• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGARUH METODE INTERVAL DENGAN REPETISI DALAM LATIHAN HARNESS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN POWER CABANG OLAHRAGA FUTSAL PUTRI UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENGARUH METODE INTERVAL DENGAN REPETISI DALAM LATIHAN HARNESS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN POWER CABANG OLAHRAGA FUTSAL PUTRI UPI."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN PENGARUH METODE INTERVAL DENGAN REPETISI DALAM LATIHAN HARNESS TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN POWER CABANG OLAHRAGA FUTSAL PUTRI UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

DEVI MARLINA

0900532

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN PENGARUH METODE INTERVAL DENGAN REPETISI DALAM LATIHAN HARNESS TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN POWER CABANG OLAHRAGA FUTSAL PUTRI UPI

Oleh

Devi Marlina

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Devi Marlina 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,

(3)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

DEVI MARLINA

0900532

PERBANDINGAN PENGARUH METODE INTERVAL DENGAN REPETISI DALAM LATIHAN HARNESS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

POWER CABANG OLAHRAGA FUTSAL PUTRI UPI

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D. NIP. 197608122001121001

Pembimbing II

Iman Imanudin,S.Pd, M.Pd. NIP.197508102001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

(4)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH METODE INTERVAL DENGAN REPETISI DALAM LATIHAN HARNESS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

POWER CABANG OLAHRAGA FUTSAL PUTRI UPI

Devi Marlina 0900532

Latar belakang dalam penelitian ini adalah masih jarangnya yang menerapkan latihan harness menggunakan metode untuk meningkatkan kualitas fisik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh latihan harness menggunakan metode interval dan repetisi terhadap peningkatan kemampuan power. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai pengaruh latihan harness menggunakan metode interval dan repetisi terhadap peningkatan kemampuan power. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Sampel diambil sebanyak 20 orang yang dibagi dalam 2 kelompok, menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan instrument tes 3 hop. Penghitungan statistik menggunakan Uji Kesamaan Dua rata-rata. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa, t-hitung metode interval dengan nilai 2.66 dan metode repetisi dengan nilai 4.97 lebih besar dari t-tabel dengan nilai 2.26, dapat dikatakan signifikan karena t-hitung > t- tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pola latihan harness menggunakan metode interval dan repetisi mempunyai peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan power. Dimana latihan harness menggunakan metode interval berpengaruh lebih signifikan dibandingkan dengan menggunakan metode repetisi, hal ini dilihat dari rata-rata tes akhir. Dan dari uji signifikansi hasil penelitian ini dengan nilai hitung 0.14 dan nilai tabel 2.10 yang berarti apabila t-hitung lebih kecil dibandingkan t-tabel menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan harness menggunakan metode interval dan repetisi terhadap peningkatan kemampuan power.

(5)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

COMPARISON OF THE EFFECT OF METHOD INTERVAL TRAINING IN HARNESS reps ABILITY TO INCREASE POWER SPORT BRANCH FUTSAL

WOMEN UPI

Devi Marlina 0900532

The background of this research is still rare that implement harness training method to improve the physical quality. The problem in this study is whether there are effects of exercise harness and repetition interval method to increase power capacity. The purpose of this research was to determine the effects of exercise harness and repetition interval method to increase power capacity. The method used is an experimental method. Samples were taken as many as 20 people were divided into 2 groups, using sampling techniques saturated. Collecting data using a test instrument 3 hops. Using statistical manual counting statistics. From the analysis of the data obtained that, t-test interval method with a value of 2.66 and a method of repetition with a value of 4.97 is greater than t-table with a value of 2.26, can be said to be significant because t count> t-table. It can be concluded that the application of a method of interval training using a harness and reps have increased significantly to an increase in power capacity. Where the harness using the interval training is more significant effect than by using repetition, it is seen from the average final test. And tests of significance of these results with the calculated value of 0.14 and a t-value of t-table 2.10 which means that if t-count is smaller than the t-table shows that there is a significant difference between the exercise harness and repetition interval method to increase power

capability .

(6)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS, ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Komponen dasar latihan kondisi fisik pemain futsal putri UPI ... 7

B. Hakikat Kemampuan Power pada pemain futsal putri UPI .... 10

C. Hakikat Metode latihan Repetisi ... 12

D. Hakikat Metode latihan Interval ... 13

E. Macam-macam bentuk latihan Harness ... 14

F. Anggapan Dasar ... 20

G. Hipotesis ... 21

(7)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

A. Lokasi dan Sampel penelitian ... 22

B. Desain Penelitian ... 23

C. Metode penelitian ... 24

D. Definisi Operasional ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Modifikasi Alat Harness ... 31

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32

H. Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Analisis Data ... 36

B. Diskusi Temuan ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 45

(8)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Minimum Recovery Time ... 23

3.2 Mean dan Standar Deviasi Norma perhitungan Tes Awal ... 28

3.3 Norma perhitungan tungkai kanan Tes Awal ... 29

3.4 Norma perhitungan tungkai kiri Tes Awal ... 29

3.5 Mean dan Standar Deviasi Norma perhitungan Tes Akhir ... 29

3.6 Norma perhitungan tungkai kanan Tes Akhir ... 30

3.7 Norma perhitungan tungkai kiri Tes Akhir ... 30

4.1 Hasil perhitungan Rata-Rata dan Simpangan baku Tes awal kelompok Metode Interval dan Metode Repetisi ... 36

4.2 Hasil perhitungan Rata-Rata dan Simpangan baku Tes akhir kelompok Metode Interval dan Metode Repetisi ... 36

4.3 Hasil pengujian homogenitas (duavariansi) kelompok Metode Interval dan metode repetisi ... 37

4.4 Hasil pengujian Normalitas kelompok Metode Interval dan Metode repetisi ... 38

4.5 Hasil perhitungan dan uji signifikansi peningkatan hasil latihan menggunakan metode Interval dan Repetisi ... 38

(9)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Faktor pendukung prestasi ... 8

2.2 Pelatihan Harness ... 15

2.3 Parachute sprinting ( NCSA Performance Training Journal ) ... 16

2.4 Harness resistance sprinting ( NCSA Performance Training Journal ) ... 17

2.5 Weighted sled sprinting ( NCSA Performance Training Journal ) ... 17

2.6 Gerakan Bunny Jump ... 19

2.7 Gerakan Scissor jump ... 19

2.8 Gerakan Speed Bounding ... 19

2.9 Gerakan Hopping ... 20

3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Desain... 24

3.2 Langkah-langkah penelitian ... 24

3.3 Instrument Tes 3 hop ... 27

(10)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Hasil Tes awal ... 45

2. Hasil Tes akhir ... 46

3. Menghitung Rata-rata data hasil tes Metode Interval ... 47

4. Menghitung Rata-rata data hasil tes Metode Repetisi ... 48

5. Menghitung Simpangan Baku Data Hasil Tes Metode Interval ... 49

6. Menghitung Simpangan Baku Data Hasil Tes Metode Repetisi ... 50

7. Uji Homogenitas Metode Interval ... 51

8. Uji Homogenitas Metode Repetisi ... 52

9. Uji Normalitas Tes Awal Metode Interval ... 54

10. Uji Normalitas Tes Akhir Metode Interval ... 55

11. Uji Normalitas Tes Awal Metode Repetisi ... 56

12. Uji Normalitas Tes Akhir Metode Repetisi ... 57

13. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ... 58

14. Uji Perbedaan Dua Rata-rata ... 60

15. Nilai Persentil Distribusi Z ... 62

16. Nilai Persentil Distribusi t ... 63

17. Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 64

18. Nilai Persentil Distribusi F ... 65

19. Rancangan Program Latihan ... 67

20. Intensitas Latihan... 68

21. Berat ban ... 69

22. Program Latihan ... 70

23. Foto Modifikasi Alat Harness ... 77

24. Dokumentasi Foto Tes Awal 3 hop ... 78

25. Dokumentasi Foto Tes Akhir 3 hop ... 79

(11)

1

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah

Apabila kita memperhatikan sejumlah orang yang sedang menonton

olahraga melalui televisi, bisa kita simpulkan bahwa kini olahraga telah

memberi banyak sentuhan dalam kehidupan di masyarakat. Yang menjadi

sorotan masyarakat luas adalah olahraga prestasi. Olahraga prestasi

merupakan kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profesional

dengan tujuan untuk memperoleh prestasi maksimal.

Hasil dari evaluasi dan analisis mengenai juara-juara yang mampu

menunjukan prestasi secara maksimal, adalah dari atlet-atlet yang, menguasai

teknik yang sempurna, pengalaman bertanding selama bertahun-tahun, cocok

dengan cabang olahraga yang ditekuninya, dan tentu saja memilikki kondisi

fisik yang prima. Namun ada juga salah satu cabang olahraga yang belum

menunjukan prestasi yang maksimal yaitu futsal, terutama futsal putri,

Indonesia tidak mengalami perubahan peningkatan prestasi dimana pada ajang

SEAGAMES tahun 2011 menempati peringkat ke-empat dan pada ajang

berikutnya yaitu AIMAG pada pertengahan tahun 2013 kembali hanya

menduduki peringkat ke-4.

Untuk mencapai prestasi yang maksimal, tidaklah mudah. Harsono

(1988:100) menjelaskan bahwa “Untuk meningkatkan keterampilan dan

prestasinya semaksimal mungkin ada empat aspek yang perlu diperhatikan dan

dilatih secara seksama yaitu latihan fisik,teknik,taktik,dan mental”. Dari

ke-empat aspek tersebut, salah satu aspek yang paling diperhatikan adalah fisik.

Latihan fisik merupakan aspek yang sangat penting yang akan menunjang

setiap atlet untuk dapat memilikki kondisi fisik yang baik.

Kondisi fisik yang baik merupakan salah-satu cara pencapaian prestasi.

Sajoto (1990:16) menjelaskan bahwa ”Kondisi fisik adalah satu prasyarat yang

sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan

(12)

2

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ditawar-tawar lagi”. Berkenaan dengan kondisi fisik, ada beberapa komponen

kondisi fisik dasar yang perlu dilatih dan dikembangkan secara sistematis,

yaitu kecepatan (speed), kekuatan (strength), kelentukan (flexibility), dan daya

tahan (endurance).

Kondisi fisik sangat penting untuk semua cabang olahraga. Oleh karena

itu, perlu diberlakukan untuk pelatihan kondisi fisik secara sistematis dan

teratur agar seorang atlet bisa mempunyai kondisi fisik yang sangat baik untuk

meraih prestasi puncak. Pencapaian prestasi yang tinggi tidaklah mudah, harus

bekerja keras yaitu dengan cara latihan. Sidik (2008:1) mengemukakan bahwa “ latihan olahraga dalam pengertian modern selalu dikaitkan dengan usaha untuk : 1. Meningkatkan prestasi menuju puncak, 2. Mempertahankan prestasi

puncak lebih lama, 3. Memperlambat mundurnya prestasi puncak”. Latihan

adalah satu-satunya cara untuk mencapai prestasi yang tinggi tentunya dengan

latihan terencana dan berkualitas. Latihan yang berkualitas harus berpedoman

pada teori serta prinsip-prinsip latihan yang benar dan sudah diterima secara

universal.

Dalam pelatihan fisik banyak metode dan bentuk latihan atau pola

pelatihan yang dapat digunakan. Sidik (2008:12) menjelaskan bahwa “pada

dasarnya bentuk latihan fisik dibedakan atas latihan fisik yang umum dan

latihan fisik yang khusus”. Latihan fisik yang umum terdiri dari latihan dasar

yang banyak ragamnya. Latihan fisik yang khusus, dilakukan atas dasar

latihan umum yang luas pada kekhususan cabang olahraga. Sedangkan untuk

pola, ada beberapa pola yang bisa digunakan. Salah satu pola yang masih

jarang diterapkan dalam pelatihan fisik adalah pola pelatihan harness. Wilson

(2006) dan Pollit (2003) yang dikutip Sidik (2011:5) menjelaskan bahwa “Istilah harnes digunakan oleh para atlet ketika latihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan (speed), kekuatan (strength) dan daya

tahan (endurance). “

Berdasarkan observasi peneliti di lapangan bahwa latihan harness

digunakan untuk meningkatkan kekuatan, pelaksanaan di lapangan adalah

gerakan memanfaatkan beban yang harus ditarik setelah tali diikatkan pada

pinggang. Kebanyakan pelatih jarang menggunakan latihan ini untuk

(13)

3

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

faktor diantaranya adalah masih belum memahami manfaat dari pelatihan

harness, peralatan yang sekiranya sulit untuk ditemukan, keraguan akan

pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, dan bagaimana variasi dari latihan harness

tersebut.

Hal lain yang masih menjadi permasalahan dalam menjalankan latihan

ini adalah penerapan metode latihan yang masih belum jelas karakter dari

setiap metode tersebut. Ada beberapa jenis metode yang bisa diterapkan dalam

latihan ini, yaitu metode tempo run, metode continous, metode interval,

metode repetisi. Dalam penelitian ini dibatasi hanya menggunakan dua metode

latihan yaitu metode latihan interval dan metode latihan repetisi dengan dua

karakterteristik yang hampir sama namun mempunyai perbedaan.

Menurut Sidik (2011) dalam kupang tribun news mengemukakan bahwa

metode repetisi adalah metode latihan yang menekankan pada unsur

pengulangan (repetisi) dengan durasi istirahat (rest interval) dan jarak

(distance) yang tetap atau bervariasi. Untuk waktu istirahat latihan antar

repetisi dan set bergantung pada masa pemulihan denyut nadi (kembali ke

denyut nadi awal latihan inti). Sedangkan interval training adalah suatu sistem

latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat.

Jadi, latihan (misalnya lari) – istirahat – latihan – istirahat – latihan dan

seterusnya. Interval training adalah metode latihan yang penting dimasukkan

dalam program latihan keseluruhan (Harsono,1988:156) . Metode latihan

Interval merupakan metode latihan yang sangat berat karena intensitas yang

digunakan adalah intensitas tinggi sehingga kondisi atlet harus benar-benar

dinyatakan siap agar hasil dari penerapan metode ini menjadi berpengaruh

secara signifikan.

Setelah latihan ini berakhir pada satu unit latihan maka atlet diwajibkan

untuk melakukan jogging (easy run) untuk membantu mempercepat

pemulihan terutama jika latihan ini menyebabkan terjadinya pembentukan

asam laktat. Faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun interval training,

yaitu lamanya latihan, beban (intensitas latihan), ulangan (repetition)

melakukan latihan, dan masa istirahat (recovery interval) setelah setiap

(14)

4

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah mengetahui dari penjelasan di atas, metode repetisi dan metode

interval letak perbedaannya adalah pada masa istirahat. Dua metode tersebut

merupakan metode untuk peningkatan kualitas pelatihan fisik, dimana

pelatihan fisik merupakan bagian yang sangat penting karena banyaknya

komponen-komponen kondisi fisik dasar dan kondisi fisik pengembangan

yang menjadi kebutuhan dalam pencapaian prestasi atlet.

Komponen- komponen kondisi fisik yang dibutuhkan atlet dalam cabang

olahraga menuntut pelatih untuk bisa memahami dengan baik mengenai

pelatihan komponen kondisi fisik, seperti : kemampuan kelenturan, kecepatan

gerak (dalam bentuk speed, agility, maupun quickness), kekuatan maksimal,

kekuatan yang cepat (power), daya tahan kekuatan. Dari berbagai macam

komponen kondisi fisik yang menjadi kebutuhan, salah satunya yaitu power.

Power menurut Kardjono (2011:23) adalah Produk dari kekuatan dan

kecepatan. Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan

maksimal dalam waktu yang amat singkat.”

Power ( kekuatan yang cepat ) penting untuk cabang-cabang olahraga

dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif. Juga dalam

cabang-cabang olahraga yang mengharuskan atlet untuk melakukan gerakan eksplosif

power pada tungkai seperti dalam cabang olahraga futsal. Karena dalam

cabang olahraga futsal, saat melakukan gerakan passing, long passing,

heading duel, shooting ke gawang, dan lainnya membutuhkan kekuatan yang

cepat (power) pada tungkai.

Oleh karena itu, peneliti perlu mengkaji lebih dalam mengenai pengaruh

latihan harness menggunakan metode interval dan repetisi terhadap salah satu

komponen kondisi fisik yang lebih spesifikasi yaitu kekuatan yang cepat

(power).

B. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sejauh mana pengaruh metode interval dalam latihan harness terhadap

(15)

5

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Sejauh mana pengaruh metode repetisi dalam latihan harness terhadap

peningkatan kemampuan power tungkai futsal putri UPI ?

3. Sejauh mana pengaruh perbedaan metode interval dengan repetisi dalam

latihan harness terhadap peningkatan kemampuan power tungkai futsal

putri UPI ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitiannya

dalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode interval dalam latihan

harness terhadap peningkatan kemampuan power tungkai futsal putri UPI

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode repetisi dalam latihan

harness terhadap peningkatan kemampuan power tungkai futsal putri UPI

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perbedaan metode interval

dengan repetisi dalam latihan harness terhadap peningkatan kemampuan

power tungkai futsal putri UPI

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Secara teoritis dapat menambah wawasan mengenai perbandingan

pengaruh latihan harness menggunakan metode interval dan repetisi

terhadap peningkatan kemampuan power

2. Secara praktis dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih untuk

menerapkan pelatihan harness kepada atletnya.

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan

ruang lingkup penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan kekuatan yang

cepat atau power .

2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan Harness menggunakan

(16)

6

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Subjek dalam penelitian ini adalah pemain futsal putri Universitas

Pendidikan Indonesia.

4. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Sport Hall FPOK UPI Bandung (Kampus Padasuka

Caheum)

Waktu : Mulai Agustus-September 2013

(17)

22

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2009:80) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya”. Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti (Sabar,2007:38).

Populasi dalam penelitian ini adalah pemain futsal puteri tingkat perguruan

tinggi yang tergabung dalam anggota UKM Futsal Puteri UPI (Universitas

Pendidikan Indonesia) yaitu sebanyak 20 orang.

Untuk dapat menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian

ini, terdapat beberapa teknik sampling. Pada penelitian ini, semua anggota

populasi akan dijadikan sampel, sehingga teknik sampling yang sesuai adalah

sampling jenuh. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009:85) bahwa

sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi

relative kecil kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat

generalisasi dengan kesalahan yang sengat kecil, dimana semua anggota

populasi dijadikan sampel.

Rencananya penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada:

Jadwal Penelitian : Mulai Agustus-September 2013

Tempat : Sport Hall FPOK Padasuka Caheum Bandung

Waktu : Mulai pukul 16.00 s.d selesai

Lama Latihan : Tergantung volume dan intensitas latihan

Pelaksanaan : 2x seminggu hari Senin dan Jumat

Pelaksanaan latihan dengan hanya 2x seminggu adalah berdasarkan pada

(18)

23

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Minimum recovery time

Sumber: www.trackandfield.com

training Example Recovery

times Power 1 Indoors ball throws,stair sprints

Outdoors-medicine ball throws, hill sprints

48 hours

Power 2 Plyometrics 72 hours

Weight training

Full body weight training with the same exercises for both training sessions

72 hours

speed Sprinting at 90% plus speeds with 3 minute rest intervals

48 hours

Speed endurance

Sprinting at 80-90% speeds with a 1:2 or 1:3 work:rest ratio

48 hours

endurance Running at 60-80% speeds with a 1:1 or 2:1 work:rest ratio

24 hours

Dari keterangan diatas bisa diketahui bahwa latihan power dengan bentuk

latihan pliometrik ( latihan yang bertujuan menghubungkan gerakan kekuatan

dan kecepatan untuk menghasilkan gerakan eksplosif) membutuhkan waktu 72

jam atau tiga hari untuk masa pemulihan. Oleh karena itu, maka dalam

penelitian ini ditentukan pelaksanaan latihan yaitu pada hari senin dan jumat

dari pukul 16.00 WIB s.d selesai.

Dengan lama pelaksanaan penelitian antara 6-10 minggu, hal ini sejalan

dengan Harsono (1988:154) yang mengemukakan bahwa Ahli-ahli olahraga

berpendapat bahwa atlet yang mengikuti suatu program latihan kondisi fisik

pre-season yang intensif selama 6-10 minggu akan memilikki kekuatan, daya

tahan, dan stamina yang lebih baik selama musim-musim latihan berikutnya,

dibandingkan dengan atlet-atlet yang memulai program kondisinya hanya

satu-dua minggu sebelum permulaan musim latihan.

B. Desain Penelitian

Dalam Suherman (2011:50) menjelaskan bahwa desain penelitian adalah

semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian,

(19)

24

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

analisis data saja. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental

dengan bentuk desain One-Group Pretest-Posttest desain.

O X O

pretest treatment posttest

Gambar 3.1 desain penelitian One-Group Pretest-Posttest desain. (Fraenkel and Wellen, 1990 : 246)

Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.Adapun

langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2

Langkah-langkah penelitian

C. Metode Penelitian

Hadari nawawi (1996:91) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah

suatu metode yang digunakan dalam usaha untuk menangkap gejela-gejala alam

dan gejala sosial dalam kehidupan dengan mempergunakan prosedur kerja yang

sistematis, teratur, tertib, dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dari

penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa metode penelitian adalah suatu

kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Secara lebih luas lagi

(20)

25

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

memberikan treatment metode interval dengan repetisi menggunakan latihan

harness. Sugiyono (2009:72) menjelaskan bahwa “Metode penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Metode ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya sebab

akibat dan seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara

memberikan sebuah perlakuan.

D. Definisi Operasional

1. Latihan menurut Giriwijoyo (2004:78) adalah upaya sadar yang dilakukan

secara berkelanjutan dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan

fungsional raga yang sesuai dengan tuntutan penampilan cabang olahraga itu,

untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga itu baik pada aspek

kemampuan dasar (latihan fisik) maupun pada aspek kemampuan

keterampilannya (latihan teknik ).

2. Latihan harness menurut Wilson (2006) dan Pollit (2003) yang dikutip Sidik

(2011:5) mengemukakan bahwa Latihan harness (Sled harness) merupakan

istilah yang digunakan oleh para atlet ketika latihan bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kecepatan, kekuatan (strength), dan daya tahan

(endurance). Latihan ini merupakan latihan yang bersifat kekuatan, karena

ketika melakukan gerakan memanfaatkan beban yang harus ditarik setelah

diikatkan dengan tali ke pinggang.

3. Power menurut Kardjono (2011:23) adalah produk dari kekuatan dan

kecepatan. Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan

(21)

26

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Futsal menurut kamus pintar futsal (2005:22) adalah permainan bola yang

dimainkan oleh dua regu yang masing-masing beranggotakan lima orang.

Tujuannya adalah memasukan bola ke gawang lawan dengan memanipulasi

bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan

memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam

ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis bukan net atau papan.

5. Interval Training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh

interval-interval yang berupa masa-masa istirahat ( Harsono,1988: 156)

6. Metode latihan Repetisi Menurut Dikdik Zafar Sidik (2011) dalam kupang

tribun news adalah metode latihan yang menekankan pada unsur pengulangan

(repetisi) dengan durasi istirahat (rest interval) dan jarak (distance) yang tetap

atau bervariasi. Untuk istirahat latihan antar repetisi dan set bergantung pada

masa pemulihan denyut nadi (kembali ke denyut nadi awal latihan inti).

7. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana tertentu dengan cara dan aturan yang telah

ditentukan (Arikunto dalam Nurhasan, 2002:2).

8. Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya.

Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh

komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana-sini dilakukan

dengan system prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan

untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan tersebut. Hal ini

akan semakin jelas bila kita sampai pada masalah status kondisi fisik ( Sajoto.

1990:16).

E. Instrumen Penelitian

Pemilihan instrument berdasarkan dengan karakteristik teknik dalam cabang

olahraga permainan futsal yaitu dengan tolakan satu kaki ketika mengoper dan

(22)

27

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengukur kemampuan power tungkai menggunakan item tes 3 hop. Berikut

item tes untuk mengetahui kemampuan power :

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Item tes untuk Power tungkai adalah tes 3 Hop.

meter

Gambar 3.3 Instrument Tes 3 hop

2. Peralatan yang dibutuhkan:

a. Meteran untuk mengukur jarak melompat

b. Stopwatch untuk mengetahui waktu tempuh

c. Catatan

d. Alat tulis

3. Teknis pelaksanaan

a. Posisi kaki depan sampel berada di belakang garis start

b. Posisi badan berada di belakang garis start

c. Setelah mendengar aba-aba siap sampel mulai melakukan test

d. Melakukan 3 kali lompatan berturut-turut dengan satu kaki (single leg)

tanpa berhenti

e. Melompat vertikal yang memungkinkan sampel untuk mendapatkan jarak

(23)

28

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu f. Untuk test pertama menggunakan kaki kanan

g. Untuk test kedua menggunakan kaki kiri

h. Sampel diharapkan maksimal dalam meakukan test, agar indikator

komponen fisik power (kekuatan yang cepat) tercapai.

4. Teknis pengukuran

Jarak diambil dari awal garis start sampai ke titik pada pendaratan

melompat ketiga (belakang tumit). Catat jarak terpanjang melompat, yang

terbaik dari dua kali kesempatan.

5. Norma berdasarkan perhitungan Nurhasan (2007:416) Tabel 3.2

Mean dan Standar Deviasi Norma perhitungan Tes awal

Kaki Kanan Kaki Kiri

No distance (m) No distance (m)

1 5.95 1 5.90

2 5.10 2 4.65

3 6.01 3 5.30

4 4.10 4 4.10

5 4.83 5 4.43

6 5.55 6 5.10

7 4.40 7 3.70

8 3.40 8 3.25

9 3.86 9 4.00

10 3.90 10 4.40

11 4.80 11 4.50

12 5.00 12 4.70

13 5.30 13 4.70

14 5.60 14 4.55

15 4.87 15 4.58

16 3.60 16 3.57

17 4.70 17 5.00

18 5.25 18 5.00

19 5.00 19 4.85

(24)

29

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

MEAN 4.81 MEAN 4.56

SD 0.74 SD 0.62

Tabel 3.3

Norma perhitungan tungkai kanan Tes Awal

satuan (m)

> 5.92 Istimewa

5.18 – 5.91 Baik sekali

4.44 – 5.17 Baik

3.70 – 4.43 Cukup

< 3.69 Kurang

Tabel 3.4

Norma perhitungan tungkai kiri Tes Awal

satuan (m)

> 5.50 Istimewa

4.88 – 5.49 Baik sekali

4.25 – 4.87 Baik

3.63 – 4.24 Cukup

< 3.62 Kurang

Tabel 3.5

Mean dan Standar Deviasi Norma perhitungan Tes akhir

Kaki Kanan Kaki Kiri

No distance (m) No distance (m)

1 6.22 1 6.12

2 5.54 2 5.33

3 6.13 3 6.02

4 5.25 4 5.29

5 5.22 5 5.15

6 5.64 6 5.24

7 4.94 7 4.72

(25)

30

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9 4.38 9 4.23

10 4.79 10 5.17

11 4.96 11 4.61

12 5.63 12 5.38

13 5.53 13 4.82

14 5.85 14 5.12

15 5.18 15 5.08

16 4.47 16 4.31

17 5.23 17 5.25

18 5.55 18 5.04

19 5.55 19 5.32

20 5.1 20 5.28

MEAN 5.28 MEAN 5.09

SD 0.52 SD 0.49

Tabel 3.6

Norma perhitungan tungkai kanan Tes Awal akhir

satuan (m)

> 6.06 Istimewa

5.54 – 6.05 Baik sekali

5.02 – 5.53 Baik

4.50 – 5.01 Cukup

< 4.49 Kurang

Tabel 3.7

Norma perhitungan tungkai kiri Tes akhir

satuan (m)

> 5.83 Istimewa

5.34 – 5.82 Baik sekali

4.85 – 5.33 Baik

4.35 – 4.84 Cukup

< 4.34 Kurang

6. Validitas dan Reliabilitas

Dalam tesis Sumpena (2013) untuk nilai validitas instrument ini adalah

(26)

31

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Modifikasi Alat Harness

Alat untuk pelatihan harness dapat dimodifikasi dengan menggunakan ban

mobil bekas dengan berat yang disesuaikan dengan kebutuhan atlet. Adapun

alat pelatihan harness terbuat dari:

1. Ban mobil

2. Tali atau tambang panjang sekitar 4 meter

3. Sabuk atau gesper

4. Kait atau pengikat

5. Ring untuk ban

6. Ring untuk sabuk

Gambar 3.4

Modifikasi Alat untuk Pelatihan Harness

Cara membuat harness, diantaranya sebagai berikut :

a. Pertama lubangi ban dengan menggunakan solder,

b. Potong tali atau tambang sepanjang 4 meter atau sesuaikan dengan

(27)

32

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Hubungkan antara ban dengan tambang menggunakan kait atau

pengikat,

d. Terakhir hubungkan tambang dengan sabuk menggunakan ring dan kait.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui tes instrument 3

hop pada tes awal sebelum diberi perlakuan dan pada tes akhir setelah diberikan

perlakuan. Yang dihitung jarak, waktu sebagai pengontrol, karena apabila kuat

tapi tidak cepat, tidak bisa dikatakan sebagai power, karena power merupakan

kekuatan yang cepat.

H. Analisis Data

Data diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir

eksperimen sebagai data akhir. Analisis data digunakan untuk melihat pengaruh

latihan harness menggunakan metode interval dan repetisi terhadap

peningkatan kemampuan power.

Adapun langkah – langkah yang diambil dalam prosedur pengolahan data

adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan rumus dari Nurhasan

(2008:24) sebagai berikut :

Arti unsur-unsur diatas adalah :

X = nilai rata-rata yang dicapai

X = skor yang diperoleh

Σ = Jumlah

(28)

33

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus Nurhasan

(2008:39) adalah sebagai berikut :

Arti unsur-unsur diatas adalah :

S = Simpangan baku

= skor yang diperoleh

x = nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

3. Menguji normalitas dengan uji Lilliefors. Adapun langkah-langkah

pengujian yang dapat dilakukan menurut Nurhasan (2008:118) adalah

sebagai berikut :

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan

yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar

b.Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan

pendekatan Z-skor yaitu :

X X

Z =

S

c. Untuk tiap bangku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi

normal baku ( tabel distribusi Z ). Kemudian hitung peluang dari

masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatf, maka dalam

menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas distribusi pada tabel.

d.Menentukan nilai proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara

melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian

(29)

34

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya

f. Ambillah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari

seluruh sampel yang ada dan berilah symbol Lo.

g. Dengan bantuan table Nilai Kritis L untuk uji Lilliofers, maka

tentukanlah nilai L .

h.Bandingkanlah nilai L dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau

ditolak hipotesisnya, dengan kriteria

 Terima Ho jika Lo < Lα = Normal

 Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal

4. Menguji homegenitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Dengan kriteria pengujian : terima hipotesis apabila F-hitung lebih kecil

dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf

nyata (a) = 0,05.

5. Uji kesamaan dua rata-rata ( skor berpasangan )

Menurut Nurhasan (2008:154) uji ini digunakan apabila skor yang kita

bandingkan berpasangan ( sampel yang digunakan sama dan menggunakan

tes yang sama ) seperti contoh digunakannya tes awal dan tes akhir pada

sebuah eksperimen atau sering juga dikatakan uji beda. Dengan rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Arti dari unsur-unsur diatas adalah :

t = nilai t hitung yang dicari

B = rata-rata nilai beda

SB = simpangan baku

(30)

35

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 6. Uji perbedaan dua rata-rata

Mengadakan pengujian pada tingkat kepercayaan 0,05 dengan derajat

kebebasan (n1+n2-2). Apakah kedua kelompok mempunyai perbedaan yang

berarti, atau sebelum dan sesudah diberikan perlakuan selama 12x

pertemuan apabila hasil perhitungan nilai t ≤ t yang terdapat dalam

distribuasi t tabel dengan dk (n1+n2-2) metode tersebut tidak berarti, tetapi

sebaliknya jika hasil perhitungan nilai t > t tabel berarti perbedaan tersebut

mempunyai arti. Menguji hasil metode dengan menggunakan rumus uji

perbedaan dua rata-rata (uji dua pihak ).

Uji t digunakan karena data-data berdistribusi normal. Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :

dengan :

Arti dari unsur-unsur diatas adalah :

t = t hitung

X1 = skor rata-rata kelompok 1

X2 = skor rata-rata kelompok 2

S2 = simpangan baku gabungan

S12 = varians kelompok 1

S22 = varians kelompok 2

n1 = banyaknya sampel kelompok 1

n2 = banyaknya sampel kelompok 2

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan t-hitung

dengan t-tabel distribusi t dengan tingkat kepercayaan ( α = 0,05) dan

derajat kebebasan (dk) = ( n1 + n2 – 2) uji perbedaan nilai rata-rata di

(31)

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil dari penelitian, maka kesimpulannya adalah sebagai

berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan harness menggunakan metode

interval terhadap peningkatan kemampuan power.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan harness menggunakan metode

repetisi terhadap peningkatan kemampuan power.

3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan latihan harness menggunakan

metode interval dengan metode repetisi terhadap peningkatan kemampuan

power.

4. Metode interval lebih baik peningkatannya dibandingkan dengan metode

repetisi dalam latihan harness untuk meningkatkan kemampuan power cabang

olahraga futsal putri UPI.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengemukakan saran

diantaranya :

1. Bagi pembaca bisa menambah wawasan mengenai ilmu yang mencakup dalam

bidang ini.

2. Bagi lembaga bisa menambah referensi ilmu pengetahuan dalam bidang ini.

3. Bagi pelatih bisa menerapkan metode ini pada cabang olahraga lainnya dalam

rangka peningkatan kualitas fisik.

4. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan

(32)

42

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER PRIMER

Bompa, T.O. (1999). Periodization Training for Sport. United States: Human Kinetics.

Gambetta, V. (1989).The Athletics congress’s: Track and Field Coaching Manual (Secon Edition). Champaign: Leisure Press.

Giriwijoyo, S. dan Sidik, D.Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga): Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan Prestasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Harsono. (1988). Coaching dan aspek – aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma

Imanudin I. (2008). Modul Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung : UPI

Jaohariah R (2011). Dampak penerapan pelatihan harness terhadap peningkatan power. Bandung : UPI

Kardjono. (2011). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : FPOK UPI

Permatasari T. (2012). Dampak penerapan pelatihan harness terhadap peningkatan kemampuan dinamis aerobik. Bandung : UPI

Sajoto. (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : Effhar Offset Semarang.

Sidik, D.Z. (2010). “Dampak pelatihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan

Dinamis Anaerobik dan Aerobik”. Respitory UPI.

Sumpena A. (2013).Dampak Pola Pelatihan Harness Dan Metode Latihan dengan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik. Bandung: UPI

SUMBER SEKUNDER

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

(33)

43

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hadari N. ( 1996 ). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : UGM Press

Modul (2009). Mata Kuliah Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: UPI

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran keolahragaan. Bandung : FPOK UPI

Nurhasan, Hasanudin C.D, Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika Bandung : FPOK UPI

Sabar. (2007) Pengantar Metodelogi Penelitian. FKIP : UMK

Seagrave, L. (1992). Speed Dynamics: High Performance High Hurdles Sprint Training. Jakarta: IAAF High Level Seminar On Sprints/Hurdles

Suherman A, Rahayu N.I, Damayanti I. (2012). Metode Penelitian Olahraga.Bandung: UPI.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : CV Alpabeta

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Bandung : UPI

SUMBER INTERNET

Behnken, M.(2013).Power Sleds Workout for Athletes.

[Online].Tersedia:http://www.askthetrainer.com/sled-workout/ [18 Januari 2013]

Fikom UI (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online].Tersedia:

http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=metode&varbidang=all&vardia lek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=kamus [14 Februari 2013]

Gojalez J, Caceres A, Guerra I. (2011). “Resistive Training for Speed Development” . NCSA Performance Training Journal. 10,(4) .

No Name.(2013). Pelatihan Harness. [Online]. Tersedia : http://www.amazon.com[14 Januari 2013]

No name. (2013). [Online]. Tersedia : http://www.trackandfield.com

No Name. [Online]. Tersedia Pustaka aslikan.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode-penelitian.html#.Ue38rWSyTZ0

No Name ( 2013 ). [Online]. Tersedia Addriadis.blogspot.com/2013/03/pengertian-metode-penelitian-menurut.html

Pollitt, D.J. (2003). “Sled Dragging for Hockey Training”.National Strength and

(34)

44

Devi Marlina, 2013

Perbandingan Pengaruh Metode Interval Dengan Repetisi Dalam Latihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Power Cabang Olahraga Futsal Putri UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sidik, D. Z. (2012).Manfaat Pelatihan Harness untuk Fisik [Online].Tersedia

http://kupang.tribunnews.com/2012/01/19/manfaat-pelatihan-harness-untuk-fisik [14 Maret 2013]

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel  3.1 Minimum recovery time Sumber: www.trackandfield.com
Gambar 3.1 desain penelitian One-Group Pretest-Posttest desain. (Fraenkel and Wellen, 1990 : 246)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kajian ini dapat disimpulkan, bahwa terdapat peningkatan tingkat Serum Amiloid A di pasien stenosis koroner dibandingkan dengan yang bukan stenosis.. Kata kunci :

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPP melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan pemerintah daerah terkait pembangunan dan

Dioda merupakan suatu piranti dua elektroda dengan arah arus yang tertentu, dapat juga dikatakan dioda bekerja sebagai penghantar bila tegangan listrik diberikan dalam arah

Laporan tesis yang berjudul : “Uji performansi gasifikasi biomassa pada proses sterilisasi berbahan bakar limbah media tanam jamur merang” ini disusun sebagai

Abstrak: Keseimbangan beban kerja karyawanperlu dilakukan melaui pengukuran kinerja karyawan produktif dan non produktif, salah satunya dengan menggunakan metode work sampling

Direct marketing tidak memiliki pengaruh terhadap Brand Equity BNI Syariah Cabang Yogyakarta, dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan signifikansi

Hasil klasifikasi data kerusakan motor induksi pada bagian air gap didapatkan tingkat akurasi seperti pada Tabel 2, yaitu diperoleh tingkat akurasi tertinggi sebesar