• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 4 Ciseureuh

Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

REVINA CAHYA UTAMI

NIM. 0903414

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Oleh

Revina Cahya Utami NIM. 0903414

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan di lapangan bahwa keterampilan menulis puisi siswa sebanyak 50% siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh belum maksimal. Maka dari itu peneliti mencoba menggunakan media lagu dalam pembelajaran, dalam rangka mencari alternatif pemecahan masalah dalam pengajaran menulis puisi. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan media lagu dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi setelah menggunakan media lagu.

Penggunaan media lagu dapat digunakan guru untuk membantu siswa dalam menulis puisi. Menurut Sasiman (Djuanda, 2006: 102) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta perhatian siswa agar proses belajar terjadi.

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………. iv

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR GRAFIK………... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………. 1

B. Rumusan Masalah………. 5

C. Tujuan Penelitian……… 5

D. Manfaat Penelitian……….. 5

E. Sistematika Penulisan………. 6

BAB II KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU A. Media Pembelajaran………... 7

1. Pengertian Media Pembelajaran………... 7

2. Fungsi Media Pembelajaran………. 8

3. Manfaat Media Pembelajaran………... 10

4. Macam-macam Media Pembelajaran………... 12

B. Menulis……….. 16

1. Pengertian Menulis………... 16

2. Fungsi Menulis………. 16

(5)

1. Pengertian Puisi……… 17

2. Unsur Intrinsik Puisi………. 18

3. Jenis Puisi………. 20

D. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Lagu.. 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian………. 25

B. Desain Penelitian……… 26

C. Jenis Penelitian………... 28

D. Definisi Operasional………... 34

E. Instrumen Penelitian………... 35

F. Teknik Peengumpulan Data……… 36

G. Analisis Data………... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian……….. 42

1. Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 42

2. Deskripsi Tenaga Pendidik………... 43

3. Deskripsi Siswa……… 44

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama………... 45

1. Aktivitas Belajar Siswa……… 45

a. Perencanaan………... 45

b. Pelaksanaan Tindakan……… 45

c. Observasi Aktivitas Siswa……….. 46

d. Refleksi Aktivitas Siswa………. 47

2. Hasil Belajar Siswa………... 47

a. Observasi Hasil Belajar Siswa……… 49

(6)

C. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua……….. 50

1. Aktivitas Belajar Siswa……… 50

a. Perencanaan………... 50

b. Pelaksanaan Tindakan……… 50

c. Observasi Aktivitas Siswa……….. 51

d. Refleksi Aktivitas Siswa………. 52

2. Hasil Belajar Siswa………... 52

a. Observasi Hasil Belajar Siswa……… 53

b. Refleksi Hasil Belajar Siswa……….. 54

D. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 54

1. Aktivitas Belajar Siswa……… 54

2. Hasil Belajar Siswa……….. 55

3. Data Nilai Hasil Belajar Siswa………. 56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……….... 62

B. Rekomendasi………... 62

DAFTAR PUSTAKA……….. 63

RIWAYAT HIDUP PENULIS……….... 65

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Manusia

membutuhkan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Pendidikan sangat penting

sehingga pemerintah menetapkan wajib belajar 9 tahun. Pendidikan membuat

manusia dapat hidup mandiri di masyarakat. Pendidikan akan memberikan

keterampilan sehingga manusia dapat menggunakan keterampilan tersebut untuk

mendapatkan pekerjaan. Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 memiliki pengertian:

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dari pengertian pendidikan menurut UU Sisdiknas tersebut dapat disimpulkan

bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membantu mengembangkan potensi yang

terdapat pada diri peserta didik sehingga mereka dapat mempergunakan potensi

tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana yang terangkum dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 4 nomor 4 tentang

prinsip penyelenggaraan pendidikan, bahwa pendidikan diselenggarakan dengan

memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta

didik dalam proses pembelajaran. Seorang guru memiliki peranan penting dalam

membantu mengembangkan potensi yang terdapat dalam diri siswanya. Setiap siswa

memiliki potensi yang berbeda-beda, guru sejatinya dapat mengetahui potensi yang

terdapat dalam diri siswa untuk selanjutnya potensi tersebut dikembangkan.

Seorang guru tidak hanya berperan sebagai seorang pengajar saja, akan tetapi

(8)

mencerdaskan anak bangsa, akan tetapi juga berperan untuk membentuk generasi

muda yang berkarakter. Sebagaimana yang tercantum dalam pengertian pendidikan

menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20

Tahun 2003:

…proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Menurut Soetjipto dan Kosasi (Koswara dan Halimah, 2008: 7) „pendidik tidak hanya bertugas mengajar melainkan juga membimbing peserta didik‟.

Membimbing mengandung arti bersikap menentukan ke arah pembentukan manusia

seutuhnya adalah manusia sebagai kesatuan yang bulat, utuh, baik jasmani manupun

rohani, tidak hanya berilmu tinggi, tetapi juga bermoral tinggi.

Dalam suatu proses pembelajaran sejatinya siswa dapat berpartisipasi aktif,

siswa tidak hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi

siswa juga ikut menanggapi pernyataan yang diucapkan oleh guru. Hernawan et al.

(2007: 3) mengungkapkan bahwa:

pembelajaran penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran ini adalah perlunya komunikasi timbal balik (transaksional) antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.

Dalam proses belajar mengajar seorang guru seyogyanya dapat menciptakan

kelas yang kondusif, seorang guru seyogyanya dapat membangkitkan semangat

belajar siswa. Guru hanyalah sebagai fasilitator dan motivator dalam proses

pembelajaran, oleh karena itu siswa sejatinya banyak berperan aktif dalam kegiatan

belajar mengajar. Menurut Brown (Saddhono dan Slamet, 2012: 1) „pengajar

hendaknya tidak mendominasi aktivitas belajar mengajar, tetapi memberikan

(9)

pengajar, materi pelajaran, maupun dengan sesama pelajar‟. Guru seyogyanya dapat

memilih metode pembelajaran yang tepat dan dapat menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan guna membangkitkan motivasi belajar siswa dan agar siswa

dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 dikemukakan

bahwa keterampilan berbahasa Indonesia mencakup empat keterampilan, yakni

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan

keterampilan membaca. Keterampilan menyimak merupakan kegiatan yang paling

awal dilakukan oleh manusia apabila dilihat dari cara pemerolehan bahasa. Menurut

Purwanto dan Alim (1997 :20) “perkembangan bahasa pada anak-anak maupun orang

dewasa mulai dari pasif dahulu kemudian aktif”. Dari pendapat Purwanto dan Alim

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tahapan pemerolehan bahasa dimulai dari

kegiatan menyimak, setelah menyimak lalu mulai untuk berbicara. Kemudian

membaca, setelah membaca lalu mulai untuk menulis. Menyimak adalah

mendengarkan ucapan orang lain dengan penuh perhatian sehingga dapat memahami

serta menangkap maksud pembicara. Berbicara adalah kegiatan menyampaikan pesan

atau maksud dengan menggunakan bahasa lisan. Membaca adalah kegiatan

mengartikan lambang-lambang tertulis untuk memperoleh informasi dan menangkap

maksud dari penulis. Menulis adalah kegiatan menyampaikan suatu maksud dengan

menggunakan media tulisan. Keempat komponen keterampilan berbahasa ini

dimaksudkan agar siswa dapat berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat

dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Diantara keempat komponen keterampilan berbahasa ini salah satu

keterampilan yang dianggap sulit oleh peserta didik adalah keterampilan menulis.

Salah satu aspek keterampilan menulis yang sulit tersebut adalah keterampilan

menulis puisi. Menulis puisi dianggap sulit karena siswa sulit mendapatkan imajinasi

untuk menciptakan tema puisi. Haqani (2004: 32) mengemukakan bahwa “tema

(10)

puisi dirasa sulit karena siswa sulit untuk menyusun kata-kata dalam penulisan puisi

tersebut. Kata-kata dalam puisi berbeda dengan kata-kata yang biasa dipakai untuk

berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, karena kata-kata dalam puisi lebih

memperhatikan keindahan. Menurut Percy Byssche Shelley (Situmorang, 1983: 9)

„puisi adalah rekaman dari saat-saat yang paling baik dan paling senang dari

pikiran-pikiran yang paling baik dan paling senang‟. Sedangkan menurut Widjojoko dan Hidayat (2006: 51) “puisi adalah ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai

kehidupan manusia, alam, dan Tuhan sang pencipta, melalui media bahasa yang

estetik yang secara padu dan utuh, dalam bentuk teks”. Dapat disimpulkan bahwa

puisi adalah ungkapan perasaan serta pikiran penyair yang dituangkan kedalam

bentuk tulisan dengan memperhatikan keindahan bahasanya. Puisi merupakan salah

satu bentuk seni sastra. Seni sastra (sastra sebagai karya seni) merupakan cabang dari

kebudayaan. Seni merupakan proses kreatif seniman berupa ekspresi pengalaman

jiwanya mengenai kehidupan manusia dengan media tertentu menjadi karya seni.

Melalui media bahasa yang estetik (indah) seniman dapat menciptakan seni sastra

berupa karya sastra seperti novel, puisi, cerpen, drama, dan sebagainya.

