Yuda Gojali Ahmad N, 2013
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN PENGUASAAN KONSEP GENETIKA SISWA KELAS XII
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh
Yuda Gojali Ahmad Nurhidayat 0902191
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
YUDA GOJALI AHMAD NURHIDAYAT
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN PENGUASAAN KONSEP GENETIKA SISWA KELAS XII
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr. rer nat. Adi Rahmat, M.Si.
NIP.196512301992021001
Pembimbing II,
Eni Nuraeni, M.Pd.
NIP. 197606052001122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika dengan Penguasaan Konsep Genetika Siswa Kelas Xii
Oleh
Yuda Gojali Ahmad Nurhidayat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Yuda Gojali Ahmad Nurhidayat 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Konsep Genetika Siswa Kelas XII
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan matematika dengan penguasaan konsep genetika siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional bivariat. Subjek penelitian adalah 69 siswa kelas XII IPA di SMAN 14 Bandung. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kemampuan matematika siswa pada teori peluang dan Binomial Newton serta penguasaan konsep genetika pada sub konsep pola hereditas dan genetika populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil tes siswa pada kemampuan matematika dan penguasaan konsep genetika siswa masih di bawah KKM yang ditentukan untuk kedua mata pelajaran tersebut. Bedasarkan pada uji statistik terdapat hubungan yang positif antara kemampuan matematika dengan penguasaan konsep genetika siswa dengan tingkat hubungan yang kuat dan kemampuan matematika memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap penguasaan konsep genetika siswa.
Kata kunci : kemampuan matematika, penguasaan konsep genetika
ABSTRACT
This study was aimed to investigate the relationship between mathematical ability with student’s concepts achievement on genetics. Study was designed as a bivariate correlation, which is the subjects were 69 senior highschool students class XII at SMAN 14 Bandung. Study was collected data of students' mathematical ability on probabilities and binomial theorm; and student’s concepts achievement on sub concepts of heredity patterns and population genetics. The results showed that students' test scores in mathematical ability and concepts achievement on genetics below the minimum standard of graduate (KKM). Based on the statistical tests there is a positive relationship between student’s mathematical ability with student’s concepts achievement on genetics concepts in strong level and mathematical ability provide a very significant influence on students' concepts achievement on genetics.
i Yuda Gojali Ahmad N, 2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kemampuan Matematika dengan Penguasaan Konsep Genetika Siswa Kelas XII” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, September 2013
Yang membuat pernyataan,
Yuda Gojali Ahmad Nurhidayat
0902191
ii Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kemampuan Matematika dengan Penguaan Konsep Genetika Siswa Kelas XII”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian dan penulisan
skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Dr. rer.nat. Adi Rahmat, M.Si sebagai pembimbing pertama atas
bimbingan, saran, bantuan, dan dukungannya yang telah diberikan kepada
penulis
2. Ibu Eni Nuraeni, M. Pd sebagai pembimbing kedua atas kebaikan hati,
bimbingan, perhatian, dan motivasi berharga yang telah diberikan selama ini
3. Bapak Dr. Riandi,M.Si sebagai ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA
UPI dan sebagai dosen yang telah men-judgement instrumen penelitian serta
seluruh staf akademik yang telah memberikan izin, dan bantuan dalam
menyelesaikan penelitian
4. Ibu Dra. Soesy Aisiah, M.Si selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis selama menjalankan studi
5. Ibu Dr. Elah Nurlaelah selaku dosen yang telah men-judgment instrumen
penelitian
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen dan laboran Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI yang telah memberikan ilmu dan membantu demi kelancaran
iii Yuda Gojali Ahmad N, 2013
7. Bapak Drs. Asep Bena dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 14 Bandung
atas segala dukungan, bimbingan, dan pengalaman berharga yang telah
diberikan dalam penelitian ini
8. Orang tua dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara
moril maupun materiil, do’a, dan kebaikan yang telah diberikan selama
pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini
9. Teman-teman terdekat yang telah memberikan do’a, semangat, dan
kebaikannya selama penulis melaksanakan studi.
10.Seluruh rekan-rekan Jurusan Pendidikan Biologi UPI angkatan 2009
khususnya Biologi Bee 2009 yang telah memberikan motivasi, do’a dan
kebaikannya selama ini demi kelancaran pelaksanaan penelitian
11.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang
telah membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
Semoga bantuan dan partisipasi dari bapak, ibu, dan rekan-rekan sekalian
mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT. Akhirnya dari penelitian dan
penulisan skripsi diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan
informasi yang penting, dan sumbangan yang berarti bagi pelaksanaan pendidikan di
Indonesia.
Bandung, Oktober 2013
Yuda Gojali Ahmad Nurhidayat
iv Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Asumsi Penelitian ... 5
F. Hipotesis Penelitian ... 5
G. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. KEMAMPUAN MATEMATIKA, PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN LITERASI KUANTITATIF PADA KONSEP GENETIKA SISWA SERTA HUBUNGAN ANTARA MATEMATIKA DAN GENETIKA ... 7
A. Kemampuan Matematika ... 7
B. Penguasaan Konsep genetika ... 9
C. Hubungan Matematika dan Genetika ... 10
D. Tinjauan Materi Genetika dan Peluang ... 10
BAB III. METODE PENELITIAN ... 18
A. Definisi Operasional... 18
B. Metode Penelitian... 18
C. Desain Penelitian ... 19
D. Populasi dan Sampel ... 19
E. Lokasi Penelitian ... 19
F. Teknik Pengumpulan Data ... 19
G. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ... 20
v Yuda Gojali Ahmad N, 2013
I. Prosedur Penelitian ... 31
J. Alur Penelitian ... 32
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Hasil Penelitian ... 33
1. Kemampuan Matematika siswa……….. 33
2. Penguasaan Konsep Genetika siswa………... 35
3. Hasil Analisis Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa dengan Penguasaan Konsep Genetika Siswa………... 36
4. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembealjaran Matematika dan Biologi………. 43
B. Pembahasan ... 45
1. Kemampuan Matematika dan Penguasaan Konsep Genetika Siswa……….. 45
2. Anlisis Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa dengan Penguasaan Konsep Genetika Siswa………. . 47
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Rekomendasi ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
vi Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kisi-kisi Intrumen Kemampuan Matematika ………. 20
3.2 Interpretasi koefisien korelasi………. 21
3.3 Interpretasi koefisien realibilitas……… 22
3.4 Klasifikasi daya pembeda……… 22
3.5 Klasifikasi indeks kesukaran………... 23
3.6 Rekapitulasi analisis butir soal kemampuan matematika.. 24
3.7 Kisi-kisi Instrumen penguasaan konsep genetika siswa 25 3.8 Rekapitulasi analisis butir soal penguasaan konsep genetika………... 26 3.9 Kisi-kisi angket persepsi siswa terhadap genetika……….. 27
3.10 Kisi-kisi angket persepsi siswa rerhadap matematika…………. 28
3.11 Penafsiran koefisien korelasi……….. 30
3.12 Interpretasi hasil angket……….. 31
4.1 Rekapitulasi hasil perhitungan nilai kemampuan matematika siswa………. 33
4.2 Hasil uji normalitas dengan software SPSS 16.0……….. 34
4.3 Hasil perhitungan nilai penguasaan konsep genetika siswa….. 35
4.4 Hasil uji normalitas Shapiro - Wilk dengan software SPSS 16.0 36 4.5 Rekapitulasi hasil uji korelasi, determinasi dan regresi pada hubungan matematika siswa dengan penguasaan konsep genetika siswa secara umum……… 37
4.6 Hasil uji korelasi, determinasi dan regresi pada hubungan matematika siswa pada teori peluang dengan penguasaan konsep genetika siswa pada sub konsep pola hereditas……….. 38
vii Yuda Gojali Ahmad N, 2013
matematika siswa pada binomial dengan penguasaan konsep
genetika siswa pada sub konsep genetika populasi……… 39
4.8 Hasil uji korelasi, determinasi dan regresi pada hubungan
matematika siswa pada teori peluang dengan penguasaan
konsep genetika siswa pada sub konsep genetika populasi…….. 41
4.9 Hasil uji korelasi, determinasi dan regresi pada hubungan
matematika siswa pada binomial dengan penguasaan konsep
genetika siswa pada sub konsep genetika populasi……….. 42
4.10 Contoh soal teori peluang dan genetika……….. 53
viii Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 karakter yang digunakan Mendel dalam percobaanya………. 11
3.1 Bagan alur penelitian……… 32
4.1 Grafik tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika ……….. 43
4.2 Grafik tanggapan siswa terhadap pembelajaran biologi……….. 44
4.3 Bagan hubungan antara kemampuan matematika siswa dengan
ix Yuda Gojali Ahmad N, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A.1 Soal Kemampuan Matematika Siswa……… 62
A.2 Soal Penguasaan Konsep Genetika……… 68
A.3 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika... 82
A.4 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Biologi…….. 83
B.1 Rekapitulasi hasil analisis butir soal tes kemampuan matematika………. 84
B.2 Rekapitulasi hasil analisis butir soal tes penguasaan konsep genetika……….. 85 B.3 Analisis Butir Soal Matematika Dengan Anates………... 86
B.4 Analisis Butir Soal Genetika Dengan Anates……… 91
C.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Matematika……….. 96
C.2 Rekapitulasi Nilai Hasil tes genetika ……… 98
C.3 Uji statistika menggunakan softwere SPSS versi 16.00………… 100
D.1 Surat - surat Penelitian ….………... 108
D.2 Dokumentasi kegiatan penelitian………... 111
1
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi memiliki hubungan yang sinergis dengan matematika,
biologi menghasilkan masalah yang menarik, dan matematika
menyediakan jalan untuk memahami masalah tersebut (Shonkwiler dan
Herod 2009). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ranganath (2003)
yang menegaskan bahwa fenomena biologi itu kompleks dan dapat
dipecahkan dengan bantuan matematika seperti peluang dan statistika.
Lebih lanjut Shonkwiler dan Herod (2009) menyatakan bahwa beberapa
cabang biologi menggunakan berbagai model matematika, dan genetika
merupakan cabang biologi yang menggunakan model matematika peluang.
Genetika adalah cabang dari biologi tentang pola penurunan sifat
genetik dari induk kepada keturunannya. Genetika berasal dari bahasa latin
yaitu kata genos, artinya suku bangsa atau asal usul (Rondonuwu, 1989).
Sedangkan menurut Yatim (2003) genetika adalah ilmu tentang keturunan.
Pernyatan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa genetika adalah
ilmu tentang pola penurunan sifat genetik dari generasi ke generasi
berikutnya.
Perkembangan genetika merupakan sejarah yang panjang dari
perkembangan pemikiran serta penemuan. Secara garis besar
perkembangan genetika dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa
sebelum Mendel (genetika klasik), kemudian masa genetika Mendel yang
dimulai dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel, dan terakhir ialah
periode eksplorasi genetika yang dimulai dengan berkembangnya teknik
molekuler (Jusuf, 2001). Pernyataan-pernyataan para ahli genetika
sebelum Mendel menunjukkan bahwa mereka melakukan pemecahan
masalah dalam sifat-sifat yang diturunkan (genetik) dari generasi ke
generasi berikutnya, tidak dengan pendekatan eksperimen dan kuantitatif
tetapi dengan pengamatan sederhana seperti teori animalkulisma yang
2
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
hanya mengamati animalkulus (sperma) di bawah mikroskop. Berbeda
dengan Mendel yang melakukan pendekatan eksperimental dan kuantitatif
untuk analisis genetika (Suratsih, 2002).
Mendel melakukan pendekatan eksperimental dan kuantitatif dalam
biologi karena terdorong oleh salah seorang profesor yang bernama
Dopler. Mendel dilatih untuk mempelajari sains melalui percobaan dan
menggunakan matematika untuk menjelaskan fenomena alam. Dia
melakukan penyilangan induk (P) dan menghasilkan anakan generasi
pertama (F1). Ia mengikuti penurunan sifat-sifat bawaan minimal hingga
generasi ke-3 (F2). Analisis kuantitatif Mendel terhadap tanaman F2 inilah
yang menghasilkan hukum yang sekarang dikenal sebagai hukum
segregasi dan hukum pemilihan bebas (Campbell et al., 2003).
Hukum segregasi dan pemilihan bebas adalah aplikasi spesifik dari
aturan umum probabilitas (peluang), yang serupa dengan aplikasi dari
pelemparan koin atau dadu. Memiliki pemahaman dasar tentang teori
peluang ini adalah hal yang sangat penting dalam analisis genetika
(Campbell et al., 2003).
Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah dipaparkan dapat
disimpulkan bahwa matematika memiliki peranan penting dalam kemajuan
dan pemahaman genetika. Ranganath (2003) mengungkapkan bahwa
matematika secara teoritis mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap
pemahaman dalam biologi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitan yang
dilakukan Sanz et al. (2012) yang menunjukan bahwa matematika
merupakan alat yang sangat esensial dalam beberapa subjek sains dan
pendekatan kuantitatif sangat krusial untuk memahami dan memacahkan
permasalahan dalam sains.
Hasil dari penelitian yang dilakukan Woolley (Bloomfield & Soyibo,
2007) menunjukkan bahwa genetika merupakan konsep yang dianggap
sulit untuk dipelajari oleh siswa. Gross (Sanz et al., 2012)
mengindikasikan bahwa guru dari berbagai negara mengeluhkan siswanya
3
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kuantitatif. Hal ini selaras dengan hasil penelitian dari Walker, Mertens &
Hendrix (Bloomfield & Soyibo, 2007) yang menunjukan bahwa siswa
mendapatkan hasil yang kurang baik dan memuaskan dalam konsep
genetika. Laporan dari CAPE (Caribbean Advanced Proficiency
Examinations) sejak tahun 1999 menunjukan beberapa siswa tidak
menunjukan hasil yang baik pada tes genetika (Bloomfield & Soyibo,
2007).
Hasil belajar genetika merupakan hasil interaksi berbagai faktor
yang mempengaruhi proses belajar genetika. Seperti hasil penelitian yang
dilakukan oleh Bloomfield & Soyibo (2007), bahwa hasil tes siswa pada
genetika memiliki hubungan dengan tingkat kecakapan kognitif, rasa
percaya diri dan jenis sekolah asal siswa. Hasil interaksi tersebut
menyebabkan adanya perbedaan hasil belajar pada genetika antara siswa
yang satu dengan yang lain. Selain dari ketiga variabel (kecakapan
kognitif, tingkat percaya diri dan jenis sekolah asal siswa) tersebut, mereka
memberi saran agar dalam penelitian selanjutnya, alangkah baiknya jika
menggunakan variabel hasil tes siswa pada genetika dan kecakapan
matematika.
Penelitian mengenai hubungan antara kemampuan matematika
dengan penguasaan konsep genetika ini belum ada sebelumnya. Ada pun
yang telah dilakukan hanyalah menggambarkan hasil belajar genetika,
tidak dihubungkan dengan kemampuan pada matematika.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa sangat penting melihat
gambaran mengenai hubungan antara kemampuan matematika siswa
dengan penguasaan konsep genetika siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumusskan
sebuah rumussan masalah, yakni “Bagaimana hubungan antara
4
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
siswa kelas XII?”. Berdasarkan rumussan masalah yang telah dijabarkan
diatas, terdapat beberapa pertanyaan penelitian, yaitu :
1. Bagaimanakah kemampuan matematika siswa kelas XII ?
2. Bagaimanakah penguasaan konsep genetika siswa kelas XII ?
3. Bagaimanakah tingkat hubungan antara kemampuan matematika
siswa dengan penguasaan konsep genetika siswa XII ?
4. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada
teori peluang dengan penguasaan konsep genetika siswa pada sub
konsep pola hereditas?
5. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada
binomial Newton dengan penguasaan konsep genetika siswa pada
sub konsep genetika populasi?
6. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada
teori peluang dengan penguasaan konsep siswa pada sub konsep
genetika populasi?
7. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan matematika siswa pada
binomial Newton dengan penguasaan konsep siswa pada sub konsep
pola hereditas?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan cakupan yang diteliti tidak terlalu
luas, maka batasan masalah yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :
1. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IPA yang telah
mempelajari genetika dan teori peluang.
2. Kemampuan matematika siswa yang diuji adalah kemampuan
matematika pada teori peluang dan binomial Newton.
3. Penguasaan konsep genetika yang diuji adalah penguasaan konsep
5
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
kemampuan matematika siswa dengan penguasaan konsep genetika siswa
kelas XII.
E. Asumsi Penelitian
1. “Fenomena biologi itu kompleks dan matematika dapat membantu
memecahkan masalah tersebut ” (Ranganath, 2003).
2. “Biologi menghasilkan masalah yang menarik dan matematika menyediakan jalan untuk memahami masalah dengan model
matematika” (Shonkwiler dan Herod, 2009).
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H0= Tidak terdapat hubungan antara kemampuan matematika siswa
dengan pengusaan konsep genetika siswa kelas XII.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
Bagi guru:
1. Sebagai bahan refleksi bagi guru biologi agar dalam pembelajaran
biologi sebaiknya memperhatikan juga faktor lain yang berpengaruh
terhadap penguasaan konsep biologi siswa, salah satunya adalah
kemampuan matematika siswa.
2. Sebagai bahan refleksi bagi guru matematika agar dalam
pembelajaran matematika tidak hanya fokus pada rumuss-rumuss
matematika, akan tetapi memperhatikan aplikasi matematika dalam
6
Yuda Gojali Ahmad N, 2013 Bagi siswa
Sebagai bahan refleksi bagi siswa agar tidak menghindari
matematika, karena bagaimanapun matematika selalu dilibatkan dalam
pembelajaran IPA dalam memecahkan masalah.
Bagi peneliti lain
1. Menjadi sumber rujukan dalam melakukan penelitian korelasional
2. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan
untuk penelitian sejenis pada konsep yang berbeda ataupun bidang
18
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah
yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan
penjelasan tentang beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini
agar lebih efektif dan operasional. Istilah-istilah tersebut antara lain:
1. Kemampuan Matematika
Kemampuan matematika yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh
siswa dalam menyelesaikan soal teori peluang dan binomial Newton
pada jenjang aplikasi (C3) dengan benar. Indikator yang digunakan
berdasar pada taksonomi Bloom (Suherman, 2001). Soal-soal untuk
mengukur kemampuan matematika siswa dikembangkan yang
kemudian di-judgement oleh dosen ahli serta divalidasi.
2. Penguasaan konsep genetika siswa
Penguasaan konsep genetika yang dimaksud adalah nilai dari jawaban
siswa dalam mengerjakan soal genetika pada sub konsep pola-pola
hereditas dan genetika populasi dengan benar pada jenjang aplikasi
(C3) dengan indikator yang digunakan berdasar pada taksonomi
Bloom (Anderson dalam Ratnawulan, 2012). Soal-soal untuk
mengukur penguasaan konsep genetika siswa dikembangkan,
kemudian di-judgement oleh dosen ahli dan divalidasi.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif,
yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005). Pengolahan data
dilakukan secara korelasional, menurut Margono (Zuriah, 2009) apabila
penelitian bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan dua sebaran nilai
19
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
yang berbeda dan ingin mengetahui ada tidaknya hubungan dua pasangan
tersebut pengolahan data korelasional.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hubungan
antara dua variabel dan tergolong pada hubungan bivariat (Margono
dalam Zuriah 2009), yaitu antara kemampuan matematika siswa terhadap
penguasaan konsep genetika siswa.
X → Y
D. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini populasi yang diteliti adalah siswa kelas XII IPA
SMAN 14 Bandung yang telah mempelajari genetika dan sampel yang
diambil adalah siswa kelas XII IPA sebanyak 69 orang. Penentuan
sampel pada penelitian ini menggunakan cara purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel dengan tujuan tertentu (Arikunto, 2006).
Penggunaan Purposive sampling sampling digunakan dengan
pertimbangan bahwa siswa telah mempelajari teori peluang dan genetika
(pola-pola hereditas dan genetika populasi), dan terdapat jam pelajaran
biologi ketika pengambilan data dilakukan (Fraenkel et al., 2006).
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung, Jawa Barat. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan IPA di SMAN 14 Bandung
pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
F. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan cara mengumpulkan siswa pada
kelas yang terpilih sebagai sampel pada saat jam pelajaran biologi. X = kemampuan matematika siswa
20
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian tes diberikan kepada siswa. Kedua data, kemampuan
matematika dan penguasaan konsep genetika siswa, diambil dalam waktu
yang terpisah.
G. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya 1. Tes Kemampuan Matematika Siswa
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif
pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Instrumen untuk
mengukur kemampuan matematika siswa terdiri dari 20 soal pilihan
ganda, meliputi 4 indikator kemampuan aplikasi yakni penyelesaian
masalah sehari-hari, membandingkan, menganalis data dan mengenal
pola dalam materi teori peluang dan binomial Newton. Berikut
kisi-kisi instrumen kemampuan matematika siswa.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Intrumen Kemampuan Matematika
No Materi Jenjang
kognitif
Nomor soal Jumlah
soal
1. Teori
Peluang
C3 1,2,3,4,5,6,7,15,16,17,
18,19,20
13
2. Binomial
Newton
Newton
C3 8,9,10,11,12,13,14 7
Total 20
Analisis butir soal dilakukan dengan cara menguji validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan kualitas pengecoh.
Hasil rekapitulasi analisis butir soal matematika disajikan pada Tabel
21
Yuda Gojali Ahmad N, 2013 a. Validitas
Sebuah tes dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, artinya tes dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur
(Arikunto,2010). Untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan
cara menghitung koefisien validitas, menggunakan rumuss korelasi
Product Moment. Proses uji validitas dibantu dengan menggunakan
software ANATESV4. Untuk melihat validitas dari setiap butir soal
dilihat pada kolom korelasi. Kemudian nilai perhitungan
diinterpretasikan menggunakan Tabel 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2 Interpretasi koefisien korelasi
Koefisien Korelasi (r)
Tafsiran
0,80 ≤ r < 1,00 Validitas sangat tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Validitas tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Validitas sedang
0,20 ≤ r < 0,40 Validitas rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Validitas sangat rendah (Arikunto,2010)
b. Uji Reliabilitas Soal
Sebuah tes dikatakan dapat dipercaya jika dapat memberikan hasil
yang tetap walaupun tes tersebut diberikan secara berulang-ulang. Tes
dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes menunjukkan ketetapan,
artinya, jika kepada siswa-siswa diberikan tes yang serupa pada waktu
yang berbeda maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan yang
sama dalam kelompoknya (Arikunto,2010). Proses uji reliabilitas
dibantu dengan menggunakan software ANATESV4, kemudian
22
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 interpretasi koefisien reliabilitas
Rentang Koefisien Reliabilitas Interpretasi 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
(Arikunto, 2010)
c. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pintar (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Proses perhitungan uji
daya pembeda dibantu dengan menggunakan software ANATESV4,
kemudian hasil perhitungannya diinterpretasikan menggunakan kriteria
yang tersaji pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Klasifikasi daya pembeda
Rentang daya pembeda Interpretasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2010)
d. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah. Soal sukar akan menyebabkan
siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena di luar jangkauan siswa. oleh karena itu dibutuhkan
keseimbangan yaitu adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang,
dan sukar secara proporsional. Proses perhitungan tingkat kesukaran
23
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
perhitungannya diinterpretasikan menggunakan kriteria yang tersaji
pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Klasifikasi indeks kesukaran
Rentang tingkat kesukaran soal Interpretasi
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2010)
e. Kualitas Pengecoh
Efektivitas pengecoh ini sangat penting, sebuah distraktor atau
pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut
mempunyai daya tarik yang besar bagi kelompok siswa yang kurang
memahami suatu konsep atau bahan. Proses perhitungan kualitas
pengecoh dibantu dengan menggunakan software ANATESV4. Data
kualitas pengecoh yang muncul dalam output ANATES
24
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Rekapitulasi analisis butir soal kemampuan matematika
No. soal
Tingkat
kesukaran Keterangan
Daya
pembeda keterangan Validitas Keterangan Keputusan Reliabilitas
1 30,00 sedang 66,67 Baik 0,686 Tinggi Dipakai
0,92 Sangat
tinggi
2 20,00 sukar 33,33 Cukup 0,700 Tinggi Dipakai
3 30,00 sedang 0,00 Jelek 0,366 Rendah Dipakai
4 20,00 sukar 0,00 Jelek 0,538 Cukup Dipakai
5 10,00 Sukar 33,33 Cukup 0,928 Sangat tinggi Dipakai
6 30,00 Sedang 33,33 Cukup 0,508 Cukup Dipakai
7 40,00 Sedang 66,67 Baik 0,479 Cukup Dipakai
8 20,00 Sukar 66,67 Baik 0,782 Tinggi Dipakai
9 50,00 Sedang 66,67 Baik 0,375 Rendah Dipakai
10 20,00 Sukar 66,67 Baik 0,741 Tinggi Dipakai
11 30,00 Sedang 33,33 Cukup 0,579 Cukup Dipakai
12 40,00 Sedang 100,00 Baik sekali 0,545 Cukup Dipakai
13 30,00 Sedang 33,33 Cukup 0,508 Cukup Dipakai
14 30,00 Sedang 100,00 Baik sekali 0,722 Tinggi Dipakai 15 10,00 Sukar 33,33 Cukup 0,928 Sangat tinggi Dipakai
16 20,00 Sukar 66,67 Baik 0,782 Tinggi Dipakai
17 10,00 Sukar 33,33 Cukup 0,928 Sangat tinggi Dipakai
18 40,00 Sedang 66,67 Baik 0,512 Cukup Dipakai
19 70,00 mudah 33,33 Cukup 0,380 Rendah Dipakai
25
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
1. Tes Penguasaan Konsep Genetika Siawa
Untuk mengukur penguasaan konsep genetika siswa terdiri dari 20 soal
pilihan ganda meliputi kemampuan siswa dalam memecahkan soal pada
jenjang C2.
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen penguasaan konsep genetika siswa
No Sub
konsep
Jenjang
kognitif
Nomor soal Jumlah
soal
1. Pola
Hereditas
C3 1,2,3,4,5,6,7,15,16,17,18,19,20 13
2. Genetika
Populasi
C3 8,9,10,11,12,13,14 7
Total 20
Sebelum dijadikan sebagai instrumen penelitian, soal penguasaan
konsep genetika siswa diujicoba terlebih dahulu, dan hasil
perhitungannya diolah menggunakan bantuan software ANATESV4
pilihan ganda untuk menguji tingkat kesukaran validitas, reabilitas, dan
26
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 Rekapitulasi analisis butir soal penguasaan konsep genetika
No. soal
Tingkat
kesukaran Keterangan
Daya
pembeda keterangan Validitas Keterangan Keputusan Reliabilitas
1 40,00 Sedang 66,67 Baik 0,505 Cukup Dipakai
0,62 Tinggi
2 30,00 Sedang 33,33 Cukup 0,532 Cukup Dipakai
3 40,00 Sedang 66,67 Baik 0,468 Cukup Dipakai
4 40,00 Sedang 33,33 Cukup 0,431 Cukup Dipakai
5 30,00 Sedang 66,67 Baik 0,571 Cukup Dipakai
6 40,00 Sedang 100,00 Baik sekali 0,541 Cukup Dipakai
7 50,00 Sedang 33,33 Cukup 0,394 Rendah Dipakai
8 30,00 Sedang 66,67 Baik 0,532 Cukup Dipakai
9 30,00 Sedang 33,33 Cukup 0,532 Cukup Dipakai
10 40,00 Sedang 33,33 Cukup 0,395 Rendah Dipakai 11 20,00 Sukar 33,33 Cukup 0,690 Tinggi Dipakai
12 30,00 Sedang 0,00 Jelek 0,453 Cukup Dipakai
13 30,00 Sedang 0,00 Jelek 0,414 Cukup Dipakai
14 20,00 Sukar 66,67 Baik 0,779 Tinggi Dipakai
15 50,00 Sedang 100,00 Baik sekali 0,502 Cukup Dipakai
16 20,00 Sukar 0,00 Jelek 0,600 Tunggi Dipakai
17 10,00 Sukar 0,00 Jelek 0,346 Rendah Direvisi
18 10,00 Sukar 0,00 Jelek 0,346 Rendah Direvisi
19 30,00 Sedang 33,33 Cukup 0,532 Cukup Dipakai
27
Yuda Gojali Ahmad N, 2013 2. Angket
Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dengan maksud agar
responden bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Arikunto, 2006). Ada 20 butir pertanyaan yang diberikan
kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes
kemampuan matematika siswa dan penguasaan konsep genetika,
ketertarikan terhadap matematika dan genetika, maupun persepsi siswa
terhadap pembelajaaran matematika dan genetika. Angket
menggunakan skala likert dengan 2 pilihan jawaban dengan tujuan
memishakan secara kasar antara setuju dan tidak setuju (Nasution,
2003).
Tabel 3.9 Kisi-kisi angket persepsi siswa terhadap genetika
Aspek Indikator Perilaku Siswa Nomor
Pertanyaan Pendapat siswa
tentang pembelajaran
biologi
Siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari biologi secara umum
8
Siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari genetika
2,3
Siswa tidak menyukai materi hafalan 6
Siswa menyukai materi genetika yang bersifat hitungan
1,7
Siswa lebih menggunakan logika dibandingkan dengan cara perhitungan dalam mengerjakan soal genetika
4
Pembelajaran biologi berlangsung kondusif 9 Pembelajaran genetika berlangsung kondosusif 10 Guru mengajarkan genetika dengan cara yang
menarik
5
Guru biologi menggunakan matematika dalam menjelaskan biologi yang bersifat hitungan
11
Guru biologi tidak menggunakan contoh matematika dasar dalam menjelaskan genetika
28
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
[image:30.595.117.518.146.681.2]Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10 Kisi-kisi angket persepsi siswa rerhadap matematika
H. Pengolahan Data
Analisis data akan dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan
dengan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan
dalam penelitian. Pengolahan data secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua yakni pengolahan data secara kuantitatif dan kualitatif.
Pertama, pengolahan data secara kuantitatif dilakukan pada data statistik
hasil tes siswa pada kemampuan matematika dan penguasaan konsep
genetika siswa. Pengolahan data dibantu dengan perangkat lunak
SPSS16. Kedua, pengolahan data secara deskriptif dilakukan pada hasil
angket persepsi siswa terhadap matematika dan genetika. Berikut
langkah-langkah dalam pengolahan data :
1. Pengolahan Data Secara Kuantitatif
Pengolahan data secara kuantitaif akan digunakan pada data
hasil tes kemampuan matematika dan penguasaan konsep genetika
siswa. Pengolahan statisktik yang digunakan pada data tersebut
adalah uji korelasi, koefisien determinasi dan uji regresi. Berikut
langkah-langkah dalam pengolahan data kemampuan matematika
dan penguasaan konsep genetika siwa:
Aspek Indikator Perilaku Siswa Nomor
Pertanyaan Pendapat siswa
tentang mata pembelajaran matematika
Siswa tidak menyukai mata pelajaran matematika 1,8 Siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari
matematika
2
Siswa tidak mengalami kesulitan pada materi teori peluang yang digunakan dalam genetika
3,10
Siswa lebih menggunakan logika dibandingkan dengan cara perhitungan dalam mengerjakan soal genetika
5
Pembelajaran matematika berlangsung kondusif 4 Pembelajaran teori peluang berlangsung kondusif 6,9 Guru mengajarkan matematika dengan cara yang
menarik
7
Guru matematika menggunakan contoh biologi untuk menyelesaikan soal matematika
11
Guru matematika tidak menggunakan contoh konsep genetika untuk menjelaskan soal teori peluang
29
Yuda Gojali Ahmad N, 2013 a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai
kemampuan matematika siswa dan penguasaan konsep genetika
siswa berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis dalam pengujian ini adalah :
H0 = data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1= data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Uji normalitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Kriteria
pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0
diterima, jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
b) Uji Korelasi Antara Dua Variabel
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
dua sebaran nilai yang berbeda dan ingin mengetahui ada tidaknya
hubungan dua pasangan tetrsebut pengolahan. Kadar hubungan
dinyatakan dalam indeks koefisen korelasi. Indeks berada diantara
bilangan -1 sampai +1. Bilangan negatif menunjukan korelasi negatif
artinya berbanding negatif. Sedangkan bilangan positif menunjukan
arah berbanding lurus atau korelasi positif (Margono dakam Zuriah,
2009).
Hipotesis dalam pengujian ini adalah :
H0 = Tidak terdapat hubungan antara kemampuan matematika siswa
terhadap pengusaan konsep genetika siswa kelas XII.
H1= Terdapat hubungan antara kemampuan matematika siswa
terhadap pengusaan konsep genetika siswa kelas XII.
Uji korelasi dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0.
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05
maka H0 diterima, jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
Kemudian, besarnya hubungan dilihat dari nilai koefisien
30
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
[image:32.595.117.525.136.625.2]Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11 Penafsiran koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
(Sugiyono & Wibowo, 2002)
c) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa
jauh suatu variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Dalam
arti lain adalah seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Koefesian determinasi dapat diketahui dari koefisien
korelasi yang dipangkatkan. Berikut rumus untuk mengetahui
Koefisien Determinasi (KD): KD = r2 x 100% (Susetyo, 2010).
d) Uji regresi
Uji korelasi dilakukan hanya untuk mengetahui hubungan antara
variabel yang digunakan saja, oleh karena itu tidak akan diketahui
keberartian hubungan tersebut jika hanya dilakukan uji korelasi.
Untuk mengetahui keberartian hubungan tersebut dilakukan uji
regresi. Uji regresi merupakan sarana yang dipergunakan untuk
mempelajari hubungan fungsional antara variabel yang dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematika (Susetyo, 2010).
2. Data angket siswa
Data yang diperoleh dari hasil perolehan angket yang disebarkan
akan dipersentasikan, dan di tentukan kriterianya dengan berdasar pada
31
[image:33.595.115.516.125.723.2]Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Tabel 3.12 Interpretasi hasil angket
Persentase kriteria
81 – 100 % Sangat tinggi
61 – 80 % Tinggi
41 – 60 % Cukup
21 – 40 % Rendah
0 – 21 % Rendah sekali
(Harahap, 1982)
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan secara garis besar dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan pengambilan
kesimpulan.
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a) Proposal diseminarkan, dengan tujuan untuk mendapatkan
persetujuan dan masukkan agar dapat memperlancar penelitian.
b) Menyusun instrumen soal tes hasil belajar.
c) Judgement instrumen oleh dosen asli.
d) Uji coba instrumen.
e) Tindak lanjut (revisi) perangkat soal.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan meliputi:
a) Menentukan kelas yang akan dijadikan objek penelitian.
b) Pengambilan data dengan pemberian instrumen pada siswa
3) Tahap penarikan kesimpulan
Tahap penarikan kesimpulan meliputi:
a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh
b. Menyimpulkan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
32
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[image:34.595.97.509.121.733.2]Alur penelitian digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan alur penelitian Seminar proposal
Penyusunan dan pembuatan instrumen penelitian (soal kemampuan matematika, penguasaan konsep
genetika dan angket
Judgement instrumen
Ujicoba instrumen
Revisi instrumen
Perizinan penelitian
Perizinan penelitian sekolah Revisi proposal
Pengambilan data
Tes kemampuan matematika
Data Tes penguasaan konsep genetika
Angket respon siswa
Pengolahan data dan pembahasan
57
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Kemampuan matematika siswa dan penguasaan konsep genetika siswa
kelas XII di SMAN 14 Bandung masih kurang memuaskan. Hal tersebut
dilihat dari nilai tes siswa yang masih di bawah nilai KKM yang ditentukan
untuk kedua pelajaran tersebut yakni sebesar 78, sedangkan rata-rata nilai
siswa 70,00 untuk teori peluang dan 56,16 untuk genetika. Berdasarkan hasil
angket, penyebab rendahnya nilai tersebut disebabkan oleh cara mengajar
guru yang menurut siswa kurang menyenangkan, rendahnya minat siswa
terhadap mata pelajaran, baik matematika maupun biologi khususnya
genetika sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami matematika
dan biologi.
Berdasarkan hasil anilisis dan pembahasan terhadap hubungan antara
kemampuan matematika siswa terhadap penguasaan konsep genetika
didapatkan hasil bahwa kemampuan matematika siswa memiliki hubungan
positif yang kuat dan pengaruh yang sangat signifikan terhadap penguasaan
konsep genetika siswa.
Hasil analisis terhadap hubungan dari berbagai sub konsep menunjukkan
bahwa kemampuan matematika siswa pada konsep teori peluang memiliki
hubungan positif yang kuat dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
penguasaan konsep genetika siswa pada sub konsep pola hereditas.
Kemampuan matematika siswa pada teori peluang memiliki hubungan positif
yang moderat dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan
konsep genetika siswa. Kemampuan matematika siswa pada teori peluang
memiliki hubungan positif yang rendah dan pengaruh yang signifikan
terhadap penguasaan konsep genetika siswa pada sub konsep genetika
populasi. Kemampuan matematika pada binomial Newton memiliki
hubungan positif yang rendah dan pengaruh yang signifikan terhadap
penguasaan konsep genetika siswa pada sub konsep pola hereditas.
58
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang ingin
disampaikan kepada beberapa pihak, yaitu :
1. Peneliti Selanjutnya
a. Untuk soal matematika lebih baik ditambahkan konten mengenai
keterampilan dasar berhitung siswa, agar penjelasan mengenai
hubungan antara matematika dan genetika bisa lebih terpaparkan.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian
selanjutnya tentang hubungan antara kemampuan matematika siswa
terhadap penguasaan konsep genetika siswa pada sekolah yang
berbeda atau konsep berbeda.
2. Guru
a. Guru biologi agar dalam pembelajaran genetika sebaiknya
memperhatikan juga faktor lain yang berpengaruh terhadap
penguasaan konsep genteika siswa, salah satunya adalah kemampuan
matematika pada teori peluang dan binomial Newton.
b. Guru matematika agar dalam pembelajaran teori peluang dan binomial
Newton tidak hanya fokus pada rumuss-rumuss matematika, akan
tetapi memperhatikan aplikasi matematika dalam biologi khususnya
genetika.
3. Siswa
Siswa agar tidak menghindari matematika, karena bagaimanapun
matematika selalu dilibatkan dalam pembelajaran IPA untuk pemecahan
masalah, seperti teori peluang dan binomial Newton yang digunakan
59
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Pratik (Edisi revisi VI). Jakarta: Rhineka cipta.
Arikunto,S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Beadrie, B. (2009). The Numeracy Action Plan: The Case for Quantitative Literacy in the State of New Hampshire. [Online]. Tersedia:
http://c.ymcdn.com/sites/www.amatyc.org/resource/resmgr/2009_confe
rence_proceedings/beaudrie1.pdf [1 Oktober 2013].
Bloomfield & Soyibo. (2007). Correlations Among Jamaican 12th-Graders’ Five Variables and Performance in Genetics. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, vol 4, 63-69.
Campbell et al. (2002). Biologi jilid III (fifth ed.) Jakarta: Erlangga.
Colon et al. (2011). Teaching Biology through Statistics: Application ofStatistical Methods in Genetics and Zoology Courses. CBE—Life Sciences Education, Vol. 10, 259–267.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pedidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (forth ed.). Jakarta: Gramedia.
Dalyono. (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., & Hyun,H.H. (2012). How to design and evaluate research in education (8th.ed). New York: McGraw-Hill.
Harahap. (1982). Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Bulan Bintang.
Hudojo. (2001). Pengembangan kurikukum dan pembelajaran matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.
Jusuf, M. (2001). Genetika I Struktur & Ekspresi Gen. Jakarta : CV. Medika.
Mudasir. (2006). Cara Belajar Efekttif dan Beberapa Faktor Kesulitan Belajar Akuntansi. IQRA. Volume 2 Juli-Desember, 43-53.
Muldayanti. N.D. (2013). Pembelajaran Biologi Model Stad Dan Tgt Ditinjau Dari Keingintahuan Dan Minat Belajar Siswa. [Online]. Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/rt/printerFriendly/2504/0 [10 September 2013].
Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta: PT. Bumi Aksara
60
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Hubungan Antara Kemampuan Matematika Siswa Dengan Penguasaan Genetika Siswa Kleas XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ranganath, H.A. (2003). Nothing in Biology makes Sense without the Flavour of Mathematics. [Online]. Tersedia:
http://www.ias.ac.in/resonance/Mar2003/pdf/Mar2003p49-56.pdf.[12
Juni 2013]
Ratnawulan, A. (2012). Asesmen Proses dan Hasil Belajar. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BI
OLOGI/ANA_RATNAWULAN.[12 Juni 2013]
Rusfendi, E. T. (1991). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Rondonuwu, S. (1989). Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Santoso, S. (2010). Matering SPSS 18. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sanz A. et al. (2012). Mathematical Skills in Undergraduate Students. A Ten-year Survey of a Plant Physiology Course. Bioscience Education. vol 19.
Shonkwiler, R. W. dan Herod, J. (2009). Mathematical Biology: An Introduvtios with Maple and Matlab (second ed.) New York: Spriner Science + Bussines Media,LLC.
Sugiyono, W. (2012). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: IMSTEP JICA.
Suherman et al. (2001). Setrategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : IMSTEP JICA.
Suratsih, V. H. (2002). Diktat Kuliah Genetika. Jurusan Pedidikan Biologi FPMIPA Universitas Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Suryo. (1996). Evolusi dan Genetika. Jakarata: DEPDIKBUD.
Susetyo. B. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Anditama.
Tn. (2012). Pola-pola Hereditas. [Online]. Tersedia:
http://plengdut.blogspot.com/2012/10/pola-pola-hereditas.html. [8
61
Yuda Gojali Ahmad N, 2013
Witleni, A. Risdawati, R. & Meghati, S. (2011). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa IPA di SMAN 1 Linggo Sari Baganti Kabupaten pesisir selatan. [Online]. Tersedia:
http://www.google.com/jurnal.stkip-pgri-sumbar.ac [10 September
2013].
Yatim, Wildan. (2003). Genetika. Bandung: Tarsito.
Zulfaturrohmah. F. (2007). Pengaruh Metode Mengajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Pada Siswa Kelas 1 Semester 2 Tahun Ajaran 2006 – 2007 Jurusan Administrasi Perkantoran Smk Negeri 9 Semarang. [Online]. Tersedia. http://lib.unnes.ac.id/6003/ [10 September 2013].