• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar : 225/UN.40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP EFEKTIVITAS

PROSES PEMBELAJARAN

(Survey pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Disusun Oleh:

Marlinda Sari

0707568

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES

PEMBELAJARAN (Survey pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA

Negeri di Kota Bandung)

Skripsi ini telah disetujui dan disyahkan oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS NIP. 19690108 200604 1 001

Lizza Suzanti, S.Pd, M.Si NIP. 19790702 200501 2 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

(3)

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP EFEKTIVITAS

PROSES PEMBELAJARAN

(Survey pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung)

Oleh

Marlinda Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Marlinda Sari 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(4)

ABSTRAK

Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran (Survey pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung)

Disusun oleh : Marlinda Sari

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS Pembimbing II : Lizza Suzanti, S.Pd, M.Si

Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah mengenai efektivitas proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di kota Bandung. Inti kajiannya difokuskan pada faktor yang mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran yaitu kompetensi guru. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap efektivitas proses pembelajaran.

Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey Eksplanatory. Teknik sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan sampel penelitian sebanyak 30 guru dari 9 sampel sekolah terpilih. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi dengan menggunakan lembar pengamatan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi guru dan efektivitas proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung berada pada kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung telah memiliki kemampuan yang cukup baik. Begitu pun dengan efektivitas proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung sudah cukup efektif.

Dengan demikian kompetensi guru berpengaruh secara positif terhadap efektivitas proses pembelajaran. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki guru maka proses pembelajaran akan semakin efektif. Oleh karena itu, saran yang direkomendasikan agar guru senantiasa meningkatkan kualitas mengajar serta mampu untuk lebih mengoptimalkan efektivitas proses pembelajaran dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

(5)

ABSTRACT

Influence of the Teacher Competency on Learning Process Effectiveness (Survey on Economic High School Teacher in The City of Bandung)

Written by : Marlinda Sari

Supervisor : Prof. Dr.. H. Eeng Ahman, MS Co-Supervisor : Lizza Suzanti, S.Pd, M.Si

Issues to be studied in this research is on the effectiveness of the learning process on economic subjects high schools in the city of Bandung. Core studies focused on factors that influence the effectiveness of the learning process of teacher competence. Accordingly, this study aims to determine influence the effectiveness of teacher competence on the learning process.

Subjects in this study were high school economic teachers in the city of Bandung. The method used in this study is a survey method explanatory. Sampling technique used is stratified random sampling with a sample of 30 teachers from 9 schools selected samples. Data collection techniques in this study is observational techniques using the observation sheet.

Results of this study indicate that teacher competence and effectiveness of the learning process on economic subjects high schools in the city of Bandung in middle category. It shows that economic subjects teacher high schoools in the city of Bandung has had a pretty good ability. So even with the effectiveness of the learning process on economic subjects high schools in Bandung is quite effective.

Thus the teacher’s competence has positive effect on the effectiveness of the learning process. The higher the competency of the teachers and the learning process willbe more effective. Therefore, the suggestion that it is recommended that teachers constantly improve the quality of teaching and be able to further optimize the effectiveness of the learning process to improve their competence.

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Pengertian Mengajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Pengertian Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Teori-teori Belajar... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Teori Belajar dari Robert Gagne .... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Teori Belajar Benjamin Bloom ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Teori Belajar Behaviorisme ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Efektivitas Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.3.1 Pengertian Efektivitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.2 Efektivitas Proses Pembelajaran .... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Proses

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Konsep Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.1 Pengertian Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.2 Pengertian Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.3 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.4 Jenis-jenis Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

(7)

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2.1 Sampel Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2.2 Sampel Guru ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Pengujian Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Pengujian Regresi Berganda ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2.1 Mencari Persamaan Regresi ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian . Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Karakteristik Guru Berdasarkan Jenis Kelamin . Error! Bookmark

not defined.

4.1.2.2 Karakteristik Guru Berdasarkan Umur ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.2.3 Karakteristik Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Error!

Bookmark not defined.

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not

defined.

(8)

4.1.3.2 Gambaran Umum Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.4 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Pengujian Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.2 Pengujian Regresi Berganda ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.1 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi ... (R2) ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Efektivitas Proses

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

(9)
(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus

berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai

bidang kehidupan. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas

adalah melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan sebuah proses yang memegang peranan penting

dalam kehidupan suatu bangsa untuk terus maju dan berkembang, karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan

berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

sendiri. Bukan hanya pengetahuan dan pengembangan kemampuan saja yang

dapat diperoleh, tetapi yang terpenting adalah dengan pendidikan akan terbentuk

pola pikir atau mental yang lebih berkualitas.

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah

membawa perubahan besar dalam segi-segi kehidupan manusia dan menimbulkan

persaingan yang semakin ketat. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut

Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan. Kualitas

(11)

nasional di negara kita.

Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

menuntut semua pihak dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan untuk

senantiasa meningkatkan kompetensinya. Untuk menjadikan sumber daya

manusia berkualitas yang berawal dari bidang pendidikan, maka diperlukan guru

sebagai tenaga kependidikan yang merupakan penentu utama keberhasilan

pendidikan.

Dalam menjalankan tugasnya, pendidik harus memiliki kualifikasi

akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan nasional. Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru Pasal 1 Ayat (1) yang menyatakan bahwa

“setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru

yang berlaku secara nasional”.

Guru berkompeten yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya

manusia adalah guru yang mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif

dan efisien sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan kualitas

lulusan pun akan meningkat dan secara langsung maupun tidak langsung akan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sama halnya dengan pendapat Hamalik (2002:36) yang menyatakan

bahwa “guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar

yang efektif, menyenangkan dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga

(12)

3

Pada kenyataannya, kualitas guru di Indonesia dinilai masih rendah. Hal

ini dapat dibuktikan dengan hasil penilaian Uji Kompetensi Awal (UKA) guru

tahun 2012 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang

diketahui bahwa hasil rata-rata UKA guru secara nasional masih rendah. Dengan

nilai maksimal 100, nilai rata-rata tertinggi hanya mencapai 50,1 (Sumber:

http://www.ujikompetensiguru.com/2012/03/pengumuman-uji-kompetensi-awal-uka-guru.html).

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas

guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk

pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam menjalankan tugas. Oleh

karena itu, guru yang berkompeten memiliki peranan penting dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut diperlukan

pendidikan yang berkualitas pula. Akan tetapi jika berbicara tentang kualitas

pendidikan di Indonesia masih belum mencapai kualitas yang diharapkan. Namun

demikian, untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas,

perbaikan terhadap kualitas pendidikan di setiap sekolah harus terus dilakukan

salah satunya yang sudah direalisasikan adalah penerapan kurikulum yang sesuai

dengan kebutuhan daerah masing-masing yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Salah satu indikator tinggi atau rendahnya kualitas pendidikan dapat

ditunjukkan dengan tinggi atau rendahnya nilai hasil evaluasi belajar siswa, baik

(13)

Menurut Muhibbin Syah (2010:142) bahwa “pada prinsipnya, evaluasi

belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Ragamnya banyak,

mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Diantaranya

berupa pre-test dan post test, evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostik, evaluasi

formatif, evaluasi sumatif, dan UAN/UN”.

Hasil evaluasi belajar merupakan prestasi akademik yang diperoleh siswa

setelah menyelesaikan proses belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

nilai evaluasi belajar. Hasil evaluasi belajar akan memotivasi siswa dan guru agar

melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Hal tersebut

dapat dijadikan indikator untuk menentukan ketercapaian suatu proses belajar.

Di dalam KTSP, suatu proses belajar dikatakan berhasil apabila nilai para

siswa berada di atas nilai standar yang sudah ditentukan oleh sekolah yang disebut

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM adalah nilai batas minimal

yang harus dicapai oleh siswa sebagai ukuran keberhasilan proses pembelajaran.

Setiap sekolah mempunyai KKM yang berbeda dengan sekolah lain. Hal ini

disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.

Berdasarkan data awal yang didapatkan oleh penulis, terdapat beberapa

SMA Negeri di Kota Bandung yang bermasalah karena rata-rata nilai Ujian

Kenaikan Kelas (UKK) siswa pada mata pelajaran ekonomi di sekolah tersebut

tidak mampu mencapai KKM.

Berikut rata-rata nilai UKK siswa dari beberapa sampel SMA Negeri di

kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi yang dijadikan sumber informasi

(14)

5

Tabel 1.1

Daftar Nilai UKK Semester Ganjil Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung

Tahun Ajaran 2011/2012

Nama Sekolah KKM Nilai

Rata-rata

Ketercapaian Efektivitas Proses Pembelajaran

Sumber: Masing-masing Sekolah, data diolah

Tabel 1.2

Persentase Jumlah Siswa dengan Nilai Rata-rata UKK Berdasarkan KKM pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri di Kota Bandung

Nama Sekolah

Rata-rata (38,15%) (61,85%)

(15)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa SMA Negeri

di kota Bandung yang bermasalah karena nilai rata-rata UKK siswa di sekolah

tersebut tidak mampu mencapai KKM. Jumlah siswa dengan nilai rata-rata Ujian

Kenaikan Kelas sebesar 61,85% belum memenuhi KKM. Hasil ini lebih besar bila

dibandingkan dengan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu

sebesar 38,15%. Ini mengindikasikan hasil evaluasi belajar siswa yang belum

optimal. Belum optimalnya hasil UKK di atas salah satunya diduga karena proses

pembelajaran belum efektif.

Efektivitas tidak hanya berorientasi pada tujuan melainkan berorientasi juga

pada proses untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jika definisi

ini diterapkan dalam proses pembelajaran, efektivitas berarti kemampuan seorang

guru di dalam ranah pendidikan dapat melaksanakan program pembelajaran yang

telah direncanakan dan kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut didesain dalam

suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta didik.

Untuk dapat meningkatkan efektivitas dalam proses pembelajaran, seorang

guru harus mempunyai kompetensi yang optimal. Seorang guru merupakan ujung

tombak pendidikan dan sebagai salah satu penentu berhasil tidaknya tujuan

pendidikan. Dengan guru yang berkualitas, maka pendidikan pun akan mempunyai

kualitas tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan sumber

daya manusia. Untuk itu diperlukan para guru yang mempunyai kompetensi tinggi

sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan

(16)

7

menjaga dan meningkatkan pengetahuan, sikap, perbuatan, dan keterampilan guru

yang terkait dengan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik, sehingga proses

pembelajaran dan pendidikan berjalan efektif dan baik.

Melihat betapa pentingnya kompetensi guru dalam menciptakan efektivitas

proses pembelajaran sehingga dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dalam

pendidikannya, yang kemudian akan menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran

(Survey pada Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota

Bandung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum kompetensi guru mata pelajaran ekonomi

SMA Negeri di Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum efektivitas proses pembelajaran pada

mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap efektivitas proses

pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota

(17)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran umum kompetensi guru mata pelajaran

ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran umum efektivitas proses pembelajaran

pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap efektivitas

proses pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di

Kota Bandung.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu

pengetahuan pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya

mengenai pengaruh kompetensi guru terhadap efektivitas proses

pembelajaran.

b. Sebagai bahan diskusi dan bahan kajian bagi peneliti selanjutnya

yang melakukan penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi dan masukan bagi institusi pendidikan guru

(18)

9

sebagai tenaga pengajar.

b. Memberikan informasi sebagai bahan masukan bagi sekolah yang

menjadi objek penelitian terhadap guru-gurunya untuk lebih

memaksimalkan efektivitas proses pembelajaran.

c. Memberikan panduan bagi penulis dalam mengaplikasikan teori

yang dimiliki untuk mencoba menganalisa fakta, gejala, dan

peristiwa yang terjadi untuk ditarik suatu kesimpulan yang dapat

dipertanggung jawabkan secara objektif dan ilmiah bagi kehidupan

serta merupakan pengalaman yang berharga dalam melatih dan

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas

proses pembelajaran. Adapun variabel bebasnya adalah kompetensi guru.

Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata pelajaran ekonomi

SMA Negeri di Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu

penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2011:2)

mengemukakan bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survey eksplanatory. Menurut Kerlinger (Riduwan, 2004:49) “penelitian survey

merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi

data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut”.

Sedangkan eksplanatory merupakan penelitian untuk menjelaskan hubungan

kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

Metode survey eksplanatory adalah suatu metode penelitian yang

(20)

59

kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subjek/objek itu.

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh guru mata

pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung yang berjumlah 112 orang.

Berikut tabel yang menunjukkan populasi guru mata pelajaran ekonomi SMA

Negeri di Kota Bandung.

Tabel 3.1

Populasi Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung

No Nama Sekolah Jumlah Guru (Orang)

1 SMA Negeri 1 Bandung 3

2 SMA Negeri 2 Bandung 5

3 SMA Negeri 3 Bandung 2

4 SMA Negeri 4 Bandung 3

5 SMA Negeri 5 Bandung 3

(21)

7 SMA Negeri 7 Bandung 4

8 SMA Negeri 8 Bandung 4

9 SMA Negeri 9 Bandung 5

10 SMA Negeri 10 Bandung 5

11 SMA Negeri 11 Bandung 5

12 SMA Negeri 12 Bandung 3

13 SMA Negeri 13 Bandung 4

14 SMA Negeri 14 Bandung 5

15 SMA Negeri 15 Bandung 7

16 SMA Negeri 16 Bandung 5

17 SMA Negeri 17 Bandung 4

18 SMA Negeri 18 Bandung 4

19 SMA Negeri 19 Bandung 4

20 SMA Negeri 20 Bandung 3

21 SMA Negeri 21 Bandung 5

22 SMA Negeri 22 Bandung 5

23 SMA Negeri 23 Bandung 4

24 SMA Negeri 24 Bandung 5

25 SMA Negeri 25 Bandung 5

26 SMA Negeri 26 Bandung 2

27 SMA Negeri 27 Bandung 5

Total 112

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

3.3.2 Sampel

Menurut Arikunto (2006:131) “sampel adalah bagian dari populasi

(sebagian atau wakil populasi yang diteliti)”.

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode

(22)

61

sampling adalah sampel yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen

populasi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata dan kemudian memilih

sebuah sampel secara random dari setiap strata”.

Sejalan dengan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2011:44) yang

mengatakan “proportionate stratified random sampling adalah pengambilan

sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional”, yang

dilakukan dalam beberapa tahap.

3.3.2.1 Sampel Sekolah

Dari seluruh SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga strata/cluster, yaitu berdasarkan ranking jumlah

nilai Ujian Nasional (UN) SMA Negeri di Kota Bandung yang terdiri dari sekolah

ranking tinggi, sekolah ranking sedang dan sekolah ranking rendah. Dalam

penentuan jumlah sampel sekolah dilakukan secara proporsional dimana setiap

cluster diwakili oleh beberapa sekolah yang dipilih sebagai sampel penelitian.

Penentuan sampel sekolah dari populasi yang berjumlah 27 sekolah

diambil melalui metode persentase. Hal ini didasarkan atas pendapat Arikunto

(2006:134) sebagai berikut:

Jika jumlah subjek populasi besar, dapat diambil antara 10-15% atau

20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut dari banyak sedikitnya data.

(23)

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini diambil sampel

sebanyak 35% dari populasi. Sehingga sampel sekolah yang diambil adalah

sebanyak 35% × 27 = 9,45 = 9 sekolah.

Setelah sampel sekolah diketahui maka sampel tersebut dialokasikan ke

dalam strata berdasarkan klasifikasi, yaitu cluster 1, cluster 2 dan cluster 3

dengan menggunakan teknik alokasi proporsional (proportional allocation).

Adapun rumusnya yaitu:

Dimana: ni = jumlah sampel menurut strata

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut strata

N = jumlah populasi seluruhnya

(Riduwan dan Kuncoro, 2011:210)

Untuk itu ditentukan pengambilan sampel sekolah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pengambilan Sampel Sekolah SMA Negeri di Kota Bandung

Nama Sekolah Cluster Jumlah Sampel Sampel Sekolah

SMA Negeri 2 Bandung

1 Sekolah

1. SMAN 8 Bandung

2. SMAN 11 Bandung SMA Negeri 3 Bandung

SMA Negeri 4 Bandung SMA Negeri 5 Bandung SMA Negeri 8 Bandung SMA Negeri 11 Bandung SMA Negeri 24 Bandung SMA Negeri 1 Bandung

2 Sekolah

1. SMAN 1 Bandung

2. SMAN 20 Bandung SMA Negeri 6 Bandung

(24)

63

SMA Negeri 10 Bandung

3

Sekolah

1. SMAN 10 Bandung

2. SMAN 12 Bandung

3. SMAN 14 Bandung

4. SMAN 16 Bandung

5. SMAN 23 Bandung SMA Negeri 12 Bandung

SMA Negeri 13 Bandung SMA Negeri 14 Bandung SMA Negeri 15 Bandung SMA Negeri 16 Bandung SMA Negeri 17 Bandung SMA Negeri 18 Bandung SMA Negeri 19 Bandung SMA Negeri 21 Bandung SMA Negeri 23 Bandung SMA Negeri 25 Bandung SMA Negeri 26 Bandung SMA Negeri 27 Bandung

Pengambilan sekolah dari setiap strata diambil secara random yang

dilakukan dengan pengundian. Kesembilan sampel sekolah terpilih mewakili

masing-masing cluster.

Cluster 1 diwakili oleh 2 sekolah yaitu SMA Negeri 8 Bandung dan

SMA Negeri 11 Bandung. Cluster 2 diwakili oleh 2 sekolah yaitu SMA Negeri 1

Bandung dan SMA Negeri 20 Bandung. Sedangkan cluster 3 diwakili oleh 5

sekolah yaitu SMA Negeri 10 Bandung, SMA Negeri 12 Bandung, SMA Negeri

14 Bandung, SMA Negeri 16 Bandung dan SMA Negeri 23 Bandung.

3.3.2.2 Sampel Guru

Sampel guru diambil dari jumlah guru mata pelajaran ekonomi kelas X

dan kelas XI pada setiap sampel sekolah terpilih. Berikut jumlah sampel guru dari

(25)

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung

No. Sampel Sekolah Jumlah Guru

(Orang)

Sampel Guru

(Orang)

1 SMA Negeri 1 Bandung 3 3

2 SMA Negeri 8 Bandung 4 4

3 SMA Negeri 10 Bandung 5 4

4 SMA Negeri 11 Bandung 5 3

5 SMA Negeri 12 Bandung 3 3

6 SMA Negeri 14 Bandung 5 3

7 SMA Negeri 16 Bandung 5 3

8 SMA Negeri 20 Bandung 3 3

9 SMA Negeri 23 Bandung 4 4

Jumlah 37 30

Berdasarkan tabel di atas, maka yang menjadi sampel guru dalam

penelitian ini adalah 30 orang yang mewakili seluruh guru mata pelajaran

ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur

suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan

permasalahan yang diteliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang dapat

dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-aspek yang diteliti.

Adapun bentuk operasional variabel dari masalah yang diteliti adalah

(26)

65

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Indikator Skala

Kompetensi

dihayati, dan dikuasai oleh seorang guru dalam melaksanakan

Data diperoleh dari lembar pengamatan tentang kompetensi pedagogik guru yang meliputi:

1. Menguasai

karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, media belajar dan sumber belajar yang relevan.

4. Mendorong siswa dalam pencapaian empatik dan santun dengan peserta didik.

6. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

7. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 8. Melakukan refleksi

Skor-skor kompetensi guru yang diperoleh dari aspek:

1. Memahami

karakteristik peserta didik.

2. Tidak bersikap

(27)

membeda-2. Kompetensi

9. Bersikap sabar

menjawab

11. Terjadi tanya

jawab yang aktif antara guru hasil kerja siswa.

14. Mengadakan dipahami siswa.

(28)

67

Data diperoleh dari lembar pengamatan tentang kompetensi profesional guru yang meliputi:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran.

2. Memahami tujuan pembelajaran. 3. Mengembangkan

materi pelajaran yang diampu secara kreatif. dalam proses belajar mengajar.

(29)

software antara guru dengan siswa dan sumber belajar yang direncanakan dan dirancang

sedemikian rupa untuk membentuk sikap dan perilaku siswa yang lebih baik sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang diinginkan.

Tingkat kemampuan guru yang terkait dengan

efektivitas proses

pembelajaran yang terdiri dari:

1. Perencanaan program belajar mengajar.

Data diperoleh dari lembar pengamatan tentang perencanaan program belajar

mengajar yang meliputi:

1. Perumusan tujuan pembelajaran. 2. Penyusunan

urutan/sistematika materi pelajaran. 3. Penyusunan metode

atau strategi pembelajaran. 4. Penyusunan

perangkat penilaian. 5. Penetapan durasi

(lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk mengajarkan setiap sub pokok bahasan.

(30)

69

Data diperoleh dari lembar pengamatan tentang pelaksanaan interaksi atau mengelola proses pembelajaran yang meliputi:

1. Membuka pelajaran. 2. Penyajian materi

pembelajaran yang sistematis.

3. Ketepatan menggunakan metode dan media pembelajaran. 4. Penggunaan model

dan contoh kongkrit yang relevan dengan materi sub pokok bahasan.

5. Menjawab

pertanyaan siswa. 6. Pembuatan

kesimpulan dan refleksi setiap akhir mata pelajaran. 7. Pelaksanaan

penilaian.

8. Menganalisis dan menindaklanjuti hasil belajar. 9. Melakukan

apersepsi, eksplorasi, dan evaluasi pada setiap jam dengan materi sub pokok bahasan. 7. Dapat menjawab

setiap

(31)

diajukan oleh

Data diperoleh dari lembar pengamatan bentuk kisi-kisi tes. 2. Pembuatan acuan

skoring/pembobotan penilaian soal. 3. Pemberian respon

atas hasil ujian siswa dengan membahas soal.

4. Pengolahan dan penentuan hasil belajar siswa.

1. Membuat kisi-kisi

tes dalam setiap perencanaan

3. Dalam setiap

akhir penilaian guru memberikan respon atas hasil ujian siswa dengan

membahas soal.

4. Dalam setiap

(32)

71

dan menentukan hasil belajar siswa.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara:

1. Observasi, yaitu proses pengamatan secara langsung ke objek penelitian

untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran

(kenyataan lapangan) dengan cara menggunakan lembar pengamatan. Lembar

pengamatan pengamatan ini digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai keterlaksanaannya suatu kegiatan pembelajaran, yang diisi oleh

observer dengan indikator yang telah ditetapkan.

2. Studi dokumentasi, yaitu memperoleh data langsung dari tempat penelitian

dengan cara mempelajari dokumen-dokumen, laporan-laporan, dan data lain

yang relevan dengan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi pengujian normalitas dan

pengujian regresi kemudian dilanjutkan dengan teknik pengolahan data untuk

pengujian hipotesis. Masing-masing akan dibahas sebagai berikut:

3.6.1 Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah

(33)

untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Pengujian hipotesis

dengan menggunakan statistik parametrik didasarkan atas asumsi yang ketat

tentang keadaan populasi. Asumsi utama adalah bahwa populasi atau sampel

harus berdistribusi normal, dipilih secara acak, mempunyai hubungan yang linier

dan data bersifat homogen (Riduwan, 2004:143).

Menurut Riduwan (2004:151) rumus yang digunakan dalam uji

normalitas ini adalah rumus Chi Kuadrat, yaitu:

Keterangan:

: chi-kuadrat

: hasil pengamatan

: hasil yang diharapkan

Untuk menentukan sampel data tersebut berdistribusi normal atau tidak,

dalam penelitian ini menggunakan salah satu uji normalitas dengan Statistical

Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 for Windows. Adapun kriteria

pengambilan keputusannya yaitu:

 Jika χ2 hitung χ2 tabel artinya distribusi data tidak normal  Jika χ2 hitung < χ2 tabel artinya data berdistribusi normal.

3.6.2 Pengujian Regresi Berganda

3.6.2.1 Mencari Persamaan Regresi

(34)

73

menggunakan rumus sebagai berikut:

̂

Keterangan:

X1 = Kompetensi Pedagogik

X2 = Kompetensi Profesional

Ŷ = Efektivitas Proses Pembelajaran

a = Nilai konstanta, yaitu harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan Y jika b bertanda positif (+), atau nilai penurunan

Y jika b bertanda negatif (-).

Dimana:

∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

3.7 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, dalam penelitian ini menggunakan uji statistik

berupa pengujian hipotesis secara parsial (uji t), pengujian hipotesis secara

simultan (uji f ), dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Dalam penelitian ini tingkat kesalahan atau error sebesar 0.05 atau 5%

(35)

jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

3.7.2 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis antar variabel dengan uji t bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas X terhadap variabel

terikat Y. Dimana untuk menguji hipotesis secara parsial dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

̃

(Gujarati, 2003:249)

Setelah diperoleh tstatistik atau thitung, selanjutnya bandingkan dengan

ttabeldengan α disesuaikan.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai thitung yang

didapat dari tabel coefficient dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (α = 0,05) dan

derajat kebebasan atau degree of freedom (df) sebesar (n-k) dengan ketentuan

pengambilan keputusan sebagai berikut:

 H0 : tidak terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap efektivitas proses

pembelajaran

 Ha : terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap efektivitas proses

pembelajaran

Kriteria uji t adalah :

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima (variabel

bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

(36)

75

bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).

3.7.2 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)

Untuk menguji hipotesis secara keseluruhan dengan signifikansinya,

menurut Riduwan (2006:187) dapat dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji

hipotesis secara simultan (keseluruhan) dirumuskan sebagai berikut:

Kriteria yang digunakan yaitu:

 H0 ditolak danHa diterima, jika Fhitung > Ftabel artinya secara keseluruhan

variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.

 H0 diterima danHa ditolak, jika Fhitung < Ftabel artinya secara keseluruhan

variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.

3.7.2 Menguji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui persentase

kontribusi variabel X (Kompetensi Guru) terhadap variabel Y (Efektivitas Proses

Pembelajaran). Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan

variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini

digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

Dengan rumus R2 sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

∑ ∑

(37)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0< R2<1). Dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain

model tersebut dapat dinilai baik.

2) Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, dengan kata lain

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh

kompetensi guru terhadap efektivitas proses pembelajaran pada mata pelajaran

ekonomi SMA Negeri di kota Bandung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung

berada pada kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru mata

pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung telah memiliki kemampuan

yang cukup baik, yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan

pengelolaan pembelajaran yang mendidik serta kemampuan yang cukup baik

dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam.

2. Efektivitas proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota

Bandung berada pada kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa

proses pembelajaran SMA Negeri di Kota Bandung sudah cukup efektif.

3. Kompetensi guru berpengaruh positif terhadap efektivitas proses pembelajaran.

Dengan demikian semakin tinggi kompetensi yang dimiliki guru maka proses

pembelajaran akan semakin efektif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan berbagai kondisi

yang penulis temui di lapangan serta ditunjang dengan hasil analisis data, maka

(39)

1. Bagi Pihak Guru

 Guru senantiasa meningkatkan kualitas mengajar agar siswa semangat dan

lebih terpacu untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya misalnya dalam

kegiatan pembelajaran guru menggunakan metode dan media pembelajaran

yang menarik dan tidak monoton.

 Guru diharapkan mampu untuk lebih mengoptimalkan efektivitas proses

pembelajaran dengan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya seperti

mengikuti acara-acara penataran, pelatihan keilmuan, workshop, melakukan

penelitian dan seminar pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan

kompetensi guru yang dimiliki.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai efektivitas proses

pembelajaran, agar mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri Djamarah, Syaiful. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, Asri. (2005). Pembelajaran Moral Berpijak pada Karakteristik Siswa. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, Neti dan Leni Permana. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab. Pendidikan Ekonomi Koperasi UPI.

Azis, Abdul. (2009). Metode & Model-model Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Darmadi, Hamid. (2010). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Gujarati (2003).Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2010). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Gramedia..

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Oxford University. (2003). Oxford Learner’s Pocket Dictionary, Third Edition. Oxford: Oxford University Press.

(41)

Riduwan dan Kuncoro. (2011). Pengantar Statistika: untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya, M. (2004).Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syafarudin dan Irwan (2005). Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, Abin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. (2011). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran.(2001). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP UPI.

(42)

103

Sumber Karya Tulis:

Inggit Sitoresmi. (2009). Pengaruh Tingkat Penguasaan Kompetensi Profesional Guru terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran pada SMK Negeri Rumpun Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Administrasi Perkantoran di Bandung. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan.

Siti Kulsum. (2011). Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Di SMP Negeri Ciparay Kabupaten Bandung. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan.

Wahyu Erian Tiarno. (2012). Implikasi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran (Penelitian pada SMK Kiansantang Kota Bandung. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan.

Sumber Internet:

One Stop Bandung .(2011). Pembagian Kluster SMAN/MAN Kota Bandung

2011-2012.[Online].Tersedia:http://onestopbandung.com/component/k2/item/ 104-pembagian-kluster-sman-man-kota-bandung-2011-2012.html

Ihsan, Asep. (2012). Pengumuman Uji Kompetensi Guru 2012. [Online]. Tersedia:http://www.ujikompetensiguru.com/2012/03/pengumuman-uji-kompetensi-awal-uka-guru.html. [4 April 2012].

Dokumen:

_______. (2005). Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

_______.(2005). Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

_______. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Tabel 1.2 Persentase Jumlah Siswa dengan Nilai Rata-rata UKK Berdasarkan KKM
Tabel 3.1 Populasi Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Tabel 3.2 Pengambilan Sampel Sekolah SMA Negeri di Kota Bandung
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri di Kota
+2

Referensi

Dokumen terkait

08 Sanggup mengembalikan quisioner yang sudah diisi lengkap dengan dokumen pendukung paling lambat pada 22

Persentase Selisih Kadar Magnesium pada Selada Romaine adalah : Kadar rata-rata logam dalam SRO – Kadar rata-rata logam dalam SRNO. Kadar rata-rata logam dalam SRO

Buku pesanan dikirim melalui kurir, pemilik toko melakukan konfirmasi kepada pembeli bahwa buku yang dipesan telah dikirim, dengan mengirimkan nomor resi pengiriman melalui

persediaan barang dengan lebih baik dan menghasilkan informasi yang akurat.. sehingga tidak mengecewakan para konsumen

Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit palapa, satelit b1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia

Untuk mengetahui keakuratan dari Algoritma BPNN, dari hasil prediksi algoritma BPNN diharapkan dapat diperoleh model terbaik untuk prediksi kecepatan angin

Pada acara yang dilaksanakan dirumah atau gedung/tempat lain yaitu Acara Lamaran, Pengajian, serangkaian adat dan Acara Akad Nikah dan Resepsi di Rumah

[r]