NEGERI 49 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Seni Tari
Oleh Dara Yogy Noviana
0900513
JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DENGAN STRATEGI
PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS VII DI SMP
NEGERI 49 BANDUNG
Oleh:
Dara Yogy Noviana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Dara Yogy Noviana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
NIM: 0900513
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DENGAN STRATEGI PRACTICE
REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 49 BANDUNG
DI SETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.Si NIP: 195710181985032001
Pembimbing II,
Dra. Sri Dinar Munsan NIP. 195809291988032001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari Dengan
Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 49
Bandung”. Permasalahan dalam penelitian adalah dimana proses pembelajaran
yang kurang menyenagkan atau membosankan dalam proses pembelajaran. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang proses pembelajaran tari dalam penerapan strategi practice rehearsal pairs di SMP Negeri 49 Bandung. Metode penelitian yaitu deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan untuk melakukan penelitian yang didalam melaksanakannya disesuaikan dengan kenyataan masalah, sifat, dan tujuan dari penelitian tersebut. Sample yang digunakan hanya 1 kelas dengan beberapa siklus yaitu siswa Kelas VII 9 SMP Negeri 49 Bandung yang berjumlah 31 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan tahapan observasi, wawancara, dan angket. Dari data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Pembelajaran Tari Dalam Meningkatkan Keterampilan Menari Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 49 Bandung memberikan dampak positif kepada peserta didik. Antusias peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar yang baik. Peserta didik merasa senang dan nyaman dengan adanya pembelajaran seni tari seperti ini, dengan pembelajaran peniruan tari bentuk dan di selangi oleh peserta didik mengasah kreatifitas dengan menemukan motif-motif gerak dalam bereksplorasi gerak agar peserta didik tidak mengalami bosan dalam pembelajaran tersebut.
ABSTRACT
The resear h e titled The Appli atio of tea hi g to e ha e the i terest of
students about traditional dance using practice rehearsal pairs in SMP Negeri 49
Ba du g . This resear h pro ides i for atio ho to i rease stude ts’ i terest i
learning traditional dance with the method written below. The method uses descriptive
hypothesis with qualitative approach based on the real condition, character and the purpose of the research itself. The data sample collected through observation, interview and inquiry from 31 students in class VII 9 SMP Negeri 49 Bandung. This concludes that
the resear hed ethod gi e a y ad a tages a d i rease the stude ts’ e thusias i
learning the traditional dance. The teaching method gives a room for the students to explore more about the traditional dance and they can find more interesting pattern
a d o i atio i traditio al da i g hilst it does ’t ake the stude ts feel ored i
learning the dance. In fact they enjoy the teaching method.
DAFTAR ISI E. Struktur Organisasi Skripsi ...
1
A. Landasan Konseptual Aplikasi Quantum Teaching Melalui Pembelajaran Tari merak... 1. Pengertian Quantum teaching... 2. Pengertian Pembelajaran... 3. Tari Merak Sebagai Media Pengaplikasian Model
Quantum Teaching... B. Minat Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari... C. Pembelajaran Seni Tari... D. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar... E. Aplikasi Quantum Teaching Melalui Pembelajaran Tari
Merak... BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian Dan Sumber Data... B. Desain Penelitian... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Profil SDN Mulyasari Subang... 2. Deskripsi Proses Aplikasi Quantum Teaching Melalui
Pembelajaran Tari Merak Untuk meningkatkan Minat Siswa Terhadap pembelajaran Seni Tari di SDN Mulyasari Subang... 3. Deskripsi Hasil Aplikasi Quantum Teaching Melalui Pembelajaran Tari Merak Untuk Meningkatkan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Seni Tari di SDN Mulyasari Subang... B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis Data... 1. Pembahasan Hasil Penelitian Aplikasi Quantum
Teaching Melalui Pembelajaran Tari Merak Untuk Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SDN Mulyasari Subang... 2. Analisis Data Terhadap Aplikasi Quantum Teaching
Melalui Pembelajaran Tari Merak Untuk Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari di SDN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas merupakan sebuah proses yang harus dilalui oleh guru dan murid untuk mencapai tujuan bersama di dalam sebuah pembelajaran sehingga apa yang dituju dan diharapkan bisa tercapai. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan melibatkan komponen pembelajaran agar siswa mengalami proses belajar yang penekanannya
lebih kepada perubahan perilaku pada diri seseorang melalui belajar. Dalam proses belajar, dibutuhkan suatu aktivitas karena pada dasarnya belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Salah satu komponen pembelajaran ialah tujuan yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran hendaknya diletakkan dan dijadikan titik tolak berfikir guru dalam menyusun sebuah rencana pembelajaran, yang akan mewarnai komponen-komponen perencanan lainnya.
Ruhimat (2009: 138) mengemukakan bahwa “Tujuan pembelajaran ini merupakan
tujuan antara dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi
tingkatanya”.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Selain tujuan dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah strategi untuk mancapai tujuan yang diharapkan.
Majid (2013:3) bahwa “Strategi Pembelajaran adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
dalam Majid (2013:8) bahwa : “Strategi pembelajaran adalah kegiatan untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan
siasat tertentu”. Proses belajar mengajar dibutuhkan Penyusunan strategi
pembelajaran yang tepat, sampai pada proses suatu penyusunan rencana kerja hingga kepada tindakan. Strategi yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu yaitu arah dari semua keputusan penyusunan strategi untuk pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai
sumber dan fasilitas semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. David dalam majid (2013:10) mengemukakan “Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan”, Yang artinya, pada dasarnya strategi masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dalam penyusunan strategi yang masih bersifat konseptual mengenai keputusan-keputusan dapat berubah walaupun telah terkonsep. Strategi pembelajaran dapat dilihat dari berbagai segi yaitu seni, ilmu, dan keterampilan yang digunakan oleh pendidik dalam upaya membantu peserta didik sehingga mereka dapat melakukan kegiatan proses belajar mengajar. Madjid (2013:9)
mengemukakan: “Segi seni, pendidik dapat melakukan upaya peniruan,
modifikasi, penyempurnaan dan pengembangan alternative model pembelajaran yang ada untuk menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan situasi lingkungan”. Dari pernyataan diatas strategi pembelajaran tari melalui segi seni, dapat dihubungkan melalui pendekatan pembelajaran dengan upaya peniruan dan pengembangan kreatifitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran tari sangat diperlukan pada proses belajar mengajar baik itu praktek maupun teori. Strategi pembelajaran merupakan pengembangan dari model pembelajaran, untuk melaksanakan strategi tentu diperlukan seperangkat metode pengajaran, dan pendekatan pembelajaran.
3
dokumen tetap dimaknai sebagai kerangka umum dalam proses praktek untuk mendukung pencapaian kurikulum.
Pemilihan strategi mengajar yang kurang variatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran seni tari menyebabkan situasi pada saat kegiatan belajar mengajar menjadi membosankan. Strategi pembelajaran banyak sekali macamnya, seperti yang dikemukakan dalam artikel Educational dalam Madjid (2013:10) mengemukakan “Strategi pembelajaran langsung, strategi pembelajaran tidak
langsung, strategi pembelajaran interaktif, strategi pembelajaran melalui pengelaman, dan strategi pembelajaran mandiri. Strategi yang digunakan dalam mencakup tujuan kegiatan kali ini adalah strategi interaktif”. Seaman dan Fellenz dalam Madjid (2013:11) mengemukakan “Diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternative dalam berfikir”.
Strategi interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan berbagai di antara siswa. Strategi interaktif dikembangkan melalui rentan pengelompokan maupun berpasangan di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas yang dapat saling berbagi ilmu satu sama lain. Strategi interaktif yaitu strategi practice rehearsal pairs, Strategi ini diharapkan dapat memberikan peluang kepada siswa untuk
melakukan interaksi sosial, komunikasi yang berkesinambungan antara siswa dengan guru. M Rogers Evertt dalam Majid (2013:282) mengemukakan bahwa
“Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya”.
Manfaat dari penerapan strategi pada proses belajar mengajar dalam mata pelajaran seni tari yaitu agar siswa dapat menarikan tari yang sedang dipelajari
memberikan sebuah peluang kepada siswa agar lebih aktif untuk meningkatkan keterampilan menari dari hasil interaksi dengan lingkungan. Secara tidak langsung siswa dapat berubah menjadi lebih baik dari hasil proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kelebihan dari pembelajaran ini yaitu membentuk siswa yang mandiri, saling menolong sesame teman dan bertanggung jawab. Penerapan strategi pada proses belajar mengajar dalam meningkatkan keterampilan menari.
Keterampilan merupakan kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan
benar. Seseorang yang dapat melakukan dengan cepat tetapi salah dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak dapat dikatan terampil. Kemampuan dalam kecakapan dan potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk menguasai suatu keahlian yang dimilikinya sejak lahir. Jadi walaupun siswa melakukan kesalahan akan tetapi mereka melakukannya secara cepat siswa itu dikatakan terampil karna siswa itu memiliki daya serap yang jauh lebih cepat dan berfikir lebih cepat dibandingkan siswa yang lainnya dari sejak lahir.
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian pembelajaran seni tari melalui strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari siswa melalui proses dan pengalaman belajar yang menyenangkan dan meninggalkan pemikiran bosan dalam ingatan siswa. Melalui pembelajaran seni tari ini anak mendapatkan penyegaran dari pelajaran sebelumnya yang diberikan oleh guru, dan mempererat persahabatan antara siswa yang satu dengan yang
lainnya. Dengan ini peneliti mengangkat judul “Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari Dengan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 49 Bandung”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran yang telah diuraikan, penelitian ini ditujukan pada aspek-aspek kajian tertentu sebagai masalah yang sedang diteliti
5
1. Bagaimana proses pembelajaran tari dengan strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 49 Bandung ?
2. Bagaimana hasil pembelajaran tari setelah diterapkan strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 49
Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang proses pembelajaran tari dalam strategi practice rehearsal pairs di SMP
Negeri 49 Bandung. Adapun tujuan secara khusus adalah untuk :
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran tari dengan mengunakan strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP
Negeri 49 Bandung.
2. Memperoleh hasil pembelajaran tari dalam strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 49 Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi peneliti, guru, siswa-siswi maupun lembaga, adapun manfaatnya sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
a. Dapat memperkaya wawasan dan pengalaman, mengenai strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP
Negeri 49 Bandung.
b. Dapat memperdalam bidang yang sedang peneliti geluti. 2. Bagi Guru
a. Memotivasi guru agar dapat menciptakan hal-hal yang baru dalam menerapkan materi terhadap siswa dengan memilih strategi apa yang paling tepat digunakan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 49 Bandung.
b. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 49
Bandung.
a. Dapat bereksplorasi dan mengembangkan gerakan-gerakan yang dilakukan dalam strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran menari pada siswa.
b. Dapat meningkatkan daya kreatifitas dan imajinatifnya melalui strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari.
4. Bagi Lembaga
a. Menjadi bahan reverensi bagi mahasiswa yang masih menimba ilmu di Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Memotivasi agar munnculnya ide-ide kreatif dalam pembelajaran seni tari agar tidak terjadinya monoton dalam pembelajaran seni budaya disekolah ketika mahasiswa telah terjun menjadi sosok pendidik dalam kehidupan sesungguhnya, dan sebagai rangsangan stimulus bagi mahasidswa untuk mengembangkan atau menemukan cara yang lebih afektif dan lebih baik digunakan dalam proses pembelajaran.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab. Sistematika penulisan skripsi Ini disesuaikan dengan ranah kedisiplinan di Universitas Pendidikan Indonesia. Namun, pada dasarnya sistematika penulisan skripsi yang sering digunakan di Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
BAB I: terdiri dari Pendahuluan yang berisikan uraian latar belakang mengapa peneliti mengangkat judul tersebut untuk diangkat dalam skripsi. Latar belakang penelitian yang bermaksud untuk menjelaskan mengapa masalah tersebut diteliti, dan seberapa pentingnya masalah itu untuk diteliti dan dengan menggunakan pendekatan apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut baik dari segi praktis maupun teoritis. Dalam bab I terdapat pula perumusan masalah, tujuan masalah, sekaligus identivikasi variabel-variabel penelitian yang bertujuan
7
bagi peneliti, manfaat bagi siswa-siswi, manfaat bagi guru, dan manfaat bagi lembaga, dan yang terakhir yaitu struktur organisasi skripsi yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan sub bab yang telah di bahas oleh penulis dalam skripsi dari awal hingga akhir hingga tuntas.
BAB II: Kajian Pustaka merupakan salah satu hal terpenting didalam skripsi, dimana pada bagian ini berisikan tentang teori-teori yang sedang dikaji untuk penelitian tersebut utuk menguatkan apa yang di kemukakan dalam skripsi
dan dikaitkan dengan masalah dengan masalah yang sedang peneliti teliti. Kajian pustaka dalam penelitian ini terdapat dari beberapa sub judul yaitu diantaranya : kurikulum pendidikan seni tari di sekolah menengah pertama, kedudukan guru dalam pembelajaran seni tari, karakeristik siswa sekolah menengah pertama, strategi practice rehearsal pairs, keterampilan menari, dan evaluasi.
BAB III : Metode penelitian berisikan mengenai penjabaran yang sangat rinci menganai metode penelitian yang termasuk kedalam beberapa komponen yaitu : lokasi, subjek populasi, sampel penelitian, serta justifikasi dari pemilihan suatu lokasi serta penggunaan sampel. Desain penelitian di justifikaasikan dari pemilihan penelitian itu sendiri. Dalam suatu desain penelitian ini terdiri dari beberapa yaitu : rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengelolaan hasil penelitian. Metode penelitian berisikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dan diuraikan secara singkat mengenai definisi dari metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut. Definisi oprasional yang dirumuskan untuk setiap variabel yang diharuskan melahirkan indikator-indikator dari yang diteliti lalu dijabarkan melaui instrument penelitian. Instrument penelitian terdiri dari beberapa yaitu : lembar observasi, dan Skala yang dijabarkan. Proses pengembangan instrumen dengan cara karakteristik. Teknik pengumpulan data dapat di peroleh melalui : wawancara, observasi. Analisis data melaporkan secara rinci tahap-tahap yang lakukan dalam
BAB IV : isi dalam bab ini yaitu menjabarkan tentang profil sekolah sejelas-jelasnya dari keberadaan sekolah, fasilitas sekolah, jumlah staf guru serta jajaranya, jumlah siswa, kurikulum, kesiswaan, BK, dan ektakulikuler yang berada di SMP Negeri 49 Bandung. Selanjutnya peneliti menjelaskan hasil penelitian dan penjelasan yang terdiri dari deskripsi hasil strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 49 Bandung
di setiap pertemuannya dan dalam bab ini merupakan jawaban dari rumusan masalah pada bab I.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 49 Bandung yang bertempat di Jl. Antapani No 58 Cicaheum. Dipilihnya lokasi ini karena disekolah ini siswa laki-lakipun menyenangi pembelajaran tidak seperti di sekolah-sekolah lain yang umumnya siswa laki-laki tidak mau mengikuti
pelajaran tari, oleh karena itu peneliti memilih sekolah ini sebagai objek penelitian.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan suatu objek yang dijadikan sebagai sumber data dari objek penelitian tersebut. Sugiyono (2011:80) mengemukakan: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasar dari pengertian populasi diatas, adalah peserta didik yang tergabung dalam mata pelajaran seni budaya. Adapun seluruh pesert kelas VII yang berjumlah 305 orang. Terdiri atas 9 (Sembilan) kelas yakni kelas VII I, VII 2, VII 3, VII 4, VII 5, VII 6, VII 7, VII 8, VII 9. Untuk lebih jelasnya jumlah populasi ini dapat dilihat pada table 3.1 di bawah ini
TABEL 3.1
Daftar Populasi Penelitian di SMP Negeri 49 Bandung
No. Kelas Jumlah
3. Sampel Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan sampel yang merupakan bagian dari populasi. Seperti yang dikemukakan oleh sugiyono (2011:81) dalam: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan pada kutipan tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah siswa kelas VII 9. Sample yang digunakan hanya 1 kelas dengan beberapa siklus yaitu siswa Kelas VII 9 SMP Negeri 49 Bandung yang berjumlah 31 orang yang diantaranya 17 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.
Adapun teknik pengambilan sampel yakni menggunakan simple random sampling karena dalam proses pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan latar belakang siswa, sehingga seluruh populasi mempunyai peluang untuk dijadikan sampel. Pemilihan sampel ini didasarkan pada keberagaman kemampuan gerak siswa, oleh karena itu peneliti ingin meningkatkan pemahaman serta keterampilan siswa dalam
2. VII 2 35
3. VII 3 34
4. VII 4 36
5. VII 5 31
6. VII 6 35
7. VII 7 35
8. VII 8 32
9. VII 9 31
31
menari, melalui penerapan strategi Practice Rehearsal Pairs. Dibaeah ini daftar nama siswa kelas VII 9.
TABEL 3.2
Daftar Nama Siswa Kelas VII 9 SMP Negeri 49 Bandung
Nomor
Nama Siswa L/P
Urut Induk
1. 121307274 Ajeng Apryantini P
2. 121307245 Angga Muhamad Jihad L
3. 121307276 Anita Setiayanti P
4. 121307277 Asellia Jasmine P
5. 121307278 Chandra Bintang Pratama L
6. 121307279 Citra Satelina Salsabila P
7. 121307280 Dede Irma Saputra L
8. 121307281 Elnosan Jembar Sayidina L
9. 121307282 Fitri mela Mubarokah P
10. 121307283 Hadira Solihan L
11. 121307284 Irwan Santosa L
12. 121307285 Juanita Kintan Paramavidya P
13. 121307286 Meylani Ayu Lestari P
15. 121307288 Mochamad Andhika Sujono L
16. 121307289 Muhamad Willi Irsyadi L
17. 121307290 Muhamad Alfriadi L
18. 121307291 Oktaviani P
19. 121307292 Raihan Erlianti P
20. 121307293 Ralliya Santika P
21. 121307294 Ridwan Gunawan L
22. 121307295 Rima Dwi Utami P
23. 121307296 Seni Septiani P
24. 121307297 Sephi Kemal Saputra L
25. 121307298 Siti Fikra Nurahmani P
26. 121307299 Sultan Hulio Andrian L
27. 121307300 Vanisa Yulianingsih P
28. 121307301 Viandra Noviyanti Kusumah P
29. 121307302 Vicky Cahya Mahendra L
30. 121307303 Wulan Anisha Mahdayanti P
31. 121307304 Yulia Wahyu Sagita P
Keterangan :
Laki-laki : 14
33
Jumlah : 31
Rata-rata siswa didalam kelas tersebut merupakan anak yang memiliki kemampuan gerak dalam menari, namun siswa sering mengalami permasalahan seperti kurangnya percaya diri dalam menampilkan tarian yang telah dipelajari, dan kurang adanya kerjasama dengan teman . Sehingga peneliti beranggapan perlu adanya tindak lanjut untuk memperbaiki dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang harus
dimiliki oleh seluruh siswa dikehidupakan yang berikutnya, karna siswa-siswa kelas VII akan melanjutkan pendidikan kenjang yang lebih tinggi lagi sehingga semua itu harus diberikan kepada siswa dengan menggunakan pendidikan karakter.
B. Desain Penelitian
1. Rencana Penelitian
Pada tahapan perencanaan penelitian yang dilakukan yakni dengan cara observasi agar mendapatkan informasi-informasi dari berbagai subyek. Melalui beberapa hasil observasi agar dapat memilih objek yang tepat untuk diteliti lebih lanjut.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 49 Bandung yang beralamatkan di Jalan Antapani No. 58 Cicaheum Bandung. Pada tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data melalui teknik pengumpulkan data berupa wawancara, angket, dokumentasi, dan studi pustaka yang dilakukan kurang lebih selama tiga bulan.
3. Penyusunan Hasil penelitian
Dalam penyusunan data meliputi proses kegiatan, diantaranya
melalui tahap pengelolahan data yang dihasilkan dari penelitian di lapangan. Hal tersebut dilakukan agar menjadi penelitian yang sistematis. Pengetikan data dilaksanakan setelah semua data yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan, penelitian ini dilakukan secara tersusun dan melalui proses bimbingan. Di bawah ini merupakan bagan bagaimana desain penelitian berlangsung:
BAGAN 3.3
Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan untuk melakukan penelitian yang didalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kenyataan masalah, sifat, dan tujuan dari penelitian tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan dapat memecahkan semua permasalahan yang ada didalam penelitian. Seperti dijelaskan Sugiono (2011:7) bahwa : “Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinakamakan metode postpositivistik karena berdasarkan pada filsafat postpositivisme”.
35
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari pengamatan, observasi, wawancara, dan data lain yang relevan dilakukan oleh peneliti sebagai instrument penelitian.
Penelitian ini juga bersifat deskriptif analisis, karena sifat penelitian tersebut yaitu deskriptif, maka yang menjadi alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah peneliti ingin menjawab semua persoalan-persoalan tentang fenomena yang ada dan bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai peristiwa,
dan kejadian yang berkembang pada saat ini, khususnya tentang penerapan strategi pembelajaran practice rehearsal pairs untuk meningkatkan respon gerak pada siswa kelas VII di SMP Negeri 49 Bandung.
D. Definisi Operasional
Pembelajaran : Interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran (perubahan prilaku).
Seni tari : Seni tari yang berasal dari kata tari yang berarti melakukan gerak tari atau pelaku. Sedangkan tari memiliki berbagai definisi. Akan kita ambil salah satu definisi tari menurut Soedarsono
dalam Suratman (2007:5)
mengemukakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Jadi gerak dalam tari adalah gerak yang diperindah dan disusun dengan baik untuk menciptakan harmonisasi dan keselarasan dengan irama. Pengertian tentang tari yang telah dipaparkan, maka
tari adalah seseorang dalam melakukan gerak yang tertata dan diselaraskan degan irama, serta dengan penjiwaan yang dalam dengan baik dan tepat. Keterampilan menari ditunjukkan dengan kemampuan melakukan gerak yang baik dan tepat dengan yang seharusnya dilakukan. Mampu bergerak
sesuai dengan irama dalam tarian. Dan mampu mengekspresikan makna atau jiwa dalam tarian agar dapat dimengerti dan dinikmati penonton.
Strategi practice rehearsal pairs : Strategi practice rehearsal pairs pada pembelajaran seni tari di kelas VII SMP Negeri 49 Bandung merupakan topik penelitian ini maka dikemukakan definisi oprasional sebagai berikut. Untuk menghindari adanya salah penafsiran pada judul skripsi ini. Strategi Pracice rehearsal Pairs merupakan salah satu
strategi pembelajaran aktif sederhana yang dapat dipakai untuk memperaktekan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar. Strategi practice rehearsal pairs ini dilakukan
untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan benar dan untuk meningkatkan
respon gerak.
37
Instrument merupakan langkah-langkah penting dalam sebuah penelitian. Melalui istrumen penelitian dapat ditemukan jawaban-jawaban terhadap masalah yang diajukan. Arikunto (1999:151) mengemukakan bahwa: “instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik”. Dari pernyataan tersebut, maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan salah satu instrument penelitian yakni dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber untuk memperoleh data-data pendukung dalam penelitian. Pada penelitian ini wawancara dilaksanakan pada guru dan siswa. Pertanyaan wawancara mengenai proses pembelajaran seni tari yang diterapkan kepada siswa kelas VII di SMP Negeri 49 Bandung. Hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pendidikan dan pembelajaran seni tari di sekolah tersebut guna mencari data yang valid.
2. Pedoman Observasi
Observasi ini disusun untuk mengetahui data-data apa yang akan diteiliti. Data-data yang akan diteliti yaitu berupa data-data sekolah yang meliputi keadaan proses belajar mengajar mata pelajaran seni tari, dan keadan sekolah itu sendiri.
3. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pedoman ini berisikan tentang panduan mengumpulkan data yang memuat garis besar terhadap data yang akan dicara seperti menelaah foto-foto, dan RPP. Peneliti menelaah foto-foto pada saat guru memberikan materi. Selanjutnya RPP, menelaah RPP di
Berdasarkan data yang diperoleh, langkah berikutnya yaitu instrument penelitian. Pemaparan data mengenai keterampilan menari anak yaitu data kualitatif untuk mempermudah pemahaman terhadap hasil dari penelitian tersebut. Standar penilaian yang diteliti dengan ketentuan standar nilai sebagai berikut.
a) Menentukan bobot nilai sebagai berikut :
A = Sangat baik : Dengan standar nilai 90 – 100 B = Baik : Dengan standar nilai 80 – 89
C = Cukup : Dengan standar nilai 70 – 79 D = Kurang : Dengan standar nilai 60 – 69 E = Sangat kurang : Dengan standar nilai 50 – 49
Berdasarkan bobot nilai di atas, peneliti memaparkan bobot penilaian :
TABEL 3.4
Bobot Nilai yang Akan di Peroleh Oleh Siswa SMP Negeri 49 Bandung
No. Nilai Indikator
1.
A
1. Faham teori tentang tari berpasangan daerah
setempat.
2. Faham praktek tentang tari berpasangan
daerah setempat.
3. Menguasai tari berpasangan daerah setempat. 4. Percaya diri.
5. Terampil.
2.
B
1. Faham teori tentang tari berpasangan daerah setempat.
2. Faham praktek tentang tari berpasangan daerah setempat.
39
4. Percaya diri.
3.
C
1. Faham teori tentang tari berpasangan daerah setempat.
2. Faham praktek tentang tari berpasangan daerah setempat.
3. Menguasai tari berpasangan daerah setempat.
4.
D
1. Faham teori tentang tari berpasangan daerah setempat.
2. Faham praktek tentang tari berpasangan daerah setempat.
5.
E 1. Faham teori tentang tari berpasangan daerah setempat.
b)Perhitungan nilai rata-rata siswa % = jumlah skor siswa
X 100 Banyaknya jumlah
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menentukan populasi dan sampel yang dapat mendukung terhadap penelitian. Observasi dilakukan untuk mengamati proses belajar mengajar berlangsung. Sutrisno Hadi dalam Sugiono (2011:145) mengemukakan “bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks”. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati penerapan strategi practice rehearsal pairs pada mata pelajaran seni tari untuk meningkatkan
Seiring dengan pernyataan tersebut, observasi ini dilakukan untuk memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan objek Dalam hal ini yaitu proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dari mulai rancangan perencanaan pembelajaran, strategi atau metode dan sebagainya. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dalam 6 (enam) pertemuan dan alokasi waktu 2 x 40 menit. Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan observasi langsung. Observasi langsung adalah pengamatan dilakukan secara berproses yang
dilakukan langsung oleh peneliti. Menurut Arikunto (1999:235) mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses. Observasi ini dilakukan pada proses pembelajaran.
Pada observasi awal dilakukan pada proses pembelajaran dan peneliti hanya mengamati setiap pertemuannya saja apakah ada perkembangan atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran dengan cara mengunakan strategi practice rehearsal pairs. Setelah peneliti menelaah proses pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti merasakan
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menghasilkan data yang detail dan valid dari berbagai sumber secara langsung.Sugiyono (2011:137) mengemukakan :
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilaksanakan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan
41
wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan teknik pengumpulan data dari narasumber dimana pertanyaan-pertanyaan wawancara sudah diprsiapkan terlebih dahulu sebelum wawancara berlangsung.
Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai strategi practice rehearsal pairs pada mata pelajaran seni tari yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa.
Dalam kegiatan wawancara ini peneliti memilih beberapa narasumber, yaitu :
1) Guru Studi Seni Budaya : Penjelasan mengenai Proses dan hambatan yang di alami pada saat proses pembelajaran menggunakan strategi practice rehearsal pairs. 2) Siswa : Meminta pendapat siswa terhadap
pelaksanaan model pembelajaran dan kendalayang siswa alami dalam pembelajaran.
3. Angket
Angket ditunjukan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan peneliti. Sugiyono (2011:142) mengemukakan “angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Angket ditujukan kepada kelas yang dituju yaitu kelas VII 9 di SMP Negeri 49 Bandung.
4. Analisis data
Kegiatan Analisis data mengelompokan data-data berdaskan variable dan jenis respondenya untuk menjawab semua pertanyaan yang
“Analisis data merupaka kegiatan setelah dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Data analisis secara kualitatif yang dinyatakan dengan simbol atau kata-kata, data yang diperoleh yaitu dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi, seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011:241) triangulasi yaitu” teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada”. Berdasarkan kutipan diatas triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendaptkan data dari sumber yang sama.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar sebagai berikut :
Observasi partisipatif
Sumber data sama
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Penerapan Strategi practice rehearsal pairs untukMeningkatkanKeterampilanMenariPadaSiswaKelas VII di SMP Negeri 49 Bandung, dapatdisimpulkanbahwamelaluipenerapanstrategipractice rehearsal pairs, antusiaspesertadidikdalammengikuti proses belajarmengajar yang
baik.
Peserta didik merasa senang dan nyaman dengan adanya pembelajaran seni tari seperti ini, dimulai peserta didik hanya meniru guru menari didepan kelas hingga pada pertemuan berikutnya mereka mengeksplorasi gerakan-gerakan dan disesuaikan dengan audio atau music pengiring pada tari tersebut. Peserta didik pun aktif dalam mengeluarkan ide atau gagasan, dan peserta didik saling bekerja sama antar pasangannya.
Proses belajar mengajar seperti ini akan menambah suasana belajar menjadi lebih hidup dan terasa nyaman karena setiap peserta didik berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dengan menunjukan kekompakan dan bekerjasama dengan teman pasanganya.
B. Saran
Adapun yang dapat dijadikan saran dalam memperbaiki proses belajar mengajar seni tari di SMP Negeri 49 Bandung, yaitu :
1. Guru Seni
Pembelajaran seni tari merupakan pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik namun dapat pula pelajaran seni tari menjadi pembelajaran yang membosankan, apabila guru yang bersangkutan tidak dapat memilih strategi atau metode yang tepat untuk proses pembelajaran.
2. Lembaga
DAFTAR PUSTAKA
Nurdiansah, A. (2010). TeoriBelajarAktif.
[Online].Tersediahttp://andinurdiansah.blogspot.com/2010/10/teori-belajar-aktiv-dave-meier-teori.html [Agustus 26, 2013]
Majid, A. (2003). StrategiPembelajaran, Bandung: PT. RemajaRodakarya.
http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/04/modelstrategi-pembelajaran-aktif-hisyam.html [20 Oktober 2013]
Ruhimat, T. (2009).KurikulumdanPembelajaran. Bandung: MKDP.
Sugiyono. (2011). MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suratman, R. (2007). PemahamanSeniTariTentangPengertiandanKekayaan. Bandung: SMK Negeri 10.
Tjenikasari. (2008). “ PenerapanMetodeSimulasiPada Mata
PelajaranSeniTariUntukMeningkatkanKecerdasan Interpersonal SiswaKelas VII
SmpNegeri 1 BayongrongGarut “ : Skripsipada FPBS UPI Bandung: Tidakditerbitkan.