Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
WIDHIANTI FAJRI RHAMDHANI 0903879
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta
PENERAPAN STRATEGI POE (
PREDICT-OBSERVE EXPLAIN
) UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V
PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT
CAHAYA
Oleh
Widhianti Fajri Rhamdhani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Widhianti Fajri Rhamdhani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh,
Widhianti Fajri Rhamdhani 0903879
Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I
Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd. NIP. 19810812 200501 1 003
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Johar Permana, MA NIP. 19590814 198503 1 004
Diketahui,
Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
ii
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA
Oleh
WIDHIANTI FAJRI RHAMDHANI 0903879
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti bahwa pembelajaran IPA di sekolah lebih banyak menggunakan metode ceramah. Aktivitas guru lebih menonjol dibandingkan siswa. Akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Kurangnya keterampilan berpikir kritis siswa ini berdampak pada kurangnya pencapaian nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah: untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menerapkan strategi POE pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis & Mc. Taggart dengan pelaksanaan tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas Va SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang dengan jumlah 28 orang. Hasil penelitian dilihat dari aktivitas siswa dan guru serta hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I mencapai rata-rata 68,1 dengan keberhasilan pencapaian 35,7%. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 71,3 dan keberhasilan pencapaiannya sebesar 57,1%. Dan pada siklus III mencapai rata-rata 83,1 dengan keberhasilan pencapaian keterampilan berpikir kritis 92,6%. Keterampilan berpikir kritis siswa kelas Va sebanyak 35,71% berada pada kategori sangat baik, 57,14% baik, dan 7,14% cukup. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.
iii
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penysun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah dan
terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat serta semoga
kita dapat syafaatnya kelak. Amin
Skripsi ini berjudul “Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada
Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas
V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Strata Satu
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi para pembaca. Amin.
Bandung, Juni 2013
iv
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Babang Robandi, M.Pd selaku ketua Jurusan Pedagogik FIP UPI.
2. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd. selaku ketua prodi PGSD
3. Bapak Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing peneilti.
4. Bapak Prof. H. Johar Permana, MA.selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan kepada peneliti.
5. Keluarga besar, terutama kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan
dan doanya serta kedua adik peneliti Aini Siti Nurbaina dan Rizky Fauzan.
6. Ibu Drs. S. Sariningsih selaku Kepala Sekolah SDN Inpres Cikahuripan.
7. Keluarga SDN Inpres Cikahuripan, khususnya Ibu Lusiana, S.Pd selaku wali
kelas dan observer penelitian.
8. Sahabat-sahabatku di Puri Pertiwi yang menjadi keluarga kedua bagiku, Asur,
Nadia, Vini, Desi, Fenia, Kamal, Rickardo, dan Wiwid.
9. Sahabatku, sekaligus rekan diskusi, Neni Trisiwi, Rika Nurjanah, Deana
Zefania, serta rekan satu bimbingan lainnya.
10.Sahabat-sahabatku kelompok KKN Heri, Egi, Syauqi, Deri, Meli, Ervi, Yeyen,
Ridha, dan Rani yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doanya.
11.Rekan-rekan PLP SDN Inpres Cikahuripan, Malik, Evi, Emalia, Desti, Melia,
Verra, Ade Liana, Rizka, dan Riani.
v
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
D. Manfaat Hasil Penelitian …………..………. 7
E. Hipotesis Tindakan... ………..…….. 8
F. Definisi Operasional ………..………….…..……….. 8
BAB II STRATEGI POE DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA A. Hakikat IPA………..………. . 9
B. Strategi POE (Predict-Observe-Explain)………. 12
C. Hakikat Berpikir ……….……… 15
D. Materi Sifat-Sifat Cahaya…………..……… 23
E. Penerapan Strategi POE pada Pembelajaran IPA ….………. 27
F. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan………..………... . 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltian ………….……….. 31
B. Model Penelitian .. ………. 32
C. Subjek Peneltitian ………..……… 33
D. Prosedur Penelitian ……… 33
E. Instrumen Penelitian ... ………. 39
F. Pengolahan dan Analisis Data ... ………. 40
vi
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
A. Hasil Peneltian ………….……….. 43 B. Pembahasan…… ..………. 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……… 79
B. Saran ……….…………. 80
DAFTAR PUSTAKA……… 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A Istrumen Penelitian dan Pembelajaran……….…………... 85 Lampiran B Hasil Penelitian ………...……….………….. 125 Lampiran C Administrasi Penelitian ……….…………. 181 Lampiran D Dokumentasi ……….…………. 186
vii
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis..……… 19
Tabel 2.2 Kaitan Strategi POE dengan Keterampilan Berpikir Kritis…….…….. 22 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis...………... 42 Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I …... 47
Tabel 4.2 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus I ………….………... 48
Tabel 4.3 Ketercapaian Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ………...………….. 49
Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II …. 56
Tabel 4.5 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus II .………... 57
Tabel 4.6 Ketercapaian Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II...……….. 58
Tabel 4.7 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III .... 66
Tabel 4.8 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus III ………...…….. 67
viii
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus ………..……… 24
Gambar 2.2 Pemantulan Cermin Datar ……..……….. 25
Gambar 2.3 Pemantulan Cermin Cekung ………..………... 25
Gambar 2.4 Pemantulan Cermin Cembung …………..……… 26
Gambar 2.5 Sedotan Dalam Gelas Berisi Air ….……….. 26
Gambar 2.6 Ilustrasi Pembiasan Cahaya ………..………... 26
Gambar 3.1 Model PTK dari Kemmis dan Taggart ………..………….. 33
Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ……… 48
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Rata-RataEvaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus II ………... 55
Gambar 4.3 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II…..……… 57
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Rata-Rata Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus III ………. 65
Gambar 4.5 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III…..……… 66
Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa.…….. 69
Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Lembar Kerja Siswa Siklus I-III ……….. 70
Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Presentase Keberhasilan Siklus I-III ………… 70
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa……….. 71
ix
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A – Instrumen Penelitian dan Pembelajaran……… 85
LAMPIRAN B – Hasil Penelitian……….….… 125
LAMPIRAN C – Administrasi Penelitian……….….… 181
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah kata yang sangat erat kaitannya dalam
kehidupan sehari-hari. Kata pendidikan pun sudah tidak asing lagi di dengar
oleh seluruh lapisan masyarakat, karena pendidikan merupakan salah satu
kegiatan penting yang dilakukan oleh masyarakat.
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Tanpa pendidikan, kita tidak akan mampu menjadi masyarakat
dan bangsa yang mandiri, yang memiliki idealisme tersendiri. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi pun tidak lepas dari peran pendidikan. Oleh karena
itu, masalah pendidikan tidak hanya cukup menjadi beban pemerintah terkait
saja, namun merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat,
dan pemerintah.
Mendapatkan pendidikan merupakan salah satu hak dari setiap warga
negara. Baik itu pendidikan formal, informal, atau nonformal. Pemerintah pun
tidak segan memprogramkan pendidikan agar pendidikan tersebut dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat, seperti program Wajardikdas 9 tahun.
Untuk memperbaiki kualitas pendidikan pun pemerintah senantiasa
memperbaiki tatanan sistem atau kurikulum yang ada.
Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 (UU SISDIKNAS,
2003:2),menyatakan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Bertolak dari Undang-undang SISDIKNAS, Pendidikan merupakan suatu
hal yang disengaja oleh manusia untuk mengembangkan potensi dirinya.
2
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Jelaslah bahwa pendidikan itu bukan hanya untuk
mengembangkan kemampuan kognitif siswa saja, namun pula afektif dan
psikomotornya pun perlu dikembangkan.
Untuk mendukung tujuan pendidikan tersebut dalam mengembangkan
kemampuan anak, maka kemampuan-kemampuan tersebut diramu dalam
bentuk mata pelajaran. Dalam pendidikan formal khususnya di sekolah dasar,
ada sejumlah mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa, yang bertujuan
untuk memberikan pengetahuan yang seluas-luasnya serta meningkatkan
kemampuan siswa yang kemudian sehingga siswa dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu mata pelajaran tersebut yang penting
dikuasa oleh siswa adalah mata pelajaran IPA.
IPA sangat erat kaitanya dengan kehidupan sehari-hari siswa. Karena
pada dasarnya IPA mengkaji mengenai alam semesta beserta isinya dan
fenomena-fenomena yang terjadi di alam tersebut. IPA diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan
masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Ilmu Pengetahuan Alam yang selanjutnya disingkat dengan IPA berasal
dari bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”
berarti pengetahuan. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari
fenomena-fenomena alam yang terjadi. Menurut H.W. Fowler (Samatowa,
2011:3), “IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan
kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang
berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen”.
Dalam KTSP, IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Melalui pendidikan IPA siswa
diharapkan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat
3
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan hidup. Oleh karena itu
proses pembelajarannya pun menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk lebih mengembangkan kompetensi siswa.
Tujuan pembelajaran IPA sebagaimana tercantum dalam KTSP
(Depdiknas, 2006:484) adalah:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya;
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.
Dalam kajian materi IPA untuk SD/MI salah satu bahasannya
menyangkut fenomena yang terjadi di alam semesta kita yakni mengenai energi
dan perubahannya. Dalam pembahasan mengenai energi dan perubahannya
yang disampaikan pada jenjang kelas V semester II ini terdapat standar
kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya/model. Serta kompetensi Dasar 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
Bidang kajian materi dalam penelitian ini adalah Pembahasan mengenai
sifat-sifat cahaya. Sifat-sifat cahaya diantaranya adalah cahaya merambat lurus,
cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya cahaya
dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan,. Sifat-sifat cahaya tersebut dapat
dibuktikan melalui percobaan sederhana. Dalam sifat cahaya merambat lurus
4
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ditempatkan dalam satu garis lurus dan sama tinggi. Cahaya menembus benda
bening dibuktikan dengan cahaya lampu senter dan benda-benda bening.
Cahaya dapat dipantulkan dapat dipelajari dengan praktek menggunakan
cermin. Cahaya dapat dibiasakan dipelajari dengan menggunakan pensil yang
dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Sedangkan cahaya dapat diuraikan
dipelajari dengan menggunakan cakram warna.
Untuk dapat memahami mengenai materi cahaya dan alat optik ini, ada
baiknya siswa menemukan dan membuktikan sendiri sebelum siswa
menyimpulkan materi tersebut. Siswa tidak cukup menemukan sifat-sifat
cahaya hanya dengan membaca dan merangkum saja, namun siswa harus
terlibat secara langsung dan memiliki pengalaman langsung dengan materi
tersebut.
Namun dalam kenyataannya yang ditemukan di lapangan belum sejalan
dengan apa yang diharapkan pendidikan nasional. Masih banyak pendidik yang
menggunakan strategi sederhana atau konvensional, ceramah misalnya. Hal ini
berdampak pada siswa yang akan menghafal dan menerima konsep yang
diberikan guru tanpa mereka diberikan kesempatan untuk membuktikannya
serta tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritisnya. Aktivitas guru dirasa lebih menonjol daripada
siswanya. Padahal untuk anak jenjang sekolah dasar yang harus diutamakan
adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya kritis anak
terhadap suatu masalah. Sebagaimana dijelaskan oleh Samatowa (2011: 3)
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
berpikir siswa apabila menggunakan cara yang tepat dalam pembelajarannya.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa
pembelajaran IPA di SDN Inpres Cikahuripan lebih banyak menggunakan
metode ceramah yang menempatkan guru sebagai sumber pengetahuan
sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari gurunya. Hal ini
menyebabkan siswa pasif dan konsep yang ia peroleh bukanlah hasil dari
penemuannya sendiri. Pembelajaran yang terjadi kurang mendukung
5
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kurangnya keterampilan siswa dalam berpikir kritis ini berdampak pada
kurangnya pencapaian nilai prestasi belajar siswa. nilai prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA terbilang rendah. 80% siswa mendapatkan nilai
dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 73.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa rendahnya keterampilan
berpikir kritis pada siswa diduga ada kaitannya dengan proses pembelajaran
yang dilakukan. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang memfasilitasi
siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritisnya.
Salah satu strategi pembelajaran yang mendukung peningkatan
keterampilan berpikir siswa adalah strategi POE (Predict-Observe-Explain).
Dimana strategi ini diawali dengan penyajian sebuah masalah mengenai
fenomena/benda/alat.
Strategi POE merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh
White dan Gunstone ditujukan untuk mengungkap prediksi masing-masing
siswa, dan alasan mereka mengenai fenomena tertentu. POE ini merupakan
singkatan dari Predict, Observe, Explain.
Metode POE merupakan salah satu metode yang berorientasi pada
kontruktivisme yang menekankan pada bagaimana siswa membangun
pengetahuan sendiri. POE ini tediri dari tiga tahap, yakni siswa memprediksi
terhadap suatu peristiwa, mengobservasi, dan kemudian menjelaskan apakah
prediksinya tepat atau tidak.
Dalam penerapannya pada materi sifat-sifat cahaya, siswa diajak
memprediksi bagaimana terjadinya pembuktian pada sifat-sifat cahaya tersebut.
Setelah siswa memprediksi, siswa mengamati dan melakukan percobaan
mengenai sifat-sifat cahaya tersebut. Kemudian secara siswa menjelaskan apa
yang terjadi setelah percobaan, dan mengaitkan dengan prediksi yang telah
mereka buat.
Dengan menerapkan strategi POE dalam proses pembelajaran akan
membantu siswa dalam membangun dan mencari sendiri pengetahuan mereka.
6
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini
difokuskan pada “Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-Explain) untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada Pembelajaran
IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka terdapat
rumusan masalah penelitian tindakan kelas yakni: “Bagaimanakah penerapan
strategi POE dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa?”. Untuk
menjawab rumusan pertanyaan tersebut, maka disusun pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA
melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas
V SDN Inpres Cikahuripan?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA
melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas
V SDN Inpres Cikahuripan?
3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata
pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat
cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran
IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di
kelas V SDN Inpres Cikahuripan.
2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA
melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V
7
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa
pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi
sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
diantaranya:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman siswa dengan terlibat langsung dalam
pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan keterampilan berpikir siswa melalui penerapan metode
POE dalam proses pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat
cahaya.
2.Bagi guru
a. Meningkatkan pemahaman dalam menganalisis suatu permasalahan
atau pembelajaran dengan memanfatkan lingkungan sekitar.
b. Mengoptimalkan peran guru dalam memfasilitasi dan melaksanakan
pembelajaran di kelas.
3.Bagi Sekolah
a. Memberikan motivasi kepada guru-guru dalam rangka meningkatkan
kualitas proses pembelajaran IPA di SDN Inpres Cikahuripan.
b. Sekolah lebih terbuka dengan berbagai metode yang terdapat di
lingkungan belajar.
4.Bagi Peneliti
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penulis.
b. Memahami secara menyeluruh masalah yang dihadapi siswa dalam
proses pembelajaran di kelas.
c. Memberi pengalaman baru serta menjadikan pendekatan
konstruktivisme sebagai alternatif bagi guru dalam pelaksanaan
8
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka hipotesis tindakannya adalah
sebagai berikut:
“ Apabila strategi POE diterapkan pada pembelajaran IPA dengan materi sifat-sifat cahaya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa kelas
V SDN Inpres Cikahuripan”.
F. Definisi Operasional
1. Strategi POE (Predict-Observe-Explain)
Strategi POE merupakan suatu strategi pembelajaran yang
dikembangkan oleh White dan Gunstone untuk mengungkap prediksi
masing-masing siswa, dan alasannya pada suatu peristiwa. Karakteristik dari strategi
pembelajaran POE adalah memiliki tiga tahapan yakni memprediksi (predict),
mengamati (observe) dan menjelaskan (explain).
2. Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir kritis adalah suatu kemampuan berpikir aktif
terhadap observasi dan informasi yang difokuskan untuk memutuskan apa
yang harus dipercaya dan dilakukan dengan indikator keterampilan berpikir
kritisnya adalah memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan
dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjutan, dan mengatur strategi
taktik. Keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan indikator keterampilan berpikir kritis menurut Robert H. Ennis.
Keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini mencakup empat indikator
dari lima indikator yang diungkapkan Ennis. Keempat indikator itu adalah
memberi penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan,
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat
dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperbaiki kinerjanya.
Berikut merupakan pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut
pendapat beberapa ahli, diantaranya :
a. Menurut Hopkins (Wiriaatmadja 2008: 11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
b. Menurut Rapoport (Wiriaatmadja, 2008: 11) penelitian tindakan kelas ditujukan untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
c. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kunandar 2008: 42) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.
Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh seorang guru manakala ia
menemukan atau menghadapi suatu permasalahan dalam pembelajaran.
Permasalahan yang ditemukan haruslah permasalahan yang bersifat mendesak
atau harus segera ditangani yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat
32
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PTK banyak dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah ;
a. Kemmis dan Carr (1986)
b. Ebbut (1985)
c. Kemmis dan Mc Taggart (1982)
d. Kurt Lewin ( Mc Miff 1992)
B. Model Penelitian
Model Penelitian Tindakan kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah PTK model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1998). Kemmis dan Tagart
(Wiraatmaja, 2008: 66) menjelaskan mengenai tahap-tahap penelitian tindakan
yang dilakukannya. Dalam tahap awal pengamatan menunjukkan bahwa siswa
belajar sains melalui menghafal, bukan dalam proses inkuri. Oleh karena itu
fokus penelitian ditujukan kepada strategi bertanya siswa dalam pembelajaran
sains. Kemudian disusunlah strategi bertanya untuk mendorong siswa untuk
menjawab pertanyaan sendiri. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap
perencanaan (plan).
Tahap selanjutnya adalah tindakan (act). Pada tahap ini mulai diajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa
yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati.
Pada tahap selanjutnya yakni pengamatan (observe), pengamat atau dalam
hal ini mencatat atau merekam pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban
siswa untuk melihat apa yang terjadi. Pengamat juga membuat catatan-catatan
kecil.
Dalam refleksi (reflect) ternyata kontrol kelas yang terlalu ketat dapat
menyebabkan tanya jawab jurang lancar dilaksanakan sehingga tidak mencapai
hasil yang baik. Dan perlu diperbaiki.
Kemudian pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi berdasarkan hasil
refleksi yang telah dilakukan. Hal ini ditujukan untuk memperbaiki
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini berlangsung selama
33
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1 Model PTK dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmaja, 2008: 66)
C. Subjek Penelitian
Subjek dari Penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN Inpres
Cikahuripan tahun ajaran 2012/2013. Siswa berjumlah 32 orang terdiri dari 14
siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas didasari oleh adanya permasalahan dalam kelas
yang harus segera untuk diperbaiki. Maka dari itu, sebelum penelitian ini
penyusun mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang ada di kelas. Tahap
identifikasi masalah ini dilakukangna dengan observasi terlebih dahulu
bagaimana keadaan atau situasi pembelajaran pada kelas tersebut. Selain itu
penyusun juga mengalami menjadi pengajar dalam kelas tersebut selama
34
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah penyusun menemukan masalah dalm kelas tersebut, kemudian
melanjutkan pada tahap peumusan masalah dengan merumuskan strategi
pembelajaran yang akan digunakan. Strategi pembelajaran yang akan digunakan
dipilih berdasarkan masalah yang ditemukan serta berdasarkan kebutuhan dari
siswa di kelas itu sendiri.
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
Pada tahapan ini, penyusun menyiapkan rencana pembelajaran, LKS, lembar
observasi, dan lembar evaluasi untuk siswa.
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus. Adapaun rencana penelitian
pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
a. SIKLUS I
1) Perencanaan
Pada proses perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan berbagai
persiapan untuk mendukung tahap pelaksanaan tindakan. Diantaranya
mempersiapkan instrumen pengajaran yang berupa RPP, media pembelajaran
yang relefan, mempersiapkan Lembar Kerja Siswa, lembar observasi siswa dan
guru serta menyiapkan catatan pribadi untuk mencatat hal-hal yang menarik
yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Rencana pembelajaran pada siklus I ini disusun untuk dua jam pelajaran
(70 menit). Peneliti menyiapkan media pengajaran yang dibutuhkan untuk
mendukung proses pembelajaran yakni alat-alat untuk percobaan. Tidak lupa
peneliti mempersiapkan observer untuk membantu mengamati kegiatan
pembelajaran.
2) Pelaksanaan
Pada tahapan selanjutnya yakni tahap pelaksanaan tindakan, peneliti dan
siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA
mengenai sifat-sifat cahaya. Dalam proses pembelajaran ini haruslah berjalan
35
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan.
Pada proses pembelajaran, siswa melaksanakan percobaan mengenai sifat
cahaya merambat lurus dan menembus benda bening.
Sesuai dengan strategi yang digunakan yakni strategi POE yang mempunyai
karakteristik dengan adanya kegiatan Predict (Memprediksi/meramalkan),
Observe (Mengamati) dan Explain (Menjelaskan) maka kegiatan pembelajaran
yang disusunpun sesuai dengan karakteristik tersebut.
Pada ciri kegiatan memprediksi/meramalkan siswa disajikan rangkaian alat
untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus dan menembus benda
bening. Kemudian melalui tanya jawab siswa menyampaikan prediksinya ketika
alat itu dirubah keadaannya.
Ciri kedua, yakni kegiatan mengamati. Siswa mengamati hal yang menjadi
permasalahan tadi melalui pengalaman langsung. Atau dengan kata lain siswa
melakukan percobaan sendiri (eksperimen) untuk membuktikannya.
Ciri yang terakhir yakni menjelaskan. Melalui presentasi kelompok siswa
menjelaskan hasil pengamatannya dan menjelaskan kesesuaian dengan
prediksinya di awal berdasarkan LKS. Pada siklus I ini siswa menjelaskan masih
berdasarkan LKS yang sebelumnya telah mereka diskusikan.
Kemudian di akhir pembelajaran guru memberikan tes untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari.
3) Observasi
Selain meneliti, penyusun juga melaksanakan observasi bersama rekan
observer lainnya. Adapun hal-hal yang diobservasi adalah proses pembelajaran,
aktifitas peserta didik, berbagai hambatan yang terjadi selama jalannya proses
pembelajaran, serta kejadian yang dianggap menarik pada proses pembelajaran.
4) Refleksi
Pada tahapan ini, peneliti dan observer mendiskusikan hasil dari observasi
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti dan observer
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada siklus pertama.
36
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kekurangannya didiskusikan bersama serta dicari cara penyelesaian. Dengan ini
guru dapat melaksanakan perbaikan pada perencanaan siklus kedua. Sebagai
acuan untuk melanjutkan penelitian ke siklus selanjutnya, peneliti menentukan
indikator keberhasilan keterampilan berpikir kritis.
Indikator keberhasilan merupakan suatu ukuran tidak langsung dari
tindakan. Indikator keberhasilan ini diantaranya ditandai dengan adanya
perubahan. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah keterampilan
berpikir kritis siswa setelah diberikan tindakan perbaikan. Maka dari itu
indikator keberhasilan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
penelitian ini ditandai dengan perolehan nilai prestasi siswa diatas KKM dengan
menggunakan instrumen yang telah disusun berdasarkan kriteria keterampilan
berpikir kritis siswa.
Indikator keberhasilannya adalah 81,25% siswa di kelas Va telah mencapai
KKM Mata Pelajaran IPA yang ditentukan yakni sebesar 73. Indikator ini
ditentukan berdasarkan hasil analisis penulis bahwa ada sekitar 6 orang atau
sekitar 18,75% siswa yang dinilai perlu perlakuan yang berbeda dengan siswa
lainnya.
b. SIKLUS II
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan di siklus kedua ini guru menyiapkan RPP dengan
perbaikan berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus pertama. Pada RPP
ini diharapkan terencana kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan efektif
untuk diterapkan. RPP untuk pembelajaran pada siklus II ini disusun untuk 3 jam
pelajaran (105 menit).
Selain itu juga dipersiapkan LKS yang telah direfleksi dan dikembangkan
dari siklus sebelumnya. Media pembelajaran disiapkan untuk menunjang
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Lembar observasi untuk mengobservasi
kegiatan guru dan siswa. Sertra catatan lapangan untuk mencatat hal-hal yang
37
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
diperbaiki berdasarkan hasil refleksi. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
ini berdasarkan hasil refleksi pada sebelumnya, sehingga diharapkan kekurangan
dan kesalahan pembelajaran pada siklus pertama tidak terjadi lagi.
Kegiatan pembelajaran yang menjadi inti pada pembelajaran ini adalah
sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan, yang telah dijelaskan
sebelumnya. Materi yang diajarkan pada siklus kedua ini adalah sifat cahaya
dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan.
Pada kegiatan memprediksi/meramalkan siswa disajikan dua buah benda
yakni cermin datar dan sendok sayur (cermin cembung dan cekung). Kemudian
siswa diminta memberikan prediksinya mengenai bayangan yang terjadi apabila
bercermin di ketiga cermin tersebut. Selain itu siswa juga disajikan sebuah gelas
berisi air dan sedotan.
Selanjutnya pada kegiatan mengamati. Siswa mengamati demonstrasi yang
dilakukan teman dan gurunya di depan kelas mengenai bayangan pada cermin
datar. Siswa mencatat hsil pengamatannya pada lembar pengamatan yang telah
diberikan. Kemudian siswa melakukan percobaan (eksperimen) untuk
membuktikan bayangan yang terjadi pada cermin cembung.
Pada kegiatan menjelaskan, siswa menjelaskan mengenai hasil
pengamatan dan percobaannya. Siswa juga menjelaskan kesesuaian antara hasil
tersebut dengan prediksinya di awal melalui tanya jawab dengan guru.
3) Observasi
Peneliti dan observer mengamati pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada
siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak.
4) Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti dan observer
melaksanakan refleksi untuk mendiskusikan hal-hal yang terjadi pada
pembelajaran tersebut. Apakah kekurangan pada siklus pertama terjadi kembali
38
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kemudian peneliti mendiskusikan alternatif penyelesaian apabila terjadi
kesalahan dan kekurangan untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya. Sama
halnya seperti pada siklus I, indikator keberhasilan pada siklus II ini adalah
81,25%. Maka apabila keberhasilannya masih dibawah 81,25% penelitian ini
berlanjut ke siklus III.
c. SIKLUS III
1) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus ketiga ini guru menyiapkan instrumen
pembelajaran yang diperlukan seperti RPP, LKS, serta Media Pengajaran. RPP
pada pembelajaran siklus III ini disusun untuk pembelajaran selama 3 jam
pelajaran (105 menit). LKS yang disusun untuk siswa berupa LKS dengan
pertanyaan terbuka yang merupakan pengembangan dari LKS pada siklus
sebelumnya. Instrumen dan media ini tentunya merupakan hasil perbaikan dari
refleksi pada siklus sebelumnya.
2) Pelaksanaan
Guru (peneliti) melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus-siklus sebelumnya.
Pada kegiatan ini diharapkan kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada
siklus sebelumnya tidak terjadi lagi. Dan hasil tes akhir siswa diharapkan
mengalami peningkatan yang berarti.
Kegiatan pembelajaran pada siklus III ini tentunya sama dengan sikus
sebelumnya yakni disusun berdasarkan karakteristik strategi pembelajaran yang
digunakan.
Pada kegiatan memprediksi, siswa disajikan prisma kaca, cakram warna,
dan pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Siswa diminta
memberikan prediksinya terhadap penguraian cahaya dan pembiasan cahaya.
Pada tahap mengamati, siswa mengamati hal yang didemonstrasikan oleh
guru dan salah satu temannya. Kemudian siswa mencatat hasil pengamatannya
39
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Terakhir adalah tahap menjelaskan. Siswa menjelaskan di depan kelas hasil
pengamatannya. Siswa juga menjelaskan kesesuaian antara prediksinya dengan
hasil pengamatannya.
3) Observasi
Peneliti dan rekan observer mengamati pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada
siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak.
4) Refleksi
Peneliti dan rekan observer merefleksi kegiatan yang berlangsung pada
siklus ketiga ini. Peneliti dan observer mendiskusikan hasil yang diperoleh dari
ketiga siklus yang telah dilakukan. Adakah peningkatan hasil belajar siswa yang
diteliti. Kemudian peneliti dan observer mendiskusikan apakah penelitian ini
sudah cukup untuk dihentikan atau tidak berdasarkan hasil yang diperoleh.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP ini digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas. RPP dalam penelitian ini berdasarkan Standar Kompetensi menerapkan
sifaft-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Dengan
kompetensi dasar mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
2. Tes
Tes dalam penelitian ini adalah berupa soal evaluasi keterampilan berpikir
kritis dengan bentuk soal uraian yang diberikan diakhir pembelajaran. Tes
digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap
materi yang akan dan telah mereka pelajari. Tes ini dilaksankan di setiap siklus.
3. Lembar Kerja Siswa
Merupakan panduan kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. LKS pada penelitian ini berupa lembar panduan untuk
melaksanakan percobaan dan lembar pengamatan untuk melaksanakan
40
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah alat untuk mengukur tingkah laku individu siswa
ataupun proses terjadinya kegiatan yang dapat diamati secara langsung. Lembar
observasi ini berupa lembar aktivitas guru dan siswa beserta catatan apabila ada
suatu kejadian yang menarik.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data merupakan tahap yang penting dalam penelitian, karena
dengan analisis data kita dapat mengetahui gambaran hasil dari penelitian ini.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi sedangkan
analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes keterampilan berpikir kritis.
1. Data Kualitatif
Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini yakni dalam
menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dan angket yang
diberikan kepada siswa.
Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
jenis observasi partisipasi, yang artinya peneliti/pengamat melibatkan diri
secara langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau
kelompok yang diamati.
Dalam observasi aktivitas guru dan siswa serta angket , pengolahan data
yang dilakukan adalah menjumlahkan aspek yang tercapai kemudian dibagi
dengan jumlah keseluruhan aspek. Atau dapat diformulasikan dengan
persamaan 3.1:
41
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi setelah proses pembelajaran
dan LKS yang dikerjakan siswa pada proses pembelajaran. Untuk analisis data
kuantitatif dilakukan penskoran pada lembar tes yang diberikan kepada siswa
setiap siklusnya.
Penilaian pada tes ini dilakukan dengan sistem PAP (Penilaian Acuan
Patokan). PAP adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional
yang harus dikuasai siswa (Sudjana, 2012:8). Dengan demikian hasil yang
diperoleh siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharu snya dicapai, bukan
dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.
Untuk pengolahan data yang diperoleh melalui tes siswa dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan:
(Persamaan 3.2)
Persentase pencapaian tiap indikator keterampilan berpikir kritis siswa dapat
dihitung dengan persamaan:
(Persamaan 3.3)
Dimana: n = Siswa yang mencapai indikator keterampilan berpikir kritis
N= Jumlah seluruh siswa
Sementara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa dihitung dengan cara:
42
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Persentase tingkat penguasaan tersebut dapat dikategorikan sebagai kategori
keterampilan berpikir kritis:
Tabel 3.1 kriteria tingkat penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis siswa
Nilai Prosentase Kategori
> 90 > 90 % Baik Sekali
70 - 89 70 % - 80 % Baik
50 – 69 50 % - 69 % cukup
30 – 49 30 % - 49 % Kurang
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan strategi POE pada
pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Adapun secara terperinci, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini disesuaikan dengan
karakteristik dari strategi POE. Pada tahap Predict perlu dipersiapkan
alat/benda yang akan menjadi sebuah permasalahan bagi siswa. Guru juga
perlu menyiapkan pertanyaan yang mampu memancing prediksi siswa. Pada
tahap Observe dipersiapkan LKS untuk membantu siswa melakukan
pengamatan dan menjadi acuan bagi siswa pada tahap Explain. Adapun
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam penelitian
ini disusun pada dasarnya sama dengan RPP pada umumnya namun pada
kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik dari strategi
pembelajaran POE. Dimana dalam kegiatan inti terdapat tahapan
memprediksi (predict), mengamati (observe) dan menjelaskan (explain).
2. Dengan menerapkan strategi POE dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas
guru dan siswa semakin sesuai dengan apa yang diharapkan dimana
pembelajaran menjadi terpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menerima
menerima materi dari guru, namun siswa juga ikut mencari konsep materi
bersama temannya. Pada tahap memprediksi, siswa sangat antusias untuk
berpikir mengenai dugaan sementara mereka. Pada tahap mengamati, mereka
mencoba permasalahan yang disajikan guru dan menemukan sendiri
jawabannya. Pada tahap mengamati ini pada setiap siklusnya dilakukan
dengan metode yang berbeda. Pada siklus I siswa mengamati dengan metode
80
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
demonstrasi, dan pada siklus III siswa mengamati dengan metode
demonstrasi. Kemudian pada tahap menjelaskan, mereka belajar untuk
menyampaikan kepada guru dan teman sekelasnya mengenai apa yang
mereka terima pada tahapan sebelumnya.
3. Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang sigifikan.
Berdasarkan hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis sampai siklus III,
keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator memberikan penjelasan
dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan memberi
penjelasan lanjutan mengalami peningkatan yang cukup berarti dan sebagian
siswa berada pada kategori sangat baik. Sedangkan untuk keberhasilan pada
siklus III, hampir seluruh siswa keterampilan berpikir kritisnya telah tuntas
dari KKM yang ditentukan.
B. Saran
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi POE terbukti dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu peneliti
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Strategi pembelajaran POE ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan
untuk diterapkan pada pengembangan kurikulum sekolah yang dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Dengan ini pihak sekolah
hendaknya dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada setiap guru untuk
lebih kreatif dalam mengambangkan kegiatan pembelajaran demi memperbaiki
kualitas pembelajaran.
2. Bagi Guru
Guru bersifat lebih terbuka terhadap informasi-informasi pembelajaran yang
ada. Dengan kata lain, guru hendaknya mau mebuka diri untuk lebih kreatif
dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi yang efektif bagi
siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan strategi POE.
81
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Strategi POE ini sudah dibuktikan dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa. Maka strategi ini dapat dijadikan bahan referensi untuk
penelitian lainnya dengan cakupan materi lain dan tujuan yang dapat lebih
dikembangkan lagi. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat
kekurangan-kekurangan, oleh kerena itu peneliti memberikan beberapa rekomendasi dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi POE pada materi
sifat-sifat cahaya ini diantaranya:
a. Untuk percobaan cahaya merambat lurus, pada penelitian ini menggunakan
lilin sebagai sumber cahaya, namun lebih baik menggunakan senter dengan
pertimbangan bahwa lilin pada saat dinyalakan akan semakin bertambah
pendek sehingga dikhawatirkan tidak akan terlihat pada lubang karton. Selain
itu, hendaknya diameter lubang pada karton ditetapkan dengan pasti pada
LKS, misalnya 0,4 cm.
b. Hendaknya kalimat pertanyaan dan perintah dalam LKS lebih diperjelas.
Pada percobaan sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung (Siklus II), pada langkah percobaan nomor 1 tertera “bagaimana bentuk bagian belakang sendok sayur?” yang lebih baik diperjelas dengan “Bagaimana bentuk permukaan bagian belakang dari sendok sayur?”.
c. Untuk percobaan pada siklus III, terjadi kesalahan konsep pada percobaan
prisma kaca segitiga. Penguraian cahaya yang diamati bukanlah berasal dari
pemantulan pada prisma kaca, namun cahaya yang dipancarkan oleh prisma
kaca. Kemudian pada percobaan cahaya dapat dibiaskan hendaknya
menggunakan pembanding dari gelas yang berisi air, yakni gelas yang kosong
sebagai bahan perbandingan siswa. Adapun apabila dalam satu LKS terdapat
dua atau lebih percobaan, hendaknya diselesaikan terlebih dahulu satu
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 82
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.
Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Konseptual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Nurjanah, Ai. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan penguasaan konsep tekanan dan keterampilan berpikir kreatif siswa MTs. Tesis Program Studi IPA SPS UPI: Tidak diterbitkan.
Pardine, Cinde. (2012). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Cibeunying pada Pembelajaran IPA tentang Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Purwanto, M. Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
83
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Samosir, Heppy.(2010). Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Writing (POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sopiyah, Isop. (2012). Penerapan Strategi POE dalam Pembelajaran IPA Materi Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wahyudin, Uyu dkk.(2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.
Wiraatmadja, Rochiati. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas; Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
84
Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013
Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Rujukan dari Internet:
HB, Ratna Yuniar. (2010). Keterampilan Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:
http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/keterampilan-berpikir-kritis.html. (April 2013)
Ielma. (2012). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA. [online]. Tersedia:
http://ielmasblog.blogspot.com/2012/02/hakikat-ipa-dan-pembelajaran-ipa.html. (Februari 2013)
Zafrie.(2012). Berpikir Kritis Pembelajaran Sejarah. [online]. Tersedia: