• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS ICT DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS ICT DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SUMBER

BELAJAR BERBASIS

ICT

DALAM

PROSES

PEMBELAJARAN

DI

PERGURUAN TINGGI

R.

Mursid

Abstrak

Kreatilitas dosen dalam bersinergi dengan teknolog-teknolog pembelajaras di era kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat dimungkinkan untuli mengemas bahan ajar

dalam lbrmat digital yang interaktif dengan fasilitas dukungan multimedia. Salah satunya adalab melalui pengembalgar proses p€mbe.lajaran yang hovatif deDgan pemanfaatan IC1. Peningkatan kualitas pombelajaran di perguruan tinggi dalam upaya peningkatan mutu dosen

daa mahasiswa melalui pengembangan kultur pembelajaran inovatif dan treatif melalui pemanfaatan sumber belajar berbasis ICT dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Teknologi Pendidikan, dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicarikan pemecahannya melalui aplikasi teknologi pendidikan. Upaya panecahan permasalahan pendidikan terutama masalah kualitas p,embelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan berbagai sumber belqjar dan penggunaan media pernbetqjaran yang

berfungsi sebagai alat bantu dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Beberapa aplikas-i Teknotogi Pendidikan yang dapat dijadikan altematifuntuk dipilih dapat metalui; pimanfaatan sumber belajar, penggunaan multimedia presentasi, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pembelajamn lDteraktif Berbasis Komputq (CBI), pengembang0 Srandor

()perational Procedur (SOP) untuk Pembelajaran prakikum, dan p€manfaatan Intemet sebagai

Sumber belajar.

Kata Kunci: Sumber Belajar, ICT, Pembelajaran

Latar

Belakang

Perkembangan

teknologi

informasi

beberapa tahun belakangan

ini

berkembang

dengan

kecepatan

yang

sangat

tinggi,

mengubah paradigma masyarakat dalam

mencari dan mendapatkan informasi, yang

tidak lagi

terbatas

pada informasi

surat

kabar, audio

visual

dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang

salah

satu

diantaranya

melalui

jaringan lntemet.

Era

informasi

yafig

perkemba

ngannya didukung

ICT

(Information,

Communication

ond

Technologt) menyebabkan masa depan semakin penuh

dengan dinamika

perubahan

bahkan

ketidakpastian.

Menyikapi situasi

yang

demikian,

maka setiap

manusia

perlu

dipersiapkan

agar memiliki

kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian itu. Bruoe

Mcpherson,

dkk

(1986)

mengingatkan

bahwa

manusia

perlu

dibekali

dangan

kemampuan

mengelola

ketidakpastian

(managing uncertointy

competency).

Kemampuan

tersebut

perlu

ditumbuh

kembangkan

sejak

dini

melalui

proses

pendidikan yang holistik dan betkelanjutan.

Saat

ini ICT

sudah

menjadi

kebutuhan

yang

utama bahkan

tulang

punggung bagi penyelenggarmn pendidikan

di perguruan tinggi (PT). Secara umum, PT

dapat

dikategorikan

sebagai

institusi berukuran besar,

jika

diukur dari

jumlah

mahasisw4

pegawai (dosen

dan

non-dosen), jumlah kegiatan pada suatu satuan

raktu, jumlah gedung dan ruang

dll.

Untuk institusi besar, pengembangan, pengelolaan

sarana

ICT

dan yang

menggunakannya

perlu

dirancang

dengan

baik

untuk

menjamin

agar

sarana

ICT

dapat

dimanfaatkan

secara

optimal

dan

mendatangkan

keuntungan

yang diharapkan.

PT

memerlukan sarana ICT

dasar, yaitu infrastruktur jaringan (termasuk

sarana komunikasi dan intemet) dan

sistem-sistem

informasi.

Selain

itu,

untuk menunjang kegiatan

Tri

Dharma Unimed,

juga memerlukan sarana

ICT

lain untuk e-Education, e-Re se arch, e-Society,

dll.

Salah satu tantangan utama dalam

(2)

MAJALAH ILMIAH BINA TEKNIK VoL1o No.3 , Desember 2010

menciptakan sebuah

lingkungan

belajar

yang

menyediakan

mahasiswa

dengan

kemampuan

kogttitif

untuk

melakukan analisis, sintesis dan membuat kesimpulan

dari topik

yang diberikan

(Reigeluth

&

Moore, 1999). Salah satu pendekatan untuk

mewujudkan

impian

ini

adalah

dengan

menggunakan

teknologi untuk

mengubah suasana

kuliah

dari pasif

menjadi

aktif,

serta student

friendly

(Felder,

&

Brent, 2001). Usaha

ini

telah

dilakukan dengan

berusaha untuk mengubah suasana belajar yang berfokus pada pembelajaran menjadi

kombinasi

dari

learner, browledge

dan

assesment-centered yang menekankan pada

hubungan

kolaborasi mahasiswa

dan mendorong terwujudnya komunitas yang profesional.

Salah satu bidang

yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi

ini

adalah

bidang pendidikan, dimana pada dasamya

pendidikan merupakan

suatu

proses

komunikasi

dan

informasi

dari

dosen

kepada mahasiswa yang

berisi

informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi,

media

sebagai sarana penyajian

ide,

gagasan dan materi pendidikan serta peserta

didik itu sendiri (Oetomo dan Priyogutomo,

2004),

beberapa

bagian

unsur

ini

mendapatkan sentuhan

media

teknologi

informasi, sehingga mencetuskan lahimya

ide tentarg e-learnr'rg (Utomo, 200 I )

Salah satu dari tuntutan dosen dalam

karakteristik mahasiswa yang diajar. Oleh karena

itu

pengembangan bahan ajar yang menarik merupakan keharusan agar prosos

pembelajaran

tidak

berlangsung dengan

menjemukan.

Sumber belajar pada bahan

ajar

yang

didefinisikan

sebagai bahan-bahan

atau materi pelajaran yang disusun secara

sistematis

yang

digunakan

dosen

dan

mahasiswa

dalam

proses

pembelajaran,

menuntut kemampuan seorang dosen untuk melakukan proses pembelajaran yang dapat

meningkatkan daya tarik kepada mahasiswa

sehingga

kinerja

pembelajaran

dapat

tercapai pada kondisi optimal. Dalam hal

ini

kreatifitas dosen

amat

diperlukan.

Kreatifitas dosen dalam bersinergi dengan

teknolog-teknolog pembelajaran

di

era

kemajuan bidang teknologi informasi dan

komunikasi sangat

dimungkinkan untuk mengemas bahan ajar dalam format digital

yang

interaktif

dengan fasilitas dukungan

multimedia. Salah satunya adalah melalui pengembangan proses pembelajaran yang

inovatif dengan pemanfaatan

ICT.

tnovasi

bahan ajarlmedia

pembelaj

aran

berbasis

ICT

yang

dimaksud adalah

bentuk

atau

model pembelajaran yang merupakan hasil

dari inovasi dan pengembangan bahan ajar menjadi media pembelajaran yang menitik

beratkan pada penggunaan komputer. Pengembangan Pembelajaran Teknologi

Multimedia

Berbasis

ICT

Dosen masa depan harus mampu

proses

pembelajaran

agar

terjadi

menyikapi

semakin akrabnya mahasiswa

pembelajaran

yang

inovatif, interaktif,

dengan

perangkat

ICT

mutakhir

dan

efektif,

efisien

dan memiliki

daya

tarik

luwesnya

arus informasi.

Mau

tak

mau

belajar harus mampu

memilih

media

dosen harus meredifinisi peran

mereka,

pembelajaran

yang

sesuai

dengan

model pembelajaran, dan bahan pelajaran

karakteristik bidang

studi

dan

mahaiswa

yang

menekankan

pentingnya

serta permasalahan belajar yang dihadapi

di

kontekstualitas,

diversivitas,

dan

bangku

perkuliahan. Seorang

dosen

fleksibilitas.

ICT

tidak

hanya

sekedar

disamping mampu memilih media,

idealnya membantu doserL

tapi

hampir

bisa

juga

mampu bersinergi dan bekerja

sama

menggantikan

dosen, karena

dapat

dengan

teknolog-teknolog pembelajaran dirancang

sebagai

"dosen

bantt'

unttk

dalam mengembangkan bahan ajar

sebagai

pelaksanaan pembelajaran

melalui

media

sumber

belajar menjadi

media

teks, audio, video dan animasi yang terpadu

pembelajaran

yang

sesuai

dengan dan

dikemas

dalam suatu

paket

media
(3)

Pengembangan Sumber Belaiar Berbasis ICT Dalam proses pemb€lajaran Di ...

interaktif

berbasis komputer.

Inilah

yang disebut terknologi multimedia.

Dalam

pemanfataannya Teknologi

multimedi4 dapat dibagi dalam tiga teknis pemakaian,

yaitu

perorangan (personall,

kelompok terbatas

(Local Area

Network),

dan

Terbuka (Internasional

NetworMlntentetryide

Area

Network).

Alasan

yang

memperkuat

pentingya teknologi multimedia, adalah karena semua

sisi

kehidupan

kita

sudah disentuh oleh

digitalisme

sehingga

ICT

sendiri

bukan

hanya sebagai

alat tetapi

sudah menjadi materi dalam semua materi pelajaran yang

menang tidak mungkin masih diceramahi.

Teknologi multimedia

pendukung utama kons€p belajar terbuka dan belajar

berbasis

aneka

stmfur

(resource based

learding), dimana kegiatan belajar

di

kampus

harus

memberikan

pengalaman

langsung

(honds

on

experience)

dalarn

memanfaatkan

teknologi

canggih

dalam

proses pembelajaran.

Teknologi multimedia

dalam

pembelajaran

dapat

dikatakan

sebuah

model belajar mandiri terbuka

konsep

belajar terbuka

di

kampus atau berbasis

aneka sumber (resource based learning)

akan mengubah

fungsi

dosen

di

kelas

-yang

tidak

hanya

satu-satunya sumber

belqlar dan dapat mengembangkan metode mengajar

di

kelas. Konsep belajar terbuka artinya dosen tidak hanya mempunyai suatu sumber belajar

(buku) dan

satu metode (ceramah) tetapi

dapa

mehkukan

variasi

dalam

pembelaj aran sehingga mahasiswa menjadi

aktif.

Sumber

belajar

terbuka

bisa bersumber

dari

(l)

internet,

(2)

radio, (3)

televisi,

(4)

tape recorder,

(5) CD

player,

(6)

komputer,

(6)

laboratorium

alam (masyarakat) dan sejenisnya..

Perencanaaan

dan

Pemanfaatan

Pembelajaran

yang

terintegrasi

dengan

Teknologi Multimedia Dalam pembelajaran

di kelas, kita kenal dangan adanya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP),

maka

satu

diantara langkah

yang

perlu ditambahkan adalah analisis

materi

yang

akan diajarkan

yaitu untuk

menentukan

media

mana saja

yang

dapat digunakan

untuk

pembelajaran

di

kelas,

hasilnya

dalam bentuk; (1) teks (tulisan/modul), (2) suxa (sound, audio),

Q)

ganrbar (ficture\,

(4)

gambar bergerak

(video), dan

(S)

ganbar tiuaa (animas).

Pembelaj

aran

berbasis

ICT

pada

multimedia

membantu

membuat

lingkungan

belajar

mahasiswa

yang menyenangkan @utler, 2000; peled, 2000).

Multimedia

akan

menjadikan

proses

pembelajaran

lebih

atraktif. Survei

yang

dilakukan

di PT

terhadap

prosei pembelajaran berbasis

ICT

menunjukkan

bahwa sebagian besar

(lebih dart

gOyO

mahasiswa

setuju bahwa

teknologi

multimedia

yang

sudah digunakan secara

intensif

sejak tahun 2003

telah meningkatkan keterserapan materi ajar.

Peranan

Sumber

Belajar

dalam

Proses Pembelaj aran Berbasis

ICT

Salah

satu

kompetensi

proses

belajar

mengajar

bagi

seorang pengajar

adalah

keterampilan

mengajak

dan

membangkitkan mahasiswa

berpikir

kritis.

Kemampuan itu didukung oleh kemampuan

pengajar

dalam

menggunakan sumber belajar dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan

media

ajar.

(Daniel, Jos,l986).

Strategi

mengajar

menurut

Muhibbin

Syah

(2002\,

didefiniskan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian

rupa untuk

mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi mengajar

ini

mecakup beberapa tahapan,

seperti;

(l)

Strategi perumusan sasaran proses belajm mengajar

(PBM),

yang

berkaitan dengan

strategi yang akan digunakan oleh pengajar

dalam

menentukan

pola

ajr

untuk

mencapai sasaran

PBM;

(2)

Strategi

perencanaan

proses

belajar

mengajar,

berkaitan

dengan

langlah-langkah

pelaksanaan mencapai sasaran yang telah

ditetapkan.

Dalam tahap

ini

termasuk

perencanaan tentang media ajar yang akan

(4)

Mr'"JALAH ILMIAH BINATEKNIK V,I.1O. No.3 , Des€nbe.2O1O

pernbelajaran,

berhubungan

dengan

numerik (Baisoeti,

1998). Kenyataan

ini

pendekaan

sistern

pembelajaran

yang

menunjukan bahwa peran komputer akan

benar-benar sesuai dengan pokok

bahasan

menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar, materi

ajar,

terutama

dalam

penataan

kemampuan

Dalarn

pelaksanaannyq

teknik

berfikir,

bemalar

dan

pengambilan penggunaan dan pemanfaatan media turut

memberikan

andil

yang

besar

dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM,

karena pada dasamya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat

bantu dan media sebagai sumber belajar

bagi mahasiswa (Dj arnaruh, 2002; 137).

Media

ini

berdasarkan jenisnya

dikelompokkan

ke

dalam beberapa jenis:

(l)

media auditif, yaitu media yang hanya

mengandalkan

kemampuan

suara

saja,

seperti tape recorder; (2) media visual, yaitu

media

yang

hanya

mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual; (3) media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis media

ini

mempunyai kemampuan

yang

lebih

baik,

dan media

ini

dibagi

ke

dalam dua

jenis;

(a)

audiovisual

diam.

yang menampilkan suara dan visual diam, seperti

film

sound slide; dan (b) audiovisual gerak,

yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti

fiLn,

video

cassete

dan

VCD.

Djamarah (2002).

Peranan

dosen

sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dalam penganbangan kegiatan

belajar

mahasiswq

dosen harus

dapat

mefimsitng dan memberikan dorongan serta

rcinforcement

untuk

mendinamisasikan potensi mahasisw4 menumbuhkan aktivitas dan kereativitas sehingga

te{adi

dinamika di dalam proses pembelajaran.

Komputef mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

(IPTEK)

yang

menoakup

tuto\

tutee

dan

,ook

dalam implementasi dan aplikasi bidang

itnu

lain maupun dalam pengembangan

IPTEK

itu

sendiri.

Hal ini

dipertegas oleh BJ Habibie bahwa dewasa

ini

tidak

ada satu disiplin

ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan

cara berfikir

analitis,

matematis,

dan

keputusan

dalam

era

persaingan yang

sangat kompetitif.

Kompetensi Dosen dalam Pengembangan Bahan Pembelajaran Berbasis

ICT

Kompetensi

dosen

dalam

pembelajaran

ada

tiga

kompetensi dasar

yang

harus

dimiliki

dosen

untuk menyelenggarakan model panbelaj aran

e-leaming;

(1)

kemampuan

untuk

membuat desain instruksion

al

(instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis

yang

dituangkan

dalam

rencana

p€mbelajaran;

(2)

penguasaan

TIK

dalam pembelajaran

yakni

pemanfaatan internet

sebagai sumber pembelajaran dalam mngka mendapatkan materi ajar yang

up

to

date

dan berkualitas dan

(3)

penguasaan materi

pembelajaran

(subject

metter)

sesuai

dengan bidang keahlian yang

dimiliki.

LangkahJangkah

kongkrit

yang

harus

dilalui oleh

dosen

dalam

pengembangan bahan pembelajaran adalah

mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan

disajikan setiap

pertemuan,

menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai

dengan

tujuan

instruksional

dan

pencapainnya

sesuai dengan

indikator-indikator yang telah

ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang

menarik mungkin dalam bentuk

power

point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar mahasiswa

lebih tertarik

dengan

materi yang

akan

dipelajari serta diberikan

latihan-latihan

sesuai dengan

kaedah-kaedah evaluasi

pembelajaran

sekaligus

sebagai

bahan

evaluasi kemajuan mahasiswa.

Bahan

pengayaan

(additional

matter) hendaknya diberikan

melalui link

ke

situs-situs sumber belajar yang ada

di

intemet

agar

mahasiswa

mudah mendapatkannya. Setelah bahan tersebut selesai maka secara

teknis

dosen tinggal
(5)

Pengembangan Sumber Belaiar Berbasis ICT Dalam Prcses Pembelajaran Di ...

mqtg-upload ke sit\s

eJedrnw

ymg

|f,ldl

dibuat.

Dalam

denetapan

kualitas pembelajaran dengan menggunakan model

e-leaming

telah

dikembangkan

oleh lelrtbaga Sualitatiye Standards Scholarship

Assessed:

An

Evaluation

of

the

Professoriate

yang

dikembangkan oleh

Glassick,

Huber

and

Maeroff,

(2005), dengan indikator-indikator instnrmen yang

telah

dikembangkan

meliputi:

kejelasan

tujuan

pembelajaran,

persiapan

bahan

pembelajaran

yang

cukup,

penyiapan

metoda belajar yang sesuai, menghasilkan

hasil pembelajaran yang signifikan positif;

efektifitas dalam mempresentasikan bahan

pembelajaran serta umpan balik yang

kritis

dari peserta didik. Beberapa hal yang perlu

dicermati

dalam

menyelenggarakan

program eJearuing

/

digital

classroom

adalah dosen menggunakan

intemet

dan

email untuk berinteraksi dengan mahasiswa

untuk

mengukur

kemajr.ran

belajar

mahasisw4 mahasiswa mampu mengatur

waktu

belajar,

dan

pengaturan efektifitas pemanfaatan

intemet dalam ruang

multi

media.

Dengan mencermati perkembangan

teknologi informasi

dalam

dunia

pendidikan

dan

beberapa

komponen

p€nting

yang

perlu

disiapkan

serta

pengalaman dosen

dan

mahasiswa dalam mengembangkan program e-leaming maka

ptogrxn

eJeatw'zg

di

kampus

Unimed

bukanlah suatu hayalan belaka

bahkan

sesegera mungkin untuk diwujudkan.

bahan tercetak. Adanya perubahan dalam

bidang teknologi

khususnya

teknologi informasi, membawa paradigma baru pada

learning matterial dan Leaming Method.

Produk

ICT

dewasa

ini

telah memberikan altematif berupa bahan belajar

yang dapat

digunakan

dan

diakses oleh

peserta

didik

yang tidak

dalam

bentuk

kertas

namun berbentuk

CD,

DVD,

Flashdisk,

dll.

lnti

dari

bahan tersebut adalah berupa pro grun/ software yang dapat dimanfaatkan apakah sekedar mengambil data, membacq download bahkan sampai

berinteraksi

antara

progam

dengan

mahasiswa

dan guru

/dosen

dengan

memanfaatkan komputer sebagai perangkat

utama.

Dalam

terminologi

teknologi

pembelajaran

konsep tersebut

dikenal

dengan

istilah

pembelajaran

berbasis

komputer

atau

CBI

(Comp*er

Based

Instruction). Dalam hal

ini

komputer tidak hanya dimaknai sebagai

ilmu

yang harus

dipelajari mahasiswa (computer as scierrce)

namun

komputer sebagai

alat

yang membantu

untuk

mempebelaj

ari

berbagai

materi pelajaran (computer as tools).

Karakteristik

CBI:

(l)

representasi

isi.

pembelajaran

interaktif

tidak

sekedar

memindahkan teks dalam buku, atau modul

menjadi

pembelajaran

interaktif

,

tetapi

materi

diseleksi

yang

betul-betul

repesentatif

untuk dibuat

pembelajaran

interaktif. misalnya

khusus

materi

yang

perlu

terdapat

unsur

animasi,

video,

simulasi,

demonstrasi

dan

games, mahasiswa tidak hanya membaca teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses

menyerupai proses

yang

sebenarnya,

sehingga

mempermudah

pemahaman

dengan

biaya yang

relatif lebih

rendah

dibanding langsmg pada objek nyata; (2) visualisasi dengan video dua dimensi, tiga

dimensi

dan

animasi.

Materi

dikemas secara

multi

media

terdapat didalamnya

teks,

animasi, sound

dan video

sesuai

tuntutan materi. Teknologi

2D

dan

3D dengan kombinasi teks akan mendominasi

kemasan materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan materi-materi

yang

sifatnya Penggunaan

Interaktif

Bahan

Pembelajaran

Berkembangnya ilmu dan teknologi, membawa perubahan

pula

pada learntng

matterial

atau bahan belajar.

Sebelum

berkembangnya teknologi komputer bahan

belajr

yang pokok digunakan dalam dunia

pendidikan adalah

semua

yang

bersifat

Prin

ed

Matterial,

seperti

halnya

bukq

modul,

makalah, majalah, koran, tabloid,

jumal, hand

out

liflet,

buklet

dan
(6)

MAJALAH ILMIAH BINA TEKNIK VoL1o I'1o.3 , D9s€,mber 2010

aplikatifl

berproses,

sulit

terjangkau,

kan

motivasi

dan

ketertarikan mahasiswa berbahaya apabila langsung

diperaktekan,

pada program.

memiliki tingkat

keakurasian

tinggi. -

Mengembangkan

prinsip

S"U

Misalnya

proses perakitan mesin,

proses

Evaluation pembelajaran interaktif berbasis

terjadinya

hujan,

proses per€daran

damh

Web

juga

menyediakan

fasilitas

dimana pada

tubuh,

perubahan

wujud

benda

dll.

mahasiswa

dapat melatih

kemampuan

dengan

logika yang

sama

dapat

dibuat

dalam penguasaan materi dengan menjarvab

dengan teknologi animasi;

(3)

soal-soal yang telah disediakan. Mahasiswa menggunakan

wama

yang

penuh/menarik

juga dapat melihat skor hasil belajar yang

dan

grapik

dengan resolusi

yang

tinggi.

diperoleh. Program

akan

menyediakan

Tampilan berupa template

dibuat

dengan

fasilitas dimana

mahasiswa

dapat

Teknologi

Rekayasa

Digital

dengan

mengulangi mernpelajari materi

jika

score

resolusi

tinggi

t*api

support untuk

setiap belum

maksimal.

Khusus

untuk

type

spech sistem komputer. Tampilan

yang

pembelajaran

Drills,

program

dirancang menarik dengan memperbanyak image

dan

dengan

lebih

banyak

menyuguhkan soal

objek

sesuai

tuntutan

materi,

akan

latihan

untuk

mengasah

kemampuan

meningkatkan

ketertarikan

mahasiswa

mahasiswa,

terhadap

materi

pembelajaran,

tidak

e-Learning

berarti

pembelajaran

membuat

jenuh,

bahkan

metryenangkan.

dengan

menggunakan

jasa

bantuan

Penggunaan template banyak warna

untuk

perangkat elektronikq khususnya perangkat mahasiswa pra-sekolah dan SD

cenderung

komputer (Soekartawi, 2003). Karena itu

e-lebih

disukai

sesuai dengan

tingkat

learning sering disebut

juga

dengan on-line

perkembangannya;

dan

(4)

Tipe-tipe

course.

Dalam

berbagai

literature

e-pembelaj aran yang bervariasi.

learning

tidak

dapat

dilepaskan

dari

Variasi type

pembelajaran

sesuai

jaringan

lnternet, karena

media

ini

yang

dengan

kajian

teori

dalam

"Compater

dijadikan sarana

untuk

penyajian

ide

dan

Based Instruction

"

atau CBI, yakni 4

type

gagasan pembelajaran.

Namun

dalam pembelajaran:

tipe

pembelajaran

tutorial,

perkembangannya masih dijumpai kendala

tipe

pembelajaran

simulasi,

tipe

dan

hambatan

untuk

mengaplikasikan pembelajaran permainar/games,

dan

tipe

sistem eJearning ini, antara lain : (a) Masih pembelajaran lafihan

(drills).

Penggunaan

kurangrya

kemampuan

menggunakan

type

ini

dapat dirancang secara

terpisah

lntemet sebagai sumber pembelajaran; (b)

atau

kolaboratif

diantara

ketigany4

Biaya yang diperlukan masih relativ mahal disesuaikan dengan

tuntutan

materi

dan untuk

tahap+ahap

awal;

(c)

Belum permintaan pembuatan. memadainya perhatian dari berbagai pihak

Respon

Pembelajaran

dan

terlradap pembelajaran melalui Intemet dan Penguatan Pembelajaran interaktif

berbasis

(d)

Belum

mernadainya

infrastruktur Web memberikan respon terhadap

stimulus

pendukung

untuk

daerah-daerah tertentu yang diberikan oleh mahasiswa pada

saat

(Soekartawi, 2003).

mengoperasikan program. Komputer telah

diprogram dengan menyediakan data

based

Pemanfaatan

Sumber

Belajar

melalui

terhadap

kemungkinan

jawaban

yang

Internet Berbasis

ICT

diberikan oleh mahasiswa. Selain itu setiap

Pada

studinya tentang

tujuan

respon dimungkinkan

untuk

diberikan

pemanfaatan

ICT

di

beberapa

PT penguatan (reinforcemen) secara

otomatis

terkernuka

di

Amerika,

Alavi

dan Gallupe yang telah terprogram, penguatan

terhadap

(2003)

sebagai sumber belajar,

yaitu

(1)

jawaban benar dan salah

dari mahasiswa.

memperbaiki competitiye

positioning;

(2) Reinforcemen diberikan

untuk

meningkat

meningkatkan

brand

image;

(3)

mening

katkan

kualitas

pembelajaran

dan
(7)

Pengembangan Sumber Belajar Bebasis ICT Dalam proses pembelaiaren Di ...

pengajaran;

(4)

meningkatkan kepuasan

mahasiswa;

(5)

meningkatkan pendapatan;

(6)

memperluas

basis

mahaslswa; (7)

meningkatkan

kualitas

pelayanan;

(8)

mengurangi

biaya

operasi;

dan

(9)

mengembangkan produk dan layanan baru,

Sumber belajar intemet diperlukan

untuk pembelajaran dengan menggunakan

teks,

grafilg

video dan

juga

audio secara

bersamaan. lntemet juga dapat menjangkau

student

di

mana saja tanpa memperhatikan

tempat

dan

waktu.

Internet

dapat

memberikan layanan video walaupun tidak

sebagus videotape,

TV

ataupun CD-ROM. Intemet dapat berinteraksi secara real time,

tapi tidak

sebaik seperti telepon ataupun

video

konverensi.

Intemet

dapat

memberikan

informasi

secara

tekstual,

tEtapi tidak selengkap buku atau majalah.

Tetapi

mengapa

saat

ini

Intemet

sangat diperlukan?

Jawabannya karena

Intemet mempunyai beberapa keunggulan

dibandingan

media lain.

Intemet mengkombinasikan kelebihan

dari

media lain sehingga penyampaian video dan suara

lebih

baik dari

buku,

lebih

interaktif dari

videotape

dan

seperti halnya

CDROM, Internet dapat menghubungkan orang dari berbagai tempat dengan mudah dan cepat.

Keuntungan

yang

lain,

Intemet

bukan hanya media penyampai tetapi

juga

dapat

sebagai content provider. Oleh karena itu

tidak

dapat dipungkiri bahwa

lntemet merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini.

Materi

suatu pelajaran merupakan

kombinasi

dari

beberapa elemen, antara

lain:

textual material, simulation models,

exercises,

problems,

dan

feedback

information,

dll.

Tiap

tipe dari

materi tersebut dapat dijelaskan dan disampaikan

dalam

beberapa

cara.

Hal

yang

harus

diperhatikan

dalam

penyampaian suatu

materi

oleh

penyelenggara

adalah

selengkap apa materi

yang

diberikan ke

student

sehingga menimbulkan

respek

kepada student terhadap informasi tersebut

dan

seberapa

jauh

materi

tersebut dapat

mensupport keinginan

student

untuk

menerima atau memahami instruksi yang diharapkan?

Berikut

adalah beberapa hal

yang dapat dilakukan dalam proses belajar

melalui

Intemet: Information

servers

(manual, bll/r'u, expositiow, bibtiographies,

programs,

dll.),

Distribusi

materi

pendidikan (texts,

programs).

Kurikulum,

bimbingan

pelajaran

dan latihan

dalam

benfitk

hypertext

format,

Implementasi

collaborative

work

(dynamic

hypertext,

conferencing systen, co-writing), Qrcstion

&

Answering, Antarmuka

ke lokal

klien

(simulasi, programming

erryironments,

tutors, dll.)

Dalam

hal

disain

lingkungan

belajar.

Membentuk lingkungan

belajar artinya

membentuk

suatu

lingkungan

yang

merupakan

proses

penyampaian

suatu

sumber

materi

dan

bagaimana strategi

komunikasi yang digunakan antara dosen

dan mahasiswa atau antara mahasiswa itu

sendiri dalam suatu

proses

belajar.

Komunikasi

dapat

dilakukan

dengan

beberapa

cara

antara

lain

melalui videoconference,

email, chatting,

atatpun melalui telepon.

Keputusan

untuk

menentulian desain

web, email

yang digunakan, juga

menginstall sistem

manejemen

kursus

merupakan

hal

yang

terpenting

dalam pembentukan lingkungan

belajar.

Desain

proses

yang

dilahrkan

penyelenggara

pendidikan

dapat

mengikuti

cara

konvensional: Menentukan

karakteristik

group

stadent,

Spesifikasi

keinginan

student,

Identifikasi

subyek

materi

dan

aktivitas

penilaian,

Menentukan strategi

pengajaran,

Desain sumber

materi

dan

strategi

komunikasi

yang

digunakan,

Implementasi

desain dalam

bentuk

percontohan

dan

dicobakan

ke

representotive

students,

Peni4iauan dan

validasi kembali

desain,

Iwtall

and

deliver, don Monitor and review.

Kesimpulan

(8)

MAJALAH ILMIAH BINA TEKNIK Vol.lo. No.3 , Des€,mber 2010

peningkatan

mutu

dosen

dan

mahasiswa melalui pengembangan kultur pembelaj aran

inovatif

dan

keatif

melalui

pemanfaatan

sumber

belajar

berbasis

ICT

dapat

dilakukan dengan

menggunakan

pendekatan

Teknologi

Pendidikan, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicarikan pemecahannya melalui

aplikasi teknologi

pendidikan.

Upaya

pemecahan permasalahan

pendidikan

terutama masalah

kualitas

pembelajaran,

dapat ditempuh dengan cara penggunaan

berbagai sumber belajar

dan

penggunaan

media pembelajaran yang berftngsi sebagai

alat

bantu dan meningkatkan kadar hasil belajar mahasiswa.

Beberapa

aplikasi

Teknologi Pendidikan yang dapat dijadikan altematif

untuk

dipilih

adalah;

(l)

Pemanfaatan

Sumber

Belajar,

(2)

Penggunaan

multimedia

presentasi,

(3)

Penggunaan

Media

Pembelajaran,

(4)

Penggunaan

Pembelaj aran Interaktif Berbasis Komputer

(CBD,

(5)

Pengembangan

Standor

Operational

Procedur

(SOP)

untuk

Pembelajaran

Praktikum,

dan

(6)

Pemanfaatan

lntemet

sebagai

Sumber belajar.

Pengembangan

sarana

ICT

di

p€rguruan

tinggi

memerlukan perencanaan

yang

integral

dan

matang,

tidak

hanya berfokus kepada hal-hal teknis, namun juga

perancangan

sistem

pendukungrya,

termasuk

organisasi

pengelolanya,

manajemen

dan

prosedur-prosedur

baku yang terkait

dengan

pemanfaatanlCT.

Dengan

memperhatikan

masalah

dan

tantangan

yfig

adL edukasi SDM di bidang IT secara

terus-menerus

perlu

dilakukan. Selain itu,

faktor ekstemal yang menjadi penghambat pemanfaatan maupun pengembangan ICT

juga perlu diperhatikan dan dicari solusinya yang optimal.

Selain

infrastruktur

jaringan

dan

sistem

informasi terpadu,

PT

juga memerlukan sarana

ICT

lainnya

untuk

mendukung kegiatan

Tri

Dharma

PT,

seperti perangkat

lunak

pembelajaran,

e-Learning,

eresearch,

komunikasi

multimedia

(teleainference,

multimedia messaging), perpustakaan

digital,

dll.

Jika

infrasruktur

jaringan stabil,

"kuat"

dan

memadai maka pengembangan sarana

ini

tidak akan terkendala.

Optimalisasi

pemanfaatan

IT

itu

memerlukan

mel*.

information technologt

literacy semua sivitas akademika,

Program-program

untuk

meningkatkan

melek

IT

harus

dilakukan

Unimed

untuk

meningkatkan

k4abilitas

end-user

yang merupakan syamt untuk optimalisasi untuk meningkatkan kinerja.

Daftar Pustaka

Alavi,

M.,

dan

Gallupe,

R

B.

Using Information Technology

in

Leaming:

Case

Studies

in

Business

and

Management

Education

Programs.

Academy

of

Management Learning

and Education, 2(2\, 139-153 . 2003 .

Baisoeti.

Komputer

dan

Pendidikan. Yogyakarta. 1998.

Butlo,

J.

C..

Is

the

Internet

Helping

to

Create

Leaming

Environments

Campus

Wide

Information Systems,

17(2),4448.2000.

Felder,

R.M.

dan

R.

Brent.

"Effective

Strategies

for

Cooperatiye Learning.

"

Joumal

of

Cooperation

&

Collaboration

in

College

Teaching

10, no. 2, pp.

63{9.

2001.

Daniel,

Jos.,

Belajar dan

Pembelajaran, Jakara : Rineka Cipta. 1986.

Djamarah,

Syaiful

B

dan Zain,

Aswan. Strategi Belqjar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. 2002.

Horton,

William. Desigting

Web Based

Training,

John Wiley

&

Son

lnc.

usA.2000.

Moertini, Varonica

5.,

Pengembangan

Sistem

dan

Sqrana

Tekrnlogi

Informasi untuk

Perguruan

Tinggi

Indonesia,

Rapat

Umum

Anggota

APTIK, Bandung, l0-12 Maret. 2008.

Peled,

A.

Bringing

the

lntemet

and

Multimedia Revolution

to

the
(9)

Pengembangan Surnber Eelaiar Berbasis ICT Dalam pro€as pembelaiaran Oi ...

Classroom.

Carnpus-Wide

Slmreto.

Betajar

dan

Faltor-fataor

yang

Infomratim

System$

l7(l),

16-22.

blenpengff,iti, Rineka,

iipta,

2000.

-

Jakarra. 1988.

Reigelutla CJ\,{., dan J. Moorc,

'Copitive

Syah, Muhibbin. psikotogi

pendidikan education and the cognitive

domain."

dengot

penfukatm

Brrz.

Bandung :
(10)
(11)

-*

l""n*j

DAFTARISI

lGta PanganEr.. HAI.IIAXi

1. Penge.ddiar Adadif

Ha

Si$em Robdika pada Tedhologi trdusti

Pinafi

1-1

5-9

lo-t5

16-fr-31

32-tf

2, PagEruh Freh.E{Ii tuus Terfladap lrragnitxb lmperxhipe.tahdlan s,frr

electoda Batang

3.

ndia,

eH<tomagnetik Dad AH etetGonik Dan Etst(|ya BEi

Kes$et

ireningl€tl€n Mutu Perdlrikan

.lorrga

4

Pembuatan Biodiesel 810 dan B20 Turunan Minyak tGcang Tanah

Melalui Proses Ranses Terifikasi Dengan

lGtdijKOH

J,/€lksa

5. Gedung Pasca Bakar Estimasi Kekuatan Siisa Dan Teknologi perbaikamya Rot

dd

Butu-Bu,et-6. Dasar Merancarq Bangurlan Gedung Tahan Gerpe

Padaungan

z. Syarat Teknis Perencanaan Jalan Raya dan Fakbr

yam

Mempengaruhi l(onsfuksi Jalan

8- P_erkembangan Sumber Bdajar Berbasis ICT Dabm proses perbd4aran

d

Per$n an'l'inggi

38

-{4

{5-53

9.

Api(ai

Telsrobgi Pernbdajaran dan pr6Dek pertembaman

femUqi

nemUapran Masa Depan

5a-59

,O.

Kepemirfi

n

lG@

Sd(oHt dalam i/tenirElGilGn Kuanh Sumben aya

llaria

fi

SUK
(12)

,i

MfiA}ALAFI

BL}WIAFI

BIIIAIEKIIIK

RATTII*.I}A*

TffihHIC

TE]N,EWENS

TwEffiRjT'

IffiIAs*

TIII'

REDAKSI

aenor

unrvl#lniegea

naan lGtua penyundng

Prof.Dr. Abdut lhmtd K,

f,pd

(O.tan Fakults T.knlk Un}I.r.lt.3

lt

god

f,.d.n)

:

SeloetarE ponyuntng

Dl!. Sompuma Pe]angln Angln, ,pd

.

(Pembantu O.k!n

I

F.kultrs Tsknlk UntveElta! t{agorl odan) penyuntry

Dr.. Sull.tlawlk ]3lh, lit.pd

Ol!, H.z.tlel P..rdbu, M.Fd Or. Supdyento, .T Dl!.

Suhem.n,

,Pd

h. Rrtl Lyllna A Luth.r,

ll.sc

Pohyunung Ahli

Glno

tb

ono,

,Sc.,Ed.S.,ph.D (Fekuttas Teknlk UniveGlt

.

itegerl fodan)

Sutsrto, .Sc..Ph,D

(Fakultar Teknlk Unlverllt8 Neg$i yoglrkarta) Ahm.d Sonlhall

KH,

A,ph.D

(Ftkult,3 T.lorik Un vorsit.3 ,leger, tl.feng)

Dr.

unoto,1{.pd

(Fekuttas Teknlk Universltas og€d Suarabaya) Dlt. Abdul lil.nan, IrA

(Fskultas Toknik UnlveBttas }l€gerl

ak$.r]

D6aln eovel DrB. R. lruEid, S.T,, .pd

Bagl.n Admlnlstrasllsekr€tadat

Dla, il|. Rajagukguk Ng8$man

Alamat Redabl : Fakult

!

Toknlk untvslllt

!

Nagsrl iturtsn Jl, wlem tsk ndar par.] v fedrn 2ozill Tolp. (06t) 602C071; F.x ((OOt) 6611002; E,tlett :

ftuitmedav.hoo.com

, o'S€ma tulis8tr dalam nqialah nrnixh BirE Telo& FEh{Us Telmik Udy€rsit s Negui Medm bukan

menpatan oerniun siko dsn D€odq8t Tin

redalsi

(13)

PENoANTAR, REDAKSI

Assalamwlaikum

Wr.

lUb dan salam

sejahtera

bagi

kita

semua

Syfur

Alhandullilah

derEan

Pahnad

dan

lhrunia

Allah

SWT telah terbit

t4qjalah

ilmiah

BINA

T€KNIK

Vol-10

l,lo 3, Desember

tahun

20fi.

Peaerintah

terus

menerus

berusaha

untuk

meningl<atkon

ktnlitas

pendidilan

nelalui

berbagai

progrdn

salah satunya

adaloh

Progran

Pendidikan

Berlorakter

Penddilan

yang

sudah dfuenal

sejak

Sudi

Utomo

ini

selcarargr

me4jadi

nodel

pendidikan

yang

dignlokkan

oleh pemerinfah

pusaf naupun daerah

dalam rangka

nen$u

pendidikan

bernartabat.

Sebagai

seorang

pendidik

narilah

kita

selalu

nenammlcan budaya

berkepribodian

yang

baik

kepada

atnk

bangsa

ini

Pada

ferbiton

lali

ini

redaksi

menerbitkan

sebonyok 10 tulisan

Staf

Pergajor

yang

lerdn

4

btdary

kelistrilan.

3

brdang

penbartgdan

jalan

dan

ged,ng

yarg

hin

bidory

penbelqjaran, dan Kepeninpinan

Kepala

Sekolah

Yong

kesenua

tulisan

masih

dalon

kawasan

pendtdikan teknologi

dan

kejuruan.

Terokhir senoga

isi

nqjalah

ilniah

BINA

TEKNfiK

ini

bertrnnfaot

dan dapot

dimanfaatkan

untuk

nenanbah

pengetahuan

dan

pencerahan

dalam

bidang

pndidtlan

teknologi

dan

kejurwn

Sekian

sahm

dari

redal<.ti

Wa b

i I

lah

i

Ta

uf

i

k

ll/a lh

idayah

Wassalanuh

laikun

warah

natu

I

lahi

wabaralotuh

Ifassa

lam
(14)

PENGEMBANGAN SUMBER

BELAJAR BERBASIS

ICT

DALAM

PROSES

PEMBELAJARAN

DI

PERGURUAN TINGGI

R.

Mursid

Abstrak

Kreatilitas dosen dalam bersinergi dengan teknolog-teknolog pembelajaras di era kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat dimungkinkan untuli mengemas bahan ajar

dalam lbrmat digital yang interaktif dengan fasilitas dukungan multimedia. Salah satunya adalab melalui pengembalgar proses p€mbe.lajaran yang hovatif deDgan pemanfaatan IC1. Peningkatan kualitas pombelajaran di perguruan tinggi dalam upaya peningkatan mutu dosen

daa mahasiswa melalui pengembangan kultur pembelajaran inovatif dan treatif melalui pemanfaatan sumber belajar berbasis ICT dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Teknologi Pendidikan, dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicarikan pemecahannya melalui aplikasi teknologi pendidikan. Upaya panecahan permasalahan pendidikan terutama masalah kualitas p,embelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan berbagai sumber belqjar dan penggunaan media pernbetqjaran yang

berfungsi sebagai alat bantu dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Beberapa aplikas-i Teknotogi Pendidikan yang dapat dijadikan altematifuntuk dipilih dapat metalui; pimanfaatan sumber belajar, penggunaan multimedia presentasi, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pembelajamn lDteraktif Berbasis Komputq (CBI), pengembang0 Srandor

()perational Procedur (SOP) untuk Pembelajaran prakikum, dan p€manfaatan Intemet sebagai

Sumber belajar.

Kata Kunci: Sumber Belajar, ICT, Pembelajaran

Latar

Belakang

Perkembangan

teknologi

informasi

beberapa tahun belakangan

ini

berkembang

dengan

kecepatan

yang

sangat

tinggi,

mengubah paradigma masyarakat dalam

mencari dan mendapatkan informasi, yang

tidak lagi

terbatas

pada informasi

surat

kabar, audio

visual

dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang

salah

satu

diantaranya

melalui

jaringan lntemet.

Era

informasi

yafig

perkemba

ngannya didukung

ICT

(Information,

Communication

ond

Technologt) menyebabkan masa depan semakin penuh

dengan dinamika

perubahan

bahkan

ketidakpastian.

Menyikapi situasi

yang

demikian,

maka setiap

manusia

perlu

dipersiapkan

agar memiliki

kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian itu. Bruoe

Mcpherson,

dkk

(1986)

mengingatkan

bahwa

manusia

perlu

dibekali

dangan

kemampuan

mengelola

ketidakpastian

(managing uncertointy

competency).

Kemampuan

tersebut

perlu

ditumbuh

kembangkan

sejak

dini

melalui

proses

pendidikan yang holistik dan betkelanjutan.

