PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 4 Ciseureuh
Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
REVINA CAHYA UTAMI
NIM. 0903414
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013
Oleh
Revina Cahya Utami NIM. 0903414
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan di lapangan bahwa keterampilan menulis puisi siswa sebanyak 50% siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh belum maksimal. Maka dari itu peneliti mencoba menggunakan media lagu dalam pembelajaran, dalam rangka mencari alternatif pemecahan masalah dalam pengajaran menulis puisi. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan media lagu dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi setelah menggunakan media lagu.
Penggunaan media lagu dapat digunakan guru untuk membantu siswa dalam menulis puisi. Menurut Sasiman (Djuanda, 2006: 102) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta perhatian siswa agar proses belajar terjadi.
DAFTAR ISI
ABSTRAK………... i
KATA PENGANTAR………... ii
DAFTAR ISI………. iv
DAFTAR TABEL………. vii
DAFTAR GAMBAR……… viii
DAFTAR GRAFIK………... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………. 1
B. Rumusan Masalah………. 5
C. Tujuan Penelitian……… 5
D. Manfaat Penelitian……….. 5
E. Sistematika Penulisan………. 6
BAB II KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU A. Media Pembelajaran………... 7
1. Pengertian Media Pembelajaran………... 7
2. Fungsi Media Pembelajaran………. 8
3. Manfaat Media Pembelajaran………... 10
4. Macam-macam Media Pembelajaran………... 12
B. Menulis……….. 16
1. Pengertian Menulis………... 16
2. Fungsi Menulis………. 16
1. Pengertian Puisi……… 17
2. Unsur Intrinsik Puisi………. 18
3. Jenis Puisi………. 20
D. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Lagu.. 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian………. 25
B. Desain Penelitian……… 26
C. Jenis Penelitian………... 28
D. Definisi Operasional………... 34
E. Instrumen Penelitian………... 35
F. Teknik Peengumpulan Data……… 36
G. Analisis Data………... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian……….. 42
1. Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 42
2. Deskripsi Tenaga Pendidik………... 43
3. Deskripsi Siswa……… 44
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama………... 45
1. Aktivitas Belajar Siswa……… 45
a. Perencanaan………... 45
b. Pelaksanaan Tindakan……… 45
c. Observasi Aktivitas Siswa……….. 46
d. Refleksi Aktivitas Siswa………. 47
2. Hasil Belajar Siswa………... 47
a. Observasi Hasil Belajar Siswa……… 49
C. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua……….. 50
1. Aktivitas Belajar Siswa……… 50
a. Perencanaan………... 50
b. Pelaksanaan Tindakan……… 50
c. Observasi Aktivitas Siswa……….. 51
d. Refleksi Aktivitas Siswa………. 52
2. Hasil Belajar Siswa………... 52
a. Observasi Hasil Belajar Siswa……… 53
b. Refleksi Hasil Belajar Siswa……….. 54
D. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 54
1. Aktivitas Belajar Siswa……… 54
2. Hasil Belajar Siswa……….. 55
3. Data Nilai Hasil Belajar Siswa………. 56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……….... 62
B. Rekomendasi………... 62
DAFTAR PUSTAKA……….. 63
RIWAYAT HIDUP PENULIS……….... 65
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Manusia
membutuhkan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Pendidikan sangat penting
sehingga pemerintah menetapkan wajib belajar 9 tahun. Pendidikan membuat
manusia dapat hidup mandiri di masyarakat. Pendidikan akan memberikan
keterampilan sehingga manusia dapat menggunakan keterampilan tersebut untuk
mendapatkan pekerjaan. Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 memiliki pengertian:
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dari pengertian pendidikan menurut UU Sisdiknas tersebut dapat disimpulkan
bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membantu mengembangkan potensi yang
terdapat pada diri peserta didik sehingga mereka dapat mempergunakan potensi
tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana yang terangkum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 4 nomor 4 tentang
prinsip penyelenggaraan pendidikan, bahwa pendidikan diselenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran. Seorang guru memiliki peranan penting dalam
membantu mengembangkan potensi yang terdapat dalam diri siswanya. Setiap siswa
memiliki potensi yang berbeda-beda, guru sejatinya dapat mengetahui potensi yang
terdapat dalam diri siswa untuk selanjutnya potensi tersebut dikembangkan.
Seorang guru tidak hanya berperan sebagai seorang pengajar saja, akan tetapi
mencerdaskan anak bangsa, akan tetapi juga berperan untuk membentuk generasi
muda yang berkarakter. Sebagaimana yang tercantum dalam pengertian pendidikan
menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20
Tahun 2003:
…proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut Soetjipto dan Kosasi (Koswara dan Halimah, 2008: 7) „pendidik tidak hanya bertugas mengajar melainkan juga membimbing peserta didik‟.
Membimbing mengandung arti bersikap menentukan ke arah pembentukan manusia
seutuhnya adalah manusia sebagai kesatuan yang bulat, utuh, baik jasmani manupun
rohani, tidak hanya berilmu tinggi, tetapi juga bermoral tinggi.
Dalam suatu proses pembelajaran sejatinya siswa dapat berpartisipasi aktif,
siswa tidak hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi
siswa juga ikut menanggapi pernyataan yang diucapkan oleh guru. Hernawan et al.
(2007: 3) mengungkapkan bahwa:
pembelajaran penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran ini adalah perlunya komunikasi timbal balik (transaksional) antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru seyogyanya dapat menciptakan
kelas yang kondusif, seorang guru seyogyanya dapat membangkitkan semangat
belajar siswa. Guru hanyalah sebagai fasilitator dan motivator dalam proses
pembelajaran, oleh karena itu siswa sejatinya banyak berperan aktif dalam kegiatan
belajar mengajar. Menurut Brown (Saddhono dan Slamet, 2012: 1) „pengajar
hendaknya tidak mendominasi aktivitas belajar mengajar, tetapi memberikan
pengajar, materi pelajaran, maupun dengan sesama pelajar‟. Guru seyogyanya dapat
memilih metode pembelajaran yang tepat dan dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan guna membangkitkan motivasi belajar siswa dan agar siswa
dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 dikemukakan
bahwa keterampilan berbahasa Indonesia mencakup empat keterampilan, yakni
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan
keterampilan membaca. Keterampilan menyimak merupakan kegiatan yang paling
awal dilakukan oleh manusia apabila dilihat dari cara pemerolehan bahasa. Menurut
Purwanto dan Alim (1997 :20) “perkembangan bahasa pada anak-anak maupun orang
dewasa mulai dari pasif dahulu kemudian aktif”. Dari pendapat Purwanto dan Alim
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tahapan pemerolehan bahasa dimulai dari
kegiatan menyimak, setelah menyimak lalu mulai untuk berbicara. Kemudian
membaca, setelah membaca lalu mulai untuk menulis. Menyimak adalah
mendengarkan ucapan orang lain dengan penuh perhatian sehingga dapat memahami
serta menangkap maksud pembicara. Berbicara adalah kegiatan menyampaikan pesan
atau maksud dengan menggunakan bahasa lisan. Membaca adalah kegiatan
mengartikan lambang-lambang tertulis untuk memperoleh informasi dan menangkap
maksud dari penulis. Menulis adalah kegiatan menyampaikan suatu maksud dengan
menggunakan media tulisan. Keempat komponen keterampilan berbahasa ini
dimaksudkan agar siswa dapat berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Diantara keempat komponen keterampilan berbahasa ini salah satu
keterampilan yang dianggap sulit oleh peserta didik adalah keterampilan menulis.
Salah satu aspek keterampilan menulis yang sulit tersebut adalah keterampilan
menulis puisi. Menulis puisi dianggap sulit karena siswa sulit mendapatkan imajinasi
untuk menciptakan tema puisi. Haqani (2004: 32) mengemukakan bahwa “tema
puisi dirasa sulit karena siswa sulit untuk menyusun kata-kata dalam penulisan puisi
tersebut. Kata-kata dalam puisi berbeda dengan kata-kata yang biasa dipakai untuk
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, karena kata-kata dalam puisi lebih
memperhatikan keindahan. Menurut Percy Byssche Shelley (Situmorang, 1983: 9)
„puisi adalah rekaman dari saat-saat yang paling baik dan paling senang dari
pikiran-pikiran yang paling baik dan paling senang‟. Sedangkan menurut Widjojoko dan Hidayat (2006: 51) “puisi adalah ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai
kehidupan manusia, alam, dan Tuhan sang pencipta, melalui media bahasa yang
estetik yang secara padu dan utuh, dalam bentuk teks”. Dapat disimpulkan bahwa
puisi adalah ungkapan perasaan serta pikiran penyair yang dituangkan kedalam
bentuk tulisan dengan memperhatikan keindahan bahasanya. Puisi merupakan salah
satu bentuk seni sastra. Seni sastra (sastra sebagai karya seni) merupakan cabang dari
kebudayaan. Seni merupakan proses kreatif seniman berupa ekspresi pengalaman
jiwanya mengenai kehidupan manusia dengan media tertentu menjadi karya seni.
Melalui media bahasa yang estetik (indah) seniman dapat menciptakan seni sastra
berupa karya sastra seperti novel, puisi, cerpen, drama, dan sebagainya.
Untuk memudahkan siswa dalam menulis puisi diperlukan penggunaan model
pengajaran yang tepat. Selain penggunaan model mengajar, diperlukan juga
penggunaan media yang tepat serta menarik untuk dapat membantu siswa dalam
membuat sebuah puisi. Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam menulis puisi adalah media lagu. Lagu dapat membantu siswa dalam
membuat suatu puisi karena lagu dapat membantu siswa dalam menstimulus dirinya
untuk berkreativitas. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rachmi et al. (2010: 1.9)
“melalui bermain dan bermusik anak dapat menciptakan sebuah dunia imajinatif
dimana seorang anak dapat membangun kemampuan-kemampuan atau
potensi-potensi yang tak terduga”.
Musik merupakan salah satu stimulasi untuk mempercepat dan mempersubur
maka akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan. Musik tidak hanya
meningkatkan kognisi anak secara optimal, tetapi juga membangun kecerdasan
emosional. Musik juga dapat meningkatkan perkembangan motorik, meningkatkan
kemampuan berbahasa, matematika sekaligus kemampuan sosial, dan membangun
rasa percaya diri. Musik dapat memfasilitasi perolehan bahasa, kesiapan membaca,
dan perkembangan kecerdasan umum. Dalam aspek kepribadian, ditemukan bahwa
musik dapat menciptakan sikap positif terhadap objek tertentu, meningkatkan
kreativitas, mendukung perkembangan sosial, penyesuaian diri, dan harga diri
(Rasyid, 2010: 88).
Berangkat dari permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang
terfokus pada penggunaan media untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa dalam menulis puisi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi
masalah penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana aktivitas pembelajaran menulis puisi siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh
Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta dengan menggunakan media lagu?
2. Apakah hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan
Ciseureuh Kabupaten Purwakarta dapat meningkat setelah menggunakan media
lagu?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui aktivitas pembelajaran menulis puisi siswa kelas V SDN 4
Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta sebelum menggunakan
2. Untuk mengetahui hasil belajar menulis puisi siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh
Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta setelah menggunakan media lagu.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya
peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran menulis puisi di SDN 4 Ciseureuh
Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta. Secara spesifik, manfaat yang di dapat
diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti, sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk mengetahui cara
pembelajaran yang tepat untuk menulis puisi.
2. Bagi Sekolah Dasar, memberikan inovasi terhadap cara pembelajaran menulis
puisi serta memberikan kemudahan kepada guru untuk memperoleh metode yang
tepat dalam pembelajaran menulis puisi.
3. Bagi UPI, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi
mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama namun
tempat serta objek penelitian yang berbeda.
E. Sistematika Penulisan
Laporan Penelitian ini terdiri dari V Bab, diawali dengan Bab Pendahuluan
dan diakhiri dengan Bab kesimpulan dan rekomendasi.
Bab I merupakan pendahuluan yang meliputi: a) latar belakang masalah, b)
rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) sistematika
penulisan.
Bab II merupakan tinjauan teoritis yang meliputi: a) media pembelajaran, b)
menulis, c) puisi, d) Pembelajaran menulis puisi menggunakan media lagu.
Bab III berisikan metode penelitian yang meliputi: a) lokasi dan subyek
penelitian, b) desain penelitian, c) jenis penelitian, d) definisi operasional, e)
Bab IV berisikan tentang hasil penelitian yang meliputi: a) deskripsi data awal
penelitian, b) pelaksanaan tindakan, c) pembahasan hasil penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar
menulis puisi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Ciseureuh
Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta. Populasi kelas V berjumlah 42 siswa
yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Agar lebih lengkapnya,
dipandang perlu untuk mengungkapkan keseluruhan peserta didik yang sedang
menimba ilmu di SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta
tempat melaksanakan penelitian, yaitu sebanyak 237 orang peserta didik, terdiri dari
[image:14.612.114.528.223.603.2]113 orang laki-laki dan 124 orang perempuan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data siswa SDN 4 Ciseureuh
Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 I 21 21 42
2 II 20 23 43
3 III 25 18 43
4 IV 16 15 31
5 V*) 16*) 26*) 42*)
6 VI 15 21 36
Jumlah 113 124 237
Keterangan:
*) Penelitian dilakukan di kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh
B. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk beberapa siklus. Setiap
siklus diharapkan tergambar perbaikan-perbaikan proses pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang telah direncanakan. Menurut Kunandar (2012: 63) “penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus dimana dalam
satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”.
Langkah-langkah pada setiap siklus pada dasarnya sama, yakni terdiri dari:
1. Perencanaan Tindakan
Kegiatan ini diawali dengan merencanakan ide penelitian sebagai refleksi dari
ketidakpuasan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Ketika pembelajaran
menulis puisi dengan diputarkan media lagu, peserta didik diharapkan dapat
memperoleh imajinasi untuk menciptakan tema puisi serta siswa diharapkan dapat
memperoleh kosakata yang lebih banyak untuk penyusunan sebuah puisi.
Perencanaan tindakan dilakukan dengan menyusun strategi dan teknik baru
dalam upaya mengajarkan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media
lagu. Pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung ini di observasi oleh teman
sejawat yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di kelas.
Berdasarkan temuan pada kegiatan perencanaan, maka langkah selanjutnya adalah
melaksanakan proses pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan pada langkah perencanaan sebelum melakukan
tindakan penelitian adalah dengan membuat: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), b) membuat alat atau instrument penelitian yang berupa lembar observasi dan
lembar kerja siswa, c) mempersiapkan media untuk pembelajaran menulis puisi,
yakni dengan mempergunakan media lagu anak.
2. Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan tanpa diimplementasikan ke dalam bentuk pelaksanaan tidak
apabila dilakukan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu, maka pelaksanaan
tersebut tidak akan terarah.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah berbagai tindakan atau
perlakuan yang dikerjakan guru dalam upaya memecahkan masalah yang disusun
dalam perencanaan. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam melaksanakan
tindakan dalam PTK, yakni: a) pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus
atau putaran, b) pelaksanaan PTK sebaiknya dilakukan secara kolaborasi, c) pada
setiap siklus atau putaran dilakukan kegiatan tindakan sesui dengan rancangan PTK,
observasi tindakan dengan menggunakan berbagai instrumen observasi dan refleksi
atas tindakan yang dilakukan setelah memperhatikan hasil observasi. (Sanjaya, 2009:
76)
3. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu hal. Menurut
Hermawan et al. (2007: 96) “observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam penelitian formal, observasi
bertujuan untuk mengelolah data yang valid dan reliable (sahih dan handal)”. 4. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru
selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer yang
biasanya dilakukan oleh teman sejawat. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat
berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam
penyusunan rencana ulang. (Sanjaya, 2009: 80)
Dari pernyataan Sanjaya diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
refleksi adalah kegiatan mengkaji kembali berbagai kekurangan yang terjadi ketika
melakukan tindakan. Peneliti dapat melakukan refleksi atas tindakannya dengan cara
berdiskusi dengan teman sejawat, hal apa saja yang masih dirasa kurang ketika
mengajar. Refleksi ini bertujuan agar ketika menyusun rencana ulang untuk
tidak ada lagi kekurangan dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya. Hal ini senada
dengan pendapat Hermawan et al. (2007: 100) yang menyatakan bahwa “melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum
dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya”.
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dalam keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media lagu. Jenis penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Kemmis (Sanjaya. 2009: 24)
mengungkapkan bahwa „penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan
penalaran praktik sosial mereka‟. Adapun menurut Hasley (Sanjaya. 2009: 24) mengungkapkan bahwa „penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia nyata
serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut‟. Sedangkan menurut Burns (Sanjaya. 2009: 25) penelitian tindakan adalah „penerapan
berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial
untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi
dan kerja sama para peneliti praktisi‟. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
adalah suatu penelitian reflektif dan kolektif untuk meningkatkan kualitas tindakan
yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial.
Menurut McNiff (Hermawan et al 2007: 79) penelitian tindakan kelas
merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya
dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan
sekolah, pengembangan keahlian mengajarnya, dan sebagainya. Dari pendapat
McNiff tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas ketika beliau mendapat suatu
masalah dalam proses pembelajaran, seperti tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian
kelas menurut Hermawan et al. (2007: 64), yakni: a) mencoba mengatasi kesulitan
yang dialami oleh studi tindakan (action research) dengan menjaga pekerjaan tetap
konsistensi terhadap dasar teori tertentu, b) mengembangkan penelitian yang tidak
terjangkau oleh penelitian standar, yaitu kehidupan nyata didalam kelas sebagai
dunia mikro pendidikan yang dicoba diungkapkakn menggunakan metodologi
tertentu dengan melihatnya sebagai upaya mengkontruksi pengetahuan.