Untuk memudahkan siswa dalam menulis puisi diperlukan penggunaan model

pengajaran yang tepat. Selain penggunaan model mengajar, diperlukan juga

penggunaan media yang tepat serta menarik untuk dapat membantu siswa dalam

membuat sebuah puisi. Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu

siswa dalam menulis puisi adalah media lagu. Lagu dapat membantu siswa dalam

membuat suatu puisi karena lagu dapat membantu siswa dalam menstimulus dirinya

untuk berkreativitas. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rachmi et al. (2010: 1.9)

“melalui bermain dan bermusik anak dapat menciptakan sebuah dunia imajinatif

dimana seorang anak dapat membangun kemampuan-kemampuan atau

potensi-potensi yang tak terduga”.

Musik merupakan salah satu stimulasi untuk mempercepat dan mempersubur

(11)

maka akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan. Musik tidak hanya

meningkatkan kognisi anak secara optimal, tetapi juga membangun kecerdasan

emosional. Musik juga dapat meningkatkan perkembangan motorik, meningkatkan

kemampuan berbahasa, matematika sekaligus kemampuan sosial, dan membangun

rasa percaya diri. Musik dapat memfasilitasi perolehan bahasa, kesiapan membaca,

dan perkembangan kecerdasan umum. Dalam aspek kepribadian, ditemukan bahwa

musik dapat menciptakan sikap positif terhadap objek tertentu, meningkatkan

kreativitas, mendukung perkembangan sosial, penyesuaian diri, dan harga diri

(Rasyid, 2010: 88).

Berangkat dari permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang

terfokus pada penggunaan media untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa dalam menulis puisi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi

masalah penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas pembelajaran menulis puisi siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh

Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta dengan menggunakan media lagu?

2. Apakah hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan

Ciseureuh Kabupaten Purwakarta dapat meningkat setelah menggunakan media

lagu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui aktivitas pembelajaran menulis puisi siswa kelas V SDN 4

Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta sebelum menggunakan

(12)

2. Untuk mengetahui hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh

Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta setelah menggunakan media lagu.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya

peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran menulis puisi di SDN 4 Ciseureuh

Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta. Secara spesifik, manfaat yang di dapat

diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti, sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk mengetahui cara

pembelajaran yang tepat untuk menulis puisi.

2. Bagi Sekolah Dasar, memberikan inovasi terhadap cara pembelajaran menulis

puisi serta memberikan kemudahan kepada guru untuk memperoleh metode yang

tepat dalam pembelajaran menulis puisi.

3. Bagi UPI, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi

mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama namun

tempat serta objek penelitian yang berbeda.

E. Sistematika Penulisan

Laporan Penelitian ini terdiri dari V Bab, diawali dengan Bab Pendahuluan

dan diakhiri dengan Bab kesimpulan dan rekomendasi.

Bab I merupakan pendahuluan yang meliputi: a) latar belakang masalah, b)

rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) sistematika

penulisan.

Bab II merupakan tinjauan teoritis yang meliputi: a) media pembelajaran, b)

menulis, c) puisi, d) Pembelajaran menulis puisi menggunakan media lagu.

Bab III berisikan metode penelitian yang meliputi: a) lokasi dan subyek

penelitian, b) desain penelitian, c) jenis penelitian, d) definisi operasional, e)

(13)

Bab IV berisikan tentang hasil penelitian yang meliputi: a) deskripsi data awal

penelitian, b) pelaksanaan tindakan, c) pembahasan hasil penelitian.

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar

menulis puisi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh

Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta. Populasi kelas V berjumlah 42 siswa

yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Agar lebih lengkapnya,

dipandang perlu untuk mengungkapkan keseluruhan peserta didik yang sedang

menimba ilmu di SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta

tempat melaksanakan penelitian, yaitu sebanyak 237 orang peserta didik, terdiri dari

[image:14.612.114.528.223.603.2]

113 orang laki-laki dan 124 orang perempuan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data siswa SDN 4 Ciseureuh

Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 I 21 21 42

2 II 20 23 43

3 III 25 18 43

4 IV 16 15 31

5 V*) 16*) 26*) 42*)

6 VI 15 21 36

Jumlah 113 124 237

Keterangan:

*) Penelitian dilakukan di kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh

(15)

B. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk beberapa siklus. Setiap

siklus diharapkan tergambar perbaikan-perbaikan proses pembelajaran sesuai dengan

tujuan yang telah direncanakan. Menurut Kunandar (2012: 63) “penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus dimana dalam

satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”.