Saat

ini ICT

sudah

menjadi

kebutuhan

yang

utama bahkan

tulang

punggung bagi penyelenggarmn pendidikan

di perguruan tinggi (PT). Secara umum, PT

dapat

dikategorikan

sebagai

institusi berukuran besar,

jika

diukur dari

jumlah

mahasisw4

pegawai (dosen

dan

non-dosen), jumlah kegiatan pada suatu satuan

raktu, jumlah gedung dan ruang

dll.

Untuk institusi besar, pengembangan, pengelolaan

sarana

ICT

dan yang

menggunakannya

perlu

dirancang

dengan

baik

untuk

menjamin

agar

sarana

ICT

dapat

dimanfaatkan

secara

optimal

dan

mendatangkan

keuntungan

yang diharapkan.

PT

memerlukan sarana ICT

dasar, yaitu infrastruktur jaringan (termasuk

sarana komunikasi dan intemet) dan

sistem-sistem

informasi.

Selain

itu,

untuk menunjang kegiatan

Tri

Dharma Unimed,

juga memerlukan sarana

ICT

lain untuk e-Education, e-Re se arch, e-Society,

dll.

Salah satu tantangan utama dalam

dunia

pendidikan sekarang

ini

adalah
(15)

MAJALAH ILMIAH BINA TEKNIK VoL1o No.3 , Desember 2010

menciptakan sebuah

lingkungan

belajar

yang

menyediakan

mahasiswa

dengan

kemampuan

kogttitif

untuk

melakukan analisis, sintesis dan membuat kesimpulan

dari topik

yang diberikan

(Reigeluth

&

Moore, 1999). Salah satu pendekatan untuk

mewujudkan

impian

ini

adalah

dengan

menggunakan

teknologi untuk

mengubah suasana

kuliah

dari pasif

menjadi

aktif,

serta student

friendly

(Felder,

&

Brent, 2001). Usaha

ini

telah

dilakukan dengan

berusaha untuk mengubah suasana belajar yang berfokus pada pembelajaran menjadi

kombinasi

dari

learner, browledge

dan

assesment-centered yang menekankan pada

hubungan

kolaborasi mahasiswa

dan mendorong terwujudnya komunitas yang profesional.

Salah satu bidang

yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi

ini

adalah

bidang pendidikan, dimana pada dasamya

pendidikan merupakan

suatu

proses

komunikasi

dan

informasi

dari

dosen

kepada mahasiswa yang

berisi

informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi,

media

sebagai sarana penyajian

ide,

gagasan dan materi pendidikan serta peserta

didik itu sendiri (Oetomo dan Priyogutomo,

2004),

beberapa

bagian

unsur

ini

mendapatkan sentuhan

media

teknologi

informasi, sehingga mencetuskan lahimya

ide tentarg e-learnr'rg (Utomo, 200 I )

Salah satu dari tuntutan dosen dalam

karakteristik mahasiswa yang diajar. Oleh karena

itu

pengembangan bahan ajar yang menarik merupakan keharusan agar prosos

pembelajaran

tidak

berlangsung dengan

menjemukan.

Sumber belajar pada bahan

ajar

yang

didefinisikan

sebagai bahan-bahan

atau materi pelajaran yang disusun secara

sistematis

yang

digunakan

dosen

dan

mahasiswa

dalam

proses

pembelajaran,

menuntut kemampuan seorang dosen untuk melakukan proses pembelajaran yang dapat

meningkatkan daya tarik kepada mahasiswa

sehingga

kinerja

pembelajaran

dapat

tercapai pada kondisi optimal. Dalam hal

ini

kreatifitas dosen

amat

diperlukan.

Kreatifitas dosen dalam bersinergi dengan

teknolog-teknolog pembelajaran

di

era

kemajuan bidang teknologi informasi dan

komunikasi sangat

dimungkinkan untuk mengemas bahan ajar dalam format digital

yang

interaktif

dengan fasilitas dukungan

multimedia. Salah satunya adalah melalui pengembangan proses pembelajaran yang

inovatif dengan pemanfaatan

ICT.

tnovasi

bahan ajarlmedia

pembelaj

aran

berbasis

ICT

yang

dimaksud adalah

bentuk

atau

model pembelajaran yang merupakan hasil

dari inovasi dan pengembangan bahan ajar menjadi media pembelajaran yang menitik

beratkan pada penggunaan komputer. Pengembangan Pembelajaran Teknologi

Multimedia

Berbasis

ICT

Dosen masa depan harus mampu

proses

pembelajaran

agar

terjadi

menyikapi

semakin akrabnya mahasiswa

pembelajaran

yang

inovatif, interaktif,

dengan

perangkat

ICT

mutakhir

dan

efektif,

efisien

dan memiliki

daya

tarik

luwesnya

arus informasi.

Mau

tak

mau

belajar harus mampu

memilih

media

dosen harus meredifinisi peran

mereka,

pembelajaran

yang

sesuai

dengan

model pembelajaran, dan bahan pelajaran

karakteristik bidang

studi

dan

mahaiswa

yang

menekankan

pentingnya

serta permasalahan belajar yang dihadapi

di

kontekstualitas,

diversivitas,

dan

bangku

perkuliahan. Seorang

dosen

fleksibilitas.

ICT

tidak

hanya

sekedar

disamping mampu memilih media,

idealnya membantu doserL

tapi

hampir

bisa

juga

mampu bersinergi dan bekerja

sama

menggantikan

dosen, karena

dapat

dengan

teknolog-teknolog pembelajaran dirancang

sebagai

"dosen

bantt'

unttk

dalam mengembangkan bahan ajar

sebagai

pelaksanaan pembelajaran

melalui

media
(16)

Pengembangan Sumber Belaiar Berbasis ICT Dalam proses pemb€lajaran Di ...

interaktif

berbasis komputer.

Inilah

yang disebut terknologi multimedia.

Dalam

pemanfataannya Teknologi

multimedi4 dapat dibagi dalam tiga teknis pemakaian,

yaitu

perorangan (personall,

kelompok terbatas

(Local Area

Network),

dan

Terbuka (Internasional

NetworMlntentetryide

Area

Network).

Alasan

yang

memperkuat

pentingya teknologi multimedia, adalah karena semua

sisi

kehidupan

kita

sudah disentuh oleh

digitalisme

sehingga

ICT

sendiri

bukan

hanya sebagai

alat tetapi

sudah menjadi materi dalam semua materi pelajaran yang

menang tidak mungkin masih diceramahi.

Teknologi multimedia

pendukung utama kons€p belajar terbuka dan belajar

berbasis

aneka

stmfur

(resource based

learding), dimana kegiatan belajar

di

kampus

harus

memberikan

pengalaman

langsung

(honds

on

experience)

dalarn

memanfaatkan

teknologi

canggih

dalam

proses pembelajaran.

Teknologi multimedia

dalam

pembelajaran

dapat

dikatakan

sebuah

model belajar mandiri terbuka

konsep

belajar terbuka

di

kampus atau berbasis

aneka sumber (resource based learning)

akan mengubah

fungsi

dosen

di

kelas

-yang

tidak

hanya

satu-satunya sumber

belqlar dan dapat mengembangkan metode mengajar

di

kelas. Konsep belajar terbuka artinya dosen tidak hanya mempunyai suatu sumber belajar

(buku) dan

satu metode (ceramah) tetapi

dapa

mehkukan

variasi

dalam

pembelaj aran sehingga mahasiswa menjadi

aktif.

Sumber

belajar

terbuka

bisa bersumber

dari

(l)

internet,

(2)

radio, (3)

televisi,

(4)

tape recorder,

(5) CD

player,

(6)

komputer,

(6)

laboratorium

alam (masyarakat) dan sejenisnya..

Perencanaaan

dan

Pemanfaatan

Pembelajaran

yang

terintegrasi

dengan

Teknologi Multimedia Dalam pembelajaran

di kelas, kita kenal dangan adanya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP),

maka

satu

diantara langkah

yang

perlu ditambahkan adalah analisis

materi

yang

akan diajarkan

yaitu untuk

menentukan

media

mana saja

yang

dapat digunakan

untuk

pembelajaran

di

kelas,

hasilnya

dalam bentuk; (1) teks (tulisan/modul), (2) suxa (sound, audio),

Q)

ganrbar (ficture\,

(4)

gambar bergerak

(video), dan

(S)

ganbar tiuaa (animas).

Pembelaj

aran

berbasis

ICT

pada

multimedia

membantu

membuat

lingkungan

belajar

mahasiswa

yang menyenangkan @utler, 2000; peled, 2000).

Multimedia

akan

menjadikan

proses

pembelajaran

lebih

atraktif. Survei

yang

dilakukan

di PT

terhadap

prosei pembelajaran berbasis

ICT

menunjukkan

bahwa sebagian besar

(lebih dart

gOyO

mahasiswa

setuju bahwa

teknologi

multimedia

yang

sudah digunakan secara

intensif

sejak tahun 2003

telah meningkatkan keterserapan materi ajar.

Peranan

Sumber

Belajar

dalam

Proses Pembelaj aran Berbasis

ICT

Salah

satu

kompetensi

proses

belajar

mengajar

bagi

seorang pengajar

adalah

keterampilan

mengajak

dan

membangkitkan mahasiswa

berpikir

kritis.

Kemampuan itu didukung oleh kemampuan

pengajar

dalam

menggunakan sumber belajar dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan

media

ajar.

(Daniel, Jos,l986).

Strategi

mengajar

menurut

Muhibbin

Syah

(2002\,

didefiniskan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian

rupa untuk

mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi mengajar

ini

mecakup beberapa tahapan,

seperti;

(l)

Strategi perumusan sasaran proses belajm mengajar

(PBM),

yang

berkaitan dengan

strategi yang akan digunakan oleh pengajar

dalam

menentukan

pola

ajr

untuk

mencapai sasaran

PBM;

(2)

Strategi

perencanaan

proses

belajar

mengajar,

berkaitan

dengan

langlah-langkah

pelaksanaan mencapai sasaran yang telah

ditetapkan.

Dalam tahap

ini

termasuk

perencanaan tentang media ajar yang akan

digunakan;

(3)

Strategi pelaksanaan proses
(17)

Mr'"JALAH ILMIAH BINATEKNIK V,I.1O. No.3 , Des€nbe.2O1O

pernbelajaran,

berhubungan

dengan

numerik (Baisoeti,

1998). Kenyataan

ini

pendekaan

sistern

pembelajaran

yang

menunjukan bahwa peran komputer akan

benar-benar sesuai dengan pokok

bahasan

menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar, materi

ajar,

terutama

dalam

penataan

kemampuan

Dalarn

pelaksanaannyq

teknik

berfikir,

bemalar

dan

pengambilan penggunaan dan pemanfaatan media turut

memberikan

andil

yang

besar

dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM,

karena pada dasamya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat

bantu dan media sebagai sumber belajar

bagi mahasiswa (Dj arnaruh, 2002; 137).

Media

ini

berdasarkan jenisnya

dikelompokkan

ke

dalam beberapa jenis:

(l)

media auditif, yaitu media yang hanya

mengandalkan

kemampuan

suara

saja,

seperti tape recorder; (2) media visual, yaitu

media

yang

hanya

mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual; (3) media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis media

ini

mempunyai kemampuan

yang

lebih

baik,

dan media

ini

dibagi

ke

dalam dua

jenis;

(a)

audiovisual

diam.

yang menampilkan suara dan visual diam, seperti

film

sound slide; dan (b) audiovisual gerak,

yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti

fiLn,

video

cassete

dan

VCD.

Djamarah (2002).

Peranan

dosen

sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dalam penganbangan kegiatan

belajar

mahasiswq

dosen harus

dapat

mefimsitng dan memberikan dorongan serta

rcinforcement

untuk

mendinamisasikan potensi mahasisw4 menumbuhkan aktivitas dan kereativitas sehingga

te{adi

dinamika di dalam proses pembelajaran.

Komputef mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

(IPTEK)

yang

menoakup

tuto\

tutee

dan

,ook

dalam implementasi dan aplikasi bidang

itnu

lain maupun dalam pengembangan

IPTEK

itu

sendiri.

Hal ini

dipertegas oleh BJ Habibie bahwa dewasa

ini

tidak

ada satu disiplin

ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan

cara berfikir

analitis,

matematis,

dan

keputusan

dalam

era

persaingan yang

sangat kompetitif.

Kompetensi Dosen dalam Pengembangan Bahan Pembelajaran Berbasis

ICT

Kompetensi

dosen

dalam

pembelajaran

ada

tiga

kompetensi dasar

yang

harus

dimiliki

dosen

untuk menyelenggarakan model panbelaj aran

e-leaming;

(1)

kemampuan

untuk

membuat desain instruksion

al

(instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis

yang

dituangkan

dalam

rencana

p€mbelajaran;

(2)

penguasaan

TIK

dalam pembelajaran

yakni

pemanfaatan internet

sebagai sumber pembelajaran dalam mngka mendapatkan materi ajar yang

up

to

date

dan berkualitas dan

(3)

penguasaan materi

pembelajaran

(subject

metter)

sesuai

dengan bidang keahlian yang

dimiliki.

LangkahJangkah

kongkrit

yang

harus

dilalui oleh

dosen

dalam

pengembangan bahan pembelajaran adalah

mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan

disajikan setiap

pertemuan,

menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai

dengan

tujuan

instruksional

dan

pencapainnya

sesuai dengan

indikator-indikator yang telah

ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang

menarik mungkin dalam bentuk

power

point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar mahasiswa

lebih tertarik

dengan

materi yang

akan

dipelajari serta diberikan

latihan-latihan

sesuai dengan

kaedah-kaedah evaluasi

pembelajaran

sekaligus

sebagai

bahan

evaluasi kemajuan mahasiswa.

Bahan

pengayaan

(additional

matter) hendaknya diberikan

melalui link

ke

situs-situs sumber belajar yang ada

di

(18)

Pengembangan Sumber Belaiar Berbasis ICT Dalam Prcses Pembelajaran Di ...

mqtg-upload ke sit\s

eJedrnw

ymg

|f,ldl

dibuat.

Dalam

denetapan

kualitas pembelajaran dengan menggunakan model

e-leaming

telah

dikembangkan

oleh lelrtbaga Sualitatiye Standards Scholarship

Assessed:

An

Evaluation

of

the

Professoriate

yang

dikembangkan oleh

Glassick,

Huber

and

Maeroff,

(2005), dengan indikator-indikator instnrmen yang

telah

dikembangkan

meliputi:

kejelasan

tujuan

pembelajaran,

persiapan

bahan

pembelajaran

yang

cukup,

penyiapan

metoda belajar yang sesuai, menghasilkan

hasil pembelajaran yang signifikan positif;

efektifitas dalam mempresentasikan bahan

pembelajaran serta umpan balik yang

kritis

dari peserta didik. Beberapa hal yang perlu

dicermati

dalam

menyelenggarakan

program eJearuing

/

digital

classroom

adalah dosen menggunakan

intemet

dan

email untuk berinteraksi dengan mahasiswa

untuk

mengukur

kemajr.ran

belajar

mahasisw4 mahasiswa mampu mengatur

waktu

belajar,

dan

pengaturan efektifitas pemanfaatan

intemet dalam ruang

multi

media.

Dengan mencermati perkembangan

teknologi informasi

dalam

dunia

pendidikan

dan

beberapa

komponen

p€nting

yang

perlu

disiapkan

serta

pengalaman dosen

dan

mahasiswa dalam mengembangkan program e-leaming maka

ptogrxn

eJeatw'zg

di

kampus

Unimed

bukanlah suatu hayalan belaka

bahkan

sesegera mungkin untuk diwujudkan.

bahan tercetak. Adanya perubahan dalam

bidang teknologi

khususnya

teknologi informasi, membawa paradigma baru pada

learning matterial dan Leaming Method.

Produk

ICT

dewasa

ini

telah memberikan altematif berupa bahan belajar

yang dapat

digunakan

dan

diakses oleh

peserta

didik

yang tidak

dalam

bentuk

kertas

namun berbentuk

CD,

DVD,

Flashdisk,

dll.

lnti

dari

bahan tersebut adalah berupa pro grun/ software yang dapat dimanfaatkan apakah sekedar mengambil data, membacq download bahkan sampai

berinteraksi

antara

progam

dengan

mahasiswa

dan guru

/dosen

dengan

memanfaatkan komputer sebagai perangkat

utama.

Dalam

terminologi

teknologi

pembelajaran

konsep tersebut

dikenal

dengan

istilah

pembelajaran

berbasis

komputer

atau

CBI

(Comp*er

Based

Instruction). Dalam hal

ini

komputer tidak hanya dimaknai sebagai

ilmu

yang harus

dipelajari mahasiswa (computer as scierrce)

namun

komputer sebagai

alat

yang membantu

untuk

mempebelaj

ari

berbagai

materi pelajaran (computer as tools).

Karakteristik

CBI:

(l)

representasi

isi.

pembelajaran

interaktif

tidak

sekedar

memindahkan teks dalam buku, atau modul

menjadi

pembelajaran

interaktif

,

tetapi

materi

diseleksi

yang

betul-betul

repesentatif

untuk dibuat

pembelajaran

interaktif. misalnya

khusus

materi

yang

perlu

terdapat

unsur

animasi,

video,

simulasi,

demonstrasi

dan

games, mahasiswa tidak hanya membaca teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses

menyerupai proses

yang

sebenarnya,

sehingga

mempermudah

pemahaman

dengan

biaya yang

relatif lebih

rendah

dibanding langsmg pada objek nyata; (2) visualisasi dengan video dua dimensi, tiga

dimensi

dan

animasi.

Materi

dikemas secara

multi

media

terdapat didalamnya

teks,

animasi, sound

dan video

sesuai

tuntutan materi. Teknologi

2D

dan

3D dengan kombinasi teks akan mendominasi

kemasan materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan materi-materi

yang

sifatnya Penggunaan

Interaktif

Bahan

Pembelajaran

Berkembangnya ilmu dan teknologi, membawa perubahan

pula

pada learntng

matterial

atau bahan belajar.

Sebelum

berkembangnya teknologi komputer bahan

belajr

yang pokok digunakan dalam dunia

pendidikan adalah

semua

yang

bersifat

Prin

ed

Matterial,

seperti

halnya

bukq

modul,

makalah, majalah, koran, tabloid,

jumal, hand

out

liflet,

buklet

dan

sebagainya yang semuanya menggunakan

(19)

MAJALAH ILMIAH BINA TEKNIK VoL1o I'1o.3 , D9s€,mber 2010

aplikatifl

berproses,

sulit

terjangkau,

kan

motivasi

dan

ketertarikan mahasiswa berbahaya apabila langsung

diperaktekan,

pada program.

memiliki tingkat

keakurasian

tinggi. -

Mengembangkan

prinsip

S"U

Misalnya

proses perakitan mesin,

proses

Evaluation pembelajaran interaktif berbasis

terjadinya

hujan,

proses per€daran

damh

Web

juga

menyediakan

fasilitas

dimana pada

tubuh,

perubahan

wujud

benda

dll.

mahasiswa

dapat melatih

kemampuan

dengan

logika yang

sama

dapat

dibuat

dalam penguasaan materi dengan menjarvab

dengan teknologi animasi;

(3)

soal-soal yang telah disediakan. Mahasiswa menggunakan

wama

yang

penuh/menarik

juga dapat melihat skor hasil belajar yang

dan

grapik

dengan resolusi

yang

tinggi.

diperoleh. Program

akan

menyediakan

Tampilan berupa template

dibuat

dengan

fasilitas dimana

mahasiswa

dapat

Teknologi

Rekayasa

Digital

dengan

mengulangi mernpelajari materi

jika

score

resolusi

tinggi

t*api

support untuk

setiap belum

maksimal.

Khusus

untuk

type

spech sistem komputer. Tampilan

yang

pembelajaran

Drills,

program

dirancang menarik dengan memperbanyak image

dan

dengan

lebih

banyak

menyuguhkan soal

objek

sesuai

tuntutan

materi,

akan

latihan

untuk

mengasah

kemampuan

meningkatkan

ketertarikan

mahasiswa

mahasiswa,

terhadap

materi

pembelajaran,

tidak

e-Learning

berarti

pembelajaran

membuat

jenuh,

bahkan

metryenangkan.

dengan

menggunakan

jasa

bantuan

Penggunaan template banyak warna

untuk

perangkat elektronikq khususnya perangkat mahasiswa pra-sekolah dan SD

cenderung

komputer (Soekartawi, 2003). Karena itu

e-lebih

disukai

sesuai dengan

tingkat

learning sering disebut

juga

dengan on-line

perkembangannya;

dan

(4)

Tipe-tipe

course.

Dalam

berbagai

literature

e-pembelaj aran yang bervariasi.

learning

tidak

dapat

dilepaskan

dari

Variasi type

pembelajaran

sesuai

jaringan

lnternet, karena

media

ini

yang

dengan

kajian

teori

dalam

"Compater

dijadikan sarana

untuk

penyajian

ide

dan

Based Instruction

"

atau CBI, yakni 4

type

gagasan pembelajaran.

Namun

dalam pembelajaran:

tipe

pembelajaran

tutorial,

perkembangannya masih dijumpai kendala

tipe

pembelajaran

simulasi,

tipe

dan

hambatan

untuk

mengaplikasikan pembelajaran permainar/games,

dan

tipe

sistem eJearning ini, antara lain : (a) Masih pembelajaran lafihan

(drills).

Penggunaan

kurangrya

kemampuan

menggunakan

type

ini

dapat dirancang secara

terpisah

lntemet sebagai sumber pembelajaran; (b)

atau

kolaboratif

diantara

ketigany4

Biaya yang diperlukan masih relativ mahal disesuaikan dengan

tuntutan

materi

dan untuk

tahap+ahap

awal;

(c)

Belum permintaan pembuatan. memadainya perhatian dari berbagai pihak

Respon

Pembelajaran

dan

terlradap pembelajaran melalui Intemet dan Penguatan Pembelajaran interaktif

berbasis

(d)

Belum

mernadainya

infrastruktur Web memberikan respon terhadap

stimulus

pendukung

untuk

daerah-daerah tertentu yang diberikan oleh mahasiswa pada

saat

(Soekartawi, 2003).

mengoperasikan program. Komputer telah

diprogram dengan menyediakan data

based

Pemanfaatan

Sumber

Belajar

melalui

terhadap

kemungkinan

jawaban

yang

Internet Berbasis

ICT

diberikan oleh mahasiswa. Selain itu setiap

Pada

studinya tentang

tujuan

respon dimungkinkan

untuk

diberikan

pemanfaatan

ICT

di

beberapa

PT penguatan (reinforcemen) secara

otomatis

terkernuka

di

Amerika,

Alavi

dan Gallupe yang telah terprogram, penguatan

terhadap

(2003)

sebagai sumber belajar,

yaitu

(1)

jawaban benar dan salah

dari mahasiswa.

memperbaiki competitiye

positioning;

(2) Reinforcemen diberikan

untuk

meningkat

meningkatkan

brand

image;

(3)

mening
(20)

Pengembangan Sumber Belajar Bebasis ICT Dalam proses pembelaiaren Di ...

pengajaran;

(4)

meningkatkan kepuasan

mahasiswa;

(5)

meningkatkan pendapatan;

(6)

memperluas

basis

mahaslswa; (7)

meningkatkan

kualitas

pelayanan;

(8)

mengurangi

biaya

operasi;

dan

(9)

mengembangkan produk dan layanan baru,

Sumber belajar intemet diperlukan

untuk pembelajaran dengan menggunakan

teks,

grafilg

video dan

juga

audio secara

bersamaan. lntemet juga dapat menjangkau

student

di

mana saja tanpa memperhatikan

tempat

dan

waktu.

Internet

dapat

memberikan layanan video walaupun tidak

sebagus videotape,

TV

ataupun CD-ROM. Intemet dapat berinteraksi secara real time,

tapi tidak

sebaik seperti telepon ataupun

video

konverensi.

Intemet

dapat

memberikan

informasi

secara

tekstual,

tEtapi tidak selengkap buku atau majalah.

Tetapi

mengapa

saat

ini

Intemet

sangat diperlukan?

Jawabannya karena

Intemet mempunyai beberapa keunggulan

dibandingan

media lain.

Intemet mengkombinasikan kelebihan

dari

media lain sehingga penyampaian video dan suara

lebih

baik dari

buku,

lebih

interaktif dari

videotape

dan

seperti halnya

CDROM, Internet dapat menghubungkan orang dari berbagai tempat dengan mudah dan cepat.

Keuntungan

yang

lain,

Intemet

bukan hanya media penyampai tetapi

juga

dapat

sebagai content provider. Oleh karena itu

tidak

dapat dipungkiri bahwa

lntemet merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini.

Materi

suatu pelajaran merupakan

kombinasi

dari

beberapa elemen, antara

lain:

textual material, simulation models,

exercises,

problems,

dan

feedback

information,

dll.

Tiap

tipe dari

materi tersebut dapat dijelaskan dan disampaikan

dalam

beberapa

cara.

Hal

yang

harus

diperhatikan

dalam

penyampaian suatu

materi

oleh

penyelenggara

adalah

selengkap apa materi

yang

diberikan ke

student

sehingga menimbulkan

respek

kepada student terhadap informasi tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Judul skripsi : Pengaruh Culture Shock Terhadap Kemampuan Adaptasi Mahasantri Di Tinjau Dari Regional (Jawa dan Non Jawa) Di Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly Universitas

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan wawasan global warga negara antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan VCT analisis nilai dilema

Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa, (1) profitabilitas (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), (2) keputusan investasi

Klaim sepihak, apabila Saudara/i katakan bahwa Sersan adalah seorang yang kurang cerdas dibandingkan dengan Saudara yang dalam naungan IPDN.. Mohon untuk tidak sepotong-potong

Portofolio yang dinilai meliputi: kualifikasi akademik; pendidikan dan pelatihan; pengalaman mengajar; perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; penilaian dari atasan

Memiliki Peralatan Pendukung sebagaimana tercantum pada format III5. memperoleh skor 

(untuk konstruksi dimana pegas ditumpu pada kedua ujungnya), dengan panjang. 2L dan beban di tengah 2W, seperti yang ditunjukkan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi