolah dengan motivasi dan
3
Motivasi adalah salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kochhar
(1992), menyatakan bahwa tanpa motivasi tidak ada belajar dan dengan motivasi
peserta didik tidak dapat dicegah untuk belajar. Gagasan ini disetujui oleh Slavin
(1997), yang berpendapat bahwa motivasi siswa adalah proses internal yang
mengaktifkan panduan dan memelihara perilaku peserta didik dari waktu ke
waktu, dan akan mendorong dan mengarahkan mereka untuk terlibat dalam
kegiatan belajar.
Penelitian-penelitian sebelumnya telah menyelidiki bahwa strategi
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik membuat hubungan antara apa
yang telah mereka ketahui dan apa yang harus mereka pelajari dapat membantu
meningkatkan minat belajar siswa, karena hal tersebut membuat pembelajaran
menjadi lebih bermakna (Ausubel, 1960). Salah satu strategi pembelajaran yang
dapat membantu peserta didik membuat hubungan antara apa yang telah mereka
ketahui dan apa yang harus mereka pelajari adalah strategi pembelajaran Advance
organizer.
Shihusa dan Keraro (2009), melaporkan bahwa mereka berhasil
meningkatkan motivasi belajar siswa SMP di Distrik Bureti, Kenya dengan
menggunakan strategi advance organizer berupa film mengenai pencemaran
lingkungan. Advance organizer seperti sebuah jembatan kognitif yang digunakan
guru untuk membantu peserta didik membuat hubungan antara apa yang mereka
ketahui dan apa yang harus dipelajari (Novak, 1980).
Advance organizer juga memiliki pengaruh positif pada hasil belajar.
Sebuah penelitian oleh Willerman dan Mac Harg (1992), yang menerapkan
4
melaporkan bahwa siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran jika
menggunakan peta konsep sebagai advance organizer.
Advance organizer merupakan kerangka kerja yang memungkinkan siswa
mempelajari ide-ide atau informasi baru dan bermakna, menghubungkan ide-ide
tersebut ke dalam struktur kognitif yang telah ada. Menurut Ausubel (1960),
advance organizer adalah bahan (materi) yang diperkenalkan sebelum materi
pelajaran dibelajarkan kepada siswa. Ausubel menunjukkan bahwa restrukturisasi
proses kognitif sebagai akibat dari Advance organizer mengarah kepada hasil
belajar yang positif.
Materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan materi
yang mengandung urutan proses dinamis dan konsep-konsep abstrak, oleh karena
itu visualisasi dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi tersebut. Hal
ini relevan dengan pendapat O’Day (2007), yang mengatakan bahwa biologi
merupakan subyek visual yang sering mengandung urutan proses dinamis yang
kompleks dan konsep-konsep abstrak, sehingga visualisasi merupakan alat yang
berharga untuk mempelajari proses dinamis dan konsep-konsep abstrak dalam
biologi.
Alat visualisasi yang sering digunakan dalam strategi advance organizer
adalah film (Shihusa dan Keraro 2009). Masih sangat jarang penelitian yang
menggunakan video camtasia sebagai advance organizer, padahal menurut
Arsyad (2011), keduanya sama-sama menghadirkan audio visual yang dapat
menjelaskan urutan proses dinamis yang kompleks dan konsep-konsep abstrak
5
Dari uraian di atas, diperlukan sebuah pembahasan secara mendalam
dengan mengembangkan perangkat pembelajaran bercirikan penerapan media dan
teknik peta konsep pada strategi pembelajaran advance organizer sebagai salah
satu alternatif mengatasi permasalahan hasil belajar, retensi, dan persepsi siswa
dalam belajar biologi.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang ditemukan di SMP Negeri 2
Kabupaten Aceh Tamiang, yakni: (1) Strategi pembelajaran yang dilaksanakan
umumnya masih berpusat pada guru (teacher center) sehingga mengakibatkan
siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran; (2) Pada umumnya siswa belajar
secara klasikal, siswa jarang dibelajarkan dalam kelompok, hal ini diduga turut
memberi andil pada kebosanan siswa akan kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung selama ini; (3) Sarana dan fasilitas multimedia sudah tersedia di
sekolah tersebut, namun pemanfaatannya dalam pembelajaran di kelas masih
minim; (4) Advance organizer sebagai salah satu strategi pembelajaran masih
merupakan sesuatu yang baru bagi guru-guru di SMP Negeri 2 Aceh Tamiang dan
belum secara luas digunakan dalam upaya perbaikan hasil belajar dan motivasi
siswa; (5) Peta konsep sebagai salah satu teknik pembelajaran masih merupakan
sesuatu yang baru bagi guru-guru di SMP Negeri 2 Aceh Tamiang; (6) Motivasi
belajar biologi siswa masih rendah; (7) Dalam mencapai hasil belajar siswa,
banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor
6
motivasi. Sedangkan faktor eksternal mencakup lingkungan dan instrumen seperti
program, sarana, model pembelajaran, dan lain sebagainya.
