v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Pengetahuan orang tua yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut memengaruhi perilaku menyikat gigi pada anak. Kebiasaan menyikat gigi diperkenalkan kepada anak oleh orang tua, dan biasanya akan tertanam dalam pikiran anak sehingga memengaruhi penerapan cara menyikat gigi dan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai cara menyikat gigi dan tingkat kebersihan rongga mulut anak.
Penelitian ini dilakukan pada 25 anak yang bersekolah di Gymboree dan Kidsville yang terdiri dari 14 laki-laki (56%) dan 11 perempuan (44%). Desain penelitian adalah cross sectional. Pengumpulan data dengan cara pemberian kuesioner pada orang tua dan pemeriksaan tingkat kebersihan rongga mulut pada anak menggunakan indeks PHP.
Pada umumnya orang tua sudah memiliki pengetahuan yang mendukung tingkat kebersihan rongga mulut anak, namun masih ada 52% orang tua yang tidak menggunakan teknik yang direkomendasikan untuk menyikat permukaan luar gigi dan 64% orang tua yang tidak menggunakan teknik yang direkomendasikan untuk menyikat permukaan gigi yang dekat dengan pipi. Tingkat kebersihan rongga mulut anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak Gymboree dan Kidsville adalah 0% sangat baik (0), 32% baik (0,1–1,7), 60% sedang (1,8–3,4), dan 8% buruk (3,5–5,0).
Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Parental oral health-related knowledge was found to influence the tooth brushing behaviour of their children. The habit of tooth brushing that introduced
to children by their parents will be deeply ingrained in the child’s mind and this
may influence the adoption of their tooth brushing method and oral hygiene level in later life. The aim of this study was to understand the description of parental knowledge about tooth brushing and the level of children’s oral hygiene.
This study was conducted on a total of 25 children who attend Gymboree and Kidsville Preschool, consist of 14 boys (56%) and 11 girls (44%). The study was cross sectional. Data was taken by giving questionnaires to the parents and oral hygiene examination on the children by using PHP index.
In general, parents have sustain knowledge on oral hygiene level on their children however, there are 52% from the total parents, that are used in the experiment, that do not know how to utilise the recommended technique on how to clean the labial surface of the teeth and there are 64% parents that do not use the recommended technique to clean the buccal surface of the teeth. The results of this study are 0% very good (0), 32% good (0.1-1.7), 60% moderate (1.8-3.4), and 8% poor (3.5-5.0) for the level of oral hygiene on children who study in Gymboree and Kidsville Preschool.
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
SURAT PERNYATAAN MAHASISWA ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Maksud Penelitian ... 5
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Manfaat Akademis ... 6
xi Universitas Kristen Maranatha
1.5 Kerangka Pemikiran ... 6
1.6 Metode Penelitian ... 8
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Pengetahuan (knowledge) ... 9
2.1.1 Pengetahuan kesehatan (health knowledge) ... 11
2.2 Plak Gigi ... 12
2.2.1 Definisi Plak Gigi ... 12
2.2.2 Klasifikasi Plak Gigi ... 12
2.2.3 Komposisi Plak Gigi ... 14
2.2.4 Mekanisme Pembentukan Plak Gigi ... 15
2.3 Kontrol Plak ... 18
2.3.1 Definisi Kontrol Plak ... 18
2.3.2 Jenis-jenis Kontrol Plak ... 19
2.3.3 Patient Hygiene Performance Index ... 20
2.3.3.1 Penilaian Patient Hygiene Performance Index ...21
2.4 Sikat Gigi ... 22
2.4.1 Bagian-bagian Sikat Gigi ... 23
2.4.2 Syarat Sikat Gigi yang Ideal ... 25
2.4.3 Metode Menyikat Gigi ... 25
2.4.4 Frekuensi Menyikat Gigi... 31
2.4.5 Pemeliharaan Sikat Gigi ... 32
xii Universitas Kristen Maranatha
2.5.1 Pasta Gigi yang Direkomendasikan ... 34
2.5.2 Komposisi Umum Pasta Gigi ... 34
2.5.3 Kadar Fluoride dalam Pasta Gigi ... 36
2.6 Disclosing Agent ... 37
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 39
3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 39
3.1.1 Alat Penelitian ... 39
3.1.2 Bahan Penelitian ... 40
3.2 Populasi dan Subjek Penelitian ... 40
3.2.1 Populasi Penelitian ... 40
3.2.2 Subjek Penelitian ... 40
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitan ... 41
3.3.1 Lokasi Penelitian ... 41
3.3.2 Waktu Penelitian ... 41
3.4 Metode Penelitian ... 41
3.4.1 Disain Penelitian ... 41
3.4.2 Variabel Penelitian ... 41
3.3.3 Definisi Operasional... 42
3.5 Prosedur Kerja ... 43
3.6 Aspek Etik Penelitian ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 45
xiii Universitas Kristen Maranatha
4.1.1.1 Gambaran Indeks Plak Subjek Penelitian ... 45
4.1.1.2 Distribusi Plak Pada Subjek Penelitian ... 46
4.1.2 Gambaran Pengetahuan Orang Tua Mengenai Cara Menyikat Gigi .. 47
4.2 Pembahasan ... 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52
5.1 Simpulan ... 52
5.2 Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN ... 57
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
No Teks Hal
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Plak Supragingiva dan Plak Subgingiva ... 14
Tabel 2.2 Komposisi Khas Dalam Pasta Gigi ...35
Tabel 4.1 Gambaran Indeks Plak Subjek Penelitian ... 46
Tabel 4.2 Distribusi Plak Pada Subjek Penelitian ... 46
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
No Teks Hal
Gambar 2.1 Plak Supragingiva dan Plak Subgingiva ... 13
Gambar 2.2 Pembagian Permukaan Gigi Menjadi Lima Bagian Dalam Patient
Hygiene Performance Index ...22
Gambar 2.3 Bagian-bagian Sikat Gigi ...23
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Hal
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 57
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden ... 58
Lampiran 3 Surat Permohonan Pelaksanaan Penelitian ... 59
Lampiran 4 Informed Consent ... 61
Lampiran 5 Alat dan Bahan Penelitian ... 62
Lampiran 6 Kuesioner ... 63
Lampiran 7 Lembar Pemeriksaan Indeks Plak ... 72
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan mulut merupakan aspek penting dari kesehatan umum yang dapat
didefinisikan sebagai "standar kesehatan jaringan mulut yang memungkinkan
seorang individu untuk makan, berbicara, dan bersosialisasi tanpa terkena
penyakit, ketidaknyamanan atau rasa malu dan yang memberikan kontribusi
dalam kesejahteraan umum".1 Kesehatan mulut yang buruk dapat menimbulkan
efek yang buruk pada kesehatan pada umumnya, sehingga kesehatan mulut yang
baik dapat dicapai dengan kebersihan mulut yang baik.2
Pengetahuan mengenai kesehatan mulut dianggap sebagai prasyarat penting
dalam praktik yang berhubungan dengan kesehatan, dan terdapat hubungan antara
peningkatan pengetahuan dan kesehatan mulut yang lebih baik.1 Kesehatan gigi
dan mulut pada anak berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut pada saat anak
tumbuh menjadi dewasa. Orang tua berperan penting dalam menciptakan
kebersihan gigi dan mulut serta pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut
pada anak.3 Kebiasaan menyikat gigi diperkenalkan kepada anak oleh orang tua di
tahun pertama kehidupan dan dapat bertahan sampai dewasa. Kesehatan mulut
anak dapat dipengaruhi oleh pengetahuan orang tua, sikap dan keyakinan budaya
juga dapat berhubungan dengan gaya hidup dan perilaku orang tua dalam menjaga
2
Universitas Kristen Maranatha Menurut Parke et al., tahun 1998 orang tua memengaruhi anak mereka baik
melalui interaksi langsung antara orang tua dan anak, sebagai instruktur dan
sebagai penyedia kebutuhan anak. Pada interaksi langsung, orang tua menjadi
panutan dan anak memperhatikan tindakan dan mengikuti perilaku orang tuanya.
Sebagai instruktur, orang tua berfungsi sebagai guru dan pengawas dalam
memberikan informasi bagi anaknya, misalnya tentang perawatan gigi dan mulut.
Dalam peran ketiga, orang tua menyediakan kebutuhan anak sehingga mereka
dapat memiliki kesehatan gigi dan mulut yang memadai, seperti sikat gigi, pasta
gigi dan kunjungan secara rutin ke dokter gigi. Orang tua memengaruhi
perkembangan anak baik oleh keyakinan mereka dan dengan perilaku mereka.
Kesamaan serta perbedaan dalam sikap dan tindakan orang tua memengaruhi sifat
dan tentu saja perkembangan anak.4
Pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut memengaruhi
kesehatan gigi dan mulut anak mereka. Pengetahuan orang tua yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut, keyakinan dan sikap terbukti memengaruhi
perilaku menyikat gigi dari anak mereka. Selain itu, mengingat peran utama dari
orang tua dalam menjamin kesejahteraan anak, penting untuk mengetahui persepsi
mereka mengenai kesehatan gigi dan mulut anak mereka. Persepsi ini dapat
memengaruhi perawatan gigi preventif di rumah dan pelayanan dokter gigi bagi
anak mereka.3
Sebuah studi yang dilakukan di Kuwait pada tahun 2013 menunjukkan bahwa
sumber utama informasi kesehatan gigi dan mulut bagi anak adalah orang tua
3
Universitas Kristen Maranatha demikian, orang tua sangat penting untuk memberikan informasi mengenai
kesehatan gigi dan mulut.3 Konsep awal dalam menjaga kebersihan mulut adalah
dengan membersihkan debris dengan cara menghilangkan plak dan agen infeksius
yang dapat menyebabkan penyakit gigi dan mulut.3
Plak dapat didefinisikan sebagai deposit lunak yang dibentuk dari perlekatan
biofilm pada permukaan gigi atau permukaan keras pada rongga mulut. Plak
adalah penyebab terjadinya penyakit utama di dalam rongga mulut seperti karies
dan penyakit periodontal.5, 6 Pencegahan kedua penyakit rongga mulut ini adalah
dengan cara menghilangkan plak, meskipun terdapat banyak metode dalam
menghilangkan plak, namun metode mekanis dengan menggunakan sikat gigi
merupakan metode utama dalam mempertahankan kebersihan rongga mulut yang
baik.7
Menyikat gigi adalah cara sederhana dan efektif untuk menghilangkan plak
sehingga mencegah terjadinya karies dan penyakit periodontal. Kebiasaan
menyikat gigi yang diperkenalkan kepada anak oleh orang tua, dan perilaku ini
dimulai dari tahun pertama kehidupan akan tertanam dalam pikiran anak di
kemudian hari.4 Kebiasaan menyikat gigi yang dipelajari selama tahun awal
kehidupan, sudah tertanam dalam pikiran anak dan memengaruhi penerapan cara
menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik di masa depan.8 Menurut American
Academy of Pediatric Dentistry, orangtua harus menyikatkan gigi anak mereka
yang masih pada usia prasekolah atau sampai berusia enam tahun dan
4
Universitas Kristen Maranatha Menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik penting pada anak prasekolah (3−6
tahun) karena prevalensi terjadinya karies yang tinggi.8
Anak berusia 1−3 tahun senang untuk berkata “tidak”, tidak mau berbagi dan
tidak kooperatif karena mereka memiliki aturan kepemilikannya sendiri, seperti
“Jika saya yang melihat benda itu, maka menjadi milik saya.”, “Jika benda itu
milik kamu dan saya menginginkannya, maka benda itu menjadi milik saya.”,
“Jika benda itu milik saya, maka benda itu hanya akan menjadi milik saya.” Anak
berusia 4−5 tahun mulai mengeksplorasi hal-hal baru dan mereka juga sudah
dapat memperhatikan hal-hal yang diajarkan pada mereka serta mereka juga sudah
dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, mendengarkan,
menunjukkan minat sehingga anak sudah dapat diajarkan dan diarahkan mengenai
cara menyikat gigi. Sedangkan anak berusia 6−8 tahun akan semakin mandiri dan
lebih sering melakukan kegiatannya sendiri tanpa orang tua.10
Banyak penelitian yang di telah dilakukan mengenai gambaran pengetahuan
mengenai kesehatan gigi dan mulut tetapi belum ada penelitian mengenai
gambaran pengetahuan mengenai cara menyikat gigi. Peneliti menemukan
fenomena bahwa ada sekolah internasional di Bandung yang belum memiliki
program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) tahap satu sehingga berdasarkan
latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran pengetahuan
orang tua mengenai cara menyikat gigi dan tingkat kebersihan rongga mulut anak
5
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dibuat
suatu identifikasi masalah yaitu bagaimana gambaran pengetahuan orang tua
mengenai cara menyikat gigi dan tingkat kebersihan rongga mulut anak yang
bersekolah di Taman Kanak-kanak “X” dan “Y”?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan orang tua
mengenai cara menyikat gigi dan tingkat kebersihan rongga mulut anak yang
bersekolah di Taman Kanak-kanak “X” dan “Y”.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui gambaran pengetahuan orang tua anak yang bersekolah di Taman
Kanak-kanak “X” dan “Y” mengenai cara menyikat gigi.
2. Mengetahui tingkat kebersihan rongga mulut pada anak yang bersekolah di
6
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah yang dapat dijadikan
landasan penelitian lain tentang pengetahuan orang tua mengenai cara menyikat
gigi dan tingkat kebersihan rongga mulut anak.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan khususnya pada
orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut dalam menjaga dan merawat
kesehatan gigi dan mulut anak.
1.5 Kerangka Pemikiran
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari
terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi Pengetahuan orang tua mengenai cara
menyikat gigi
7
Universitas Kristen Maranatha dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara
terencana yaitu melalui proses pendidikan.11
Orang tua bertanggung jawab atas masalah kesehatan yang berhubungan
dengan anak mereka, peran orang tua sebagai panutan bagi anak mereka dalam
melakukan pencegahan untuk kesehatan gigi dan mulut sepanjang hidup anak
sangatlah penting, sehingga diharapkan bahwa perilaku orang tua dalam
pencegahan kesehatan gigi dan mulut dapat memengaruhi perilaku anak mereka
dalam beradaptasi dengan praktik kesehatan mulut preventif saat anak mereka
tumbuh.12 Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kebersihan gigi dan
mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung
kebersihan gigi dan mulut anak.11
Anak yang berusia sampai lima tahun umumnya menghabiskan sebagian waktu
mereka dengan orang tua dan pengasuhnya, bahkan ketika mereka mulai
memasuki taman kanak-kanak. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak serta
tingkat kebersihan rongga mulut anak dipengaruhi oleh pengetahuan dan
keyakinan orang tua mereka.13 Orang tua berperan dalam membimbing,
memberikan pengertian dan mengingatkan anak untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut,14 sehingga orang tua memiliki peran penting sebagai panutan bagi anak
mereka.13 Orang tua berperan penting sebagai panutan dalam memberikan anak
mereka informasi dan dorongan yang diperlukan untuk hidup sehat.15
Pengetahuan, keyakinan, dan sikap orang tua yang berhubungan dengan
kesehatan gigi dan mulut memengaruhi kebiasaan menyikat gigi anak mereka.15
8
Universitas Kristen Maranatha menyikat gigi anak.16 Rayner (1992) berpendapat bahwa kombinasi antara cara
menyikat gigi yang baik dan pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi dan
mulut anak akan meningkatkan tingkat kebersihan gigi dan mulut anak.17
1.6 Metode Penelitian
Desain penelitian : cross sectional
Jenis penelitian : deskriptif observasional
Teknik pengumpulan data : kuesioner dan observasi
Populasi : anak yang bersekolah di Taman Kanak-
kanak Gymboree dan Kidsville.
Sampel : whole sample
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak Gymboree dan Kidsville. Waktu
52 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian gambaran pengetahuan orang tua mengenai cara
menyikat gigi dan tingkat kebersihan rongga mulut anak yang bersekolah di
Taman Kanak-kanak Gymboree dan Kidsville dapat di simpulkan bahwa
pengetahuan orang tua yang kurang mendukung terbentuknya tingkat kebersihan
rongga mulut anak adalah teknik horizontal untuk menyikat permukaan luar gigi
(52%) dan permukaan gigi yang dekat dengan pipi (64%). Tingkat kebersihan
rongga mulut anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak Gymboree dan
Kidsville adalah 0% sangat baik (0), 32% baik (0,1–1,7), 60% sedang (1,8–3,4),
dan 8% buruk (3,5–5,0) berdasarkan perhitungan menggunakan indeks Patient
Hygiene Performance (PHP).
5.2 Saran
1. Menekankan kepada orang tua untuk menyikat permukaan luar gigi dan
permukaan gigi yang dekat dengan pipi menggunakan teknik yang
direkomendasikan yaitu teknik melingkar (Fones).
2. Menginformasikan kepada orang tua dan pihak sekolah bahwa tingkat
kebersihan rongga mulut anak masih dalam kategori sedang (60%)
53
Universitas Kristen Maranatha menyikat gigi yang baik untuk meningkatkan tingkat kebersihan rongga
mulut anak.
3. Mengoptimalkan waktu yang ada untuk pelaksanaan kegiatan UKGS
minimal 1 (satu) bulan sekali.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor yang
dapat memengaruhi pengetahuan orang tua dalam menjaga kebersihan
54 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Carneiro L, Kabulwa M, Makyao M, Mrosso G, Choum R. Oral Health Knowledge and Practices of Secondary School Student. International Journal of Dentistry; 2011.
2. Bangash RY, Khan AU, Tariq KM, Rasheed D. Evaluation of Tooth Brushing. Pakistan Oral & Dental Journal; 2012.
3. Sultan D, Al-Yahya L, Al-Anzi A. Knowledge and Oral Health Attitudes Among Parents in Kuwait. [serial online] 2013 [citied 20 September
2015]; Available from URL:
www.hsc.edu.kw/fod/research/PDF_Files/DS_LY_13.pdf
4. Lopes, MF. “To Brush or not to Brush” – Parental Knowledge about
Their Child’s Oral Health. [serial online] 2014 [citied 20 September
2015]; Available from URL:
http://sigarra.up.pt/fmdup/pt/publs_pesquisa.show_publ_file?pct_gdoc_id =12884&pct_publ_id=97893.
5. Carranza FA, Takei HH, Newman MG. Carranza’s Clinical
Periodontology. 9th ed. St. Louis: WB Saunders Company; 2002: 97.
6. Seneviratne CJ, Zhang CF, Samaranayake LP. Dental Plaque Biofilm in Oral Health and Disease. [serial online] 2011 [citied 15 September 2015]; Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22319749
7. Gupta P, Gupta G. Tooth Brush and Tooth Brushing. Indian Journal of Dental Sciences; 2009: 1 (2) : 5−8.
8. Pullishery F, Panchmal GS, Shenoy R. Parental Attitudes and Tooth Brushing Habits in Preschool Children in Mangalore, Karnataka: A Cross-sectional Study. International Journal of Clinical Pediatric Dentistry; 2013: 6 (3): 156−160.
9. American Academy of Pediatric Dentistry: Fast Facts. [serial online] 2014 [citied 01 Oktober 2015]; Available from URL: www.aapd.org/assets/1/7/FastFacts.pdf
10.Felton A, Chapman A, Felton S. Basic Guide to Oral Health Education
55
Universitas Kristen Maranatha 11.Worang TY, Pangemanan DHC, Wicaksono DA. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Orang Tua dengan Kebersihan Gigi dan Mulut Anak. Jurnal e-Gigi; 2014: 2 (2): 1−2.
12.Rwakatema DS, Ng’Ang’A PM. Oral Health Knowledge, Attitudes and Practices of Parents/ Guardians of Pre-School Children. East African
Medical Journal; 2009: 86 (11): 520−525.
13.Suresh BS, Ravishankar TL, Chaitra TR, Mohapatra AK, Gupta V.
Mother’s Knowledge About Pre-school Child’s Oral Health. Journal of
Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry; 2010: 28 (4): 282−287.
14.Pantow CB, Warouw SM, Gunawan PN. Pengaruh Penyuluhan Cara Menyikat Gigi Terhadap Indeks Plak Gigi Pada Siswa SD. Jurnal e-Gigi; 2014: 2 (2).
15.Saied-Moallemi Z, Virtanen JI, Ghofranipour F, Murtomaa H. Influence of Mother’s Oral Health Knowledge and Attitudes on Their Children’s Dental Health. Official Journal of The European Academy of Paediatric Dentistry; 2008: 9 (2): 79−83.
16.Dye BA, Magder L. Assessing the Relationship between Children’s Oral Health Status and That of Their Mother. The Journal of the American
Dental Association; 2011: 142 (2): 173−183.
17.Oral Health Division Ministry of Health Malaysia: Oral Health Care for Preschool Children. [serial online] Agustus 2003 [citied 20 September
2015]; Available from URL:
http://ohd.moh.gov.my/uploads/oral_healthcare_for_the_pre-school_children.pdf
18.Notoadmojo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010: 50−52, 56.
19.Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Carranza’s Clinical
Periodontology. 12th ed. Saunders Elseviers; 2015: 140−141.
20.Reddy S. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics. 2nd ed. Jaypee Brothers Medical Publisher; 2008.
21.Samaranayake L. Essential Microbiology for Dentistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill-Livingstone Elsevier; 2006.
56
Universitas Kristen Maranatha 23.Wolf HF, Rateitschak EM, Rateitschak KH, Hassell TM. Color Atlas of
Dental Medicine Periodontology. 3rd ed. Thieme New York; 2005.
24.Chandra S, Chandra S. Textbook of Community Dentistry. 1st ed. New Delhi: Jaypee; 2000: 140−143.
25.Timothy A, Smith, Merrill W, Packer. Scoring Patient Hygiene Performance by Observation of Selected Tooth Surfaces. Association of School of Public Health; 1971: 86 (4): 341−346.
26.Bray KK. Toothbruhsing Behaviour Change. American Dental Hygienists Association; 2010: 1−4.
27.Asadoorian J. Tooth Brushing. Canadian Dental Hygienists Association; 2006: 232−248
28.American Dental Association [homepage on internet]. Chicago: The Association; c1995−2014 [citied 07 Desember 2015]. Toothbrushes; [about 2 screen]. Available from URL: http://www.ada.org/1321.aspx.
29.Maulani C. Kiat Merawat Gigi Anak Panduan Orang Tua dalam Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi bagi Anak-anaknya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2005: 24.
30.Suryawati NP. 100 Pertanyaan Penting Perawatan Gigi Anak. Jakarta: Dian Rakyat; 2010.
31.Notoadmojo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007: 139−140.
32.Cameron AC, Widmer RP. Handbook of Pediatric Dentistry. 4th ed. St. Louis: Elsevier Mosby; 2013: 72−73.
33.Poche C, McCubbrey H, Munn T. The Development of Correct Toothbrushing Technique in Preschool Children. Journal of Applied