• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA

KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES

CIKAHURIPAN

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik

Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Rizka Dewi Nur Oktaviani 0902958

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

NEGERI INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh

Rizka Dewi Nur Oktaviani

0902958

Sebuah skripsi yang diajukan untuk

Memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana pada

Fakultas Ilmu Pendidikan

© Rizka Dewi Nur Oktaviani 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindunggi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Rizka Dewi Nur Oktaviani 0902958

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG

BARAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. H. YahyaSudarya, M.Pd. NIP. 19521212 197501 1 001

Pembimbing II

Dra. Tatat Hartati, M.Ed., Ph.D NIP. 19530312 197903 2 002

Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

CIKAHURIPAN

RIZKA DEWI NUR OKTAVIANI

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr Setiabudhi No. 229 Bandung-Jawa Barat

e-mail: drizka83@yahoo.co.id

Abstract : INCREASING STUDENTS’ CAPABILITY IN WRITE POEM THROUGH

INVOIMENT APPROACH IN INPRES CIKAHURIPAN EMELENTARY SCHOOL.

The purpose of this class-action research are to improve the quality of learning process and to improve students’ ability in write some poem throught pendekatan lingkungan in learning

Indonesian language at Students’ of Class V-A SDN Inpres Cikahuripan Bandung. The

reasearch sujects were one teacher and 32 students which consisted of 14 male and 18 female. Furthermore, the instrumen was final test, sheet and teacher obsevation activities. Research finding for three cycles proved that there was improvement process toward students’ learning achivement. For teachers’ activities in cycles I, the average score was 2,04 categorized less, in cycle II the average score was 3,3 categorized good and in cycle III the average score was gained on 3,8 and categorized as verry good. Moreover, the improvement was also found on students’ write some poem in cycle I the class average score was 61, then in cycle II the average score was 74 and ini cycle III 80 was the average score. Hence, it is concluded that invoiment approachcan scientifically improve the quality of learning process and write some poem.

Abstrak: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CIKAHURIPAN. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah

perencanaan, pelaksanaan dan hasil menulis puisi melalui penerapan pendekatan lingkungan pada siswa kelas V sekolah dasar negeri inpres cikahuripan kabupaten Bandung barat. Subjek penelitian ini adalah satu orang guru dan 32 siswa terdiri dari 14 laki-laki dan 18 perempuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar kerja siswa, angket, dan pengamatan aktivitas guru. Dari penelitian yang dilakukan dalam 3 siklus terjadi peningkatan pada aktivitas guru dan siswa. Untuk aktivitas guru pada siklus I diperoleh nilai 2,04 dengan kategori cukup, siklus II diperoleh nilai 3,3 dengan kategori baik, siklus III diperoleh nilai 3,8 dengan kategori sangat baik. Sedangkan nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 61, siklus II 74 dan siklus III 80. Disimpulkan bahwa pendekatan lingkungan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menulis puisi.

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

E. Hipotesis Tindakan... 8

F. Penjelasan Istilah ... 8

BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES CIKAHURIPAN KABUPATEN BANDUNG BARAT 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ………. 10

2. Keterampilan Menulis ... 12

a. Pengertian Menulis... 12

b. Fungsi dan Tujuan Menulis ... 13

c. Nilai dan Manfaat Menulis ... 16

d. Hakikat Pengajaran Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 17

e. Fungsi Pembelajaran Menulis pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 19

3. Apresiasi Sastra ... 19

(6)

b. Tujuan dan Manfaat Apresiasi ... 20

a. Pengertian Pendekatan Lingkungan ... 32

b. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Lingkungan ... 33

d. Prinsip-prinsip Pendekatan Lingkungan ... 36

c. Media Pembelajaran Lingkungan Sekitar ... 38

d. Langkah Pemanfaatan Media Lingkungan Sekitar ... 39

e. Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar di Sekolah Dasar ... 40

f. Kelebihan dan Kekurangan Media Lingkungan Sekitar ... 40

A. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44

1. Deskripis Data Awal Penelitian ... 60

(7)

a. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 61

b. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 61

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 62

d. Analisis Data Observasi ... 63

e. Refleksi Pembelajaran Siklus I ... 68

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 77

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 77

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 77

c. Analisis Data Observasi ... 78

d. Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 81

4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ... 89

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 89

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 90

c. Analisis Data Observasi ... 91

d. Refleksi Pembelajaran Siklus III ... 94

B. Pembahasan ... 103

1. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Melalui Pendekatan Lingkungan. 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 106

B. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Contoh Perangkat Pembelajaran ...

