• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

WIDHIANTI FAJRI RHAMDHANI 0903879

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta

PENERAPAN STRATEGI POE (

PREDICT-OBSERVE EXPLAIN

) UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V

PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT

CAHAYA

Oleh

Widhianti Fajri Rhamdhani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Widhianti Fajri Rhamdhani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh,

Widhianti Fajri Rhamdhani 0903879

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd. NIP. 19810812 200501 1 003

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Johar Permana, MA NIP. 19590814 198503 1 004

Diketahui,

Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI “POE” (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

Oleh

WIDHIANTI FAJRI RHAMDHANI 0903879

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti bahwa pembelajaran IPA di sekolah lebih banyak menggunakan metode ceramah. Aktivitas guru lebih menonjol dibandingkan siswa. Akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Kurangnya keterampilan berpikir kritis siswa ini berdampak pada kurangnya pencapaian nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah: untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menerapkan strategi POE pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis & Mc. Taggart dengan pelaksanaan tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas Va SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang dengan jumlah 28 orang. Hasil penelitian dilihat dari aktivitas siswa dan guru serta hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I mencapai rata-rata 68,1 dengan keberhasilan pencapaian 35,7%. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 71,3 dan keberhasilan pencapaiannya sebesar 57,1%. Dan pada siklus III mencapai rata-rata 83,1 dengan keberhasilan pencapaian keterampilan berpikir kritis 92,6%. Keterampilan berpikir kritis siswa kelas Va sebanyak 35,71% berada pada kategori sangat baik, 57,14% baik, dan 7,14% cukup. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.

(5)

iii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penysun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah dan

terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat serta semoga

kita dapat syafaatnya kelak. Amin

Skripsi ini berjudul “Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada

Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas

V SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Strata Satu

Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih ada

kekurangan. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi para pembaca. Amin.

Bandung, Juni 2013

(6)

iv

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Babang Robandi, M.Pd selaku ketua Jurusan Pedagogik FIP UPI.

2. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd. selaku ketua prodi PGSD

3. Bapak Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing peneilti.

4. Bapak Prof. H. Johar Permana, MA.selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan kepada peneliti.

5. Keluarga besar, terutama kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan

dan doanya serta kedua adik peneliti Aini Siti Nurbaina dan Rizky Fauzan.

6. Ibu Drs. S. Sariningsih selaku Kepala Sekolah SDN Inpres Cikahuripan.

7. Keluarga SDN Inpres Cikahuripan, khususnya Ibu Lusiana, S.Pd selaku wali

kelas dan observer penelitian.

8. Sahabat-sahabatku di Puri Pertiwi yang menjadi keluarga kedua bagiku, Asur,

Nadia, Vini, Desi, Fenia, Kamal, Rickardo, dan Wiwid.

9. Sahabatku, sekaligus rekan diskusi, Neni Trisiwi, Rika Nurjanah, Deana

Zefania, serta rekan satu bimbingan lainnya.

10.Sahabat-sahabatku kelompok KKN Heri, Egi, Syauqi, Deri, Meli, Ervi, Yeyen,

Ridha, dan Rani yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doanya.

11.Rekan-rekan PLP SDN Inpres Cikahuripan, Malik, Evi, Emalia, Desti, Melia,

Verra, Ade Liana, Rizka, dan Riani.

(7)

v

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

D. Manfaat Hasil Penelitian …………..………. 7

E. Hipotesis Tindakan... ………..…….. 8

F. Definisi Operasional ………..………….…..……….. 8

BAB II STRATEGI POE DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA A. Hakikat IPA………..………. . 9

B. Strategi POE (Predict-Observe-Explain)………. 12

C. Hakikat Berpikir ……….……… 15

D. Materi Sifat-Sifat Cahaya…………..……… 23

E. Penerapan Strategi POE pada Pembelajaran IPA ….………. 27

F. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan………..………... . 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltian ………….……….. 31

B. Model Penelitian .. ………. 32

C. Subjek Peneltitian ………..……… 33

D. Prosedur Penelitian ……… 33

E. Instrumen Penelitian ... ………. 39

F. Pengolahan dan Analisis Data ... ………. 40

(8)

vi

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A. Hasil Peneltian ………….……….. 43 B. Pembahasan…… ..………. 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……… 79

B. Saran ……….…………. 80

DAFTAR PUSTAKA……… 82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A Istrumen Penelitian dan Pembelajaran……….…………... 85 Lampiran B Hasil Penelitian ………...……….………….. 125 Lampiran C Administrasi Penelitian ……….…………. 181 Lampiran D Dokumentasi ……….…………. 186

(9)

vii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aspek Keterampilan Berpikir Kritis..……… 19

Tabel 2.2 Kaitan Strategi POE dengan Keterampilan Berpikir Kritis…….…….. 22 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis...………... 42 Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I …... 47

Tabel 4.2 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus I ………….………... 48

Tabel 4.3 Ketercapaian Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ………...………….. 49

Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II …. 56

Tabel 4.5 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus II .………... 57

Tabel 4.6 Ketercapaian Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II...……….. 58