Dalam metode penelitian kelas ini dipilih model pendekatan kualitatif karena
dilihat dari hakikat pendidikan itu sendiri, yakni sebagai suatu sistem yang tidak
hanya berorientasi pada hasil tetapi juga berorientasi kepada proses agar memperoleh
hasil yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menyampaikan
pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media audio agar siswa termotivasi
untuk membuat puisi. Media audio yang digunakan yakni berupa pemutaran lagu.
Lagu diharapkan dapat memberi stimulus kepada siswa serta memudahkan siswa
untuk berimajinasi sesusai dengan tema lagu dan memudahkan siswa untuk
memperoleh kata-kata yang akan dirangkaikan menjadi sebuah puisi.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan agar terjadi perbaikan dan peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini sejalan dengan
pendapat Hermawan et al. (2007: 72) yang mengungkapkan bahwa “penelitian kelas dapat meningkatkan peran serta guru dalam melakukan manajemen kelas yang
menjadi tanggung jawabnya”. Kunandar (2012: 63) mengungkapkan tujuan penelitian
tindakan kelas sebagai berikut:
a) Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar,
meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di
kalangan para guru. Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil
belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai ulangan
semester (sumatif) maupun yang bersifat non akademis, seperti motivasi,
perhatian, aktivitas,minat, dan lain sebagainya.
b) Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
c) Peningkatan relavansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
d) Sebagai alat traning in service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan
metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran
dirinya.
e) Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap
sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan
perubahan.
f) Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di
kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya
motivasi belajar siswa.
g) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
h) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga
tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara berkelanjutan.
i) Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses
pembelajaran di samping untuk meningkatkan relavansi dan mutu hasil
pendidikan juga ditunjukkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumber-sumber daya yang terintegrasi didalamnya.
Dari tujuan penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kunandar, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
memperbaiki mutu pendidikan, meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar
siswa, serta untuk memberikan inovasi baru untuk dunia pendidikan dalam hal
Penelitian tindakan kelas ini mengadaptasi penelitian tindakan kelas yang
dikembangkan oleh Hopkins. Penelitian tindakan ini dilakukan membentuk spiral
yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan
tindakan, melakukan observasi, mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang,
melaksanakan tindakan, dan seterusnya.
Model spiral yang dikembangkan oleh Hopkins (Sanjaya, 2009: 54) dapat
[image:20.612.118.526.213.621.2]digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Hopkins Identifikasi
Perencanaan
Aksi
Observasi Refleksi
Perencanaan Ulang
Aksi Observasi
Berikut merupakan rencana dan prosedur penelitian tindakan kelas menurut
[image:21.612.116.573.177.608.2]Arikunto (Kunandar, 2012: 96):
Tabel 3.2 Prosedur Penelitian Menurut Arikunto (Kunandar, 2012: 96)
Siklus I Perencanaan: a. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
Identifikasi masalah
dan dalam proses belajar mengajar
penetapan alternatif b. Menentukan pokok bahasan
pemecahan masalah. c. Mengembangkan skenario pembelajaran
d. Menyiapkan sumber belajar
e. Mengembangkan format evaluasi
f. Mengembangkan format observasi pembelajaran
Tindakan Menerapkan tindakan mengacu kepada skenario
pembelajaran
Pengamatan a. Melakukan observasi dengan memakai format
observasi
b. Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format
Refleksi a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
yang meliputi evaluasi mutu, jumlah, dan waktu dari
setiap macam tindakan
b. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajran dan lain-lain
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil
evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya
Siklus II Perencanaan a. Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif
pemecahan masalah
b. Pengembangan program tindakan II
Tindakan Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan Pengumpulan dan analisis data tindakan II
Refleksi Evaluasi tindakan II
Siklus-siklus berikutnya
Kesimpulan dan saran
Berikut merupakan prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam
penelitian penggunaan media lagu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
menulis puisi.
