MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI TEKNIK MENEKAN BOLA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
HERI PURWANTO 0903228
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI TEKNIK MENEKAN BOLA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon)
Oleh Heri Purwanto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Heri Purwanto 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
v
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 11
E. Batasan Istilah ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 14
B. Tujuan Pendidikan Jasmani... 16
C. Manfaat Pendidikan Jasmani... 17
D. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 18
E. Pembelajran Permainan Bola Basket ... 19
F. Karakteristik Permainan Bola basket ... 20
G. Pengertian Teknik Dasar Bola Basket ... 22
H. Pengenalan Teknik Dribbling Melalui Teknik Menekan bola ... 28
I. Pembelajaran Dribbling Bola Basket Melalui Teknik Menekan Bola ... 30
J. Penelitian Yang Relevan ... 31
K. Hipotesis Tindakan... 33
vi
E. Instrumen Penelitian... 45
F. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ... 51
G. Validasi Data ... 53
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 55
B. Paparan Data Tindakan ... 69
C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ... 130
D. Pembahasan ... 126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 135
B. Saran ... 142
DAFTAR PUSTAKA
vii
1.1 Data awal Pembelajran dribbling bola basket ... 7
3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ... 3
3.2 Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru... ... 46
3.3 Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru ... 47
3.4 Lembar Aktivitas Siswa ... 48
3.5 Format Tes Keterampilan siswa ... 56
3.6 Format Wawancara Guru ... 49
3.7 Format Wawancara Siswa ... 50
4.1 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran awal... ... 56
4.2 Data Awal Kinerja Guru ... 58
4.3 Data Awal Aktivitas Siswa ... 60
4.4 Data Awal Hasil belajar Siswa... ... 63
4.5 Rekapitulasi Presentase Perencanaan Pembelajaran Data Awal ... 65
4.6 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal ... 66
4.7 Presentase Aktivitas Belajar Siswa... ... 67
4.8 Rekapitulasi Presentase Hasil Belajar Siswa ... 68
4.9 Paparan Perencanaan Pembelajaran pada Siklus I ... 71
4.10 Paparan Data Kinerja Guru pada Siklus I ... 75
4.11 Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I ... 78
4.12 Paparan Data Hasil Blajar Siklus ... 80
4.13 Rekapitulasi Presentase Perencanaan Pembelajran Siklus I ... 82
4.14 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I... 83
4.15 Rekapitulasi Presentase Aktivitas Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I ... 85
4.16 Rekapitulasi Presentase Hasil Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I ... 86
4.17 Paparan Perencanaan Pembelajaran pada Siklus II ... 89
viii
4.22 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 103
4.23 Rekapitulasi Presentase Aktivitas Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II ... 105
4.24 Rekapitulasi Presentase Hasil Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II ... 106
4.25 Paparan Perencanaan Pembelajaran pada Siklus III ... 109
4.26 Paparan Data Kinerja Guru pada Siklus III... 115
4.27 Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III ... 117
4.28 Paparan Data Hasil Blajar Siklus III ... 120
4.29 Rekapitulasi Presentase Perencanaan Pembelajran Siklus III ... 122
4.30 Rekapitulasi Presentase Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 123
4.31 Rekapitulasi Presentase Aktivitas Belajar Siswa Data Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ... 124
ix
2.2 Gambar Mendribbling Bola Rendah ... 25
2.3 Gambar MendribblingJab Step ... 26
2.4 Gambar DribblingBehind the Back ... 26
2.5 Gambar MendribblingCrossover ... 27
2.6 Gambar Mendribbling di antara Dua Kaki ... 27
2.7 Gambar Bola Basket ... 29
2.8 Gambar Lapang Bola Basket ... 30
3.1 Gambar Denah SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon... 35
3.2 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 39
3.3 Gambar Dribbling Bola basket dalam posisi diam ditempat ... 43
3.4 Gambar Dribbling Bola basket dalam posisi jalan di tempat ... 43
3.5 Gambar Dribbling Bola basket dalam posisi jalan lurus ke arah depan... 44
4.1 Diagram Data Awal Perencanaan Pembelajaaran Awal ... 57
4.2 Diagram Data Awal Pelaksanaan Kinerja Guru ... 59
4.3 Diagram Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 62
4.4 Diagram Data Awal Dribbling Bola Basket ... 64
4.5 Diagram Hasil Perencanaan Pembelajaran pada data Awal dan Siklus I ... 72
4.6 Diagram Hasil Kinerja Guru pada Data Awal, Siklus I ... 77
4.7 Diagram Hasil Aktifitas Siswa pada Data Awal dan Siklus I ... 79
4.8 Diagram Hasil Belajar Siswa pada Data Awal Dan Siklus I ... 81
4.9 Diagram Hasil Perencanaan Pembelajaran pada data Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 90
x
dan Siklus II ... 81
4.13 Diagram Hasil Perencanaan Pembelajaran pada data
Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ... 110
4.14 Diagram Hasil Kinerja Guru pada Data Awal, Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III ... 116
4.15 Diagram Hasil Aktifitas Siswa pada Data Awal, Siklus I,
Siklus II, dan Siklua III ... 118
4.16 Diagram Hasil Belajr Siswa pada Data Awal, Siklus, Siklus II,
Siklus III ... 121
4.17 Diagram Peningkatan Penilaian Perencanaan Pembelajaran Data
Awal sampai Siklus III ... 127
4.18 Diagram Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru dari Data Awal
Sampai Siklus III ... 129
4.19 Diagram Penilaian Aktivitas Siswa Data awal Sampai Siklus III... 132
4.20 Diagram Penilaian Hasil Belajar dari Data awal
xi
Lampiran Instrumen Penelitian
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 140
2. Hasil Perencanaan Siklus I ... 145
3. Hasil Kinerja Guru Siklus I ... 146
4. Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 147
5. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 148
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 149
7. Hasil Perencanaan Siklus II ... 154
8. Hasil Kinerja Guru Siklus II ... 155
9. Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 156
10.Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 157
11.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 158
12.Hasil Perencanaan Siklus III ... 163
13.Hasil Kinerja Guru Siklus III ... 164
14.Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ... 165
15.Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 166
16.Lembar wawancara Guru ... 167
17.Lembar Hasil Wawancara Siswa ... 168
18.Catatan Lapangan ... 169
19.Dokumentasi Foto Hasil Penelitian ...
20.Surat Keputusan Direktur ...
21.Surat Keterangan Izin Penelitian ...
22.Lembar Monitoring Bimbingan Skripsi ...
23.Surat Keterangan dari Sekolah Dasar ...
1
A.Latar Belakang Masalah
Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidapan tidak akan lepas
dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas
menusia baik secara induvidu, maupun kelompok, yang meliputi aspek jasmani,
rohani, spiritual, material, dan kematangan berfikir. Pendidikan sangatlah penting
bagi suatu bangsa karena keberhasilan dan kemajuan bangsa sangat bergantung
kepada pendidikan yang ditekankan kepada penduduknya, karena sebab itu
pemerintah mewajibkan agar tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan yang layak. Hal ini sesuai dengan UUD 45 Bab XIII, Pasal 31, Ayat
(1) yang menyatakan bahwa: „tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran”.
Salah satu jenis pendidikan yaitu ialah pendidikan jasmani yang terdapat di
sekolah, di mana pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang
wajib di ikuti oleh siswa sebagai sarana bagi siswa agar dapat mengembangankan
potensi diri dan untuk merubah tingkah laku. Dalam kurikulum pendidiakn
jasmani sekolah dasar tahun (2006) dijelaskan bahwa pendidikan jasmani
merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik,
kemampuan fisik, penalaran dan penghayatan nilai-nilai (sikap, mental,
emosional spritual,dan sosial).
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan aktivitas
jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan induvidu
secara menyeluruh. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang
bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan melalui pendidikan jasmani,
siswa di Sosialisasikan kedalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan
berolahraga. Oleh karena itu tindakan mengherankan apabila banyak yang
menyakini dan mengatakan bahwa pendidikan Jasmani merupakan bagian dari
untuk mendidik. seperti yang diungkapkan Syarifuddin dan Muhadi (1992 : 4)
bahwa
Pendidikan jasmani adalah suatu proses melakukan aktifitas jasmani yang di rancang dan di susun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Secara sederhana, pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai proses
belajar untuk bergerak dan belajar melalui gerak. Maksud dari pernyataan tersebut
adalah disamping belajar, anak juga di didik melalui gerak untuk mencapai tujuan
pengajaran. Melalui pengalaman tersebut akan terbentuk dan berkembang dalam
aspek jasmani, rohani anak dan kepribadian anak yang harmonis didalam
kehidupannya.
Sedangkan menurut Abdulkadir (1992 : 4) mengungkapkan bahwa:
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktifitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan
usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik,
neuromuskuler, intelektual dan sosial
Olahraga merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari pendidikan jasmani serta saling mempengaruhi satu sama lainya. Menurut MENPORA RI (Rusli lutan dkk, 2009 : 115) mengungkapkan bahwa:
Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmnai yang terdapat di permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangaka memperoleh rekreasi, kemenagan dan prestasi. Olahraga dan bermain tidak hanya semata-mata untuk kesenangan, dan pendidikan, atau untuk kombinasi dari keduanya. Kesenangan atau kegembiraan tidak terpisahkan dari pendidikan, keduanya dapat dan harus disatukan.
Olahraga dapat dia artikan adalah bentuk kegiatan jasmani yang tidak bisa
di pisahkan dari unsur permainan di dalamnya, tanpa mengutamakan hasil ahir
Seperti pendapat Smith (Kusmedi, 2009 : 4) bahwa
“Olahraga adalah merupakan perluasan dari bermain”, sementara bermain
adalah suatu kegiatan yang dilakukan tanpa atu sedikitpun
mempertimbangkan hasil akhir, dalam bermain yang lebih di utamakan adalah proses dari kegiatan itu, terutama menyenagkan, memuaskan.
Olahraga selalu beraturan dan merupakan permainan yang kompetitif.
Olahraga sering dipandang sebagai bermain secara teratur, yang dapat
membawanya lebih mendekati pendidikan jasmani sebagaimana telah dijelaskan
terlebih dahulu. Meskipun demikian penafsiran lebih jauh akan memperlihatkan
bahwa olahraga selalu berisikan pertandingan atau perlombaan.
Dari uraian tentang bermain dan olahraga di atas penulis menyimpulkan
bahwa dalam proses bermain dan olahraga anak akan berkembang baik secara
fisik maupun suatu kepribadian dan watak seoarang anak bermain, olahraga, dan
pendidiakn jasmani semuanya mengandung bentuk gerak fisik, dan ketiganya
dapat cocok dalam konteks pendidikan. Cabang olahraga permainan bola basket
merupakan cabang olahraga yang sudah merakyat, oleh karna itu peningkatan
keterampilan bermain bola basket pada siswa di suatu sekolah merupakan suatu
keharusan karena terdapat di dalam satuan kurikulum pendidikan.
Bola basket adalah permainan yang di mainkan oleh dua regu dimana
setiap regu berusaha memasukan bola ke dalam keranjang untuk memperoleh
nilai.
Menurut PERBASI (Rian dan anin 2012 : 50) “permainan bola basket adalah bola basket yang di mainkan oleh dua regu yang terdiri dari lima orang tiap regu berusaha memasukan bola, bola basket dioper, di gelindingkan atau
di pantulkan ke segala arah sesuai peraturan.”
Dari pendapat di atas bisa dikatakan bahwa permainan bola basket adalah
permainan yang dimainkan oleh 2 buah kelempok atau regu yang masing-masing
regu berusaha untuk memasukan bola kedalam keranjang basket.
Sedangkan menurut Ema husnan dkk (1985 : 11) bola basket adalah suatu permainan yang di mainkan oleh dua regu. Tujuan masing-masing regu ialah memasukan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan menguasai bola untuk membuat biji atau nilai.
Bola basket dapat dipelajari oleh semua orang khususnya para pelajar yang
sudah tertera pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Dalam permainan bola basket pengusaan teknik-teknik dasar bola basket
merupakan modal dasar yang harus dimiliki setiap pemain. Penguasaan bola itu
tidak hanya diartikan ketangkasan-ketangkasan dalam mengusai bola dengan
tangan dan lengan saja, tetapi juga faktor-faktor lain yang meliputi : kelincahan
gerakan, kerja kaki pemain, dan efisiensi gerakan pemain. Keterangan itu
mencakup ketangkasan dalam mendribbling mengoper atau melempar bola.
Mendribbling bola dalam permainan bola basket adalah kemampuan mengontrol
bola menjaga agar pergerakan bola dari pergelangan tangan tetap lincah dan
mendorong bola ke lantai dengan gerakan terkontrol.
Dari paparan di atas Husnan Ema dkk, (1985 : 31) mengungkapkan
dribbling adalah membawa bola dengan cara memantulkan bola dengan jari-jari tangan, sehingga pemain dapat bergerak ke tempet lain dengan tidak menyalahi ketentuan permainan.
Dari pendapat di atas bahwa dribbling adalah kemampuan seseorang
dalam mengontrol bola serta suatu usaha mengamankan bola dari rampasan
pemaian lawan.
Menurut (Sodikin 1992:57) menggiring (dribbling) adalah salah satu yang di perbolehkan untuk membawa lari bola ke segalah arah. Seorang boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asalkan bola sambil di pantulkan baik dengan jalan maupun berlari.
Keterampilan dasar bermain bola basket di dominasi oleh keterampilan
melempar, menangkap dan mendribbling bola. Bagi sebagian besar sisiwa di SD
Negeri Balerante 3 kecamatan palimanan kabupaten cirebon keterampilan
menangkap dan mengoper sudah mampu di kuasai sedangkan dalam hal
mendribbling bola sebagian besar sisiwa masih belum menguasainya. Salah satu
penyebabnya adalah kurangnya fasilitas pendudkung seperti jumlah bola basket
yang kurang, serta permukaan lapang yang kurang rata sahingga menyulitkan
anak untuk melakukan dalam melakukan pembelajran bola basket.
Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar dribbling bola basket dalam
bola sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar
dribbling bola basket bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan
jasmani.
Teknik menekan bola adalah melakukan dribbling bola basket dimana
gerakan tangan bergerak naik tarun seperti halnya gerakan menekan teknik ini
melibatkan jari-jari tangan, telapak tangan serta pergelangan tangan sebagai acuan
dalam melakukan teknik menekan dalam mendribbling bola basket. Yang
bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar dribbling bola basket, Sehingga dalam
mendribbling bola siswa tidak memukul-mukul bola dengan sekeras kerasnya
melaikan melakukan teknik menekan bola dalam hal pelaksanaanya.
Dari semua pernyataan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
dalam pembelajaran dribbling bola basket perlu adanya teknik khusus dalam
pembelajaran dribbling bola basket. Karana hal ini dapat bermaanfaat bagi
perkembangan serta kemampuan siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan di SD Negeri Balerante 3
Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, pada saat pembelajaran dribbling bola
basket siswa tidak begitu menguasai teknik dribbling. Hal tersebut tergambar dari
keadaan siswa yang kurang menguasai pembelajaran yang telah diberikan.
Anak-anak banyak mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar dribbling bola
basket.
1. Indentifikasi masalah seperti sarana dan prasarana
a) lapang bola basket yang tidak tersedia
b) jumlah bola basket yang tidak memadai
2. Belum begitu memasyrakatnya permainan bola basket di pedesaan,
3. Pemahaman guru penjas kurang dalam pembelajran bola basket, dan belum
terampil.
4. Serta pembelajaran yang di samapikan oleh guru kurang merangsang minat
belajar siswa.
5. Dalam pembelajaran bola basket guru kurang kreatif dalam mengemas medel
6. Siswa hanya cenderung diberikan intruksi untuk melakukan garakan tanpa
memberikan contoh yang baik dalam melakukan gerakan yang di intruksikan
7. Di samping itu pembelajaran kurang berhasil karena kurangnya gerak dasar
yang di miliki siswa sehingga dalam mengikuti pembelajaran tidak sesuai
karakterristik yang di harapkan.
Untuk mengetahui kemampuan awal pada gerak dasar dribbling bola
basket, maka peneliti melakukan tes dribbling bola basket.
Dengan peneliti melakukan tes awal (pre test) dalam pembelajaran
dribbling bola basket di SDN Balerante 3 kecamatan Palimanan Kabupaten
Cirebon. Peneliti dapat memeperoleh data awal tentang kemampuan siswa dalam
melakukan pembelajaran dribbling bola basket.
Melaksanakan tes awal (pre-test). Hal ini dilakukan untuk mengukur dan
mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai
Tabel 1
Hasil Tes Awal Pembelajaran Dribbling Bola Basket
NO Nama
Aspek yang dinilai
Skor Nilai Ket Gerak awal Ayuanan
Tangan
Pantulan Bola
1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT
1 Fajri Rohman √ √ √ 5 55 √
2 Sholawatunnisa. A √ √ √ 4 44 √
3 Ikah Afiyah. R √ √ √ 3 33 √
4 Monicha Dwi.P √ √ √ 3 33 √
5 Lusi Aviva √ √ √ 4 44 √
6 Moh. Wildan √ √ √ 6 66 √
7 Athifa Nurul. F √ √ √ 4 44 √
8 Amelia. O √ √ √ 3 33 √
9 Aris Armasyah √ √ √ 7 77 √
10 Azis Saputra √ √ √ 7 77 √
11 Adi Priyatna √ √ √ 7 77 √
12 Ade Permana √ √ √ 7 77 √
13 Akhmad. S √ √ √ 6 66 √
14 Ahmad Zydan. N √ √ √ 7 77 √
15 Anggraeni √ √ √ 4 44 √
16 Bayu. A √ √ √ 7 77 √
17 Bayu. S √ √ √ 7 77 √
18 Dewi Safitri √ √ √ 6 66 √
19 Eva √ √ √ 3 33 √
20 Faridzki √ √ √ 6 66 √
21 Iqbal Surya. N √ √ √ 7 77 √
22 Lulu UL.M √ √ √ 4 44 √
23 Muh Fikri. M √ √ √ 6 66 √
24 Muh Riziq. A √ √ √ 7 77 √
25 Moh Nasori √ √ √ 6 66 √
26 Priskaloka. H √ √ √ 3 33 √
27 Friska Amanda √ √ √ 4 44 √
28 Pipit Nur. F √ √ √ 5 55 √
29 Rostika.N √ √ √ 3 33 √
30 Ratna. J √ √ √ 3 33 √
31 Shofiatul. K √ √ √ 4 44 √
32 Siti Hasna. M √ √ √ 4 44 √
33 Silva. A √ √ √ 5 55 √
34 Satori √ √ √ 6 66 √
35 Soleha √ √ √ 4 44 √
36 Tuneni √ √ √ 5 55 √
37 Wafa. F √ √ √ 6 66 √
38 Widya. S √ √ √ 4 44 √
39 Maulana √ √ √ 7 77 √
40 Richi Richardo √ √ √ 6 66 √
Jumlah 9 25 6 19 21 0 16 19 5 5.1 10 30
Keterangan :
T = Tuntas
BT= Belum Tuntas
Skor Ideal = 9
Skor yang diperoleh
Nilai= X 100%
Skor Ideal
Nilai KKM = 70 %
Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas. Jika siswa mendapat nilai ≤ 70 dikatakan tidak tuntas.
Setelah menganalisa kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada saat
tes dribbling bola basket, murupakan masalah yang perlu mendapat perhatian. Hal
ini disebabkan pada saat proses pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket
siswa kurang memahami dan memperhatikan guru, sehingga motivasi siswa
dalam melakukan gerak dasar dribbling bola basket cenderung kurang.
Oleh karana itu Berdasarkan hasil tes dribbling dapat diketahuai hanya 10
orang yang lulus dari 40 siswa. Ditinjau dari permasalahan tersebut, peneliti
mencoba salah satu teknik yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan
keterampilan gerak dasar dribbling bola basket adalah dengan melalui teknik
menekan bola pada bola basket khususnya teknik dasar dribbling .Karena
kegunaan dribbling sangat menunjang dalam melakukan permainan bola basket.
Dari paparan di atas, maka penulis mengambil judul “Meningkatkan Keterampilan
Gerak Dasar dribbling Bola Basket Melalui Teknik Menekan Bola di Kelas V SD
Negeri Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon”
B.Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka yang
1. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar dribbling dalam bola basket
melalui teknik menekan bola di kelas V ?
b. Bagaiman kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar dribbling dalam bola
basket di kelas V ?
c. Bagaimana aktifitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling dalam
bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?
d. Bagaimana hasil belajara siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling
dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?
2. Pemecahan Masalah
Siklus I :
a. Tahap Perencanaan.
1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan media pembelajaran
3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Menjelaskan topik belajar.
2) Mendemonstrasikan gerakan-gerakan dribbling bola basket melalui teknik
menekan bola pada pembelajaran dribbling bola basket.
3) Menerapkan satu teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar
dribbling bola basket, dalam posisi diam di tempat pada pembelajaran
dribbling bola basket.
c. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran
dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, serta untuk
mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi dan kesimpulan siklus I dalam pembelajaran gerak dasar
dribbling bola basket melalui teknik menekan bola.
Siklus II
a Tahap Perencanaan.
1. Menyusun rencana pembelajaran (RPP).
2. Menyiapkan media pembelajaran
3. Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Menjelaskan topik belajar.
2. Mendemonstrasikan gerakan-gerakan dribbling bola basket melalui teknik
menekan bola pada pembelajaran dribbling bola basket.
3. Menerapkan satu teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak dasar
dribbling bola basket, dalam posisi berjalan di tempat pada pembelajaran
dribbling bola basket.
c. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran
dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, serta untuk
mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
1). Melakukan evaluasi dan kesimpulan siklus I dalam pembelajaran gerak dasar
dribbling bola basket melalui teknik menekan bola.
2). Menindaklanjuti hasil evaluasi siklus II
Siklus III
a. Tahap Perencanaan.
1. Menyusun rencana pembelajaran (RPP).
2. Menyiapkan media pembelajaran
3. Menyiapkan lembar observasi dan lembar penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Menjelaskan topik belajar.
2. Mendemonstrasikan gerakan-gerakan dribbling bola basket melalui teknik
3. Menerapkan satu teknik menakan bola dalam pembelajaran gerak dasar
dribbling bola basket, dalam posisi berjalan melewati barisan temanya pada
pembelajaran dribbling bola basket.
c. Observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran
dribbling bola basket melalui teknik menekan bola, serta untuk
mengumpulkan data dan membuat catatan lapangan mengenai hal-hal yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
1). Melakukan evaluasi dan kesimpulan siklus I dalam pembelajaran gerak dasar
dribbling bola basket melalui teknik menekan bola.
2). Menindaklanjuti hasil evaluasi siklus II
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan siswa melalui
teknik menekan bola di SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten
Cirebon.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar dribbling dalam bola
basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?
b. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar dribbling
dalam bola basket di kelas V ?
c. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling
dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?
d. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar
dribbling dalam bola basket melalui teknik menekan bola di kelas V ?
D.Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah di uraikan, maka penulis
yang di butuhkan terhadap peningkatan kterampilan gerak dasar dribbling bola
basket. Maka manfaat peneliti yang dapat di ambil adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Dengan adanya penelitian ini diharapakan siswa bisa meningkatkan
pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket dalam mengikuti pembelajaran
penjas, sebagai pengaruh melakukan dribbling melalui teknik menekan bola
b. Dapat melakukan gerak dasar dribbling dalam bola basket sebagai pengaruh
melakukan dribbling melalui teknik menekan bola di kelas V.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan guru pendidikan jasmani lebih kreatif
dalam mengkemas suatu pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket.
b. Dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penilaian tentang materi
gerak dasar dribbling bola basket.
3. Bagi UPI Kampus Sumedang
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani khususnya pada pembelajaran bola basket.
4. Manfaat Bagi Penulis
a. Dapat memperoleh data dan informasi yang jelas tentang masalah didalam
proses belajar siswa kelas V didalam mengikuti pelajaran penjas.
b. Dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman dan pemahaman tentang cara
menyusun karya ilmiah.
c. Dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman dan pemahaman tentang
pembelajaran bola basket.
E.Batasan Istilah
Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah sering kali berbeda-beda,
sehingga dapat menimbulkan kekeliruan dan mengaburkan pengertian. Untuk
menghindari penafsiran dalam penulisan judul dan isinya penulis manggunakan
Gerak dasar . kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kwalitas hidup. Amung ma‟mun dan yudha Msaputra
(2000: 20)
Bola basket adalah suatu permainan yang di mainakan oleh dua regu. Tujuan masing-masing regu ialah memasukan bola ke dalam keranjang lawan dan
mencegah regu lawan menguasai bola untuk membuat biji atau nilai. Ema husnan
dkk (1985 : 11)
Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmnai yang terdapat di permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh
rekreasi, kemenangan dan prestasi. Olahraga dan bermain tidak hanya
semata-mata untuk kesenangan, dan pendidikan, atau untuk kombinasi dari keduanya.
Kesenangan atau kegembiraan tidak terpisahkan dari pendidikan, keduanya dapat
dan harus disatukan. MENPORA RI (Rusli lutan dkk, 2009 : 115)
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses melakukan aktifitas jasmani yang di rancang dan di susun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan
dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga
negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Aip syarifuddin dan Muhadi
(1992 : 4)
Dribbling adalah membawa bola dengan cara memantulkan bola dengan jari-jari tangan, serta jalanya bola terarahkan oleh jari-jari tangan sehingga pemain dapat
bergerak ke tempat lain dengan tidak menyalahi ketentuan permainan. Ema
husnan dkk (1985 : 31)
Menekan menurut kamus besar bahasa indonesia adalah bertumpuh pada telapak
tangan. (2005: 1157)
34
A.Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Balerante 3 yang beralamat di
Desa Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. SDN Balerante 3
Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dipilih sebagai lokasi dalam penelitian
ini karena peneliti menemukan permasalah di SDN balerante 3 diantaranya:
a. Adanya permasalahan yang dihadapi oleh guru penjas dalam melaksanakan
pembelajaran dribbling bola basket.
b. Fasilitas sekolah tersebut tidak memadai, khususnya fasilitas untuk
pembelajaran bola basket.
c. Peneliti berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling
bola basket.
SDN Balerante 3 bertempat di dekat pusat pemerintahan desa Balerante.
Karena bisa dilihat lokasinya yang berada tidak jauh dari dengan kantor
pemerintahan Desa Balerante dan masjid besar Balerante. Sehingga SDN
Balerante 3 mudah sekali untuk dijangkau oleh masyarakat sekitar Desa
Balerante, selain itu juga SDN Balerante terletak di tengah pemukiman penduduk.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat denah lokasi SDN Balerante 3 dalam gambar
SDN Balerante 3
S U
Gambar 3.1
Denah Sekolah SDN Balerante 3
2. Waktu Penelitian
Lama waktu penelitian adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari
sampai juni 2013. Karena peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan proses dari pembelajaran tersebut.
Penelitian ini juga menggunakan beberapa siklus untuk dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang diperoleh dari data awal. Dalam perjalanan
persiapan, pembekalan, perencanaan, pelaksanaan siklus 1, 2, dan 3, pengolahan
data dan penyusunan laporan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 3.2
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
NO URAIAN KEGIATAN JAN FEB WAKTU PELAKSANAAN MAR APR MEI Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan dan
Pembekalan
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan siklus 1
4. Pelaksanaan siklus 2
5. Pelaksanaan siklus 3
6. Pengolahan data
7. Penyusunan laporan
8. Sidang Skripsi
B.Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN balerante 3 Kecamatan
Palimanan Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 40 orang
siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Siswa kelas V
SDN I balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dipilih sebagai
subjek dalam penelitian karena peneliti menemukan permasalahan-permasalahan
yang ada pada siswa-siswi kelas V dalam pembelajaran dribbling bola basket.
C.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kulitatif dengan rancangan
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Metode ini dipilih karena
memberikan gambaran tentang perilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar.
Sugiyono (2005: 1) metode penelitian kualitatf adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Tujuan utama
penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil)
pembelajaran pendidikan jasmani.
Metedologi kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data-data
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki
mutu pendidikan secara tidak langsung berkaitan dengan masalah di lapangan.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan wawasan pemahaman
guru tentang hubungan antara mengajar dan belajar.
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada saat pembelajaran sedang
berlangsung. Guru memberikan tindakan-tindakan dan solusi atas masalah yang
terjadi pada saat pembelajaran, solusi tersebut diterapkan oleh guru pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung untuk memberikan perbaikan pada
pembelajaran. Menurut Mulyasa (2009: 11) menyatakan bahwa: Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar
sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatmen) yang
sengaja dimunculkan.
Penelitian kualitatif menerut Bogdan dan Biken dalam (Sugiyono 2005: 9)
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitataif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. c. Penelitian kualitataif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau
outcome
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif
e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati)
Menurut Sugiyono metode kuantitatif adalah (2010: 14)
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sempek pada umumnya dilakuakan secara random, penegumpulan data mengunakan istrumen npenelitian, random data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk meneguji hipotesis yang telah di teteapkan
Dalam penelitian ini selain menggunakan metode kualitatif juga
menggunakan metode kuantitatif dimana didalamnya menerapkan statistika pada
Sedangkan Metode pemaparan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini
berusaha untuk mendiskripsikan/memaparkan kejadian-kejadian secara sistematis
atau akurat terhadap kemampuan siswa.
Penelitian tindakan kelas ini sangat sesuai untuk kegiatan penelitian
belajar mengajar karena yang diajarkan objek penelitian di dalam kegiatan belajar
mengajar adalah siswa. Penelitian tindakan kelas sendri bertujuan untuk
meningkatkan kinerja guru untuk tetap berinovasi dan berkreasi dalam
menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, penelitian tindakan
kelas juga bertujuan untuk hubungan antara mengajar dan belajar.
Dalam kaitannya dengan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran
keterampilan bola basket khususnya keterampilan dasar dribbling. Metode
penelitian tindakan kelas dirasakan lebih sesuai untuk diterapkan karena
dilaksanakan dalam lingkungan pembelajaran secara langsung dengan tetap
memprioritaskan peran profesonalisme guru yang di tunjukan dengan kinerja
mengajarnya.
2. Desain Penelitian
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan
siswa dalam melakukan gerak dasar dribbling bola basket digunakan rancangan
penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian
yang mengacu pada spiral refleksi yang dikembangkan Kemmis dan Taggart
(dalam Wiraatmaja, 2005: 66) dengan sistem model spiral refleksi yang dimulai
dari rancana, tindakan, refleksi, perencanan kembali merupakan dasar untuk
suatau rancanagan pemecahan permasalahan. Gambaran prosedur atau alur
Reflect
CYCLE 1
Observe
Reflect
CYCLE 2
Observe
Reflect
CYCLE 3
Observe
Gambar 3.2
Desain PTK Model Menurut Kemmis dan Taggart
Desain yang digunakan berbentuk siklus yang dimulai dari suatu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan
perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan
secara berulang-ulang sampai peningkatan yang diharapkan dapat tercapai.
Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang
diawali dengan :
1. Perencanaan (planning) yaitu merencanakan setelah menemukan masalah yang
terjadi pada pembelajaran dan masalah yang terjadi pada peserta didik didalam
pembelajaran dikelas.
2. Penerapan tindakan (action) yaitu melaksanakan solusi yang sudah peneliti
rancang untuk dapat meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani. Plan
3. Kegiatan observasi, yaitu mengamati dan mengobservasi proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan untuk dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan
yang sudah terjadi.
4. Tahapan akhir, yaitu refleksi (reflection) yaitu tindakan evaluasi untuk dapat
melakukan tindakan yang selanjutnya. Dengan tindakan refleksi maka peneliti
akan dapat merancang tindakan-tindakan yang selanjutnya guna lebih
meningkatkan proses pembelajaran sampai dengan target yang telah
ditentukan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas
tindakan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya
mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari
suatu tindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti
dapat dipecahkan secara optimal.
D.Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas.
Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar dribbling bola
basket dengan melalui teknik menekan bola tahapan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Adapun langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah, dan gurur-guru SDN
Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon untuk mengadakan
penelitian.
b. Pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikataor, dan tujuan
pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket selajutnya di rumuskan
bersama-sama dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajran (RPP)
c. Pemilihan prosedur penelitian, penetapan sampel penelitian, administrasi
penelitian dan tindakannya, sumber belajar permainan bola basket dan alokasi
waktu.
d. Perumusan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji
e. Pemilihan prosedur evaluasi penelitian.
f. Menyiapkan media pembelajaran.
g. Pelaksanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
Tahapan perencanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan rancangan
penelitian yang dikemukakan sebelumnya. Dalam penelitian ini direncanakan
terdiri lebih dari satu siklus. Perencanaa siklus tersebut disesuaikan dengan target
keberhasilan siswa dalam pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket
melalaui teknik menekan bola yaitu sebanyak 80% siswa kelas V SDN Balerante
3 mampu melakukan gerak dasar dribbling bola basket.
Tahap pelaksanaan Tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun
berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan.
Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis
yang diajukan. Ini berarti, suatu tindakan dilakukan untuk memperbaiki praktik
pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik menakan bola.
a. Siklus I :
Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan
tindakan siklus adalah sebagai berikut:
1. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Menyusun rencana tindakan
3. Menyiapkan media atau alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran
bola basket
4. Menyiapkan lembar observasi, maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja
guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN Balerante
3, dengan mengembangkan teknik menekan bola dalam pembelajaran gerak
dasar dribbling bola basket.
5. Memberikan informasi kepada guru penjas untuk bertindak sebagai mitra
semua hal tentang tindakan.
6. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar mengajar.
b. Siklus II :
Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan
tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
1. Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaran dengan
menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi sisklus 1
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar
gerak dasar dribbling bola basket.
4. Membuat lembar observasi yang baru maupun catatan lapangan untuk melihat
kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN
Balerante 3, dengan mengembangkan teknik menekan bola dalam
pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket.
5. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar.
6. Refleksi II
c. Siklus III :
Berikut langkah-langkan kegiatan yang dilakukan dalam tahap
perencanaan tindakan siklus III adalah sebagai berikut:
1. Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaraan dengan
menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi siklus II
2. Membuat rencana pelaksanaan pemebelajaran (RPP)
3. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar
gerak dasar dribbling bola basket.
4. Membuat lembar observasi yang baru mauapun catatan lapangan untuk melihat
kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN
Balerante 3, dengan mengembangkan teknik menekan bola dalam
pembelajaran gerak dasar dribbling bola basket.
5. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar.
Penerapan tindakan terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan
a. Kegiatan Awal
1. Siswa dibariskan.
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Menegur siswa yang tidak menggunakan seragam/ pakaian olahraga
4. Berdo’a
5. Melakukan gerakan pemanasan yang mengarah kepada kegiatan inti :
6. Pemanasan secara statis
7. Pemanasan secara dinamis
b. Kegiatan Inti
1. Siswa dibagi lima kelompok ,
2. Siswa malakuakan dribbling bola basket dengan teknik menekan bola dengan
posisi diam di tempat.
Cara bermain :
Siklus I : Siswa melakukan dribbling bola basket dengan teknik menekan
[image:32.595.112.513.247.577.2]bola dengan posisi mendribbling di tempat.
Gambar 3.3
Dribbling bola Basket melelui teknik menekan bola, diam di tempat
Siklus II : Siswa melakukan dribbling bola basket melelui teknik menekan
bola dengan posisi jalan di tempat.
Gambar 3.4
Dribbling bola Basket melalui teknik menekan bola dengan posisi tubuh jalan
Siklus III : Siswa melakukan dribbling bola basket melalui teknik
menekan bola, dengan posisi jalan lurus ke depan.
Gambar 3.5
Mendribbling bola Basket melalui teknik menekan bola dengan posisi jalan lurus ke arah depan.
c. Kegiatan Akhir
1. Siswa disuruh beristirahat/ duduk di tempat yang teduh.
2. Evaluasi hasil belajar siswa.
3. Berdo’a.
4. Siswa disuruh kembali ke kelas/ pulang jika tidak ada pelajaran lain.
3. Tahapan Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran
menggunakan teknik menekan bola. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar
pedoman observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah disediakan.
Informasi hasil pengamatan yang terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan
tindakan dan hal-hal yang perlu dioptimalkan. Berdasarkan data atau informasi
tersebut dapat disajikan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya
sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak dasar
dribbling bola bosket.
Dengan melakukan tindakan observasi ini kita dapat mengetahui apa
kekurangan-kekurangan pada setiap siklusnya sehingga kita dapat merancang
[image:33.595.111.504.165.493.2]4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Langkah ini merupakan kegiatan analisis-sintetis, interpretasi dan
eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan
tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami bersama
oleh praktisi dan peneliti. Informasi yang terkumpul perlu diuraikan, dicari
kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan
pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu serta hasil yang relevan.
Analisis dilakukan untuk mengetahui semua yang terjadi pada saat
pembelajaran berlangsung yang dilakukan dengan cara :
1. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian.
2. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan pihak-pihak
yang terkait dalam pelaksanaan.
3. Merancang solusi untuk melakukan siklus selanjutnya guna meningkatkan
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki saat pembelajaran berlangsung.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam,
yaitu: Observasi, Wawancara, Catatan Lapangan, dan Dokumentasi.
Observasi secara lebih operasioanal adalah semua kegiatan untuk
mengenal, merekam, dan mendemontrasikan semua hasil dari proses dan hasil
yang di capai dalam tindakan yang direncanakan. Dalam tahap ini kegiatan yang
dilakuakn peneliti atau observer adalah menghimpun data melalui pedoman yang
telah di siapakan secara lebih operasional adalah semua kegiatan untuk dapat
menghasilkan temuan dan masukan yang di dapat selama kegiatan berlangsung
dalam upaya merencanakan kembali tindakan yang akan dilakuakn untuk
mencapai tujuan yanga di harapakan.
a. Format Observasi Perencanaan Kinerja Guru
Pengumpulan data ini didapatkan dari mengobservasi perencanaan yang
telah dibuat oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran. Perencanaan itu
meliputi perumusan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian, serta
[image:35.595.106.558.197.661.2]tampilan dokumen rencana pembelajaran
Tabel 3.2
IPKG 1 Instrumen Penilaian kinerja Guru (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)
d. Format Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru
Pengumpulan data observasi kinerja guru dilakukan pada saat guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya telah direncanakan.
Kinerja guru dilihat dari cara guru itu membawakan suatu pembelajaran dan juga
kesesuaian atara rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaannya. Penilaiannya
N
O KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
SKOR TAFSIRAN
4 3 2 1 BS B C K
A. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1 Merumuskan tujuan pembelajaran
2 Kejelasan rumusan 3 Kejelasan cakupan rumusan 4 Kesesuaian dengan kompetensi dasar
JUMLAH A PERSENTASE (%)
B. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN
1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran 2 Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3 Memilih sumber belajar
4 Memilih sumber pembelajaran
JUMLAH B PERSENTASE (%)
C. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
1 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran 2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3 Menentukan alokasi pembelajaran
4 Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5 Kesesuaian metode, materi dan peserta didik
JUMLAH C PERSENTASE (%)
D. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN
1 Menentukan proses dan jenis penilaian 2 Membuat alat penilaian
3 Menentukan kriteria penilaian
JUMLAH D PERSENTASE (%)
E. TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN 1 Kebersihan dan kerapihan
2 Penggunaan bahasa tulis
JUMLAH E PERSENTASE (%)
SKOR TOTAL A + B + C + D + E =
meliputi pra pembelajaran, membuka pembelajaran, mengelola inti pembelajaran,
mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas,
[image:36.595.83.567.228.750.2]melaksanakan evaluasi prosesdan hasil belajar.
Tabel 3.3
IPKG 2 Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Kemampuan Melakasanakan Pembelajaran)
No ASPEK YANG DIAMATI SKOR TAFSIRAN
4 3 2 1 BS B C K
A. PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruangan, alat dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa
3 Kejelasan cakupan rumusan
4 Kesesuaian dengan kompetensi dasar JUMLAH A PERSENTASE (%)
B. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan
2 Menyampaikan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan
JUMLAH B PERSENTASE (%)
C. MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1 Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan 2 Mengenai respon dan pertanyaan siswa
3 Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan badan 4 Memicu dan memelihara ketertiban siswa
5 Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa JUMLAH C
PERSENTASE (%)
D. MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
1 Merangkai gerakan
2 Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktifitas gerak
3 Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas gerak 4 Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan 5 Penggunaan media dan alat pembelajaran
JUMLAH D PERSENTASE (%)
E. MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR
1 Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran 2 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
JUMLAH E PERSENTASE (%
F. KESAN UMUM KINERJA GURU
1 Keefektifan proses pembelajaran 2 Penampilan guru dalam pembelajaran
JUMLAH F PERSENTASE (%)
SKOR TOTAL A + B + C + D + E + F =
e. Format Aktivitas Siswa
Pengumpulan data lembar aktivitas siswa diperoleh pada saat
pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari aktivitas siswa saat
mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Penilaiannya meliputi semangat, percaya
diri, dan disiplin.
Tabel 3.4
Lembar Aktifitas Siswa
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Jml skor
Tafsiran Semangat Percaya Diri Disiplin
3 2 1 3 2 1 3 2 1 B C K
1 2 3 4 5 6.
Jumlah Presentase%
f. Format Tes Ketrampilan Belajar Siswa
Selama proses kegiatan pembelajaran, siswa diberikan suatu tes
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Kemudian hasil tes tersebut digunakan
[image:37.595.97.529.222.742.2]untuk menjadi sumber data yang penting.
Tabel 3.5
Format Tes Keterampilan Sisiwa
NO Nama
Aspek yang dinilai Ket
Gerak awal Ayunan Tangan
Pantulan
Bola Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3 T BT
1
2
3
4
5
6.
1. Format Wawancara
Wawancara hampir sama dengan angket, yaitu suatu teknik pengumpulan
dan pencatatan data, atau pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan dengan
siswa, pengamat atau responden namun dilakukan secara tertulis, baik pertanyaan
maupun jawaban yang dikehendaki oleh siswa, pengamat atau responden.
[image:38.595.129.507.253.619.2]a. Format wawancara guru
Tabel 3.6
Format wawancara guru
No Pertanyaan Jawaban
1
Bagaimana menurut bapak/ibu apakah siswa dan siswi kelas V mengalami kesulitan dalam
pembelajaran dribbling bola basket?
2 Apakah dalam mengajar mengalami kesulitan?
3 Faktor apa saja yang menyebabkan siswa tidak bisa melakukan pembelajaran?
4
Bagaimana pembelajaran dribbling bola basket yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar?
5
Apakah dalam pembelajaran dribbling bola basket siswa mengetahui kesalahan yang mereka lakukan?
b. Format wawancara siswa
Tabel 3.7 Format Wawancara Siswa
Nama siswa : Hari/Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah dalam belajar dribbling bola basket
mengalami kesulitan?
2 Faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan untuk melakukan dribbling bola basket?
3
Bagaimana pembelajaran dribbling bola basket yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar?
4
Apakah melalui penerapan teknik menekan bola basket, kegiatan pembelajaran dribbling bola basket lebih menyenagkan
5
Apakah melalui penerapan teknik menekan bola basket dapat lebih mudah dalam melakukan gerak dasar dribbling bola basket
2. Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan cara untuk memperoleh suatu data atau peristiwa
yang terjadi di lapangan dalam suatu proses pembelajaran. Peneliti akan mengetahui
semua kejadian dan tingkah laku yang ada di lapangan selama proses pembelajaran
berlangsung, sehingga peneliti mampu mengumpulkan data-data yang relevan yang
terjadi di lapangan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi foto adalah bentuk bukti gambar. Dokumentasi diambil pada
F. Teknik Pengelolaan dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pengolahan data
kualitatif. Semua data yang telah diperoleh selanjutnya ditelaah secara rinci. Data
yang akan diolah yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi, cacatan lapangan,
wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar. Setelah semua data sudah
terkumpul baru dilaksanakan pengolahan data pada saat refleksi dari setiap
tindakan pada setiap siklus.
Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar dilakukan dengan
menghitung presentase jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas. Data tes
tes hasil yang digunakan penulis yaitu berupa penilaian sikap, pelaksanaan dan
sikap akhir .
Adapun indikatornya sebagai berikut :
a. Gerak Awalan
(1) Berdiri dengan kedua kaki di buka selebar bahu, posisi lutut agak di tekuk
(2) Tubuh condong ke arah depan
(3) Bola dipegang dengan satu atau dua tangan disimpan di depan tubuh setinggi
pinggang.
b. Ayunan tangan
(1) Bola didorong seperti gerakan menekan ke lantai atau ke tanah dengan lurus
(2) Posisi pergelangan tangan dibengkokkan
(3) Saat mendorong (gerakan tangan seperti menekan) bola menggunakan antara
jari-jari tangan dan telapak tangan
c. Pantulan bola
(1) Jalannya bola terarah oleh gerakan jari-jari dan telapak tangan.
(2) Bola dapat memantul kembali dengan lurus.
(3)Akurasi bola memantul dapat kembali sampai setinggi posisi awalan
Deskriptor penilaian :
Nilai 3 : jika tiga indikator tampak
Nilai 2 : jika dua indikator tampak
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan adalah 70. Cara
untuk menghitung dan mengetahui berhasilnya suatu pembelajaran adalah :
Nilai= x100%
ideal skor
didapat yang
skor
2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian dilakukan setelah pengumpulan data dan
pengolahan data dalam periode tertentu. Menurut Patton (Moleong, 2009), bahwa:
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan
penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan
juga pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analis kualitatif
dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari data lapangan dan jumlah datanya cukup
banyak, maka untuk itu perlu dicatat secara teliti serta rinci. Serta perlu segera
dilakukan pengelolaan data melalui reduksi data
Dalam analisis kuantitatif peneliti menggunakan analisis statistik
deskriptif, menurut sugiyono (2010:207)
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum generalisasi.
Langkah selanjutnya adalah Proses dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
foto, dan sebagainya. Setelah itu dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah
berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan
membuat abstraksi. Abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang inti, proses
dan pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap kebenarannya. Langkah
selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian
dikategorikan pada langkah berikutnya. Tahap akhir dari analisis data ialah
5. Validasi Data
Validasi data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada
pendapat Hopkin dalam Wiraatmadja (2005:168-171), yang mengemukakan
bahwa untuk mengetahui validasi sebuah data dapat menggunakan:
a. Triangulasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan
membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti
(observer/peneliti/penulis, bersama pendapat guru penjas) secara kolaboratif.
Trigulasi dilakukan dengan cara membandingkan serta mendiskusikan hasil
yang dilaksanakan setelah siklus bersama dengan teman sejawat.
Adapun yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1 Mengkaji kurikulum yang digunakan peneliti, yaitu kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) 2006.
1. Mengkaji materi pembelajaran yang digunakan penelitian sesuai program
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar kelas V dengan
menyesuaikan kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Peneliti berdiskusi dengan Muhidin S.Pd. selaku guru penjas serta kepala
sekolah SDN Balerante dengan waktu pelaksanaan pada hari sabrtu 26
januari 2013 dengan lokasi SDN Balerante 3.
b. Member Check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan
cara mengonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada setiap kali
pertemuan.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah keterangan, informasi,
keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya. Adapaun kegiatan yang
dilakukan adalah mengecek data oleh kepada guru penjas Muhidin, S.Pd.
selaku guru spenjas SDN Balerante 3 adalah: daftar absensi, kehadiran, nomor
induk siswa, dan jadwal pelajaran kelas V.
c. Audit Trail, adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan
data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.
Kegiatan yang dilakukan adalah peneliti mencari data yang berbeda atau
bahkan bertentangan dengan data yang di temukan peneliti. Bila tidak ada lagi
data yang berbeda atau bertentangan dengan hasil temuan, berarti data yang di
temukan berarti sudah dapat di percaya. Lain halnya jika peneliti masih
mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang di temukan, maka
peneliti mungkin akan merubah hasil temuanya tersebut. Data tersebut
misalnya data observasi awal aktifitas dan hasil observasi perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran guru.
d. Expert Opinion, yaitu meminta nasehat kepada pakar khususnya yang
menguasai bidang kajian penelitian yang sedang dilakukan. Adapun Caranya
adalah dengan mengaudit keseluruhan aktivitas penelitian dalam melakukan
penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbing I (Dr. Respati Mulyanto,
M.Pd.) dan dosen pembimbing II (Indra Safari,M.Pd.) yang didalamnya
mencakup dari bagaimana peneliti memulai penelitian dan menemukan
masalah, memasuki lapangan, menemukan sumber data, melakukan analisis
data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat
136
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan keterampilan gerak dasar
dribbling bola basket melalui teknik menekan bola pada pembelajaran dribbling bola
basket di kelas V SDN Balerante 3 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dapat
disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan Kinerja Guru
Perencanaan pembelajaran meningkatkan keterampilan gerak dasar dribbling
melalui teknik menekan bola, memberikan arah dan acuan yang jelas tentang materi
dribbling bola basket terutama tentang gerak dasar dribbling. Perencanaan
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disiapkan dan ditentukan. Pada data awal sisiwa melakukan pemebelajaran
dribbling bola basket dimana perolehan kinerja guru hanya mencapai 46%.
Perencanaan pemebelajaran dilaksanakan sesuai RPP, pada siklus I kegiatan siswa
adalah siswa melakukan dribbling bola basket dengan melakukan gerak dasar
dribbling bola melalui teknik menekan bola, dengan posisi mendribbling diam di
tempat. dengan perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 61%.
Kegiatan siswa pada siklus ke II adalah melakukan gerak dasar dribbling bola basket
melalui teknik menekan bola dengan posisi mendribbling jalan ditempat, dengan
perolehan persentase perencanaan kinerja guru sebesar 86% dan telah mencapai
target dan tetap dipertahankan untuk siklus selanjutnya. Kegiatan siswa pada siklus
ke III adalah siswa melakukan gerak dasar dribbling bola basket melalui teknik
menekan bola , dengan posisi melakukan dribbling lurus jalan ke depan melewati
barisan teman satu kelompoknya, dengan perolehan persentase perencanaan kinerja