Tabel 4.7 Tingkat Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III .... 66

Tabel 4.8 Nilai Tugas Lembar Kerja Siswa Siklus III ………...…….. 67

(10)

viii

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus ………..……… 24

Gambar 2.2 Pemantulan Cermin Datar ……..……….. 25

Gambar 2.3 Pemantulan Cermin Cekung ………..………... 25

Gambar 2.4 Pemantulan Cermin Cembung …………..……… 26

Gambar 2.5 Sedotan Dalam Gelas Berisi Air ….……….. 26

Gambar 2.6 Ilustrasi Pembiasan Cahaya ………..………... 26

Gambar 3.1 Model PTK dari Kemmis dan Taggart ………..………….. 33

Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus I ……… 48

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Rata-RataEvaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus II ………... 55

Gambar 4.3 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus II…..……… 57

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Rata-Rata Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis Siklus III ………. 65

Gambar 4.5 Grafik Pencapaian Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Siklus III…..……… 66

Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa.…….. 69

Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Lembar Kerja Siswa Siklus I-III ……….. 70

Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Presentase Keberhasilan Siklus I-III ………… 70

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa……….. 71

(11)

ix

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A – Instrumen Penelitian dan Pembelajaran……… 85

LAMPIRAN B – Hasil Penelitian……….….… 125

LAMPIRAN C – Administrasi Penelitian……….….… 181

(12)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah kata yang sangat erat kaitannya dalam

kehidupan sehari-hari. Kata pendidikan pun sudah tidak asing lagi di dengar

oleh seluruh lapisan masyarakat, karena pendidikan merupakan salah satu

kegiatan penting yang dilakukan oleh masyarakat.

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat

dan bernegara. Tanpa pendidikan, kita tidak akan mampu menjadi masyarakat

dan bangsa yang mandiri, yang memiliki idealisme tersendiri. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi pun tidak lepas dari peran pendidikan. Oleh karena

itu, masalah pendidikan tidak hanya cukup menjadi beban pemerintah terkait

saja, namun merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat,

dan pemerintah.

Mendapatkan pendidikan merupakan salah satu hak dari setiap warga

negara. Baik itu pendidikan formal, informal, atau nonformal. Pemerintah pun

tidak segan memprogramkan pendidikan agar pendidikan tersebut dapat

dinikmati oleh seluruh masyarakat, seperti program Wajardikdas 9 tahun.

Untuk memperbaiki kualitas pendidikan pun pemerintah senantiasa

memperbaiki tatanan sistem atau kurikulum yang ada.

Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 (UU SISDIKNAS,

2003:2),menyatakan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Bertolak dari Undang-undang SISDIKNAS, Pendidikan merupakan suatu

hal yang disengaja oleh manusia untuk mengembangkan potensi dirinya.

(13)

2

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat. Jelaslah bahwa pendidikan itu bukan hanya untuk

mengembangkan kemampuan kognitif siswa saja, namun pula afektif dan

psikomotornya pun perlu dikembangkan.

Untuk mendukung tujuan pendidikan tersebut dalam mengembangkan

kemampuan anak, maka kemampuan-kemampuan tersebut diramu dalam

bentuk mata pelajaran. Dalam pendidikan formal khususnya di sekolah dasar,

ada sejumlah mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa, yang bertujuan

untuk memberikan pengetahuan yang seluas-luasnya serta meningkatkan

kemampuan siswa yang kemudian sehingga siswa dapat mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu mata pelajaran tersebut yang penting

dikuasa oleh siswa adalah mata pelajaran IPA.

IPA sangat erat kaitanya dengan kehidupan sehari-hari siswa. Karena

pada dasarnya IPA mengkaji mengenai alam semesta beserta isinya dan

fenomena-fenomena yang terjadi di alam tersebut. IPA diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan

masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Ilmu Pengetahuan Alam yang selanjutnya disingkat dengan IPA berasal

dari bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science

berarti pengetahuan. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari

fenomena-fenomena alam yang terjadi. Menurut H.W. Fowler (Samatowa,

2011:3), “IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan

kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang

berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen”.

Dalam KTSP, IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Melalui pendidikan IPA siswa

diharapkan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat

(14)

3

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan hidup. Oleh karena itu

proses pembelajarannya pun menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk lebih mengembangkan kompetensi siswa.

Tujuan pembelajaran IPA sebagaimana tercantum dalam KTSP

(Depdiknas, 2006:484) adalah:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya;

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

Dalam kajian materi IPA untuk SD/MI salah satu bahasannya

menyangkut fenomena yang terjadi di alam semesta kita yakni mengenai energi

dan perubahannya. Dalam pembahasan mengenai energi dan perubahannya

yang disampaikan pada jenjang kelas V semester II ini terdapat standar

kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu

karya/model. Serta kompetensi Dasar 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Bidang kajian materi dalam penelitian ini adalah Pembahasan mengenai

sifat-sifat cahaya. Sifat-sifat cahaya diantaranya adalah cahaya merambat lurus,

cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya cahaya

dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan,. Sifat-sifat cahaya tersebut dapat

dibuktikan melalui percobaan sederhana. Dalam sifat cahaya merambat lurus

(15)

4

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ditempatkan dalam satu garis lurus dan sama tinggi. Cahaya menembus benda

bening dibuktikan dengan cahaya lampu senter dan benda-benda bening.

Cahaya dapat dipantulkan dapat dipelajari dengan praktek menggunakan

cermin. Cahaya dapat dibiasakan dipelajari dengan menggunakan pensil yang

dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Sedangkan cahaya dapat diuraikan

dipelajari dengan menggunakan cakram warna.

Untuk dapat memahami mengenai materi cahaya dan alat optik ini, ada

baiknya siswa menemukan dan membuktikan sendiri sebelum siswa

menyimpulkan materi tersebut. Siswa tidak cukup menemukan sifat-sifat

cahaya hanya dengan membaca dan merangkum saja, namun siswa harus

terlibat secara langsung dan memiliki pengalaman langsung dengan materi

tersebut.

Namun dalam kenyataannya yang ditemukan di lapangan belum sejalan

dengan apa yang diharapkan pendidikan nasional. Masih banyak pendidik yang

menggunakan strategi sederhana atau konvensional, ceramah misalnya. Hal ini

berdampak pada siswa yang akan menghafal dan menerima konsep yang

diberikan guru tanpa mereka diberikan kesempatan untuk membuktikannya

serta tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritisnya. Aktivitas guru dirasa lebih menonjol daripada

siswanya. Padahal untuk anak jenjang sekolah dasar yang harus diutamakan

adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya kritis anak

terhadap suatu masalah. Sebagaimana dijelaskan oleh Samatowa (2011: 3)

bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan

berpikir siswa apabila menggunakan cara yang tepat dalam pembelajarannya.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa

pembelajaran IPA di SDN Inpres Cikahuripan lebih banyak menggunakan

metode ceramah yang menempatkan guru sebagai sumber pengetahuan

sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari gurunya. Hal ini

menyebabkan siswa pasif dan konsep yang ia peroleh bukanlah hasil dari

penemuannya sendiri. Pembelajaran yang terjadi kurang mendukung

(16)

5

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kurangnya keterampilan siswa dalam berpikir kritis ini berdampak pada

kurangnya pencapaian nilai prestasi belajar siswa. nilai prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran IPA terbilang rendah. 80% siswa mendapatkan nilai

dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 73.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa rendahnya keterampilan

berpikir kritis pada siswa diduga ada kaitannya dengan proses pembelajaran

yang dilakukan. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang memfasilitasi

siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritisnya.

Salah satu strategi pembelajaran yang mendukung peningkatan

keterampilan berpikir siswa adalah strategi POE (Predict-Observe-Explain).

Dimana strategi ini diawali dengan penyajian sebuah masalah mengenai

fenomena/benda/alat.

Strategi POE merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh

White dan Gunstone ditujukan untuk mengungkap prediksi masing-masing

siswa, dan alasan mereka mengenai fenomena tertentu. POE ini merupakan

singkatan dari Predict, Observe, Explain.

Metode POE merupakan salah satu metode yang berorientasi pada

kontruktivisme yang menekankan pada bagaimana siswa membangun

pengetahuan sendiri. POE ini tediri dari tiga tahap, yakni siswa memprediksi

terhadap suatu peristiwa, mengobservasi, dan kemudian menjelaskan apakah

prediksinya tepat atau tidak.

Dalam penerapannya pada materi sifat-sifat cahaya, siswa diajak

memprediksi bagaimana terjadinya pembuktian pada sifat-sifat cahaya tersebut.

Setelah siswa memprediksi, siswa mengamati dan melakukan percobaan

mengenai sifat-sifat cahaya tersebut. Kemudian secara siswa menjelaskan apa

yang terjadi setelah percobaan, dan mengaitkan dengan prediksi yang telah

mereka buat.

Dengan menerapkan strategi POE dalam proses pembelajaran akan

membantu siswa dalam membangun dan mencari sendiri pengetahuan mereka.

(17)

6

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini

difokuskan pada “Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-Explain) untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V pada Pembelajaran

IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka terdapat

rumusan masalah penelitian tindakan kelas yakni: “Bagaimanakah penerapan

strategi POE dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa?”. Untuk

menjawab rumusan pertanyaan tersebut, maka disusun pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA

melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas

V SDN Inpres Cikahuripan?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA

melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas

V SDN Inpres Cikahuripan?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata

pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat

cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran

IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di

kelas V SDN Inpres Cikahuripan.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA

melalui penerapan strategi POE tentang materi sifat-sifat cahaya di kelas V

(18)

7

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa

pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi POE tentang materi

sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Inpres Cikahuripan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

diantaranya:

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa dengan terlibat langsung dalam

pembelajaran di kelas.

b. Meningkatkan keterampilan berpikir siswa melalui penerapan metode

POE dalam proses pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat

cahaya.

2.Bagi guru

a. Meningkatkan pemahaman dalam menganalisis suatu permasalahan

atau pembelajaran dengan memanfatkan lingkungan sekitar.

b. Mengoptimalkan peran guru dalam memfasilitasi dan melaksanakan

pembelajaran di kelas.

3.Bagi Sekolah

a. Memberikan motivasi kepada guru-guru dalam rangka meningkatkan

kualitas proses pembelajaran IPA di SDN Inpres Cikahuripan.

b. Sekolah lebih terbuka dengan berbagai metode yang terdapat di

lingkungan belajar.

4.Bagi Peneliti

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis.

b. Memahami secara menyeluruh masalah yang dihadapi siswa dalam

proses pembelajaran di kelas.

c. Memberi pengalaman baru serta menjadikan pendekatan

konstruktivisme sebagai alternatif bagi guru dalam pelaksanaan

(19)

8

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka hipotesis tindakannya adalah

sebagai berikut:

“ Apabila strategi POE diterapkan pada pembelajaran IPA dengan materi sifat-sifat cahaya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa kelas

V SDN Inpres Cikahuripan”.

F. Definisi Operasional

1. Strategi POE (Predict-Observe-Explain)

Strategi POE merupakan suatu strategi pembelajaran yang

dikembangkan oleh White dan Gunstone untuk mengungkap prediksi

masing-masing siswa, dan alasannya pada suatu peristiwa. Karakteristik dari strategi

pembelajaran POE adalah memiliki tiga tahapan yakni memprediksi (predict),

mengamati (observe) dan menjelaskan (explain).

2. Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan berpikir kritis adalah suatu kemampuan berpikir aktif

terhadap observasi dan informasi yang difokuskan untuk memutuskan apa

yang harus dipercaya dan dilakukan dengan indikator keterampilan berpikir

kritisnya adalah memberikan penjelasan dasar, membangun keterampilan

dasar, menyimpulkan, memberikan penjelasan lanjutan, dan mengatur strategi

taktik. Keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan indikator keterampilan berpikir kritis menurut Robert H. Ennis.

Keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini mencakup empat indikator

dari lima indikator yang diungkapkan Ennis. Keempat indikator itu adalah

memberi penjelasan dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan,

(20)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

tindakan kelas (PTK). PTK merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat

dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola pendidikan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperbaiki kinerjanya.

Berikut merupakan pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut

pendapat beberapa ahli, diantaranya :

a. Menurut Hopkins (Wiriaatmadja 2008: 11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

b. Menurut Rapoport (Wiriaatmadja, 2008: 11) penelitian tindakan kelas ditujukan untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

c. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kunandar 2008: 42) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.

Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh seorang guru manakala ia

menemukan atau menghadapi suatu permasalahan dalam pembelajaran.

Permasalahan yang ditemukan haruslah permasalahan yang bersifat mendesak

atau harus segera ditangani yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat

(21)

32

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PTK banyak dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah ;

a. Kemmis dan Carr (1986)

b. Ebbut (1985)

c. Kemmis dan Mc Taggart (1982)

d. Kurt Lewin ( Mc Miff 1992)

B. Model Penelitian

Model Penelitian Tindakan kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini

adalah PTK model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1998). Kemmis dan Tagart

(Wiraatmaja, 2008: 66) menjelaskan mengenai tahap-tahap penelitian tindakan

yang dilakukannya. Dalam tahap awal pengamatan menunjukkan bahwa siswa

belajar sains melalui menghafal, bukan dalam proses inkuri. Oleh karena itu

fokus penelitian ditujukan kepada strategi bertanya siswa dalam pembelajaran

sains. Kemudian disusunlah strategi bertanya untuk mendorong siswa untuk

menjawab pertanyaan sendiri. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap

perencanaan (plan).

Tahap selanjutnya adalah tindakan (act). Pada tahap ini mulai diajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa

yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati.

Pada tahap selanjutnya yakni pengamatan (observe), pengamat atau dalam

hal ini mencatat atau merekam pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban

siswa untuk melihat apa yang terjadi. Pengamat juga membuat catatan-catatan

kecil.

Dalam refleksi (reflect) ternyata kontrol kelas yang terlalu ketat dapat

menyebabkan tanya jawab jurang lancar dilaksanakan sehingga tidak mencapai

hasil yang baik. Dan perlu diperbaiki.

Kemudian pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi berdasarkan hasil

refleksi yang telah dilakukan. Hal ini ditujukan untuk memperbaiki

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini berlangsung selama

(22)

33

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Model PTK dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmaja, 2008: 66)

C. Subjek Penelitian

Subjek dari Penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN Inpres

Cikahuripan tahun ajaran 2012/2013. Siswa berjumlah 32 orang terdiri dari 14

siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas didasari oleh adanya permasalahan dalam kelas

yang harus segera untuk diperbaiki. Maka dari itu, sebelum penelitian ini

penyusun mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang ada di kelas. Tahap

identifikasi masalah ini dilakukangna dengan observasi terlebih dahulu

bagaimana keadaan atau situasi pembelajaran pada kelas tersebut. Selain itu

penyusun juga mengalami menjadi pengajar dalam kelas tersebut selama

(23)

34

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah penyusun menemukan masalah dalm kelas tersebut, kemudian

melanjutkan pada tahap peumusan masalah dengan merumuskan strategi

pembelajaran yang akan digunakan. Strategi pembelajaran yang akan digunakan

dipilih berdasarkan masalah yang ditemukan serta berdasarkan kebutuhan dari

siswa di kelas itu sendiri.

Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

Pada tahapan ini, penyusun menyiapkan rencana pembelajaran, LKS, lembar

observasi, dan lembar evaluasi untuk siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus. Adapaun rencana penelitian

pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

a. SIKLUS I

1) Perencanaan

Pada proses perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan berbagai

persiapan untuk mendukung tahap pelaksanaan tindakan. Diantaranya

mempersiapkan instrumen pengajaran yang berupa RPP, media pembelajaran

yang relefan, mempersiapkan Lembar Kerja Siswa, lembar observasi siswa dan

guru serta menyiapkan catatan pribadi untuk mencatat hal-hal yang menarik

yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Rencana pembelajaran pada siklus I ini disusun untuk dua jam pelajaran

(70 menit). Peneliti menyiapkan media pengajaran yang dibutuhkan untuk

mendukung proses pembelajaran yakni alat-alat untuk percobaan. Tidak lupa

peneliti mempersiapkan observer untuk membantu mengamati kegiatan

pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pada tahapan selanjutnya yakni tahap pelaksanaan tindakan, peneliti dan

siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA

mengenai sifat-sifat cahaya. Dalam proses pembelajaran ini haruslah berjalan

(24)

35

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan.

Pada proses pembelajaran, siswa melaksanakan percobaan mengenai sifat

cahaya merambat lurus dan menembus benda bening.

Sesuai dengan strategi yang digunakan yakni strategi POE yang mempunyai

karakteristik dengan adanya kegiatan Predict (Memprediksi/meramalkan),

Observe (Mengamati) dan Explain (Menjelaskan) maka kegiatan pembelajaran

yang disusunpun sesuai dengan karakteristik tersebut.

Pada ciri kegiatan memprediksi/meramalkan siswa disajikan rangkaian alat

untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus dan menembus benda

bening. Kemudian melalui tanya jawab siswa menyampaikan prediksinya ketika

alat itu dirubah keadaannya.

Ciri kedua, yakni kegiatan mengamati. Siswa mengamati hal yang menjadi

permasalahan tadi melalui pengalaman langsung. Atau dengan kata lain siswa

melakukan percobaan sendiri (eksperimen) untuk membuktikannya.

Ciri yang terakhir yakni menjelaskan. Melalui presentasi kelompok siswa

menjelaskan hasil pengamatannya dan menjelaskan kesesuaian dengan

prediksinya di awal berdasarkan LKS. Pada siklus I ini siswa menjelaskan masih

berdasarkan LKS yang sebelumnya telah mereka diskusikan.

Kemudian di akhir pembelajaran guru memberikan tes untuk mengetahui

sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari.

3) Observasi

Selain meneliti, penyusun juga melaksanakan observasi bersama rekan

observer lainnya. Adapun hal-hal yang diobservasi adalah proses pembelajaran,

aktifitas peserta didik, berbagai hambatan yang terjadi selama jalannya proses

pembelajaran, serta kejadian yang dianggap menarik pada proses pembelajaran.

4) Refleksi

Pada tahapan ini, peneliti dan observer mendiskusikan hasil dari observasi

kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti dan observer

mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada siklus pertama.

(25)

36

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kekurangannya didiskusikan bersama serta dicari cara penyelesaian. Dengan ini

guru dapat melaksanakan perbaikan pada perencanaan siklus kedua. Sebagai

acuan untuk melanjutkan penelitian ke siklus selanjutnya, peneliti menentukan

indikator keberhasilan keterampilan berpikir kritis.

Indikator keberhasilan merupakan suatu ukuran tidak langsung dari

tindakan. Indikator keberhasilan ini diantaranya ditandai dengan adanya

perubahan. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah keterampilan

berpikir kritis siswa setelah diberikan tindakan perbaikan. Maka dari itu

indikator keberhasilan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam

penelitian ini ditandai dengan perolehan nilai prestasi siswa diatas KKM dengan

menggunakan instrumen yang telah disusun berdasarkan kriteria keterampilan

berpikir kritis siswa.

Indikator keberhasilannya adalah 81,25% siswa di kelas Va telah mencapai

KKM Mata Pelajaran IPA yang ditentukan yakni sebesar 73. Indikator ini

ditentukan berdasarkan hasil analisis penulis bahwa ada sekitar 6 orang atau

sekitar 18,75% siswa yang dinilai perlu perlakuan yang berbeda dengan siswa

lainnya.

b. SIKLUS II

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan di siklus kedua ini guru menyiapkan RPP dengan

perbaikan berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus pertama. Pada RPP

ini diharapkan terencana kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan efektif

untuk diterapkan. RPP untuk pembelajaran pada siklus II ini disusun untuk 3 jam

pelajaran (105 menit).

Selain itu juga dipersiapkan LKS yang telah direfleksi dan dikembangkan

dari siklus sebelumnya. Media pembelajaran disiapkan untuk menunjang

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Lembar observasi untuk mengobservasi

kegiatan guru dan siswa. Sertra catatan lapangan untuk mencatat hal-hal yang

(26)

37

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Pelaksanaan Tindakan

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

diperbaiki berdasarkan hasil refleksi. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

ini berdasarkan hasil refleksi pada sebelumnya, sehingga diharapkan kekurangan

dan kesalahan pembelajaran pada siklus pertama tidak terjadi lagi.

Kegiatan pembelajaran yang menjadi inti pada pembelajaran ini adalah

sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan, yang telah dijelaskan

sebelumnya. Materi yang diajarkan pada siklus kedua ini adalah sifat cahaya

dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan.

Pada kegiatan memprediksi/meramalkan siswa disajikan dua buah benda

yakni cermin datar dan sendok sayur (cermin cembung dan cekung). Kemudian

siswa diminta memberikan prediksinya mengenai bayangan yang terjadi apabila

bercermin di ketiga cermin tersebut. Selain itu siswa juga disajikan sebuah gelas

berisi air dan sedotan.

Selanjutnya pada kegiatan mengamati. Siswa mengamati demonstrasi yang

dilakukan teman dan gurunya di depan kelas mengenai bayangan pada cermin

datar. Siswa mencatat hsil pengamatannya pada lembar pengamatan yang telah

diberikan. Kemudian siswa melakukan percobaan (eksperimen) untuk

membuktikan bayangan yang terjadi pada cermin cembung.

Pada kegiatan menjelaskan, siswa menjelaskan mengenai hasil

pengamatan dan percobaannya. Siswa juga menjelaskan kesesuaian antara hasil

tersebut dengan prediksinya di awal melalui tanya jawab dengan guru.

3) Observasi

Peneliti dan observer mengamati pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada

siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak.

4) Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti dan observer

melaksanakan refleksi untuk mendiskusikan hal-hal yang terjadi pada

pembelajaran tersebut. Apakah kekurangan pada siklus pertama terjadi kembali

(27)

38

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemudian peneliti mendiskusikan alternatif penyelesaian apabila terjadi

kesalahan dan kekurangan untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya. Sama

halnya seperti pada siklus I, indikator keberhasilan pada siklus II ini adalah

81,25%. Maka apabila keberhasilannya masih dibawah 81,25% penelitian ini

berlanjut ke siklus III.

c. SIKLUS III

1) Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus ketiga ini guru menyiapkan instrumen

pembelajaran yang diperlukan seperti RPP, LKS, serta Media Pengajaran. RPP

pada pembelajaran siklus III ini disusun untuk pembelajaran selama 3 jam

pelajaran (105 menit). LKS yang disusun untuk siswa berupa LKS dengan

pertanyaan terbuka yang merupakan pengembangan dari LKS pada siklus

sebelumnya. Instrumen dan media ini tentunya merupakan hasil perbaikan dari

refleksi pada siklus sebelumnya.

2) Pelaksanaan

Guru (peneliti) melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP

yang telah diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus-siklus sebelumnya.

Pada kegiatan ini diharapkan kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada

siklus sebelumnya tidak terjadi lagi. Dan hasil tes akhir siswa diharapkan

mengalami peningkatan yang berarti.

Kegiatan pembelajaran pada siklus III ini tentunya sama dengan sikus

sebelumnya yakni disusun berdasarkan karakteristik strategi pembelajaran yang

digunakan.

Pada kegiatan memprediksi, siswa disajikan prisma kaca, cakram warna,

dan pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Siswa diminta

memberikan prediksinya terhadap penguraian cahaya dan pembiasan cahaya.

Pada tahap mengamati, siswa mengamati hal yang didemonstrasikan oleh

guru dan salah satu temannya. Kemudian siswa mencatat hasil pengamatannya

(28)

39

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Terakhir adalah tahap menjelaskan. Siswa menjelaskan di depan kelas hasil

pengamatannya. Siswa juga menjelaskan kesesuaian antara prediksinya dengan

hasil pengamatannya.

3) Observasi

Peneliti dan rekan observer mengamati pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada

siklus sebelumnya cukup efektif atau tidak.

4) Refleksi

Peneliti dan rekan observer merefleksi kegiatan yang berlangsung pada

siklus ketiga ini. Peneliti dan observer mendiskusikan hasil yang diperoleh dari

ketiga siklus yang telah dilakukan. Adakah peningkatan hasil belajar siswa yang

diteliti. Kemudian peneliti dan observer mendiskusikan apakah penelitian ini

sudah cukup untuk dihentikan atau tidak berdasarkan hasil yang diperoleh.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP ini digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di

kelas. RPP dalam penelitian ini berdasarkan Standar Kompetensi menerapkan

sifaft-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Dengan

kompetensi dasar mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

2. Tes

Tes dalam penelitian ini adalah berupa soal evaluasi keterampilan berpikir

kritis dengan bentuk soal uraian yang diberikan diakhir pembelajaran. Tes

digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap

materi yang akan dan telah mereka pelajari. Tes ini dilaksankan di setiap siklus.

3. Lembar Kerja Siswa

Merupakan panduan kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. LKS pada penelitian ini berupa lembar panduan untuk

melaksanakan percobaan dan lembar pengamatan untuk melaksanakan

(29)

40

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah alat untuk mengukur tingkah laku individu siswa

ataupun proses terjadinya kegiatan yang dapat diamati secara langsung. Lembar

observasi ini berupa lembar aktivitas guru dan siswa beserta catatan apabila ada

suatu kejadian yang menarik.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang penting dalam penelitian, karena

dengan analisis data kita dapat mengetahui gambaran hasil dari penelitian ini.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan

kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi sedangkan

analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes keterampilan berpikir kritis.

1. Data Kualitatif

Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini yakni dalam

menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dan angket yang

diberikan kepada siswa.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

jenis observasi partisipasi, yang artinya peneliti/pengamat melibatkan diri

secara langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau

kelompok yang diamati.

Dalam observasi aktivitas guru dan siswa serta angket , pengolahan data

yang dilakukan adalah menjumlahkan aspek yang tercapai kemudian dibagi

dengan jumlah keseluruhan aspek. Atau dapat diformulasikan dengan

persamaan 3.1:

(30)

41

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi setelah proses pembelajaran

dan LKS yang dikerjakan siswa pada proses pembelajaran. Untuk analisis data

kuantitatif dilakukan penskoran pada lembar tes yang diberikan kepada siswa

setiap siklusnya.

Penilaian pada tes ini dilakukan dengan sistem PAP (Penilaian Acuan

Patokan). PAP adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional

yang harus dikuasai siswa (Sudjana, 2012:8). Dengan demikian hasil yang

diperoleh siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharu snya dicapai, bukan

dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.

Untuk pengolahan data yang diperoleh melalui tes siswa dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan:

(Persamaan 3.2)

Persentase pencapaian tiap indikator keterampilan berpikir kritis siswa dapat

dihitung dengan persamaan:

(Persamaan 3.3)

Dimana: n = Siswa yang mencapai indikator keterampilan berpikir kritis

N= Jumlah seluruh siswa

Sementara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa dihitung dengan cara:

(31)

42

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Persentase tingkat penguasaan tersebut dapat dikategorikan sebagai kategori

keterampilan berpikir kritis:

Tabel 3.1 kriteria tingkat penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis siswa

Nilai Prosentase Kategori

> 90 > 90 % Baik Sekali

70 - 89 70 % - 80 % Baik

50 – 69 50 % - 69 % cukup

30 – 49 30 % - 49 % Kurang

(32)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, maka

peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan strategi POE pada

pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Adapun secara terperinci, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini disesuaikan dengan

karakteristik dari strategi POE. Pada tahap Predict perlu dipersiapkan

alat/benda yang akan menjadi sebuah permasalahan bagi siswa. Guru juga

perlu menyiapkan pertanyaan yang mampu memancing prediksi siswa. Pada

tahap Observe dipersiapkan LKS untuk membantu siswa melakukan

pengamatan dan menjadi acuan bagi siswa pada tahap Explain. Adapun

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam penelitian

ini disusun pada dasarnya sama dengan RPP pada umumnya namun pada

kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik dari strategi

pembelajaran POE. Dimana dalam kegiatan inti terdapat tahapan

memprediksi (predict), mengamati (observe) dan menjelaskan (explain).

2. Dengan menerapkan strategi POE dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas

guru dan siswa semakin sesuai dengan apa yang diharapkan dimana

pembelajaran menjadi terpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menerima

menerima materi dari guru, namun siswa juga ikut mencari konsep materi

bersama temannya. Pada tahap memprediksi, siswa sangat antusias untuk

berpikir mengenai dugaan sementara mereka. Pada tahap mengamati, mereka

mencoba permasalahan yang disajikan guru dan menemukan sendiri

jawabannya. Pada tahap mengamati ini pada setiap siklusnya dilakukan

dengan metode yang berbeda. Pada siklus I siswa mengamati dengan metode

(33)

80

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

demonstrasi, dan pada siklus III siswa mengamati dengan metode

demonstrasi. Kemudian pada tahap menjelaskan, mereka belajar untuk

menyampaikan kepada guru dan teman sekelasnya mengenai apa yang

mereka terima pada tahapan sebelumnya.

3. Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang sigifikan.

Berdasarkan hasil evaluasi keterampilan berpikir kritis sampai siklus III,

keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator memberikan penjelasan

dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan memberi

penjelasan lanjutan mengalami peningkatan yang cukup berarti dan sebagian

siswa berada pada kategori sangat baik. Sedangkan untuk keberhasilan pada

siklus III, hampir seluruh siswa keterampilan berpikir kritisnya telah tuntas

dari KKM yang ditentukan.

B. Saran

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi POE terbukti dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu peneliti

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Strategi pembelajaran POE ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan

untuk diterapkan pada pengembangan kurikulum sekolah yang dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Dengan ini pihak sekolah

hendaknya dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada setiap guru untuk

lebih kreatif dalam mengambangkan kegiatan pembelajaran demi memperbaiki

kualitas pembelajaran.

2. Bagi Guru

Guru bersifat lebih terbuka terhadap informasi-informasi pembelajaran yang

ada. Dengan kata lain, guru hendaknya mau mebuka diri untuk lebih kreatif

dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi yang efektif bagi

siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan strategi POE.

(34)

81

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Strategi POE ini sudah dibuktikan dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa. Maka strategi ini dapat dijadikan bahan referensi untuk

penelitian lainnya dengan cakupan materi lain dan tujuan yang dapat lebih

dikembangkan lagi. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat

kekurangan-kekurangan, oleh kerena itu peneliti memberikan beberapa rekomendasi dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi POE pada materi

sifat-sifat cahaya ini diantaranya:

a. Untuk percobaan cahaya merambat lurus, pada penelitian ini menggunakan

lilin sebagai sumber cahaya, namun lebih baik menggunakan senter dengan

pertimbangan bahwa lilin pada saat dinyalakan akan semakin bertambah

pendek sehingga dikhawatirkan tidak akan terlihat pada lubang karton. Selain

itu, hendaknya diameter lubang pada karton ditetapkan dengan pasti pada

LKS, misalnya 0,4 cm.

b. Hendaknya kalimat pertanyaan dan perintah dalam LKS lebih diperjelas.

Pada percobaan sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung (Siklus II), pada langkah percobaan nomor 1 tertera “bagaimana bentuk bagian belakang sendok sayur?” yang lebih baik diperjelas dengan “Bagaimana bentuk permukaan bagian belakang dari sendok sayur?”.

c. Untuk percobaan pada siklus III, terjadi kesalahan konsep pada percobaan

prisma kaca segitiga. Penguraian cahaya yang diamati bukanlah berasal dari

pemantulan pada prisma kaca, namun cahaya yang dipancarkan oleh prisma

kaca. Kemudian pada percobaan cahaya dapat dibiaskan hendaknya

menggunakan pembanding dari gelas yang berisi air, yakni gelas yang kosong

sebagai bahan perbandingan siswa. Adapun apabila dalam satu LKS terdapat

dua atau lebih percobaan, hendaknya diselesaikan terlebih dahulu satu

(35)

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 82

DAFTAR PUSTAKA

Azmiyawati, Choiril dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakti.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Konseptual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Nurjanah, Ai. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan penguasaan konsep tekanan dan keterampilan berpikir kreatif siswa MTs. Tesis Program Studi IPA SPS UPI: Tidak diterbitkan.

Pardine, Cinde. (2012). Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Cibeunying pada Pembelajaran IPA tentang Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Purwanto, M. Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

(36)

83

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Samosir, Heppy.(2010). Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Writing (POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sopiyah, Isop. (2012). Penerapan Strategi POE dalam Pembelajaran IPA Materi Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyudin, Uyu dkk.(2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.

Wiraatmadja, Rochiati. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas; Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

(37)

84

Widhianti Fajri Rhamadahani, 2013

Penerapan Strategi “POE” (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Ketarampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Rujukan dari Internet:

HB, Ratna Yuniar. (2010). Keterampilan Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:

http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/keterampilan-berpikir-kritis.html. (April 2013)

Ielma. (2012). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA. [online]. Tersedia:

http://ielmasblog.blogspot.com/2012/02/hakikat-ipa-dan-pembelajaran-ipa.html. (Februari 2013)

Zafrie.(2012). Berpikir Kritis Pembelajaran Sejarah. [online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1 Model PTK dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmaja, 2008: 66)
Tabel 3.1 kriteria tingkat penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis siswa

Referensi

Dokumen terkait

[10]Minarni Neni, Ismuyanto Bambang, Sutrisno, “ Pembuatan Bioetanol dengan Bantuan Saccharomyces Cerevisiae dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji Durian”, (Jurusan Teknik,

Teknik ini dinilai lebih efektif dan efisien dalam pembuatan zeolit sintesis karena memerlukan waktu yang relative lebih singkat dan tidak banyak bahan kimia yang terbuang. Dari

Gambar L.2 Biji Nangka Yang Telah Dicacah Dan Dijemur Di Sinar Matahari.. Selama ±

Hermawan, Y., 2006, Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Sebagai Bahan Bakar Bentuk Briket, Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Mesin, fakultas Teknik, Universitas Jember.. N.,

Profil Karakter Courage Anak Usia Dini pada Ibu Single

usia 4 — 5 tahun telah dapat menggunakan prefiks pada kosakata yang memang. wajib menggunakan prefiks, dan apabila prefiks itu tidak wajib untuk

Mengetahui nilai kekerasan dengan menggunakan variasi komposisi dari serat sabut kelapa, fiber glass, dan serbuk tembaga, matriks polimer jenis phenolic, dibandingkan dengan

Bagaimana profil karakter courage anak usia dini pada ayah single parents.