1.3. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dan tepat
pada sasaran yang ingin dibahas, dibuatlah batasan masalah penelitian. Masalah
penelitian ini dibatasi pada:
1. Pembelajaran dilakukan dengan strategi advance organizer menggunakan
teknik peta konsep dan strategi advance organizer tanpa teknik peta konsep.
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah film dan video camtasia.
3. Materi biologi yang dibelajarkan adalah pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup berdasarkan KTSP.
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun Ajaran 2012/2013.
5. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom
pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
6. Retensi siswa yang diukur adalah retensi memori jangka panjang (long-term
memory retention). Diukur pada minggu ketiga (21 hari) setelah pembelajaran
selesai dilakukan.
7. Persepsi siswa yang diukur adalah persepsi siswa tentang pembelajaran
7
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2
Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance
organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang
dibelajarkan tanpa teknik peta konsep?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2
Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance
organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan
menggunakan video camtasia?
3. Apakah hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan
siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta
konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta
konsep?
4. Apakah terdapat perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh
Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa
8
5. Apakah terdapat perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh
Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan
menggunakan video camtasia?
6. Apakah retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
video camtasia dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang
dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, media
film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep?
7. Apakah terdapat perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2
Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance
organizer menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang
dibelajarkan tanpa teknik peta konsep?
8. Apakah terdapat perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2
Kabupaten Aceh Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance
organizer menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan
menggunakan video camtasia?
9. Apakah persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh
Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan
9
konsep, media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta
konsep?
1.5. TujuanPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang
pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta
konsep.
2. Perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang
pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video
camtasia.
3. Perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep dibandingkan siswa
yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep,
media film dan teknik peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep.
4. Perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi
pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta
10
5. Perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi
pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan media film
dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia.
6. Perbedaan retensi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
video camtasia dan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan
menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, media film dan teknik
peta konsep, dan media film tanpa teknik peta konsep.
7. Perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh
Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan teknik peta konsep dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa
teknik peta konsep.
8. Perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh
Tamiang pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan media film dibandingkan siswa yang dibelajarkan
menggunakan video camtasia.
9. Perbedaan persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh
Tamiang yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer
menggunakan video camtasia dan teknik peta konsep dibandingkan siswa
yang dibelajarkan menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep,
11
1.6. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan literatur
mengenai keefektifan strategi pembelajaran advance organizer untuk
meningkatkan minat belajar siswa, penguatan teori strategi dan media dalam
pembelajaran, serta informasi ilmiah tentang peningkatan hasil belajar biologi dan
retensi siswa.
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat: (1) Diadopsi,
diterapkan, dan dimodifikasi guru terutama guru biologi untuk mengatasi
permasalahan rendahnya hasil belajar biologi dan retensi siswa; (2) Menjadi
88
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada
materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan tanpa
teknik peta konsep.
2. Hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada
materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
media film sama dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan
menggunakan video camtasia.
3. Hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada
materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang
dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan video camtasia
dan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan
menggunakan media film tanpa teknik peta konsep, namun sama dengan siswa
yang dibelajarkan menggunakan media film dan teknik peta konsep, dan video
camtasia tanpa teknik peta konsep.
4. Retensi belajar siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi
pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan
89
dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan teknik peta
konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.
5. Retensi belajar siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi
pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia
lebih baik dibandingkan siswa yang dibelajarkan menggunakan media film.
6. Retensi belajar siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada materi
pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan video camtasia
dan teknik peta konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan
video camtasia tanpa teknik peta konsep, film dan teknik peta konsep, dan
film tanpa teknik peta konsep.
7. Persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada
materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
teknik peta konsep sama dengan persepsi belajar biologi siswa yang
dibelajarkan tanpa teknik peta konsep.
8. Persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada
materi pokok pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
video camtasia sama dengan persepsi belajar biologi siswa yang dibelajarkan
menggunakan media film.
9. Persepsi belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang pada
90
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran advance organizer menggunakan
video camtasia dan teknik peta konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan
menggunakan video camtasia tanpa teknik peta konsep, film dan teknik peta
konsep, dan film tanpa teknik peta konsep.
5.2. Implikasi
Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Kabupaten Aceh Tamiang
yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
advance organizer menggunakan teknik peta konsep dengan siswa yang
dibelajarkan tanpa teknik peta konsep. Siswa yang dibelajarkan menggunakan
teknik peta konsep memiliki hasil belajar biologi yang lebih baik dibandingkan
siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep. Penerapan teknik peta konsep
dalam pembelajaran memberikan hasil belajar biologi siswa yang lebih baik pada
materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Hal tersebut cukup
beralasan karena siswa yang dibelajarkan menggunakan teknik peta konsep lebih
mudah membangun pemahaman kognitifnya. Untuk menyusun sebuah peta
konsep, tentunya mereka harus dapat mengelompokkan konsep-konsep yang
ditemukan pada materi pelajaran, mengurutkan mana konsep-konsep umum dan
mana konsep yang lebih khusus. Dengan membuat peta konsep, siswa akan
mengetahui hubungan antar konsep, sehingga pengetahuannya akan terbangun
lebih baik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa secara berkelompok
91
Selanjutnya setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
di depan kelas. Secara klasikal siswa terlibat dalam diskusi dua arah.
Hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance
organizer menggunakan media film sama dengan hasil belajar biologi siswa yang
dibelajarkan menggunakan video camtasia. Hal ini juga cukup beralasan
mengingat kedua media tersebut menyajikan pembelajaran secara audiovisual
yang sama-sama menarik bagi siswa. Baik siswa yang dibelajarkan menggunakan
media film maupun siswa yang dibelajarkan menggunakan video camtasia,
keduanya disajikan tontonan seputar materi pelajaran sebelum pembelajaran
dilakukan. Penerapan kedua media tersebut sangat membantu menjelaskan urutan
proses dinamis yang terdapat pada materi pelajaran, serta membuat
konsep-konsep abstrak menjadi lebih konkrit dan mudah dipahami siswa.
Persepsi belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance
organizer menggunakan video camtasia sama dengan persepsi siswa yang
dibelajarkan menggunakan media film. Begitu pula persepsi siswa yang
dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan teknik peta konsep
sama dengan persepsi siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta konsep. Hasil
pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung terlihat bahwa di antara
teknik dan media yang diterapkan dalam pembelajaran, medialah yang lebih
mempengaruhi persepsi belajar biologi siswa. Siswa terlihat sangat senang dan
antusias menonton film dan video yang disajikan oleh guru.
Siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan
video camtasia memiliki retensi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang
92
meskipun kedua media pembelajaran tersebut menghadirkan pembelajaran secara
audiovisual, namun camtasia memiliki sejumlah keunggulan yang membuat
materi pelajaran dapat tersimpan lebih lama dalam benak siswa. Pengoperasian
software camtasia yang mudah dan sederhana serta tersedianya fasilitas editing
memungkinkan guru menambahkan hal-hal penting dalam penyajian video
tersebut. Misalnya menambahkan tanda atau simbol-simbol pada satu tayangan,
sehingga siswa akan memberikan perhatian lebih pada bagian tersebut, yang pada
akhirnya membuat masalah tersebut dapat diingat lebih lama oleh siswa. Retensi
belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi advance organizer menggunakan
teknik peta konsep sama dengan siswa yang dibelajarkan tanpa teknik peta
konsep. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa retensi siswa lebih dipengaruhi
oleh penggunaan media pembelajaran daripada teknik belajar.
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan:
1. Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa secara optimal,
maka guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang lebih mengaktifkan
siswa, memanfaatkan berbagai media yang dapat menarik minat belajar siswa
sebagaimana yang dilakukan peneliti dalam menerapkan strategi advance
organizer yang dipadukan dengan media pembelajaran serta teknik peta
konsep.
2. Penerapan strategi pembelajaran advance organizer dengan menggunakan
video camtasia dan teknik peta konsep dapat dikembangkan lebih luas pada
93
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang hasil belajar, retensi
belajar, dan persepsi belajar biologi siswa, agar dapat melakukan
pengumpulan data penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama dan pada
94
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, R. (1999). Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Andersin, L.W, David, R.K; et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Addison Wesley Longman.
Ardhi, R. (2007). Efektifitas Pembelajaran dengan Media Animasi dan LKS Mandiri pada Pokok Bahasan Pengukuran Luas dan Keliling Daerah Segiempat Terhadap Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Wonosobo Tahun Ajaran 2006/2007. Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(2), 30-41.
Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Aritonang, K.T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur (Nomor 10 tahun 7). Hlm. 11-21.
Armstrong, N., Chang, S.M., and Brickman, M. (2007) Cooperative Learning in Industrial-sized Biology Classes. CBE-Life Sciences Education. Vol. 6, 163-171.
Arsyad, A. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo.
Ausubel, D. P. (1960). The Use of Advance Organizers in Learning and Retention of Meaningful Material. Journal of Education Psychology, 51-267-272.
Ausubel, D. P. (1963). The Psychology of Meaningful Verbal Learning. New York: Gruce & Stratton.
Blazer, C. (2010). Twenty Strategies to Increase Student Motivation. Miami-Dade County Public School. Vol. 0907.
Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: The Cognitive Domain. New York. David McKay Co Inc.
Boujaoude, S. and Attieh, M. (2008). The Effect of Using Concept Maps as Study Tools on Achievement in Chemistry. Eurasia Journal of Mathematics, Science, and Technology Education, 4(3), 233-246.
Bravo, E., Beatriz, A., Pep, S., Mihaela, E., Vicenc, F. Video as a New Teaching Tool to Increase Student Motivation.
95
Burke, K.A., Greenbowe, T.J., dan Windschit, M.A. (1998). Developing and Using Conceptual Computer Animations for Chemistry Instruction. Journal of Chemical Education. 75. (12).
Burns, W. G., & Bottino, J. P. (1989). The Science of Genetics (6th ed.) New York: Macmillan Publishing Company.
Chaille, C. & Britain, L. (1997). The Young Child as Scientist. A Constructivist Approach to Early Childhood Science Education 2nd Edition. New York: Longman.
Dahar. (1989). Teori-Teori Belajar. Bandung: Gelora Aksara Pratama.
De Porter, B., Reardon, M., dan Nourie, S.S. (2002). Quantum Teaching, Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung: Kaifa.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali, H. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gookin, J. L., McWhorter. D., Vaden. S., dan Posner. L. (2010). Outcome Assessment of A Computer-Animated Model for Learning About The Regulation of Glomerular Filtration Rate. Adv Physiol Educ 34: 97-105.
Hamid, H. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Program Pascasarjana Unimed.
Hansiswani, K. (2000). Model Pembelajaran Pengemas Awal (Advance Organizer) dalam Implementasi Kurikulum Sejarah di Sekolah Dasar yang Menggunakan Aspek Berpikir. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Herlanti, Y. (2008). Using Participation Learning Model In Training of Teacher and Teaching of Students Teacher (Penerapan Model Pembelajaran Roda Pesertaan pada Pelatihan Guru dan Pengajaran Calon Guru), Makalah diajukan pada Simposium Puslijaknov 11-14 Agustus 2008, http://www.puslijaknov.org.
Jackson, M., and Nancy, B. S. (2000). Student Motivation and Internet Technology: Are Students Empowered to Learn Science?. Journal of Research in Science Teaching. Vol. 37, No. 5, PP. 459-479.
Kinchin, I. M. (2000) Concept Mapping in Biology. Journal of Biological Education. 34 (2).
96
Lubis, R. (2003). Penerapan Metode Pemetaan Konsep dalam Pembelajaran Fisika SMU. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Luthan, Y. (1998). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Menggunakan Model Advance Organizer di Sekolah Dasar 123/IV Kotamadya Jambi. Laporan Penelitian Jambi: UP3SD UKMP-SD Dirjen Dikti.
Mahmuddin. (2009). Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran (Mind Mapping). http://astutiamin.wordpress.com. September 2012
Mayer, R. E. (1979). Twenty years of research on advance organizers: Assimilation theory is still the best predictor of results. Instructional Science.
Meagher, T. (2009). Looking Inside A Students’ Mind: Can An Analysis of Student Concept Maps Measure Changes in. Electronic Journal of Science Education.
Mill, H. R. (2000). Teaching and training. A handbook for instructors, 3th edn. London, Macmillan.
Novak, J. D. (1980). New trends in biology Teaching. Science Education.
Novak, J. D. (1990). Concept maps and vee diagrams: Two metacognitive tools for science and mathematics education. Instructional Science 19: 29-52.
Nuraini, Y. (2003). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Nyabwa, R. A. (2005). Effect of advance organizer on form three students mathematics self-concept and performance in commercial arithmetic in selected secondary school in Nakuru district. Unpublished masters thesis, egerton university, Njoro.
O’Day, D.H. (2006). Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations. CBE-Life Sciences Education. Vol. 5, 255-263
O’Day, D.H. 2007. The value of animations in biology teaching: a study of long term memory retention. CBE-Life Science Education, 6: 217-223.
97
Oloyede, O, I. (2011). A Meta-analysis of Effects of the Advance Organizers on Acknowledgment and Retention of Senior Secondary School (SSS) Chemistry. Int. J. Edu. Sci, 3(2): 129-135.
Palmer, David. (2005). A Motivational View of Constructivist-informed Teaching. International Journal of Science Education. Vol. 27, No. 15, pp. 1853-1881.
Sabri, A. H. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching.
Sadiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Shih, C. C., and Julia, G. (2001). Web-Based Learning: Relationships among Student Motivation, Attitude, Learning Styles, and Achievement. Journal of Agricultural Education. Volume 42, Issue 4.
Shihusa, H., and Keraro, F. N. (2009). Using Advance Organizers to Enhance
Students’ Motivation in Learning Biology. Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education, 2009, 5(4), 413-420.
Shroff, R. H., and Douglas, R. V. (2009). Assessing the Factors Deemed to Support Individual Student Intrinsic Motivation in Technology Supported Online and Face-to-Face Discussions. Journal of Information Technology Education. Volume 8.
Slavin, E. R. (1997). Educational Psychology: Theory and practice (5th ed). Boston: Allyn and Bacon Company.
Subagyo, R. (1998). Pengaruh Advance Organizer dan Postorganizer terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Sekolah Dasar PPS IKIP Malang. Tesis. Malang: PPs-IKIP Jakarta.
Sudjana. (2002). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.
Suparno, A. S. (2000). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dikti Depdiknas.
Supini. (2010). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
98
Tanner, K., Chatman, L.S., and Allen, D. (2003). Approaches to Cell Biology Teaching: Cooperative Learning in the Science Classroom-Beyond Students Working in Groups. Cell Biology Education. Vol. 2, 1-5.
Trautwein, U., Oliver, L., Marsh, H. W., Olaf, K., and Jurgen, B. (2006). Tracking, Grading, and Student Motivation: Using Group Composition and Status to Predict Self-Concept and Interest in Ninth-Grade Mathematics. Journal of Educational Psychology. Vol. 98, No. 4, 788-806.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media.
Villalon, J., and Calvo, R. A. (2011). Concept Maps as Cognitive Visualizations of Writing Assignments. Educational Technology & Society, 14 (3), 16-27.
Yunus, A. S., and Wan Zah Wan Ali. (2009). Motivation in the Learning of Mathematics. European Journal of Social Sciences. Vol. 7, No. 4.