• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 522009013 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 522009013 BAB III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

10

3. METODE PENELITIAN 3.1Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 15 Desember 2012 sampai 31 Januari 2013. Tempat pelaksanaan di Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Tempat ini dipilih karena merupakan salah satu sentra pembuatan Rogo-Rege yang ada diwilayah Kabupaten Semarang.

3.2JenisdanMetodePenelitian

Metode yang digunakan adalah metode observasi, melalui pendekatan partisipasif. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian penjelasan tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya (Singarimbun, 1989).

3.3TeknikPengambilanSampel

Metode pengambilan sampel tempat dalam desa dengan purposive, sedangkan teknik pengambilan sempel pengrajin yakni dengan random sampling. Pengambilan secara acak berdasarkan wilayah satu dusun. Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara sebanyak 60 orang dari warga Dusun Jatisari, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang yang mampu membuat kerajinan Rogo- Rege.

3.4TeknikPengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diambil dari data primer yakni data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti melalui pengisian kuesioner oleh responden,

serta data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu seperti badan pusat statistik, kelurahan, kecamatan maupun sumber lain.

3.5Analisis Data

(2)

11

Berikut ini adalah perumusan mengenai pengukuran variabel yang dilakukan dalam penelitian yang melihat hubungan antara jumlah jam kerja yang digunakan apakah dipengaruhi oleh variabel- variabel seperti luas lahan usaha tani, jumlah tenaga kerja, pendapatan, pendidikan, umur dan jumlah anggota keluarga.

Rumus: LogY=a+b1LogX1+b2LogX2+…+b6LogX6 Keterangan:

Y = jumlah jam kerja a = konstanta

b1,b2 = koefisien regresi

X1 = luas lahan usaha tani (petani dan

keluarga)

X2 = jumlah tenaga kerja (petani dan

keluarga)

X3 = pendapatan (petani dan keluarga)

X4 = pendidikan (petani/ kepala keluarga)

X5 = umur (petani/ kepala keluarga)

X6 = jumlah keluarga

Setelah dilakukan analisis data, kemudian dilakukan pula uji signifikansi yakni uji F dan uji t, serta uji asumsi yakni uji heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokolerasi.

3.5.1 Uji Asumsi Regresi 1.) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan suatu situasi dimana terjadi hubungan linear yang eksak (sempurna) atau mendekati sempurna antara dua atau lebih peubah bebas (Xi) yang terlihat dalam model regresi. Untuk mengatasi terjadinya

multikolinieritas ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu mencari data pengamatan atau peubah bebas yang baru dan mengeluarkan suatu variabel yang menyebabkan terjadinya multikolinieritas, yaitu variabel yang mempunyai korelasi terendah terhadap Y tetap tinggi terhadap variabel bebas lainnya.

2.) Uji Heteroskedastisitas

(3)

12

Heteroskedastisitas. Untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan transformasi data residual (di log kan atau di ln kan).

3.) Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut ruang (data cross-sectional). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dengan pendekatan (rho) p. Jika p mendekati 0 maka tidak terdapat autokorelasi, jika p mendekati 1 maka ada autokorelasi positif dan jika mendekati – 1 maka ada autokorelasi negatif. Untuk mengatasi masalah autokorelasi adalah dengan memasukkan variabel lagi dari variabel terikatnya menjadi salah satu variabel bebas.

3.5.2 Uji Signifikansi 1.) Uji F

Pengujian keberartian variabel bebas secara bersama-sama digunakan uji F0,05/0,10, yaitu membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel dengan hipotesa:

H0 : bi = 0, peubah bebas tidak berpengaruh terhadap peubah tak bebas secara bersama-sama.

H1 : bi ≠ 0, peubah bebas berpengaruh terhadap peubah tak bebas secara bersama-sama.

Kriteria pengujian:

H0 ditolak jika F-hitung > F-tabel, maka peubah bebas berpengaruh terhadap

peubah tak bebas secara bersama-sama.

H0 diterima jika F-hitung < F-tabel, maka peubah bebas tidak berpengaruh

terhadap peubah tak bebas secara bersama-sama. 2.) Uji t

Dalam pengujian keberartian variabel bebas secara individu dipakai uji t dua sisi dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) dan 90% (α= 0,10) (yaitu dengan membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel dengan pengujian hipotesis:

(4)

13

H1 : bi ≠ 0, peubah bebas berpengaruh terhadap peubah tak bebas secara individu. Kriteria pengujian:

H0 ditolak jika t-hitung > t-tabel, maka peubah bebas berpengaruh terhadap

peubah tak bebas secara individu.

H0 diterima jika t-hitung < t-tabel, maka peubah bebas tidak berpengaruh

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) capaian pembelajaran adalah mampu menguasai dan menggunakan konsep,prinsip, dan prosedur kajian evolusi (2) materi

Pada era society 5.0 ini dimana hampir semua golongan manusia bisa merasakan teknologi dan ditambah dengan adanya pandemic covid-19 yang muncul akhir tahun lalu, pendidikan

Admin yang telah melakukan proses login dapat langsung menuju proses tambah template, hapus template atau ubah template Pada proses tambah template (proses 3.1.1) aliran

Memahami lebih dalam dan mengimplementasikan arsitektur Autoencoder (AE) - Dasar arsitektur Autoencoder (AE) diciptakan - Permasalahan dimensi dan dimensionality

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal

a.. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN MARET..

Peneliti melakukan penelitian dengan menyebar dua skala sekaligus, yaitu skala kenakalan remaja dan dukungan keluarga yang ditujukan kepada siswa-siswi SMP Negeri