Langkah-langkah pada setiap siklus pada dasarnya sama, yakni terdiri dari:

1. Perencanaan Tindakan

Kegiatan ini diawali dengan merencanakan ide penelitian sebagai refleksi dari

ketidakpuasan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Ketika pembelajaran

menulis puisi dengan diputarkan media lagu, peserta didik diharapkan dapat

memperoleh imajinasi untuk menciptakan tema puisi serta siswa diharapkan dapat

memperoleh kosakata yang lebih banyak untuk penyusunan sebuah puisi.

Perencanaan tindakan dilakukan dengan menyusun strategi dan teknik baru

dalam upaya mengajarkan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media

lagu. Pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung ini di observasi oleh teman

sejawat yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di kelas.

Berdasarkan temuan pada kegiatan perencanaan, maka langkah selanjutnya adalah

melaksanakan proses pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan pada langkah perencanaan sebelum melakukan

tindakan penelitian adalah dengan membuat: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), b) membuat alat atau instrument penelitian yang berupa lembar observasi dan

lembar kerja siswa, c) mempersiapkan media untuk pembelajaran menulis puisi,

yakni dengan mempergunakan media lagu anak.

2. Pelaksanaan Tindakan

Perencanaan tanpa diimplementasikan ke dalam bentuk pelaksanaan tidak

(16)

apabila dilakukan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu, maka pelaksanaan

tersebut tidak akan terarah.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah berbagai tindakan atau

perlakuan yang dikerjakan guru dalam upaya memecahkan masalah yang disusun

dalam perencanaan. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam melaksanakan

tindakan dalam PTK, yakni: a) pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus

atau putaran, b) pelaksanaan PTK sebaiknya dilakukan secara kolaborasi, c) pada

setiap siklus atau putaran dilakukan kegiatan tindakan sesui dengan rancangan PTK,

observasi tindakan dengan menggunakan berbagai instrumen observasi dan refleksi

atas tindakan yang dilakukan setelah memperhatikan hasil observasi. (Sanjaya, 2009:

76)

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu hal. Menurut

Hermawan et al. (2007: 96) “observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam penelitian formal, observasi

bertujuan untuk mengelolah data yang valid dan reliable (sahih dan handal)”. 4. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru

selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer yang

biasanya dilakukan oleh teman sejawat. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat

berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam

penyusunan rencana ulang. (Sanjaya, 2009: 80)

Dari pernyataan Sanjaya diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan

refleksi adalah kegiatan mengkaji kembali berbagai kekurangan yang terjadi ketika

melakukan tindakan. Peneliti dapat melakukan refleksi atas tindakannya dengan cara

berdiskusi dengan teman sejawat, hal apa saja yang masih dirasa kurang ketika

mengajar. Refleksi ini bertujuan agar ketika menyusun rencana ulang untuk

(17)

tidak ada lagi kekurangan dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya. Hal ini senada

dengan pendapat Hermawan et al. (2007: 100) yang menyatakan bahwa “melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum

dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya”.

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

dalam keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media lagu. Jenis penelitian

ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Kemmis (Sanjaya. 2009: 24)

mengungkapkan bahwa „penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan

penalaran praktik sosial mereka‟. Adapun menurut Hasley (Sanjaya. 2009: 24) mengungkapkan bahwa „penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia nyata

serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut‟. Sedangkan menurut Burns (Sanjaya. 2009: 25) penelitian tindakan adalah „penerapan

berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial

untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi

dan kerja sama para peneliti praktisi‟. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan

adalah suatu penelitian reflektif dan kolektif untuk meningkatkan kualitas tindakan

yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial.

Menurut McNiff (Hermawan et al 2007: 79) penelitian tindakan kelas

merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya

dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan

sekolah, pengembangan keahlian mengajarnya, dan sebagainya. Dari pendapat

McNiff tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas ketika beliau mendapat suatu

masalah dalam proses pembelajaran, seperti tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

(18)

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian

kelas menurut Hermawan et al. (2007: 64), yakni: a) mencoba mengatasi kesulitan

yang dialami oleh studi tindakan (action research) dengan menjaga pekerjaan tetap

konsistensi terhadap dasar teori tertentu, b) mengembangkan penelitian yang tidak

terjangkau oleh penelitian standar, yaitu kehidupan nyata didalam kelas sebagai

dunia mikro pendidikan yang dicoba diungkapkakn menggunakan metodologi

tertentu dengan melihatnya sebagai upaya mengkontruksi pengetahuan.

Dalam metode penelitian kelas ini dipilih model pendekatan kualitatif karena

dilihat dari hakikat pendidikan itu sendiri, yakni sebagai suatu sistem yang tidak

hanya berorientasi pada hasil tetapi juga berorientasi kepada proses agar memperoleh

hasil yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menyampaikan

pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media audio agar siswa termotivasi

untuk membuat puisi. Media audio yang digunakan yakni berupa pemutaran lagu.

Lagu diharapkan dapat memberi stimulus kepada siswa serta memudahkan siswa

untuk berimajinasi sesusai dengan tema lagu dan memudahkan siswa untuk

memperoleh kata-kata yang akan dirangkaikan menjadi sebuah puisi.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan agar terjadi perbaikan dan peningkatan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini sejalan dengan

pendapat Hermawan et al. (2007: 72) yang mengungkapkan bahwa “penelitian kelas dapat meningkatkan peran serta guru dalam melakukan manajemen kelas yang

menjadi tanggung jawabnya”. Kunandar (2012: 63) mengungkapkan tujuan penelitian

tindakan kelas sebagai berikut:

a) Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami

langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar,

meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di

kalangan para guru. Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil

belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai ulangan

(19)

semester (sumatif) maupun yang bersifat non akademis, seperti motivasi,

perhatian, aktivitas,minat, dan lain sebagainya.

b) Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus

mengingat masyarakat berkembang secara cepat.

c) Peningkatan relavansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses

pembelajaran.

d) Sebagai alat traning in service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan

metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran

dirinya.

e) Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap

sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan

perubahan.

f) Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di

kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya

motivasi belajar siswa.

g) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

h) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga

tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan

pembelajaran secara berkelanjutan.

i) Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses

pembelajaran di samping untuk meningkatkan relavansi dan mutu hasil

pendidikan juga ditunjukkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan

sumber-sumber daya yang terintegrasi didalamnya.

Dari tujuan penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kunandar, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas bertujuan untuk

memperbaiki mutu pendidikan, meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar

siswa, serta untuk memberikan inovasi baru untuk dunia pendidikan dalam hal

(20)

Penelitian tindakan kelas ini mengadaptasi penelitian tindakan kelas yang

dikembangkan oleh Hopkins. Penelitian tindakan ini dilakukan membentuk spiral

yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan

tindakan, melakukan observasi, mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang,

melaksanakan tindakan, dan seterusnya.

Model spiral yang dikembangkan oleh Hopkins (Sanjaya, 2009: 54) dapat

[image:20.612.118.526.213.621.2]

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Hopkins Identifikasi

Perencanaan

Aksi

Observasi Refleksi

Perencanaan Ulang

Aksi Observasi

(21)

Berikut merupakan rencana dan prosedur penelitian tindakan kelas menurut

[image:21.612.116.573.177.608.2]

Arikunto (Kunandar, 2012: 96):

Tabel 3.2 Prosedur Penelitian Menurut Arikunto (Kunandar, 2012: 96)

Siklus I Perencanaan: a. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

Identifikasi masalah

dan dalam proses belajar mengajar

penetapan alternatif b. Menentukan pokok bahasan

pemecahan masalah. c. Mengembangkan skenario pembelajaran

d. Menyiapkan sumber belajar

e. Mengembangkan format evaluasi

f. Mengembangkan format observasi pembelajaran

Tindakan Menerapkan tindakan mengacu kepada skenario

pembelajaran

Pengamatan a. Melakukan observasi dengan memakai format

observasi

b. Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format

Refleksi a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

yang meliputi evaluasi mutu, jumlah, dan waktu dari

setiap macam tindakan

b. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil

evaluasi tentang skenario pembelajran dan lain-lain

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil

evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya

(22)

Siklus II Perencanaan a. Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif

pemecahan masalah

b. Pengembangan program tindakan II

Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan Pengumpulan dan analisis data tindakan II

Refleksi Evaluasi tindakan II

Siklus-siklus berikutnya

Kesimpulan dan saran

Berikut merupakan prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam

penelitian penggunaan media lagu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

menulis puisi.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama

Tahap perencanaan tindakan siklus pertama meliputi: 1) menentukan tema

pembelajaran, 2) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, 3) mempersiapkan

lagu yang sesuai dengan tema pembelajaran, 4) membuat instrumen.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama

Tahap pelaksanaan tindakan siklus pertama meliputi: 1) pelaksanaan rencana

pembelajaran yang telah disusun, 2) menjelaskan pengertian puisi, 3) pemutaran lagu

yang sesuai dengan tema pembelajaran, 4) membimbing siswa untuk

mengimajinasikan lagu, 5) siswa menulis puisi berdasarkan hasil pengimajinasian

lagu.

c. Tahap Observasi Siklus Pertama

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang

meliputi: 1) kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, 2) keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran, 3) motivasi siswa ketika mengikuti proses pembelajaran,

(23)

d. Refleksi Siklus Pertama

Refleksi merupakan tahap melakukan evaluasi tindakan. Pada tahap refleksi,

peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan

merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka peneliti akan

mengetahui kekurangan serta kelemahan yang ada dalam pembelajaran menulis puisi.

Hasil refleksi ini dapat digunakan untuk menentukan langkah-langkah untuk tindakan

kelas pada siklus berikutnya.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi dari siklus pertama. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan beberapa lagu

yang masih berhubungan dengan tema ibu. Perubahan lagu yang diperdengarkan

diharapkan dapat menambah kosakata baru bagi siswa dalam membuat puisi.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua

Tahapan pelaksanaan tindakan siklus kedua meliputi: 1) pelaksanaan rencana

pembelajaran yang telah disusun, 2) menjelaskan unsur intrinsik puisi, 3) memberi

contoh puisi, 4) meminta siswa menetukan bahasa figuratif yang ada dalam puisi, 5)

pemutaran lagu yang bertemakan ibu, 6) membimbing siswa untuk mengimajinasikan

lagu, 6) siswa menulis puisi berdasarkan hasil pengimajinasian lagu.

c. Tahap Observasi Siklus Kedua

Pada tahap observasi, peneliti mengamati proses, hasil, ataupun dampak dari

pengembangan tindakan sebelumnya.

d. Tahap Refleksi Siklus Kedua

Peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan siklus kedua. Pada

(24)

penggunaan media lagu dalam pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa atau tidak?

D. Definisi Operasional

Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang dianggap perlu dijelaskan

maknanya guna memenuhi rambu-rambu penelitian dan juga memahami makna yang

dimaksud di dalam penelitian. Istilah-istilah yang dimaksud adalah:

1. Penggunaan Media Lagu

Dalam penelitian ini, media lagu digunakan sebagai alat bantu untuk siswa

memperoleh imajinasi serta memperoleh tambahan kosakata untuk membuat sebuah

puisi. Menurut Sasiman (Djuanda, 2006: 102) „media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta perhatian siswa agar proses

belajar terjadi‟. Media lagu ini diharapkan dapat merangsang pikiran serta perasaan

siswa sehingga siswa dapat memperoleh gagasan dari hasil pengimajinasian lagu

yang didengarnya. Selain itu media lagu juga diharapkan dapat menarik perhatian

serta minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis puisi. Dengan

mempergunakan media lagu, siswa tidak akan merasa jenuh untuk mengikuti

pembelajaran menulis puisi.

2. Meningkatkan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi

Menulis menurut Tarigan (2008: 3) merupakan “suatu keterampilan berbahasa

yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap

muka dengan orang lain”. Puisi menurut Clive Sansom (Waluyo, 1995: 23) adalah

„bentuk pengucapan bahasa yang ritmis, yang mengungkapkan pengalaman intelektual yang bersifat imajinatif dan emosional‟.

Meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu tujuan

(25)

apabila hasil belajar siswa yang semula tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) dapat berubah menjadi tercapainya KKM dalam pembelajaran menulis puisi.

Hasil belajar yang dimaksud dalam menulis puisi ini adalah siswa dapat

mendapat tema yang baik, siswa dapat menggunakan diksi, imajinasi serta bahasa

figuratif dengan tepat. Total skor yang didapat siswa dari aspek-aspek yang dinilai

tersebut diharapkan dapat meningkat, dari yang semula dirasa kurang memuaskan

menjadi dapat meningkat sehingga dapat mencapai KKM. Nilai siswa yang dapat

mencapai KKM dalam pembelajaran menulis puisi dianggap sebagai cerminan bahwa

siswa telah dapat menguasai materi menulis puisi dan mencerminkan keberhasilan

siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi.

Berangkat dari dua pengertian di atas, skripsi berjudul “Penggunaan Media Lagu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menulis Puisi” (Penelitian

Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas V SDN 4 Ciseureuh di Kabupaten

Purwakarta) mempunyai makna bahwa media lagu diduga kuat dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan kepada siswa, meliputi: a)

kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, b) keaktifan siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, c) apakah siswa menunjukkan motivasi dalam

belajar, d) aktivitas siswa dalam menulis puisi, dan e) keberanian siswa dalam

menyampaikan ide/gagasan dalam bentuk puisi. Hasil observasi ini digunakan

sebagai bahan untuk menganalisis kekurangan apa saja yang masih terdapat dalam

(26)

2. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui informasi mengenai ada atau

tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan

media lagu.

F. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Wahyudin, et al. (2006:

123) yang menyatakan bahwa “observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan

proses belajar, seperti tingkah laku siswa pada waktu belajar, berdiskusi,

mengerjakan tugas, dan lain-lain.

2. Tes Hasil Belajar

Tes menurut Wahyudin, et al. (2006: 106) adalah:

himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang di tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek perilaku atau memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dari orang yang di tes.

Dalam penelitian tindakan kelas ini memberikan tes kepada siswa dengan cara

memberikan tugas untuk membuat sebuah puisi. Apabila tes pada siklus pertama

hasinya kurang memuaskan, maka proses pembelajaran akan di refleksi dan

diperbaiki setiap kekurangannya agar pada siklus berikutnya hasil tes siswa dapat

meningkat. Instrumen tes hasil belajar ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan

(27)

G. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, analisis dilakukan peneliti sejak awal

penelitian berlangsung. Analisis data ini dilakukan pada setiap aspek kegiatan

penelitian. Hal-hal yang dianalisis dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa selama

mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Analisis data dalam penelitian

ini menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif yaitu data yang

berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa

berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif),

pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas

siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri,

motivasi belajar (Kunandar, 2012: 128).

1. Pengolahan Data

[image:27.612.113.527.232.604.2]

a. Pengolahan data observasi

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Skor Keterangan

4 3 2 1

1

Kesiapan siswa

dalam

mengikuti pelajaran

2

Keaktifan siswa

dalam

4 = 85% - 100% siswa

proses pembelajaran 3 = 70% - 84% siswa

3

Menunjukan adanya

2 = 55% - 69% siswa motivasi dalam

(28)

4

Aktivitas siswa

dalam

menulis puisi

5

Keberanian dalam

menyampaikan ide

atau gagasan dalam

bentuk puisi

Berikut merupakan cara menghitung skor untuk hasil pengamatan aktivitas

siswa dalam belajar:

Keterangan:

S = nilai dari observer

O = jumlah nilai aspek yang diperoleh

JA = jumlah seluruh aspek

Berikut penafsiran dari skor total aktivitas siswa:

4,00 – 3,50 = A (sangat baik) 3,49 – 3,00 = B (baik)

2,99 – 2,50 = C (cukup) 1,99 – 1,50 = D (kurang)

b. Pengolahan data hasil belajar siswa

Dalam menghitung hasil belajar menulis puisi siswa aspek yang dinilai yaitu

judul, diksi, imajinasi, dan bahasa figuratif. S = O

(29)

Tabel 3.4

Aspek Penilaian Menulis Puisi

No Aspek yang dinilai

Skala

Penilaian Skor 1 2 3 4 5

1 Judul

2 Diksi

3 Imajinasi

4 Bahasa Figuratif

Jumlah

[image:29.612.114.567.163.683.2]

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Menulis Puisi

No Aspek Kriteria Skor

1 Judul

Judul puisi sangat seseuai dengan isi puisi 5

Judul puisi sesuai dengan isi puisi 4

Judul puisi hampir sesuai dengan isi puisi 3 Judul puisi kurang sesuai dengan isi puisi 2 Judul puisi tidak sesuai dengan isi puisi 1

2 Diksi

Diksi yang digunakan sangat tepat, sangat bervariasi,

dan 5

sangat menimbulkan keindahan

Diksi yang digunakan tepat, bervariasi, dan

menimbulkan 4

keindahan

Diksi yang digunakan tepat, bervariasi, tetapi kurang

3 membeikan keindahan

Diksi yang digunakan tepat, tetapi tidak bervariasi dan

2 tidak membeikan keindahan

Diksi yang digunakan tidak tepat, tidak bervariasi, dan

1 tidak membeikan keindahan

Rumus Penilaian: skor perolehan X 100

(30)

3 Imajinasi

Imajinasi yang digunakan sangat memberikan

suasana 5

dan memberikan daya bayang

Imajinasi yang digunakan memberikan suasana dan

4 memberikan daya bayang

Imajinasi yang digunakan sedikit memberikan

suasana 3

dan memberikan daya bayang

Imajinasi yang digunakan kurang memberikan

suasana 2

dan kurang memberikan daya bayang

Imajinasi yang digunakan tidak memberikan suasana

1 dan tidak memberikan daya bayang

4 Bahasa figuratif

Puisi sangat banyak menggunakan gaya bahasa dan

5 sangat ekspresif

Puisi banyak menggunakan gaya bahasa dan ekspresif 4 Puisi sedikit menggunakan gaya bahasa dan

3 kurang ekspresif

Puisi jarang menggunakan gaya bahasa dan

2 kurang ekspresif

Puisi tidak menggunakan gaya bahasa dan

[image:30.612.118.558.123.631.2]

1 tidak ekspresif

Tabel 3.6 Skor Menulis Puisi

Skor Keterangan

5 Sangat baik

4 Baik

3 Cukup baik

2 Kurang baik

(31)
[image:31.612.116.528.186.608.2]

Tabel 3.7

Kategori Hasil Belajar Kognitif

Rentang Nilai Kategori

80 – 100 Baik sekali

66 – 79 Baik

56 – 65 Cukup

40 – 55 Kurang

30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2012: 281)

c. Mean/rata-rata

Menurut Wahyudin, et al. (2006: 21) mean adalah skor-skor yang secara

aritmatik(ilmu hitung) berada di tengah-tengah, didapatkan dengan cara

menjumlahkan skor yang ada kemudian dibagi dengan berapa banyak skor yang ada.

Berikut merupakan rumus mencari mean (Wahyudin, 2002: 22)

χ = ∑ x Keterangan:

N χ = symbol skor

∑ x = jumlah skor yang ada

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan media lagu untuk meningkatkan

hasil belajar bahas Indonesia siswa dalam menulis puisi yang dilaksanakan pada

kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan

media lagu sangat kondusif. Siswa tidak merasa bosan selama mengikuti

kegiatan pembelajaran karena siswa merasa terhibur dengan

diperdengarkannya lagu selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa

dilatih untuk mengimajinasikan lagu lalu menuangkan hasil imajinasinya ke

dalam bentuk puisi. Lagu dapat memotivasi siswa untuk antusias mengikuti

kegiatan pembelajaran menulis puisi.

2. Hasil belajar bahasa Indonesia siswa, khususnya dalam menulis puisi dengan

menggunakan lagu sebagai media menunjukan adanya peningkatan hasil

belajar. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus pertama adalah

59,64 sedangkan rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus kedua

adalah 72,5. Hasil tersebut telah melampaui KKM pelajaran bahasa Indonesisa

di SDN 4 Ciseureuh, yaitu 67.

B. Rekomendasi

Untuk keberhasilan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia,

khususnya menulis puisi, penulis merekomendasikan:

1. Pendidik, dalam mengajarkan menulis puisi seyogyanya menggunakan media

yang menarik agar siswa tidak jenuh. Selain itu, media yang digunakan

seyogyanya dapat membentu siswa dalam menyusun sebuah puisi. Media lagu

(33)

2. Lembaga atau instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan seyogyanya dapat

memberikan pelatihan serta pembinaan untuk meningkatkan profesionalisme

(34)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Asyhar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press

Cahyani dan Rosmana. 2006. Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS

Dhieni, et al. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka

Djuanda, D. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan

Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

Gintings, A. 2010. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora

Haqani, L. 2004. Mengatasi 25 Hambatan Menulis. Bandung: Pustaka Ulumuddin

Hermawan, et al. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Hernawan, et al. 2007. Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS

Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya

Koswara dan Halimah. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: Pribumi Mekar

(35)

66

Mulyati, et al. 2010. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka

Nurgiyantoro. 2010. Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Rachmi, et al. 2010. Keterampilan Musik dan Tari. Jakarta: Universitas Terbuka

Rasyid, F. 2010. Cerdaskan Anakmu dengan Musik. Yogyakarta: DIVA PRESS

Resmini dan Juanda. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS

Saddhono dan Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori

dan Aplikasi. Bandung: Karya Putra Darmawati

Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Situmorang. 1983. Puisi dan Metodologi Pengajarannya. Flores: Nusa Indah

Subana dan Sunarti. 2004. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Tarigan, HG. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Wahyudin, et al. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS

Waluyo. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga

Gambar

Tabel 3.1 Data siswa SDN 4 Ciseureuh
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Hopkins
Tabel 3.2 Prosedur Penelitian Menurut Arikunto (Kunandar, 2012: 96)
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan ilmiah ini menjelaskan tentang mengenal huruf dan warna dalam bahasa Inggris untuk anak-anak usia 4 7 tahun dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Manfaat dari aplikasi

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK (Penelitian Tindakan Kelas usia 4-5 tahun di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016). Universitas

penyusunan Buku Harian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah.. Magelang dapat

Data yang digunakan dalam proses pengelompokan adalah data data produksi buah - buahan dan jumlah pohon menurut Kabupaten di Provinsi Daerah

[r]

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat, kesetiaan, dan penyertaanNya yang selalu menyertai sehingga Penulisan Hukum/Skripsi ini dapat diselesaikan dengan

Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan.. Prosedur Suatu Penelitian:

Ekstrak etanol daun srikaya (Annona squamosa L) mempunyai efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dan diduga aktivitas tersebut disumbangkan oleh