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama
Tahap perencanaan tindakan siklus pertama meliputi: 1) menentukan tema
pembelajaran, 2) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, 3) mempersiapkan
lagu yang sesuai dengan tema pembelajaran, 4) membuat instrumen.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama
Tahap pelaksanaan tindakan siklus pertama meliputi: 1) pelaksanaan rencana
pembelajaran yang telah disusun, 2) menjelaskan pengertian puisi, 3) pemutaran lagu
yang sesuai dengan tema pembelajaran, 4) membimbing siswa untuk
mengimajinasikan lagu, 5) siswa menulis puisi berdasarkan hasil pengimajinasian
lagu.
c. Tahap Observasi Siklus Pertama
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang
meliputi: 1) kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, 2) keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran, 3) motivasi siswa ketika mengikuti proses pembelajaran,
d. Refleksi Siklus Pertama
Refleksi merupakan tahap melakukan evaluasi tindakan. Pada tahap refleksi,
peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan
merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka peneliti akan
mengetahui kekurangan serta kelemahan yang ada dalam pembelajaran menulis puisi.
Hasil refleksi ini dapat digunakan untuk menentukan langkah-langkah untuk tindakan
kelas pada siklus berikutnya.
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua
Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi dari siklus pertama. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan beberapa lagu
yang masih berhubungan dengan tema ibu. Perubahan lagu yang diperdengarkan
diharapkan dapat menambah kosakata baru bagi siswa dalam membuat puisi.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua
Tahapan pelaksanaan tindakan siklus kedua meliputi: 1) pelaksanaan rencana
pembelajaran yang telah disusun, 2) menjelaskan unsur intrinsik puisi, 3) memberi
contoh puisi, 4) meminta siswa menetukan bahasa figuratif yang ada dalam puisi, 5)
pemutaran lagu yang bertemakan ibu, 6) membimbing siswa untuk mengimajinasikan
lagu, 6) siswa menulis puisi berdasarkan hasil pengimajinasian lagu.
c. Tahap Observasi Siklus Kedua
Pada tahap observasi, peneliti mengamati proses, hasil, ataupun dampak dari
pengembangan tindakan sebelumnya.
d. Tahap Refleksi Siklus Kedua
Peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan siklus kedua. Pada
penggunaan media lagu dalam pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa atau tidak?
D. Definisi Operasional
Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang dianggap perlu dijelaskan
maknanya guna memenuhi rambu-rambu penelitian dan juga memahami makna yang
dimaksud di dalam penelitian. Istilah-istilah yang dimaksud adalah:
1. Penggunaan Media Lagu
Dalam penelitian ini, media lagu digunakan sebagai alat bantu untuk siswa
memperoleh imajinasi serta memperoleh tambahan kosakata untuk membuat sebuah
puisi. Menurut Sasiman (Djuanda, 2006: 102) „media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta perhatian siswa agar proses
belajar terjadi‟. Media lagu ini diharapkan dapat merangsang pikiran serta perasaan
siswa sehingga siswa dapat memperoleh gagasan dari hasil pengimajinasian lagu
yang didengarnya. Selain itu media lagu juga diharapkan dapat menarik perhatian
serta minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis puisi. Dengan
mempergunakan media lagu, siswa tidak akan merasa jenuh untuk mengikuti
pembelajaran menulis puisi.
2. Meningkatkan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi
Menulis menurut Tarigan (2008: 3) merupakan “suatu keterampilan berbahasa
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap
muka dengan orang lain”. Puisi menurut Clive Sansom (Waluyo, 1995: 23) adalah
„bentuk pengucapan bahasa yang ritmis, yang mengungkapkan pengalaman intelektual yang bersifat imajinatif dan emosional‟.
Meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu tujuan
apabila hasil belajar siswa yang semula tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) dapat berubah menjadi tercapainya KKM dalam pembelajaran menulis puisi.
Hasil belajar yang dimaksud dalam menulis puisi ini adalah siswa dapat
mendapat tema yang baik, siswa dapat menggunakan diksi, imajinasi serta bahasa
figuratif dengan tepat. Total skor yang didapat siswa dari aspek-aspek yang dinilai
tersebut diharapkan dapat meningkat, dari yang semula dirasa kurang memuaskan
menjadi dapat meningkat sehingga dapat mencapai KKM. Nilai siswa yang dapat
mencapai KKM dalam pembelajaran menulis puisi dianggap sebagai cerminan bahwa
siswa telah dapat menguasai materi menulis puisi dan mencerminkan keberhasilan
siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi.
Berangkat dari dua pengertian di atas, skripsi berjudul “Penggunaan Media Lagu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menulis Puisi” (Penelitian
Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas V SDN 4 Ciseureuh di Kabupaten
Purwakarta) mempunyai makna bahwa media lagu diduga kuat dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan kepada siswa, meliputi: a)
kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, b) keaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, c) apakah siswa menunjukkan motivasi dalam
belajar, d) aktivitas siswa dalam menulis puisi, dan e) keberanian siswa dalam
menyampaikan ide/gagasan dalam bentuk puisi. Hasil observasi ini digunakan
sebagai bahan untuk menganalisis kekurangan apa saja yang masih terdapat dalam
2. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui informasi mengenai ada atau
tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan
media lagu.
F. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Wahyudin, et al. (2006:
123) yang menyatakan bahwa “observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan
proses belajar, seperti tingkah laku siswa pada waktu belajar, berdiskusi,
mengerjakan tugas, dan lain-lain.
2. Tes Hasil Belajar
Tes menurut Wahyudin, et al. (2006: 106) adalah:
himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang di tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek perilaku atau memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dari orang yang di tes.
Dalam penelitian tindakan kelas ini memberikan tes kepada siswa dengan cara
memberikan tugas untuk membuat sebuah puisi. Apabila tes pada siklus pertama
hasinya kurang memuaskan, maka proses pembelajaran akan di refleksi dan
diperbaiki setiap kekurangannya agar pada siklus berikutnya hasil tes siswa dapat
meningkat. Instrumen tes hasil belajar ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan
G. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, analisis dilakukan peneliti sejak awal
penelitian berlangsung. Analisis data ini dilakukan pada setiap aspek kegiatan
penelitian. Hal-hal yang dianalisis dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa selama
mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif yaitu data yang
berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa
berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif),
pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas
siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri,
motivasi belajar (Kunandar, 2012: 128).
1. Pengolahan Data
[image:27.612.113.527.232.604.2]a. Pengolahan data observasi
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Skor Keterangan
4 3 2 1
1
Kesiapan siswa
dalam
mengikuti pelajaran
2
Keaktifan siswa
dalam
4 = 85% - 100% siswa
proses pembelajaran 3 = 70% - 84% siswa
3
Menunjukan adanya
2 = 55% - 69% siswa motivasi dalam
4
Aktivitas siswa
dalam
menulis puisi
5
Keberanian dalam
menyampaikan ide
atau gagasan dalam
bentuk puisi
Berikut merupakan cara menghitung skor untuk hasil pengamatan aktivitas
siswa dalam belajar:
Keterangan:
S = nilai dari observer
O = jumlah nilai aspek yang diperoleh
JA = jumlah seluruh aspek
Berikut penafsiran dari skor total aktivitas siswa:
4,00 – 3,50 = A (sangat baik) 3,49 – 3,00 = B (baik)
2,99 – 2,50 = C (cukup) 1,99 – 1,50 = D (kurang)
b. Pengolahan data hasil belajar siswa
Dalam menghitung hasil belajar menulis puisi siswa aspek yang dinilai yaitu
judul, diksi, imajinasi, dan bahasa figuratif. S = O
Tabel 3.4
Aspek Penilaian Menulis Puisi
No Aspek yang dinilai
Skala
Penilaian Skor 1 2 3 4 5
1 Judul
2 Diksi
3 Imajinasi
4 Bahasa Figuratif
Jumlah
[image:29.612.114.567.163.683.2]
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Menulis Puisi
No Aspek Kriteria Skor
1 Judul
Judul puisi sangat seseuai dengan isi puisi 5
Judul puisi sesuai dengan isi puisi 4
Judul puisi hampir sesuai dengan isi puisi 3 Judul puisi kurang sesuai dengan isi puisi 2 Judul puisi tidak sesuai dengan isi puisi 1
2 Diksi
Diksi yang digunakan sangat tepat, sangat bervariasi,
dan 5
sangat menimbulkan keindahan
Diksi yang digunakan tepat, bervariasi, dan
menimbulkan 4
keindahan
Diksi yang digunakan tepat, bervariasi, tetapi kurang
3 membeikan keindahan
Diksi yang digunakan tepat, tetapi tidak bervariasi dan
2 tidak membeikan keindahan
Diksi yang digunakan tidak tepat, tidak bervariasi, dan
1 tidak membeikan keindahan
Rumus Penilaian: skor perolehan X 100
3 Imajinasi
Imajinasi yang digunakan sangat memberikan
suasana 5
dan memberikan daya bayang
Imajinasi yang digunakan memberikan suasana dan
4 memberikan daya bayang
Imajinasi yang digunakan sedikit memberikan
suasana 3
dan memberikan daya bayang
Imajinasi yang digunakan kurang memberikan
suasana 2
dan kurang memberikan daya bayang
Imajinasi yang digunakan tidak memberikan suasana
1 dan tidak memberikan daya bayang
4 Bahasa figuratif
Puisi sangat banyak menggunakan gaya bahasa dan
5 sangat ekspresif
Puisi banyak menggunakan gaya bahasa dan ekspresif 4 Puisi sedikit menggunakan gaya bahasa dan
3 kurang ekspresif
Puisi jarang menggunakan gaya bahasa dan
2 kurang ekspresif
Puisi tidak menggunakan gaya bahasa dan
[image:30.612.118.558.123.631.2]1 tidak ekspresif
Tabel 3.6 Skor Menulis Puisi
Skor Keterangan
5 Sangat baik
4 Baik
3 Cukup baik
2 Kurang baik
Tabel 3.7
Kategori Hasil Belajar Kognitif
Rentang Nilai Kategori
80 – 100 Baik sekali
66 – 79 Baik
56 – 65 Cukup
40 – 55 Kurang
30 – 39 Gagal
(Arikunto, 2012: 281)
c. Mean/rata-rata
Menurut Wahyudin, et al. (2006: 21) mean adalah skor-skor yang secara
aritmatik(ilmu hitung) berada di tengah-tengah, didapatkan dengan cara
menjumlahkan skor yang ada kemudian dibagi dengan berapa banyak skor yang ada.
Berikut merupakan rumus mencari mean (Wahyudin, 2002: 22)
χ = ∑ x Keterangan:
N χ = symbol skor
∑ x = jumlah skor yang ada
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penggunaan media lagu untuk meningkatkan
hasil belajar bahas Indonesia siswa dalam menulis puisi yang dilaksanakan pada
kelas V SDN 4 Ciseureuh Kecamatan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan
media lagu sangat kondusif. Siswa tidak merasa bosan selama mengikuti
kegiatan pembelajaran karena siswa merasa terhibur dengan
diperdengarkannya lagu selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa
dilatih untuk mengimajinasikan lagu lalu menuangkan hasil imajinasinya ke
dalam bentuk puisi. Lagu dapat memotivasi siswa untuk antusias mengikuti
kegiatan pembelajaran menulis puisi.
2. Hasil belajar bahasa Indonesia siswa, khususnya dalam menulis puisi dengan
menggunakan lagu sebagai media menunjukan adanya peningkatan hasil
belajar. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus pertama adalah
59,64 sedangkan rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus kedua
adalah 72,5. Hasil tersebut telah melampaui KKM pelajaran bahasa Indonesisa
di SDN 4 Ciseureuh, yaitu 67.
B. Rekomendasi
Untuk keberhasilan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia,
khususnya menulis puisi, penulis merekomendasikan:
1. Pendidik, dalam mengajarkan menulis puisi seyogyanya menggunakan media
yang menarik agar siswa tidak jenuh. Selain itu, media yang digunakan
seyogyanya dapat membentu siswa dalam menyusun sebuah puisi. Media lagu
2. Lembaga atau instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan seyogyanya dapat
memberikan pelatihan serta pembinaan untuk meningkatkan profesionalisme
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Asyhar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Cahyani dan Rosmana. 2006. Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS
Dhieni, et al. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka
Djuanda, D. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan
Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan
Gintings, A. 2010. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora
Haqani, L. 2004. Mengatasi 25 Hambatan Menulis. Bandung: Pustaka Ulumuddin
Hermawan, et al. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS
Hernawan, et al. 2007. Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS
Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya
Koswara dan Halimah. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: Pribumi Mekar
66
Mulyati, et al. 2010. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka
Nurgiyantoro. 2010. Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Rachmi, et al. 2010. Keterampilan Musik dan Tari. Jakarta: Universitas Terbuka
Rasyid, F. 2010. Cerdaskan Anakmu dengan Musik. Yogyakarta: DIVA PRESS
Resmini dan Juanda. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS
Saddhono dan Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori
dan Aplikasi. Bandung: Karya Putra Darmawati
Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Situmorang. 1983. Puisi dan Metodologi Pengajarannya. Flores: Nusa Indah
Subana dan Sunarti. 2004. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia
Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Tarigan, HG. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Wahyudin, et al. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS
Waluyo. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga