Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
Teams Games Tournament (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR
ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X
SMKN 5 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh:
Mictra Gustiasih
0907108
PROGRAM S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
Teams Games Tournament (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR
ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X
SMKN 5 BANDUNG
Oleh Mictra Gustiasih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan
© Mictra Gustiasih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu MICTRA GUSTIASIH
0907108
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Teams Games-Tournament (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU
STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X SMKN 5 BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr. H. Nanang Dalil Herman, ST., M.Pd NIP. 19620202 198803 1 002
Pembimbing II,
Drs. Anto Rianto Hermawan NIP. 19640429 199302 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,
i Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU
STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X SMKN 5 BANDUNG
Oleh: Mictra Gustiasih
NIM 0907108
ABSTRAK
Siswa kelas X SMKN 5 Bandung mengalami kesulitan pada penguasan konsep ilmu statika dan tegangan yang berdampak pada prestasi belajar. Sehingga diperlukan variasi dalam proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap prestasi belajar.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode kuasi eksperimen dengan desain the non ekuivalen, pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB di SMKN 5 Bandung. Adapun sampel penelitian ini adalah X TGB 5 sebagai kelas eksperimen dan X TGB 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, dan lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan penelitian ini, harapannya bagi guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan yang dibuat semenarik mungkin agar siswa merasa antusias dalam belajar dan berkelompok.
Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Prestasi Belajar
ii Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE INFLUENCE MODEL OF COOPERATIVE LEARNING TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TOWARDS THE LEARNING ACHIEVEMENT ON STRAIN AND BALANCE SCIENCES OF GRADE X
SMKN 5 BANDUNG
Written By: Mictra Gustiasih
NIM 0907108
ABSTRACT
A student of class X SMKN 5 Bandung have difficulty in mastery of strain and balance sciences that impact on learning achievement. So required variations in the process of learning through a model of learning cooperative type TGT which able to increase student achievement. The purpose of this research was to gain an overview of student achievement before and after the model of cooperative learning type TGT and determine how much influence model of cooperative learning type TGT to learning achievement.
The research method used is a quasi experimental method with the non-equivalent design, pretest-posttest design. Population in this study were all students of class X TGB at the SMKN 5 Bandung. As for a sample of this research is the X TGB 5 as an experimental class and X TGB 2 as a control class. Data collection techniques used in this study was a tes and observation sheets.
The result showed that there were differences in learning outcomes between the classes increase in the applied model of cooperative learning type TGT with classes that use conventional learning. This research, expectations for teachers can try using model of cooperative learning type TGT on lessons of strain and balance sciences are made as attractive as possible so that student are excited to learn and groups.
v Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Kajian Teori ... 8
1. Prestasi Belajar ... 8
a. Pengertian Prestasi Belajar ... 8
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ... 11
2. Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan ... 14
a. Pengertian Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan ... 14
b. Karakteristik Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Kelas X ... 14
3. Pembelajaran Kooperatif ... 16
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 20
5. Hubungan antara Ilmu Statika dan Tegangan dengan TGT ... 27
B. Kerangka Pemikiran ... 29
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 37
vi Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengujian Reliabilitas ... 38
3. Tingkat Kesukaran ... 39
4. Daya Beda ... 40
G. Teknik Pengumpulan Data ... 41
I. Teknik Analisis Data ... 42
1. Uji Kecenderungan... 42
2. Uji Normalitas ... 43
3. Uji Homogenitas ... 45
4. Uji Kesamaan Rata-rata (Uji t) ... 45
5. Uji Gain Ternormalisasi ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
1. Prestasi Belajar Siswa Kelas X Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan ... 48
2. Analisis Data Penelitian ... 56
B. Pembahasan ... 65
1. Gambaran Prestasi Belajar Siswa Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan ... 65
2. Gambaran Prestasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan ... 67
3. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TGT Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 69
4. Gambaran Umum Pembelajaran ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 73
A. Kesimpulan ... 73
B. Rekomendasi ... 73
vii Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif... 18
Tabel 2.2 Penghargaan Kelompok ... 27
Tabel 3.3 Jumlah Siswa Sampel Penelitian... 32
Tabel 3.4 Kisi kisi Tes Ilmu Statika dan Tegangan ... 36
Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Nilai r*) ... 39
Tabel 3.6 Patokan Nilai Ideal ... 43
Tabel 3.7 Gain Ternormalisasi ... 47
Tabel 4.8 Data Pretest Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan ... 49
Tabel 4.9 Data Uji Kecenderungan Pretest Kelas Eksperimen ... 49
Tabel 4.10 Data Uji Kecenderungan Pretest Kelas Kontrol ... 50
Tabel 4.11 Data Posttest Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan ... 52
Tabel 4.12 Data Uji Kecenderungan Posttest Kelas Eksperimen ... 52
Tabel 4.13 Data Uji Kecenderungan Posttest Kelas Kontrol ... 53
Tabel 4.14 Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 54
Tabel 4.15 Data Peningkatan Hasil Belajar Kedua Kelas ... 55
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Pretest ... 57
Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Pretest ... 57
Tabel 4.18 Uji t Data Pretest... 58
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Posttest ... 58
Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Posttest ... 59
Tabel 4.21 Uji t Data Posttest ... 60
Tabel 4.22 Hasil Uji Homogenitas N-Gain ... 60
Tabel 4.23 Uji t Data N-Gain ... 61
Tabel 4.24 Data Hasil Observasi Pertemuan Pertama ... 62
Tabel 4.25 Data Hasil Observasi Pertemuan Kedua ... 63
viii Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rancangan Meja Turnamen TGT Secara Umum ... 24
Gambar 2.2 Permainan pada Meja Turnamen... 26
Gambar 3.3 Desain Penelitian ... 32
Gambar 3.4 Paradigma Penelitian ... 34
Gambar 4.5 Diagram Data Pretest ... 49
Gambar 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Pretest Kelas Eksperimen ... 50
Gambar 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Pretest Kelas Kontrol ... 50
Gambar 4.8 Persentase Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 51
Gambar 4.9 Persentase Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 51
Gambar 4.10 Diagram Data Posttest ... 52
Gambar 4.11 Hasil Uji Kecenderungan Posttest Kelas Eksperimen ... 53
Gambar 4.12 Hasil Uji Kecenderungan Posttest Kelas Kontrol ... 53
Gambar 4.13 Persentase Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 54
Gambar 4.14 Persentase Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 54
Gambar 4.15 Diagram Nilai Rata-rata dan Selisih Pretest dan Posttest ... 55
ix Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
E. Lembar Observasi dalam Pembelajaran Konvensional ... 55
F. Lembar Observasi dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 58
LAMPIRAN III A. Surat Keterangan Validasi (Jugment Expert) ... 61
B. Data Hasil Uji Coba... 63 A. Data Hasil Pretest Posttest Kelas Eksperimen ... 69
B. Data Hasil Pretest Posttest Kelas Kontrol... 70
C. Data Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain) ... 72
LAMPIRAN V A. Uji Kecenderungan Nilai Pretest Posttest Kelas Eksperimen ... 73
B. Uji Kecenderungan Nilai Pretest Posttest Kelas Kontrol ... 74
C. Uji Normalitas Nilai Pretest Posttest Kelas Eksperimen ... 75
x Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN VII
1 Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik. Menurut UU No. 41 Pasal 1 Tahun 2007 tentang
standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yaitu, standar proses
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
dan pengawasan proses pembelajaran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
tersebut, pendidikan harus diselenggarakan dengan merencanakan proses
pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran.
SMKN 5 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang
memiliki visi yaitu:
Menghasilkan lulusan dengan dilandasi nilai keimanan dan ketakwaan serta berbasis kewirausahaan dengan kompetensi utama di program studi keahlian teknik survei dan pemetaan, teknik bangunan, teknik kimia serta teknik komputer dan informatika.
Dan misi SMKN 5 Bandung yaitu sebagai berikut:
1. Menanamkan semangat keunggulan dan kompetitif kepada seluruh warga sekolah dengan penguatan jiwa kewirausahaan.
2. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran beragama sebagai sumber keimanan dan kearifan dalam berperilaku
3. Memupuk rasa kebersamaan dalam kehidupan bersosial sebagai ciri budaya dan karakter bangsa
4. Mengintensifkan hubungan sekolah dengan pihak dunia usaha dan industri serta institusi lain dalam upaya mencetak dan menghasilkan tamatan yang berdaya saing tinggi.
5. Melaksanakan kegiatan proses pembelajaran secara optimal yang berorientasi kepada pencapaian kompetensi berstandar nasional
6. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dalam rangka peningkatan pelayanan pelaksanaan pendidikan.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, SMKN 5 Bandung berusaha
2 Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
secara optimal dan melalui peningkatan prestasi belajar. Peningkatan prestasi
belajar ini dilakukan pada kelima program studi keahlian yang ada di SMKN 5
Bandung. Terutama di program studi keahlian teknik bangunan karena program
studi keahlian teknik bangunan memiliki banyak peminatnya.
Dari hasil penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ma’Mur Jamaludin
(2007) disimpulkan bahwa:
Gambaran umum dari hasil penelitian dengan menggunakan instrumen tes essei, bahwa kesulitan siswa kelas 1 SMKN 5 Bandung dalam menyelesaikan soal-soal statika pada mata pelajaran Statika dan Tegangan pada aspek penguasaan konsep dikategorikan hampir (36,76%) siswa mengalami kesulitan pada penguasaan konsep statika.
Dilihat dari hasil belajar siswa kelas X tahun ajaran 2012/2013 pada mata
pelajaran ilmu statika dan tegangan, terdapat 68% siswa memiliki nilai ujian
tengah semester yang berada di bawah KKM. Masih banyak siswa yang memiliki
nilai rapor di bawah KKM. Masing-masing siswa kelas X dengan nilai rapor di
bawah KKM adalah sebanyak 10% pada kelas X TGB 1, 11% pada kelas X TGB
2, 28% pada kelas X TGB 3, 14% pada kelas X TGB 4, dan 37% pada kelas X
TGB 5.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti
dengan guru yang mengajar siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar
Bangunan di SMKN 5 Bandung tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran
Ilmu Statika dan Tegangan. Ditemukan banyak permasalahan dalam proses
pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dari hasil pengamatan tersebut, beberapa faktor yang akan menyebabkan
kurang optimalnya prestasi belajar siswa kelas X diantaranya, masih banyak
siswa yang enggan mengeluarkan pendapatnya. Sedangkan siswa belum begitu
memahami materi, karena baru mengenal mata pelajaran Ilmu Statika dan
Tegangan. Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa juga menjawab secara
bersama-sama.
Siswa menunjukkan kurangnya rasa keingintahuan terhadap pembelajaran
4
materi yang diajarkan guru. Perhatian siswa dalam belajar cenderung rendah. Hal
tersebut mengindikasikan siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan penjabaran di atas, melalui metode mengajar guru dituntut
agar menguasai dan menerapkan berbagai metode pengajaran. Metode mengajar
disesuaikan dengan tujuan pengajaran, materi pelajaran, dan bentuk pengajaran.
Metode mengajar ada berbagai macam yaitu: ceramah, diskusi, demonstrasi,
inquiri, kooperatif dan masih banyak yang lainnya.
Pada dasarnya tidak ada metode mengajar yang paling baik, sebab setiap
metode mengajar yang digunakan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh
karena itu, akan lebih baik jika dalam mengajar dapat digunakan berbagai metode
sesuai materi yang diajarkan dan harus dikembangkan dari waktu ke waktu agar
dapat lebih meningkatkan efektivitas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
Keberhasilan proses pembelajaran adalah suatu tujuan yang ingin dicapai
sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan
secara sadar dengan proses pembelajaran yang direncanakan. Diperlukan model
pembelajaran yang tepat, karena model pembelajaran merupakan suatu komponen
utama kegiatan yang dilaksanakan sebagai metode dalam proses pendidikan.
Model pembelajaran dilaksanakan harus mampu mengikuti tuntutan
perkembangan dunia pendidikan terkini. Seorang pendidik, perlu berinovasi dan
beradaptasi dengan model pembelajaran. Salah satunya melalui model
pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak sekali variasi.
Diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) yang dalam pelaksanaannya para siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Aktivitas belajar pada model pembelajaran
kooperatif tipe TGT berupa permainan yang dirancang untuk menciptakan
kegiatan belajar lebih rileks dan menumbuhkan motivasi, tanggung jawab,
kejujuran, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar bagi siswa.
Secara umum, model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki tahapan
5
dibuat kelompok terdiri dari empat sampai enam orang siswa yang anggotanya
heterogen, dilakukan turnamen pada akhir pembelajaran untuk menguji
kemampuan siswa, dan diakhir guru mengumumkan kelompok pemenang. Masing
masing team akan mendapat hadiah atau penghargaan apabila rata-rata skor
memenuhi kriteria.
Berdasarkan uraian tersebut, penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT diperkirakan dapat menjadi alternatif variasi model pembelajaran
sebelumnya yang biasa digunakan guru. Dengan demikian, ingin mencoba
dilakukan penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) terhadap prestasi belajar ilmu statika dan
tegangan siswa kelas X SMKN 5 Bandung. Hal ini bertujuan untuk memberi
masukan dan solusi peningkatan prestasi belajar para siswa SMKN 5 Bandung.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan tersebut dapat
diidentifikasi masalah yang terkait dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Mata
Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan SMKN 5 Bandung yaitu sebagai berikut:
a. Perhatian siswa dalam belajar cenderung rendah.
b. Siswa kurang berperan aktif saat proses pembelajaran.
c. Siswa kelas X SMKN 5 Bandung yang mengalami kesulitan pada penguasan
konsep ilmu statika dan tegangan.
Adapun rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana prestasi belajar siswa dengan menggunakan model konvensional
pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan?
b. Bagaimana prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan?
c. Sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan model konvensional?
Agar penelitian ini tidak meluas, maka peneliti membatasi masalah yang
6
a. Penelitian dilaksanakan pada siswa program studi keahlian teknik gambar
bangunan kelas X TGB 2 dan X TGB 5 tahun ajaran 2013/2014 di SMKN 5
Bandung
b. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe TGT
c. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan dibatasi
dengan standar kompetensi memahami ilmu statika dan tegangan, kompetensi
dasar menerapkan besaran vektor untuk mempresentasikan gaya, momen, dan
kopel
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa dengan menggunakan
model konvensional pada mata pelajaran ilmu statika dan tegangan
b. Memperoleh gambaran tentang prestasi belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran ilmu statika
dan tegangan
c. Menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
prestasi belajar siswa
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut ialah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini berusaha membuktikan teori-teori yang sudah
ada guna menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan,
khususnya pada bidang meningkatkan prestasi belajar melalui model
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang
berpengaruh terhadap Prestasi Belajar.
b. Bagi Guru, penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
diharapkan dapat memberi masukan untuk para guru agar bisa
mengimplementasikannya pada proses belajar mengajar.
c. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk para
siswa agar lebih meningkatkan prestasi belajar dengan memperhatikan
apapun model pembelajaran yang guru berikan.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun Struktur organisasi dari penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
Bab I pendahuluan, membahas tentang Latar Belakang Masalah, identifikasi,
batasan, dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi skripsi.
Bab II kajian pustaka, membahas tentang Pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe TGT terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Mata Pelajaran Ilmu
Statika dan Tegangan SMKN 5 Bandung, meliputi kajian teori mengenai prestasi
belajar berupa pengertian prestasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar. lalu mengenai pembelajaran ilmu statika dan tegangan berupa
pengertian pembelajaran ilmu statika dan tegangan, dan karakteristik
pembelajaran ilmu statika dan tegangan. Kemudian pembelajaran kooperatif,
pembelajaran kooperatif tipe TGT, hubungan antara ilmu statika dan tegangan
dengan TGT, kerangka pemikiran dan hipotesis.
Bab III metode penelitian, berisi uraian tahapan rencana yang akan dilakukan
selama penelitian, meliputi lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian,
8
proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi hasil penelitian berupa kondisi
awal (pretest), kondisi akhir (posttest), dan data peningkatan hasil belajar
(N-Gain). Analisis data penelitian berupa uji normalitas, uji homogenitas, uji t untuk pretest, posttest dan N-Gain. Kemudian analisis data hasil observasi, dan
pembahasan.
Bab V kesimpulan dan rekomendasi, berisi tentang kesimpulan sebagai hasil
akhir penelitian dan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi bahan referensi
bagi peneliti selanjutnya.
31 Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di SMK Negeri 5
Bandung kelas XI Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Tahun Ajaran
2013/2014, yang berlokasi di Jln. Bojongkoneng No. 37A Bandung. Penilitian ini
dilaksanakan pada bulan Juli-September 2013. Dimana lingkup permasalahan
yang akan di teliti meliputi tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) terhadap prestasi belajar ilmu statika dan tegangan kelas X SMKN 5 Bandung.
1. Populasi
Arikunto (2010: 173) mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Populasi penelitian dilakukan apabila ingin melihat segala
sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu atau kejadian, sekelompok orang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di
SMKN 5 Bandung Tahun ajaran 2013/2014.
2. Sampel
Dalam Arikunto (2010: 174), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Jika hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
disebut penelitian sampel. Dinamakan penelitian sampel dimaksudkan apabila
akan mengangkat kesimpulan penelitian tersebut sebagai sesuatu yang berlaku
juga untuk populasi.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah random
sampling. Dengan metode ini, kelompok tersebut adalah kelompok kelas X TGB
1 sampai X TGB 5. Pengambilan sampel dilakukan dengan peneliti memilih dua
kelas secara acak untuk dijadikan sampel dan diundi untuk menetukan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil undian, Peneliti ingin
32
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap prestasi belajar siswa dengan kelas X TGB 5 sebanyak 22 orang sebagai
kelas eksperimen dan kelas X TGB 2 sebanyak 34 orang sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.3 Jumlah Siswa Sampel Penelitian
B. Desain Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah atau tujuan penelitian yang telah
dirumuskan pada Bab I (Pendahuluan), Desain penelitian yang digunakan yaitu
the non ekuivalen, pretest-posttest design. Dalam Taniredja dan Mustafidah (2011: 56) menyatakan bahwa “Jenis rancangan ini biasanya dipakai pada
eksperimen yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas
yang diperkirakan sama keadaan atau kondisinya”.
Kedua kelompok diberi pretest, jika hasil pretest kedua kelompok tidak
berbeda jauh, maka kelompok eksperimen kemudian diberi perlakuan khusus
berupa pembelajaran ilmu statika dan tegangan dengan pembelajaran kooperatif
tipe TGT dan kelompok kontrol tetap menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah diberi perlakuan, dilakukan posttest untuk mengetahui perbedaan nilai
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Design penelitian dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 3.3 Desain Penelitian
Sumber: Taniredja dan Mustafidah (2011: 56) Keterangan:
O1 : Pengukuran Hasil Belajar Awal pada Kelompok Eksperimen
O2 : Pengukuran Hasil Belajar Akhir pada Kelompok Eksperimen
O3 : Pengukuran Hasil Belajar Awal pada Kelompok Kontrol Kelas Jumlah Siswa
X TGB 5 22
X TGB 2 34
Jumlah 56
O1 X1 O2
33
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O4 : Pengukuran Hasil Belajar Akhir pada Kelompok Kontrol
X1 : Pembelajaran dengan kooperatif tipe TGT
X2 : Pembelajaran dengan konvensional
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Times Games Tournaments (TGT) terhadap prestasi belajar ilmu
statika dan tegangan siswa kelas X SMKN 5 Bandung.
C. Metode Penelitian
Arikunto (2010: 203) mengemukakan bahwa “Metode Penelitian adalah
cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (Quasi
Eksperimen). Quasi experimental design digunakan untuk membantu peneliti dalam melihat hubungan kausal dari berbagai macam situasi yang ada dengan
kontrol yang lebih baik daripada pra eksperimen.
1. Tahap-tahap Penelitian a. Perencanaan
Menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, sesuai dengan temuan
masalah dan gagasan awal. Dalam perencanaan ini, peneliti mempersiapkan
rencana pembelajaran sesuai dengan materi yang ditetapkan, lembar kegiatan,
lembar tes akhir tindakan/ posttest. Semua persiapan tersebut dibicarakan dan
dikonsultasikan dengan guru dan dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai yang telah direncanakan pada kelompok
eksperimen dan melaksanakan pembelajaran konvensional pada kelompok
kontrol. Tahap pelaksanaan dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT meliputi:
1) Tes awal (pretest)
2) Pembagian kelompok menjadi sembilan kelompok
3) Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
4) Pengambilan data melalui lembar observasi
34
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun paradigma penelitian dari tahapan penelitian tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut:
Mengalami kesulitan pada penguasaan konsep
Gagasan
Kegiatan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT X TGB 2 dengan pembelajaran
konvensional
Kelompok Eksperimen X TGB 5 dengan model pembelajaran
35
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Paradigma Penelitian
D. Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel independen (bebas)
dan satu variabel dependen (terikat). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT
merupakan variabel independen (bebas), sedangkan prestasi belajar siswa
merupakan variabel dependen (terikat). Peneliti memberikan
penjelasan-penjelasan sebagai berikut:
1. Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daya yang ada atau timbul
dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. Pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab-akibat
antar variabel. Dalam hal ini model pembelajaran kooperatif tipe TGT akan
memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT berupa permainan yang dirancang
untuk menciptakan kegiatan belajar lebih rileks dan menumbuhkan motivasi,
tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan
belajar bagi siswa. TGT dalam penelitian ini memiliki komponen yaitu,
penyajian materi, pembentukan kelompok, games tournament, dan
penghargaan kelompok
3. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang diukur dengan suatu tes
diperoleh siswa selama proses belajar mengajar. Prestasi belajar dalam
penelitian ini menggunakan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran
Ilmu Statika dan Tegangan di SMKN 5 Bandung pada tahun ajaran
2013/2014. Tes prestasi yang dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Statika dan
Tegangan berdasarkan standar kompetensi memahami ilmu statika dan
tegangan dengan kompetensi dasar menerapkan besaran vektor untuk
mempresentasikan gaya, momen, dan kopel.
4. Ilmu Statika dan Tegangan adalah ilmu yang mempelajari keseimbangan
dimana suatu konstruksi yang tetap diam walaupun pada konstruksi tersebut
ada gaya-gaya yang bekerja.
36
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Arikunto (2010: 203) menyatakan bahwa, “Instrumen penelitian
adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah test, dan lembar observasi yang berisi
kriteria penilaian untuk mengukur proses terjadinya pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
Instrumen dengan menggunakan tes, berupa tes tertulis yaitu tes objektif
dengan bentuk tes pilihan ganda. Instrumen ini untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan peningkatan penguasaan konsep materi pelajaran ilmu statika dan
tegangan. Materi yang digunakan pada saat tes tertulis disesuaikan dengan materi
pembelajaran pada saat pelaksanaan treatment. Treatment dilakukan selama 3 kali
pertemuan. Standar kompetensi pada saat pelaksanaan treatment adalah
memahami ilmu statika dan tegangan dengan kompetensi dasar menerapkan
besaran vektor untuk mempresentasikan gaya, momen, dan kopel. Kisi-kisi
instrumen tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi kisi Tes Ilmu Statika dan Tegangan
Standar
Konsep gaya dan momen gaya dapat didefinsikan dengan benar
Menyusun gaya dapat didefinisikan dengan benar
Menguraikan gaya dibedakan definsinya dengan menyusun gaya
Menyusun dua buah gaya atau lebih secara analitis dan grafis dikerjakan dengan benar sesuai ketentuan
Menghitung resultan gaya dengan cara grafis dan analitis dengan benar
Menguraikan gaya dapat dilakukan dengan benar
37
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Proses Pengembangan Instrumen
Data mempunyai kedudukan yang paling tinggi dalam penelitian. benar
atau tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data.
Sedangkan instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu
valid dan reliabel (Arikunto 2010: 211). Supaya memperoleh data penelitian yang
yang baik tersebut, maka dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya beda.
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan kesahihan suatu
instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat menyatakan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Pertama-tama peneliti melakukan konsultasi mengenai antara isi instrumen
apakah sudah sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan (indikator) pada guru
mata pelajaran (judgment expert). Berdasarkan hasil konsultasi instrumen tes yang
telah dibuat sudah sesuai dengan indikator yang ada. Selanjutnya, dilakukan
pengujian validitas.
Pengujian Validitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
rXY : Koefisien korelasi
N : Jumlah responden
ƩX : Jumlah skor tiap item dari tiap respoonden
ƩY : Jumlah skor total dari seluruh item dari tiap responden
ƩX2 : Jumlah skor kuadrat variabel X
ƩY2 : Jumlah skor kuadrat variabel Y
38
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono, 2013: 255)
Menghitung taraf signifikasi korelasi menggunakan rumus thitung yaitu:
2
t : Nilai thitung (signifikan korelasi)
r : Koefisien korelasi hasil rhitung
n : Jumlah responden
(Sugiyono, 2013: 257)
Kriteria pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05 dan n =
20, uji satu pihak) dan derajat kebebasan (dk) = n – 2 = n – 2 = 20 – 2 = 18
sehingga diperoleh rtabel = 1,73. Apabila thitung > ttabel , item pertanyaan dikatakan
valid dan signifikan dan jika thitung < ttabel , item pertanyaan dikatakan tidak valid.
Dari hasil pengujian keseluruhan item soal yang berjumlah 30, dilakukan
kepada 20 orang responden terdapat lima item soal yaitu item soal nomor 18, 20,
22, 26, dan 30 yang tidak valid. Sehingga kelima item soal tersebut tidak
diikutsertakan pada instrumen penelitian berikutnya. Jumlah soal yang akan
digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada penelitian berikutnya
menjadi 25 item soal dan diberikan kepada sebanyak 56 responden dengan 22
responden untuk kelas eksperimen dan 34 responden untuk kelas kontrol. Untuk
mengetahui langkah-langkah perhitungan uji coba validitas soal terdapat pada
lampiran.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat penilaian yang dapat dipercaya atau diandalkan
ketepatannya. Pengujian reliabilitas instrumen digunakan rumus
39
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
p : Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir
q : Proporsi subjek yang menjawab salah pada sesuatu butir
k : banyaknya butir pertanyaan
Vt2 : Varians total
(Arikunto, 2010: 231)
Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
tabel interpretasi koefisien reliabilitas untuk mengetahui tinggi, cukup, atau
rendahnya validitas instrumen. Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal tes didapat
r11 adalah 0,871 berada pada indeks angka korelasi 0,800 – 1,00 yang
berinterpretasi tinggi. Untuk lebih jelasnya interpretasi koefisien reliabilitas dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Nilai r*)
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi
Cukup
Agak rendah
Rendah
Sangat Rendah (Tak Berkorelasi)
Sumber: Arikunto, (2010: 319)
Perhitungan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
3. Tingkat Kesukaran
Dalam Sudjana (2009: 135) “Tingkat kesukaran soal adalah kesanggupan
atau kemampuan siswa dalam menjawab soal”. Analisis butir soal ini dilakukan
40
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara melakukan analisis untuk menetukan tingkat kesukaran soal adalah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
Js : jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
0 – 0,30 : soal katergori sukar,
0,31 – 0,70 : soal katergori sedang
0,71 – 1,00 : soal kategori mudah
(Arikunto, 1997: 212)
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari 25 item soal diperoleh
kesimpulan bahwa untuk empat item soal dengan nomor 1,2,3,4 berkriteria
mudah dan untuk 21 item soal lainnya berkriteria sedang. Adapun gambaran hasil
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran.
4. Daya Beda
Dalam Sudjana (2009: 141) “Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa
yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang
atau lemah prestasinya”. Daya pembeda ini digunakan untuk mengetahui perbedaan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang
sebenarnya. Butir soal yang tidak memiliki daya pembeda itu berarti diduga
terlalu mudah atau terlalu sulit. Sehingga perlu diperbaiki dan diganti dengan
pertanyaan lain.
Pada penelitian ini, untuk menentukan kelompok atas dan bawah
menggunakan kelompok kecil karena jumlah responden kurang dari 100. Dalam
Arikunto (1997:216) “Kelompok kecil adalah seluruh kelompok testee dibagi dua
41
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah, lalu di bagi dua”. Daya beda
untuk soal pilihan ganda dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
= PA - PB
Keterangan:
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
PA = : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Arikunto, 1997:218)
Untuk memilih soal yang baik, nilai daya beda tiap butir soal selanjutnya
diinterpretasikan kedalam kriteria pemilihan soal. Kriteria pemilihan sebagai
berikut:
DB > 0,25 : Diterima
0 < DB 0,25 : Diperbaiki
DB ≤ 0 : Ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan, 25 item soal memiliki nilai daya beda lebih
dari kriteria 0,25 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa keseluruhan item soal
diterima yang berarti layak dijadikan sebagai instrumen tes. Adapun gambaran
hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pekerjaan penting dalam langkah penelitian
42
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan pengumpulan variabel yang tepat. Teknik pengumpulan data yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes, dan observasi.
1. Tes
Menurut Arikunto (2010: 266), “Tes dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi”. Tes digunakan untuk
mengetahui implikasi dari tindakan yang telah dilakukan terhadap tingkat
penguasaan konsep besaran vektor untuk mempresentasikan gaya, momen, dan
kopel pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan. Tes dilakukan sebanyak
dua kali yaitu, tes kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal, dan tes kemampuan akhir untuk mengetahui pencapaian konsep akhir. Tes
dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan dan hasil belajar siswa setelah diberikan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2. Observasi
Dalam Sudjana (2009: 84), “Observasi adalah sebagai alat penilaian
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan”. Metode ini digunakan untuk melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian, kemudian mencatat
gejala-gejala yang terjadi di lapangan dan untuk mendapatkan data-data yang sesuai
dengan data penelitian ini. Pedoman observasi yang digunakan yaitu, untuk
mengamati partisipasi siswa dalam diskusi kelompok pada pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
H. Teknik Analisis Data
Setelah memperoleh data pretest dan posttest dari kedua kelompok, maka
dilakukan analisis data penelitian. Adapun teknik analisis yang digunakan pada
penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
1. Uji Kecenderungan
Uji Kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data
43
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Kategori sangat tinggi (A), tinggi
(B), cukup (C), kurang (D), dan rendah (E). Perhitungan uji kecenderungan
berdasarkan kelompok masing-masing yang selanjutnya dilakukan uji
kecenderungan berdasarkan standar ideal nilai. Langkah-langkah perhitungan uji
kecenderungan berdasarkan kelompok ini adalah sebagai berikut:
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah b. Mencari mean ideal (M) dengan rumus:
½ x (Nilai tertinggi + Nilai terendah) c. Mencari standar deviasi (SD) dengan rumus:
(Nilai tertinggi – Nilai Terendah) / 6 d. Menentukan skala skor mentah dengan rumus:
M + 1,5 SD ke atas = Sangat Tinggi M + 0,5 SD sd < M + 1,5 SD = Tinggi M – 0,5 SD sd < M + 0,5 SD = Cukup M – 1,5 SD sd < M – 0,5 SD = Kurang M – 1,5 SD ke bawah = Rendah
e. Untuk memperoleh persentase perolehan skor digunakan rumus :
P = x 100%
Tabel 3.6 Patokan Nilai ideal
Predikat Rentang Nilai
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui rata-rata nilai pretest dan
44
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau tidak. Pengujian normalitas data dengan rumus chi kuadrat. Menurut
Riduwan (2011: 121) langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut:
a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Mencari nilai Rentangan (R)
R = skor maksimum – skor minimum c. Mencari banyaknya kelas (BK)
Rumus Struges :
BK = 1 + 3,3 log n Keterangan:
n : banyaknya data
d. Mencari nilai panjang kelas (P)
P =
e. Membuat tabel distribusi frekuensi
f. Menghitung rata-rata skor (M) dengan rumus : M =
g. Menghitung simpangan baku dengan rumus : S =
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1)
Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama3)Mencari luas tiap kelas interval
4)Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) i. Mencari chi kuadrat hitung
45
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk dan derajat kebebasan
(dk) = n-1 dengan pengujian kriteria pengujian sebagai berikut: Jika hitung ≥ tabel berarti distribusi data tidak normal
Jika hitung < tabel berarti distribusi data normal
Maka hipotesis statistik: H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
3. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians dari data
yang diperoleh melalui pretest dan posttest. Pengujian ini untuk mengetahui
apakah kedua kelompok data mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang sama maka dikatakan homogen.
Untuk menguji kesamaan varians, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
s2 = s =
Keterangan:
s2 : Varians
(Isparjadi, 1988: 27)
F =
(Isparjadi, 1988: 61)
Berdasarkan hasil dari uji F tersebut kemudian mencari Ftabel dengan taraf
signifikansi 0,05 dan dk = n-1. Selanjutnya diklasifikasikan dengan kriteria sebagai
berikut:
Jika Fhitung < Ftabel : Data homogen
Jika Fhitung ≥ Ftabel : Data tidak homogen
Maka hipotesis statistik :
H0 : varians populasi kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen
46
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Uji Kesamaan Rata-rata (Uji t)
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok. Yaitu keadaan nilai
rata-rata pretest siswa pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas kontrol,
keadaan nilai rata-rata posttest siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol,
berdistribusi normal dan homogen. Jika data tidak berdistribusi normal dan tidak
homogen maka dilakukan uji statistik nonparametrik. Adapun langkah-langkah
dilakukan uji kesamaan rata-rata dengan rumus:
t =
Keterangan:
1 : Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
2 : Nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol
n1 : jumlah siswa pada kelas eksperimen
n2 : jumlah siswa pada kelas kontrol
s1 : standar deviasi pada kelas eksperimen
s2 : standar deviasi siswa pada kelas kontrol
(Sugiyono, 2012: 138)
Setelah mendapat perhitungan uji t selanjutnya melihat harga ttabel dengan
taraf signifikansi 0,05 dan dk = n1 + n2 -2. Keputusan pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
Hipotesis diterima (H0) jika T hitung < T tabel
Hipotesis ditolak (H1) jika T hitung > T tabel
Apabila hasil dua sampel terpisah (independent sample) varians yang
diperoleh heterogen dan, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus:
t =
47
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
: Nilai mean sampel kesatu
: Nilai mean sampel kedua
S12 : varian sampel kesatu
S22 : varian sampel kedua
n1 : jumlah kasus sampel kesatu
n2 : jumlah kasus sampel kedua
(Sugiyono, 2012: 138)
Setelah mendapat perhitungan uji t selanjutnya melihat harga ttabel
dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk = n1-1 dan n2-1. Keputusan pengujian
hipotesis adalah sebagai berikut:
Hipotesis diterima (H0) jika T hitung < T tabel
Hipotesis ditolak (H1) jika T hitung > T table
5. Uji Gain Ternormalisasi
Meltzer dalam Sulaeman (2011) mengembangkan sebuah alternatif untuk
menjelaskan gain yang disebut normalized gain (gain ternormalisasi) yang
diformulasikan dalam bentuk seperti dibawah ini:
Gain ternormalisasi tersebut diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang diungkapkan oleh Hake dalam Sulaeman (2011) yang terdapat pada
tabel 2 berikut.
Tabel 3.7 Gain Ternormalisasi
Gain Ternormalisasi Kriteria
0,7 < g Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
48
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah data gain ternormalisasi diperoleh, maka langkah selanjutnya yaitu
menganalisis dan mengolah data. Mana yang sebenarnya dikatakan gain tinggi
dan mana yang dikatakan gain rendah dengan menggunakan formulasi yang sudah
73 Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Dari analisis data dan pembahasan hasil penelititan dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Prestasi belajar siswa dengan menggunakan model konvensional pada mata
pelajaran ilmu statika dan tegangan cenderung dikategorikan rendah.
2. Prestasi belajar siswa model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata
pelajaran ilmu statika dan tegangan cenderung dikategorikan cukup.
3. Ada peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan pada
siswa kelas eksperimen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT. Hal tersebut diketahui dari rata-rata perbedaan peningkatan hasil
belajar siswa (Gain) untuk kelas eksperimen lebih tinggi bila dibandingkan
dengan kelas kontrol.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat memberikan saran sebagai
berikut.
1. Dengan penelitian eksperimen ini, harapannya bagi guru dapat mencoba
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran Ilmu
Statika dan Tegangan. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dibuat
semenarik mungkin agar siswa merasa antusias dalam belajar dan
berkelompok.
2. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT oleh guru
diharapkan bagi siswa sadar diri menjadi anggota kelompok dan dapat
berkompetensi secara adil saat pelaksanaan turnamen.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel, waktu
penelitian dan menguasai model pembelajaran yang akan diterapkan agar
74
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1997). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT Rineka Cipta.
Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ekocin, (2011). Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT).
[Online]. Tersedia: http:// Ekocin’s Blog.htm [23 April 2013]
Hayardin, (2012). Model Pembelajaran Kooperatif. [Online]. Tersedia: http://- hayardin-blog.blogspot.com/2012/03/model-pembelajaran kooperatif.Html #ixzz2REnNeQu4 [23 April 2013]
Ibrahim dan Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif . Surabaya: UNESA.
Isparjadi. (1988). Statistik Pendidikan . Jakarta: P2LPTK.
Kamus Besar Indonesia Online. [Online]. Tersedia:
http://www.KamusBahasaIndonesia.Org/pengaruh [23 April 2013]
Ma’Mur Jamaludin. (2007). Analisis Kesulitan Siswa Kelas 1 SMKN 5 Bandung
dalam Menyelesaikan Soal-soal Statika. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasanah, M.R. (2009). Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Dasar Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
Peratuan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41 Pasal 1 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permana, Leni. PAP dan PAN. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori-/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/197603182001122LENI_ PERMANA/PAP_dan_PAN.pdf [26 November 2013]
Ridwan. (2008). Ketercapaian Prestasi Belajar. [Online]. Tersedia:http://www.
dunia ilmu.htm/ 2008/ ridwan202 [24 Maret 2013]
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
75
Mictra Gustiasih, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Siswa Kelas X SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saifudin, Azwar. (1996). Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusamedia.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulaeman Mandaputera. (2011). Efektivitas Model Pembelajaran TTW (Think- Talk-Write) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Statika Pada Siswa SMKN 1 Cilaku. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia
Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Taniredja, T dan Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta Bandung.
Winkel, W.S. (1996). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
_________, 2008. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournaments). [Online]. Tersedia: http://www.Suhadinet.wordpress.com
[23 April 2013]
_________, 2011. Model Pembelajaran Kooperatif. [Online]. Tersedia:
http://www.SHEVs’Blog/model-pembelajaran-kooperatif.html [23 April
2013]
_________, 2012. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournaments). [Online]. Tersedia:http://www.Sekolahdasar/teamshtml [23
April 2013]