35 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Gambaran Subjek Penelitian
SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMK Negeri yang ada di Kota Salatiga. SMK Negeri 1 Salatiga terletak di Jln. Nakula Sadewa I/3 Kembangarum, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Keseluruhan siswa jurusan Tata Boga kelas X dan XI SMK Negeri 1 Salatiga 75 siswa. Adapun jumlah siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Jumlah siswa X dan XI Tata Boga
Kelas Tanggal
X Tata Boga 38 siswa
XI Tata Boga 37 siswa
Total 75 Siswa
1.2 Pelaksanaan Penelitian 1.2.1 Perijinan
36
tanggal 27 Mei 2013. Tanggal 28 Mei penulis kembali melakukan penelitian pada siswa kelas XI Tata Boga SMK N 1 Salatiga.
1.2.2 Pengumpulan Data
Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan uji instrumen pada siswa kelas X Tata Boga dan mendapatkan semua data sebanyak 38 siswa. Penelitian dilaksanakan pada hari Senin, 27 Mei 2013, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga. Dalam pelaksanaannya penulis mendapat semua data kelas X dan XI Tata Boga sebanyak 75 siswa.
Tabel 4.2
Jadwal dan Sampel Penelitian
Kelas Tanggal Waktu Jumlah
Siswa Hadir Keterangan
X Tata Boga Senin, 27 Mei
08.00-08.40 38 38
Uji instrument
dan penelitian
XI Tata Boga Selasa, 28 Mei
10.00-10.40 37 33 Penelitian
Dari tabel 4.2 hasil yang telah diperoleh sebanyak 75 siswa yang mengisi skala sikap harga diri dan perilaku heteroseksual. Sebanyak 38 siswa X Tata Boga digunakan untuk uji instrumentasi dan untuk sampel penelitian dan 37 siswa XI Tata Boga digunakan sebagai sampel penelitian.
Tabel 4.3
Jumlah siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK N 1 Salatiga berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Prosentase (%)
Laki-laki 13 17.33%
Perempuan 62 82.67%
37
Berdasarkan tabel 4.3 jumlah siswa kelas XI Tata boga SMK N 1 Salatiga sebagian besar berjenis kelamin perempuan (82.67%).
1.3 Deskripsi dan Hasil Penelitian 1.3.1 Analisis Diskriptif
1.3.1.1 Harga diri
Diskripsi harga diri siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga dikategorikan dalam 5 kategori, yakni harga diri sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun distribusi tingkat harga diri siswa kelas XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga seperti Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Harga Diri
Kategori Range Frekuensi Prosentase
%
Sangat Tinggi 89 – 96 39 52,00
Tinggi 81 – 88 13 17,33
Sedang 73 – 80 13 17,33
Rendah 65 – 72 8 10,67
Sangat Rendah 57 – 64 2 2,67
Jumlah 75 100
Mean 84,8800
Std. Deviation 9,77581
Minimum 57
Maximum 96
38 1.3.1.2 Perilaku Hetero seksual
Diskripsi perilaku seksual siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga dikategorikan dalam 5 kategori, yakni perilaku heteroseksual sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun distribusi tingkat perilaku hetero seksual siswa kelasX dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga seperti Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Heteroseksual
Kategori Range Frekuensi Prosentase
%
Sangat Tinggi 49-51 3 4,00
Tinggi 43-48 12 16,00
Sedang 37-42 13 17,33
Rendah 31-36 34 45,33
Sangat Rendah 25-30 13 17,33
Jumlah 75 100
Mean 35,6533
Std. Deviation 6,52333
Minimum 25
Maximum 51
Berdasarkan tabel 4.5 sebagian besar siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK N 1 Salatiga memiliki tingkat perilaku heteroseksual dalam kategori rendah (45,33%).
1.3.2 Analisis
Sebelum melakukan analisis korelasi, dilakukan uji normalitas data. Dalam menguji normalitas data metode yang digunakan adalah
39
Tabel 4.6 Uji Normalitas
Tests of Normality
,197 75 ,000 ,858 75 ,000
,166 75 ,000 ,933 75 ,001
HD PS
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correction a.
Dari hasil uji normalitas didapatkan data harga diri dan perilaku heteroseksual dengan sig. 0,000. Hasil penghitungan signifikan (p<0,05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data yang ada berbeda secara signifikan
dengan distribusi normal (dapat dikatakan data tidak normal) (Field, 2006).
Dengan demikian penulis dapat menggunakan statistik nonparametrik dalam pengukuran korelasinya. Metode penghitungan yang digunakan adalah korelasi Spearman’s rho yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS
(Satistical Product Service Solution) release 11.5 for windows.
Hasil korelasi harga diri dengan perilaku heteroseksual siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.7
Hubungan antara Harga diri dengan Perilaku hetero seksual
Correlations 1,000 -,232* . ,023 75 75 -,232* 1,000 ,023 . 75 75 Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N NTILES of HD
NTILES of PS Spearman's rho
NTILES of HD NTILES of PS
40
Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 11.5, maka diperoleh hasil penelitian, yaitu koefisien korelasi antara harga diri denga perilaku heteroseksual pada siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga, yaitu r = -0,232 dengan nilai p = 0,023, ( p< 0,05) yang artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dengan perilaku heteroseksual pada siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga.
Sugiyono (2009) mengategorikan tingkat koefisien korelasi tabel sebagai berikut:
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Tinggi
0,80-1,00 Sangat tinggi
Sesuai dengan pedoman tabel kriteria menurut Sugiyono (2009) di atas, skor hasil koefisien korelasi antara harga diri dengan kematangan emosi yang didapatkan melalui uji korelasi Spearman’s Rho yaitu p=-0,232 berada pada kategori rendah.
1.3.2.1 Uji Hipotesis
41
hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri
dengan perilaku hetero seksual pada siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga”, diterima. Dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi skor harga diri yang dimiliki siswa, pada saat bersamaan skor perilaku heteroseksual seksual akan semakin rendah.
1.4 Pembahasan
Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 11.5, maka diperoleh hasil penelitian, yaitu koefisien korelasi negatif antara harga diri dengan perilaku heteroseksual pada siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga, yaitu dengan r = -0,232 dengan nilai p = 0,023, yang artinya ada hubungan yang signifikan dan memiliki arah hubungan yang negatif antara harga diri dengan perilaku heteroseksual pada siswa kelas X dan XI Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga. Dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi skor harga diri yang dimiliki siswa, pada saat bersamaan skor perilaku heteroseksual seksual akan semakin rendah. Ada hubungan dengan arah negatif karena dalam penelitian ini kategori harga diri siswa pada kategori tinggi dengan prosentase 25,33%, sedangkan kategori perilaku heteroseksual pada kategori rendah dengan prosentase 28,00%.
42
Harga diri seseorang dapat menentukan bagaimana cara seseorang berperilaku dalam lingkungannya. Peran harga diri dalam menentukan perilaku ini dapat dilihat melalui proses berpikirnya, emosi, nilai, cita-cita serta tujuan yang hendak dicapai seseorang.