110 DAFTAR PUSTAKA
Agung J., D., & Matulessy, A. (2012) Kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual dan agresivitas pada remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 1, 99-104
Agustian, A. (2001). Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual (ESQ). Jakarta: Rineka Cipta
Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri. Bandung: PT. Refika Aditama.
Ali, M. & Asrori, M. (2004). Psikologi remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Anggriawan, Fiddy. (2014). BNN: Penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar meningkat. diakses tanggal 20 Juli 2014. dalam http://news.okezone.com/read/2014/05/22/337/988742/bnn-penyalahgunaan-narkoba-di-kalangan-pelajar-meningkat.
Aprilia, F. (2013). Hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku Kenakalan remaja pada siswa SMA Negeri 1 Grobogan. Skripsi, Universitas Negeri Semarang
Aprilia, N. & Indrijati H. (2014). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku tawuran pada remaja laki-laki yang pernah terlibat tawuran di SMK 'B' Jakarta. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan,3, 1-11
Aroma, I. & Suminar, D. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1, 1-6
Atmasasmita, R. (1985). Problem-problem kenakalan anak atau remaja. Bandung:Armiko
111 --- (2013). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
--- (2014). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bacon, A., Hannah, & James. (2014) Sex differences in the relationship between sensation seeking, trait emotional intelligence and delinquent behavior. The Journal of Forensic Psychiatry & Psychology, 25, 673–683.
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall
BKKBN, (2013). Remaja dan permasalahannya jadi perhatian dunia.
diakses tanggal 20 Juli 2014 dalam
http://ntb.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=67 3&ContentTypeId=0x01003DCABABC04B7084595DA36 4423DE7897
Budiono. (2004). Statistika untuk penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Castillo, R., Salguero, J.M., Fernández-Berrocal P. & Balluerka N. (2013). Effects of an emotional intelligence intervention on aggression and empathy among adolescents. Journal of adolescent, 36. 883-892
Coombs, R. (2005). Family therapy review. Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Cooper, R. K., & Sawaf, A. (2002) Executive EQ: kecerdasan emosi dalam kepemimpinan dan organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
112 Darokah, M., & Safaria T. (2005). Perbedaan tingkat religiusitas, kecerdasan emosi, dan keluarga harmonis pada kelompok pengguna napza dengan kelompok non-pengguna. Humanitas: Indonesian Psychological, 2, 89-101
DeFrain, J., & Stinnett N. (2003). Family strengths. International encyclopedia of marriage and family. dalam http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3406900165.html
---. (2008). Creating a strong family: American family strengths inventory. University of Nebraska–Lincoln
DeFrain, J. & Asay, S. M. (2007). Strong families around the world: an introduction to the family strengths perspective. dari: http://mfr.haworthpress.com by The Haworth Press, Inc. All
Fatchurahman, M. & Pratikto P. (2012) Kepercayaan diri, kematangan emosi, pola asuh orang tua demokratis dan kenakalan remaja. Jurnal Persona, 1. 77-87
Fitiasari, N. (2008). Efektivitas pelatihan asertivitas untuk menurunkan dorongan melakukan kenakalan remaja pada siswa SMA. Tesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Pascasarjana UGM.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: UNDIP
Goleman, D. (2002). Emotional intelligence: mengapa EI lebih penting dari pada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama..
---. (2005). Kecerdasan emosional untuk mencapai puncak prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
---. (2007). Working with emotional intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
113 ---. (2003). Psikologi remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Gunarsa, S. D., & Y. Gunarsa. (1995). Psikologi praktis: anak remaja dan keluarga. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia.
Halima Bin Ali. (2013). Hubungan antara religiusitas dengan kenakalan remaja pada siswa SMA Negeri I Tibawa Kabupaten Gorontalo. eprints.ung.ac.id
Hurlock. (1980). Psikologi perkembangan (suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan). Jakarta: Penerbit Erlangga
Irmawati, S & Kurniawan (2008). Hubungan antara keluarga harmonis dengan kecenderungan kenakalan remaja pada siswa Kelas XI SMA Al Islam I Surakarta. Naskah Publikasi.
Kartono, K. (1990). Psikologi anak (psikologi perkembangan). Bandung: Mandar Maju.
---. (2003). Patologi sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada
---. (2012). Patologi sosial 2 kenakalan remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Lam, W.W., Rielding, R., McDowell, I., Johnston, J., & Chan, S. (2012) Perspectives on family health, happiness and harmony (3H) among Hong Kong Chinese people: a qualitative study. Health Education Research, 5, 767–779
Maria, U. (2007). Peran persepsi keharmonisan keluarga dan konsep diri terhadap kecenderungan Kenakalan remaja. Tesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Pascasarjana UGM.
114 Mayer, J. D., Salovey, P. & Caruso, D.R. (2004) Emotional intelligence:
theory, findings, and implication. Psychological Inquiry, 15. 197-215
Millatina, Hardjajani, & Priyatama. (2012). Hubungan antara religiusutas dan konsep diri dengan kecendrungan kenakalan remaja. (studi korelasi pada siswa kelas XI SMA batik 2 Surakarta). Jurnal Wacana Psikologi, 4. 1-22
Moskat,H.J., & Sorensen, K.M. (2012). Let's talk about feelings: emotional intelligence and aggression predict juvenile offense. Thesis, Whitman College.
Mqadi, L. (1994). Juvenile delinquency among secondary School children with reference to the Influence of the family. Disertation, University of Zululand Institutional Repositor.
Muawanah, L.S, Suroso & Pratikto. (2012). Kematangan emosi, konsep diri dan kenakalan Remaja. Jurnal Persona, 1, 6-14
Mulyono, B. (1984). Pendekatan analisis kenakalan remaja dan penanggulanganya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Murni, A. (2004). Hubungan Persepsi Keharmonisan keluarga dan pemantauan diri dengan kecenderungan perilaku delinkuen. Tesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Pascasarjana UGM.
Nurdin. (2009). Pengaruh kecerdasan emosional terhadap penyesuaian sosial siswa di sekolah. Jurnal Administrasi Pendidikan. 10, 86-108
Rachmawati, A. (2013). Kecerdasan emosi pada siswa yang bermasalah di sekolah. Jurnal Online Psikologi, 1, 629-643.
Rifai, M.S. (1984). Psikologi perkembangan remaja. Bandung: Bina Aksara
115 Sabri, A. (1993). Pengantar psikologi umum dan perkembangan. Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya.
Santoso, S. (2000). Buku latihan SPSS statistik parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
Santrock. (2003). Adolescence. perkembangan remaja (terjemahan). Jakarta: Erlangga
---. (2007). Remaja. Edisi 11. Jilid 2. Jakarta: Erlangga
---. (2011). Life span development. perkembangan masa Hidup. Jilid I. Jakarta: Erlangga
Saputri, E. & Naqiah, N. (2014). Hubungan interaksi sosial dan keharmonisan keluarga dengan perilaku agresif pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Baureno-Bojonegoro. Jurnal BK UNESA, 4. 375 - 382
Sarwono, S. W. (1999). Psikologi sosial: individu dan teori-teori psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka
---. (2007). Psikologi remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Segal, J. (2000). Melejitkan kepekaan emosional. Bandung: Mizan Media Utama
Setianingsih, E., Zahrotul U., & Yuwono (2006). Hubungan antara penyesuaian sosial dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan kecenderungan perilaku delinkuen pada remaja. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3, 29-35
Siegel, L., & Brandon C. W. (2011). Juvenile delinquency: The Core, 4th Edition. Belmont, California: Wadsworth, Cengage Learning
116 Soekanto. (1993). Kamus sosiologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Stein, S. J., & Book, H. E. (2002). Ledakan IQ. 15 prinsip dasar kecerdasan emosional meraih sukses. Bandung: Mizan Media Utama (MMU).
Sudarsono. (1997). Kamus konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. (1980). Psikologi pemuda. sebuah pengantar dalam perkembangan pribadi dan interaksi sosialnya. Bandung: Jemmars.
Tambunan, E. (1982). Mencegah kenakalan remaja. Bandung: Indonesia Publishing House.
Tsaousis, I. (2008). Measuring trait emotional intelligence: development and psychometric propertien of the Greek Emotional Intelligence Scale(GEIS). Journal Psychology, 15, 200-218
Weerman, F., Hoeve, M. (2012) Peers and delinquency among girls and boys: Are sex differences in delinquency explained by peer factors? European Journal of Criminology, 9(3). 228–244
Weisinger, H. (2006). Emosional intelligence at Work: pemandu pikiran dan perilaku anda untuk meraih kesuksesan. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Widayati, R., Lestari, S., & Ramli, A., Hubungan keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja. Jurnal skripsi, 1-12
Xie, Defrain, Meredith & Combs (1996) Family strengths in the people's Republic Of China. International journal of sociology of the family, 26, 17-27
117 Yulianto, Dema. (2012). Hubungan antara konsep diri dan kecerdasan emosi dengan kenakalan remaja. Skripsi. Universitas Nusantara PGRI Kediri. (dalam http://penelitian- unpkediri.blogspot.com/2014/02/hubungan-antara-konsep-diri-dan.html)
Zins, Joseph E., Bloodworth, M. R., & Weissberg, R. P.; and Walberg, Herbert J. (2003). "The scientific base linking social and emotional learning to school success." In Zins et al., Social and Emotional Learning and School Success. New York: Teachers College Press
Sumber Internet
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82.Pelajar.Te was.Siasia.karena.tawuran. Diunduh tanggal 14 Januari 2015
www.indosioar.com diunduh tanggal 15 Agustus 2014.
(http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/11/21/tahun-2013-19 pelajar-tewas-sia-sia-di-jalan). Diunduh tanggal 19 Agustus 2014
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/20/058579113/Konvoi-Kelulusan-SMA-di-Yogya-Diwarnai-Tawuran. Diunduh tanggal 19 Agustus 2014.
http://news.liputan6.com/read/722584/video-berseragam-sekolah-14-pelajar-terjaring-razia-di-blok-m) Diunduh tanggal 24 Agustus 2014.
http://www.tempo.co/read/news/2014/02/12/064553589/Tawuran-Pelajar-Tewas-dengan-Celurit-Tertancap. Diunduh tanggal 20 Januari 2015
118
http://www.jpnn.com/read/2015/03/26/294483/Deny-Parah!-Baru-Seminggu-Pacaran-Sudah-Begituan. Diunduh tanggal 27 Juni 2015