B. Instrumen Penelitian... C. Data Penelitian ...

D. Bukti Lain ...

(8)
(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh bangsa

Indonesia, baik dalam komunikasi tulis maupun lisan, tertutama dalam situasi

formal. Disamping sebagai bahasa resmi, bahasa indonesia berfungsi pula sebagai

bahasa nasional yang mampu mendekatkan dan sekaligus mempersatukan

golongan etnis di Indonesia. Karena fungsinya tersebut, bangsa Indonesia dengan

berbagai etnisnya dapat berkomunikasi dengan lancar dalam kehidupan

sehari-hari dengan menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam komunikasi tulis diperlukan kemampuan-kemampuan tertentu yang

berbeda dengan komunikasi lisan. “Komunikasi lisan dan komunikasi tulis sangat

erat berhubungan karena sifat penggunaannya yang saling berkaitan dalam

bahasa. Terdapat sejumlah situasi yang sekaligus membutuhkan kedua-duanya,

dan situasi-situasi lainnya yang membutuhkan dua bahkan tiga jenis media.”

(Woolcott & Unwin dalam Tarigan, 1994). Salah satu contoh situasi yang

menggunakan komunikasi lisan dan tulis yaitu proses belajar mengajar di kelas.

Guru menyampaikan bahan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan untuk

menjelaskan bahan tersebut. Demikian pula ketika siswa bertanya kepada guru

kemudian dia menuliskan jawaban guru. Dengan demikian, dalam satu situasi

menggunakan bahasa lisan sekaligus bahasa tulis.Pendidikan merupakan salah

satu kunci bagi seseorang dalam mencapai kehidupan yang sukses.

Pendidikan bukan sekadar proses membekali siswa dengan ilmu

pengetahuan tetapi juga membekali siswa dengan budi pekerti yang luhur. Penyelenggaraan pendidikan dimaksudkan untuk mendidik siswa menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta

(10)

intelektualitas tinggi namun tidak didukung dengan moralitas yang luhur akan

membawa orang tersebut menjadi pribadi yang tidak mengaplikasikan nilai-nilai

kemanusiaan dalam hidupnya. Oleh karenanya, antara pendidikan dan moralitas

diperlukan kesinambungan dan hubungan yang sinergis agar tercapailah sebuah

kehidupan yang harmonis.

Hal inilah yang mendorong diberikannya pembelajaran sastra dari mulai

jenjang sekolah dasar. Pembelajaran sastra dapat memberikan pencerahan batin

kepada siswa. Melalui pembelajaran sastra siswa dapat merasakan dan seakan

mengalami berbagai peristiwa yang dibuat pengarang dalam sebuah karya sastra.

Dengan merasakan dan seakan mengalami berbagai peristiwa yang sarat

dengan nilai-nilai moral yang terdapat dalam sebuah karya sastra, siswa akan kaya

akan nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan ini pada akhirnya akan

meningkatkan kepekaan perasaan siswa terhadap kehidupan di sekitarnya

sehingga membentuk pribadi yang berbudi perkerti luhur.

Salah satu bentuk karya sastra adalah puisi. Puisi adalah bentuk karya

sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan

disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengkonsentrasian struktur fisik dan srtuktur batin (Waluyo, 1991). Jadi, di dalam

sebuah puisi, penyair mencurahkan segala perasaan dan pikirannya atau kalau

dalam istilah Pradopo Pengkajian Puisi, disebut dengan pengalaman jiwa.

Pikiran dan perasaan itu diramu dengan memanfaatkan kreativitas penyair,

kemudian diwujudkan melalui medium bahasa. Bahasa yang digunakan pun khas,

berbeda dengan bahasa yang dipakai dalam drama dan fiksi, karena penyair ingin

mengekspresikan pengalaman jiwanya secara padat dan intens. Untuk itu, penyair

memanfaatkan diksi, arti denotatif dan konotatif, bahasa kiasan, citraan, sarana retorika, faktor kebahasaan, dan hal-hal yang berhubungan dengan struktur

katakata atau kalimat dalam puisinya (Pradopo, 2005).

Menurut Tarigan (1986), keterampilan berbahasa Indonesia meliputi empat

jenis keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

(11)

3

kemampuan menulis lebih sulit dikuasai oleh penutur asli bahasa yang

bersangkutan. Hal itu disebabkan keterampilan menulis memerlukan penguasaan

terhadap unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi

isi karangan. Unsur bahasa maupun unsur isi harus terjalin dengan baik, agar

dapat menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Sementara itu, Akhadiah

(1988) menyatakan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang

paling rumit. Karena menulis melibatkan berbagai keterampilan lainnya, di

antaranya kemampuan menyusun pikiran dan perasaan dengan menggunakan

kata-kata dalam bentuk kalimat yang tepat sesuai dengan kaidah-kaidah tata

bahasa kemudian menyusunnya dalam satu paragraf.

Keterampilan menulis seseorang bukan merupakan bakat, tetapi

merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan melalui latihan yang

berkesinambungan. Ketrampilan menulis memerlukan intensitas pelatihan yang

terus menerus hingga menghasilkan sebuah tulisan yang indah dan memiliki nilai

estetika. Keterampilan menulis perlu ditumbuhkembangkan dalam dunia

pendidikan karena dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menanggapi

segala sesuatu. Menulis juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati

hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan

masalah-masalah, dan menyusun urutan dari pengalaman. Dalam hal ini siswa SD

dengan kegiatan menulis puisi sangat penting. Meskipun pembelajaran menulis

puisi tidak dimaksudkan untuk mencetak sastrawan, pembelajaran menulis puisi

dapat dipakai siswa untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Selain itu,

kegiatan menulis puisi juga dapat dipakai untuk melatih kreativitas siswa dan

melatih kepekaan mereka terhadap seni sastra.

Menurut Paryono (2008), dalam pembelajaran sastra khususnya penulisan kreatif, salah satu kelemahan pembelajaran sastra di sekolah adalah materi

pembelajaran sastra yang lebih menekankan kepada teori sastra daripada

pengakraban siswa dengan karya-karya sastra. Kondisi pembelajaran sastra yang

demikian dan kurang mengakrabkan siswa pada karya sastra membuat siswa tidak

(12)

Selain itu, proses penyampaian materi sastra yang monoton dan tidak inovatif

membuat siswa malas untuk mempelajari sastra.

Jamaluddin (2003) juga menemukan beberapa problematika

pembelajaransastra. Salah satunya adalah masalah pola pengajaran sastra dan

evaluasinya. Jamaluddin (2003) mengatakan bahwa pola pembelajaran sastra

belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pembinaan dan pengembangan daya

apresiasi siswa terhadap karya sastra. Siswa lebih banyak diberikan materi yang

berhubungan dengan teori dan sejarah sastra, seperti periodisasi sejarah sastra,

nama-nama sastrawan beserta karya-karya yang mereka tulis, aliran-aliran yang

ada, dan sebagainya. Padahal teori dan sejarah pada dasarnya sebagai pendukung

teoretis dalam rangka peningkatan kemampuan apresiasi sastra pada anak

(Jamaluddin, 2003). Soal evaluasi dalam pembelajaran sastra juga lebih banyak

menyangkut teori dan sejarah sastra yang bersifat kognitif dibanding dengan soal

apresiasi yang sifatnya afektif.

Faktor utama penyebab siswa kesulitan dalam menulis diantaranya, siswa

tidak termotivasi karena selalu diberi tugas oleh guru. Motivasi adalah suatu

usahayang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku

seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 1997). Motivasi sangat

berpengaruh dalam mencapai tujuan. Hal ini senada dengan pendapat seorang ahli

bahasa bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi)

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan (Hamalik, 1993). Suciati (dalam Wlodkoski, 1997) bahwa motivasi adalah

suatu kondisi yang menyebabkan atau menumbuhkan perilaku tertentu dan yang

akan memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.

Selain kurang termotivasi, siswa sulit membuat tulisan yang runtut dan

mudah kehabisan topik. Selama ini siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran menulis puisi. Di samping faktor yang sudah

disebutkan di atas, selama kegiatan observasi yang peneliti lakukan pada siklus

(13)

5

dan pemberian tugas menulis puisi pada siswa, tanpa memberikan contoh-contoh

puisi yang bagus dan memenuhi unsur-unsur yang harus terkandung dalam sebuah

puisi. Hal ini membuat ide siswa tidak dapat berkembang dengan baik. Selain itu,

siswa kurang tertarik dengan pembelajaran secara individu. Siswa lebih tertarik

dengan pembelajaran secara berkelompok.

Dalam proses pembelajaran terjadi proses interaksi antara guru dengan

murid. Suasana yang dimunculkan sebaiknya menyenangkan, sehat, berdaya dan

berhasil guna. Hal ini ditandai dengan adanya keterlibatan secara positif dan aktif

baik dari guru maupun dari siswa. Proses keterlibatan ini sangat bergantung pada

guru dalam membuat perencanaan, pengelolaan, dan penyampaiannya. Dengan

kata lain, guru sastra yang sekaligus merangkap menjadi guru bahasa harus

mampu mengembangkan seni mengajarkan sastra secara tepat dan bervariasi,

sehingga kegiatan pembelajaran tidak membosankan dan monoton. Sebaiknya,

pembelajaran memberikan kesenangan, kegairahan, minat, serta kebahagiaan pada

siswa. Hal ini akan memberikan dukungan bagi penumbuhan sikap cipta, rasa dan

karsa siswa terhadap sastra.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui

Pendekatan Lingkungan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri INPRES

CIKAHURIPAN Kabupaten Bandung Barat.

B. Rumusan Masalah

Merumuskan masalah mempunyai peranan penting di dalam penelitian.

Sudjana berpendapat “Penentuan masalah penelitian merupakan kunci keberhasilan suatu penelitian” ( 1991). Apabila peneliti merumuskan masalah secara secara operasional, dan memudahkan penulis untuk menentukan tujuan,

(14)

Secara umum permasalahan yang ditemukan adalah sulitnya siswa

menentukan tema mengungkapkan suatu gagasan yang ditulis dalam bentuk puisi

sederhana.

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan menulis puisi siswa kelas V-A di SDN Inpres Cikahuripan

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat melalui pendekatan

lingkungan?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan

menulis puisi di kelas V-A SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang

Kabupaten bandung barat melalui pendekatan lingkungan?

3. Bagaimanakah hasil kemampuan siswa di kelas V-A SDN Inpres Cikahuripan

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tentang keterampilan

menulis puisi melalui pendekatan lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan pada dasarnya selalu diarahkan pada suatu tujuan yang

hendak dicapai.Demikian pula dalam sebuah penelitian karena ujuan dalam

sebuah penelitian karena tujuan dalam sebuah penelitian sangat penting agar

langkah-langkah penelitian dapat disusun secara terarah, tepat dan teratur.

Sehubungan dengan hal itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan perencanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V-A di SDN Inpres Cikahuripan

Kabupaten Bandung Barat melalui pendekatan lingkungan..

2. Mendeskripsikan pelaksanaan guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V-A di SDN Inpres Cikahuripan

(15)

7

3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran siswa di kelas V-A SDN Inpres Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat tentang keterampilan menulis puisi

melalui pendekatan lingkungan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya :

1. bagi penulis, penulisan karya ilmiah ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan,

memberikan pengalaman baru dalam penulisan karya ilmiah dan memperoleh

bekal pengalaman yang harus diterapkan di sekolah;

2. bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembinaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar;

3. bagi siswa, dengan adanya penelitian ini dapat memperoleh pengetauan dan

pengalaman dalam menulis puisi serta meningkatkan kemampuan

mengembangkan gagasan dan imajinasi;

4. bagi peneliti lain / calon peneliti, dapat digunakan sebagai bahan literatur

dalam penelitiannya serta dapat digunakan sebagai bahan perbandingan,

untuk memperkaya wawasan peneliti;

5. bagi lembaga (Universitas Pendidikan Indonesia ) hasil penelitian ini dapat

dijadikan literatur bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian yang

serupa;

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah :”Jika

pembelajaran menggunakan pendekatan lingkungan, maka aktivitas dan hasil

pembelajaran menulis puisi akan meningkat”. Selain itu, diharapkan pula

pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi hal yang menyenangkan dan dapat

(16)

F. Penjelasan Istilah

Dibawah ini beberapa istilah penting yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Menulis puisi

Menulis adalah suatu keterampilan mengungkapkan gagasan, pikiran yang

dituangkan dalam bentuk tulisan untuk mendeskripsikan sesuatu (majinatif atau

fakta) .

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima „membuat‟ atau poeisis „pembuatan‟, dan dalam bahasa Inggris poem atau poetry. “Puisi

diartikan „membuat‟ dan „pembuatan‟ karena lewat puisi pada dasarnya seseorang

telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau

gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.”

Dibalik kata-katanya yang ekonomis, padat, dan padu tersebut puisi berisi

potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan persoalan-persoalan kehidupan

manusia dan juga manusia dalam hubungannya dengan alam, dan Tuhan sang

pencipta. Masalah kehidupan yang disuguhkan penyair dalam puisinya tentu saja

bukan sekedar refleksi realitas (penafsiran, kehidupan, rasa simpati kepada

kemanusiaan, renungan mengenai penderitaan manusia dan alam sekitar)

melainkan juga cenderung mengekspresikan hasil renungan dan gagasan-gagasan

baru ataupun sesuatu yang belum terbayangkan dan terpikirkan oleh pembaca

sehingga puisi sering dianggap suatu misteri.

(17)

9

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan

sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari).Pengertian lainnya yaitu sekalian

yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan

lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings,

sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan

dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.

Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan

ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari

unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.

Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber

belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah PTK ( Penelitian

Tindakan Kelas ). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom action

Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan di

kelas.Ide tentang penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh

Kurtdan Lewin pada tahun 1946. Menurut Stephen Kemmis, PTK atau

action research adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui

refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam

situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan

kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang mereka

lakukan sendiri; (b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut,

dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan (David Hopkins, 1993).

Sedangkan tim pelatih proyek PGSM (1999) mengemukakan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif

oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta

memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan (M.

Nur, 2001).

Sejalan dengan pengertian diatas, Prabowo mendefinisikan makna

dari penelitian tindakan yaitu suatu penelitian yang dilakukan kolektif oleh

suatu kelompok sosial (termasuk juga pendidikan) yang bertujuan untuk

memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan

(19)

48

Definisi tersebut diperjelas oleh pendapat Kemmis dalam Kardi

(2000) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah studi sistematik

tentang upaya memperbaiki praktik pendidikan oleh sekelompok peneliti

melalui kerja praktik mereka sendiri dan merefleksikannya untuk

mengetahui pengaruh-pengaruh kegiatan tersebut.Atau bisa disederhanakan

dengan kalimat yaitu upaya mengujicobakan ide dalam praktik dengan

tujuan memperbaiki atau mengubah sesuatu, mencoba memperoleh

pengaruh yang sebenarnya dalam situasi tersebut.

Dari segi pendekatan analisis dan pengumpulan data digunakan

pendekatan gabungan (mix method) antara pendekatan kuantitatif dan

pendekatan kualitatif (Sugiyono, 2006). Penggunaan pendekatan kuantitatif

dikarenakan data-data serta sumber data dijaring melalui proses kuantifikasi

antribut psikologis melalui kuisioner khususnya yang dikembangkan secara

standar memenuhi validitas dan reliabilitasnya, selain juga karena

perhitungan analisis data yang menggunakan teknik-teknik statistik.

Pendekatan kualitatif digunakan karena pada proses pengumpulan data

menggunakan teknik wawancaran dan studi dokumentasi yang analisis

(20)

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Rapiudin

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi

Penyusunan Rencana Tindakan siklus III Refleksi

Rumusan Masalah Identifikasi Masalah

Penyusunan Rencana Tindakan siklus I

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Penyusunan Rencana Tindakan siklus II

Pelaksanaan Tindakan Observasi

(21)

50

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Inpres

Cikahuripan kecamatan lembang kebupaten bandung barat. Beralamatkan di

jalan sersan surip.Sekolah ini memiliki letak yang lumayan jauh dari akses

jalan raya.Namun masih bisa dijangkau oleh kendaraan. Penelitian ini akan

diadakan kurang lebih 2 bulan, mulai bulan mei sampai dengan bulan juni

2013

C. Subjek Penelitian

a. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri INPRES

CIKAHURIPAN Kabupaten Bandung Barat. Teknik sampling

yang digunakan adalah proportional-random sampling (Sevilla, et.

al., 2003) dengan cara mengambil dan membandingkan hasil karya

menulis puisi dari seluruh siswa kelas V SD Negeri Inpres

Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat.

b. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD sebagai sample

sebanyak 32 siswa. Penelitian dilaksanakan pada saat semester II

tahun pelajaran 2012/2013.Mereka berasal dari keluarga yang

berekonomi menengah ke bawah karena mayoritas para orang tua

nya bekerja sebagai petani dan peternak. Pada umumnya termasuk

siswa-siswa yang ceria dan bersemangat dalam belajar. Hanya

sedikit keterbatasan yang menjadi halangan bagi mereka. Yaitu

media pembelajaran yang kurang cukup inovatif.

c. Secara sosiologi para siswa dapat berbaur dengan dengan

sewajarnya bersama teman sebayanya. Dengan lingkungan

(22)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto,

2006:19).

Penelitian tindakan kelas dilakukan menggunakan model PTK yang

dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model

pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di

dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen

tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4)

refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya

sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan

ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996)

penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari

penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi),

dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral

berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah

mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada

pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga

peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai

kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.

Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi

awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan

masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pengumppulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi, atau

kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Dalam

(23)

52

1. Observasi awal atau stuasi pendahuluan dilakukan hingga idenktifikasi

awal permasalahan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah data

tentang tempat dimana penelitian akan dilaksanakan, meliputi letak

sekolah, sarana prasarananya, dan siswa. Setelah data terkumpul maka

dilakukan identifikasi masalah serta merencanakan upaya yang akan

dilakukan untuk memecahkannya.

2. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran

siklus I.

3. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran

siklus II.

4. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran

siklus III.

5. Observasi proses belajar mengajar berkaitan dengan kinerja guru

6. Evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I, II, III

7. Wawancara pada siswa

8. Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa tentang menulis puisi

dengan membandingkan hasil sebelum pelaksanaan siklus II & III.

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP)

RPP digunakan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan

pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan

lingkungan

b) Kurikulum

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan

(24)

2. Instrumen Pengumpulan Data

a) Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang dilakukan peneliti untuk mengamati

kegiatan kerja kelompok. Tujuan tindakan observasi adalah untuk

memperoleh data perilaku kerja sama siswa dan untuk mengetahui

keterampilan menulis siswa.

b) Catatan Lapangan

Catatan lapangan pada dasarnya berupa deskripsi atau

temuan-temuan dalam aktivitas pembelajaran.

c) Angket

Anget merupakan pertanyaa-pertanyaan yang diajukan secara verbal

kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan

informasi.Yang diisi oleh peneliti adalah siswa setelah pembelajaran

berlangsung.

d) Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat berdasarkan tujuan yang ingin

dicapai, biasanya didasarkan pada materi yang akan diajarkan dapat

berupa suruhan, pertanyaan, ataupun melengkapi. LKS digunakan

untuk memperoleh data tentang pemahaman dan keterampilan

(25)

54

Lembar angket siswa

Nama :

Kelas :

1. Apakah kamu menyukai pelajaran menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah kamu pernah menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah perlu keterampilan dalam menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah kamu senang mendapat tugas menulis puisi?

a. Ya b.Tidak

5. Apakah kamu pernah diberi pelajaran menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ingin menjadi seorang penulis yang terkenal?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah kamu tertarik dengan pembelajaran menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah lingkungan yang kamu amati secara langsung akan

(26)

a. Ya b. Tidak

9. Apakah dengan pendekatan lingkungan dapat membantu ide untuk

menulis puisi?

a. Ya b. Tidak

10.Senangkah kamu menulis puisi dengan pendekatan lingkungan?

(27)

56

Lembar Observasi Penilaian Mengajar

No. Aspek yang dinilai Siklus I 1 Persiapan pembelajaran (Silabus dan Skenario

Pembelajaran).

A. Bahasa

1. Ejaan

2. Ketepatan dan kesesuaian

B. Komponen

1. Kesesuaian standar kompetensi dengan kompetensi

dasar

2. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi pokok

3. Kesesuaian kompetensi dasar dengan tujuan

pembelajaran

4. Kesesuaian penilaian dengan materi pembelajaran

5. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi pembelajaran

6. Media alat peraga yang digunakan

7. Buku sumber yang digunakan

2 Pelaksanaan pembelajaran

A. KBM

1. Kesesuaian bahasa

2. Kejelasan suara

3. Kemampuan menerangkan

4. Kemampuan memberikan contoh

5. Dorongan kearah aktifitas siswa

6. Penggunaan media/alat peraga

(28)

8. Teknik mengajar

B. Bahan pengajaran

1. Penguasaan bahan pengajaran atau materi

2. Pemberian contoh media pembelajaran

3. Ketepatan waktu

C. Penampilan

1. Kemudahan berhubungan dengan siswa

2. Stabilitas emosi

3. Pemahaman terhadap siswa

4. Kerapihan pakaian D. Pelaksanaan tes

1. Konsekuensi terhadap penetapan waktu

2. Keterlibatan pelaksanaan tes

Jumlah Rata-rata

Keterangan :

Bobot nilai rentang nilai

SB (Sangat Baik) = 4 80-100

B (Baik) = 3 70-79

C (Cukup) = 2 60-69

(29)

58

F. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu hasil

observasi, catatan lapangan, wawancara, hasil tes dan angket siswa yang

diberikan. Pengumpulan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara

mengumpulkan seluruh data hasil instrumen/ alat pengumpul data yang

sudah dirancang sebelumnya. Pengumpulan data tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa

2. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan

diambil dengan menggunakan lembar observasi

3. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas

diambil dari catatan lapangan yang dibuat oleh guru, angket siswa, dan

hasil wawancara

4. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan didapat

dari RPP dan lembar observasi

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan

petunjuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Suyanto 1996 (Suryani,

2011). Pada penelitian tahap pengumpulan data dilakukan pada saat:

1. Observasi awal dan identifikasi awal permasalahan

2. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus I

3. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus II

4. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus III

5. Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III

6. Wawancara dengan guru dan siswa

(30)

Kriteria Menulis Melalui Pendekatan Lingkungan

1. Gagasan Pokok ( 5 )

SB = 5 - Gagasan pokok sangat sesuai dengan objek

B = 4 - Gagasan pokok sesuai dengan objek

C = 3 - Gagasan pokok cukup sesuai dengan objek

K = 2 - Gagasan pokok kurang sesuai dengan objek

SK = 1 - Gagasan pokok tidak sesuai dengan objek

2. Judul ( 5 )

SB = 5 - Judul sangat menggambarkan isi puisi

B = 4 - Judul menggambarkan isi puisi

C = 3 - Judul cukup menggambarkan isi puisi

K = 2 - Judul kurang menggambarkan isi puisi

SK = 1 - Judul tidak menggambarkan isi puisi

3. Rima ( 5 )

SB = 5 - Rima sangat sesuai dengan isi puisi

B = 4 - Rima sesuai dengan isi puisi

C = 3 - Rima cukup sesuai dengan isi puisi

K = 2 - Rima kurang sesuai dengan isi puisi

SK = 1 - Rima tidak sesuai dengan isi puisi

4. Pilihan kata yang tepat ( 5 )

SB = 5 - Pilihan kata sangat sesuai dengan gagasan pokok

B = 4 - Pilihan kata sesuai dengan gagasan pokok

C = 3 - Pilihan kata cukup sesuai dengan gagasan pokok

K = 2 - Pilihan kata kurang sesuai dengan gagasan pokok

(31)

60

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang

telah dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis

data kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa

serta keterlaksanaan penerapan melalui pendekatan lingkungan

dalam pembelajaran yang akan diuraikan secara deskriptif.

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS untuk melihat

seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap-tahap

dalam menganalisis data kuantitafif adalah :

a. Penskoran terhadap puisi hasil karya siswa

b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus :

R = x N

Keterangan : R = nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa

c. Menginterpretasi nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai ≥ 73 (KKM)

d. Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dengan

(32)

c. Menginterpretasi presentase ketuntasan belajar siswa

secara klasikal dengan menggunakan tabel :

Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif

Kategori (%) interpretasi

90 – 100 Sangat

75 – 89,99 Tinggi

55 – 74,99 Cukup

30 – 54,00 Rendah

0 Sangat Rendah

(Luhut P. Pangabean, 1989 dalam skripsi Nita Rismawati,

(33)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan merupakan suatu langkah

yang dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pendekatan lingkungan mampu memberikan kontribusi terhadap kemudahan siswa

dalam menulis puisi. Pendekatan lingkungan menawarkan suatu proses kegiatan

pembelajaran yang mengkondisikan siswa berinteraksi secara langsung dengan pembelajaran

yang disajikan, sehingga mengarahkan siswa menemukan ide serta gagasan yang akan

ditulisnya melalui puisi.

Metode yang bervariasi dalam mengkondisikan siswa pada situasi pembelajaran yang

lebih menyenangkan sehingga mengarahkan siswa untuk mencerna materi pembelajaran

menulis puisi melalui pendekatan lingkungan. Adapun simpulan dari pelaksanaan

pembelajaran melalui pendekatan lingkungan untuk meningkatkan keterampilan menulis

puisi di kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

adalah sebagai berikut :

1. Cara mengatasi kesulitan siswa SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat dalam menulis puisi setelah menggunakan pendekatan

lingkungan sebagai langkah perbaikan yang dianggap lebih variatif yang dirancang

dengan tahap menentukan gagasan pokok, judul, rima, dan pilihan kata yang tepat.

Dengan demikian pendekatan lingkungan dapat mengarahkan siswa untuk

mengembangkan imajinasinya sehingga dapat memahami dan mampu menulis tanpa

perlu berpikir lebih lama lagi.

2. Peningkatan kemampuan siswa kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat dalam menulis puisi setelah menggunakan pendekatan

lingkungan menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai pada siklus I, siklus II dan siklus III. Dengan demikian nilai yang diperoleh

(34)

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan beberapa rekomendasi

yang diharapkan dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Adapun rekomendasi yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai

berikut.

1. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru hendaknya memotivasi siswa agar aktif terlibat

dalam pembelajaran apresiasi sastra sehingga siswa dapat lebih mengetahui, memahami,

hingga menghayati pembelajaran sastra di sekolah terutama dalam penerapan pendekatan

lingkungan untuk menulis puisi pada kelas V.

2. Siswa dapat lebih terlatih dalam mengemukakan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan

untuk meningkatkan keterampilan berbahasa melalui kegiatan menulis puisi melalui

pendekatan lingkungan.

3. Guru hendaknya dapat melatih siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam

pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan lingkungan. Hasil penelitian

membuktikan bahwa melalui pendekatan lingkungan mempu memberikan hasil yang

lebih baik.

4. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru dapat menggunakan teknik dan

metode yang bervariasi.

Penelitian ini hanya sebagian kecil upaya pemecahan masalah pendidikan khususnya

masalah pengajaran kesastraan. Pemilihan metode pembelajaran misalnya, cukup menunjang

keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Oleh karena itu, penelitian bisa menjadi motivasi psrs guru untuk terus meneliti masalah

kebahasaan dan kesastraan di tingkat sekolah dasar. Penelitian tindakan kelas ini dapat terus

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Y. (2010). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SDN

Merdeka Kecamatan Lembang.Skripsi S1 Pada PGSD FIP Bandung:

tidakditerbitkan

Dahlan, AS. ( 2011). Penggunaan Media Lingkungan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

.(Online). Tersedia : http://ayuusaputri.blogspot.com/2011/05/penggunaan-media-lingkungan-dalam.html. (6 Mei 2013)

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Menyambut Pemberlakuan Kurikulum Berbasis

Kompetensi.(Online). Tersedia: http://www.w3.org/tr/rec html.40. (11 April

2012).

Djuanda, D. dan Dwija Iswara, P. (2006).ApresiasiSastra Indonesia. Bandung:

UPI PRESS

Eko. (2009). Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran (Online).Tersedia

: http://ekohs.wordpress.com/2009/09/01/lingkungan-sebagai-sumber-dan-media-pembelajaran/. (6 Mei 2013)

Muslich, M. (2012). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah

Classroom Action Research. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pemana, NS. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan

Deskripsi melalui Karyawisata (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

V di SDN Ciangsana Mande Cianjur). Skripsi S1 Pada PGSD FIP Bandung:

(36)

Resmini, N. Djuanda, D. danIndihadi, D. (2006). Pembinaan dan Pengembangan

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini,N., Hartati,T. danCahyani,I. (2009). Pembinaan dan Pengembangan

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Resmini, N. dan Djuanda, D.(2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Solchan, T.W.dkk. (2008).Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Widjojoko, danHidayat, T. (2006). Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung:

UPI PRESS.

Wiriatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA.

Santosa, P. dkk (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan metode single moving average dan Kesalahan peramalan hasil perhitungan dari data yang diperoleh dengan menggunakan metode

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh umur tanaman terhadap produksi TBS (Tandan Buah Segar) perkebunan kelapa sawit rakyat di

Waktu Luang Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Tata Ruang Kota Yang Lain ...158 4.60 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kinerja Pegawai. Distarcip Kota Bandung ...159

dilakukan peneliti dengan mewawancarai 10 karyawan wanita bagian pemeliharaan tanaman untuk beban kerja yang berat merasakan sakit, lelah dan pegal sebesar 70%

Penulisan ilmiah ini menjelaskan tentang mengenal huruf dan warna dalam bahasa Inggris untuk anak-anak usia 4 7 tahun dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Manfaat dari aplikasi

PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam tulisan ini penulis memanfaatkan internet untuk mempromosikan Klub Basket Buls Bulungan kepada masyarakat luas khususnya penggemar bola basket di Indonesia dengan membuat